Anda di halaman 1dari 5

DESIGN THINKING

KELOMPOK 1

No. Nama No. Nama


1 7 Nada Suherli
Diana Dio
Permatasari
2 8 Silvi Kurniani
Fitri Ruslamiati

3 Harri Zoni 9
Dora Suci Rianti
4 Inzoni 10 Puspita Handayani
5 11
Mutiah Azizah Rizki Nurfadilah
6 Nike Lestari 12

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL TOPIK 6

Gunakan instrumen buatan kelompok untuk mewawancarai guru. Ada baiknya berbagi tugas untuk
mewawancarai beberapa guru, agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Pada saat wawancara, ingatlah
untuk menerapkan alur IDI yang baik (lihat topik 2 pertemuan 4) dan peka terhadap respon subjek wawancara -
hormatihak subjek untuktidakmembagi informasi jika ia keberatan.

1. Insight dari wawancara - intuitif


Setelah wawancara yang telah dilakukan oleh beberapa guru Kelas di SDN 50 Kota
Bengkulu mengenai Design Thinking ada hal penting yang diungkapkan pada saat
wawancara adalah sebagai berikut. Dalam wawancara didapat informasi mengenai sebagian
besar dari guru di SDN 50 Kot Bengkulu belum mengenal konsep Design Thinking
dengan maksimal. Mereka mengetahui setelah kami mahsiswa PPL menjelaskan secara
garis besar. Setelah dijelaskan mengenai Design Thinking, ternyata mereka sudah
menerapkan Design Thinking tetapi tidak dengan konsep yang detail. Dari reaksi yang ada,
guru tersebut menerapkan solusi dengan sedikit melibatkan karakteristik peserta didik secara
keseluruhan dengan menggunakan media pembelajaran yang dirasa “pas” oleh guru tersebut.
Mengenai media pembelajaran yang sudah kelompok kami terapkan dalam pembelajaran,
guru-guru yang sudah kami wawancarai merasa tertarik dan mengatakan bahwa media
pembelajaran kami sangat bagus dan menarik. Efektif jika dterapkan di dalam pembelajaran,
ditambah lagi media kami fleksibel dalam arti materi di dalam media tersebut bisa diganti
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
2. Insight dari wawancara - analitis
Informasi penting terkait peluang dan tantangan guru dalam menerapkan DesignThinking di
sekolah yaitu berpengaruh dengan usia produktif dari guru yangbersangkutan. Dari guru
yang sudah berpengalaman dalam mengajar di sekolah memiliki tantangan berupa tidak
mengembangkan ide media pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas pada saat
pembelajaran. Rata-rata guru tersebut hanya menggunakan sistem konvensional yang hanya
mengandalkan buku paket dan sesekali menggunakan PPT jika diperlukan serta audiovisual
jika materi yang bersangkutan memerlukan audiovisual. Guru tersebut merasa bahwa
metode dengan menerapkan media pembelajaran konvensional sudah baik dan tidak ada
masalah apapun selama peserta didik tidak merasa keberatan. Guru tersebut merasa bahwa
sudah menerapkan Design Thinking di SDN 50 Kota Bengkulu. Berbeda dengan guru
yang lebih muda yang lebih fleksibel dalam menerapkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Peluang dan tantangan yang
dihadapi dalam pembelajaran saat ini adalah mengenai karakteristik peserta didik yang di
setiap individu mempunyai berbagai macam karakter. Sebagai guru, sudah seharusnya selalu
aktif dalam menyikapi permasalahan sehingga memiliki solusi yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik sesuai dengan konsep Design Thinkin.

3. Transkrip Wawancara

Narasumber: Erma Yulianti, S.Pd.Gr.

PERKENALAN DAN GAMBARAN PROJEK


Selamat pagi Bapak/Ibu, kami dari kelompok 2 PPL PPG Prajabatan . Izin kepada
Bapak/Ibu untuk melakukan wawancara guna penyelesaian tugas Design Thinking. Projek
dari kami adalah untuk melakukan wawancara dengan tema peluang dan tantangan
menerapkan Design Thinking menggunakan media pembelajaran.

PERTANYAAN RINGAN
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah design thinking itu, berdasarkan sudut pandang
pribadi dari Bapak/Ibu?
Jawab:
Secara istilah belum memahami, mungkin karena istilah itu asing. Namun seperti yang
sudah-sudah sudh melaksanakannya di kelas ( sambil tertawa)
(Mahasiswa menjelaskan garis besar pengertian design thinking)

2. Bagaimana untuk implementasinya di dalam SD Negeri 50 Kota


Beengkulu ?Jawab:
Karena kelas homogen jadi karateristik mereka berbeda-beda, Yang jelas setiap kelas
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Ada kelas yang pasifada kelas yang aktif.
Ada yang kelas 50% mungkin 65% kalau diajar anaknya bisa
mengikuti arahan kita. Ada yang memang kelas pasif (tidaksebagian besar) namun
jumlahnya lebih besar dibandingkan kelas yang aktifyang tidak bisa mengikuti
pembelajaran kita. Jadi mempunyai latar belakangyang berbeda-beda. Berbicara tentang
tingkat kecerdasan mungkin di bawahyang kelasnya aktif, ada juga yang kurang
bersemangat. Jadi, dia bersemangat apabila dia dirangsang dengan gambar, video, atau
ada gerakan di situ. Jika hanya materi ceramah atau fokusnya ke buku mereka tidak
fokus. Jadi penyelesaiannya pun menyesuaikan dengan penyebabnya. Jadi contoh,
kalauanak yang pasif karena tingkat kecerdasan yang di bawah anak-anak yang aktif
biasa saya agar pembelajaran tetap menyenangkan saya ajak bicara anaknya tapitidak
face to face tetapi dengan kesepakatan satu kelas. Jadi mungkin biasanya untuk kelas
yang aktif sepuluh di situ hanya lima atau kurang dari itu tetapi tetapbisa mencapai KD
yang kita inginkan cuma mungkin tingkat kesulitannya lebih rendah dibandingkan kelas-
kelas yang aktif.

3. Kemudian menurut Bapak/Ibu bagaimana design thinking menjadi salah satucara untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta didik yaitu merasabosan di dalam
kegiatan pembelajaran?
Jawab:
Dari penjelasan tadi, dapat saya tangkap bahwa design thinking adalah salahsatu cara
yang menarik untuk menyelesaikan masalah di kelas.

PERTANYAAN BERAT
1. Berkaitan dengan media yang telah kami terapkan dalam kelas yaitu “Video Animasi
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?
Jawab:
Bagus, dari mahasiswa yang PPL di sini rata-rata sudah menggunakan media atau
teknologi yang memang sekarang ini disukai anak-anak dan itu memang yang saya
inginkan.

2. Apakah media pembelajaran tersebut menyenangkan/membosankan dalam


proses pembelajaran?
Jawab:
Jadi memang pada saat penjelasan materi di sini itu betul-betul jadi menyegarakan untuk
anak-anak. Mereka dapat pilihan yang baru atau menambah wawasan bahwa “Oh
ternyata pembelajaran bisa seperti ini ya ” seperti itu.

3. Menurut Bapak/Ibu, media pembelajaran kami efektif atau tidak untukditerapkan dalam
proses pembelajaran?
Jawab:
Iya bagus, efektif. In syaa Allah untuk anak-anak yang pasif dan yang aktif efektif juga.
4. Apa harapan Bapak/Ibu mengenai penerapan media pembelajaran yang telahkami buat?
Jawab:
Harapan saya mengenai penerapan media pembelajaran yang telah dibuat sayabenar-
benar tertarik dan memang berhasil jika diterapkan di dalam pembelajaran adalah yang
pertama saya berterima kasih atas pembaharuannya mudah-mudahan saat nanti tidak di
sini tetap ada pembaharuan-pembaharuanseperti ini.

5. Berdasarkan hal tersebut, bagaimana karakteristik peserta didik terutama kelas IV SDN
50 Kot Bengkulu?
Jawab:
In syaa Allah media pembelajaran tersebut bisa mengatasi permasalahan yangsaya
ceritakan. Jadi kembali ke anak yang aktif dan pasif dalam pembelajaran. Insyaa Allah
dengan seperti itu karena medianya baru dan menyenangkan jadimereka mempunyai
rangsangan untuk bertanya-tanya atau ada keinginan untuklebih fokus dengan apa yang
akan disampaikan oleh pengajar. Dilanjutkandengan kegiatan menempel akan membuat
anak-anak semakin aktif dalammengikuti pembelajaran.

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi berbagai macam karakteristik peserta didikdalam


pembelajaran? Apakah ada hambatan?
Jawab:
Jadi penyelesaiannya pun menyesuaikan dengan penyebabnya. Jadi contoh,kalau anak
yang pasif karena tingkat kecerdasan yang di bawah anak-anak yangaktif biasa saya agar
pembelajaran tetap menyenangkan saya ajak bicara anaknyatapi tidak face to facetetapi
dengan kesepakatan satu kelas. Jadi mungkinbiasanya untuk kelas yang aktif sepuluh di
situ hanya lima atau kurang dari itutetapi tetap bisa mencapai KD yang kita inginkan
cuma mungkin tingkatkesulitannya lebih rendah dibandingkan kelas-kelas yang aktif.

7. Jika ada hambatan, apakah Bapak/Ibu pernah menerapkan pembelajaran menggunakan


media pembelajaran di kelas sebagai solusi hambatan tersebut?
Jawab:
Medianya selama ini bisa dibilang konvensional. Saya masih menerapkan bukupaket
untuk anak-anak trus berikutnya kadang-kadang saja saya mengambil contoh
disekit untuk menyesuaikan kondisi dan lingkungan saat itu. Trus kadang-kadang juga
mereka bisa mencari contoh-contoh lain di buku misalnyamereka ke perpustakaan untuk
mencari bacaan. Serta beberapa kali power point untuk yang terpenting saja. Media
pembelajaran yang saya terapkan selama ini adalah portofolio atau dengan lepas-lepas
dalam arti kalau mereka tidak dalam KD merancang atau menyusun atau menulis berarti
hanya latihan lepas biasanya hanya mencapai pengetahuan KD 3.1 misalnya atau 3.2 dan
seterusnya. Yang bisa portofolio itu biasanya 4. dan seterusnya biasanya itu keterampilan.
Selain itu, hambatan yang ada adalah di usia anak-anak yang suka dengan halbaru. Nah
itu kendala yang saya hadapi, usia saya untuk mengikuti hal-hal yang baru
yang mereka inginkan yang tidak “nyambung” dengan saya.

8. Jika pernah, apakah media tersebut berhasil diterapkan dan bisa menjadi solusidalam
menyelesaikan hambatan dalam pembelajaran?
Jawab:
In syaa Allah untuk sementara ini efektif karena saya membiasakan terbukadengan anak-
anak, pada saat anak-anak tidak complain atau mengeluh sayamenganggap itu baik-baik
saja.

9. Menurut Bapak/Ibu, apakah penerapan Design Thinking efektif dilakukan di sekolah


untuk menjawab permasalahan peserta didik yaitu “merasa bosan ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran”?
Jawab:
Penerapan Design Thinking efektif dilakukan di sekolah untuk menjawab permasalahan
peserta didik yaitu “merasa bosan ketika mengikuti kegiatanpembelajaran” sangat efektif.
Jadi media pembelajaran itu in syaa Allah bias menyelesaikan masalah dalam kegiatan
pembelajaran saat ini diusia anak-anak sangat suka dengan hal “baru”. Bagi mereka hal
“baru” tersebut sangat menyenangkan.

PENUTUP DAN UCAPAN TERIMA KASIH


Baik Bapak/Ibu, terima kasih atau jawaban yang sudah diberikan dan juga terimakasih atas
kesempatan untuk kesediaan melakukan wawancara pada hari ini.Terima kasih kami
sampaikan dan Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai