Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMK N 1 SLAWI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan


Penyelesaian Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan
PPG Prajabatan

Oleh:

Nur Aeni Asih Iman Titis (1922720177)


Patria Nurahayu (1922720178)
Taufik Riza Irawan (1922720179)
Widodo Yuniarso (1922720180)
Zakaria Pangestullah (1922720181)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PROGRAM PPG PRAJABATAN

Oleh:
Nur Aeni Asih Iman Titis (1922720177)
Patria Nurahayu (1922720178)
Taufik Riza Irawan (1922720179)
Widodo Yuniarso (1922720180)
Zakaria Pangestullah (1922720181)

Tegal, 6 Januari 2023

Telah diperiksa dan disetujui oleh,

Kepala SMK N 1 Slawi Guru Pamong

Drs. Parman, M.Pd. Drs. Mohamad Amirudin


NIP. 196406291990031002 NIP. 196703052007011023

Dosen Pembimbing Lapangan

Fitriyanto, M.Pd.
NIDN. 0627049001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga program Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dan penyusunan laporan observasi ini dapat berjalan dengan baik
dan lancar.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelaksanaan


program PPL yang telah berlangsung mulai tanggal 3 Januari 2023 sampai 6 Januari
2023 di SMK N 1 Slawi.

Dalam pelaksanaan PPL ini kami mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak, maka perkenankan kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:

1. Dr. Taufiqullah, M.Hum, selaku Rektor Universitas Pancasakti Tegal.


2. Dr. Suriswo, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. Tity Kusrina, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Guru
Universitas Pancasakti Tegal.
4. Fitriyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan PPL PPG Prajabatan.
5. Drs. Parman, M.Pd, sebagai kepala sekolah SMK N 1 Slawi yang telah
memberikan izin dan dukungan dalam pelaksanaan PPL PPG Prajabatan.
6. Sri Retnoningsih, S.Pd, sebagai koordinator PPL di SMK N 1 Slawi yang
telah menjembatani hubungan antara pihak sekolah dengan mahasiswa PPL
PPG Prajabatan, sehingga PPL dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
7. Drs. Mohamad Amirudin, sebagai guru pamong di SMK N 1 Slawi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan pelaksanaan PPL.
8. Guru dan karyawan yang ada di SMK N 1 Slawi yang telah ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan PPL.
9. Siswa-siswi SMK N 1 Slawi yang telah memberikan inspirasi, dukungan,
kritik, saran, dan kenangan manis yang tidak akan terlupakan.

Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan PPL dan penyusunan laporan ini.
Penulis memahami bahwa dalam penulisan laporan PPL 1 PPG Prajabatan ini
masih jauh dari sempurna, sehingga perlu bimbingan dan arahan supaya bisa lebih
baik lagi. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan himbauan yang konstruktif
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang.

Dengan harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang
nantinya akan melakukan SMK N 1 Slawi.

Tegal, 6 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Observasi 1
B. Tujuan Observasi 2
C. Manfaat Observasi 2
D. Sasaran Observasi 2

BAB II HASIL OBSERVASI


A. HASIL OBSERVASI
1. Observasi Lingkungan Akademik 4
2. Observasi Lingkungan Non Akademik 10

B. ANALISIS HASIL OBSERVASI


1. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Akademik 15
2. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Non Akademik 20

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN


OBSERVASI
1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi 27
2. Faktor Penghambat Pelaksanaan 28

BAB III PENUTUP


A. Simpulan Hasil Observasi 29
B. Refleksi Pelaksanaan Observasi 29
C. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pelaksanaan Observasi 31

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang


harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh K.H Dewantara
yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi (mengembangkan).
Mahasiswa PPG Prajabatan belajar mengembangkan identitas guru dan proses
pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks
satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan
berkelanjutan melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kolaboratif.

Sesuai dengan Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar


Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan
mahasiswa PPG Prajabatan untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama 2 (dua) semester, di
mana pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester
II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri).

Pada saat kegiatan PPL mahasiswa PPG Prajabatan melakukan beberapa


kegiatan observasi antara lain pengamatan langsung budaya sekolah mitra atau
sekolah laboratorium, pengamatan untuk membangun kompetensi dasar
pedagogik, kepribadian, dan sosial, pengamatan untuk memperkuat pemahaman
tentang peserta didik, pengamatan proses pembelajaran di kelas/layanan BK, dan
merefleksi hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas/layanan BK.

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki manfaat bagi


mahasiswa antara lain memperoleh pengetahuan secara empiris tentang
implementasi budaya sekolah mitra, manajemen sekolah, memperoleh bekal
pengetahuan dalam pengelolaan pembelajaran, memperoleh pengetahuan secara
empiris tentang kompetensi dasar pendidik dan karakteristik peserta didik,
memahami proses seorang guru dalam melakukan pembelajaran secara utuh dan
terstruktur, dan menambah pengetahuan secara empiris mengenai tugas dan
kewajiban guru.

B. Tujuan Observasi
Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka tujuan dari observasi
ini yaitu :
1. Untuk mengenal kondisi fisik di sekolah dan pengaruhnya terhadap proses
pembelajaran.
2. Untuk mendapat gambaran nyata tentang proses pembelajaran di sekolah.
3. Untuk memberikan bekal sebagai calon guru profesional dalam menghadapi
pembelajaran kelak agar mempunyai kompetensi yang memadai sehingga
menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
4. Untuk menambah wawasan bagaimana pengelolaan manajemen di sekolah.

C. Manfaat Observasi
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan di SMK N
1 Slawi yaitu :
1. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
2. Memperoleh informasi mengenai tanggung jawab dari seorang guru
mengetahui cara penerapan budaya sekolah.
3. Mengetahui keseluruhan kondisi sekolah secara mendalam agar nantinya
dapat menyesuaikan diri pada waktu melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan di sekolah.
4. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas guru
dalam mengajar dan mengenal karakteristik peserta didik

D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi yang dilakukan di SMK N 1 Slawi yaitu lingkungan
akademik dan lingkungan non akademik. Lingkungan akademik antara
lainproses pembelajaran dan interaksi peserta didik dengan guru, karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran, dsb. Sedangkan untuk lingkungan non
akademik seperti kondisi fisik lingkungan di sekolah dan pengaruhnya terhadap
proses pembelajaran serta pengelolaan manajemen sekolah yang mendukung
pembelajaran berjalan optimal
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi

Hasil observasi pada kegiatan PPL PPG Prajabatan ini meliputi observasi
lingkungan akademik dan non akademik. Observasi akademik mengacu pada
bagaimana proses pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan, meliputi
karakteristik peserta didik, perencanaan modul ajar/RPP, dan pelaksanaan
pembelajaran, sedangkan komponen observasi lingkungan non akademik
berkaitan dengan manajemen sekolah, kurikulum, SDM, sarana dan prasarana,
pengelolaan sistem informasi, anggaran, serta ketatalaksanaan. Berikut hasil
observasi kedua komponen tersebut.

1. Observasi Lingkungan Akademik

a. Karakteristik Peserta Didik

1) Budaya Sekolah

Pembiasaan budaya sekolah di SMK N 1 Slawi sudah


dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut tercermin dalam kegiatan
penguatan profil pelajar pancasila dan optimalisasi kedisiplinan dan
imtaq. Pelajar Pancasila terintegrasi dalam pembelajaran melalui
modul ajar. Selain itu, Profil Pelajar Pancasila juga terintegrasi dalam
kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kegiatan itu
juga tertuang dalam tata tertib dan aturan yang berlaku di sekolah.
2) Budaya Kelas

Budaya kelas sudah sangat terkondisikan. Setiap sebelum


memulai kegiatan pembelajaran, peserta didik selalu mendengarkan
lagu-lagu kebangsaan dan juga tadarus yang dilakukan oleh siswa.
Guru melakukan penekanan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
berbagai kegiatan diantaranya dalam mata pelajaran, melaksanakan
kegiatan workshop, In House Training (IHT) dan workshop
perencanaan proyek.
3) Keterlibatan Peserta Didik
Peserta didik SMK N 1 Slawi aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran di sekolah seperti terlibat dalam diskusi tanya jawab,
peserta didik juga antusias dalam belajar, peserta didik aktif merespon
pertanyaan guru selama pembelajaran berlangsung, dan tercipta
pembelajaran dua arah antara guru dan siswa.
4) Identifikasi kesiapan peserta didik

Guru melakukan pengecekan terhadap kesiapan belajar peserta


didik. Guru di awal pembelajaran mengecek kehadiran peserta didik,
guru juga memberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui apakah
peserta didik paham materi sebelumnya. Jika dirasa belum paham
guru akan menjelaskan secara singkat materi sebelumnya, baru
kemudian guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.
5) Perkembangan Emosi

Dari hasil observasi, suasana pembelajaran di SMK N 1 Slawi


sangat membantu peserta didik untuk mengembangkan emosinya. Di
dalam program P5 Peserta didik kelas X dapat menumbuhkan dan
menguatkan profil pelajar Pancasila dalam aspek beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri,
kreatif dan gotong royong. Jika terdapat peserta didik yang belum
dapat mengekspresikan diri dengan tepat maka guru melakukan
penguatan dan motivasi. Guru melakukan penguatan dengan
pemberian pujian, guru juga melakukan motivasi dengan kata-kata
semangat.
6) Perkembangan Sosial

Suasana pembelajaran di SMK N 1 Slawi sangat mendukung


peserta didik untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi.
Kemampuan bersosialisasi dikembangkan dengan melakukan diskusi
kelompok saat pembelajaran, melakukan pembelajaran di luar kelas,
mengajak peserta didik ke kantin dan sebagainya untuk melakukan
pengamatan, melakukan observasi ke tempat-tempat yang
berhubungan dengan materi pembelajaran.

7) Perkembangan Moral/spiritual
Berdasarkan observasi, kegiatan yang dilakukan di SMK N 1 Slawi
sudah mengakomodasi perkembangan moral dan spiritual peserta
didik. Secara keseluruhan nilai integritas dan spiritual ini terintegrasi
dengan kegiatan belajar mengajar, di antaranya dengan rutin tadarus
sebelum pembelajaran, salat dhuha, shalat jamaah, kegiatan rutin
sholat Jumat berjamaah bagi siswa laki-laki, Jumat berkah dan khusus
untuk non-muslim dilaksanakan kajian rutin pada hari Jumat.

b. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang harus


disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI
(2007: 17), perangkat adalah alat atau perlengkapan, sedangkan
pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang belajar.
Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran adalah
alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan
pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat
pembelajaran menjadi pegangan bagi guru untuk melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, ataupun di luar kelas.
Dalam SK BSKAP Nomor 33/H/KR/2022 tentang Perubahan atas
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka disebutkan bahwa penyusunan perangkat
pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk modul ajar yang
mengacu pada capaian pembelajaran. Selain itu, dalam perencanaan
pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran. Adapun dalam
mempersiapkan pembelajaran guru-guru di SMK N 1 Slawi telah
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti ATP (Alur Tujuan
Pembelajaran), modul ajar dan perangkat pembelajaran lainnya.
Dari hasil observasi yang dilakukan berkaitan dengan perangkat
pembelajaran dalam modul ajar pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila, berikut ini akan disajikan hasilnya:
1) Komponen Minimum
Modul ajar sudah dilengkapi capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran, detail rancangan penggunaan (terkait alokasi jam
belajaran dan jumlah pertemuan), dan detail pertemuan (alokasi jam
pembelajaran per pertemuan.
2) Esensial dan Bermakna

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, guru sudah menggunakan


kriteria SMART, tetapi belum maksimal dalam perealisasiannya.
Seperti dibawah ini:
a) Tujuan : sudah memuat tujuan pembelajaran namun belum sesuai
dengan CP. Selain itu, pada tujuan pembelajaran juga tidak diawali
dengan kata kerja yang sesuai dengan taksonomi bloom.
b) Konten yang akan dipelajari tidak mengandung SARA pornografi,
pornoaksi dan provokasi. Di Dalam modul ajar terdapat point yang
menyebutkan guru mengajukan pertanyaan pemantik tetapi tidak
menyebutkan dengan jelas apa pertanyaan pemantiknya.
c) Kegiatan: Alur kegiatan sudah ada namun belum runtut, sudah
cukup sistematis dan alokasi waktu kurang spesifik. Rangkaian
kegiatan sudah berorientasi pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Modul ajar telah disertakan
berbagai kegiatan seperti remedial dan pengayaan secara
terlampir.
d) Asesmen: Dalam modul ajar sudah ada asesmen awal, berupa
asesmen diagnostik lisan dan tertulis, asesmen formatif berupa tes
tertulis. Dalam asesmen mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melaksanakan sesi tanya jawab dan diskusi.
e) Modul ajar telah disusun secara baik namun belum sistematis dan
logis. Karena dalam tujuan pembelajaran tidak memunculkan CP,
serta tidak sesuai antara elemen yang ditulis pada informasi umum
dengan deskripsi kegiatan yang ditulis.
f) Asesmen telah dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3) Berkesinambungan

Modul ajar sudah disusun secara baik namun belum sistematis


dan logis. Di dalam Modul ajar sudah disusun dengan lengkap terkait
perangkat pembelajaran, tetapi terdapat beberapa poin yang perlu
dibenahi seperti tujuan pembelajaran yang harus disesuaikan dengan
CP, dan tidak sesuai antara elemen yang ditulis pada informasi umum
dengan deskripsi kegiatan yang ditulis.
4) Kontekstual

Modul ajar sudah memuat alternatif ketika diimplementasikan


pada lingkungan sekolah yang berbeda. Guru mengakomodir
kebutuhan peserta didik yang berbeda dengan menyiapkan gambar,
diskusi dan lain sebagainya. Modul ajar tidak memuat kearifan lokal
daerah setempat.
5) Sederhana

Dalam penulisan modul ajar guru menggunakan bahasa yang


mudah dipahami guru lain/orang lain. Dalam modul ajar bahasa dan
istilah yang digunakan mudah dipahami.
6) Komponen Pendukung

Sumber dan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan


tujuan, materi dan karakteristik peserta didik. Di dalam modul ajar
terdapat kegiatan Remedial dan Pengayaan. Di dalam modul ajar
terdapat daftar pustaka atau sumber belajar.
c. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Proses Belajar

Proses belajar belum dilaksanakan secara optimal di semua kelas,


karena peserta didik belum memiliki modul ajar yang sesuai dengan
kurikulum terbaru. Pada kelas yang telah melaksanakan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran telah dilakukan secara interaktif antara guru
dengan peserta didik. Sebelum guru memasuki materi guru bertanya
mengenai beberapa hal terkait materi yang pernah dikuasai peserta
didik, dan peserta didik aktif menjawab pertanyaan guru tersebut.
Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait identitas bangsa
Indonesia, kemudian semua siswa berdiskusi aktif menjawab
pertanyaan yang diberikan guru sepemahaman siswa tersebut.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk berdiskusi kelompok. Lalu
perwakilan siswa mempresentasikannya di depan kelas. Guru
melakukan metode presentasi untuk meningkatkan keaktifan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran. Guru juga memberikan apresiasi
berupa pujian kepada peserta didik mengenai penampilan dan materi
presentasi yang ditampilkan. Sehingga pembelajaran berjalan efektif,
karena ketika guru menjelaskan hampir semua peserta didik terlibat
aktif dalam kegiatan diskusi, mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas, dan mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh guru.
2) Penyebab dan Solusi Peserta Didik yang Tidak dapat Belajar dengan
Baik
Peserta didik hampir semua terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Tetapi terdapat beberapa peserta didik yang tidak
maksimal dalam perannya di kelompok. Hal tersebut karena peserta
didik kurang bisa menyampaikan pendapatnya. Selain itu karena
peserta didik duduk di bagian belakang sehingga kurang fokus dalam
mengikuti instruksi guru. Solusi untuk permasalahan tersebut ialah
memberikan instruksi agar setiap peserta didik menyampaikan
gagasannya serta memindahkan posisi duduk peserta didik yang
dibelakang dengan peserta didik yang memiliki kemampuan unggul
agar dapat berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran.
3) Usaha Guru Dalam Mendorong Peserta Didik yang Tidak Aktif Untuk
Belajar
Guru memberikan tugas presentasi yang diwakili dari satu
individu setiap kelompok. Guru dalam pembelajaran juga
menggunakan pertanyaan pemantik untuk mendorong peserta didik
terlibat aktif. Guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya untuk dan menjawab pertanyaan. Selain itu guru
memonitoring langsung hasil kerja siswa dengan berkeliling ke
seluruh siswa dengan tujuan agar peserta didik aktif mengikuti
pelajaran serta mampu memahami materi yang diberikan oleh guru.
4) Usaha Guru Membantu Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan
Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran
Guru mengamati peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan dengan cara berkeliling selain
itu menanyakan langsung kepada peserta didik tersebut pada bagian
mana yang belum dipahami, kemudian dijelaskan kembali sehingga
semua peserta didik memahami materi yang disampaikan. Guru
memberikan pertanyaan pemantik, dan juga guru memberikan saran
dan arahan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan. Usaha
Guru dalam Memfasilitasi Peserta Didik yang Lebih Cepat dari Rata-
Rata Kelas dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran
Guru memfasilitasi peserta didik yang cepat dari rata- rata kelas
dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan meminta siswa tersebut
menyampaikan apa yang telah dia pahami kepada siswa yang lain,
didepan kelas sehingga ada pandangan dari peserta didik yang belum
memahami.
5) Modifikasi dari Modul Ajar/RPP

Modul ajar dimodifikasi sesuai dengan kondisi kelas dan guru


merespon situasi kelas. Modul ajar juga dimodifikasi sesuai dengan
karakteristik, dan kemampuan anak setiap kelas.

2. Observasi Lingkungan Non Akademik

a. Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah berkaitan dengan prosedur tindakan untuk


menertibkan sekolah agar proses belajar mengajar berjalan lancar.
Manajemen sekolah sedikitnya terdapat tujuh komponen yang harus
dikelola dengan baik dalam rangka manajemen berbasis sekolah. Berikut
adalah manajemen sekolah yang terdapat pada SMK N 1 Slawi.
1) Manajemen Kepeserta didikan

Manajemen kepeserta didikan berkaitan dengan segala proses


yang berkaitan dengan peserta didik di suatu sekolah mulai dari
perencanaan, penerimaan peserta didik, pembinaan yang dilakukan
selama peserta didik berada di sekolah, sampai dengan peserta didik
menyelesaikan pendidikannya di sekolah. Kebutuhan yang menjadi
prioritas utama di SMK N 1 Slawi, yakni lingkungan sekolah yang
nyaman, sarana prasarana penunjang proses pembelajaran, penguatan
karakter peserta didik, wadah penyaluran bakat peserta didik
(ekstrakulikuler). Hal tersebut dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan
sekolah yang kondusif, pemenuhan fasilitas penunjang proses pembelajaran
seperti laboratorium di masing-masing jurusan, optimalisasi peran PKS dan
guru sebagai tauladan untuk penguatan karakter peserta didik, implementasi
program P5, menyediakan program ekstrakulikuler sesuai minat peserta
didik.

Kebutuhan peserta didik tercermin dalam analisis karakteristik satuan


pendidikan di SMK N 1 Slawi adalah dengan menciptakan lingkungan yang
kondusif, asri, hijau, aman, nyaman, dan kedisiplinan seluruh perangkat
sekolah, sangat mendukung proses belajar siswa dan upaya guru dalam
membimbing peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
karakter profil pelajar Pancasila.
2) Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum memiliki peran penting dalam proses


pendidikan yang diselenggarakan sekolah maupun pemerintah. Oleh
karena itu, dalam proses pelaksanaannya perlu memperhatikan rambu-
rambu dalam mengambil sebuah kebijakan dalam proses terjadinya
pendidikan. Di SMK N 1 Slawi, manajemen kurikulum meliputi
pengelolaan pembelajaran: Penyusunan Jadwal, Pembagian Jam Mengajar
Guru, Jurnal Mengajar dan Jurnal Kelas, dan Evaluasi Pembelajaran. SMKN
1 Slawi Melakukan proses perencanaan dan desain kurikulum melalui
workshop LPMP Jateng, dilanjutkan diskusi kurikulum dengan MGMP
masing masing mapel yang selanjutnya di diskusikan serta disetujui oleh
Dinas Pendidikan Prov. Jateng, Kepala Sekolah, serta Partner dalam
penyusunan kurikulum (PT Kombas Digital internasional, Pegadaian, dll).
Sekolah Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan tiap awal dan akhir
semester. SMKN 1 Slawi Menggunakan data dalam proses refleksi
kurikulum sebagai evaluasi serta pembaharuan yang selanjutnya digunakan
untuk bahan perbaikan.
3) Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau personalia
mengkhususkan pada pengelolaan personalia dan kepegawaian. SMK
N 1 Slawi telah melaksanakan proses dan prosedur penerimaan SDM
yang sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku. SMK Negeri 1
Slawi, mulai tahun 2019 tidak menerima pegawai honorer, hanya dari pihak
dinas.
4) Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana berkaitan dengan pelayanan


secara profesional dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan
secara efektif dan efisien. Dalam proses pengelolaan tersebut, SMK N
1 Slawi dalam pengajuan sarana prasarana, Kaprodi mengajukan kepada tim
sarpras kemudian dibahas dalam perencanaan anggaran. Lalu dilaporkan ke
dinas, untuk kemudian direalisasikan jika disetujui. Pengajuan sarana dan
prasarana ini diajukan setiap bulan.

Keefektifan penggunaan prasarana cukup efektif. Setiap jurusan


memiliki laboratorium yang memadai dengan fasilitas pembelajara yang
mumpuni. Seperti pada jurusan akuntansi memiliki bank mini, jurusan
multimedia memiliki laboratorium dengan fasilitas lighting, sound system,
recorder dan perangkat pembuat video.

sebelum melakukan perencanaan sarana dan prasarana di sekolah


sebelumnya melakukan evaluasi diri pada sekolah. Kemudian,
diperoleh data-data mulai dari sarana dan prasarana yang harus
dilakukan perbaikan dan pengembangan. Data-data juga diperoleh
dari form yang telah diisi oleh setiap wakil kepala sekolah.

Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran


berupa papan tulis, meja dan kursi, proyektor yang dimiliki oleh setiap
kelas, dan digunakan oleh 90% guru. Pengadaan speaker awalnya
disediakan di setiap kelas. Namun, karena dirasa kurang efektif, maka
speaker disimpan di ruang guru. Ketika guru akan menggunakan, bisa
membawanya ke kelas. Fasilitas lainnya yang dimiliki sekolah antara
lain, yaitu:
a) ruang kelas,sebanyak 60

b) perpustakaan,
c) UKS

d) SMEANMart

e) lab multimedia

f) lab perakitan

g) lab ICT

h) lab administrasi perkantoran

i) lab akuntansi

j) lab TKJ

k) lab KKPI

l) lab bahasa inggris

m) masjid

n) mushola

Ada beberapa sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang


mendukung kegiatan pembelajaran, yaitu lapangan. Adanya lapangan
ini dapat mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya pada saat
mata pelajaran olah raga.

5) Manajemen Anggaran

Sumber dana yang digunakan oleh sekolah berasal dari dana


BOS dan BOP. Pelaksanaan anggaran dibagi menjadi 4, yaitu untuk
biaya operasional, urgen, perawatan, dan pengembangan sekolah.
Kegiatan monitoring dilakukan oleh kepala sekolah. SMK Negeri 1
Slawi memiliki sistem yang mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan
memonitor anggaran dan penggunaannya.
6) Manajemen Sistem Informasi

Data peserta didik yang dikumpulkan melalui sistem PPDB. Data


peserta didik dari sistem PPDB dikelola menjadi e-learning. Guru
dapat mengakses dan menggunakan data tersebut untuk pembelajaran
yang berbasis data. Selain itu informasi/data yang dikumpulkan
berupa ATP, media pembelajaran untuk menunjang proses
pembelajaran. Guru dapat mengakses data pada Ms Team seperti
mengupload materi pembelajaran, melihat tugas peserta didik, melihat
keaktifan peserta didik dan mengevaluasi pembelajaran untuk
mendukung proses pembelajaran.
7) Manajemen Ketatalaksanaan

SMKN 1 Slawi yang berisi mengenai kurikulum, dapodik, SiInforMan


yang dapat diakses melalui sso1.smkn1slawi.my.id. Akses ini bisa di akses
oleh guru serta siswa. Untuk Informasi umum bisa di akses melalui website
sekolah www.smkn1slawi.sch.id

b. Lingkungan Belajar di Sekolah

1) Latar Belakang Sosial-Ekonomi Peserta Didik

Latar belakang kondisi sosial ekonomi peserta didik di SMK N 1


Slawi dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Sebelum melakukan zonasi kondisi latar belakang sosial ekonomi
cenderung kelas menengah ke atas.
b) Setelah melakukan sistem zonasi kondisi latar belakang sosial
ekonomi cenderung kelas menengah ke bawah.
2) Kualitas Pembelajaran di Kelas

SMK N 1 Slawi memiliki suasana yang kondusif untuk


mendukung kegiatan pembelajaran dan juga mendukung
perkembangan peserta didik.
3) Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru

SMK N 1 Slawi dalam melakukan refleksi dan perbaikan


pembelajaran oleh guru melalui hasil dari survei lingkungan belajar,
dari survei lingkungan belajar tersebut diperoleh rapor pendidikan
yang nilainya menjadi kriteria apakah sudah mahir, cakap, atau perlu
intervensi. sehingga Rapor pendidikan tersebut menghasilkan
rekomendasi yang tepat bagi guru untuk meningkatkan perbaikan
dalam pembelajaran.

4) Kepemimpinan Instruksional Kepala sekolah dalam menyusun dan


mengkomunikasikan visi, misi, program dan kebijakan yang
mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan
Pendidikan sudah terlaksana dengan baik.

5) Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan


Ada 3 golongan kebijakan terhadap pelanggaran peserta didik:
a) Pelanggaran Ringan

b) Pelanggaran Sedang

c) Pelanggaran Berat
Di SMK N 1 Slawi tidak ditemukan kasus-kasus seperti perundungan,
kekerasan seksual, hukuman fisik, dan narkotika.

6) Iklim Kebhinekaan di Satuan Pendidikan


Menghargai keragaman agama. SMK N 1 Slawi memberikan
kesempatan yang sama kepada semua umat agama untuk melakukan
kegiatan keagamaannya. Melaksanakan kegiatan rutin yakni tadarus
pagi untuk peserta didik beragama islam dan memberikan kesempatan
untuk peserta didik beragama lain juga untuk melakukan kegiatan
keagamaannya. Kegiatan rutin hari Jumat. Peserta didik beragama
islam melaksanakan ibadah sholat Jumat, sedangkan peserta didik
beragama lain melakukan aktivitas kegiatan keagamaan bersama
dengan tokoh agamanya.

7) Iklim Kesetaraan Gender


Sekolah memberikan kebebasan kepada seluruh peserta didik
untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang sama sebagai peserta
didik. Selalu mendukung kesetaraan gender misalnya dengan tidak
mengharuskan pemimpin harus berjenis kelamin laki-laki.

8) Dukungan Orang Tua dan Peserta Didik terhadap Program Satuan


Pendidikan
Sekolah mendapat dukungan dari orang tua peserta didik, tetapi
bukan dukungan yang bersifat materi. Sekolah juga mendapat
dukungan dari peserta didiknya.
B. Analisis Hasil Observasi

Analisis hasil observasi berkaitan dengan pemaknaan serta interpretasi


dari hasil observasi yang telah dilakukan. Analisis hasil observasi ini juga
dilakukan berdasarkan hasil observasi lingkungan akademik dan non
akademik. Berikut analisis hasil observasi kedua komponen tersebut.

1. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Akademik


a. Karakteristik Peserta Didik
1) Budaya Sekolah
SMK N 1 Slawi sangat mendukung pembelajaran dan interaksi
yang optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari optimalisasi kedisiplinan
serta iman dan taqwa (imtaq) peserta didik. Misalnya dengan budaya
senyum, sapa, salam di lingkungan sekolah. Kemudian, kebiasaan
ketika memulai pembelajaran selalu diawali dengan kegiatan tadarus.
Pelajar Pancasila terintegrasi dalam pembelajaran melalui modul ajar.
Selain itu, Profil Pelajar Pancasila juga terintegrasi dalam kegiatan P5
(Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kegiatan itu juga tertuang
dalam tata tertib dan aturan yang berlaku di sekolah. Kegiatan P5
(Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SMK N 1 Slawi
diantaranya Launching Program P5 “Kearifan Lokal Kabupaten
Tegal”. Seminar Kearifan Lokal bersama Dinas Pariwisata Kabupaten
Tegal, Pembuatan Batik Tegalan, Pembuatan Jamu Tradisional dari
Tanaman Obat Keluarga, Pembuatan Kuliner Khas Kabupaten Tegal,
Pameran Produk Kearifan Lokal, Pentas Budaya Tegalan.
2) Budaya Kelas
Setiap awal kegiatan pembelajaran dilakukan kesepakatan antara
guru dan peserta didik. Kurikulum memberikan kewenangan kepada
masing-masing guru pengampu untuk menentukan kesepakatan yang
diinginkan. Misalnya, peserta didik terlambat datang harus mematikan
mesin di lingkungan sekolah dan menuntun sepeda motor menuju
parkiran. Secara umum, kesepakatan ini juga tersusun dalam tata tertib
sekolah. Misalnya, ketika hendak meninggalkan sekolah harus izin
melalui guru piket.
Guru menekankan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan
melakukan berbagai kegiatan penguatan antara lain terintegrasi dalam
mata pelajaran, melaksanakan kegiatan workshop, In House Training
(IHT) dan workshop perencanaan proyek.
3) Keterlibatan Peserta Didik
Peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran seperti peserta
didik menjawab pertanyaan dari guru dan memberikan pertanyaan
kepada guru jika ada pelajaran yang belum dimengerti. Guru
memotivasi dengan cara memberikan support dan membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran. guru memberikan apresiasi
berbentuk verbal misalnya dengan kata-kata pujian, guru juga
mengajak peserta didik melakukan pembelajaran di luar kelas agar
peserta didik menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan pembelajaran.
Saya menangkap antusiasme belajar peserta didik karena peserta didik
dapat mempresentasikan materi dengan baik. Guru memberikan
apresiasi berbentuk verbal misalnya dengan kata-kata pujian, guru
juga mengajak peserta didik melakukan pembelajaran di luar kelas
agar peserta didik menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan
pembelajaran.
4) Identifikasi Kesiapan Peserta didik
Guru di awal pembelajaran mengecek kehadiran peserta didik,
guru juga memberikan pertanyaan untuk mengetahui apakah peserta
didik paham materi sebelumnya, kalau dirasa belum paham guru akan
menjelaskan kembali materi sebelumnya, baru kemudian guru
menjelaskan materi baru. Ketika guru mengetahui kemampuan
peserta didik yang beragam guru, peserta didik memiliki kemampuan
yang berbeda-beda ada peserta didik yang memiliki daya tangkap
cepat ada peserta didik yang memiliki daya tangkap agak lama untuk
mengatasi hal tersebut guru menggunakan tutor sebaya, peserta didik
yang memiliki kemampuan daya tangkap yang cepat untuk membantu
peserta didik yang memiliki daya tangkap yang agak lama untuk
memahami materi pelajaran. Guru juga akan membantu peserta didik
yang memiliki daya tangkap yang agak lama untuk memahami materi
pelajaran seperti mengulangi materi pelajaran sampai peserta didik
paham akan materi tersebut
5) Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi peserta didik diasah dengan melakukan
pembagian tugas kelompok. Disitu peserta didik akan berdiskusi,
menyampaikan pendapat serta memberikan saran, kritik, bahkan
menerima keputusan yang tidak sesuai dengan gagasannya.
Kemampuan menyesuaikan diri dan mampu menghadapi keadaan
serta perasaan ketika berinteraksi dengan peserta didik lain, mampu
mengasah perkembangan emosi pada peserta didik. Jika terdapat
peserta didik yang belum dapat mengekspresikan diri dengan tepat
maka guru melakukan penguatan dan motivasi. Guru melakukan
penguatan dengan pemberian pujian, serta motivasi dengan kata-kata
semangat.
6) Perkembangan Sosial
Cara guru untuk membangun atmosfer yang mendukung peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan
melakukan diskusi kelompok, melakukan pembelajaran di luar kelas.
misalnya dengan mengajak peserta didik ke kantin untuk melakukan
pengamatan, melakukan observasi ke tempat-tempat yang
berhubungan dengan materi pembelajaran.
7) Perkembangan moral/spiritual
Secara keseluruhan nilai integritas dan spiritual ini terintegrasi
dengan kegiatan belajar mengajar, di antaranya dengan rutin tadarus
sebelum pembelajaran, shalat dhuha, shalat jamaah, kajian umum
setiap hari Selasa, dan khusus untuk non-muslim kajian dilaksanakan
pada hari Jumat pukul 12.00.

b. Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada perangkat
pembelajaran, diketahui bahwa bahwa langkah pertama yang dilakukan
guru membuat perangkat pembelajaran adalah melakukan analisis
terhadap CP (Capaian Pembelajaran) untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran (ATP).

Langkah kedua, yaitu guru melakukan perencanaan asesmen


diagnostik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan
peserta didik. Kemudian hasilnya digunakan guru sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam tahap ini, informasi seputar latar belakang siswa dan informasi
lain dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan
pembelajaran.

Langkah ketiga, mengembangkan modul ajar. Pengembangan


modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik melaksanakan
pembelajaran. Guru membuat modul ajar yang menarik, bermakna dan
menantang, relevan dalam pelaksanaannya, serta kontekstual dan
berkesinambungan.
Langkah keempat guru melakukan penyesuaian dengan tahap
capaian dan karakteristik peserta didik. Ruang lingkup materi
pembelajaran berkaitan dengan materi yang akan diajarkan oleh pendidik
di kelas, maupun yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas atau apa
yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. Kemudian guru
melakukan penyesuaian proses pembelajaran, menyesuaikan dengan
produk hasil belajar serta mengkondisikan lingkungan belajar.
Langkah kelima, guru melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengolahan asesmen formatif dan sumatif. Dalam kegiatan ini guru
memperhatikan lima prinsip diantaranya, menyusun asesmen yang
terpadu dari proses pembelajaran, merancang asesmen sesuai dengan
fungsi untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan, merancang
asesmen secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya.
Langkah keenam adalah guru melakukan pelaporan kemajuan
belajar dengan melibatkan orangtua peserta didik, peserta didik dan guru
sebagai partner. Langkah terakhir guru melakukan evaluasi pembelajaran
dan asesmen. Guru melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada
masing-masing modul ajar. Kemudian guru melakukan identifikasi apa
saja yang sudah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki dalam
penyusunan perangkat pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Dari hasil observasi yang dilakukan dapat dianalisis hal-hal sebagai
berikut:
1) Proses belajar dilakukan dengan interaktif antara guru dengan peserta
didik. Sebelum guru masuk ke materi berikutnya guru bertanya
mengenai beberapa hal terkait materi sebelumnya, dan peserta didik
aktif menjawab pertanyaan guru tersebut. Sehingga pembelajaran
yang dilakukan di kelas sangat efektif.
2) Usaha guru dalam mendorong peserta didik yang tidak aktif untuk
belajar yaitu guru memberikan pertanyaan pemantik untuk
mendorong peserta didik aktif. Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya untuk dan menjawab pertanyaan.
3) Usaha guru membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yaitu guru mengamati peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan
dengan cara berkeliling selain itu menanyakan langsung kepada
peserta didik tersebut pada bagian mana yang belum dipahami
4) Guru memfasilitasi peserta didik yang cepat dari rata- rata kelas dalam
mencapai tujuan pembelajaran dengan meminta siswa tersebut
menyampaikan apa yang telah dia pahami kepada siswa yang lain, di
depan kelas sehingga ada pandangan dari peserta didik yang belum
memahami.

5) Modul ajar dimodifikasi sesuai dengan kondisi kelas dan guru


merespon situasi kelas. Modul ajar juga dimodifikasi sesuai dengan
karakteristik, kemampuan anak di setiap kelas.

2. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Non Akademik

a. Manajemen Sekolah

1) Manajemen Kepeserta didikan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK N 1 Slawi,


proses manajemen peserta didik diselenggarakan secara sistematis dan
terencana untuk mendidik, memberdayakan, dan mengembangkan
peserta didik agar dapat maksimal dalam membangun karakter secara
pribadi.
Pengembangan karakter dilakukan melalui program P5 (Projek
Penguatan Profil Pemuda Pancasila) yang sudah dilaksanakan di SMK
N 1 Slawi, yaitu implementasi kearifan lokal Kabupaten Tegal yang
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober- November 2022.
Proses pembelajaran di SMK N 1 Slawi sudah didukung dengan
fasilitas yang memadai, misalnya ketersediaan proyektor di setiap
kelasnya. Kebutuhan peserta didik terkait minat dan bakat, dapat
disalurkan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada seperti
OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja, olahraga, dsb.
Meskipun geografis SMK N 1 Slawi berada di lingkungan
perkotaan, namun lingkungan sekitar cukup kondusif untuk belajar.
Lokasi cukup jauh dari Jalan Raya Pantura, sehingga tidak bising lalu
lalang kendaraan.
Tidak hanya itu, manajemen kepeserta didikan juga diperkuat
dengan program penguatan karakter peserta didik yang selaras dengan
visi sekolah, yaitu “ Menjadi sekolah kejuruan berstandar industri,
menghasilkan tamatan yang profesional, berkarakter pancasila
berilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan lingkungan”.
2) Manajemen Kurikulum

Pengelolaan manajemen kurikulum sudah dilakukan secara


terstruktur dan berkesinambungan. Pengelolaan pembelajaran
dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Meliputi pembagian tugas
mengajar dan tugas tambahan, penyusunan perangkat pembelajaran,
pembagian jadwal mengajar sesuai dengan pembagian tugas dan
jobdesk, serta IHT yang berkaitan dengan penguatan pembuatan
media pembelajaran.
Desain kurikulum juga dirancang pada awal sebelum proses
pembelajaran. Misalnya penentuan kurikulum yang akan digunakan
yaitu kurikulum 2013 atau merdeka belajar dirancang sejak awal.
Kemudian perangkat kurikulum disusun secara komprehensif melalui
sistem online untuk diberikan pengesahan oleh cabang dinas
pendidikan provinsi yang menaungi.
Kegiatan monitoring dilaksanakan secara berkala setiap hari,
tengah semester, dan setiap semester. Monitoring ini juga dapat
dikelola oleh guru maupun peserta didik. Proses refleksi kurikulum
selalu dilakukan berdasarkan data hasil evaluasi harian, dan maupun
asesmen sumatif untuk mengukur ketercapaian kurikulum sesuai
dengan tingkat ketuntasan masing-masing.
3) Manajemen Sumber Daya Manusia

Proses penerimaan guru dalam satuan pendidikan hanya melalui


dua jalur, yaitu ASN dan P3K. Sekolah tidak diperkenankan untuk
menerima GTT selain yang sudah diakomodir oleh pemerintah pusat
dan daerah.
SMK N 1 Slawi juga menyelenggarakan program guru induksi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan proses belajar kepada guru senior
yang serumpun dengan bidang studi guru tersebut. Kegiatan ini juga
menjadi syarat yang harus terpenuhi untuk menjadi guru profesional.
Kegiatan khusus untuk pengembangan profesionalisme guru
dilakukan dengan melakukan IHT rutin di sekolah, mengikuti diklat
offline maupun online dari dinas pendidikan minimal satu semester
satu kali, dan tidak lupa guru selalu dimotivasi untuk megembangkan
diri.
4) Manajemen Sarana dan Prasarana

Perencanaan sarana dan prasarana telah menggunakan data yang


akurat sesuai kondisi di lapangan, karena semua pihak dilibatkan
dalam proses penyusunan perencanaan RKAS. Penggunaan sarana
dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran
sudah efektif. Hal tersebut diindikasikan dengan adanya monitoring
dan evaluasi dalam penggunaanya. Ada sarana dan prasarana yang
terletak di sekitar lingkungan sekolah dan sudah dimanfaatkan dengan
baik oleh sekolah dalam mendukung proses pembelajaran.
5) Manajemen Anggaran

Sumber dana di SMK N 1 Slawi diperoleh dari dana BOS dan


BOP (provinsi). Untuk pengolahan dana tersebut, sudah ada juknis
masing-masing dari pusat. Akan tetapi sekolah diberikan kesempatan
untuk melakukan perubahan juknis tersebut sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
Kedua, anggaran tersebut digunakan untuk segala kebutuhan
berkaitan dengan biaya operasional, urgent, perawatan, dan
pengembangan sekolah seperti sarana dan prasarana, kegiatan
kepeserta didikan, kegiatan kurikulum dan hal-hal lain di sekolah.
Pelaksanaan dan pengelolaan dana tersebut dikelola dengan
menggunakan sistem ARKAS. Kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan
dana melalui sistem ARKAS dimonitoring rutin oleh kepala sekolah,
kemudian dievaluasi.
6) Manajemen Sistem Informasi
Informasi dikelola dengan berbasis data tersebut kemudian
digunakan untuk proses pembelajaran seperti pembelajaran e-
learning. Guru dapat mengakses dan menggunakan data tersebut
untuk proses pembelajaran yang menggunakan aplikasi berbasis data
menggunakan Ms Team.
7) Manajemen Ketatalaksanaan

Manajemen ketatalaksanaan juga dilaksanakan di SMK N 1


Slawi. Manajemen tersebut dilaksanakan satuan pendidikan untuk
membantu sistem administrasi, yaitu dengan menggunakan sistem
ARKAS untuk perencanaan dan pelaksanaan keuangan, Dapodik
(Data pokok kependidikan) untuk data guru dan peserta didik secara
nasional dan e-rapor untuk data administrasi hasil belajar peserta
didik
b. Lingkungan Belajar di Sekolah

1) Latar Belakang Sosial-Ekonomi Peserta Didik

Latar belakang kondisi sosial ekonomi yang ada di SMK N 1


Slawi cenderung berbeda-beda. Namun ada sedikit perbedaan saat
sekolah sebelum dan setelah melakukan sistem zonasi. Sebelum
melakukan sistem zonasi kondisi latar belakang sosial ekonomi di
sekolah cenderung kelas menengah ke atas karena SMK N 1 Slawi
menjadi salah satu sekolah favorit, sedangkan setelah melakukan
sistem zonasi latar belakang kondisi sosial ekonomi menjadi lebih
beragam tetapi cenderung kelas menengah ke bawah. Namun, hal
tersebut tidak menjadi masalah karena peserta didik diperlakukan
sama di sekolah dan pada saat proses pembelajaran.
2) Kualitas Pembelajaran di Kelas

Suasana pembelajaran di SMK N 1 Slawi sangat mendukung proses


pembelajaran peserta didik. salah satunya dengan ketersediaan
fasilitas, pembelajaran yang interaktif, dan penyesuaian cara mengajar
dengan tingkat kemampuan peserta didik. Fasilitas di SMK N 1 Slawi
sangat mendungkung terjadi pembelajaran yang interaktif contohnya
adanya fasilitas lcd setiap kelas, adanya lab yang mendukung proses
pembelajaran.

3) Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru

Kemampuan pengembangan guru untuk terus meningkatkan


kompetensi melalui belajar mandiri dengan merefleksi praktik
pengajaran yang telah diterapkan sekolah sudah baik dan terencana
dari mulai analisis lingkungan sampai perbaikan yang dibutuhkan.

4) Kepemimpinan Instruksional

Sebelum menyusun Visi, Misi, program, dan kebijakan sekolah


terlebih dahulu merumuskan dalam KTSP (pada kurikulum 2013) atau
KTSP (pada kurikulum merdeka). yang melibatkan Kepala sekolah,
wakil Kepala, TPMPS, guru, karyawan, Perwakilan peserta didik
(Osis) dan Pengurus komite. Dokumen KTSP terdiri dari 2 dokumen
yaitu dokumen 1 dan 2, dokumen satu terdiri dari visi, misi, tujuan,
program, profil, guru, tata tertib dan dokumen dua berisi tentang
perangkat pembelajaran. dokumen ini dipersiapkan sebelum tahun
ajaran baru.
Dalam pembuatan program yang mendukung guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK N 1 Slawi berpedoman
pada rapor pendidikan. Pada saat pelaksanaan Asesmen nasional, jika
peserta didik melaksanakan tes berupa literasi, numerasi, dan surver
karakter. Maka guru juga melakukan asesmen berupa survey
lingkungan belajar. Dari hasil survey tersebut akan dimasukkan ke
dalam rapor pendidikan. Dengan kriteria maksimal nilai 3 disebut
mahir, jika nilai yang diperoleh kurang dari 1, maka masuk kedalam
kategori perlu intervensi, sehingga guru atau sekolah perlu melakukan
perbaikan dalam hal yang perlu ditingkatkan, misalnya dalam
penyusunan modul ajar kurang baik, maka rekomendasinya berupa In
House Training (IHT) atau Bimbingan Teknis (Bimtek) pada
pembuatan modul ajar tersebut.
Dalam menentukan kebijakan bagi guru di sekolah, Kepala SMK
N 1 Slawi, menggunakan strategi kebijakan yang dinamis, selektif dan
bersifat umum. Kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran seorang guru dapat berupa reward
dan punishment, guru yang memiliki prestasi mendapatkan apresiasi
dari sekolah. Sehingga guru yang memperoleh prestasi akan diberikan
reward. Selain untuk meningkatkan mutu pembelajaran di satuan
pendidikan, dengan adanya sistem zonasi dan prestasi maka
karakteristik peserta didik juga beragam tidak seperti dahulu sebelum
adanya zonasi, dan hanya dari nilai ujian nasional. Sehingga untuk
meningkatkan kualitas peserta didik tidak menempatkan peserta didik
berprestasi pada kelas unggulan tetapi disebar secara merata agar
mutu pendidikan meningkat.
5) Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Peserta didik yang melakukan pelanggaran akan diberi sanksi
sesuai dengan tingkatnya. Berdasarkan kebijakan yang dibuat oleh
sekolah, apabila peserta didik melakukan pelanggaran ringan seperti,
terlambat hadir maka peserta didik akan mendapat sanksi untuk
membersihkan lingkungan sekolah, sanksi tersebut tidak bersifat fisik.
Jika peserta didik melakukan pelanggaran melebihi batas yang sudah
ditentukan maka akan mendapatkan surat panggilan orang tua.
Kebijakan terhadap pelanggaran sedang, misalnya membolos sekolah
akan diberikan sanksi berupa skorsing. Sementara itu, pelanggaran
berat seperti penyalahgunaan narkotika akan dijatuhi sanksi
pengembalian peserta didik kepada orang tua. Iklim keamanan yang
tercipta sangat memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga
satuan pendidikan, baik secara fisik maupun psikologis. Terbukti
dengan tidak ditemukannya kasus perundungan, kekerasan seksual,
maupun penyalahgunaan narkotika di satuan pendidikan tersebut.

6) Iklim Kebhinekaan di Satuan Pendidikan Lingkungan SMK N 1 Slawi


sangat menghargai adanya keragaman agama maupun sosial-budaya
dan dukungan kesetaraan hak. Hal tersebut tercermin dari kebiasaan
pagi seperti tadarus, peserta didik yang beragama islam melakukan
tadarus di kelas, sedangkan peserta didik yang beragama non islam
juga melakukan aktivitas keagamaannya. Adapun kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan rutin di hari Jumat, yakni peserta didik
beragama islam melaksanakan sholat Jumat, sedangkan yang non
islam melaksanakan kegiatan keagamaan bersama dengan tokoh
agamanya.
7) Iklim Kesetaraan Gender

SMK N 1 Slawi telah memberikan dukungan pada kesetaraan


gender. Tidak ada perlakuan spesial terhadap peserta didik yang
berdasarkan jenis kelamin. Mereka berhak untuk mengikuti berbagai
kegiatan yang sama. Misalnya, memilih ekstrakurikuler sesuai dengan
bakat dan minat masing-masing peserta didik. Begitu pula pada
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Pengelompokkan peserta
didik tidak berdasarkan jenis kelamin. Adapun pemilihan ketua OSIS
dan ketua kelas tidak mengharuskan diwakili oleh peserta didik laki-
laki. Beberapa kelas yang ada bahkan diketuai oleh peserta didik
perempuan. Hal tersebut juga membuktikan bahwa tidak ada
pelanggaran terhadap kesetaraan gender.

Peserta didik ini dengan memberikan lembar kerja khusus ketika


mengikuti ujian atau mengizinkan untuk tidak mengikuti upacara
karena peserta didik tersebut tidak dapat terkena sinar matahari terlalu
lama.
8) Dukungan Orang Tua dan Peserta didik terhadap Program Satuan
Pendidikan
SMK N 1 Slawi selalu mendapat dukungan baik dari orang tua
murid. Para orang tua selalu memberikan dukungan kepada putra-
putrinya untuk selalu mengikuti kegiatan sekolah dengan sebaik-
baiknya. Mereka juga selalu memberikan dukungan dengan
menyampaikan masukan atau saran untuk perbaikan pembelajaran di
sekolah. Berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini, sekolah tidak
lagi meminta orang tua peserta didik untuk memberikan dukungan
yang bersifat materi.
Selain itu, dalam proses penyusunan program satuan pendidikan,
kurikulum sekolah juga melibatkan peserta didik (dengan perwakilan
OSIS) dan juga Komite Sekolah. Dengan demikian, berbagai
kebijakan yang ada di sekolah dapat terdistribusikan ke seluruh warga
sekolah.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Observasi

1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi

Faktor pendukung dalam pelaksanaan observasi PPL PPG Prajabatan 2022


di SMK N 1 Slawi adalah :
a. Kesediaan pihak sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
dewan guru, staf sekolah yang menerima dan memberikan kemudahan
serta fasilitas kepada mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL
b. Guru pamong yang memberikan keleluasan dan membimbing mahasiswa
untuk kegiatan observasi terutama yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran

c. Peserta didik yang terbuka dengan mahasiswa PPL sehingga


memudahkan komunikasi Kerja sama antara guru piket dengan
mahasiswa PPL yang membantu menyambut kedatangan peserta didik
sehingga menambah pengalaman baru untuk mahasiswa dalam
penerapan budaya sekolah 3S (Salam, Senyum, Sapa)
d. Teman-teman 1 kelompok yang saling bertukar pikiran mengenai
kegiatan observasi yang harus dilakukan
e. Koneksi internet yang memadai, sehingga membantu mahasiswa dalam
mempersiapkan observasi.
2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Faktor yang dapat menghambat keberhasilan suatu kegiatan pada saat
pelaksanaan PPL sebagai berikut:
a. Disaat awal pembelajaran, siswa belum siap untuk menerima
pembelajaran karena awal masuk semester genap, masih perlu adaptasi
dan melakukan kegiatan diluar pembelajaran.
b. Kurangnya inisiatif dari mahasiswa PPL ke pihak guru di SMK N 1
Slawi.
c. Disaat melakukan observasi kepada narasumber (Para Waka) terkendala
dengan waktu dan kegiatan seperti rapat guru maupun kegiatan lainnya
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan Hasil Observasi

Kesimpulan hasil observasi yang telah dilaksanakan di SMK N 1 Slawi


yaitu sebagai berikut:
1. Karakter peserta didik yang berbeda-beda di SMK N 1 Slawi memberikan
warna tersendiri, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru
menggunakan konsep pembelajaran berdiferensiasi.
2. Modul ajar yang disusun oleh guru untuk proses pembelajaran dan asesmen
sudah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Pada proses pelaksanaan pembelajaran guru menyampaikan materi
pembelajaran sudah sesuai dengan modul ajar yang sudah dibuat, walaupun
kenyataan dilapangan terkadang guru menyesuaikan dengan situasi, kondisi,
dan kebutuhan peserta didik. Namun demikian, hal tersebut bukanlah
halangan yang berarti, proses pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan sesuai
dengan harapan guru dan peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran.
4. Manajemen sekolah yang ada di SMK N 1 Slawi cukup bagus, tersusun
dengan jelas dan lengkap, dan saling berkesinambungan sama lain.
5. Lingkungan belajar yang ada di SMK N 1 Slawi cukup representatif, sehingga
mendukung guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

B. Refleksi Pelaksanaan Observasi


Refleksi dilakukan dengan terlebih dahulu membuat pertanyaan pemantik.
Pertanyaan pemantik tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah mengikuti observasi di program


PPL PPG Prajabatan?
2. Apa yang akan Anda lakukan setelah mengikuti observasi di program PPL
PPG Prajabatan?
3. Apakah selama proses PPL mitra sekolah dapat bekerja sama dengan baik?
Jawaban:

1. Setelah melakukan observasi pada pembelajaran PPL 1 saya mendapatkan


berbagai pengalaman menarik, diantaranya yaitu:
a. Mahasiswa mendapatkan pengalaman tentang kebudayaan di sekolah,
perangkat pembelajaran, dan pengalaman pelaksanaan pembelajaran di
kelas.
b. Mahasiswa mengetahui pelaksanaan pembelajaran di kelas X yang
menggunakan Kurikulum merdeka dan kelas XI, XII yang menggunakan
Kurikulum 13.
c. Mendapatkan pengetahuan baru tentang manajemen sekolah. Sebelum ada
pada proses pembelajaran, ada tahapan dan manajemen yang kompleks
dalam mendukung proses pembelajaran, mulai dari perencanaan,
penganggaran, pengelolaan, sampai evaluasi dan monitoring sehingga
kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik dan tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
d. Mendapatkan pelajaran bahwa pembentukan karakteristik siswa tidak bisa
tercapai hanya dalam waktu satu atau dua jam pelajaran saja. Namun
dengan kedisiplinan yang sangat diterapkan dan dijunjung tinggi di SMK
N 1 Slawi, budaya kedisiplinan tersebut sudah membentuk karakteristik
peserta didik yang aktif, kreatif dan berakhlak mulia.
2. Setelah mengikuti observasi mahasiswa dapat membuat perangkat
pembelajaran yg sesuai dengan Kurikulum merdeka ataupun Kurikulum 13.
a. Mahasiswa dapat ilmu tentang cara mengajar sehingga ilmu tersebut akan
diterapkan pada saat praktek pelaksanaan pembelajaran di kelas.
b. Setelah melakukan observasi baik dari manajemen sekolah, lingkungan
belajar ataupun proses pembelajaran, saya mendapatkan gambaran
bagaimana menjadi seorang guru yang bisa berpihak kepada peserta didik,
yaitu dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif dan
interaktif antara guru dan siswa serta dalam kegiatan tersebut
menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan.
3. Sekolah memfasilitasi mahasiswa dengan baik, yaitu diberikan kesempatan
untuk wawancara.
C. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pelaksanaan Observasi

Rencana tindak lanjut merupakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan


setelah melaksanakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan sebelumnya.
Berdasarkan hasil kegiatan Observasi PPL Prajabatan 2023, rencana tindak
lanjut untuk meningkatkan kemampuan observasi yaitu:

1. Menyusun Rencana Kegiatan


Sebelum melakukan kegiatan mahasiswa sudah membuat jadwal dalam
matriks agar mempermudah pembagian waktu saat kegiatan observasi
sehingga sudah tersusun kegiatannya.

2. Menjalin komunikasi dengan baik dengan pihak sekolah atau dosen sehingga
bisa mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan.

3. Mempersiapkan diri dengan baik dalam kegiatan PPL selanjutnya, yaitu


asistensi mengajar. Mempelajari terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan
dan menuliskan poin-poin utama agar dalam pelaksanaan lebih terarah dan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Lampiran 1: Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG :


Kelas Sasaran Observasi : X PM 4
Untuk Siklus Pembelajaran ( ) Terbimbing
( ) Mandiri, siklus ke

*Aspek sesuai dengan kebutuhan

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil


observasi
4 Jan Budaya sekolah Hasil observasi:
2023 ● Apakah suasana sekolah Pembiasaan budaya sekolah di SMK N Slawi
mendukung pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut
dan interaksi yang tercermin dalam kegiatan penguatan profil
optimal? pelajar pancasila dan optimalisasi kedisiplinan
● Secara umum, apakah dan imtak.
profil pelajar Pancasila Interpretasi:
dihidupkan dalam 1. Sekolah sangat mendukung pembelajaran
sekolah? dan interaksi yang optimal. Hal tersebut
dapat dilihat dari optimalisasi kedisiplinan
serta iman dan taqwa (imtaq) peserta didik.
Misalnya dengan budaya senyum, sapa,
salam di lingkungan sekolah. Ketika
memulai pembelajaran selalu diawali
dengan kegiatan tadarus.
2. Profil Pelajar Pancasila terintegrasi dalam
pembelajaran melalui modul ajar. Selain
itu, Profil Pelajar Pancasila juga
terintegrasi dalam kegiatan P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Kegiatan itu juga tertuang dalam tata tertib
dan aturan yang berlaku di sekolah.
4 Jan Budaya kelas Hasil observasi:
2023 ● Bagaimana guru dan Ya, budaya kelas sudah sangat terkondisikan.
peserta didik melakukan Setiap sebelum memulai kegiatan
kesepakatan kelas? pembelajaran, peserta didik selalu
● Bagaimana guru mendengarkan lagu-lagu kebangsaan dan juga
tadarus. .
menekankan nilai-nilai Interpretasi:
profil pelajar Pancasila
kepada peserta didik? 1. Setiap awal kegiatan pembelajaran
dilakukan kesepakatan antara guru dan
peserta didik. Kurikulum memberikan
kewenangan kepada masing-masing guru
pengampu untuk menentukan kesepakatan
yang diinginkan. Misalnya, peserta didik
terlambat datang harus mematikan mesin di
lingkungan sekolah dan menuntun sepeda
motor menuju parkiran. Selain itu, ketika ada
kesepakatan di kelas, siswa yang terlambat
tidak diizinkan masuk kelas sebelum
mengerjakan tugas yang ditentukan. Hal ini
dapat berlaku sebaliknya.
2. Secara umum, kesepakatan ini juga tersusun
dalam tata tertib sekolah. Misalnya, ketika
hendak meninggalkan sekolah harus izin
melalui guru piket. Termasuk jika terlambat
tadi. Guru menekankan nilai-nilai Profil
Pelajar Pancasila dengan melakukan berbagai
kegiatan penguatan, Kegiatan yang sudah
dilakukan, yaitu workshop dan in house
training (IHT) untuk menyamakan persepsi,
workshop perencanaan proyek. Untuk saat ini
penguatan yang sudah berjalan yaitu kearifan
lokal Kabupaten Tegal yang dilaksanakan pada
tanggal 31 Oktober - 8 November 2022.
4 Jan Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:
2023 ● Apakah peserta didik Ya, peserta didik SMK N I Slawi aktif dalam
terlibat aktif selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah seperti
pembelajaran berlangsung? terlibat dalam diskusi tanya jawab, peserta didik
Dalam bentuk apa saja juga antusias dalam belajar, peserta didik aktif
keterlibatan peserta didik merespon pertanyaan guru selama pembelajaran
dalam pembelajaran ini? berlangsung, dan guru memberikan motivasi di
● Jika iya, bagaimana guru dalam kelas.
memotivasi peserta didik
untuk terlibat dalam Interpretasi:
pembelajaran? 1. Peserta didik aktif dalam mengikuti
● Jika tidak, mengapa peserta pembelajaran seperti siswa menjawab
didik tidak termotivasi
pertanyaan dari guru dan memberikan
dalam pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap pertanyaan kepada guru jika ada pelajaran
antusiasme belajar dari para yang belum dimengerti.
peserta didik? 2. Guru memotivasi dengan cara memberikan
● Apakah peserta didik aktif support dan membantu peserta didik dalam
merespon pertanyaan guru proses pembelajaran. guru memberikan
selama pembelajaran apresiasi berbentuk verbal misalnya
berlangsung? Jelaskan dengan kata-kata pujian.
3. Saya menangkap antusiasme belajar
peserta didik karena peserta didik dapat
berdiskusi dan mempresentasikan materi
dengan baik.

4 Jan Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


2023 ● Apakah di Ya, guru melakukan pengecekan terhadap kesiapan
awal pembelajaran belajar siswa
guru mengamati atau
mengecek kesiapan peserta
didik? Baik secara kondisi Interpretasi:
maupun secara materi yang Guru di awal pembelajaran mengecek kehadiran
akan diajarkan peserta didik, guru juga memberikan pertanyaan
● Apa yang dilakukan oleh untuk mengetahui apakah peserta didik paham
guru saat mengetahui materi sebelumnya, kalau dirasa belum paham guru
bahwa kompetensi awal akan menjelaskan kembali materi sebelumnya, baru
peserta didik beragam? kemudian guru menjelaskan materi baru. Ketika
● Bagaimana guru guru mengetahui kemampuan peserta didik yang
mendampingi setiap peserta beragam guru, peserta didik memiliki kemampuan
didik agar mencapai tujuan yang berbeda beda ada peserta didik yang memiliki
pembelajaran? tangkap cepat ada peserta didik yang memiliki daya
tangkap agak lama untuk mengatasi hal tersebut
guru menggunakan tutor sebaya, peserta didik yang
memiliki kemampuan daya tangkap yang cepat
untuk membantu peserta didik yang memiliki daya
tangkap yang agak lama untuk memahami materi
pelajaran. Guru juga akan membantu peserta didik
yang memiliki daya tangkap yang agak lama untuk
memahami materi pelajaran seperti mengulangi
materi pelajaran sampai peserta didik paham akan
materi tersebut.
4 Jan Perkembangan emosi Hasil observasi:
2023
● Sejauh mana kelas dan Dari hasil observasi, Suasana pembelajaran di SMK
ruang pembelajaran lainnya N 1 Slawi sangat membantu peserta didik untuk
menjadi ruang ekspresi diri mengembangkan emosinya.
yang sehat untuk peserta
didik? Intepretasi:
● Bagaimana guru merespons Peserta didik dalam pembelajaran diberi ruang
peserta didik yang belum
berekspresi oleh guru. Ketika pembelajaran
bisa mengekspresikan diri
dengan tepat? guru memberikan peserta didik untuk
mengutarakan pendapatnya seperti pada waktu
berdiskusi. Peserta didik juga diajak melakukan
pembelajaran di luar kelas seperti melakukan
observasi ke tempat-tempat yang berhubungan
dengan materi pelajaran. Peserta didik juga
bebas berekspresi dalam program P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di dalam
program tersebut peserta didik SMK N 1 Slawi
membuat batik tegalan, jamu tradisional dari
tanaman obat keluarga, serta pembuatan kuliner
khas Tegal yang dapat menumbuhkan dan
menguatkan profil pelajar Pancasila dalam
aspek mandiri, kreatif dan gotong royong. Jika
terdapat peserta didik yang belum dapat
mengekspresikan diri dengan tepat maka guru
melakukan penguatan dan motivasi.
4 Jan Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:
2023
● Apa saja yang dilakukan Berdasarkan observasi tersebut, kegiatan yang
guru dalam membangun dilakukan di SMK N 1 Slawi sudah mengakomodasi
nilai-nilai integritas dan perkembangan moral dan spiritual peserta didik.
spiritual peserta didik?
Interpretasi:
Secara keseluruhan nilai integritas dan spiritual ini
terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar, di
antaranya dengan rutin tadarus sebelum
pembelajaran, salat duha, salat jamaah, kajian umum
setiap hari Selasa, dan khusus untuk non-muslim
kajian dilaksanakan pada hari Jumat pukul 12.00.

Kesimpulan:

Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah dan budaya kelas di SMK N 1
Slawi telah membentuk karakter peserta didik yang aktif dan memiliki karakter profil pelajar
pancasila. Karena nilai-nilai dalam profil pelajar pancasila mulai diimplementasikan dalam
bentuk kegiatan seperti budaya 3S setiap pagi dan tadarus Al Quran sebelum pembelajaran. Dan
kreativitas siswa terlatih pada saat sekolah menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar
pancasila berupa kegiatan kearifan lokal Kabupaten Tegal.
Lampiran 2:

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG :

NIM :
Prodi/Bidang Studi : PPKn

Penyusun Modul ajar/RPP : Ahmad Ghozali, S.Pd.


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kelas : X
Capaian Pembelajaran/KD : Peserta didik mampuh menganalisis hak dan kewajiban
warga negara yang di atur dalam UUD NRI 1945

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan
komponen  Apakah sudah ada tujuan ● Modul ajar / RPP sudah
minimum pembelajaran,langkah dilengkapi tujuan
langkah pembelajaran, dan pembelajaran, langkah-
asesmen pembelajaran langkah pembelajaran
yang jelas? dan asesmen
pembelajaran
Esensial dan ● Kejelasan perumusan ● Dalam merumuskan
bermakna tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran,
memenuhi kriteria guru belum
SMART (Specific, sepenuhnya
Measurable, menggunakan kriteria
Achievable, Relevant, SMART.
dan Time) (tidak
menimbulkan
penafsiran ganda dan Tujuan
mengandung perilaku ● Ya, Modul ajar/RPP
hasil belajar) sudah memuat tujuan
pembelajaran sesuai
Tujuan dengan CP yang di
tuju
● Apakah modul ● Konsep utama yang
ajar/RPP memuat akan dipelajari,
tujuan pembelajaran pengetahuan inti,
yang sesuai selaras keterampilan, dan
dengan CP yang dituju? sikap sudah tertera
dengan jelas
● Apakah konsep utama ● Konten yang akan
yang akan dipelajari, dipelajari tidak
pengetahuan inti, mengandung SARA
keterampilan, dan pornografi, pornoaksi
sikap yang akan dan provokasi
dipelajari tertera secara ● Di dalam Modul
jelas? ajar/RPP terdapat
point yang
● Apakah konten yang menyebutkan guru
dipelajari sudah bebas mengajukan
dari muatan SARA pertanyaan pemantik
pornografi, pornoaksi, yang bermakna sesuai
dan provokasi. CP.
● Apakah terdapat
Kegiatan
pertanyaan bermakna
● Alur kegiatan sudah
dan pertanyaan
ada namun tidak
pemantik yang
sistematis, sudah
menyasar konsep inti?
cukup sistematis dan
Kegiatan alokasi waktu kurang
spesifik
● Apakah alur kegiatan ● Rangkaian kegiatan
disusun secara runtut, sudah berorientasi
sistematis, sesuai pada penguatan
dengan alokasi waktu? kompetensi dan
kemampuan berpikir
● Apakah rangkaian area tinggi.
kegiatan berorientasi ● Ya, di dalam Modul
pada penguatan ajar/RPP telah
kompetensi dan disertakan berbagai
kemampuan berpikir kegiatan seperti
area tinggi? remedial dan
pengayaan secara
● Apakah modul terlampir.
ajar/RPP menyertakan
berbagai kegiatan Asesmen
(termasuk remedial dan ● Dalam Modul
pengayaan) yang ajar/RPP tidak ada
berpusat pada siswa/ asesmen awal, hanya
menjadikan siswa terdapat pertanyaan
peserta aktif? pemantik.
● Ya, dalam asesmen
Asesmen termuat untuk
mengukur
● Apakah ada asesmen
ketercapaian tujuan
awal pembelajaran
pembelajaran
beserta cara
● Ya, dalam asesmen
penilaiannya untuk
peserta didik diberikan
mengecek kesiapan
kesempatan untuk
siswa?
melaksanakan sesi
● Apakah asesmen yang tanya jawab dan
termuat secara jelas diskusi
mengukur ketercapaian ● Ya, asesmen dapat
Tujuan Pembelajaran? mengukur
ketercapaian
● Apakah bentuk pembelajaran
asesmen memberikan
umpan balik pada
proses belajar siswa?

● Apakah kriteria untuk


mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?
Berkesinam- ● Apakah urutan ● Modul ajar/RPP telah
bungan pembelajaran disusun namuns
sistematis dan logis? kurang sistematis,
tetapi sudah logis
● Apakah terdapat ● Di dalam Modul
pertanyaan kunci yang ajar/RPP terdapat
membantu guru dan point untuk
siswa untuk merefleksikan
merefleksikan kegiatan kegiatan
pembelajaran di kelas? pembelajaran, tetapi
tidak ditulis dengan
● Apakah asesmen yang jelas pertanyaan
tertera di modul kuncinya.
ajar/RPP selaras ● Ya, asesmen selaras
dengan kegiatan dengan kegiatan
pembelajaran? pembelajaran.
Kontekstual ● Apakah modul ● Modul ajar/RPP tidak
ajar/RPP memuat memuat alternatif lain
alternatif kegiatan jika
untuk diimplementasikan
diimplementasikan pada lingkungan
pada lingkungan sekolah yang berbeda.
sekolah yang berbeda? ● Ya, dalam Modul
ajar/RPP guru
● Apakah modul mengakomodir
ajar/RPP dapat kebutuhan siswa yang
mengakomodir siswa berbeda dengan
dengan kebutuhan yang menyiapkan sarana
berbeda? prasarana alat ajar
yang mendukung
● Apakah modul untuk proses
ajar/RPP memuat pembelajaran .
kearifan lokal daerah ● Tidak, Modul
setempat? ajar/RPP tidak
memuat kearifan lokal
daerah setempat

Sederhana ● Apakah modul ● Ya, dalam penulisan


ajar/RPP menggunakan Modul ajar/RPP guru
bahasa yang jelas dan menggunakan bahasa
mudah dipahami? yang mudah dipahami
guru lain/orang lain
● Apakah bahasa/istilah ● Ya, dalam Modul
yang digunakan mudah ajar/RPP bahasa dan
dipahami? istilah yang digunakan
mudah dipahami.
Komponen ● Apakah pemilihan ● Sumber dan media
pendukung sumber/media pembelajaran yang
pembelajaran sesuai digunakan sesuai
dengan tujuan, materi, dengan tujuan, materi
dan karakteristik dan karakteristik
peserta didik? peserta didik.
● Ya, di dalam Modul
● Apakah ada kegiatan ajar/RPP terdapat
remedial atau kegiatan Remidial dan
pengayaan? Pengayaan.
● Ada, didalam RPP
● Apakah ada daftar terdapat daftar pustaka
pustaka? atau sumber belajar.

Kesimpulan :

Berdasarkan Observasi Modul ajar/RPP yang disusun oleh guru PPKn Bapak Ahmad
Ghozali. S.Pd. di SMK N 1 Slawi sudah cukup baik dilihat dari isi, alur, proses
pembelajaran dan asesmen. Namun masih ada sedikit kekurangan yang perlu
ditambahkan yaitu ; Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, guru belum
sepenuhnya menggunakan kriteria SMART. Alur kegiatan sudah ada namun tidak
sistematis, Dalam Modul ajar/RPP tidak ada asesmen awal, hanya terdapat
pertanyaan pemantik, sudah cukup sistematis dan alokasi waktu kurang spesifik.
Modul ajar/RPP tidak memuat kearifan lokal daerah setempat
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk
Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan
Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik : Pendidikan Pancasila/ Identitas


Bangsa Indonesia
Sekolah/Kelas : SMK Negeri 1 Slawi/ X. MPLB 1
Nama Guru Model : Ahmad Ghozali, S.Pd.
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Proses Identitas Diri

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik Proses belajar dilakukan dengan Saya akan melaksanakan hal
benar-benar telah belajar tentang interaktif antara guru dengan yang sama, melakukan
topik pembelajaran hari ini? peserta didik. Guru melakukan pertanyaan pemantik terlebih
Bagaimana proses mereka apersepsi sebelum melakukan dahulu, peserta didik dapat
belajar? pembelajaran sehingga peserta memahami materi yang diajarkan
didik aktif dalam mengikuti juga dapat memaparkan
pembelajaran. Guru mapel pemahamannya terkait materi
melakukan metode diskusi yang telah disampaikan.
presentasi secara kelompok.

Peserta didik mana yang tidak Setiap peserta didik dapat Menghampiri dan melakukan
dapat mengikut kegiatan mengikuti pembelajaran, namun pendekatan kepada peserta didik
pembelajaran pada hari ini? ada beberapa peserta didik yang yang belum dapat memahami
kurang cepat dalam menerima materi pembelajaran.
materi pembelajaran.

Mengapa peserta didik tersebut Peserta didik tersebut tidak dapat Memindahkan posisi duduk
tidak dapat belajar dengan baik? belajar dengan baik karena tidak peserta didik yang dibelakang
Menurut Anda apa penyebabnya fokus dan belum memahami dengan peserta didik yang
dan bagaimana alternatif materi pelajaran yang sedang memiliki kemampuan unggul
solusinya? disampaikan. Guru mapel agar dapat berkolaborasi.
meminta peserta didik yang Pembelajaran juga dapat
sudah memahami untuk ditambahkan dengan ice
mempresentasikan hasil breaking agar menarik perhatian
diskusinya. peserta didik agar kembali fokus
dalam proses pembelajaran.

Bagaimana usaha guru model Memberikan kesempatan kepada Saya akan melakukan hal yang
dalam mendorong peserta didik peserta didik untuk bertanya, sama tetapi saya ingin
yang tidak aktif untuk belajar? selain itu guru meminitoring memberikan tambahan dengan
Apakah usaha tersebut berhasil langsung hasil kerja siswa mengkaitkan materi pelajaran
dengan berkeliling keseluruh dengan hal yang diminati peserta
kelompok, dengan upaya tersebut didik ketika menjelaskan materi
peserta didik semuanya aktif terebut.
mengikuti pelajaran terbukti
dengan semua peserta didik dapat
mengikuti diskusi dan
menyelesaikan soal-soal.

Apakah pembelajaran berjalan Efektif, karena ketika guru Saya akan melakukan hal yang
dengan efektif? (Semua kegiatan menjelaskan hamper semua sama dengan guru tersebut akan
yang diberikan bermakna untuk peserta didik memperhatikan tetapi ada sedikit perbedaan
peserta didik, semua peserta dengan baik, dan mengikuti dimana peserta didik akan
didik terlibat aktif dan tidak ada instruksi yang diberikan oleh diberikan modul sebelum
yang idle) guru. pembelajaran dimulai.
Harapannya peserta didik dapat
mempersiapkan diri sebelum
pembelajaran.

Bagaimana usaha guru Guru mengamati peserta didik Saya akan melakukan hal
membantu peserta didik yang yang mengalami kesulitan dalam tersebut. Dengan ditambah tutor
mengalami kesulitan dalam memahami materi yang sebaya, jadi peserta didik yang
mencapai tujuan pembelajaran? disampaiakan dengan cara sudah paham akan materi
berkeliling selain itu dengan tersebut membantu kepada
menanyakan langsung kepada peserta didik yang belum paham
peserta didik pada bagian mana akan materi tersebut.
yang belum dipahami, kemudian
dijelaskan kembali sehingga
semua peserta didik memahami
materi yang disampaikan.

Bagaimana usaha guru dalam Guru memfasilitasi peserta didik Saya akan melakukan hal yang
memfasilitasi peserta didik yang untuk berdiskusi dengan peserta sama dengan tetap memberikan
lebih cepat dari rata-rata kelas didik lain yang memiliki kesempatan kepada peserta didik
dalam mencapai tujuan kemampuan di bawah rata-rata, yang memiliki kemampuan lebih
pembelajaran? kemudian guru meminta peserta cepat untuk bertanya tentang
didik untuk mempresentasikan kesulitannya.
hasil diskusinya di depan peserta
didik lain.

Apakah guru melakukan Ya, modul ajar dimodifikasi Saya akan melakukan hal yang
modifikasi dari modul ajar/RPP? sesuai dengan kondisi kelas dan sama akan tetapi leih
Apakah modifikasi tersebut guru merespon situasi kelas. memperhatikan penggunaan
merupakan keputusan guru untuk model pembelajaran yang lebih
merespons situasi kelas dan bervariasi sehingga pembelajaran
peserta didik? lebih menyenangkan.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini ?
Pelajaran yang bisa saya dapatkan dari pengamatan kali ini adalah adanya
pembelajaran yang interaktif, pembelajaran yang interaktif membuat peserta didik
ikut andil secara aktif dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya duduk
mendengarkan penjelasan guru tetapi peserta didik juga dapat mengutaraka
pendapatnya mengenai materi yang disampaikan oleh guru, peserta didik juga
menjadi tidak takut untuk bertanya kepada gurunya mengenai keseulitannya
dalam memahami materi.

Kesimpulan:
Pembelajaran sudah berjalan dengan efektif terlihat dari interaksi antara guru
dengan peserta didik.

Catatan lain:
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu bahan ajar berupa buku teks,
guru menggunakan metode diskusi, presentasi dalam pembelajaran.
Lampiran 4 - Lembar Observasi Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa :
Prodi/Bidang Studi : PPKn
Sekolah PPL : SMK N 1 Slawi

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan
kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga
faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.

Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi  Kebutuhan peserta didik yang menjadi
prioritas sekolah? prioritas sekolah diantaranya
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan lingkungan sekolah yang nyaman,
untuk memenuhi kebutuhan tersebut sarana prasarana penunjang proses
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin pembelajaran, penguatan karakter
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? peserta didik, wadah penyaluran bakat
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini peserta didik (ekstrakulikuler).
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan?  Menciptakan lingkungan sekolah yang
kondusif, pemenuhan fasilitas
penunjang proses pembelajaran seperti
laboratorium di masing-masing
jurusan, optimalisasi peran PKS dan
guru sebagai tauladan untuk penguatan
karakter peserta didik, implementasi
program P5, menyediakan program
ekstrakulikuler sesuai minat peserta
didik.
 Kebutuhan siswa tercermin dalam
analisis karakteristik satuan
pendidikan di SMK N 1 Slawi adalah
dengan menciptakan lingkungan yang
kondusif, asri, hijau, aman, nyaman,
dan kedisiplinan seluruh perangkat
sekolah, sangat mendukung proses
belajar siswa dan upaya guru dalam
membimbing peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan
karakter profil pelajar Pancasila.
Kebutuhan peserta didik tercermin
dalam tercermin dalam tujuan satuan
pendidikan adalah melalui visi SMK N
1 Slawi yaitu Menjadi Sekolah
Kejuruan Berstandar Industri,
Menghasilkan Tamatan yang
Profesional, Berkarakter Pancasila,
Berilmu Pengetahuan dan Teknologi
serta Berwawasan Lingkungan.

Interpretasi Hasil Observasi


 Kultur SMK N 1 Slawi yang sudah
terbentuk dengan baik seperti sopan
santun, disiplin, tanggung jawab,
peduli lingkungan, dan seterusnya,
menjadikan SMK N 1 Slawi SMK
favorit pilihan calon peserta didik.
Untuk itu setiap peserta didik angkatan
baru harus menyesuaikan dengan
kultur yang sudah ada di sekolah.
Disampaikan bahwa masa orientasi
peserta didik menjadi salah satu
momen penting untuk mengenalkan
atau menanamkan karakter dan kultur
sekolah yang sesuai dengan visi misi
sekolah serta Profil Pelajar Pancasila.
 Guru dan seluruh perangkat sekolah
harus bisa menjadi tauladan baik bagi
peserta didik. Selain itu sekolah
berkolaborasi dengan orang tua agar
bersama-sama membimbing peserta
didik.
 Melibatkan peserta didik untuk ikut
aktif bersama-sama menjaga
kedisiplinan. Dalam hal ini adalah
dibentuknya Patroli Keamanan
Sekolah (PKS) dan masing-masing
individu peserta didik.
 Dukungan sarana prasarana yang
memedai seperti laboratorium untuk
masing-masing jurusan, ruang kelas,
UKS, tempat ibadah, perpustakaan,
taman sekolah, sarana olah raga, kantin
siswa, lahan parkir dan fasilitas lainnya
adalah upaya sekolah untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam proses
belajar.

Manajemen Kurikulum Hasil Observasi


● Bagaimana satuan pendidikan mengelola 1. SMKN 1 Slawi Mengelola
pembelajarannya? Pembelajaran:
● Bagaimana proses perencanaan dan desain - Penyusunan Jadwal
kurikulum? - Pembagian Jam Mengajar
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan Guru
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum? - Jurnal Mengajar dan Jurnal
● Seberapa jauh penggunaan data dalam proses Kelas
refleksi kurikulum? - Evaluasi Pembelajaran
2. SMKN 1 Slawi Melakukan proses
perencanaan dan desain kurikulum
melalui workshop LPMP Jateng,
dilanjutkan diskusi kurikulum
dengan MGMP masing masing
mapel yang selanjutnya di
diskusikan serta disetujui oleh
Dinas Pendidikan Prov. Jateng,
Kepala Sekolah, serta Partner
dalam penyusunan kurikulum (PT
Kombas Digital internasional,
Pegadaian, dll)
3. Sekolah Melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan tiap awal
dan akhir semester SMKN 1 Slawi
Menggunakan data dalam proses
refleksi kurikulum sebagai
evaluasi serta pembaharuan yang
selanjutnya digunakan untuk
bahan perbaikan.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen Kurikulum yang terlaksana di
SMKN 1 Slawi sudah sangat terorganisir.
SMKN 1 Slawi menerapkan Kurikulum
2013 di kelas X1 & X11 serta kurikulum
merdeka di kelas X. Pada implementasinya
tim kurikulum melihat akan terdapat
adaptasi yang cukup lama di kurikulum
merdeka, sehingga tim kurikulum
membentuk Tim Kopassus 365 yang
bertugas untuk membantu memaksimlkan
implementasi kurikulum merdeka.
Terkait kurikulum Merdeka, Waka
Kurikulum juga bekerjasama dengan
dinas, partner strategies (PT. Kombas,
Pegadaian, dll) serta berkomunikasi
dengan guru mapel di sekolah lain.
Pada kurikulum Merdeka Penguatan Profil
Pelajar Pancasila di lakukan dengan cara
blocking 2 minggu pembelajaran untuk
mereka melakukan PJBL dengan tema
tertentu yang langsung di implementasikan
dengan hasil karya/ produk.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
● Bagaimana proses penerimaan guru dalam Pada SMK Negeri 1 Slawi, mulai tahun
satuan pendidikan? 2019 tidak menerima pegawai honorer,
● Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali hanya dari pihak dinas.
guru yang baru mengajar? Interpretasi Hasil Observasi
● Apakah ada kegiatan khusus untuk Pegawai yang diterima dari dinas seperti
pengembangan profesional guru? P3K, PNS, dll. Jika ada kekosongan guru,
untuk sementara diampu oleh guru yang
serumpum. Seperti jika mata pelajaran
PKN kosong maka akan diampu sementara
oleh guru mata pelajaran Sejarah. Bagi
guru baru, akan ada arahan berupa tata
tertib, jam kerja, seragam, administrasi
guru dan lingkungan SMK Negeri 1 Slawi.
Dalam pengembangan kemampuan guru,
ada pelatihan-pelatihan seperti IHT,
Pelatihan Kurikulum Merdeka, dll. Khusus
untuk guru produktif, ada pelatihan kelas
industri.
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
● Apa saja data yang digunakan untuk Data yang digunakan dalam perencanaan
perencanaan sarana dan prasarana? menggunakan sistem.
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? Interpretasi Hasil Observasi
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar Dalam pengajuan sarana prasarana,
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk Kaprodi mengajukan kepada tim sarpras
mendukung pembelajaran? kemudian dibahas dalam perencanaan
anggaran. Lalu dilaporkan ke dinas, untuk
kemudian direalisasikan jika disetujui.
Pengajuan sarana dan prasarana ini
diajukan setiap bulan.
Keefektifan penggunaan prasarana cukup
efektif. Setiap jurusan memiliki
laboratorium yang memadai dengan
fasilitas pembelajara yang mumpuni.
Seperti pada jurusan akuntansi memiliki
bank mini, jurusan multimedia memiliki
laboratorium dengan fasilitas lighting,
sound system, recorder dan perangkat
pembuat video.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem SMK Negeri 1 Slawi memiliki sistem yang
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mendukung perencanaan, pelaksanaan,
memonitor anggaran dan penggunaannya? dan memonitor anggaran dan
penggunaannya.
Interpretasi Hasil Observasi
Dalam perencanaan anggaran
menggunakan juknis dan juklak dari
pemerinatah. Dalam pelaksanaannya, da
tenaga administrasi yang membantu
pendataan sesuai bagian tugas kerjanya
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan 1. Informasi/ data yang dikumpulkan
dalam mendukung proses pembelajaran? berupa ATP dan media
● Bagaimana informasi dikelola sehingga pembelajaran.
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? 2. Informasi dikelola menggunakan
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan Ms team. Guru dapat mengakses
menggunakan data tersebut untuk mendukung dan menggunakan Ms team untuk
proses pembelajaran? pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
1. Informasi/ data yang dikumpulkan
berupa ATP, media pembelajaran
(Foto, audio, video, link media
sosial dan lainnya untuk
menunjang proses pembelajaran.
2. Informasi dikelola menggunakan
Ms team untuk memudahakan
pembelajaran dan pengarsipan
data. Guru dapat mengakses data
pada Ms team seperti mengupload
materi pembelajaran, melihat
tugas siswa, melakukan penilaiaan
siswa, melihat keaktifan siswa,
dan mengevaluasi pembelajaran
untuk mendukung proses
pembelajaran
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk SMKN 1 Slawi yang berisi mengenai
membantu sistem administrasi? kurikulum, dapodik, SiInforMan yang
dapat diakses melalui
sso1.smkn1slawi.my.id. Akses ini bisa di
akses oleh guru serta siswa. Untuk
Informasi umum bisa di akses melalui
website sekolah www.smkn1slawi.sch.id
Interpretasi Hasil Observasi
Pada Satuan Pendidikan SMKN 1 Slawi
sistem Administrasi sudah baik dan tertata.
Penggunaan sistem sudah memaksimalkan
digitalisasi. Tapi tetap melakukan
pengadministrasian hardfilenya.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Pelajaran berharga yang dapat diambil dari aktivitas observasi ini yaitu saya
memperoleh pengetahuan mengenai manajemen sekolah yang meliputi kesiswaan,
kurikulum, SDM, sarana prasarana, pembiayaan, sistem informasi, dan
ketatalaksanaan.

Kesimpulan :

Dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah di SMK N 1 Slawi telah berjalan sesuai dengan
tugas dan tanggungjawab masing-masing. Manajemen sekolah menjalankan tugasnya secara
sistematis sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan baik dari pihak internal sekolah, dinas
pendidikan maupun pemerintah pusat.
Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di
Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa
NIM
Prodi/Bidang Studi PPKn

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
3 Jan Latar belakang sosial- Latar belakang
1. Latar belakang
2022 ekonomi peserta didik di kondisi sosial-
sosial-ekonomi
SMK N 1 Slawi yaitu: ekonomi peserta
murid
 Sebelum melakukan didik SMK N 1
sistem zonasi, latar Slawi saat ini berasal
Murid dengan kondisi belakang sosial dari kondisi berbeda-
sosial-ekonomi yang ekonomi orangtua beda. Sebelum
cenderung berasa diterapkannya
berbeda memiliki hak sistem zonasi
dari ekonomi
yang sama dalam menengah ke atas. kondisi sosial
mengakses dan  Setelah melakukan ekonomi peserta
sistem zonasi kondisi didik lebih banyak
memperoleh layanan latar belakang sosial dari kalangan
pendidikan yang ekonomi cenderung menengah ke atas,
beragam dari mulai karena SMK N 1
berkualitas, seperti
rendah, menengah Slawi termasuk
tingkat pendidikan dan atas. sekolah favorit.
orang tua dan fasilitas Namun setelah
dilaksanakannya
belajar yang tersedia di sistem zonasi latar
rumah. belakang sosial
ekonomi berbeda-
beda yakni dari
kalangan bawah,
menengah dan atas.
Namun hal tersebut
tidak menjadi
masalah karena
setiap peserta didik
mendapatkan
perlakuan sama dari
sekolah.
3 Jan SMK N 1 Slawi Suasana
2. Kualitas
2022 memiliki suasana yang pembelajaran di
pembelajaran di
kondusif untuk SMK N 1 Slawi
kelas
mendukung kegiatan sangat mendukung
pembelajaran dan juga proses pembelajaran
Seluruh kegiatan mendukung peserta didik.
belajar mengajar di perkembangan peserta Adanya fasilitas
didik. yang disediakan,
kelas, mencakup pembelajaran yang
indikator manajemen interaktif, dan
kelas, dukungan afektif, penyesuaian cara
mengajar yang
pembelajaran interaktif sesuai kemampuan
dan penyesuaian cara peserta didik.
mengajar dengan
tingkat kemampuan
murid.

3 Jan Guru SMK N 1 Slawi Kegiatan refleksi


3. Refleksi dan
2022 telah melaksanakan dan perbaikan
perbaikan
refleksi dan perbaikan pembelajaran telah
pembelajaran oleh
pembelajaran untuk dilaksanakan oleh
guru
meningkatkan guru setelah selesai
kompetensi melalui kegiatan
Kemampuan belajar mandiri dan pembelajaran. Guru
pengembangan guru refleksi pengajaran yang SMK N 1 Slawi juga
diterapkan. Seperti terus mengasah
untuk terus mengikuti program guru kemampuan mereka
meningkatkan mengikuti program guru secara mandiri
kompetensi melalui penggerak. dengan mengikuti
berbagai program
belajar mandiri dengan yang disediakan
merefleksi praktik pemerintah. Seperti
mengikuti program
pengajaran yang telah
guru penggerak.
diterapkan dan juga
belajar dari rekan guru.
3 Jan Kepemimpinan Kepala sekolah
4. Kepemimpinan
2022 instruksional telah SMK N 1 Slawi telah
instruksional
dilaksanakan kepala menerapkan
sekolah dalam kepemimpinan
Kemampuan kepala menyusun dan instruksional dengan
satuan pendidikan mengkomunikasikan menyusun program
visi dan misi, program dan kebijakanseperti
dalam menyusun dan dan kebijakan untuk berikut:
mengkomunikasikan meningkatkan mutu  menerapkan
visi, misi, program, dan pembelajaran. Dalam sekolah
hal visi misi, telah berstandar
kebijakan yang diterapkan, Seperti: telah industri dengan
mendukung guru dalam menerapkan sekolah menciptakan
berstandar industri, dan berbagai macam
meningkatkan mutu mewujudkan sekolah produk film,
pembelajaran di satuan berwawasan lingkungan. makanan, dsb.
Dalam hal kebijakan  mewujudkan
pendidikan.
mendukung guru sekolah
meningkatkan mutu berwawasan
pembelajaran. lingkungan,
Dalam hal program, lingkungan
sekolah telah sekolah sangat
menerapkan kurikulum asri terdapat
merdeka sesuai aturan banyak tanaman
dari kemendikbud. dan taman yang
digunakan untuk
tempat duduk
peserta didik saat
istirahat.
 Sekolah
menerapkan
kurikulum
merdeka.
3 Jan SMK N 1 Slawi telah Peserta didik yang
2022 5. Iklim keamanan di memiliki kebijakan ditemukan
satuan pendidikan terkait perundungan, melakukan
hukuman fisik, pelanggaran akan
Satuan pendidikan kekerasan seksual dan diberi sanksi sesuai
narkotika yang membuat dengan tingkat
yang memiliki warga sekolah merasa perbuatan yang
kebijakan, aman. Peserta didik di dilakukan.
SMK N 1 Slawi tidak Berdasarkan
pemahaman, dan
ada yang terlibat dalam kebijakan yang
program terkait perundungan, kekerasan dibuat sekolah
perundungan, fisik, dan narkotika. apabila ada peserta
didik yang datang
hukuman fisik, terlambat, diberikan
kekerasan seksual dan sanksi berupa
teguran dan arahan
narkotika sehingga
supaya tidak
memberikan mengulanginya. Jika
perlindungan dan rasa peserta didik
melakukan
aman bagi warga pelanggaran sedang
satuan pendidikan, baik seperti membolos
secara fisik maupun melebihi, akan
diberikan sanksi
psikologis. berupa skorsing.
Sedangkan peserta
didik yang
melakukan
pelanggaran berat
seperti tawuran,
menggunakan
narkotika, mabuk
akan diberikan
sanksi berupa
panggilan terhadap
orangtua.
Iklim keamanan di
SMK N 1 Slawi
memberikan
perlindungan dan
rasa aman bagi
warga sekolah baik
secara fisik maupun
psikologis. Terbukti
dengan tidak
ditemukannya
kasus-kasus berat
seperti,
perundungan,
kekerasan seksual,
penyalahgunaan
narkotika di satuan
pendidikan tersebut.
3 Jan Lingkungan sekolah SMK N 1 Slawi telah
6. Iklim kebinekaan di
2022 telah menerapkan memberikan
satuan pendidikan
keberagaman agama, di dukungan pada
SMK N 1 Slawi terdapat keberagaman agama
Lingkungan satuan
5% peserta didik yang dibuktikan dengan
pendidikan yang berasal dari agama adanya beberapa
menghargai keragaman Kristen dan Katolik. agama di sekola
Peserta didik yang tersebut seperti
agama maupun sosial- beragama Islam terdapat Islam, Kristen, dan
budaya dan dukungan pembiasaan kegiatan Katolik. Sekolah
kesetaraan hak. tadarus setiap pagi dan juga sudah
setiap JUmat memberikan
melaksanakan Solat kesetaraan hak,
Jumat bagi laki-laki. yakni peserta didik
Siswa yang berasal dari diberikan
agama lain kesempatan
menyesuaikan sesuai memanfaatkan
agamanya. fasilitas yang ada di
sekolah.
3 Jan SMK N 1 Slawi telah SMK N 1 Slawi telah
7. Iklim kesetaraan
2022 menerapkan kesetaraan menerapkan iklim
gender
gender, dibuktikan kesetaraan gender.
dengan pemberian Sekolah tidak
Bagaimana lingkungan kesempatan kepada melihat peserta didik
satuan pendidikan peserta didik perempuan laki-laki lebih tinggi
berperilaku adil, untuk memimpin dan kedudukannya dan
memberikan menjadi ketua. juga sebaliknya
perempuan tidak
kesempatan yang sama dipandang lebih
bagi warga satuan tinggi dari laki-laki.
Misalnya dalam
pendidikan, baik laki-
suatu kelas anak
laki maupun perempuan menjabat
perempuan dalam sebagai ketua kelas
dan kepengurusan
menjalankan peran lain. Setiap peserta
publik.seperti dukungan didik diberikan
kesempatan untuk
kepala satuan
mengikuti program
pendidikan dan guru sesuai dengan bakat
atas kesetaraan dam
kemampuannya.
gender.
3 Jan Guru telah memberikan peserta didik di
8. Iklim inklusivitas
2022 perlakuan yang sama SMK N 1 Slawi
kepada peserta didik, tidak terdapat
Pengetahuan, peserta didik yang penyandang
penerimaan dan memiliki bakat istimewa berkebutuhan
maupun yang tidak tetap khusus. Setelah di
dukungan guru diberikan perhatian dan observasi hanya
terhadap murid dengan dukungan agar mampu ditemukan peserta
disabilitas serta murid mengembangkan potensi didik yang tingkat
yang ada dalam dirinya. pemahamannya
cerdas istimewa dan kurang cepat
murid bakat istimewa. dibandingkan
dengan peserta didik
yang lain.
3 Jan Orangtua dan murid Setelah observasi
9. Dukungan orangtua
2022 telah memberikan terlihat adanya
dan murid terhadap
dukungan terhadap dukungan dari
program satuan
program satuan orangtua dan peserta
pendidikan
pendidikan. didik terhadap
Dari orangtua berupa program yang ada di
Partisipasi orangtua keterlibatan mereka SMK N 1 Slawi.
dalam kegiatan satuan dalam program yang Contoh dukungan
ada. Dari murid berupa orangtua terhadap
pendidikan, dan keikutsertaan murid program di satuan
partisipasi murid dalam dalam berbagai kegiatan. pendidikan seperti
penyusunan program adanya program wali
murid mengajar
satuan pendidikan. dikelas pada saat
penerimaan raport,
salah satu wali murid
diberikan
kesempatan untuk
memberikan
motivasi dan saran
pada peserta didik.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK N 1 Slawi dapat dikatakan
bahwa lingkungan belajar di sekolah tersebut sudah baik. Karena sekolah telah
menerapkan sistem zonasi sehingga peserta didik berasal dari latarbelakang yang
beragam. Terkait dengan kualitas pembelajaran di kelas sudah baik karena
fasilitas dan lingkungan sekolah yang mendukung kualitas belajar. Guru juga
telah melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran, serta kepala sekolah juga
sudah instruksional dalam tugasnya. Di SMK N 1 Slawi sudah diterapkan iklim
keamanaan, kebhinekaan, kesetaraan gender, serta iklim inklusivitas. Serta telah
dilaksanakannya Partisipasi orangtua dan peserta didik dalam kegiatan satuan
pendidikan
Lampiran 8: Contoh Jurnal Harian

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I/II*)
PROGRAM PPG PRAJABATAN

Nama Mahasiswa Zakaria Pangestullah


NIM 1218500014
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Sekolah Lokasi PPL SMK N 1 Slawi
Nama Guru Pamong Drs. Mohamad Amirudin
Jumlah halaman 3

Tegal, 06 Januari 2022

Mengetahui
Kepala SMK N 1 Slawi

Drs. Parman, M.Pd.


NIP. 196406291990031002
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL

Minggu ke: 1

Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:

Selasa Penerjunan serah dan terima Apa saja tata tertib yang berlaku di SMK N 1
mahasiswa PPG Pra Jabatan Slawi?
gelombang 2 di SMK N 1 Slawi.
Orientasi dan pengarahan PPL Apa saja budaya sekolah yang terdapat pada
oleh pihak sekolah. SMK N 1 Slawi?

Pengenalan guru pamong dan


koordinasi terkait sistem PPL.

Melakukan observasi lingkungan


di dampingi guru pamong.

Melakukan pembagian tugas


untuk wawancara kepada pihak
sekolah
Rabu Melakukan piket pagi budaya 5S Bagaimana sistem pengelolaan satuan
SMK N 1 Slawi (Salam, Senyum, pendidikan yang diterapkan di SMK N 1
Sapa, Sopan dan Santun). Slawi?
Melakukan observasi kelas Bagaimana pembagian kelas yang diampu
didampingi guru pamong. oleh masing masing mahasiwa?

Guru pamong melakukan


pembagian kelas yang akan
diampu oleh mahasiswa PPL.

Melakukan wawancara dengan


pihak sekolah yang berkaitan
dengan lampiran observasi 1, 4
dan 5.

Menyusun lampiran 1, 4 dan 5


berdasarkan hasil wawancara dan
observasi yang telah dilakukan

Kamis Melakukan piket pagi budaya 5S Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang
SMK N 1 Slawi (Salam, Senyum, terdapat di SMK N 1 Slawi?
Sapa, Sopan dan Santun).
Melengkapi penyusunan lampiran Apakah ada kegiatan pengembangan
lembar observasi. kompetensi untuk guru SMK N 1 Slawi yang
berkaitan dengan implementasi kurikulum
merdeka?

Melakukan observasi kelas


lanjutan bersama guru pamong.
Jum’at Melakukan piket pagi budaya 5S Bagaimana teknis pelaksanaan kegiatan
SMK N 1 Slawi (Salam, Senyum, asistensi mengajar?
Sapa, Sopan dan Santun).
Melakukan observasi kegiatan Bagaimana konsep pelaksanaan kelas
kelas inspirasi inspirasi SMK N 1 Slawi?

Melakukan observasi pembagian


raport siswa

Melakukan koordinasi persiapan


kegiatan asistensi mengajar di
minggu ke-dua

Catatan & evaluasi diri:

Pada tahap observasi kelompok kami masih perlu beradaptasi khusunya pada budaya
sekolah dan tata tertib yang berlaku di SMK N 1 Slawi, harapannya pada tahap berikutnya
dapat dengan cepat beradaptasi baik dengan budaya maupun tata tertib sekolah.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Serah terima mahasiswa PPL dan pengarahan kepala sekolah

Gambar 2. Pembagian tugas observasi Gambar 3. Koordinasi dengan guru pamong

Gambar 4. Wawancara dengan wakil kepala sekolah


Gambar 5. Observasi lingkungan kelas Gambar 6. Observasi lingkungan kelas lanjutan

Gambar 7. Piket menyapa keberangkatan siswa Gambar 8. Observasi kegiatan kelas inspirasi

Gambar 9. Penindakan siswa datang terlambat


Gambar 10. Sarana dan prasarana sekolah

Anda mungkin juga menyukai