Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM TINDAK LANJUT

HASIL PENGAWASAN PROSE PEMBELAJARAN


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SMP KRISTEN PETRA 5


JALAN JEMUR ANDAYANI XVII NO. 2
SURABAYA

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan bimbingan
kepada kami, sehingga telah dapat melaksanakan kegiatan pengawasan proses
pembelajaran di SMP Kristen Petra 5 Surabaya dengan baik. Karena pengawasan
proses pembelajaran merupakan bagian yang harus dilaksanakan oleh Kepala sekolah
dalam melaksanakan tugasnya sebagai manajer dan supervisor. Perencanaan program
pengawasan proses pembelajaran adalah penyusunan dokumen perencanaan
pemantauan yang merupakan rangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Setelah pengawasan proses pembelajaran dilaksanakan, maka perlu menyusun
rencana tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran. Kegiatan ini akan berhasil
apabila mempunyai program. Maka kami menyusun program dengan data tersebut
yang berasal dari hasil pengawasan proses pembelajaran yang telah kami lakukan.
Selanjutnya dalam kesempatan ini, tak lupa disampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga program tindak lanjut pengawasan proses pembelajaran SMP Kristen Petra 5
Surabaya Tahun 2021/2022 telah selesai tersusun, terutama kepada :
1. Semua Guru kelas SMP Kristen Petra 5 Surabaya
2. Ketua Komite SMP Kristen Petra 5 Surabaya
3. Semua warga pegawai dan siswa di SMP Kristen Petra 5 Surabaya
4. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Kritik dan saran demi perbaikan program ini sangat kami harapkan.

Kendal, Juli 2021


Kepala SMP Kristen Petra 5

Drs. Ngatmin, M.Si.

iii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Sasaran 1

BAB IIPROSEDUR PELAKSANAAN SUPERVISI


A. Prosedur Pelaksanaan pengawasan proses pembelajaran 2
B. Pelaksanaan pengawasan proses pembelajaran 2
C. Hasil pengawasan proses pembelajaran 2

BAB III TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN


A. Program Tindak Lanjut 3
B. Tindak Lanjut Hasil pengawasan proses pembelajaran 3

BAB IV PENUTUP 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah melakukan pengawasan proses pembelajaran, kepala sekolah akan


mendapatkangambaran terkait dengan profil kompetensi guru. Gambaran ini diperoleh
berdasarkan hasil analisis dari instrumen yang digunakan pada saat melakukan
pengawasan proses pembelajaran. Berdasar pada profil kompetensi guru tersebut
kepala sekolah melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran.
Hasil analisis serta catatan kepala sekolah, dimanfaatkan untuk mengetahui kelemahan
dan kekuatan guru. Berdasarkan kondisi tersebut kepala sekolah dapat menyusun
program pembinaan pengembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan
profesionalisme guru.
Salah satu prinsip pengawasan proses pembelajaran adalah obyektif, artinya dalam
penyusunan program tindak lanjut pengawasan proses pembelajaran harus didasarkan
pada kebutuhan nyata pengembangan keprofesian berkelanjutan guru.

B. Tujuan
Tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan:
1. Mengumpulkan informasi yang obyektif, akurat, dan valid mengenai pelaksanaan
program tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran
2. Mengidentifikasi tingkat ketercapaian program tindak lanjut, meliputi:
a. teridentifikasinya hambatan, kelemahan dan keberhasilan keterlaksanaan
program,
b. tersusunnya program tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran untuk
menindaklanjuti permasalahan yang ada.
C. Sasaran
Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut pengawasan proses pembelajaran
sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar. Sasaran tindak lanjut hasil
pengawasan proses pembelajaran SMP Kristen Petra 5 Surabaya adalah hasil/temuan
pada saat pelaksanaan pengawasan proses pembelajaran, yaitu pelaksanan
pembelajaran oleh guru di kelasnya.

1
BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Prosedur Pelaksanaan Pengawasan Proses Pembelajaran


pengawasan proses pembelajaran di SMPN Kristen Petra 5 dilaksanakan melalui
tahapan sebagai berikut:

1. Penyusunan Program dan Jadwal Supervisi


2. Kunjungan Kelas Online dan Observasi Mengajar
3. Diskusi Hasil

B. Pelaksanaan Pengawasan Proses Pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pengawasan proses
pembelajaran kunjungan kelas online. Kepala Sekolah/Wakasek sebagai supervisor
mengunjungi kelas online dan melakukan observasi dan wawancara serta studi
dokumen. Supervisor sambil melakukan kunjungan kelas mengisi instrumen yang telah
disiapkan. Dari observasi dan hasil pengisian intrumen tersebut dapat diketahui
seberapa tingkat kemampuan guru dalam penyusunan administrasi pembelajaran dan
proses pembelajaran.

C. Hasil Pengawasan Proses Pembelajaran


1. Rekap Hasil Pengawasan Proses Pembelajaran
Hasil pengawasan proses pembelajaran direkap untuk mengetahui gambaran profil
kompetensi guru.

2. Analisis Hasil Pengawasan Proses Pembelajaran


Dari rekap hasil pengawasan proses pembelajaran, kemudian Kepala
Sekolah/Wakasek melakukan analisis hasil pengawasan proses pembelajaran
tersebut untuk menentukan tindak lanjut yang tepat dan efektif bagi masing-masing
guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.
Hasil analisis didukung dengan catatan, dimanfaatkan untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan guru. Berdasarkan kondisi tersebut dapat disusun program
pembinaan pengembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan
profesionalisme guru.

2
BAB III
PROGRAM TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Program Tindak Lanjut


Salah satu prinsip pengawasan proses pembelajaran adalah obyektif, artinya dalam
penyusunan program tindak lanjut pengawasan proses pembelajaran harus didasarkan
pada kebutuhan nyata pengembangan keprofesian berkelanjutan guru.
Penyusunan program tindak lanjut diawali dengan melakukan analisis kebutuhan
peserta berdasarkan analisis hasil pengawasan proses pembelajaran. Analisis kebutuhan
merupakan upaya menentukan perbedaan antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap
yang dipersyaratkan dan yang secara nyata dimiliki. Analisis kebutuhan ini dapat
dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan terkait masalah-masalah pembelajaran dan
kesenjangan apa saja yang ada antara pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
dimiliki guru dan yang seharusnya dimiliki guru? Perbedaan tersebut kemudian
dikelompokkan, disintesiskan dan diklasifikasikan untuk menentukan jenis
kegiatan tindak lanjut.
2. Mencatat prosedur-prosedur untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki guru.
3. Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan-kebutuhan khusus pembinaan
ketrampilan pembelajaran guru.
4. Menetapkan jenis pembinaan keterampilan pembelajaran guru.
5. Menetapkan tujuan pemilihan jenis pembinaan.
6. Mengidentifikasi dukungan lingkungan dan hambatan-hambatannya.
7. Mengidentifikasi tugas-tugas manajemen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
tindak lanjut seperti keuangan,sumber-sumber belajar, sarana prasarana.

B. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Proses Pembelajaran


Bentuk tindak lanjut supervisi akademik dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai
berikut:
1. Pembinaan
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak langsung.
a. Pembinaan Langsung

Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yangperlu


perbaikan dengan segera dari hasil analisis pengawasan proses pembelajaran.
Kegiatan pembinaan langsung yang dilakukan setelah selesai melakukan
observasi pembelajaran adalah pertemuan pasca observasi. Pada pertemuan ini

3
kepala sekolah/wakasek memberi umpan balikuntuk membantu
mengembangkan perilaku guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak
menimbulkan ketegangan, tidak menonjolkan otoritas, memberi kesempatan
untuk mendorong guru memperbaiki penampilan dan kinerjanya.
Pada kegiatan ini kepala sekolah/wakasek dapat melakukan lima langkah
pembinaan kemampuan guru yaitu:
1) menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis,
2) analisis kebutuhan,
3) mengembangkan strategi dan media,
4) menilai, dan
5) revisi

b. Pembinaan Tidak Langsung

Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum yangperlu


perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervisi. Peran
Kepala Sekolah/Wakasek dalam pembinaan tidak langsung adalah
mendengarkan, memberi penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan
memecahkan masalah. Beberapa jenis komponen yang dapat dipilih kepala
sekolah dalam membinaguru untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:

1) Menggunakan buku pedoman/petunjuk bagi guru dan bahanpembantu


guru lainnya secara efektif.
2) Menggunakan buku teks secara efektif.

3) Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapatmereka


pelajari selama bimbingan teknis profesional/inservicetraining.
4) Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
5) Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel).
6) Merespon kebutuhan dan kemampuan individual peserta didik.
7) Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran.
8) Mengelompokkan peserta didik secara lebih efektif.
9) Mengevaluasi peserta didik dengan lebih akurat/teliti/seksama.
10) Bekerjasama/berkolaborasi dengan guru lain agar lebih berhasil.
11) Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas.
12) Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan
kreatifitas layanan pembelajaran.

4
13) Membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan berpikirkritis,
menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan.
14) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

Dalam pengawasan proses pembelajaran yang meliputi pemantauan dan supervisi,


kegiatan tindak lanjut pengawasan proses pembelajaran dapat dilakukan kepala
sekolah/wakasek dengan pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Kepala
sekolah/wakasek dapat memilih alternatif kegiatan tindak lanjut tersebut di atas sesuai
dengan analisis hasil supervisi akademik terhadap komponen-komponen tersebut di
atas.
Kepala sekolah/wakasek menentukan kelompok guru dengan permasalahan yang
seperti apa, pada komponen yang mana, dapat diberikan tindak lanjut dengan
pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Pada setiap kegiatan tindak lanjut
yang dipilih kepala sekolah/wakasek harus merumuskan latar belakang dan tujuan
pemilihan kegiatan, serta target yang harus dicapai.

5
BAB IV
PENUTUP

Dengan tersusunnya program tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran di


Kristen Petra 5 Surabaya, diharapkan dapat mendorong pelaksanaan proses pembelajaran
menjadi lebih baik. Program tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran ini juga
diharapkan bermanfaat sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran berikutnya, serta dapat
meningkatkan profesionalisme guru yang muaranya adalah peningkatan mutu pendidikan
di Kristen Petra 5 Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai