Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 1


PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN
GELOMBANG 2 DI SMA NEGERI 10 MATARAM

Disusun Oleh:

FITRI RAHMAYANTI (E1A222068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


PRAJABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM

2023
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 1
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN
SMA NEGERI 10 MATARAM

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan praktik
pengalaman lapangan (PPL) 1 Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Angkatan 2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.

Telah disetujui pada hari/tanggal:

Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Drs. Khairuddin, M.Eng. Nur Aini, S.Pt.


NIP. 196412311989031020 NIP. 197701152007012013

Mengesahkan,
Kepala SMA Negeri 10 Mataram

H.M.SAHIRUN, S.Pd.
NIP.19681231 198803 1 122

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan atas kehadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Hasil Observasi Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) 1 Prajabatan di SMA Negeri 10 Mataram.
Penyusunan laporan observasi ini merupakan salah satu syarat memenuhi
ketuntasan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 khususnya sebagai acuan
untuk kegiatan PPL selanjutnya dalam melatih dan membentuk kepribadian
pendidik yang profesional. Dalam penulisan laporan ini, penyusun banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun
sampaikan kepada:
1. Drs. Lalu Zulkifli, M.Si., Ph.D., sebagai dekan FKIP Universitas Mataram.
2. Dr. H. Dadi Setiadi, M.Sc., sebagai ketua program studi PPG Prajabatan.
3. Drs. Khairuddin, M.Eng., sebagai dosen pembimbing lapangan PPG
Prajabatan.
4. H.M.Sahirun, S.Pd, sebagai kepala SMA Negeri 10 Mataram.
5. Johariyah, S.Pd., sebagai wakil kepala bidang kurikulum di SMA Negeri 10
Mataram..
6. Tamrin , S.Pd., sebagai wakil kepala bidang kesiswaan di SMA Negeri 10
Mataram.
7. Jumadil, S.Pd., sebagai Guru Pamong 1 di SMA Negeri 10 Mataram.
8. Nur Aini, S.Pt., sebagai Guru Pamong 2 di SMA Negeri 10 Mataram

9. Pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 10 Mataram.


10. Rekan–rekan mahasiswa PPL 1 PPG Prajabatan Gelombang 2 Universitas
Mataram di SMA Negeri 10 Mataram.

iii
Penyusun menyadari bahwa laporan observasi ini masih belum sempurna.
Untuk itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan pembuatan laporan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak serta dapat digunakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
pendidikan dengan sebaik-baiknya.
Mataram, 11 Januari 2023

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Tujuan Observasi ......................................................................................
C. Manfaat Observasi ....................................................................................
D. Sasaran Observasi .....................................................................................
BAB II HASIL OBSERVASI..........................................................................
A. Hasil Observasi .........................................................................................
B. Analisis Hasil Observasi ...........................................................................
C. Faktor penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ....................
BAB III PENUTUP .........................................................................................
A. Simpulan ...................................................................................................
B. Refleksi .....................................................................................................
C. Rencana Tindak Lanjut .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik ...........................


Lampiran 2. Lembar Observasi RPP................................................................
Lampiran 3. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
untuk Observer............................................................................
Lampiran 4. Lembar Observasi-Manajemen Sekolah......................................
Lampiran 5. Lembar Observasi-Lingkungan Belajar di Sekolah.....................
Lampiran 6. Dokumentasi................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa.
Perubahan tersebut memiliki tujuan untuk menuju ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
PPG Prajabatan adalah program pendidikan yang diselenggarakan
setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi lulusan Sarjana maupun
Diploma IV, baik dari kependidikan maupun nonkependidikan bagi calon guru
untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Salah satu kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dalam Program PPG Prajabatan Gelombang 2 adalah
melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL). Menurut Permenristekdikti
No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9
dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG untuk
mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. PPL
dilaksanakan selama 2 (dua) semester, di mana pada Semester I dilaksanakan
PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan PPL II (PPL
Mandiri).
Adapun tahapan yang dilakukan dalam kegiatan PPL di sekolah adalah
melakukan observasi terhadap peserta didik dan lingkungan belajar. Observasi
merupakan kegiatan awal yang dilakukan selama PPL 1 untuk mengetahui
kondisi peserta didik dan lingkungan yang ada di sekolah sebagai

1
pertimbangan untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Hasil observasi PPL 1
digunakan sebagai bahan acuan untuk menyusun rancangan pembelajaran.

B. Tujuan Observasi
Pelaksanaan observasi di SMA Negeri 10 Mataram menjadi salah satu
tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan sebelum melanjutkan ke tahapan
berikutnya. Tujuan dari kegiatan observasi antara lain:
1. Mengenal lingkungan belajar yang ada di sekolah
2. Mengenal manajemen yang ada di sekolah
3. Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas
4. Menganalisis perangkat pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru
5. Mengamati dan mengetahui karakateristik peserta didik

C. Manfaat Observasi
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan observasi antara lain:
1. Bagi Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2
a. Dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
kegiatan perkuliahan
b. Menambah pengalaman terkait kegiatan pembelajaran di sekolah
c. Menambah pemahaman tentang tugas seorang guru, baik di kelas
ataupun di sekolah
2. Bagi LPTK
a. Membantu membangun kerja sama dengan sekolah mitra
b. Memperoleh umpan balik (feed back) mengenai program PPG dari
mahasiswa PPG prajabatan gelombang 2
3. Bagi Sekolah
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam program PPG
prajabatan gelombang 2 sebagai sekolah mitra
b. Membangun kerja sama yang baik dengan LPTK
c. Memperoleh bantuan, baik tenaga ataupun pikiran dari mahasiswa
PPG prajabatan gelombang 2 dalam kegiatan pembelajaran

2
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam kegiatan PPL 1 di SMA Negeri 10 Mataram
adalah peserta didik, modul /RPP guru, pelaksanaan pembelajaran, manajemen
sekolah, dan lingkungan belajar di sekolah.

3
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh data-data yang
diperlukan dalam penyusunan laporan hasil observasi. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait di SMA Negeri 10 Mataram untuk
memperoleh data-data dan informasi secara langsung. Observasi dilakukan
dengan cara mengamati lingkungan sekolah, lingkungan belajar peserta didik,
dan kegiatan pembelajaran di kelas. Dokumentasi dilakukan dengan cara
mengambil foto dan video di SMA Negeri 10 Mataram.
1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik dilihat dari berbagai aspek, yaitu budaya sekolah,
budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan peserta didik,
perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan moral atau
spiritual.
a. Budaya Sekolah
Suasana sekolah cukup mendukung kegiatan pembelajaran dan
interaksi yang berlangsung di dalam kelas. Pembelajaran dilakukan
dengan tatap muka. Pihak sekolah sudah mengimplementasikan Profil
Pelajar Pancasila di sekoah dan dikelas. Hal tersebut tercermin dalam
proses pembelajaran, diskusi kelompok, kegiatan imtaq, kegiatan sabtu
budaya dan pelaksanaan 5S.
b. Budaya Kelas
Pelaksanaan kesepakatan kelas yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik dilakukan di awal pembelajaran. Peserta didik dapat
menyampaikan pendapat atau bertanya mengenai kesepakatan kelas.

4
Penekanan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada peserta didik adalah
dengan menerapkannya di kelas seperti disiplin, tepat waku, bekerja
sama, serta beriman.
c. Keterlibatan Peserta Didik
Dari beberapa kelas yang diobservasi, terlihat bahwa tidak semua
peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Masih tampak beberapa
peserta didik yang tidak bersemangat bahkan tertidur ketika proses
pembelajaran.

Sementara itu, Guru tetap berusaha untuk memotivasi peserta didik


dengan cara memberikan semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Guru juga tetap memberikan pertanyaan
pemantik/apersepsi diawal pertemuan untuk menggali kembali informasi
awal dari peserta didik mengenai materi yang akan dibahas pada
pertemuan tersebut.
d. Identifikasi Kesiapan Peserta Didik
Pada awal pembelajaran, guru mengecek kesiapan peserta didik,
baik kondisi ataupun materi yang akan diajarkan. Cara guru dalam
mengecek kesiapan peserta didik adalah dengan melakukan apersepsi /
memberikan pertanyaan pemantik. Berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan, terlihat bahwa kompetensi awal peserta didik sejauh
tidak sama. Beberapa peserta didik ada yang telah mempersiapkan diri
terlebih dulu sehingga mampu menjawab apersepsi/pertanyaan pemantik
yang disampaikan oleh guru sedangkan yang sebagian lainnya tidak.

Cara guru mendampingi peserta didik agar mencapai tujuan


pembelajaran adalah dengan cara memberikan pengajaran langsung di
kelas dan menyiapkan LKPD untuk setiap pertemuan.
e. Perkembangan Emosi
Kelas dan ruang pembelajaran lainnya dimanfaatkan sebagai ruang
ekspresi diri yang sehat bagi peserta didik dengan memanfaatkan mading
yang ada di kelas. Cara guru memberi respon kepada peserta didik yang
belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat adalah dengan cara

5
melakukan pendekatan personal.
f. Perkembangan Sosial
Guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan bersosialisasinya adalah dengan cara
mengajak peserta didik untuk membuat kondisi kelas yang nyaman dan
saling menghargai antar teman. Sedangkan untuk memfasilitasi
peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial, guru
mengajak peserta didik untuk membentuk kelompok belajar yang
heterogen dan mengerjakan proyek bersama-sama.
g. Perkembangan Moral atau Spiritual
Untuk membangun nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik,
sekolah dan guru membiasakan peserta didik untuk mengaji bersama
selama 15 menit setiap pagi sebelum jam pertama dimulai. Selain itu
guru juga membiasakan peserta didik untuk berdoa bersama sesuai
dengan keyakinan masing- masing, membiasakan peserta didik untuk
jujur dalam mengerjakan tugas, membiasakan peserta didik untuk
membela hal yang benar dan tidak melakukan perundungan (bullying).
2. RPP
Kelengkapan komponen RPP yang disusun oleh guru terdapat tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran
yang jelas. Tujuan pembelajaran menggunakan metode SMART. RPP
memuat tujuan pembelajaran yang sesuai dengan KD (kompetensi dasar).
Pengetahuan inti, sikap, dan keterampilan sudah tertera di dalam RPP.
Konten yang dipelajari sudah bebas dari muatan SARA, pornografi,
pornoaksi, dan provokasi. Tetapi didalam RPP belum terdapat pertanyaan
pemantik/apersepsiuntuk mengetahui pemahaman awal peserta didik.
Alur kegiatan pembelajaran disusun secara runtut dan sistematis.
Alokasi waktu yang digunakan terdiri atas kegiatan awal berdurasi 15 menit,
kegiatan inti berdurasi 60 menit, dan kegiatan penutup berdurasi 15 menit.
Rangkaian kegiatan berorientasi pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi, peserta didik dipacu untuk berpikir kritis
dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik dan melakukan kegiatan
pembelajaran seperti mengidentifikasi pertanyaan atau menginterpretasikan
gambar atau video. Di dalam RPP juga terdapat lembar penilaian aspek
6
kognitif, psikomotorik dan afektf.

Urutan pembelajaran sistematis dan logis serta sesuai dengan sintaks


model pembelajaran yang digunakan. Belum ada pertanyaan kunci yang
membantu guru dan siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran di
kelas pada modul ajar.
Pada RPP peserta didik diberi untuk mencari informasi sendiri dari
berbagai sumber. Selanjutnya, pada RPP belum memuat kearifan lokal
setempat. Bahasa yang digunakan sudah jelas, mudah dipahami, dan umum
diketahui. Pemilihan sumber atau media pembelajaran sudah sesuai dengan
tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik, seperti menggunakan video
dalam kegiatan pembelajaran. RPP yang disusun oleh guru juga sudah
memuat daftar pustaka sebagai acuan dalam menyusun RPP.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas XI MIPA 1 dilakukan
pada hari jumat, 13 Januari 2023. Observasi dilakukan dengan melihat dan
mengamati kegiatan pembelajaran yang ada di kelas. Sebelum melakukan
pembelajaran, guru membuat kesepakatan kelas bersama dengan peserta
didik. Dalam kegiatan pembelajaran, sebagian besar peserta didik tampak
kurang antusias dan belum mempersiapkan diri untuk mempelajari topik
pembelajaran yang akan dibahas sehingga kondisi kelas tampak kurang
responsif.

Materi yang dipelajari oleh peserta didik adalah sistem Ekskresi Manusia.

Guru menampilkan materi ajar dengan menggunaan PPT menggunakan


LCD. Guru juga menampilkan video pembelajaran yang erkait dengan
materi yang dibahas. Selanjtnya, guru membaikan LKPD untuk didiskusikan
leh peserta didik secara berkelompok. Dikarenakan waktu yang tidak
mencukupi, peserta didik tidak dapat melakuka presentasi hasil diskusi
kelompoknya. Tetapi guru tetap membuat kesimpulan bersama peserta didik
berdasarkan hasil pembelajaran.
Hambatan yang dialami oleh peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran adalah peserta didik tampak kurang antusias dalam belajar
sehinga respon peserta didik terlihat kurang dalam kegiatan pembelajaran.
Hambatan lainnya adalah karena peserta didik diberi kesempatan untuk
7
membawa gadget (HP) sehingga banyak peserta didik yang terlihat
memainkan HP nya. Alternatif solusinya adalah guru biasanya menunjuk
peserta didik yang terlihat kurang antusias utuk menjawab pertanyaan terkait
materi yang dibahas untuk mengembalikan fokus peserta didik.
Usaha guru model untuk mendorong peserta didik aktif untuk belajar
adalah dengan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk semangat
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan RPP di dalam kelas, guru melakukan modifikasi


dari modul ajar. Modifikasi tersebut merupakan keputusan guru untuk
merespon sistuasi kelas dan peserta didik.
4. Manajemen Sekolah
a. Manajemen Kesiswaan
Sekolah memprioritaskan kebutuhan peserta didik, baik dari
pendidikan maupun ekstrakurikuler. Satuan pendidikan mengupayakan
pemenuhan kebutuhan tersebut dengan menyalurkan dana, pemberian
motivasi, serta dukungan. Kebutuhan peserta didik tercermin dalam
analisis karakteristik satuan pendidikan dan tercermin dalam tujuan
satuan pendidikan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
b. Manajemen Kurikulum
Satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran dilakukan
dengan penerapan kurikulum merdeka untuk kelas X dan kurikulum 2013
untuk kelas XI serta XII. Perencanaan kurikulum diawali dengan
penyusunan jadwal, selanjutnya didiskusikan dengan MGMP, per kelas
dibagikan formulir lalu diisi. Selanjutnya hasil kesepakatan dengan
MGMP kemudian dibuatlah jadwal dan pembagian wali kelas dan jam
mengajar. Sebelum dilaksanakannya kurikulum merdeka di sekolah, telah
dilaksanakan pelatihan terlebih dahulu. Penggunaan data dalam proses
refleksi kurikulum dilakukan dengan dengan cara selama kegiatan
pembelajaran terdapat guru piket yang memantau setiap kelas. Hasil
pemantauan selanjutnya dibuat menjadi laporan per hari atau per minggu.
Laporan tersebut kemuadian dijadikan sebagai bahan evaluasi.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses penerimaan guru dalam satuan pendidikan dilakukan dengan
8
cara menerima dari dinas. Pembekalan bagi guru yang baru mengajar
dilakukan sesuai dengan alur yang ada di sekolah. Kegiatan khusus
untuk pengembangan professional guru adalah dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan, workshop bagi guru, PKG, serta PKB.
d. Manajemen Sarana dan Prasarana
Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana
dibuat sesuai dengan kebutuhan. Data tersebut diperoleh dari hasil
wawancara. Penggunaan sarana dan prasarana dalam mendukung proses
pembelajaran sudah dilakukan dengan efektif. Pemanfaatan sarana dan
prasarana yang ada di sekitar sekolah dilakukan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran.
e. Manajemen Anggaran
Sekolah memiliki sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan
memonitor anggaran yang disebut dengan ARKAS (aplikasi rencana
kegiatan anggaran sekolah).
f. Manajemen Sistem Informasi
Informasi-informasi diperoleh dri luar berupa surat yang ditujukan
kepada kepala sekolah, kemudian didisposisikan sesuai dengan bidang
yang ada di sekolah. Untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
informasi-informasi instansi lain selanjutnya didisposisikan ke humas,
selanjutnya dilanjutkan ke pihak selanjutnya. Selain itu, informasi yang
dikumpulkan oleh pihak sekolah berupa data peserta didik, data dari
pihak manajemen sekolah, data hasil psikotes, dan data hasil belajar
peserta didik.

g. Manajemen Ketatalaksanaan
Sistem administrasi di sekolah terdiri dari beberapa bagian yaitu
bagian kepegawaian, keuangan, kesiswaan, persuratan, sarana prasarana,
dan terdapat resepsionis.
5. Lingkungan Belajar
a. Latar Belakang Sosial Ekonomi Peserta Didik
Peserta didik memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang
berbeda, namun tetap memiliki hak, kesempatan, dan perlakuan yang
sama untuk memperoleh pendidikan di sekolah.

9
b. Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran yang disediakan oleh guru di kelas mencakup
manajemen kelas, pembelajaran yang aktif bagi peserta didik, dan
penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
c. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru
Refleksi dan perbaikan oleh guru dilakukan dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan yang diadakan di sekolah atau di luar sekolah.
d. Kepemimpinan Instruktional
Kemampuan kepala sekolah dalam menyusun dan
mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung
guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan
dilakukan melalui kegiatan rapat yang diselenggarakan di sekolah.
e. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Pernah ditemukan kasus perundungan yang dialami oleh peserta
didik tetapi pihak sekolah telah mengambil tindakan tegas dengan
mengeluarkan peserta didik pelaku perundungan tersebut.
f. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan
Di SMA Negeri 10 Mataram terdapat beragam suku dan agama.
Satuan pendidikan menghargai keragaman sosial budaya dan dukungan
kesetaraan hak.

g. Iklim Kesetaraan Gender


Di lingkungan satuan pendidikan, iklim kesetaraan gender
didukung, sekolah memberi kesempatan bagi peserta didik laki-laki atau
perempuan untuk ikut serta dalam kegiatan sekolah.
h. Iklim inklusivitas
Di SMA Negeri 10 Mataram tidak terdapat peserta didik yang
memiliki kebutuhan khusus.
i. Dukungan Orang Tua dan Peserta Didik terhadap Program Satuan
Pendidikan
Orang tua peserta didik sangat mendukung program yang ada di sekolah
untuk menyalurkan bakat minat peserta didik.

10
B. Analisis Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik di masing-masing kelas berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari budaya sekolah
dan budaya kelas. Budaya kelas yang teramati selama melakukan observasi
yaitu pelaksanaan kesepakatan kelas yang dilakukan oleh guru dengan
peserta didik dilakukan di awal kegiatan pembelajaran. Guru menyampaikan
kesepakatan selama mengikuti kegiatan pembelajaran, seperti menyimpan
smartphone di dalam tas dan hanya menggunakannya ketika mencari
informasi atau menjawab soal yang berbasis online.
Penekanan nilai-nilai profil pelajar pancasila kepada peserta didik
dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas. Penerapan yang dilakukan antara
lain disiplin dan tepat waku untuk hadir di sekolah dan di kelas, bekerja
sama dengan peserta didik lainnya untuk mengerjakan tugas, serta beriman
tercermin ketika guru meminta peserta didik untuk berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran. Selain itu, profil pelajar pancasila beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia juga tercermin dalam
kegiatan imtaq bersama, shalat berjamaah di musholla, dan memberikan
salam. Mandiri tercermin ketika peserta didik mampu mengerjakan tugasnya
masing-masing. Bergotong royong tercermin ketika peserta didik melakukan
diskusi dan bekerja sama untuk mengerjakan tugas kelompok.
Berkebhinekaan global tercermin selama peserta didik saling menghormati
dan menghargai keyakinan yang dianut oleh masing-masing peserta didik
dan asal daerah peserta didik. Berpikir kritis masih belum tercermin secara
maksimal karena peserta didik masih jarang mengajukan dan menjawab
pertanyaan selama kegiatan pembelajaran. Kreativitas peserta didik
tercermin dari cara peserta didik mengatur dan menghias kelasnya agar lebih
nyaman.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka dengan metode
diskusi kelompok. Untuk fasilitas pendukung pembelajaran di kelas, sekolah
belum menyediakan LCD disetiap kelas. Jika guru ingin menggunakan
LCD, maka guru/peserta didik meminjam LCD di ruang tata usaha (TU).
Peserta didik juga diperkenankan menggunakan smartphone untuk kegiatan
11
pembelajaran, seperti mencari informasi ketika berdiskusi atau mengerjakan
tugas.
2. Modul Ajar atau RPP
Modul yang disusun oleh guru, terdapat tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang jelas. Tujuan
pembelajaran berdasarkan kriteria SMART. Selanjutnya, modul ajar juga
memuat tujuan pembelajaran yang sesuai dengan CP; pengetahuan inti,
sikap, dan keterampilan sudah tertera di modul ajar; konten yang dipelajari
sudah bebas dari muatan SARA, pornografi, pornoaksi, dan provokasi; serta
terdapat pertanyaan pemantik pada modul ajar yang digunakan untuk
mengetahui pemahaman awal peserta didik.
Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam modul memuat alur
kegiatan yang disusun secara runtut dan sistematis. Alokasi waktu yang
digunakan terdiri atas kegiatan awal berdurasi 15 menit, kegiatan inti
berdurasi 60 menit, dan kegiatan penutup berdurasi 15 menit. Rangkaian
kegiatan berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir
area tinggi, peserta didik dipacu untuk berpikir kritis dengan diberikan
pertanyaan-pertanyaan pemantik dan melakukan kegiatan pembelajaran
seperti mengidentifikasi pertanyaan atau menginterpretasikan gambar atau
video. Di dalam modul ajar sudah terdapat soal-soal pengayaan dan
remedial.
Asesmen pada modul ajar terdapat rubrik penilaian, pertanyaan
pemantik dan LKPD yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Asesmen yang digunakan jelas dan disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran. Selanjutnya, asesmen memberikan umpan balik pada proses
belajar peserta didik, asesmen yang digunakan yaitu asesmen formatif dan
sumatif. Namun, kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
belum ada.
RPP yang disusun oleh guru harus berkesinambungan. RPP memiliki
urutan pembelajaran yang sistematis dan logis serta sesuai dengan sintaks
model pembelajaran yang digunakan. Pertanyaan kunci belum ada, tetapi
guru merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas berdasarkan materi
pembelajaran pada hari itu
Pada RPP belum ditemukan alternatef kegiatan pada lingkungan
12
sekolah yang berbeda dan alternatif kegiatan pembelajaran jika
pembelajaran tatap uka tidak dapat dilakukan. RPP juga belum memuat
kearifan lokal daerah setempat.
RPP yang disusun menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami dan umum diketahui. Pemilihan sumber atau media pembelajaran
sudah sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik, seperti
menggunakan video dalam kegiatan pembelajaran. Pada modul ajar terdapat
kegiatan remedial, pengayaan, dan daftar pustaka.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung dengan cukup baik.
Pada saat melaksanaan kegiatan pembelajaran, guru harus bisa mengelola
kelas sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru juga
harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar peserta didik memperoleh pembelajaran yang bermakna.
Setelah melakukan observasi di kelas dan mengamati kegiatan
pembelajaran, ternyata untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah. Setiap
peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Guru harus bisa
mengatur dan mengkondisikan kelas sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Guru harus mempersiapkan dan merancang pembelajaran sebelum memulai
kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
tentang standar proses pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan
dasar, dan jenjang pendidikan menengah pasal 9 ayat menyebutkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik.
4. Manajemen Sekolah
Dalam melaksanakan kegiatan dan program yang ada di sekolah,
diperlukan kerja sama dan koordinasi antar pihak sekolah untuk mencapai
tujuan dalam pelaksanaan manajemen sekolah yang terdiri dari manajemen
kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya manusia,
manajemen sarana dan prasarana, manajemen anggaran, manajemen system
informasi, dan manajemen ketatalaksanaan. Setiap manajemen yang ada di
13
sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing yang dapat
memajukan dan mencapai tujuan pendidikan yang ada di sekolah. Pihak-
pihak sekolah bekerja sama untuk bisa menyusun dan melakasanakan
program masing-masing manajemen.
Manajemen kesiswaan dan sekolah mempersiapkan kebutuhan peserta
didik dalam bentuk sarana dan prasarana. Adapun kebutuhan peserta didik
antara lain kebutuhan dalam sarana belajar seperti papan tulis, alat-alat yang
ada di sekolah, pendidikan karakter yang menjadi ciri khas, pembinaan
dalam ekstrakurikuler karena masing-masing peserta didik memiliki bakat
yang berbeda-beda yang harus disalurkan. Karakteristik peserta didik secara
keseluruhan adalah patuh terhadap guru karena berbudaya sejak awal,
seperti salam, senyum, sapa kepada guru, sudah memiliki akhlak yang baik
dan tercermin dalam kegiatan imtaq. Prestasi yang diperoleh sekolah tidak
hanya dalam bidang akademik saja, tetapi juga non akademik Dalam
pemenuhan kebutuhan peserta didik seperti dalam kegiatan ekskul, jika
dibutuhkan dana maka akan disalurkan, diberi motivasi, dan didukung
sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga dapat berjalan dengan
lancar.
Kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 10 Mataram antara kelas
X dengan kelas XI dan XII berbeda. Penerapan kurikulum merdeka
untuk kelas X dan kurikulum 2013 untuk kelas XI serta XII. Perencanaan
kurikulum diawali dengan penyusunan jadwal, selanjutnya didiskusikan
dengan MGMP, per kelas dibagikan formulir lalu diisi. Selanjutnya hasil
kesepakatan dengan MGMP kemudian dibuatlah jadwal dan pembagian wali
kelas dan jam mengajar. Sebelum dilaksanakannya kurikulum merdeka di
sekolah, telah dilaksanakan pelatihan terlebih dahulu. Penggunaan data
dalam proses refleksi kurikulum dilakukan dengan cara selama kegiatan
pembelajaran terdapat guru piket yang memantau setiap kelas. Hasil
pemantauan selanjutnya dibuat menjadi laporan per hari atau per minggu.
Laporan tersebut kemuadian dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Dalam hal manajemen sumber daya manusia, perekrutan guru tidak
hanya dilakukan oleh sekolah, namun dilakukan juga oleh dinas terkait.
Bagi guru yang baru masuk ke sekolah harus mengikuti alur yang sudah ada
di sekolah sebelum mengajar mandiri. Pengembangan kompetensi guru
14
dilakukan dengan berbagai cara yaitu mengikuti pelatihan-pelatihan atau
mengikuti workshop bagi guru.
Manajemen ketatalaksanaan memiliki peran untuk membantu sistem
administrasi. Administrasi sekolah dilakukan sesuai dengan struktur yang
ada untuk mendukung kegiatan di sekolah. Terdapat bagian keuangan,
persuratan, kesiswaan, sarana-prasarana, kepegawaian dan terdapat
pelayanan (resepsionis).
5. Lingkungan Belajar di Sekolah
Berdasarkan hasil observasi lingkungan belajar di SMA Negeri 10
Mataram bahwa lingkungan belajar peserta didik didukung dan dipengaruhi
oleh banyak hal, yaitu latar belakang sosial-ekonomi peserta didik, kualitas
pembelajaran di kelas, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru,

kepemimpinan instruksional, iklim keamanan di satuan pendidikan, iklim


kebinekaan di satuan pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim
inklusivitas, dan dukungan orang tua serta peserta didik terhadap program
satuan pendidikan.
Keberagaman sosial ekonomi yang ditemukan di SMA Negeri 10
Mataram tidak menjadi penghalang bagi peserta didik untuk memperoleh
hak, kesempatan, dan perlakuan untuk memperoleh pendidikan di sekolah.
Antara peserta didik yang satu dengan yang lain memiliki kesempatan yang
sama untuk mengikuti kegiatan yang ada di sekolah.
Manajemen kelas yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk
terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif. Selain itu, pembelajaran
berpusat pada peserta didik menjadikan peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas (berdiskusi, bekerja secara kelompok, dan presentasi).
Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan oleh guru dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas dan melakukan
presentasi di depan kelas sesuai dengan kemampuannya.
Guru melakukan refleksi dan meningkatkan kompetensinya dengan
cara mengikuti pelatihan-pelatihan seperti mengikuti program pemerintah
(secara online) yaitu PKP, mengikuti diklat tingkat lanjut (KPL), serta
MGMP. Menurut Rahmat (2014), pengembangan profesional merupakan
sebuah hal yang khusus sebagai pemberdayaan sumber daya pembelajaran,
terlebih guru beserta perangkat pembelajarannya yang memiliki tujuan
15
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.
Kepala sekolah berkoordinasi dengan pihak-pihak sekolah dalam
menyelenggarakan rapat untuk koordinasi terkait visi, misi, program, dan
kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di
satuan pendidikan. Adapun rapat yang pernah diselenggarakan adalah rapat
koordinasi mempersiapkan kelas XII menghadapi UTBK, SNBT, dan
kedinasan. Selain itu juga ada rapat koordinasi wali murid untuk persiapan
masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) melalui SNBN dan SNBT dengan

orang tua wali murid kelas XII. Adapun yang hadir dalam rapat koordinasi
wali murid antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite, guru
BK, tenaga pendidik, dan orang tua.
Keragaman yang ada di SMA Negeri 10 Mataram dapat dilihat dari
segi agama, dimana bisa dijumpai peserta didik yang memeluk agaam islam,
hindu, kristen dan katolik. Selain itu terdapat perbedaan suku (sasak,
samawa, mbojo, bali, jawa, dan lain-lain). Semua memiliki hak yang sama
untuk beribadah, memperoleh pendidikan, dan berinteraksi antara satu sama
lain dengan baik.
Setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan. Setelah melakukan observasi, di SMA Negeri 10
Mataram tidak terdapat peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus.
Dalam melaksanakan program yang ada di sekolah, perlu adanya
dukungan dari orang tua peserta didik. Dukungan dan peran orang tua
sangat penting seperti yang disampaikan oleh Agustina, dkk (2021), orang
tua berusahan untuk menjadi contoh atau model yang baik untuk anak.
Umumnya, dalam penyusunan program pembelajaran dilakukan komunikasi
antara peserta didik dan orang tua terkait perkembangan dan kebutuhan
peserta didik.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi


Dalam pelaksanaan observasi di sekolah, terdapat faktor penghambat dan
pendukung. Adapun yang menjadi faktor penghambat untuk melakukan
observasi di sekolah adalah penyesuaian waktu untuk wawancara dengan pihak
sekolah yang dikarenakan jadwal kegiatan yang cukup padat di SMA Negeri 10
Mataram. Sedangkan faktor pendukung selama melakukan observasi di sekolah
16
yaitu dukungan yang diberikan oleh guru pamong dan pihak sekolah selama
melakukan observasi, lingkungan sekolah yang mendukung dalam
melaksanakan kegiatan observasi, dan peserta didik yang menerima dengan
baik selama melaksanakan kegiatan observasi di kelas.

17
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 10


Mataram, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar yang ada di
sekolah sangat mendukung peserta didik meskipun masih terdapat kekurangan
dari segi fasilitas sekolah. Tetapi pihak sekolah telah berusaha semaksimal
mungkin untuk memenuhi kebutuhan peserta didik agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Peserta didik memiliki kesempatan yang sama
untuk memperoleh pendidikan walaupun memiliki keragaman di berbagai
aspek, seperti suku, agama, latar belakang sosial dan ekonomi. Pelaksanaan
kegiatan yang ada di sekolah dilakukan oleh masing- masing manajemen yang
berwenang seperti manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen
sumber daya manusia, manajemen sarana dan prasarana, manajemen anggaran,
dan manajemen ketatalaksanaan. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,
guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran, mengkondisikan kelas
sebelum dimulainya kegiatan pembelajaran, memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar dengan aktif dan menyenangkan.

Peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran memiliki


karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik
peserta didik dapat dipengaruhi oleh budaya sekolah, budaya kelas, keaktifan
dan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, kesiapan peserta
didik di dalam kelas, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan
perkembangan moral atau spiritual.

B. Refleksi
Kegiatan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 10 Mataram tidak
hanya berfokus pada lingkungan belajar di kelas, tetapi observasi juga
dilakukan pada manajemen sekolah, karakteristik peserta didik, RPP yang
disusun oleh guru, dan lingkungan belajar. Observasi dilakukan selama 5 hari
yang disesuaikan dengan jadwal yang sudah ada. Adapun dalam
pelaksanaannya, selama observasi guru pamong dan pihak sekolah sangat
18
membantu dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Namun terdapat
hambatan selama melakukan observasi, dimana penyesuaian jadwal dengan
pihak sekolah untuk melakukan wawancara cukup sulit dilakukan karena
jadwal yang padat di SMA Negeri 10 Mataram. Selama melakukan observasi
di sekolah, semua pihak menerima kami dengan baik. Adapun yang harus
diperbaiki untuk kedepannya dalam melakukan observasi adalah kerja sama
antar anggota kelompok lebih ditingkatkan lagi dan melakukan persiapan yang
lebih matang sebelum melakukan wawancara.

C. Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan selama PPL 1 di SMA
Negeri 10 Mataram, saya memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baru
terkait dengan karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran yang
disusun oleh guru, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah, dan
lingkungan belajar di sekolah. Pengalaman yang saya peroleh tersebut, saya
jadikan pembelajaran untuk bisa diterapkan dalam kegiatan PPL selanjutnya
dan persiapan untuk menjadi seorang calon guru.

19
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat PPG. 2023. Prajabatan. Diakses pada 26 Januari 2023, dari


https://ppg.kemdikbud.go.id/prajabatan-landing-page

Maulida, Utami. 2022. Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka.


Tarbawi Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam 5 (2): 130-138.

Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan


Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah.

Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

20
Lampiran 1. Karakteristik peserta didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Fitri Rahmayanti

Kelas Sasaran Observasi : XI MIPA 1


*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung  Hasil obeservasi manunjukkan
pembelajaran dan interaksi yang optimal? bahwa suasana sekolah sudah
● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila cukup baik dalam mendukung
dihidupkan dalam sekolah? pembelajaran dan interaksi
optimal.
 Profil pelajar Pancasila sudah
mulai tampak pada beberapa aspek
walaupun belum maksimal.

Interpretasi :
Suasana di SMAN 10 Mataram tampak
cukup mendukung proses pembelajaran
yang optimal. Walaupun masih ada
beberapa aspek yang perlu ditingkatkan
seperti ketersediaan laboratorium dan
kelengkapannya, ketersedian jumlah
LCD dan juga kipas angin di kelas.
Sebagai sekolah yang masih baru,
SMAN 10 masih terlihat terus
berupaya untuk dapat menerapkan dan
menghidupkan profil pelajar Pancasila
di sekolah.

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan  Kesepakatan kelas dibentuk oleh
kesepakatan kelas? guru dan peserta didik berdasarkan
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil hasil diskusi bersama di awal
pelajar Pancasila kepada peserta didik, tahun ajaran. Kesepakatan kelas
ini dibuat seperti poster dan
ditempelkan di dinding kelas.

 Nilai – nilai profil pelajar


Pancasila terus ditekankan kepada
seluruh peserta didik agar seluruh
peserta didik dapat memiliki 6

21
karakteristik profil Pelajar
Pancasila dalam dirinya.

Interpretasi:
 Kesepakatan kelas yang dibuat
oleh guru bersama dengan seluruh
anggota kelas dibuat berdasarkan
hasil diskusi dan ide-ide yang
disampaikan oleh peserta didik.
guru mengarahkan agar
kesepakatan kelas yang dibuat
mencakup nilai-nilai yang
termasuk dalam profil pelajar
Pncasila seperti berdoa sebelum
belajar, saling menghargai sesama
teman dan tidak adanya
perundungan.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif selama  Sebagian besar peserta didik yang
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa mengikuti pembelajaran pada hari
saja keterlibatan peserta didik dalam itu tampak kurang antusias dalam
pembelajaran ini? belajar. Beberapa siswa di kelas
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta bahkan sibuk dengan gadget nya
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? masing-masing. Belum tampak
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak ada peserta didik yang
termotivasi dalam pembelajaran? mengajukan pertanyaan-
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar pertanyaan ataupun mencoba
dari para peserta didik? menjawab pertanyaan yang coba
● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan diberikan oleh guru.
guru selama pembelajaran berlangsung?  Tampaknya hal yang
Jelaskan menyebabkan kurangnya motivasi
peserta didik dalam belajar adalah
karena dalam benak mereka sudah
terpatri bahwa pelajaran biologi
itu membosankan dan materinya
sangat padat sehingga banyak
peserta didik yang kurang
termotivasi dalam
mempelajarinya.
 Dalam pembelajaran di hari ketika
observasi dilakukan, saya belum
menangkap antusiasme yang
tinggi dari peserta didik dalam
belajar.

Interpretasi:
Hasil observasi menunjukkan bahwa
sebagian besar peserta didik yang
mengikuti pembelajaran di hari itu

22
tampak masih belum memiliki minat
dalam mempelajari biologi. Hal ini
juga terbukti ketika saya mencoba
untuk bertanya pada peserta didik
tentang bagaimana pendapat mereka
tentang pelajaran biologi. Sebagian
besar peserta didik mengatakan bahwa
biologi adalah pelajaran yang cukup
sulit karena materinya yang sangat
padat. Kurangnya minat dan motivasi
belajar peserta didik ini ditunjukkan
dengan kurang bersemangatnya mereka
dalama merespon pertanyaan yang
diajukan oleh guru ataupun
menanyakan hal-hal yang mereka
anggap sulit. Biasanya pertanyaan
hanya kan muncul ketika peserta didik
sedang mengerjakan soal-soal.
Sehingga pertanyaan yang diajukan
hanya seputar maksud dari soal atau
jawaban yang paling tepat dari soal
tersebut bukan tentang konse materi
yang belum dipahami.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati  Berdasarkan hasil observasi yang
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik sudah saya lakukan, saya belum
secara kondisi maupun secara materi yang akan melihat adanya tes dalam bentuk
diajarkan soal yang diberikan oleh guru
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui untuk mengidentifikasi
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam? pengetahuan awal peserta didik.
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta Hal yang dilakukan oleh guru
didik agar mencapai tujuan pembelajaran? adalah mmeberikan pertanyaan-
peprtanyaan pemantik yang
berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan. Pertanyaan pemantik
tersebut disampaikan secara lisan.

Interpretasi:
Hasil observasi menunjukkan bahwa
identifikasi kemampuan awal peserta
didik masih dilakukan sebatas
mengajukan pertanyaan pemantik saja.
Hal ini kemungkinan dilakukan oleh
guru karena di kelas yang saya
observasi masih mnenerapkan
kurikulum 2013 sehingga belum ada
kewajiban bagi guru untuk melakukan
identifikasi kesipaan peserta didik

23
ataupun melakukan tes diagnostik.

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran  Kelas sudah tampak menjadi
lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat ruang ekspresi bagi peserta didik
untuk peserta didik? yang ditunjukkan dengan
● Bagaimana guru merespons peserta didik yang ditampilkannya hasil-hasil kreasi
belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat? peserta didik di dinding kelas.
 Guru merespon peserta didik yang
belum mampu mengekspresikan
diri denga tepat dilakukan dengan
cara melakukan pendekatan secara
personal.

Interpretasi:
Ruang kelas sebagai ruang belajar bagi
peserta didik tentunya harus dibuat
nyaman dan menyenangkan bagi
seluruh peserta didik. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan
menempelkan hasil kreasi peserta didik
di dinding kelas. Peserta didik juga
tampak membuat poster yang berisi
mimpi dan cita-cita yang ingin mereka
wujudkan kelak.

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru membangun  Salah satu cara yang dilakukan
atmosfer yang mendukung peserta didik untuk oleh guru untuk membantu peserta
mengembangkan kemampuan bersosialisasi? didik mengembangkan
misalnya peka terhadap situasi sekitar, kemampuannya bersosialisasi
berempati, saling menghargai, serta berinteraksi adalah dengan membuat
dan berkomunikasi? kelompok-kelompok belajar untuk
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik mendiskusikan materi-materi yang
dalam mengembangkan keterampilan sosial sedang dibahas.
peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh,  Guru mencoba memfasilitasi
kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama)? kegiatan-kegiatan kelompok
dengan memberikan tugas yang
membutuhkan kerjasama dalam
menyelesaikannya. Jika terlihat
ada peserta didik yang kurang
aktif dalam kelompoknya, maka
guru akan menegurnya

Interpretasi:
Kemampuan bersosialisasi yang baik
tentunya diperlukan oleh setiap
individu agar dapat menjalankan

24
perannya dalam masyarakat dengan
baik. Kemampuan ini tentunya penting
untuk diajarkan pada peserta didik.
berdasarkan hasil observasi tampak
guru membentuk kelompok-kelompok
belajar ketika pembelajaran
berlangsung. Dari proses berkelompok
ini diharapkan peserta didik dapat
belajar mengembangkan kemampuan
mereka dalam bersosialisasi dengn
teman sebaya nya.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam  Hal yang selalu dilakukan oleh
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual guru adalah dengan mengucap
peserta didik? salam dan berdoa diawal
pembelajaran

Interpretasi:
Sebagai negara yang berlandaskan
Pncasila maka nilai – nilai integritas
dan spiritual peserta didik tentunya
perlu untuk dibangun dan
dikembangkn oleh guru. Berdasarkan
hasil observasi, hla-hal yang dilakukan
oleh guru dalam membnagung nilai
integritas dan spritual peserta didik
adalah dengan membiasakan peserta
didik berdoa sebelum belajar dan guru
juga mencoba untuk mengaitkan materi
yang dipelajari dengan kekuasaan
Tuhan YME.

25
Kesimpulan :

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pesserta didik di SMAN 10
Mataram secara umum dapat dikategorikan baik. Guru dan peserta didik sudah mencoba menerapkan
profil Pelajar Pancasila baik dalam proses pembelajaran ataupun dalam proses bersosialisasi diluar
kelas.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Mataram, 2023 Mataram, 2023

Drs. Khairuddin, M.Eng Nur Aini S.Pt


NIP. 196412311989031020 NIP. 197701152007012013

26
FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Fitri Rahmayanti, S.Pd

NIM : E1A222068

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi

Penyusun Modul ajar/RPP : Nur Aini, S.Pt


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI MIPA 1
Capaian Pembelajaran/KD 3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi
sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan


fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi
manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Sudah ada. Dan
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan semua kelengkapan
asesmen pembelajaran yang jelas? komponen sudah
tertera dengan
lengkap dan jelas.

27
Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Berdasarkan obervasi
memenuhi kriteria SMART (Specific, yang telah
Measurable, Achievable, Relevant, dan dilaksanakan, dapat
Time) (tidak menimbulkan penafsiran dilihat bahwa untuk
ganda dan mengandung perilaku hasil bagian esensialnya
belajar) sudah lengkap mulai
dari kejelasan
Tujuan perumusan tujuan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan pembelajaran
pembelajaran yang sesuai selaras dengan memenuhi kriteria
CP yang dituju? SMART , tujuan
kegiatan serta
● Apakah konsep utama yang akan
asesmen yang
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan,
digunakan sudah
dan sikap yang akan dipelajari tertera
bagus dan dapat
secara jelas?
diterapkan di dalam
● Apakah konten yang dipelajari sudah bebas
kelas. Untuk konten
dari muatan SARA pornografi, pornoaksi,
yang dipelajari sudah
dan provokasi.
bebas dari muatan
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan
SARA pornografi,
pertanyaan pemantik yang menyasar
pornoaksi, dan
konsep inti?
provokasi. Sehingga
bisa dikatakan bagian
Kegiatan
esensial dari RPP
● Apakah alur kegiatan disusun secara yang di rancang oleh
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi guru sudah baik.
waktu?
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi
pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan

28
pengayaan) yang berpusat pada siswa/
menjadikan siswa peserta aktif?

Asesmen
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya untuk mengecek
kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang termuat secara jelas
mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan pembelajaran sistematis  Urutan


pembelajaran
dan logis?
sudah sistematis
● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang
dan logis.
membantu guru dan siswa untuk
 pertanyaan kunci
merefleksikan kegiatan pembelajaran di
yang membantu
kelas?
guru dan siswa
● Apakah asesmen yang tertera di modul untuk
ajar/RPP selaras dengan kegiatan merefleksikan
pembelajaran? kegiatan
pembelajaran di
kelas sudah
tertera dengan
jelas
 asesmen yang
tertera di modul

29
ajar/RPP sudah
selaras dengan
kegiatan
pembelajaran

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat alternatif  modul ajar/RPP


kegiatan untuk diimplementasikan pada tidak memuat
lingkungan sekolah yang berbeda? alternatif
kegiatan untuk di
● Apakah modul ajar/RPP dapat
implementasikan
mengakomodir siswa dengan kebutuhan
pada lingkungan
yang berbeda?
sekolah yang
● Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan
berbeda
lokal daerah setempat?
 RPP belum bisa
dikatakan dapat
mengakomodir
siswa dengan
kebutuhan yang
berbeda karena
perangkat
pembelajaran
yang dibuat
adalah perangkat
pembelajaran
untuk kurikulum
2013.
 modul ajar/RPP
belum memuat
kearifan lokal
daerah setempat.

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan  modul ajar/RPP


bahasa yang jelas dan mudah dipahami? sudah

30
● Apakah bahasa/istilah yang digunakan menggunakan
mudah dipahami? bahasa yang jelas
dan mudah
dipahami
 Beberapa
bahasa/istilah
yang digunakan
mudah dipahami
dan sebagian
lainnya masih
menggunakan
istilah yang
kurang di
pahami.

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan sumber/media  pemilihan


pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, sumber/media
dan karakteristik peserta didik? pembelajaran
sudahh sesuai
● Apakah ada kegiatan remedial atau
dengan tujuan,
pengayaan?
materi, dan
● Apakah ada daftar pustaka?
karakteristik
peserta didik
 Untuk kegiatan
remedial atau
pengayaan belum
tertera dalam
RPP
 Iya. RPP sudah
dilengkapi
dengan daftar
pustaka.

31
Kesimpulan :

Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan , dapat disimpulkan bahwa RPP yang dirancang oleh
guru pamong sudah memenuhi kriteria baik. Yang mana RPP tersebut sudah mencakup beberapa hal
penting seperti materi esensial, lembar penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Hanya beberapa
aspek yang perlu dilengkapi dan diperbaiki lagi.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Mataram, 2023 Mataram, 2023

Drs. Khairuddin, M.Eng Nur Aini S.Pt


NIP. 196412311989031020 NIP. 197701152007012013

32
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik Biologi / Sistem Eksresi


Sekolah/ Kelas SMAN 10 Mataram / XI MIPA 1
Nama Guru Model Nur Aini, S.Pt
Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga
dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.11 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


(tuliskan apa yang terjadi dan kelas tersebut, hal apa
alasannya) yang akan Anda lakukan
berbeda?

Apakah semua peserta didik Tidak semua peserta didik telah Hal yang perlu dilakukan
benar-benar telah belajar tentang belajar tentang topik yang dibahas adalah mengunakan metode
topik pembelajaran hari ini? pada pertemuan in tetapi proses pembelajaran yang menarik
Bagaimana proses mereka pembelajaran berjalan cukup baik untuk menarik minat
belajar? mereka dalam mempelajari
materi ini.

Peserta didik mana yang tidak Peserta didik yang tidak dapat Menggunakan media
dapat mengikut kegiatan mengikuti kegiatan pembelajaran pembelajaran yang menarik
pembelajaran pada hari ini? adalah peserta didik yang belum dan juga menrapkan metode
memplejari materi ini sebelumnya tutor sebaya untuk

33
membantu peserta didik
yang masih kesulitan
memahami materi yang
dibahas.

Mengapa peserta didik tersebut Ada beberapa faktor yang Menggunakan metode atau
tidak dapat belajar dengan baik? menyebabkan peserta didik tidak model pembelajaran yang
Menurut Anda apa penyebabnya mempersiapkan diri terlebih dulu bervariatif garpesert didik
dan bagaimana alternatif sebelum mengikuti pelajaran hari itu. antusias dalam belajar.
solusinya? Diantaranya adalah motivasi dan
minat belajar mereka yang masih
kurang dalam pelajaran biologi.
Selain itu sebagian besar peserta
didik juga mengeluhkan banyaknya
tugas-tugas dari mata pelajaran lain
yang menyebabkan mereka tidak
memiliki cukup waktu utnuk
mempelajari terlebih dulu materi
yang akan dibahas oleh guru pada
pertemuan tersebut.
Alternatif solusinya adalah dengan
memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk membaca sedikit
saja materi yang ada dibuku sebelum
guru mulai membahas materi yang
akan dipelajari.

34
Bagaimana usaha guru model Usaha guru model dalam mendorong Memberikan kesempatan
dalam mendorong peserta didik peserta didik yang tidak aktif adalah kepada peserta didik
yang tidak aktif untuk belajar? dengan cara mengajukan pertanyaan tersebut untuk menjawab
Apakah usaha tersebut berhasil bagi peserta didik tersebut dan usaha pertanyaan-pertanyaan yang
itu cukup berhasil. diajukan dan mencoba
menerapkan metode
pembeljaran yang dapat
meningkatkan keaktifan
peserta didik.

Apakah pembelajaran berjalan Proses pembelajaran tidak Menerapkan metode


dengan efektif? (Semua kegiatan sepenuhnya berlangsung secara pembelajaran yang interaktif
yang diberikan bermakna untuk efektif karena masih ditemukan dan bervarissi agar peserta
peserta didik, semua peserta peserta didik yang tidak antusian didik lebihbersemangat
didik terlibat aktif dan tidak ada dalam belajar dan tidak aktif. dalam belajar.
yang idle)

Bagaimana usaha guru Guru memberikan penugasan dan Mengulangi penjelasan yang
membantu peserta didik yang meminta peserta didik untuk belum dipahami oleh
mengalami kesulitan dalam membaca kembali buku yang mereka peserta didik, mencoba
mencapai tujuan pembelajaran? miliki. mengaitkan dengan contoh
kedidupan sehari-hari dan
menerapkan metode tutor
sebaya untuk membantu
peserta didik yang belum
sepenuhnya memahami
materi.

Bagaimana usaha guru dalam Hal ini belum terlihat dalam proses Memberikan materi
memfasilitasi peserta didik yang pembelajaran karena hampir semua pengayaan dan soal-soal
lebih cepat dari rata-rata kelas peserta didik memiliki kemampuan yang tingkatannya lebih
dalam mencapai tujuan yang sama. tinggi dibandingkan peserta
pembelajaran? didik dengan kemampuan
rata-rata.

35
Apakah guru melakukan Iya. Guru melakukan beberaa Saya akan melakukan
modifikasi dari modul ajar/RPP? modifikasi dari RPP yang modifkasi RPP/modul ajar
Apakah modifikasi tersebut disesuaikan dengan kondisi kelas dan jika dirasa perlu.
merupakan keputusan guru peserta didik.
untuk merespons situasi kelas
dan peserta didik?

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

RPP/ modul ajar merupakan salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan oleh guru sebelum
menagajar tetapi RPP/modul ajar masih dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi yang ditemukan
saat proses pembelajaran.

Kesimpulan:

Kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran tidaklah sama. Tetapi, hal utama
yang perlu dimilki oleh peserta didik dalam belajar adalah minat dan motivasi belajar. Oleh karena
itu, sebagai seorang guru, diperlukan kemampuan untuk mecitpakan pembelajaran yang
menyenangkan dengan terus berkreasi menerapkan model, metode atau media pembelajaran yang
bervariasi.

Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik
– guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.

Interaksi antar peserta didik dalam satuu kelompok berjalan cukup baik. Meskipun terlihat ada
beberapa peserta didik yang tidak memberikan kontribusi dalam kelompok dan terlihat tidak
memahami apa yang harus dikerjakan/didiskusikan. Menurut observer, hal ini salah satunya
disebabkan jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak dalm 1 kelompok sehingga hal tersebut
tdak efisien dalam pembagian tugas kelompok bagi setiap anggota.

36
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Fitri Rahmayanti


NIM : E1A222068
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi
Sekolah PPL : SMAN 10 MATARAM

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


Kamis, Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
12/01/23 ● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi  Kebutuhan siswa yang menjadi
prioritas sekolah? prioritas sekolah termasuk kedalam
● Apa yang sudah diupayakan satuan sarana prasarana belajar dan
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan ekstrakurikuler. Ada 13 macam
tersebut ektrakurikuler yang disiapkan oleh
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin sekolah antara lain, pramuka,
dalam analisis karakteristik satuan paskibra, futsal dll.
pendidikan?  Langkah-langkah yang telah
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini dilakukan oleh pihak sekolah untuk
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? memenuhi kebutuhan peserta didik
dalam kegiatan ekstrakurikuler antara
lain dilakukan oleh para pembina
dengan promosi di masing-masing
ektrakurikuler. Dilanjutkan dengan
rekruitmen untuk peserta didik yang
ingin bergabung. Pembinan
kemudian akan mengatur waktu
untuk berkumpul bersama seluruh
anggota.
Untuk sarana dan prasarana
pembelajaran, pihak sekolah
menyediakan buku paket semua mata
pelajaran yang disiapkan di

37
perpustakaan. Buku paket tidak bisa
dibagikan ke seluruh siswa karena
jumlahnya yang terbatas. Tetapi
siswa boleh meminjam buku tersebut
melalui perpustakaan sekolah dengan
jangka waktu 3 hari untuk satu kali
pinjaman.
 SMAN 10 Mataram sudah
mengupayakan untuk memenuhi
kebutuhan belajar siswa-siswanya.
Hal ini tercermin dari upaya sekolah
dalam meningkatkan sarana dan
prasarana yang berkaitan dengan
kebutuhan belajar siswa walaupun
usia sekolah tergolong masih muda.
 Salah satu bentuk upaya untuk
meningkatkan kualitas sekolah dalam
memenuhi kebutuhan siswa adalah
dengan menyediakan banyak pilihan
ekstrakurikuler sebagai wadah bagi
siswa untuk mengembangkan diri dan
melakukan kegiatan yang positif.

Interpretasi Hasil Observasi


Sebagai sekolah yang baru berdiri sejak 4
tahun yang lalu, SMAN 10 Mataram telah
berkembang dan tumbuh dengan baik.
Manajemen sekolah juga menunjukkan
usaha dan upaya maksimal untuk dapat
memenuhi kebutuhan eluruh peserta didik,
guru dan tenaga kependidikan yang ada di
SMAN 10 Mataram. Meskipun masih
terlihat kekurangan di beberapa aspek,

38
tetapi hal tersebut masih bisa dimaklumi
mengingat sekolah ini merupakan sekolah
yang baru terbentuk 4 tahun yang lalu.

Manajemen Kurikulum Hasil Observasi


● Bagaimana satuan pendidikan mengelola  Pengelolaan pembelajaran yang
pembelajarannya? mencakup jadwal pelajaran,
● Bagaimana proses perencanaan dan desain pembagian tugas mengajar diatur
kurikulum? secara keseluruhan oleh pihak
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan kurikulum dalam hal ini wakil kepala
monitoring terhadap pelaksanaan sekolah bidang kurikulum. Terlihat
kurikulum? dari jadwal yang sudah terbentuk,
● Seberapa jauh penggunaan data dalam bagian kurikulum sudah mengatur
proses refleksi kurikulum? dan mengelolanya dengan sangat
baik.
 Proses perencanaan dan desain
kurikulum disusun oleh tim khusus.
 Mentoring terhadap pelaksanaan
praktikum dilakukan saat awal
semester oleh pengawas dinas
pendidikan. Pengawas akan datang
untuk memriksa kelengkapan
kurikulum, kelengkapan perangkat
guru yang mengajar di kelas dsb.
 Refleksi kurikulum olehpihak
sekolah rutin dilakukan disesuaikan
dengan data yang dimiliki oleh
sekolah. Data diperoleh dari hasil
monitoring sebelumnya.

Interpretasi Hasil Observasi


Sebagai sebuh sekolah peralihan dari
sekolah menengah kejuruan, tentunya

39
kurikulum yang digunakan saat ini di
SMAN 10 Mataram berbeda dengan
kurikulum yang sebelumnya diterapkan
disekolah. Tetapi pihak sekolah,
khususnya bidang kurikulum berusaha
maksimal untuk dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan yang ada sehingga
meski usia sekolah saat ini masih muda,
dari perencanaan sampai pelaksanaan
sudah berjalan dengan baik.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
● Bagaimana proses penerimaan guru dalam  SMAN 10 tidak membuka lowongan
satuan pendidikan? bagi guru secara langsung. Sekolah
● Apakah ada kegiatan khusus untuk hanya menerima guru yang telah
membekali guru yang baru mengajar? ditempatkan oleh dinas terkait yang
● Apakah ada kegiatan khusus untuk telah dilengkapi dengan Surat
pengembangan profesional guru? Keputusan (SK) Walikota atau
Gubenur.
 Kegiatan khusus seperti pembekalan
bagi guru rutin dilakukan.
Pembekalan yang dimaksud seperti
seperti workhsop dan penyusuan soal
HOTS dan IKM.
 Kegiatan khusus untuk
pengembangan profesional guru tetap
dilaksanakan oleh pihak sekolah
salah satu caranya dengan
mengundang dinas terkait untuk
melakukan kegiatan khusus yang
bertujuan unutk mengembangkan
profesionalitas para guru dan juga
tenaga kependidikan di SMAN 10
Mataram.

40
Interpretasi Hasil Observasi
Untuk menjadi sekolah yang berkualitas,
tentunya kualitas para guru dan juga
tenaga kependidikan di sekolah harus
terus ditingkatkan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan mengikuti
kegiatan seminar dan workshop untuk
meningkatkan kemampuan dan
profesionalitas sebagai seorang guru.
SMAN 10 Mataram, menyadari akan
pentingnya peningkatan kualitas para guru
dan tenaga kependidikan yang ada di
sekolah. Hal itu kemudian menjadi dasar
bagi sekolah untuk rutin mengadakan
pelatihan dan seminar bagi guru dan
tenaga kependidikan. Sehingga hasilnya
tercermin dari banyaknya guru-guru yang
aktif mengikuti kekgiatan-kegiatan
pengembangan diri salah satuya adalah
program guru penggerak,
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
● Apa saja data yang digunakan untuk  Data yang digunakan untuk membuat
perencanaan sarana dan prasarana? perencanaan sarana dan prasarana
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana adalah dari hasil evaluasi yang
sudah efektif untuk mendukung proses dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
pembelajaran? Misalnya, sarana dan prasarana yang
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar dibutuhkan untuk laboratolrium
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk didapatkan dari kepala laboratorium.
mendukung pembelajaran?  Jika dilihat dari penggunaan, sarana
dan prasana yang disediakan oleh
sekolah sudah dimanfaatkan dengan
cukup baik oleh seluruh warga
SMAN 10 Mataram. Hanya saja,yang

41
menjadi kendala utama adalah jumlah
alat yang dibutuhkan tidak sebanding
dengan jumlah yang disediakan oleh
sekolah. Contohnya LCD yang
sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran. Jumlah LCD yang
dimiliki oleh sekolah sangat terbatas.
Sehingga seringkali guru tidak dapat
menggunakan LCD untuk proses
pembelajaran.
 Sarana dan prasarana disekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan
utamanya adalah lingkungan. SMAN
10 Mataram memiliki halaman yang
cukup luas dan cukup asri. Sehingga
lingkungan sekitar sekolah dapat
dimanfaatkan untuk proses
pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk kepentingan proses pembelajaran di
sekolah beberapa sudah disiapkan oleh
pihak sekolah. Namun tentu seperti
penjabaran hasil observasi sebelumnya
tampak bahwa masih terdapat beberapa
kekurangan yang dapat menjadi bahan
pertimbangan pihak sekolah agar dapat
dipenuhi guna menunjang proses
pembelajaran yang lebih baik dan
berkualitas.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem  Iya ada. SMAN 10 Mataram
dalam merencanakan, melaksanakan, dan memiliki sebuah sistem yang

42
memonitor anggaran dan penggunaannya? melibatkan 3 pihak utama yakni
bendahara gaji, bendhara bos dan
bendahara BPP.
Interpretasi Hasil Observasi
Anggaran menjadi salah satu bagian yang
sangat krusial dalam sebuah oraganisasi.
SMAN 10 Mataram sebagai sebuah
organisasi kependidikan juga tentunya
memiliki sistem yang sudah dirancang dan
dilaksanakan dengan baik demi memenuhi
kebutuhan belajar peserta didik dan juga
seluruh guru serta tenaga kependidikan di
sekolah tersebut.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan  Sekolah rutin melakukan tes IQ
dalam mendukung proses pembelajaran? untuk siswa. Tes ini dilakukan
● Bagaimana informasi dikelola sehingga dengan melibatkan pihak luar yang
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? kompeten dibidang ini. Selanjutnya
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan hasil tes IQ akan menjadi dasar bagi
menggunakan data tersebut untuk siswa dalam menentukan jurusan
mendukung proses pembelajaran? yang cocok bagi mereka.
 Salah satu contoh informasi yang
dikelola oleh sekolah dan dibuat
dalam bentuk data adalah hasil tes IQ
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Data hasil tes tersebut akan menjadi
pertimbangan bagi siswa dalam
memilih jurusan. Pihak sekolah juga
tetap mendampigi siswa melalui guru
wali kelas untuk memperkuat pilihan
yang dibuat oleh siswa.
 Data hasil tes IQ dibagikan dalam
bentuk hard copy dan langsung

43
dibagikan ke siswa sehingga sekola
tidak memiliki backup data.

Interpretasi Hasil Observasi


Data merupakan salah satu hal penting
dalam upaya meningkatkan kualitas
sekolah. Data yang dimiliki oleh sekolah
dapat menjadi gambaran umum untuk
mengetahui sejauh mana sekolah telah
berkembang dan meningkatkan
kualitasnya. Sehingga observer
mengharapkan SMMAN 10 Mataram
dapat memiliki catatan/file mengenai data
yang berkaitan dengan sekolah, siswa,
guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan  yang dimiliki satuan pendidikan
untuk membantu sistem administrasi? untuk membantu sistem administrasi
yaitu hanya Tata Usaha (TU)
Interpretasi Hasil Observasi
Agar sistem administrasi dapat
berlangsung lebih efektif dan efisien tentu
sekolah harus dapat menyediakan
kebutuhan bagi TU dan pihak lain yang
terkait.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari wawancara antara lain adalah sekolah yang
ingin berkembang dan meningkatkan mutu/kualitasnya harus melibatkan semua pihak yang
ada didalamnya.

Kesimpulan :

44
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa SMAN 10 Mataram
merupakan sekolah baru yang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah dengan
terus berusahan untuk memenehu segala kebutuhan belajar bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan
yang ada didalamnya.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Mataram, 2023 Mataram, 2023

Drs. Khairuddin, M.Eng Nur Aini S.Pt


NIP. 196412311989031020 NIP. 197701152007012013

45
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa : Baiq fitri raudatul hikmah


Emi Sundari
Fitri Rahmayanti
NIM : E1A222060
E1A222063
E1A222068
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
Berdasarkan hasil Hasil observasi yang
1. Latar belakang sosial-ekonomi
observasi, semua dilakukan menunjukkan
murid
peserta didik bahwa peserta didik di
memiliki hak yang SMA Negeri 10 Mataram
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi
sama dalam berasal dari latang
yang berbeda memiliki hak yang
mengakses dan belakang keluarga dan
sama dalam mengakses dan
memperoleh layanan sosial ekonomi yang
memperoleh layanan pendidikan yang
pendidikan yang beragam. Ada yang
berkualitas, seperti tingkat pendidikan
berkualitas walapun berasal dari keluarga
orang tua dan fasilitas belajar yang
kondisi sosial cukup mampu dan tidak
tersedia di rumah.
ekonomi masing- sedikit yang berasal dai
masing peserta didik keluarga yang kurang.
berbeda. Tidak ada Tetapi seluruh peserta
diskriminasi dari didik di SMAN 10
pihak sekolah. Mataram memiliki
kesempatan dan dijamin
hak nya dalam hal
pelayanan yang tidak
diskriminatif.
…….. Hasil observasi Sebagai sekolah yang
2. Kualitas pembelajaran di kelas
menunjukkan bahwa baru terbentuk dalam

46
kualitas waktu kurang dari 5
Seluruh kegiatan belajar mengajar di pembelajaran di tahun, SMAN 10
kelas, mencakup indikator dalam kelas yang Mataram telah mencoba
manajemen kelas, dukungan afektif, mencakup secara penuh untuk terus
pembelajaran interaktif dan kegiatandan meningkatkan kualitas
penyesuaian cara mengajar dengan dukungan pihak pembelajaran baik dari
tingkat kemampuan murid. sekolah dalam segi manajeman, fasilitas
pelaksanaan dan hal-hal lain yang
pembelajaran yang mendukung proses
efektif, pembelajaran yang
menyenangkan, efektif, menyenangkan,
aman dan nyaman aman dan nyaman bagi
bagi peserta didik peserta didik. SMAN 10
sudah tampak baik Mataram juga terus
tetapi ada beberapa mengupayakan untuk
hal yang masih perlu meningkatkan kualitas
untuk ditingkatkan pelayanan bagi peserta
kembali terutama didik dengan terus
dari segi fasilitas meningkatkan
pendukung ketersediaan fasilitas
pembelajaran. pendukung untuk peserta
didik dan guru seperti
pembuatan laboratorium,
penambahan jumlah LCD
dan juga fasilitas -
fasilitas penunjang
lainnya.
…….. Guru di SMAN 10 Kegiatan pengembangan
3. Refleksi dan perbaikan
Mataram aktif diri merupakaan salah
pembelajaran oleh guru
melakukan kegiatan- satu bentuk kegiatan yang
kegiatan yang banyak diikuti oleh guru-
Kemampuan pengembangan guru
menunjang guru di SMAN 10
untuk terus meningkatkan kompetensi
kompetensi mereka Matarm. Hal ini terukti
melalui belajar mandiri dengan

47
merefleksi praktik pengajaran yang sebagai seorang dari banyaknya guru-guru
telah diterapkan dan juga belajar dari pendidik. Kegiatan yang aktif mengikuti
rekan guru. tersebut antara lain kegiatan seperti guru
MGMP, program penggerak, pendidikan
guru penggerak, profesi guru dalam
pendidikan profesi jabatan dan juga kegiatan
guru dalam jabatan, MGMP sebagai wadah
dan sharing dan diskusi
workshop/seminar bersama guru sesama
yang berkaitan mata pelajaran yang
dengan peningkatan berasal dari sekolah lain.
kompetensi sebagai
seorang guru.
…….. Berdasarkan hasil Kepala SMAN 10
4. Kepemimpinan instruksional
observasi, Mataram mampu
Kemampuan kepala menunjukkan jiwa
Kemampuan kepala satuan
sekolah dalam kepemimpinan yang baik.
pendidikan dalam menyusun dan
memimpin sekolah Dimana setiap kebijakan
mengkomunikasikan visi, misi,
secara keseluruhan yang diambil adalah
program, dan kebijakan yang
sudah baik. Kepala berdasarkan mufakat dan
mendukung guru dalam
SMAN 10 Mataram diskusi yang melibatkan
meningkatkan mutu pembelajaran di
memberikan ruang guru dan tenaga
satuan pendidikan.
yang cukup bagi kependidikan di SMAN
seluruh guru dan 10 Mataram. Sehingga
tenaga kependidikan kebijakan yang dibuat
di SMAN 10 adalah untuk
Mataram meberikan meningkatkan kemajuan
kontribusi saran dan kulitas sekolah serta
untuk kemajuan seluruh pihak yang terkait
sekolah. Saran-saran didalamnya termasuk
tersebut kemudia guru dan tenaga
menjadi dasar kependidikan.
pertimbangan

48
mengenai kebijakan
yang diambil.
…….. Hasil observasi SMAN 10 Mataram sudah
5. Iklim keamanan di satuan terkait iklim mampu menciptakan
pendidikan keamanan di sekolah iklim keamanan yang
menunjukan bahwa dapat memberikan rasa
Satuan pendidikan yang memiliki SMAN 10 Mataram aman bagi seluruh warga
kebijakan, pemahaman, dan program telah memiliki sekolah. Sekolah telah
terkait perundungan, hukuman fisik, kebijakan yang tegas memiliki aturan dan
kekerasan seksual dan narkotika terkait perundungan, kebijakan yang tegs
sehingga memberikan perlindungan hukuman fisik terkait masalah-masalah
dan rasa aman bagi warga satuan kekerasan seksual yang dapat menyebabkan
pendidikan, baik secara fisik maupun dan narkotika. ketidaknyamanan bagi
psikologis. seluruh warga sekolah
seperti kasus
perundungan, kekerasan
seksual dan narkotika.
Sekolah juga memberikan
layanan konseling bagi
peserta didik yang
dipandu oleh guru BK.
Guru BK memiliki
ruangan tersendiri yang
dapat dikunjungi oleh
peserta didik tanpa perlu
takut akan dihakimi atau
masalah yang dihadapinya
bocor ke pihal lain.
…….. Hasil observasi Rasa saling menghargai
6. Iklim kebinekaan di satuan
menunjukkan dan toleransi yang tinggi
pendidikan
keberagaman ras, ditunjukkan oleh SMAN
etnik dan agama di 10 Mataram dan seluruh
Llingkungan satuan pendidikan yang
SMAN 10 Mataram. warga sekolah. Salah satu
menghargai keragaman agama

49
maupun sosial-budaya dan dukungan Seuluruh warga bentuk saling menghargai
kesetaraan hak. SMAN 10 Mataram ini tampak dari kegiatan
tampak saling imtaq setiap jumat pagi.
menghargai Dimana setiap agama
perbedaan tersebut. difasilitasi oleh sekolah
untuk melakukan kegiatan
Imtaq sesuai dengan
ajarannya masing-masing
dan disediakan ruangan-
ruangan khusus bagi yang
non muslim.
…….. Iklim kesetaraan Iklim kesetaraan gender
7. Iklim kesetaraan gender
gender di SMAN 10 di SMAN 10 Mataram
Mataram dapat sudah berjalan dengan
Bagaimana lingkungan satuan
dirasakan berjalan baik. Baik bagi gur
pendidikan berperilaku adil,
dengan baik. Jika ataupun peserta didik.
memberikan kesempatan yang sama
dilihat dari jumlah tidak ada perlakuan
bagi warga satuan pendidikan, baik
guru, guru khusus jadi setiap warga
laki-laki maupun perempuan dalam
perempuan sekolah memiliki
menjalankan peran publik.seperti
jumlahnya lebih kesempatan yang sama
dukungan kepala satuan pendidikan
mendominasi untuk terus meningkatkan
dan guru atas kesetaraan gender.
dibandingkan dengan diri dan menjadi lebih
guru laki-laki. Akan baik.
tetapi tidak tampak
adanya perbedaan
perlakuan antara
guru laki-laki dan
guru perempuan.
Berdasarkan hasil Iklim inklusivitas yang
8. Iklim inklusivitas
observasi yang sudah ada SMAN 10 Mataram
dilakukan, iklim sudah cukup baik namun
Pengetahuan, penerimaan dan
inklusivitas SMAN belum ditemukan adanya
dukungan guru terhadap murid
10 Mataram peserta didik yang
dengan disabilitas serta murid cerdas

50
istimewa dan murid bakat istimewa. berlangsung cukup berkebutuhan khusus.
baik. Meskipun
disekolah ini tidak
ditemukan adanya
peserta didik yang
berkebutuhan
khusus.
Orang tua dan Peran orang tua terhadap
9. Dukungan orangtua dan murid
peserta didik aktif kegiatan dan program
terhadap program satuan
berpartisipasi dalam sekolah sangat baik.
pendidikan
program-program Orang tua diberi
yang dibuat oleh kesempatan oelh pihak
Partisipasi orangtua dalam kegiatan
sekolah. Mereka juga sekolah untuk ikut dalam
satuan pendidikan, dan partisipasi
diberi kesempatan menyusun program
murid dalam penyusunan program
untuk terlibat dalam sekolah.
satuan pendidikan.
penyusunan program
sekolah.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, SMAN 10 Mataram telah mampu menciptakan
lingkungan belajar yang baik bagi seluruh warga sekolah. Sekolah memberi ruang dan kesempatan yang
sama bagi seluruh pihak yang terlibat didalamnya untuk bersama – sama meningkatkan kualitas sekolah
agar terus menjadi leblih baik.

51

Anda mungkin juga menyukai