No. Revisi : SPO Tanggal : 03 September 2023 Terbit Halaman : 1/4 PJ KLINIK PRATAMA HARAPAN KITA KLINIK PRATAMA VILLA PESONA ASRI HARAPAN KITA VILLA PESONA ASRI dr Ratna Palupi Indirasari
1. Pengertian Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kondisi
pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis, ruangan, peralatan, permintaan dll kepada seseorang (Dokter, Perawat) melalui telepon maupun secara lisan yang dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat kepada penerima informasi sehingga dapat mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien. 2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif di Klinik Pratama Harapan Kita Villa Pesona Asri 2. Meningkatkan kualitas keselamatan pasien klinik 3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Harapan Kita Villa Pesona Asri No. Kep/08/PMKP/IX/2023 tentang Kebijakan Komunikasi Pemberian Informasi dan Edukasi yang Efektif di Klinik Harapan Kita VILLA PESONA ASRI 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien 5. Alat Dan Bahan Ruangan yang nyaman Meja dan Kursi 6. Prosedur 1. Komunikasi Pemberian Informasi dan Edukasi Yang Efektif antara Perawat Dan Pasien Dalam komunikasi di klinik petugas dan tenaga medis harus melakukan proses verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan tulis, baca kembali dan konfirmasi ulang (TULBAKON) contoh pada saat asuhan kePerawatan 2. Komunikasi Pemberian Informasi dan Edukasi Yang Efektif Dokter Dan Pasien Dalam komunikasi di klinik petugas dan tenaga medis harus melakukan proses verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan tulis, baca kembali dan konfirmasi ulang (TULBAKON) contoh pada saat anamnesa pasien dengan Dokter 3. Komunikasi Antar Pemberi Layanan (Perawat/ Bidan dengan Dokter dan Perawat /Bidan dengan Perawat/ Bidan) a. Sebelum menelepon Dokter jaga/Dokter penanggung jawab pasien Perawat/Bidan telah melakukan pemeriksaan fisik, pengkajian dan membaca kembali rekam medis. b. Perawat/ Bidan/ Dokter menuliskan hal yang akan dilaporkan menggunakan formulir lembar komunikasi SBAR dan catatan terintegrasi untuk pertama kali melaporkan pasien. c. Sebelum melaporkan Perawat/Bidan/Dokter menyampaikan salam singkat seperti “selamat pagi/siang/sore, Dokter? “ d. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip komunikasi SBAR SITUATION Sebutkan identitas Perawat dan ruangan / unit RS tempat asal Perawat melapor. Sebutkan nama pasien, umur, diagnosis masuk serta keluhan utama pasien. BACKGROUND Sebutkan alergi, terapi yang diberikan dan pemeriksaan penunjang lainnya. ASSESMENT Sebutkan penilaian tanda-tanda vital dan kesadaran pasien tersebut. RECOMMENDATION Tindakan yang sudah dilakukan Terapi/ tindakan/ instruksi apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki masalah pasien. 4. Tatalaksana komunikasi Efektif a. Petugas menyiapkan lembar komunikasi SBAR b. Petugas meaporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip komunikasi SBAR SITUATION Sebutkan identitas Perawat dan ruangan/ unit tempat asal Perawat melapor. Sebutkan nama pasien, umur, diagnosis masuk serta keluhan utama pasien. BACKGROUND Sebutkan alergi, terapi yang diberikan dan pemeriksaan penunjang lainnya., ASSESMENT Sebutkan penilaian tanda-tanda vital dan kesadaran pasien tersebut. RECOMMENDATION Tindakan yang sudah dilakukan Terapi/ tindakan/ instruksi apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki masalah pasien. c. Dokter memberikan instruksi d. Perawat melakukan konfirmasi Kembali perintah Dokter dengan cara a) mencatat kembali (writing down) semua instruksi dari Dokter dalam pada kolom RECOMMENDATION b) Perawat/ Bidan Dokter memastikan bahwa instruksi yang diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan membacakan kembali (repeat back and read back) ke pengirim pesan (Dokter) untuk mengkonfirmasi kebenaran pesan yang telah dituliskan Perawat tentang instruksi Dokter. c) Untuk penyebutan obat/ tindakan dapat menggunakan daftar- daftar KODE ALFABETH yang sudah dibuat di Klinik Harapan Kita Villa Pesona Asri e. Apabila sudah benar repeat back dan read back maka Perawat/ Bidan memberikan cap/ stempel “read back” berwarna merah pada formulir lembar komunikasi SBAR. f. Hasil catatan Perawat tadi tanda tangani dan diberikan nama jelas penerima informasi g. Kolom Pemberi instruksi dan yang menerima laporan terbaru melalui telepon/ lisan wajib memberikan paraf nama jelas, tanggal dan jam verifikasi pada kolom cap “Verifikasi“ di formulir komunikasi SBAR makasimal 1 x 24 jam h. Setiap melaporkan pasien kepada Dokter, Perawat/ Bidan melalui telepon wajib menggunakan formulir lembar komunikasi SBAR, yang termasuk di dalam catatan terintegrasi dan didokumentasikan dalam rekam medis. 7. Bagan Alir - 8. Hal – Hal Yang Perlu Kenyamanan Pasien dalam berkomunikasi Di Perhatikan Kerahasiaan
9. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang Pemeriksaan Umum 3. Ruang Gigi 4. Ruang Tindakan 5. Ruang KIA/KB 6. Ruang VK 10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Historis Perubahan