Diajukan guna melengkapi salah satu syarat penyelesaian PPL 1 PPG Prajabatan
disusun oleh:
Dwi Prasetyoningsih
NIM. 4001022034
1
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan PPL 1 PPG Prajabatan ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya. Sehingga,
mahasiswa praktikan dapat menyelesaikan kegiatan Observasi PPL 1 PPG Prajabatan
di SMP Negeri 21 Semarang dengan baik. Dalam pelaksanaan program dan penulisan
laporan observasi PPL 1 ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. S Martono, M. Si. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Kepala Pusat Pengembang PPL Bapak Dr. Soedjatmiko S.Pd.,M.Pd.
3. Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Khoirul Anwar, S.Pd., M.Pd.
4. Arif Widiyatmoko, Ph.D. in Edu
5. Kepala SMP N 21 Semarang Bapak Didik Teguh Prihanto, M.Pd.
6. Koordinator Guru Pamong Ibu Triyana, M.Pd.
7. Dra. Rachayuni, M.Pd
8. Bapak/Ibu guru, karyawan, dan seluruh peserta didik SMP Negeri 21 Semarang
yang telah bersedia memberikan waktu serta kesempatan untuk pelaksanaan
PPL.
9. Teman-teman mahasiwa PPL di SMP Negeri 21 Semarang.
Kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi PPL PPG
Prajabatan. Demikian laporan ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Semarang, November 2022
Mahasiswa Praktikan,
Dwi Prasetyoningsih
iii
iv
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru ditempuh dengan menerapkan prinsip pemikiran yang diajarkan Ki Hajar
Dewantara, antara lain niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan
proses pembelajarannya dengan mengintergrasikan pemahaman analytical,
konteks, satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti
lainnya. Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan
berkelanjutan melaluli format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Sesuai dengan Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar
Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan
mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama dua semester, dimana
pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) selama 36 hari dan pada
Semester II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri) selama 60 hari.
PPL PPG Prajabatan ini disusun dan dilaksanakan dengan beberapa acuan.
(1). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (2).
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (3). Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, (4). Permenristekdikti Nomor 55
Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, (5). Permendikbud No 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan (6). Perdirjen GTK Nomor
1
2
pengajaran mandiri, d) Studi kasus terhadap seorang atau sekelompok peserta didik
yang bermasalah dalam pembelajaran (case study/case reasoning). Aktivitas di
semua tahapan dicatat di dalam Jurnal Harian; 2) Praktik pembelajaran dilakukan
dengan siklus: menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
melakukan evaluasi dan refleksi pelaksanaan pembelajaran, dan menyusun rencana
tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya; 3) Pelaksanaan praktik pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang sesuai dengan konteks
belajar peserta didik; 4) PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan reflektif
terhadap seluruh tahapan PPL. Pendekatan reflektif adalah proses memikirkan dan
merenungkan tindakan dan proses berpikir yang telah dilaluinya. Sehingga melalui
proses tersebut seseorang melakukan proses belajar secara berkelanjutan. Dalam
PPL, dosen dan guru pamong memberikan tugas dan pertanyaan-pertanyaan
kepada mahasiswa PPG agar mahasiswa belajar dari pengalamannya. Proses
reflektif tidak hanya terbatas pada aspek kognitif melainkan juga mencakup aspek
emosi seperti minat terhadap profesi guru dan komitmen untuk terus
mengembangkan diri; 5) Beban belajar PPL I dan PPL II dilakukan dengan tahapan
observasi, asistensi mengajar, dan tiga siklus pembelajaran terbimbing.
B. Tujuan
Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan observasi ini adalah memberikan
wawasan kepada mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama dalam program pendidikan profesi
guru untuk mengetahui dan memahami proses pembelajaran dan asesmen yang
efektif. Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki beberapa
pengetahuan dan keterampilan, seperti:
1. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik dan lingkungan pembelajaran.
2. Mengevaluasi karakteristik peserta didik dan lingkungan belajar.
3. Memecahkan masalah pembelajaran.
4
C. Manfaat
Dengan diadakannya kegiatan observasi diharapkan mampu bermanfaat bagi:
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menyusun dan mengembangkan proses pembelajaran dan
asesmen yang efektif, berkualitas, dan dapat mengukur kemampuan yang telah
dimiliki peserta didik. Sehingga nantinya siap untuk menjadi pendidik serta
memangku jabatannya sebagai seorang guru. Mahasiswa juga dapat menyusun
perencanaan pembelajaran yang sesuai dan menjadi tahu bagaimana manajemen
sekolah dan lingkungan belajar diatur.
2. Bagi Sekolah
Kegiatan observasi bisa untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
administrasi yang telah ada di sekolah sehingga dapat mengembangkan
perangkat administrasi yang memiliki nilai bobot yang tinggi dan bermutu.
Selain itu kegiatan observasi bermanfaat untuk menjalin koordinasi dan
kolaborasi antara mahasiswa PPL dan pihak sekolah. Selain itu, guru menjadi
termotivasi untuk selalu tetap berusaha meningkatkan profesionalitasnya.
3. Bagi Peserta Didik
Peserta didik mendapatkan pengalaman baru dengan hadirnya mahasiswa PPL
sebagai bentuk proses pembelajaran di kelas. Memberikan semangat belajar
yang baru bagi mereka sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan
menyenangkan.
4. Bagi Guru
Sebagai ajang kolaborasi dengan mahasiswa untuk menyusun perangkat
administrasi dan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru
5
D. Sasaran
Sasaran observasi adalah peserta didik, guru, lingkungan belajar, wakil kepala
dan kepala sekolah.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
Hasil observasi meliputi dua hal, yaitu pada aspek akademik dan non-
akademik. Aspek akademik meliputi karakteristik peserta didik, rancangan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan aspek
non-akademik meliputi manajemen sekolah dan lingkungan belajar di sekolah.
Masing-masing aspek akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Akademik
a. Karakteristik Peserta Didik
Setiap peserta didik SMP Negeri 21 Semarang memiliki karakteristik
yang berbeda antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya. Hal
tersebut tidak mempengaruhi ciri khas SMP Negeri 21 Semarang yang
memiliki predikat dan penanaman karakter yang baik. Hal ini dapat
tercermin dari berbagai prestasi yang didapatkan oleh SMP N 21 Semarang
baik akademik maupun non akademiknya, selain itu SMP N 21 Semarang
juga mendapatkan predikat sekolah ramah anak, ini terbukti dengan suasana
sekolah yang menyenangkan sehingga menjadi faktor pendukung yang
optimal bagi kegiatan pembelajaran.
b. Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi, SMP N 21 Semarang menggunakan dua
jenis perangkat pembelajaran. Kelas 7 menggunakan perangkat
pembelajaran modul ajar, sedangkan kelas 8 dan 9 masih menggunakan RPP.
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran di SMP N 21 Semarang dilaksanakan dengan
mengedepankan konsep student centered, peserta didik lebih ditekankan
6
7
2. Non-akademik
Hasil observasi pada aspek non-akademik dijelaskan sebagai berikut.
a. Manajemen Sekolah
SMP N 21 Semarang sudah menjalankan manajemen sekolah
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing manajemen
memiliki tanggung jawab yang sudah sesuai. Terbukti dengan regulasi
sekolah sudah diatur dengan baik sehingga kegiatan sekolah bisa
berjalan sesuai peraturan yang dibuat. Tidak adanya tanggung jawab
yang tumpang tindih dari masing-masing manajemen, karena masing-
masing manajemen memiliki penanggung jawab sendiri.
8
1. Akademik
Analisis hasil observasi akademik meliputi karakteristik peserta didik,
rancangan pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran di
sekolah. Masing-masing poin akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Karakteristik Peserta Didik
Analisis hasil observasi karakteristik peserta didik meliputi
budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi
kesiapan peserta didik, perkembangan emosi, perkembangan sosial,
dan perkembangan moral atau spiritual. Masing-masing poin akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Budaya Sekolah
SMP N 21 mendapatkan predikat sebagai sekolah ramah
anak. Hal ini terbukti dengan suasana sekolah yang menyenangkan
sehingga menjadi faktor pendukung yang optimal bagi kegiatan
pembelajaran. Predikat ramah anak sendiri sudah ditetapkan oleh
Wali Kota Semarang yang bertanda tangan di papan pengesahan,
Hal itu menunjukkan bahwa SMP N 21 Semarang menerapkan
atmosfer yang positif dan mendukung perkembangan peserta didik
9
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran di SMP N 21 Semarang dilaksanakan dengan
mengedepankan konsep student centered, peserta didik lebih ditekankan
untuk aktif dalam pembelajaran baik kelompok, maupun individu.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan menggunakan acuan
jampelajaran, yang mana setiap jam pelajaran durasinya 40 menit. Terdapat
pembelajaran P5 dalam penguatan karakter peserta didik yang
dilaksanakan selama 10 jam pelajaran tiap minggunya. Secara keseluruhan
karakteristik peserta didikdi SMP N 21 Semarang sangat aktif dan kondusif
dalam proses pembelajaran, guru jadi lebih bisa menghandle dengan
mudah ketika sedang mengajar. Selain itu proses pembelajaran yang
dilaksanakan sudah sangat variatif dengan menggunakan beberapa model
pembelajaran seperti Problem Based Learning, Project Based Learning,
serta masih banyak lagi, yang mana beberapa model tersebut menuntut
peserta didik untuk berkolaborasi dengan sesama teman yang lain agar aktif
14
2. Non-Akademik
Analisis hasil observasi non-akademik meliputi manajemen sekolah dan
lingkungan belajar di sekolah. Masing-masing poin akan dijelaskan sebagai
berikut.
a. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah meliputi manajemen kesiswaan, kurikulum,
Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dam prasarana, anggaran sistem
informasi, serta ketatalaksanaan. Masing-masing manajemen akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan upaya pelayanan yang
diberikan oleh sekolah kepada peserta didik mulai dari pertama
kali peserta didik berada di lembaga pendidikan sampai peserta
didik meninggalkan lembaga pendidikan. Manajemen kesiswaan
sangat penting dalam lembaga sekolah sebab mampu mewujudkan
program pendidikan yang baik. Manajemen sekolah mampu
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Sebab,
peserta didik tidak hanya mengembangkan potensi lewat
pembelajaran di kelas namun melalui kegiatan-kegiatan di luar
pembelajaran kelas.
Manajemen kesiswaan di SMP N 21 Semarang menjadi
prioritas dalam mengembangkan bakat serta minat sesuai potensi
15
mengajari kami tentang cara menguasai kelas dengan baik diberbagai kondisi
kelas dengan berbagai karakteristik peserta didik yang unik.
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Setelah melakukan observasi di SMP N 21 Semarang, mahasiswa
praktikan mengenal dan memahami program serta lingkungan sekolah di SMP
N 21 Semarang. Mahasiswa praktikan dapat merencanakan pelaksanaan
pembelajaran di kelas berdasarkan hasil observasi tersebut. SMP N 21
Semarang sudah memenuhi Sebagian besar komponen yang ada pada lembar
observasi, namun terdapat beberapa catatan pada bagian perangkat
pembelajaran seperti, belum adanya lampiran kegiatan remedial dan
pengayaan.
25
26