Profesi perawat di Indonesia memiliki proporsi relatif besar 40% dari seluruh
jumlah tenaga kesehatan yang ada di Indonesia. Sehingga baik maupun
buruk kinerja perawat menjadi salah satu indikator utama mutu asuhan
keperawatan di rumah sakit atau di instansi kesehatan yang lain.1 Dalam
melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada klien, cakupan
tanggung jawab perawat adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengurangi dan menghilangkan penderitaan
serta memulihkan kesehatan yang kesemuanya ini dilaksanakan atas dasar
pelayanan yang sudah sesuai. Peran perawat menurut konsorsium ilmu
kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan
dan peneliti.2
Semua upaya ditempuh untuk mencapai taraf ketrampilan tertentu yang dapat
menunjang pekerjaan menjadi lebih baik, lebih efisien, dan lebih berdaya
guna. Peningkatan mutu dan kualitas kemampuan serta ketrampilan ini
digunakan untuk lebih meningkatkan pelayanan, peran, dan fungsi petugas
kesehatan.7Dengan demikian, perawat dapat melaksanakan asuhan
keperawatan dengan penuh rasa tanggung jawab yakni dengan
memperhatikan etika serta kode etik keperawatan. Tidak hanya dipelajari
saja, namun hal tersebut wajib untuk diterapkan serta dipraktekkan kepada
suatu individu, kelompok, masyarakat, serta khalayak umum. Dengan
mengerti, memahami, dan menerapkan etika dan kode etik keperawatan,
seorang perawat diharapkan dapat meningkatkan standar kualitas untuk
dirinya sendiri maupun instansi yang ditempatinya atau bahkan dapat
meningkatkan kualitas dan nama baik pekerjaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA