Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN

KOMPETENSI GURU MTSN 3 KAPUAS HULU


TAHUN 2023

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KAPUAS HULU

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 KAPUAS HULU

TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar, dan
menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik,
sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Sedemikian
pentingnya peranan guru dalam pendidikan, diamanatkan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan adanya
pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik.
Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Pelatihan Guru Pembelajar bagi semua guru, baik
yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Pelatihan Guru Pembelajar dilakukan
berdasarkan pemetaan kompetensi melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) di seluruh Indonesia
sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan
kompetensinya.
Pelatihan Guru Pembelajar adalah pelatihan peningkatan kompetensi bagi guru yang
melibatkan partisipasi publik meliputi pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, orang
tua siswa, serta dunia usaha dan dunia industri, dalam bentuk kegiatan pendidikan dan
pelatihan (diklat), kegiatan kolektif guru, dan kegiatan lain yang mendukung. Pelatihan Guru
Pembelajar sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan 3 (tiga) moda
pembelajaran, yakni : tatap muka, pembelajaran dalam jaringan (daring), pembelajaran
kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring kombinasi).
Pelatihan peningkatan kompetensi guru pembelajar secara umum bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru, baik pedagogik maupun profesional, serta memiliki performa
sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya, menjadi contoh tentang ketangguhan,
optimisme dan keceriaan bagi peserta didiknya, melalui berbagai moda dan media, di berbagai
pusat belajar.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dilaksanakan menggunakan
pendekatan andragogi dengan menerapkan metode diskusi, ceramah, dan penugasan untuk
menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Pelaksanaan pelatihan untuk mata
pelajaran/paket keahlian tertentu akan dilengkapi dengan kegiatan praktik.
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN

A. Jenis dan Nama Pelatihan


Jenis Pelatihan : Pengembangan Guru
Nama Pelatihan : Pelatihan Guru Pembelajar
B. Waktu, Tempat dan Penyelenggaraan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan : 12 Agustus 2023
Tempat : MTsN 3 Kapuas Hulu

C. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu :
1. Memahami materi pelatihan berupa konsep, strategi penggunaan modul, dan strategi
pelaksanaan kegiatan Pelatihan Guru Pembelajar.
2. Memfasilitasi kegiatan Pelatihan Guru Pembelajar sesuai dengan skenario pembelajaran.
D. Struktur Pelatihan

No Materi JP
UMUM 4
1. Kebijakan Pengembangan dan Pembinaan Karir Guru 2
2. Pelatihan Guru Pembelajar 2
POKOK 92
3. Overview Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar
a. Petunjuk Teknis Moda Tatap Muka 2
b. Petunjuk Teknis Moda Daring 2
4. Literasi TIK Pendukung Pembelajaran Daring 6
5. Pendekatan Andragogi 2
Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul Peningkatan Kompetensi Guru
Pembelajar
a. Fitur-fitur Moodle 14
6.
b. Materi Pedagogik 14
c. Materi Profesional 38
d. Simulasi Pembelajaran Moda Daring 10
7. Pengembangan Butir Soal 4
PENUNJANG 4
8. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 2
9. Tes Awal dan Tes Akhir 2
Total 100

E. Uraian Materi
1. Kebijakan Pengembangan dan Pembinaan Karir Guru
Materi ini membahas tentang Kebijakan Pendidikan tentang Pelaksanaan Guru Pembelajar
2. Pelatihan Guru Pembelajar
Materi ini membahas tentang Kebijakan Pelatihan Guru Pembelajar dan moda-moda dalam
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar yang meliputi moda Tatap Muka, moda
Daring, dan Daring Kombinasi
3. Overview Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar
Pada bagian ini membahas petunjuk teknis moda tatap muka dan moda daring.
a. Petunjuk Teknis Moda Tatap Muka
Materi ini membahas tentang penetapan peserta, instruktur nasional, dan
penyelenggara; struktur pelatihan, pendekatan, metode, dan jadwal pelaksanaan;
Penilaian, pelaporan, dan sertifikat.
b. Petunjuk Teknis Moda Daring
Materi ini membahas tentang sistem moda Daring : model-model dalam moda Daring,
model pembimbingan padaa moda Daring, peran dan tanggung jawab berbagai unsur;
kriteria, peran, dan tanggung jawab petugas; waktu, tempat, struktur pelatihan,
mekanisme pelaksanaan, penilaian dan sertifikasi; serta monitoring dan evaluasi.
4. Literasi TIK Pendukung Pembelajaran Daring
Pada bagian ini memahas tentang pemanfaatan TIK yang meliputi dasar-dasar komputer dan
pengenalan internet sebagai pendukung pelaksanaan moda Daring.
5. Pendekatan Andragogi
Pada bagian ini membahas tentang tiga tipe pembelajar, karakteristik belajar orang dewasa
serta strategi pembelajaran bagi oranag dewasa.
6. Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar
Pada bagian ini membahas tentang modul Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar baik
untuk kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional serta strategi penggunaan
modul.
a. Fitur-fitur Moodle
Dalam materi ini disampaikan tentang pengenalan fitur-fitur dalam sistem Moda Daring
yang menggunakan LMS Moodle, antara lain : page, Book, Lesson, File, Folder, Message,
Forum, Blog, E-portofolio, Chat, Video conference, Quiz, dan Survey.
b. Materi Pedagogik
Kajian modul kompetensi pedagogik dilakukan oleh peserta dalam kelompok. Setelah
mengkaji modul, peserta melakukan simulasi cara penggunaan modul Peningkatan
Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka pada saat memfasilitasi Guru
Pembelajar.
c. Materi Profesional
Kajian modul kompetensi profesional dilakukan oleh peserta dalam kelompok. Setelah
mengkaji modul, peserta melakukan simulasi cara penggunaan modul Peningkatan
Kompetensi Guru Pembelajar Moda Tatap Muka pada saat memfasilitasi Guru
Pembelajar.
d. Simulasi Pembelajaran Moda Daring
Dalam materi ini dilakukan juga simulasi untuk :
1) Pembelajaran dalam sesi yang meliputi : mencoba web conference, membaca
pengantar sesi, melakukan aktivitas pembelajaran di dalam Lesson, mengunduh file
(dokumen, bahan bacaan dan LK), membaca bahan bacaan di Book, melakukan
diskusi dalam forum, melakukan refleksi dalam blog, mengunggah file LK yang sudah
diisi ke dalam e-portofolio, mengerjakan penilaian diri, tes sesi dan tes akhir, mengisi
evaluasi pada akhir sesi genap, mengisi evaluasi diri pada sesi penutup, serta mengisi
evaluasi pelatihan daring pada sesi penutup.
2) Peran Pengampu dan Mentor dalam moda Daring sesuai modul yang diampunya.
7. Pengembangan Butir Soal
Pada bagian ini membahas tentang pembuatan butir-butir soal setara. Soal yang dibuat
dikumpulkan sebagi bank soal.
8. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Pada bagian ini membahas tentang penyusunan rencana tindak lanjut yang akan
dilaksanakan oleh peserta setelah mengikuti kegiatan pelatihan.
9. Tes Awal dan Tes Akhir
Pada bagian ini peserta melakukan tes awal untuk melihat kemampuan awal peserta
sebelum mengikuti pelatihan dan melakukan tes akhir untuk melihat kemampuan peserta
setelah mengikuti pelatihan.

F. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah persamaan persepsi dalam menyukseskan
Pelatihan Guru Pembelajar

G. Dampak/Hasil Kegiatan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Instruktur Nasional Guru Pembelajar adalah :
1. Paradigma yang sama dalam menyukseskan Pelatihan Guru Pembelajar.
2. Strategi yang sama dalam memfasilitasi Guru Pembelajar agar tercipta proses belajar
mengajar interaktif dan inspiratif yang mengundang konflik sehingga guru mau
melaksanakan peningkatan kompetensi secara mandiri.
BAB III
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan Pelatihan Guru Pembelajar ditentukan oleh kesungguhan semua


pihak dalam melaksanakan Pelatihan Guru Pembelajar. Guru Pembelajar adalah guru yang ideal yang
terus belajar dan mengembangkan diri (upgrade) di setiap saat dan dimanapun. Hanya dari guru
yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat, terus menerus
berkontribusi pada masyarakat, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru mempunyai tugas, fungsi,
dan peran yang sangat penting serta strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidaklah
berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa, dan negara sebagian besar
ditentukan oleh guru. Untuk itu wajib bagi guru untguk selalu melakukan kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan guna mendukung pengembangan profesi bagi guru pembelajar sesuai
dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pelatihan Guru Pembelajar yang meliputi tiga moda pembelajaran yaitu moda tatap muka,
moda daring, dan moda daring kombinasi merupakan langkah strategis dalam meningkatkan
kompetensi guru dengan daya jangkau yang luas. Namun demikian, Pelatihan Guru Pembelajar
belum sepenuhnya menjangkau keseluruhan guru dikarenakan terbatasnya anggaran.
Pelatihan Guru Pembelajar yang dikembangkan oleh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
diharapkan mampu digunakan oleh guru dengan tidak terbatas waktu dan ruang dalam belajar
sehingga guru di daerah sasaran dapat melakukan pembelajaran yang diharapkan, yang akhirnya
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pelatihan Guru Pembelajar merupakan contoh
formal pengembangan dan pembinaan profesi guru. Kebutuhan pengembangan dan pembinaan
profesi guru pada kedua kelompok kompetensi yaitu kompetensi profesional dan pedagogik, perlu
dituangkan dalam kebijakan pelatihan peningkatan kompetensi guru, dan merupakan bagian dari
upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Pelatihan pengembangan dan pembinaan
profesi guru dilaksanakan untuk menjamin semua guru memiliki dan meningkatkan kompetensi
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Demikian laporan kegiatan Pelatihan Instruktur Nasional (IN) Guru Pembelajar ini dibuat agar
menjadi perhatian dan bentuk pelaporan pertanggungjawaban setelah kami melakukan kegiatan
pelatihan dan untuk upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
LAMPIRAN
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai