KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaaan program
magang 1 serta pembuatan laporan sesuai target waktu yang telah direncanakan.
Pembuatan laporan ini disusun berdasarkan hasil dari data yang telah penulis
peroleh selama melaksanaaan program magang 1 di SMA Muhammadiyah Bangkinang
serta pembuatan laporan ini disusun sebagai tugas akhir program magang 1.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan,
tidak mungkin penulis dapat mengikuti program magang 1 sampai dapat menyusun
laporan kerja ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan bantuan
kepada :
1. Dosen Pembimbing Magang, Lusi Marleni, M.Pd
2. Guru Pamong Magang, Nina Sari, S.Pd
3. Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Bangkinang, Ihsan Sazali, S.Pd.I
4. Rekan Guru SMA Muhammadiyah Bangkinang
5. Seluruh siswa siswi SMA Muhammadiyah Bangkinang
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan magang ini masih jauh
dari sempurna, sehingga masukan dan kritikan sangat penulis harapkan demi sempurnanya
laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
Page | 2
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan -
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan Magang 1 4
Bab II Informasi Umum Sekolah tempat magang
A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 5
B. Organisasi Sekolah 6
C. Sumber Daya Manusia di Sekolah (Guru, siswa, dan tenaga
kependidikan) 7
D. Sarana dan prasarana 7
E. Prestasi sekolah dan kegiatan pendukung 7
Bab III Hasil Kegiatan Magang 1
A. Observasi kultur dan manajemen Sekolah 8
1. Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas 8
2. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sudah membudaya 9
3. Upaya-upaya pembinaan guru dan siswa 9
B. Observasi kompetensi utama pendidik 9
1. Kompetensi Pedagogik 9
2. Kompetensi Kepribadian 10
3. Kompetensi Sosial 10
C. Observasi Pemahaman Peserta Didik 10
1. Hasil identifikasi karakterisitik peserta didik 10
2. Tingkat partidsipasi peserta dalam proses pembelajaran 11
3. Pengaturan Kelas 11
4. Problem dan solusi penyimpangan perilaku peserta didik (jika ada) 11
5. Pengembangan potensi peserta didik 11
D. Observasi Proses Pembelajaran 12
1. Persiapan pembelajaran 12
2. Membuka pembelajaran 12
Page | 3
3. Inti pembelajaran 12
E. Refleksi 13
Bab IV Penutup
A. Simpulan 14
B. Saran 14
Lampiran-lampiran 15
Page | 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 35 mengamanatkan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi
yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan
keterampilan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
16 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan
di Indonesia mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Dalam KKNI dibuat mekanisme penyandingan antara mutu lulusan yang dihasilkan
program pendidikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk
menangani masalah pengangguran yang disebabkan oleh tidak terakuinya
kompetensi seseorang maka mekanisme pengakuan hasil pembelajaran lampau
(Recognition of Prior Learning/RPL) maupun pengakuan kompetensi saat ini
(Recoqnition of Current Competency) sangat dibutuhkan. KKNI dapat menjadi
landasan strategi penyetaraan kualifikasi seseorang yang diperoleh melalui dari
pendidikan formal, nonformal, informal, bahkan dari pengalaman bekerja.
Mengacu kepada KKNI, jenjang Strata 1 berada pada level 6. Untuk
meningkatkan kualitas lulusannya, khususnya dalam melaksanakan pembelajaran,
maka diterapkanlah model pembelajaran magang. Kegiatan magang dilaksanakan
di sekolah dan dalam pelaksanaannya, kegiatan Magang ini dilakukan secara
sistematis dengan melibatkan seluruh stakeholder seperti kepala sekolah/wakil
kepala sekolah, guru pamong magang (GPM), dan dosen pembimbing magang
(DPM).
Melalui program magang bagi mahasiswa program studi kependidikan,
diharapkan akan terbentuk empat kompetensi guru sebagaimana amanah UUGD,
yaitu kompetensi keperibadian, sosial, pedagogik, dan kompetensi profesional.
Selama ini pencapai empat kompetensi ini hanya bertumpu pada pendidikan profesi
guru (PPG) yang hanya berdurasi 2 semester. Kompetensi tersebut dapat dicapai
melalui proses gradual, sedikit demi sedikit. Oleh karena itu pengenalan
lingkungan sekolah harus sejak dini, secara terprogram atau terencana dengan baik.
Page | 5
Perlu dipahami bahwa penanaman sikap keguruan ke dalam jiwa calon guru
memerlukan waktu yang panjang, tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam tempo
satu tahun, yaitu pada tahap PPG saja. Dibutuhkan waktu yang panjang. Oleh
karena itu magang ditawarkan dalam 3 semester yaitu magang 1 pada semeseter 6,
magang 2 pada semester 7 dan magang 3 pada semester 8. Diperlukan pemastian
bahwa penanaman sikap keguruan berhasil tahap demi tahap, sehingga pada
implementasi matakuliah magang perlu ada Early Warning System. Sistem ini akan
membantu mahasiswa memastikan apakah masih tetap berada pada rel yang benar.
Program magang ini merupakan mata kuliah wajib bagi program studi
Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai . Program magang terdiri atas tiga:
1. Magang 1 (Observasi Sekolah)
2. Magang 2 (Pengembangan Perangkat Pembelajaran)
3. Magang 3 (Mengajar Terbimbing)
B. Tujuan Magang 1
Program magang bertujuan untuk:
1. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia profesi guru dengan cara
memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan
kegiatan di sekolah mitra (intra kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurukuler dan
kultur sekolah);
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin networking dengan
guru di sekolah;
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara
langsung manajemen sekolah, fisik sekolah, warga sekolah, sosiokultural
sekolah;
4. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu
mahasiswa;
5. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang
mandiri, mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil
keputusan dalam bekerja;
6. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam
dunia kerja.
Page | 6
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG
B. Organisasi Sekolah
IPM dan Organisasi Ekstrakulikuler SMA Muhammadiyah Bangkinang
1. IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah)
Satu – satunya wadah organisasi peserta didik di sekolah untuk
mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan adalah Ikatan
Pelajar Muhammadiyah yaitu Organisasi Otonom Muhammadiyah, merupakan
gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah.
2. Organisasi Ekstrakulikuler
Organisasi ekstrakulikuler adalah organisasi yang melakukan kegiatan
pendidikan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah
untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka melalui aktivitas yang secara khusus
diselenggarakan/dibina oleh pendidik yang berkemampuan dan berkewenangan
di sekolah secara berkala dan terprogram.
Apabila diperlukan dapat menambah instruktur/pembina yang kompeten dari
luar sekolah sebanyak satu orang atau maksimum 2 (dua) orang. Ketetapan
lainnya diatur tersendiri oleh masing-masing organisasi ekstrakulikuler.
Fungsi organisasi ekstrakulikuler melalui program kerjanya adalah
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat, dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan
suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta
didik yang menunjang proses perkembangan.
Page | 8
b. Keadaan Guru
Page | 9
c. Masjid
Page | 10
d. Auditorium
e. Kantor guru
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG 1
akan disuruh masuk ke kelas apabila mereka keluar tanpa alasan. Di luar kelas,
apabila siswa berpapasan dengan guru sebagian dari mereka biasanya menyapa
guru tersebut, namun ketika ada tamu yang datang kesekolah tersebut dan
berbapapasan dengan para siswa, ada yang menyapanya dengan senyuman dan
ada juga yang terlihat cuek saja.
Demikianlah perilaku siswa di dalam dan di luar kelas yang dapat
diamati peneliti selama proses observasi. Perilaku yang baik dari para siswa
sangat patut kita contoh dan perilaku yang buruk akan kita bina atau bimbing
untuk bersikap lebih baik lagi kedepannya.
2. Kebiasaan yang Sedang Dibudayakan atau yang Sudah Dibudayakan
Di lingkungan SMA Muhammadiyah Bangkinang, ada beberapa budaya
yang sudah dan yang sedang dibudayakan oleh sekolah. Kebiasaan yang sudah
dibudayakan diantaranya adalah salam yang diberikan oleh guru dan siswa saat
memasuki kelas. Siswa yang masuk ke dalam kelas akan memberi salam
apabila ada guru di dalam atau kegiatan pembelajaran sudah dimulai. Di
sekolah ini juga diaadakan kegiatan rutinitas yaitu Muhadarah yang
dilaksanakan oleh siswa dan guru pada hari jumat disetiap minggunya.
Rutinitas ini diadakan untuk melatih siswa agar lebih percaya diri tampil
dimuka umum.
3. Upaya – upaya Pembinaan Guru dan Siswa
Para guru dan siswa di SMA Muhammadiyah sangat menyadari bahwa
pentingnya meningkatkan mutu pendidikan yang ada disekolah. Untuk
menunjukkan kualitas dari sekolah itu sendiri. Seperti contohnya, di SMA
Muhammadiyah ini meningkatkan mutu agar siswanya pandai dalam berbicara
bahasa Inggris. Agar mereka lancar dan fasih, mereka mempraktikkannya
langsung bersama guru maupun dengan teman-temannya. dan juga di SMA
Muhammadiyah ini, untuk meningkatkan mutu sekolah. Sekolah ini sudah
memiliki beberapa fasilitas yang akan menunjang kegiataan tersebut baik dalam
bidang keolahragaan dan sains seperti lapangan dan labor.
Walau masih ada juga, peserta didik yang kurang mampu mengendalikan
emosinya ketika ada perselisihan.
Siswa juga memiliki rasa empati yang kuat keapda teman-temannya. Ada
juga siswa yang sudah memiliki hubungan yang serius dengan lawan jenis.
Siswa disekolah ini sudah yakin akan lulus dengan nilai yang maksimum sesuai
kemampuannya dari hasil yang didapatkan. Siswa juga sudah merasa nyaman
dengan lingkungan sekolah ini karna suasananya sangat nyaman dan indah.
2. Tingkat Partisipasi Peserta dalam Proses Pembelajaran
Selama proses pembelajaran yang penulis amati ketika kelas berlangsung,
hal pertama yang penuli temui adalah guru berusaha mendisiplinkan siswa
Namun, ketika proses pembelajaran partisipasi siswa dikelas ini sangat baik.
Kebanyakan siswa bertanay kepada guru ketika mereka kurang paham dengan
materi tersebut, walau tidak semua siswa yang berpartisipasi. Ada beberapa
siswa yang memilih tidak peduli dengan pelajarannya. begitu pula saat guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas, hanya orang-
orang itu saja yang aktif berpartisipasi.
3. Pengaturan Kelas
Dalam hal pengaturan kelas, penulis sangat mengapresiasi guru tersebut
yang sangat mampu mengatur kelas dengan baik walau masih ada kekurangan.
Dalam proses pembelajaran selama guru berada di dalam kelas, siswa yang
berada di dalam kelas berkonsentrasi mengikuti materi pembelajaran walau ada
juga beberapa siswa yang terlihat kurang tertib dan sedikit berisik dan bercerita
kepada temannya. Tetapi guru akan menegurnya dan siswa mematuhinya.
4. Problem dan solusi penyimpangan perilaku peserta didik (Jika ada)
5. Pengembangan Potensi Peserta Didik
Dalam pengembangan potensi peserta didik, sekolah telah menyediakan
fasilitas untuk menunjang minat bakat dari siswanya. Seperti contoh
meningkatkan kualitas siswa untuk meningkat kan potensi siswa tersebut.
Sekolah menyediakan fasilitas untuk ekstrakurikuler, baik dalam bidang sains,
olahraga dan minat bakat yang lain.
Sebagai contoh dalam ekstrakurikuler jurnalis melati, ekstrakurikuler ini
meningkatkan pontensi siwa dalam seputar jurnalis. Ekstrakurikuler ini sudah
menerbitkan beberapa majalan dan ekstrakurikuler ini meningkatkan potensi
siswa dalam bidang jurnalistik. Dan contoh dalam bidang sains, yaitu
Page | 15
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi di SMA Muhammadiyah
Bangkinang, sebagai refleksi, penulis dapat menyampaikan bahwa guru dan siswa
saat memasuki kelas memberi salam. Dalam diskusi, siswa berkomunikasi dengan
sopan. Ketika berpapasan dengan guru diluar kelas, siswa menyapa dengan sopan
seperti tersenyum dan memberi salam. Jika ada tamu yang datang ke sekolah,
khususnya orang tua siswa, petugas piket menyambut ramah dengan
mengatakan ada yang bisa saya bantu atau ungkapan kalimat lain yang sejenis.
Siswa mengenakan pakaian seragam sekolah secara rapi dan tertib, lengkap
dengan atributnya. Di sekolah ini dipampang tulisan-tulisan yang mencerminkan
komitmen sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Page | 16
Tata tertib/aturan yang diberlakukan di sekolah ini, baik untuk guru maupun
untuk siswa dipandang efektif dalam mengendalikan perilaku guru maupun
siswa. Tata tertib siswa diberitahukan sejak awal siswa memasuki sekolah ini.
Di setiap kelas, terpampang tata tertib siswa dengan penataan yang mudah dilihat.
Dalam berbagai kesempatan, guru maupun kepala sekolah mengingatkan tentang
isi dan konsekuwensi dari tata tertib siswa kepada para siswa.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini, para guru berusaha
meningkatkan kemampuan profesionalnya.Sekolah mengembangkan kerja sama
dengan para pengusaha, tokoh masyarakat dan ahli untuk kepentingan peningkatan
mutu pendidikan di sekolah ini. Untuk menjamin mutu pendidikan di sekolah ini,
sekolah memberikan sanksi yang tegas kepada guru maupun siswa yang melanggar
ketentuan atau peraturan sekolah.
Untuk dapat memberikan kepuasan kepada siswa, di sekolah ini berupaya
untuk menyediakan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan siswa. Setiap
ruangan di sekolah ini ditata dengan rapi dan bersih dan lengkap dengan
fasilitasnya sehingga siswa nyaman dengan sekolah tersebut.
Page | 17
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui kegiatan Magang 1 yang di laksanakan di SMA Muhammadiyah
Bangkinang selama satu bulan, dapat di simpulkan bahwa proses belajar
mengajar di SMA tersebut cukup baik. Kami dapat merasakan dan memahami
bagaimana menjadi seorang guru yang profesional. Kami juga dapat mengenal
kondisi sekolah, proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di SMA
Muhammadiyah Bangkinang. Kami dapat langsung merasakan bagaimana
berhadapan langsung dengan siswa di dalam kelas.
Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan pengetahuan
yang lebih untuk situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah Atas, cara
menangani berbagai masalah yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya.
Maka dari itu kami selaku penulis berharap semoga hasil dari kegiatan Magang 1
ini bisa bermanfaat bagi kami penulis dan teman-teman nantinya.
B. Saran
Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, Sebagai calon guru
yang profesional mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius
dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan
kenyataan di Sekolah yang dituju dan juga semoga ilmu yang didapat nantinya
berguna untuk keprofesionalitas saya dan teman-teman dalam keguruan dan ilmu
pendidikan nantinya.
Page | 18
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM MAGANG I
SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG
Setelah mencermati isi dari laporan hasil magang 1, dipandang telah memenuhi
Segala persyaratan, oleh karena itu laporan ini dinyatakan sah pada tanggal……………
NBM : 1210472
Menyetujui
LUSI MARLENI,M.PD
NIP-TT.096-542 115
Page | 19
LAPORAN MAGANG I
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG
Disusun Oleh :
FEBY YOLANDA (1788203050)
LULUK AZHARI (178820
NURFADILA NARLIS (1788203027)
RESMA NEPI (1788203030)
SHELA MARDIANA (17882030
Lampiran
A. Event Muhiba Championship
B. Muhadarah
C. Usai Pembelajaran
Page | 21
E. Diskusi Kelompok
Page | 22
F. Penyampaian materi