Anda di halaman 1dari 19

ATOM DAN BESARAN LISTRIK

DOSEN PENGAMPU

• Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T


• Azmi Rizki Lubis, S.Pd, MT

KELOMPOK 1

• Restu Toriqiyatul Hayat NIM : 5233230006


• Trisna Sani Sembiring NIM : 5231230017
• Muhammad Aris Nim : 5231230012
ATOM DAN BESARAN LISTRIK

01 Struktur atom

02 Sifat-sifat listrik

03 Besaran listrik
01

Struktur Atom
Atom adalah unit dasar dari materi. Atom adalah struktur
paling kecil dari unsur kimia yang masih mempertahankan
sifat-sifat kimiawi unsur tersebut.
Meskipun dideskripsikan sebagai bagian terkecil, ternyata
atom disusun oleh beberapa partikel subatom. Partikel
subatom adalah partikel yang jauh lebih kecil dari atom.
Partikel subatom sebagai penyusun dasar dalam atom
terdiri dari proton, elektron, dan neutron. Ketiga partikel dasar
penyusun atom ini mempunyai perbedaan.
Komponen-komponen utama struktur atom

1. Partikel Penyusun Inti Atom


Partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron sedangkan elektron mengelilingi inti atom.

• Proton: Proton memiliki muatan positif dan terletak di inti atom. Satu proton memiliki massa
sekitar 1 unit massa atom (uma).
• Neutron: Neutron tidak memiliki muatan (netral) dan juga terletak di inti atom. Satu neutron
memiliki massa sekitar 1 uma.
• Elektron: Elektron memiliki muatan negatif dan bergerak dalam orbit di sekitar inti atom.
Elektron memiliki massa yang jauh lebih kecil dibandingkan proton dan neutron
2. Kulit Elektron:
Elektron mengorbit inti atom dalam jalur atau orbit tertentu, juga dikenal sebagai kulit elektron. Setiap kulit elektron
memiliki energi yang berbeda dan mampu menampung sejumlah elektron tertentu. Kulit elektron yang lebih dekat
dengan inti memiliki energi yang lebih rendah.

3. Nomor Atom dan Massa Atom

Nomor atom suatu unsur ditentukan oleh jumlah proton di inti atom. Ini juga menentukan identitas kimia unsur
tersebut. Misalnya, atom hidrogen memiliki satu proton, sehingga nomor atomnya adalah 1, sedangkan atom karbon
memiliki enam proton, sehingga nomor atomnya adalah 6.
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton dalam atom. Untuk atom netral(tidak bermuatan) jumlah proton (p) =
jumlah elektron (e)
• Untuk ion negatif (anion) jumlah proton (p) < jumlah elektron (e)
• Untuk ion positif (kation) jumlah proton (p) > jumlah elektron (e),

Massa atom (A) menunjukkan jumlah dari proton (p) dan neutron (n). A = p + n

4.Isotop:
Isotop adalah variasi dari suatu unsur yang memiliki jumlah neutron yang berbeda di inti atom. Ini menyebabkan
perbedaan massa isotop yang terkait dengan unsur tersebut. Misalnya, isotop hidrogen yang paling umum adalah
deuterium, yang memiliki satu proton dan satu neutron di intinya, sedangkan isotop tritium memiliki satu proton dan
dua neutron.
5. Model Atom:
Terdapat beberapa model atom yang digunakan untuk menggambarkan struktur atom.

1.Model Atom Dalton


Atom merupakan partikel terkecil suatu materi yang berbentuk bola pejal.

• Atom suatu unsur memiliki sifat yang sama, berbeda dengan unsur yang lain
• Atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu molekul dengan
perbandingan sederhana.
2.Model Atom Thomson
Atom merupakan bola yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang
bermuatan negatif.

• Model ini timbul karena ditemukannya elektron dalam atom.


• Model ini disebut juga teori Roti Kismis, karena mirip dengan roti kismis
3. Model Atom Rutherford
Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron.

• Model ini lahir karena Rutherford menemukan adanya inti atom melalui
percobaannya.
• Kelemahannya yaitu ketidakmampuan menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke inti akibat gaya tarik elektrostatik
4.Model Atom Niels Bohr
Atom terdiri atas inti yang terdiri atas proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron
pada lintasan dengan tingkat energi yang tetap.

• Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (kulit yang lebih besar)
dengan menyerap energi.
• Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah (kulit yang lebih kecil)
dengan melepas energi.
FUNGSI STRUKTUR ATOM

1. Menentukan identitas unsur


2. Menentukan sifat kimia
3. Menentukan sifat fisik
4. Menentukan reaktivitas kimia
5. Mempelajari perilaku materi
02

Sifat-sifat Listrik

Sifat-sifat listrik adalah karakteristik


yang dimiliki oleh muatan listrik
atau aliran listrik.
1. Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang terdapat


di dalam suatu atom.Ada dua jenis muatan listrik,
yaitu positif dan negatif. Muatan yang sama saling
tolak-menolak, sementara muatan yang berbeda
saling tarik-menarik.
Menurut satuan internasional (SI), satuan muatan
Gambar Medan listrik dari titik
listrik adalah Coulumb atau sering disimbolkan muatan positif dan negatif
dengan huruf C.

2. Hukum Coulomb

Hukum Coulomb pada dasarnya yakni hukum yang


menjelaskan perihal hubungan yang ada di dalam muatan
listrik. Hukum ini menjelaskan mengenai kondisi ketika dua
muatan listrik dengan jarak tertentu saling berinteraksi dan
melakukan gaya Tarik menarik atau tolak menolak. Gaya tarik
menarik akan terjadi apabila muatan listrik yang berlainan (+-)
bertemu, sedangkan gaya tolak menolak akan muncul ketika
muatan listrik sejenis (++/––) saling bertemu.
3. Konduktivitas
Konduktivitas listrik adalah kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Bahan yang baik dalam menghantarkan
arus listrik memiliki konduktivitas listrik yang tinggi, sementara bahan
yang buruk dalam menghantarkan arus listrik memiliki konduktivitas
yang rendah. Konduktivitas listrik diukur dalam satuan Siemens per
meter (S/m).

4. Isolator dan konduktor


Isolator adalah bahan yang tidak mengizinkan aliran
listrik melalui mereka, sedangkan konduktor adalah
bahan yang memungkinkan aliran listrik melalui mereka
dengan mudah. Contoh isolator termasuk plastik, kaca,
dan kayu, sementara tembaga dan aluminium adalah
contoh konduktor yang baik karena mereka memiliki
konduktivitas yang tinggi
5. Medan listrik
Medan listrik adalah wilayah di sekitar suatu objek bermuatan
atau penghantar listrik di mana gaya listrik dapat
mempengaruhi partikel bermuatan lainnya. Medan listrik
diciptakan oleh muatan listrik, yang dapat berupa positif atau
negatif. Muatan positif akan menciptakan medan listrik yang
menjauh dari mereka, sedangkan muatan negatif akan
menciptakan medan listrik yang menuju ke arah mereka

6. Potensial listrik

Potensial listrik, juga dikenal sebagai tegangan listrik, adalah besaran skalar yang
digunakan untuk mengukur energi potensial yang diberikan oleh medan listrik pada suatu
titik dalam ruang. Ini menggambarkan seberapa banyak energi potensial yang dimiliki
oleh partikel bermuatan jika ditempatkan pada lokasi tersebut dalam medan listrik.
Potensial listrik diukur dalam satuan volt (V).
7. Hambatan listrik
Hambatan listrik adalah resistansi atau penghalang terhadap aliran arus listrik
dalam suatu rangkaian.Dalam fisika, hambatan listrik diukur dalam satuan ohm
(Ω).

8. Arus listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang mengalir melalui suatu
penghantar seperti kawat. Arus listrik diukur dalam satuan ampere (A)

9. Hukum ohm
Hukum Ohm adalah sebuah prinsip dasar dalam elektronika yang
menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian
listrik adalah sebanding dengan tegangan listrik yang diterapkan pada
rangkaian tersebut, dan sebaliknya.Hukum Ohm pertama kali dijelaskan
oleh ilmuwan Jerman bernama Georg Simon Ohm pada tahun 1827.

10. Kapasitansi
Kapasitansi adalah sifat fisik dalam elektronika yang mengukur
kemampuan suatu objek untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitansi
diukur dalam satuan farad (F).
03

Besaran Listrik

Besaran listrik merujuk pada ukuran-


ukuran yang digunakan untuk mengukur
kuantitas dan sifat arus listrik serta
komponen-komponen terkait dalam
suatu rangkaian listrik.
Besaran-besaran Listrik

1. Arus Listrik (I): Arus listrik adalah aliran muatan listrik dalam suatu penghantar. Satuan
arus listrik diukur dalam Ampere (A). Arus dapat mengalir dalam dua arah, yaitu positif dan
negatif, tergantung pada arah pergerakan muatan.

2.Tegangan Listrik (V): Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial antara dua titik
dalam suatu rangkaian. Satuan tegangan adalah Volt (V). Tegangan menciptakan gaya
dorong untuk mendorong arus listrik mengalir dalam suatu penghantar.

3.Hambatan Listrik (R): Hambatan adalah besaran yang mengukur sejauh mana suatu
benda menghambat aliran arus listrik. Satuan hambatan adalah Ohm (Ω). Semakin tinggi
hambatan, semakin sulit arus listrik mengalir.

4.Daya Listrik (P): Daya listrik merupakan energi yang dikonsumsi atau dihasilkan oleh
suatu perangkat listrik. Dalam satuan Watt (W), daya dihitung dengan perkalian antara
tegangan dan arus, yaitu P = V x I.
5.Energi Listrik (E): Energi listrik adalah jumlah total energi yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh
suatu perangkat listrik dalam jangka waktu tertentu. Satuan energi adalah Joule (J) atau
Kilowatt-hour (kWh).

6.Kapasitas Arus (C): Kapasitas arus mengukur berapa banyak muatan listrik yang dapat
disimpan dalam suatu kapasitor pada perbedaan tegangan tertentu. Satuan kapasitas arus
adalah Farad (F).

7.Induktansi (L): Induktansi mengukur kemampuan suatu induktor (gulungan kawat) untuk
menghasilkan tegangan berbanding lurus dengan perubahan arus yang mengalir melaluinya.
Satuan induktansi adalah Henry (H).

8.Frekuensi (f): Frekuensi mengukur berapa kali siklus lengkap perubahan arah arus atau
tegangan terjadi dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai