BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS) Spektrometri merupakan suatu
metode analisis kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi
yang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom ataumolekul analit. Salah satu
bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom (SSA) atau disebut juga
Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS).
Atomic AbsorbtionSpectrophotometry (AAS) merupakan metode analisis unsur
secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu olehatom logam dalam keadaan bebas. Sekitar 61
logam telah dapat ditentukan dengan cara ini.Sejarah SSA berkaitan erat dengan
observasi sinar matahari. Pada tahun 1802 Wollastonmenemukan garis hitam
pada spektrum cahaya matahari yang kemudian diselidiki lebihlanjut oleh
Fraunhofer pada tahun 1820. Brewster mengemukakan pandangan bahwa garis
Fraunhofer ini diakibatkan oleh proses absorpsi pada atmoser matahari.
Prinsip absorpsi ini kemudian mendasari Kirchhoff dan Bunsen untuk melakukan
penelitian yang sistematis mengenai spektrum dari logam alkali dan alkali
tanah.Kemudian Planck mengemukakan hukum kuantum dari absorpsi dan emisi
suatucahaya. Menurutnya, suatu atom hanya akan menyerap cahaya dengan
panjang gelombangtertentu (frekwensi), atau dengan kata lain ia hanya akan
mengambil dan melepas suatu jumlah energi tertentu, (ε = hv = hc/λ). Kelahiran
SSA sendiri pada tahun 1955, ketika publikasi yang ditulis oleh Walsh dan
Alkemade & Milatz muncul. Dalam publikasi ini SSA direkomendasikan sebaga
imetode analisis yang dapat di aplikasikan secara umum
Weltz,1976.Pengembangan metode spektrometri serapan atom (AAS) baru
dimulai sejak tahun 1955,yaitu ketika seorang ilmuwan Australia, Walsh (1955)
melaporkan hasil penelitiannya tentang penggunaan “hollow cathode lamp”
sebagai sumber radiasi yang dapat menghasilkan radiasi panjang gelombang
karakteristik yang sangat sesuai dengan Spektrofotometri Serapan Atom.Pada
tahun yang sama Alkemade dan Milatz (1955) melaporkan bahwa beberap jenis
nyala dapat digunakan sebagai sarana untuk atomisasi sejumlah unsur.
Oleh karena itu, para ilmuwan tersebut dapat dianggap sebagai “Bapak
Spektrofotometri Serapan Atom”.
Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pertama kali dikembangkan oleh
Walsh Alkamede, dan Metals (1995). SSA ditujukan untuk mengetahui unsur
logam renik di dalamsampel yang dianalisis. Spektrofotometri Serapan Atom
didasarkan pada penyerapan energisinar oleh atom-atom netral dalam keadaan
gas, untuk itu diperlukan kalor / panas. Alat ini umumnya digunakan untuk analisis
logam sedangkan untuk non logam jarang sekali,mengingat unsure non logam
dapat ter ionisasi dengan adanya kalor, sehingga setelah dipanaskan akan sukar
didapat unsur yang terionisasi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan dan perawaatan Atomic Absorbtion
Spectrophotometry (AAS)
2. Untuk mengetahui prinsip kerja Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS)
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1. Prinsip Kerja AAS
Atomic Absorption spectrophotometry adalah metode analisis dengan
prinsip dimana sampel yang berbentuk liquid diubah menjadi bentuk aerosol atau
nebulae lalu bersama campuran gas bahan bakar masuk ke dalam nyala, disini
unsur yang dianalisa tadi menjadi atom dalam keadaan dasar (ground state). Lalu
sinar yang berasal dari lampu katoda dengan panjang gelombang yang sesuai
dengan unsur yang uji, akan dilewatkan kepada atom dalam nyala api sehingga
elektron pada kulit terluar dari atom naik ke tingkat energi yang lebih tinggi atau
tereksitasi. Penyerapan yang terjadi berbanding lurus dengan banyaknya atom
ground state yang berada dalam nyala. Sinar yang tidak diserap oleh atom akan
diteruskan dan dipancarkan pada detektor, kemudian diubah menjadi
sinyal yang terukur
Sinar yang diserap disebut absorbansi dan sinar yang diteruskan disebut
emisi. Adapun hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari
hukum Lambert-Beer yang menjadi dasar dalam analisis kuantitatif secara AAS.
Hubungan tersebut dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut:
Hukum Lambert
Bila suatu sumber sinar monkromatik melewati medium transparan, maka
intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan
medium yang mengabsorbsi.
Hukum Beer
Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.
Batas kadar
kadar yang dapat ditentukan adalah amat luas (mg/L hingga persen)
Analisis menggunakan AAS ini terdapat kelemahan, karena terdapat
beberapa sumberkesalahan, diantaranya: Sumber kesalahan pengukuran
yang dapat terjadi pada pengukuranmenggunakan SSA dapat diprediksikan
sebagai berikut:
1. Kurang sempurnanya preparasi sampel, seperti: - Proses destruksi
yang kurang sempurna - Tingkat keasaman sampel dan blanko tidak
sama
2. Kesalahan matriks, hal ini disebabkan adanya perbedaan matriks
sampel dan matriks standar
3. Aliran sampel pada burner tidak sama kecepatannya atau ada
penyumbatan pada jalannyaaliran sampel.
4.Gangguan kimia berupa: - Disosiasi tidak sempurna - Ionisasi -
Terbentuknya senyawa refraktori
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
AAS didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral dalam
keadaan gas sinar yang diserap biasanya sinar tampak UV .Aas adalah instrumen
untuk melakukan analisa kandungan logam antara lain Fe, Zn, ag, cr, niCD, Fe, Zn,
cu, ca, mg, k ,co, dan ma dimana dasar pengukurannya adalah serapaan sinar oleh
suatu atom.Komponen AAS terdiri dari sumber radiasi Unit atomisasi system' optic
monokromator detektor amplifier.
Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah selanjutnya dapat lebih
baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
id.scribd.com/document/362670941/Atomic-Absorbtion-
Spectrophotometry
https://www.academia.edu/3724508/Makalah_aas
https://dianrahaljur.blogspot.com/2014/05/makalah-atomic-
absorption.html?m=1