Anda di halaman 1dari 151

ToT Fasda GTK 3T

Yogyakarta, 2 Juli 2023

MODUL 3
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI DAN
ASESMEN
Oleh
TIM Fasilitator
Sri Narwanti
Guru Ekonomi dan Kepala Perpustakaan
MAN 2 Yogyakarta
Ig/FB/channel : @srinarwanti @busrinar

▪ Teacher Ambassador Koco School Indonesia batch 1


▪ Instruktur Nasional Kemenag Mapel Ekonomi
▪ Tim Revisi Modul PKB Ekonomi MA (2022)
▪ Tim Penulis Juknis Pelatihan daerah 3T Madrasah Reform (2022)
▪ Tim Penulis Modul 3T Madrasah Reform (2023)
▪ Wardah Inspiring Teacher 2020
▪ Juara 1 Tk DIY lomba menulis esai moderasi beragama (2023)
▪ Juara 1 Lomba Poster Nasional oleh APISI (2022)
▪ Juara 3 Lomba Video Bisnis Digital UII Tk Nasional (2021)
▪ Gupres Kemenag DIY 2019 (juara 3)
▪ Juara 2 Lomba Menulis Artikel ilmiah Kemenag Kota Yogyakarta (2019)
▪ Karya Buku ( 8 buku solo, 2 buku duo, dan 14 antologi)
KONTRAK BELAJAR
1. Masuk tepat waktu
2. Berpakaian bebas rapi sopan
3. Tidak diperkenankan main Hp, jika
ada keperluan menggunakan ijin
terlebih dahulu
4. Jika keluar ruangan berkenan ijin
terlebih dahulu
ENERGIZER
(10 menit)
Psycho-geometrics-test
LINGKARAN
orang yang perhatian pada
lingkungan, cinta damai, PERSEGI
ramah, santai, dan murah pribadi yang terorganisir,
senyum menyukai keteraturan, suka
pada rutinitas, dan detail

SEGITIGA MELIUK-LIUK
orang yang sangat kompetitif, orang yang kreatif dan punya
percaya diri, tegas, dan cara berpikir yang berbeda.
merupakan tipikal seorang Kamu suka drama dan juga
pemimpin intuitif, menjadikan kamu cocok
bekerja sebagai pekerja seni

PERSEGI PANJANG
petualang yang berani, menarik,
punya rasa ingin tahu yang besar
serta suka bereksperimen
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin-builder/? Diadaptasi dari buku Psychogeometrics, Dr Susan Dellinger
PENGANTAR
MODUL
Konsep Umum Asesmen
Pembelajaran Urgensi
Pembelajaran
Berdiferensiasi Pembelajaran
Berdiferensiasi

UP 1 UP 2 UP 3

Evaluasi
Perencanaan
Penerapan penerapan
Pembelajaran
Pembelajaran pembelajaran
Berdiferensiasi i
Berdiferensiasi berdiferensiasi

UP 4 UP 6
UP 5
Modul 3 terdiri dari 6 UP
NO MATERI SUB MATERI JP Modul JP ToT

1. Pengertian pembelajaran berdiferensiasi


Konsep Umum
2. Karakteristik pembelajaran berdiferensiasi
3.1 Pembelajaran 4 JP
3. Prinsip pembelajaran berdiferensiasi
Berdiferensiasi (IN)
4. Elemen pembelajaran berdiferensiasi 70’
Urgensi
1. Keberagaman peserta didik
3.2 Pembelajaran 2 JP
2. Pentingnya Pembelajaran Diferensiasi
Berdiferensiasi (IN)
1. Konsep umum asesmen dalam pembelajaran
2. Arti penting dan tujuan asesmen dalam
Asesmen
3.3 pembelajaran 6 JP 50
pembelajaran (IN)
3. Teknik dan instrumen asesmen dalam
pembelajaran
Lanjutan....
NO MATERI SUB MATERI JP Modul JP ToT
Perencanaan 1. Memahami CP
Pembelajaran 2. Merumuskan tujuan dan alur pembelajaran
3.4 8 JP 60’
Berdiferensiasi berdiferensiasi
(IN) 3. Menyusun skenario pembelajaran berdiferensiasi
1. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi aspek konten
Penerapan
2. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi aspek proses
Pembelajaran
3.5 3. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi aspek produk 10 JP 90’
Berdiferensiasi
4. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi aspek
(ON)
lingkungan
Evaluasi
1. Analisis data ujicoba pembelajaran yang terintegrasi
penerapan
2. Refleksi proses dan hasil ujicoba gagasan inovasi
3.6 pembelajaran 6 JP 30’
pembelajaran
berdiferensiasi
3. Tindak lanjut hasil asesmen
(IN)
TOTAL JP 36 JP 300’
Pe en
se dap
m
Tujuan

rta a
Pe tkan
Pembelajaran

lat :
iha
n
1. Pemahaman Konsep 4. Merencanakan Pembelajaran
Umum Pembelajaran Berdiferensiasi
Berdiferensiasi 5. Menerapan Pembelajaran
2. Urgensi Pembelajaran Berdiferensiasi,
Berdiferensiasi 6. Mengevaluasi penerapan
3. Asesmen pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi
TARGET KOMPETENSI
Fasilitator memfasilitasi kegiatan-kegiatan sehingga pada akhir unit,
peserta pelatihan dapat;

1. Memahami pengertian pembelajaran berdiferensiasi


2. Memahami karakteristik pembelajaran berdiferensiasi
3. Memahami prinsip pembelajaran berdiferensiasi
4. Memahami elemen pembelajaran berdiferensiasi
5. Memahami tentang keberagaman peserta didik
6. Memahami pentingnya pembelajaran berdiferensiasi
7. Menjelaskan Konsep Asesmen Pembelajaran
8. Menguraikan dan menjelaskan arti penting dan tujuan asesmen dalam pembelajaran
9. Menjelaskan teknik asesmen dalam pembelajaran
10. Terampil dalam menyusun instrumen asesmen dalam pembelajaran
11. Memahami capaian pembelajaran
12. Merumuskan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
13. Menyusun skenario pembelajaran berdiferensiasi
14. Mempraktekkan penerapan pembelajaran berdiferensiasi
ALUR
PEMBELAJARAN
Konsep Umum
Pembelajaran
Berdiferensiasi Pem
n
s me Berd belajara
Ase lajaran ifere n
e nsia
P e mb si
Perencanaan &
Evaluasi
Penerapan penerapan
Pembelajaran pembelajaran
Berdiferensiasi berdiferensiasi

Apa yang Akan Anda Ungkapkan tentang


nama-nama balon di atas?
Kons

UP 1
Pembep Umum
Berd elajaran
iferen
siasi

U
Pem rgen
Ber bela si
dife jara
ren n
UP 2
sia
si
PERTANYAAN PEMANTIK

Bayangkan kelas anda saat ini bersama


dengan peserta didik yang beragam

1. Bagaimana Anda akan memfasilitasi keberagaman


tersebut?
2. Apa saja tantangan yang mungkin muncul?
3. Bagaimana upaya anda menghadapi tantangan tersebut?
KEGIATAN INTI
Sub Materi Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi dan Karakteristik
Pembelajaran Berdiferensiasi (10 menit)

a. Peserta diminta menonton video pada link berikut


secara berpasangan
- Diferentiated Instruction
http://differentiationcentral.com/videos/
(2 video durasi 04.57 menit)
- Misconseption Diferentiated
http://differentiationcentral.com/videos/
(4 video)
Sub Materi Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi dan Karakteristik
Pembelajaran Berdiferensiasi

b. Peserta secara berpasangan mengidentifikasi pembelajaran


berdiferensiasi serta menyampaikan pemahamannya tentang
pembelajaran berdiferensiasi

c. Fasilitator memandu peserta untuk mengidentifikasi


pembelajaran berdiferensiasi dan menuliskannya dalam sticky
note atau kertas plano, hasil identifikasi kemudian ditempel
video alternatif
Pengertian Pembelajaran
1 Berdiferensiasi
Suatu pendekatan mengajar yang usaha menyesuaikan proses
menyesuaikan isi, proses, dan produk pembelajaran dg memberikan
pembelajaran dengan mempertim- beragam cara melalui diferensiasi
angkan gaya belajar siswa, minatnya, Kesimpulan konten, proses, produk serta
dan tingkat kesiapannya ..................... lingkungan belajar dan asesmen
Tomlinso, 2003 awal untuk memenuhi kebutuhan
..................... belajar individu setiap murid
.....................
...

Pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan


keadaan peserta didik, dengan tetap memberikan hak
pendidikan yang sama untuk semua peserta didik sesuai
dengan kebutuhan dan perbedaan setiap individu
Sub Materi Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi dan Karakteristik
Pembelajaran Berdiferensiasi

f. Fasilitator dan peserta mengambil


kesimpulan bersama tentang pembelajaran
berdiferensiasi
Sub Materi Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

a. Fasilitator menyiapkan LK 1.3 dari UP 3.1


(pernyataan benar atau salah)

b. Peserta menyelesaikan secara individual

c. Fasilitator menyampaikan penguatan


LK 1.3

LINK
https://bit.ly/44T
KTx0
BENAR atau SALAH ?
Diferensiasi adalah memberikan perlakuan khusus
kepada siswa yang cerdas atau lambat belajar.

Diferensiasi sebenarnya berkaitan dengan memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta


didik, termasuk kemampuan, minat, gaya belajar, dan tingkat keterampilan mereka.
Diferensiasi juga melibatkan memberikan tantangan yang tepat bagi peserta didik yang
cenderung lebih mampu dan dukungan tambahan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar.
BENAR atau SALAH ?
Salah satu manfaat diferensiasi pembelajaran dapat
menghemat waktu.

Diferensiasi pembelajaran sebenarnya dapat menghemat waktu dalam jangka panjang karena:
1. Mengurangi pengulangan pembelajaran karena semua peserta didik terpenuhi kebutuhan belajarnya.
2. Mengurangi remedial karena menggunakan teknik dan instrumen asesmen yang sesuai dengan
kecenderungan peserta didik.
3. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik
4. Memfasilitasi pembelajaran mandiri
BENAR atau SALAH ?

Guru perlu mengidentifikasi tingkat kemampuan siswa


secara individu sebelum mendiferensiasi pembelajaran.

Setiap siswa berada pada tingkat kemampuan yang berbeda dalam berbagai subjek atau keterampilan.
Guru perlu mengidentifikasi tingkat kemampuan murid untuk menyediakan materi dan tantangan yang
sesuai dengan tingkat tersebut.
BENAR atau SALAH ?

Diferensiasi pembelajaran sama dengan pembelajaran


berbasis projek.

Projek adalah salah satu bentuk diferensiasi yang populer, tetapi bukan satu-satunya opsi. Guru
dapat menggunakan berbagai strategi seperti ragam sumber belajar, pengelompokan peserta
didik, tahapan belajar, modifikasi tugas, modifikasi produk belajar, pengaturan lingkungan,
beragam cara pendampingan, atau penyajian materi melalui berbagai media.
BENAR atau SALAH ?

Jika pembelajaran didiferensiasi, maka guru perlu


menyediakan banyak rubrik penilaian.

Diferensiasi dilakukan agar murid dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sama, tetapi
dengan cara dan tingkat yang berbeda. Karena itu, rubrik yang digunakan tetap sama
BENAR ta u SALAH ?
a

Diferensiasi dapat menyelesaikan semua masalah


pembelajaran siswa.

Diferensiasi adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu meningkatkan pembelajaran.
Meskipun diferensiasi dapat efektif, tetapi tidak ada satu metode yang dapat memenuhi semua
kebutuhan belajar siswa. Diferensiasi harus digunakan sebagai bagian dari pendekatan yang
komprehensif dan holistik dalam pembelajaran.
Materi Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada beberapa prinsip dasar


yang harus diingat oleh guru dalam penerapannya. Tomlinson
(2013), menjelaskan ada 5 prinsip dasar yang berhubungan dengan
pembelajaran berdiferensiasi. Kelima prinsip itu dapat disimpulkan
Seperti dalam gambar berikut;
ASESMEN
BERKELANJUTAN

KURIKULUM PENGAJARAN
BERKUALITAS RESPONSIF

PRINSIP
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
LINGKUNGAN KEPEMIMPINAN &
BELAJAR RUTINITAS KELAS
Elemen Pembelajaran Berdiferensiasi

a. Fasilitator menyiapkan LK 1.4 yang berisi elemen konten,


proses, produk dan lingkungan belajar
b. Peserta melakukan kegiatan sesuai petunjuk dalam LK 1.4
c. Fasilitator mengajak peserta untuk membaca informasi
tambahan tentang prinsip pembelajaran berdiferensiasi (IT 1.4
tentang elemen pembelajaran berdiferensiasi- terlampir)
d. Fasilitator memberikan penguatan tentang elemen pembelajaran
berdiferensiasi
e. Fasilitator dan peserta mengambil kesimpulan bersama tentang
elemen pembelajaran berdiferensiasi
Elemen Pembelajaran
Berdiferensiasi

Dalam pembelajaran
berdiferensiasi empat
aspek yang ada dalam
kendali atau kontrol guru
adalah Konten, Proses,
Produk, dan Lingkungan
atau Iklim Belajar di kelas.

Sumber: diadaptasi dari buku Tomlinson, Carol A & Moon, Tonya R (2013)
Diferensiasi Pembelajaran
Diferensiasi Konten Diferensiasi Proses
Diferensiasi Produk Diferensiasi Lingkungan Belajar
(Materi) (Metode/Strategi)
Materi pembelajaran Proses Pembelajaran Penyesuaian hasil dari Diferensiasi lingkungan belajar
disesuaikan dengan disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan minat peserta
kesiapan peserta kemampuan berdasarkan peminatan didik.
didik berdasarkan penerimaan/keterampilan peserta didik Pendidik dapat melakukan diferensiasi
kompleksitasnya. peserta didik. Pendidik dapat melakukan lingkungan belajar peserta didik,
Guru dapat Guru dapat menerapkan diferensiasi produk hasil seperti:
menyiapkan materi metode yang berbeda belajar peserta didik berupa: o Peserta didik yang menyukai
yang berbeda dalam untuk setiap murid. ● Mengerjakan ke papan teknologi disediakan computer atau
LK, baik berbeda dari Ketika kebanyakan murid tulis tablet untuk membuat infografis,
segi kedalamannya, sedang bekerja secara ● Bahan tayang visual atau mendengarkan rekaman audio
maupun keluasannya berkelompok, ada yang (poster, slide paparan, o Peserta didik yang gemar membaca
dibimbing secara individu dan sejenisnya) disediakan perpustakaan mini
● Review berbasis media dengan buku-buku yang sesuai
Audio-visual materi.
● Pagelaran drama pad
o Murid yang kinestetik dapat
ditugaskan mengamati benda-benda
a
yang ada dilingkungan sekitar atau
mengotak atik alat peraga
No. Tindakan
Starategi

1. Berdeferensiasi Guru mempersiapkan variasi sumber informasi


Konten yang akan diberikan kepada peserta didik
(LKPD/video/google classroom/WAG)

2. Berdeferensiasi Peserta didik diberikan pre tes, guru membentuk


Proses kelompok, membimbing, membantu peserta
didik sesuai kebutuhan belajarnya, peserta didik
menjawab kuis dan melakukan refleksi serta
mendapatkan penugasan individu.

3. Berdeferensiasi Peserta didik diberikan penugasan individu


Produk dengan hasil karya sesuai kenyamanan peserta
didik.
Urgensi Pembelajaran
Berdiferensiasi

Siswa Guru Madrasah


1. Pengakuan atas keunikan 1. Pemenuhan peran sebagai 1. Mengakomodasi
individu pendidik keberagaman siswa
2. Peningkatan motivasi dan 2. Pengembangan keterampilan 2. Menerapkan nilai-nilai
kepuasan belajar pedagogis inklusivit
3. Penyediaan tantangan yang 3. Meningkatkan interaksi 3. Meningkatkan kualitas
sesuai dengan siswa pendidikan
4. Meningkatkan keterampilan 4. Pengalaman mengajar yang 4. Meningkatkan keterlibatan
sosial dan emosional memuaskan orang tua
5. Persiapan untuk masa depan 5. Inovasi dan kreativitas dalam 5. Menyesuaikan kurikulum
yang beragam pengajaran dengan konteks loka
6. Peningkatan kepercayaan diri 6. Memahami perbedaan siswa
Urgensi Pembelajaran Berdiferensiasi (10 menit)

Keragaman peserta didik terfasilitasi


dengan pembelajaran berdiferensiasi
Ases
Pemb men
el a j a
r an UP 3
PANDUAN ASESMEN
PANDUAN ASESMEN
Konsep umum asesmen dalam
Pembelajaran

Memahami
1 6
Mengintegrasikan
kemajuan siswa
Mengapa
2 Guru harus 5
Perencanaan Memahami Rencana
pembelajaran pengajaran
???
yang efektif berkelanjutan
3 4
Penilaian Memotivasi
pembelajaran siswa

8/2/2023 Asesmen Pembelajaran 46


Penguatan
No Sumber Konsep Asesmen Pembelajaran Kesimpul
an
1 Stiggins proses mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan semua bentuk
(2005) informasi yang relevan untuk membantu siswa memahami apa yang harus
mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan bagaimana
meningkatkan prestasi mereka
2 Brookhart pengumpulan dan interpretasi bukti terkait dengan apa yang siswa
(2013 ketahui, bisa lakukan, dan pahami sebagai hasil dari pengalaman
pembelajaran mereka
3 Nitko and pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi data yang digunakan untuk
Brookhart membuat keputusan tentang perkembangan siswa, efektivitas instruksi,
(2018)
dan kemajuan program pendidikan
4 Suparno proses yang sistematik dan terpadu untuk mengumpulkan, menganalisis,
(2013 dan menafsirkan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa, serta
menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengajaran
5 Sutrisno Asesmen pembelajaran adalah proses pengumpulan dan penilaian data
Hadi atau informasi mengenai hasil belajar siswa untuk Pembelajaran
mendapatkan
(2014) Asesmen 47
Prinsip Asesmen

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi


pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran selanjutnya
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi
yang dicapai, serta strategi tindak lanjut
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
Kurikulum

Tujuan
Pembelajaran

Profil
Pelajar
SIKLUS Pancasila & Pembelajara
PEMBELAJAR Asesmen Profil
n
AN Pelajar
Proses Rahmatal lil
‘Alamin Proses
Asesmen Pembelajara
n
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
Selama ini pelaksanaan asesmen
cenderung berfokus pada asesmen
sumatif yang dijadikan acuan untuk
mengisi laporan hasil belajar. Hasil
asesmen belum dimanfaatkan sebagai
umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik


diharapkan lebih berfokus pada Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
asesmen formatif dibandingkan sumatif (Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)

dan menggunakan hasil asesmen ● Asesmen untuk refleksi ● Asesmen untuk perbaikan
● Asesmen untuk evaluasi
pada akhir proses
formatif untuk perbaikan proses proses pembelajaran proses pembelajaran
pembelajaran
● Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai
● Berfungsi sebagai
pembelajaran yang berkelanjutan. asesmen formatif asesmen formatif
asesmen sumatif
Acuan yang digunakan
untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
DISPOK LKPP - 3. 1

Rumuskan Arti Penting Asesmen dalam pembelajaran


No Bagi Arti Penting Asesmen
1 Siswa
2 Guru
3 Kamad
4 Madrasah/
Unit Kerja

Asesmen Pembelajaran 53
Penguatan
N Bagi Arti Penting Asesmen
o
1 Siswa Mengetahui kemajuan belajar, Umpan balik untuk perbaikan,
Peningkatan motivasi dan tanggung jawab, Pemantauan progres
pengembangan keterampilan metakognitif
2 Guru Membantu perencanaan pengajaran, Mengukur efektivitas
pengajaran, Memberikan umpan balik kepada siswa, Menyesuaikan
pengajaran, menginformasikan pengambilan keputusan, Mendorong
refleksi dan pengembangan profesional
3 Kamad Evaluasi dan perbaikan kualitas pendidikan, Pengambilan keputusan
yang berbasis data, Pemantauan dan pengawasan, Akuntabilitas dan
pelaporan, Pengembangan staf
4 Madrasa Evaluasi dan perbaikan kurikulum, Mengukur pencapaian siswa,
h Menyediakan umpan balik pembelajaran, Memantau progres dan
perencanaan pembelajara, Pengambilan keputusan berbasis data,
Akuntabilitas dan pelaporan Asesmen Pembelajaran 54
Alur Asesmen
1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi).
2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator
yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
3. Menyusun strategi asesmen
4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk membuat
inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran
7. Menyusun rapor
JENIS ASESMEN PEMBELAJARAN

Dalam mengembangkan penilaian, madrasah mengacu kepada Permendikbudristek Nomor 21 Tahun


2022 tentang Standar Penilaian Pasal 9 bahwa terdapat dua jenis penilaian atau asesmen yang
dikembangkan yaitu sebagai berikut.
1. Asesmen Formatif: Asesmen Formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Asesmen Sumatif: Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk menilai pencapaian hasil
belajar peserta didik sebagai dasar penentuan melanjutkan atau tidak dapat melanjutkan ke tujuan
pembelajaran berikutnya, kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.

Selain dua jenis penilaian di atas, guru juga mengembangkan asesmen diagnostik, yaitu penilaian yang
dilaksanakan guru setiap awal pembelajaran. Asesmen diagnostik diperlukan guru dalam rangka
memetakan kemampuan peserta didik di awal pembelajaran.
Jenis Asesmen dalam
Pembelajaran

Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

1. Asesmen dalam tahapan


1. Asesmen awal
pembelajaran
2. Asesmen proses
2. Asesmen akhir pembelajaran

8/2/2023 Asesmen Pembelajaran 60


Asesmen awal

Pengertian Tujuan

Jenis asesmen yang dilakukan Untuk mendapatkan


pada awal proses pembelajaran pemahaman awal ttg tingkat
untuk mengumpulkan informasi pemahaman dan kemampuan
tentang pengetahuan, siswa, sehingga guru dapat
keterampilan, kemampuan, merancang pembelajaran
dan latar belakang siswa yang sesuai dengan
sebelum mereka mulai belajar kebutuhan (Pembel-ajaran Yg
suatu materi atau topik tertentu. Berdeferensiassi)

Asesmen Pembelajaran 61
Asesmen Awal ?
1. Asesmen yang dilakukan sebelum
pembelajaran.
2. Tujuan:
- diagnostik
- penempatan (pembelajaran
berdiferensiasi)
- mengetahui gaya belajar siswa
(pemilihan strategi pembelajaran)
Asesmen Formatif

Pengertian Tujuan

Jenis asesmen yang dilakukan Memantau dan


secara berkelanjutan selama proses memperbaiki proses
pembelajaran untuk memantau pembelajaran, serta
kemajuan siswa, memberikan mengevaluasi pencapaian
umpan balik, dan mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
kebutuhan belajar yang perlu (Permendikbud Ristek No 21
diperbaiki. Thn 2022)

Asesmen Pembelajaran 63
Asesmen Formatif

Fungsi Karakteristik

1. Mendiagnostik kemampuan awal dan 1. Fokus pada Kompetensi


kebutuhan belajar peserta didik.
2. Umpan balik bagi pendidik untuk 2. Fleksibilitas
memperbaiki proses pembelajaran agar 3. Otonomi guru dlm penilaian
menjadi lebih bermakna.
3. Umpan balik bagi peserta didik untuk
4. Kontkstualisasi dlm situasi
memperbaiki strategi pembelajaran. nyata
4. Mendiagnostik daya serap materi peserta 5. Pengembangan diri
didik dalam aktivitas pembelajaran di
kelas. 6. Pemantauan perkembangan
5. Memacu perubahan suasana kelas jangka panjang
sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar dg pembel yang positif, suportif,
7. Penggunaan Data dalam
dan bermakna perbaikan
Asesmen Pembelajaran 64
Formatif Sumatif
Karakteristik
Asesmen Formatif dan Sumatif ● Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk
sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil belajar
“Pendidik dan satuan pembelajaran menjadi suatu kesatuan. peserta didik dalam satu lingkup
Perencanaan asesmen formatif dibuat materi atau periode tertentu, misalnya
pendidikan diberikan menyatu dengan perencanaan satu lingkup materi, akhir semester,
keleluasaan untuk pembelajaran; atau akhir tahun ajaran;
● Melibatkan peserta didik dalam ● Capaian hasil belajar untuk
mengatur pelaksanaan pelaksanaannya (misalnya melalui dibandingkan dengan kriteria capaian
asesmen formatif penilaian diri, penilaian antarteman, dan yang telah ditetapkan
refleksi metakognitif terhadap proses ● Digunakan pendidik atau satuan
maupun sumatif belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
melalui berbagai teknik ● Memperhatikan kemajuan penguasaan efektivitas program pembelajaran.
dalam berbagai ranah, meliputi sikap,
guna mengukur dan pengetahuan, dan keterampilan,
mengintervensi capaian sehingga dibutuhkan metode/strategi
pembelajaran dan teknik/instrumen.
yang dilakukan dalam
pembelajaran” Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian
intervensi kepada peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

Asesme Hal yang harus diperhatikan


dalam melaksanakan Formatif
1. Dilakukan utk mengonfirmasi CP
Siswa pd periode tertentu (akhir

n
lingkup materi, semester, akhir
1. Dilakukan secara terus jenjang)
menerus bersamaan dg 2. Hasilnya digunakan sbg bahan
proses pembelajaran
pengolah laporan hasil belajar
2. Menggunakan berbagai
3. Pemberian umpan balik tetap
Formatif
teknik asesmen sesuai
dengan target pada dilakukan walaupun data hasil
tujuan pembelajaran pengukuran capaian telah didapat
3. Memberikan umpan balik 4. Menggunakan berbagai teknik
baik untuk peserta didik asesmen
Sumatif maupun pendidik
4. Berorientasi pada
perubahan
5. Bersifat informatif
Hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan Sumatif
Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif

Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan


dengan memperhatikan hal berikut:
o Dilaksanakan bersamaan dalam proses Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti dengan memperhatikan hal berikut:
untuk memberi perlakuan berdasarkan o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam
pembelajaran. tujuan pembelajaran dan pada akhir semester.
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
seperti observasi, performa (kinerja, produk, seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes. proyek, portofolio), maupun tes.
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan o Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan
langsung dengan memberikan umpan balik atau memberikan umpan balik atau melakukan
melakukan intervensi. intervensi kepada peserta didik maupun proses
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai pembelajaran yang telah dilakukan
instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal,
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung
Asesmen Sumatif

Pengertian Tujuan

Jenis asesmen yang dilakukan Untuk menilai pencapaian hasil


pada akhir suatu periode atau belajar Peserta Didik sebagai
unit pembelajaran untuk dasar penentuan kenaikan
memberikan penilaian akhir kelas dan kelulusan dari Satuan
terhadap kemampuan, Pendidikan
pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud Ristek No 21 Thn
siswa 2022)

Asesmen Pembelajaran 69
Asesmen Sumatif

Fungsi Karakteristik

1. Alat ukur untuk mengetahui 1. Bertujuan Pencpaian akhir Pemb


pencapaian hasil belajar siswa (TP & CP)
dalam satu atau lebih tujuan 2. pelaksanaan Formal (kisi-kisi,
pembelajaran di periode tertentu; Soal, Ujian, Penilaian)
2. Mendapatkan nilai capaian hasil 3. Mengacu pd standar penilaian
belajar untuk dibandingkan dengan 4. Dilakukan di akhir periode pemb
kriteria capaian yang telah 5. Memberikan informasi evaluatif
ditetapkan; kepad siswa, guru, Madrasah
3. Menentukan kelanjutan proses 6. Berfokus pd evaluasi HB
belajar siswa di kelas atau jenjang
berikutnya
Asesmen Pembelajaran 70
Instrumen Asesmen dalam
pembelajaran

Asesmen
Asesmen awal Formatif Asesmen Sumatif

1. Perbedaan dalam gaya 1. Alat ukur TP 1. Alat ukur Pengetahuan


belajar. 2. Alat Ukur Proses 2. Alat Ukur Keterampilan
2. Minat belajar. 3. Alat Ukur Perlakuan 3. Alat Ukur Sikap
3. Tingkat kognitif.
4. Kebutuhan belajar lainnya

8/2/2023 Asesmen Pembelajaran 72


Observasi
Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus
secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa
Teknik dan Instrumen dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.

Asesmen Penilaian Kinerja


(Performance Test)
Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan
“Terdapat berbagai teknik produk, melakukan projek, dan membuat portofolio.
dalam melakukan asesmen,
pendidik diberikan Tes Tertulis
keleluasaan memilih teknik Teknik Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
dan instrumen agar
asesmen selaras dengan
Asesmen
kegiatan pembelajaran. Tes Lisan
Sehingga hasil belajar peserta Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara
didik valid dan dapat ditindak klasikal ketika pembelajaran
lanjuti”
Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam
kurun waktu tertentu.
Rubrik
Rubrik
Teknik dan Instrumen
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
Asesmen capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.

“Terdapat berbagai teknik


dalam melakukan asesmen,
Ceklist
pendidik diberikan
keleluasaan memilih teknik Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang

dan instrumen agar asesmen Instrumen dituju.

selaras dengan kegiatan Asesmen


pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik
Catatan Anekdotal
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
valid dan dapat ditindak catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
lanjuti” disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.

Grafik Perkembangan
Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
perkembangan belajar peserta didik.
JENIS, BENTUK, TEKNIK DAN
INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN

Pilihan Jenis dan Bentuk Asesmen

Teknik dan Instrumen Asesmen


No Jenis Sikap Pengetahuan Keterampilan
Penilaian
Observasi Test Tulis Praktik
1 Formatif Penilaian Diri Test Lisan Proyek
Penilaian Antarteman Penugasan Produk
Jurnal - Portofolio

- Test Tulis Praktik


2 Sumatif - Test Lisan Proyek
- Penugasan Produk
- Portofolio
1. Fasilitator diberi kebebasan untuk menentukan Energizer sesuai
dengan karakteristik peserta pelatihan dan konten materi
pelatihan yang akan diajarkan.
2. Alokasi waktu Energizer tidak lebih dari 5 menit
Instrumen Asesmen Awal

Teknik Aspek Komponen Yg Diukur

1. Tes atau Kuis Kemampuan pengetahuan


1. Konten awal mata pelajaran tertentu
2. Pertanyaan Lisan,
3. Proyek Awal,
2. Proses Gaya/Cara belajar
4. Diskusi Kelompok
5. Observasi,
6. Portofolio, 3. Produk Hasil belajar &
7. Penilaian Diri Performence
8. Kuis
Pendahuluan 4. Ekosistem belajar
Lingkungan
Belajar
Contoh Menyusun Instrumen Asesmen Awal dalam
Aspek : Proses Pembelajaran
Teknik : Pertanyaan
Lisan
N Komponen Yg diukur : Gaya Belajar No
Indikator Butir Pertanyaan
o Pert
1 Mengidentifika Apakah Anda lebih mudah memahami materi, jika guru banyak 1
si kebutuhan menjelaskan secara lisan : (1) Ya (2) Tidak
sensori
2 Apakah Anda lebih senang belajar jika guru banyak menjelaskan 2
auditori siswa
materi secara lisan: (1) Ya, (2) Tidak.
3 Mengidentifika Apakah Anda lebih mudah memahami materi ketika guru mengajar 3
si kebutuhan menggunakan gambar, diagram, atau grafik : (1) Ya, (2) Tidak
sensori visual
4 Apakah Anda lebih senang belajar ketika guru mengajar menggunakan 4
siswa.
gambar, diagram, atau grafik : (1) Ya, (2) Tidak
5 Mengidentifika Apakah Anda lebih memahami mteri yang diajarkan guru ketika 5
si kebutuhan langsung diberi tugas atau melakukan kegiatan praktik atau diskusi:
sensori (1) Ya (2) Tidak
kinestetik
6 siswa Apakah Anda lebih memahami mteri yang diajarkan guru ketika 6
langsung diberi tugas atau melakukan kegiatan praktik atau diskusi ;
Instrumen Asesmen Awal dalam
Pembelajaran
Jawablah secara lisan “Ya” atau “Tidak” pertanyaan
berikut ini!
1. Apakah Anda lebih mudah memahami materi ketika guru mengajar
menggunakan gambar, diagram, grafik atau alat peraga?
2. Apakah Anda lebih senang belajar ketika guru mengajar menggunakan
gambar, diagram, grafik, atau alat peraga?
3. Apakah Anda lebih mudah memahami materi, jika guru banyak
menjelaskan secara lisan?
4. Apakah Anda lebih senang belajar jika guru banyak menjelaskan materi
secara lisan ?
5. Apakah Anda lebih memahami materi yang diajarkan guru ketika
langsung diberi rugas atau melakukan kegiatan praktik atau diskusi?
6. Apakah Anda lebih memahami mteri yang diajarkan guru ketika langsung
diberi tugas atau melakukan kegiatan praktik atau diskusi?
Instrumen Asesmen Formatif Proses

Teknik Aspek Komponen Yg Diukur

1. Pertanyaan 1. TP Pengetahuan,
2. Kuis atau Tes Keterampilan
Pendek
3. Tugas atau Proyek
Formatif 2. Proses Sikap
4. Portofolio
5. Observasi
6. Peer Assessment
7. Rubrik Penilaian Tingkat kepuasan
8. Online
3.
Perlakua
n
Instrumen Asesmen Sumatif

Teknik Aspek Alat Ukur

1. Tes Tulis
1. Pertanyaan 1. 2. Tes Lisan
2. Tugas atau Proyek Pengetahuan
3. Portofolio
4. Observasi 1. Tes Kinerja
5. Rubrik Penilaian
2. 2. Proyek
6. Online Keterampilan 3. Produk

1. Panduan Observasi
3. Sikap
2. Panduan
Wawancara
Instrumen Asesmen Sumatif

Menyusun Kisi-kisi Menyusun Butir Instrumen

1. Fase 1. Menyusun Butir


2. Tujuan Pembelajaran 2. Menentukan Kunci
3. Kelas Jawaban
4. Mata pelajaran 3. Menentukan penskoran
5. Teknik
UP 4
MERANCANG SKENARIO
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Mera
ncan
Sken
Pemb ario
Berd elajaran
e f e re
g

UP 4
nsias
i
MERANCANG SKENARIO PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI

Alokasi Waktu:
- Pengantar merancang skenario pembelajaran (30 menit)
- Praktik merancang skenario pembelajaran untuk prkatik
ON (30 menit)
Hal penting yang perlu dipahami sebelum merancang skenario
pembelajaran:

1. Memahami konsep, prinsip


dan karakteristik paradigma
pembelajaran baru
2. Memahami CP, TP, dan ATP
3. Menyusun modul ajar/
scenario pembelajaran
Apakah perlu
perubahan
paradigma baru
dalam
pembelajaran?
Teaching at the right level

MERUMUSKAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA
PARADIGMA PESERTA DIDIK
BARU
MENDESAIN
PEMBELAJARAN DAN
ASESMEN pad
PEMBELAJARAN PDBK
a
BERDIFERENSIASI Raudhatul Athfal
Istilah pembelajaran paradigma baru pada
Kurikulum Merdeka bukan berarti menghadirkan
konsep dan prinsip pembelajaran yang
sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk
Pembelajaran memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik.
Paradigma baru?
Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu
siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta
pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk
memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta
didik mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pembelajaran
Kurikulum Merdeka

Mata
Pelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Capaian Rencana
Pembelajaran Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
Intrakulikuler

Projek Penguatan Ekstrakulikuler


Profil Pelajar
Pancasila &
Rahmatan lil
‘alamiin
PRINSIP PEMBELA JARAN KURIKULUM
MERDEKA
Dirancang sesuai Membangun
karakteristik peserta pembelajar
didik sepanjang hayat
Mendukung
pengembangan
kompetensi dan
Berorientasi pada karakter secara
nilai ibadah holistik

PRINSIP Dirancang secara


PEMBELAJARAN kontekstual dengan
Berorientasi melibatkan orang tua
pada masa depan dan komunitas
sebagai mitrapada

Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif,
baik dari sisi materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan
belajar
PERANCANGAN PEMBELA JARAN
KURIKULUM MERDEKA
Apa yang harus dilakukan guru untuk
merancang pembelajaran?
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.”

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai,
kita perlu tahu titik awal keberangkatan para peserta didik.
Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Pembagian Pondasi
Fase
PAUD/RA SD/MI/ SD/MI/ SD/MI/ SMP/Mts/ SMA/MA/ SMA/MA/
Paket A Paket A Paket A Paket B Paket C Paket C
Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-
12
Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan rumusan kompetensi yang diharapkan tercapai di


setiap akhir fase pembelajaran murid dimulai dari PAUD hingga SMA. CP dirancang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi.

Fase CP

CP berisi rumusan kompetensi yang disusun secara ringkas dan bersifat umum. Dengan demikian
guru memiliki keleluasaan untuk mengembangkan tujuan pembelajaran yang lebih spesifik.
CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Samakah
jenisnya
2. Samakah
Jumlahnya
Binjai Rapiah Cimacan Aceh
3. Samakah
harganya
4. samakah
keperluanya
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Alasan mempelajari mapel ● Deskripsi umum tentang apa
Kemampuan yang perlu dicapai yang dipelajari dalam mata
tersebut
peserta didik setelah pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel
mempelajari mata pelajaran ● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau domain mata pelajaran serta
tersebut
lebih) Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang
Dibuat dalam bentuk matriks.
harus dicapai peserta didik pada
Setiap elemen dipetakan
setiap fase. Dibuat dalam bentuk
menurut perkembangan
pernyataan yang disajikan dalam
peserta didik
paragraf yang utuh.
Link CP Capaian Pembelajaran MI dan Mts

Link CP:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
kurikulum-merdeka/capaian-
pembelajaran#filter-cp
Link CP Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi MA

http://bit.ly/3K5QvfD
Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Konsep “Memahami” dalam CP dalam konstruktivisme adalah


proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata.
Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan
berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi
pemahaman sebelumnya.
Arti “Elemen” dalam CP

Setiap CP suatu mata Elemen sebuah mata


pelajaran memiliki beberapa pelajaran mungkin saja
elemen atau kelompok sama atau berbeda dengan
kompetensi esensial yang mata pelajaran lainnya, hal
berlaku sama untuk semua tersebut disesuaikan dengan
Perlu diketahui
fase pada mata pelajaran karakteristik pada masing-
tersebut. masing mata pelajaran.

Masing-masing elemen Contoh:


● Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan,
tersebut memiliki capaian Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data
per fasenya sendiri yang dan Peluang
saling menunjang untuk ● Dalam CP IPA terdapat elemen Pemahaman IPA
mencapai pemahaman yang dan Keterampilan Proses
● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat elemen
dituju. Menyimak, Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
Rujukan Elemen dan Capaian Pembelajaran

Ditetapkan 7 Juni 2022

Ditetapkan 15 Februari 2022


PENYUSUNAN TP - ATP
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran dapat
dipahami melalui skema berikut:

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran Pendidik


dan/atau perencanaan pembelajaran,
menentukan
Dalam
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pilihan tersebut
merancang
pembelajaran
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan
berdasarkan
Pemerintah
pendidik dapat kemampuan
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
masing-masing
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

TP merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan,


keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran. TP disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu.

ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara


sistematis dan logis menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai


strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran.
Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
Tujuan dapat didemonstrasikan oleh peserta
Pembelajaran didik yang menunjukkan telah berhasil
(TP) mencapai tujuan pembelajaran.
terdiri atas:
Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama
yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.

Kriteria
Alur Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
(ATP)

ATP menggambarkan cakupan dan tahapan


pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran Pendidik diharapkan
untuk tidak fokus pada
satu teori saja, melainkan
Pendidik diberikan keleluasaan dapat menggunakan teori
dalam menggunakan rujukan atau pendekatan lain
teori untuk merumuskan tujuan dalam merancang tujuan
pembelajaran, diantaranya: pembelajaran, selama
teori tersebut dinilai
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl (2001)
relevan dengan
karakteristik mata
6 Aspek Pemahaman pelajaran serta
yang dikembangkan oleh konsep/topik yang
Tighe dan Wiggins
(2005) dipelajari, karakteristik
peserta didik, serta
6 Level Taksonomi Marzano
konteks lingkungan
(2000)
pembelajaran.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen
Menyimak

Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi
Interpretation tersebut
Peserta didik memahami
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
atau pesan dari teks
Application puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif
audiovisual untuk Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
Perspective
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang
Empathy dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan


yaitu sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-
system). Terdapat 6 level taksonomi yaitu:

Tingkat 1: mengenali Tingkat 4:


Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
dan mengingat pemanfaatan
pemahaman analisis metakognisi sistem diri
kembali (retrieval) pengetahuan

mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan digunakan saat seseorang berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi ingin memantau, mengevaluasi melakukan atau tidak
dalam batas dua proses menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
tertentu. semua jenis tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan pemikiran lainnya.
Ada lima proses analisis:
secara simbolisasi. Ada empat kategori umum Ada empat jenis dari sistem
(1) mencocokan, pemanfaatan Ada empat fungsi dari diri:
umum. (2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa
(3) menganalisis (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) kepentingan,
kesalahan, keputusan, memantau proses, (2) memeriksa kemanjuran,
(4) menyamaratakan (5) (2) penyelesaian masalah, (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memantau ketepatan. emosional,
(4) penyelidikan. (4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Teknik Perumusan Tujuan
Pembelajaran

Merumuskan Tujuan Pembelajaran secara


1
langsung melalui Capaian Pembelajaran

Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan


2 menganalisis “kompetensi” dan “lingkup
materi”pada Capaian Pembelajaran
pad
Merumuskan Tujuan Pembelajaran lintas a
3
elemen
Contoh

Merumuskan
tujuan
pembelajaran
Secara Langsung
Berdasarkan CP

Teknik 1
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
dengan
Menganalisis
‘Kompetensi’ dan
‘Lingkup Materi’
pada CP.

Teknik 2
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP

Teknik 3
PENYUSUNAN ATP

ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang


tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan
dari awal hingga akhir fase.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai


strategi untuk menyusun alur tujuan pembelajaran.
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.

Kriteria
Alur Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
(ATP)

ATP menggambarkan cakupan dan tahapan


pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Bagaimana Cara Menyusun ATP yang Efektif?

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
yang Konkret ke Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
yang Abstrak sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
Deduktif database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja
Mudah ke yang kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit

Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
Hierarki dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang
penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
Prosedural siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test
dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.

Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa
mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Alur Tujuan Pembelajaran
Contoh
Cuplikan ATP

INGAT!!!!!!!!!!
Cuplikan ATP ini hanya
sebagai upaya
memberikan contoh
kongkrit, Guru bebas
menentukan format dan
urutan ATP yang
dikehendaki.
PENYUSUNAN KKTP

• Kriteria (Indikator ketercapaian) dikembangkan saat pendidik


merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik
menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk
rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
• Kriteria ketercapaian menjadi salah satu pertimbangan dalam
memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu
suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Contoh Ketercapain Tujuan Pembelajaran

Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:


1. Mampu membaca bilangan bulat
positif dan negative
2. Mampu menuliskan bilangan bulat
positif dan negative
Tujuan Pembelajaran: 3. Mampu membandingkan bilangan
membaca, menulis, bulat negative dengan menggunakan
dan membandingkan tanda > atau <
bilangan bulat 4. Mampu menuliskan bilangan bulat
pada garis bilangan
5. Mampu mengurutkan bilangan bulat
negative dari kecil ke besar dan
sebaliknya
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran,


Untuk mengetahui apakah ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran, Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak
(misalnya 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang
pendidik perlu menetapkan
paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun
kriteria atau indikator jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
ketercapaian tujuan menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100,
pembelajaran. dan sebagainya).

Kriteria ini dikembangkan saat 1. Menggunakan deskripsi


Kriteria yang digunakan kriteria
pendidik merencanakan asesmen, untuk menentukan
yang dilakukan saat pendidik apakah peserta didik
menyusun perencanaan telah mencapai tujuan 2. Menggunakan rubrik
pembelajaran, baik dalam bentuk pembelajaran dapat
rencana pelaksanaan dikembangkan
pembelajaran ataupun modul ajar. menggunakan beberapa 3. Menggunakan interval nilai
pendekatan,
Kriteria Ketercapaian Tujuan Penguasaan 1. Menggunakan
Pembelajaran (KKTP) Deskripsi Kriteria
Sudah Belum

Mampu membaca bilangan bulat positif √ Kesimpulan:


dan negative
Peserta didik dianggap mencapai
Mampu menuliskan bilangan bulat √ tujuan pembelajaran jika minimal
positif dan negative 4 kriteria pertama sudah dikuasai.
Jika ada 3 kriteria masuk kategori
tidak tuntas, maka perlu dilakukan
Mampu membandingkan bilangan bulat √ intervensi agar pencapaian
negative dengan menggunakan tanda >
atau < peserta didik ini bisa diperbaiki.

Mampu menuliskan bilangan bulat pada √


garis bilangan
Mampu mengurutkan bilangan bulat √
negative dari kecil ke besar dan
sebaliknya
2. Menggunakan rubrik
TP: membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan
kerucut)
Kriteria Mahir cakap Layak Baru
berkembang
Membuat Dapat Dapat membuat Dapat membuat Dapat membuat
jaring-jaring membuat jaring-jaring jaring-jaring jaring-jaring
prisma jaring-jaring prisma sesuai prisma sesuai prisma
prisma sesuai konsep, tetapi konsep, tetapi kurang/tidak
konsep, rapi kurang rapi atau kurang rapi dan sesuai konsep
dan kurang kurang
proporsional proporsional proporsional

Peserta didik dinyatakan tuntas apabila minimal


berada pada kategori Layak
3: Interval Nilai

Untuk nilai yang berasal dari nilai


tes tertulis atau ujian, pendidik
menentukan interval nilai. Setelah
mendapatkan hasil tes, pendidik
dapat langsung menilai hasil kerja
peserta didik dan menentukan
tindak lanjut sesuai dengan
intervalnya.
CP - TP

KI dan KD lebur jadi apa? CP


CP dianalisis jadi apa? TP
TP – TP disusun lalu jadi ATP
Dari ATP jadi Modul Ajar
OKE!
PENYUSUNAN MODUL A JAR
Dokumen Perencanaan pembelajaran dapat berupa:

1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
2 Modul Ajar

Apabila pendidik menggunakan modul ajar,


maka ia tidak perlu membuat RPP karena
komponen-komponen dalam modul ajar
meliputi komponen-komponen dalam RPP.
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul Ajar
● Tujuan pembelajaran (salah satu ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam
dari tujuan dalam alur tujuan alur tujuan pembelajaran)
pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran.
● Langkah-langkah atau kegiatan Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang
pembelajaran. Biasanya untuk satu dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
atau lebih pertemuan. ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran
● Asesmen pembelajaran: Rencana beserta instrumen dan cara penilaiannya
asesmen untuk di awal ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk
pembelajaran dan rencana mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran
asesmen di akhir pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya
untuk mengecek ketercapaian tujuan ● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk
pembelajaran misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar
kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik
KOMPONEN MODUL AJAR
Komponen Lengkap Modul Ajar
MERANCANG SKENARIO PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI

- Praktik merancang skenario pembelajaran untuk prkatik


ON (30 menit)
MERANCANG SKENARIO PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI

Langkah-langkah
1. Peserta dibagi dalam kelompok beranggota 4-6 peserta
2. Peserta diminta menyusun skenario pembelajaran sesuai
mapel masing-masing dengan alokasi waktu merancang
disepakati bersama
UP 5
PRAKTIK ON PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIK ON

1. Fasilitator mendampingi kelompok peserta dalam


menyiapkan skenario pembelajaran untuk praktik ON
2. Peserta bersama fasilitator menyepakati urutan tampil ON
setiap kelompok
3. Saat kelompok tampil, seluruh peserta fokus mengikuti

Alokasi praktik ON 90 menit disesuaikan dengan jumlah


kelompok
UP 6 EVALUASI
REFLEKSI
Refleksi
Setelah mengikuti
pembelajaran:
REFLEKSI
Alternatif 2
3 hal tentang konsep baru yang mereka pelajari;
2 hal yang ingin mereka pelajari lebih mendalam;
1 hal yang mereka belum pahami

Jika memungkinkan refleksi diunggah ke story IG


tag @madrasahreform @srinarwanti
ToT 3TModul 3
Pembelajaran Berdiferensiasi dan Asesmen
1. Materi https://bit.ly/MATERIToT3TModul3
2. LK 1.3 https://bit.ly/44TKTx0
3. Hasil Belajar https://bit.ly/hasilBelajarTOT3T
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai