STANDAR Direktur RSIA Resti Mulya, PROSEDUR 27 Juni 2022 OPERASIONAL dr. Fauzan Rahman, MARS Komunikasi efektif melalui lisan atau telepon yang dilakukan oleh PENGERTIAN perawat atau dokter ruangan dan IGD untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan dan permasalahan pasien kepada dokter DPJP yang merawat secara tepat waktu,lengkap,akurat,jelas dan dipahamioleh kedua belah pihak. 1. Untuk menjalin kerjasama antar dokter&perawat TUJUAN 2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien 3. Meningkatkan mutu pelayanan medis KEBIJAKAN Peraturan direktur rumah sakit resti mulya nomor 056/DIR.RSIARM/SK/VI/2022 Tentang Panduan komunikasi efektif Alat yang dibutuhkan : 1. Cap SBAR PROSEDUR 2. Pulpen 3. Telepon A. PERSIAPAN 1. Perawat/dokter juga menyiapkan berkas rekam medis pasien yang akan di informasikan 2. Perawat/dokter jaga menyiapkan data masalah/kondisi pasien yang akan dilaporkan 3. Perawat/dokter jaga mengidentifikasi identitas dokter tujuan ( nama dan nomor telepon DPJP ) B. PELAKSANAAN 1. Perawat/dokter jaga melaporkan masalah/ kondisi pasien secara langsung via lisan maupun melalui telepon 2. Apabila laporan dilakukan melalui telepon perawat/dokter jaga menyebutkan nama dirinya, tempat tugas dan mengklarifikasi nama DPJP yang dituju 3. Perawat/dokter jaga menyampaikan tujuan pelaporan pasien 4. Perawat/dokter jaga menyebutkan identitas pasien ( nama pasien,nomor kamar/bed pasien dan data lain sesuai kebutuhan) 5. Perawat/dokter jaga melakukan komunikasi/melaporkan dengan metode SBAR sebaga iberikut : a. Situation (S) : perawat/dokter jaga menyebutkan situasi KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA PETUGAS KESEHATAN VA LISAN/TELEPON No. Dokumen No. Revisi Halaman 002/RSIA-RM/AKR-RS/MKE/2021 02 2/2 PROSEDUR Yang dialami pasien terkini,misalnya,vitalsign,kesadaran,dll. b. Background (B) : perawat/dokter jaga menyebutkan latar belakang yang mendasari situasi,misalnya diagnose medis,tindakan pelayanan yang baru saja dilakukan, dll c. Assessment (A) :perawat/dokter jaga menyebutkan dugaanadanya masalah keperawatan atau masalah medis pada pasien tersebut. d. Recommendation ( R) : perawat/dokter jaga menanyakan/mengusulkan/mendiskusikan pemeriksaan atau tindakan yang perlu dilakukan. 6. Perawat/dokter jaga menuliskan hasil konsultasi dalam catatan medis bagian instruksi dokter dan membubuhkan cap SBAR disamping tulisan. 7. Penulisan hasil konsultasi tidak boleh disingkat dan harus ditulis secara lengkap dan jelas. 8. Apabila komunikasi dilakukan per telpon : a. Perawat/dokter jaga menyimak informasi dengan seksama dan selanjutnya mencatat pada berkas rekam medis program terapi/rencana tindakan yang akan dilakukan b. Perawat/dokter jaga melakukan klarifikasi program terapi/rencana tindakan dengan membaca kanulang apa yang telah di tulis, khusus untuk obat yang termasuk dalam daftar obat LASA/NORUM danhigh alert dilakukan dengan membaca per huruf (spelling). c. Perawat/dokter jaga mencatumkan tangal,jam,tandatangan,dan nama terang pada program terapi dan rencana tindakan tersebut. d. Perawat/dokter jaga membubuhkan tanda centang pada kolom “read back” jika kolomread backbelumdicentangmakaperawat lain yang membaca meng kofirmasi ulang hasil konsultasi kepada dokteryanbersangkutan. 9. Dokter segera menandatangani program terapi/rencana tindakan yang ditulis oleh perawat/dokter jaga tersebut dalam waktu 1 x 24 jam (verifikasi). UNIT TERKAIT 1. Instalasigawatdarurat 2. OK 3. Unit rawatjalan 4. Unit rawatinap 5. Instalasifarmasi