Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 1 – 11

Tanggal Terbit Disahkan Oleh


SPO Direktur
Sasaran Keselamatan Pasien
(SKP)

dr. H. MARKENLLY, M.Kes


NIP. 19660311 200311 1 001

PENGERTIAN Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan oleh perawat atau
bidan untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan dan
permasalahan pasien kepada dokter yang merawat secara tepat waktu,
lengkap, akurat , jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak.
TUJUAN 1. Untuk menjalin kerjasama dokter & perawat / bidan
2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan
pasien
3. Meningkatkan mutu pelayanan
4. Komunikasi via telepon menggunakan teknik SBAR
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Komunikasi SBAR via telepon antara Perawat / Bidan –


Dokter (dr. Jaga dan dr. DPJP)
1.1. Sebelum menelpon dokter jaga atau dokter penanggung
jawab pasien, perawat / bidan telah melakukan
pemeriksaan fisik, anamnesa (pengkajian), dan membaca
rekam medis pasien.
1.2. Perawat/ bidan menulis hal-hal yang akan dilaporkan di
formulir lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 2 – 11

melaporkan pasien, selanjutnya bila akan menelepon


dokter kembali, perawat/ bidan menuliskan di lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi.
1.3. Perawat/ bidan membaca status dan data pasien yang
akan dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah
benar.
1.4. Perawat/ bidan menyiapkan Rekam Medis pasien dan
lembar komunikasi SBAR yang telah diisi didekat
pesawat telepon lengkap dengan data - data yang akan
dilaporkan.
1.5. Sebelum melaporkan, perawat/ bidan menyampaikan
salam singkat, seperti: “selamat pagi / siang / sore /
malam dokter?”.
1.6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR.
1.6.1. Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan / unit RS
tempat perawat bertugas, dan sebutkan nama
lengkap pasien, umur, kamar/ ruangan, serta
masalah utama pasien saat ini (misalnya: sesak
nafas, nyeri dada, badan panas, dll).
1.6.2. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:
- Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG, dsb.
- Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO2,
Analisis Gas Darah, dsb).
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 3 – 11

- Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,


perdarahan, dsb).
- Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
- Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
1.6.3. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
- Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb).
- Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok, dsb).
1.6.4. Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan).
1.6.4.1. Saya meminta dokter untuk:
- Memindahkan pasien ke ICU?
- Segera datang melihat pasien?
- Mewakilkan dokter lain untuk datang?
- Konsultasi ke dokter lain
1.6.4.2. Pemeriksaan atau terapi apa yang
diperlukan:
- Foto Rontgen?
- Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
- Pemeriksaan EKG?
- Pemberian Oksigenasi?
- Beta2 antagonis nebulizer?
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 4 – 11

1.6.4.3. Apabila ada perubahan terapi kemudian


tanyakan:
- Seberapa sering diperlukan pemeriksaan
tanda vital.
- Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?
1.6.4.4. Konfirmasi
- Saya telah mengerti rencana tindakan
pasien
- Apa yang harus saya lakukan sebelum
dokter sampai disini?
1.7. Perawat/ bidan mencatat (writing down) semua
rekomendasi / instruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia / lembar instruksi
dokter / catatan terintegrasi dalam rekam medik pasien:
1.7.1. Tanggal dan jam pesan diterima.
1.7.2. Dosis obat yang akan diberikan dan waktu
pemberian harus spesifik untuk menghindari
salah penafsiran / hasil test kritis yang
dilaporkan.

1.8. Perawat/ bidan memastikan bahwa rekomendasi yang


diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan
membacakan kembali (repeat back dan read back) ke
pengirim pesan (dokter) untuk konfirmasi kebenaran
pesan yang telah dituliskan dan hal-hal yang telah
diinstruksikan oleh dokter. Hal ini dibuktikan dengan
menulis pada lembar komunikasi SBAR untuk
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 5 – 11

komunikasi per telepon yang pertama kali dan dengan


memberikan cap/ stempel “read back (+)” pada catatan
perkembangan terintegrasi untuk komunikasi per telepon
selanjutnya.
1.9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR/ Lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama
jelas perawat/ bidan yang melapor, dan nama dokter
yang memberikan pesan/ instruksi.
1.10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam
verifikasi pada kolom yang tersedia di lembar
komunikasi SBAR/ lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi pada saat:
1.10.1. Untuk dokter jaga : pada saat pergantian shift
atau selambat-lambatnya dlm waktu 1 x 24 jam.
1.10.2. Untuk dokter DPJP : pada saat visit pertama kali
atau selambat-lambatnya dalam waktu1 x 24 jam.
1.10.3. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti, sakit) maka yang melakukan
verifikasi menandatangani catatan pesan yang
ditulis - penerima pesan adalah dokter pengganti
yang ditunjuk oleh dokter DPJP tersebut
dalam waktu 1 x 24 jam.
1.11. Saat pertama kali akan melaporkan pasien kepada
dokter, perawat/ bidan menggunakan formulir lembar
komunikasi SBAR, selanjutnya bila akan melaporkan
kondisi pasien melalui telepon untuk pasien yang sama,
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 6 – 11

maka perawat/ bidan menulis di lembar instruksi dokter/


catatan terintegrasi dan ditandatangani.
1.12. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di
dalam rekam medis pasien yang bersangkutan (untuk
pasien rawat inap).
1.13. Penulisan/ pendokumentasian pelaporan komunikasi
SBAR ke dokter oleh petugas rawat jalan (perawat/
bidan) di dalam catatan terintegrasi di status pasien yang
bersangkutan.

2. Komunikasi SBAR antar Dokter - DPJP/ Dokter Konsulen


2.1. Sebelum menelpon dokter DPJP atau dokter konsulen,
dokter jaga ruangan telah melakukan pemeriksaan fisik,
anamnesa (pengkajian), dan membaca rekam medis pasien.
2.2. Dokter menulis hal-hal yang akan dilaporkan di formulir
lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan
pasien, selanjutnya bila akan menelepon dokter kembali,
dokter menuliskan di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi.
2.3. Dokter membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.

2.4. Dokter menyiapkan Rekam Medis pasien dan lembar


komunikasi SBAR yang telah diisi didekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan.
2.5. Sebelum melaporkan, dokter menyampaikan salam singkat,
seperti: “selamat pagi/ siang/ sore/ malam dokter?”
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 7 – 11

2.6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip


komunikasi SBAR.
2.6.1. Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS
tempat perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap
pasien, umur, kamar/ ruangan, serta masalah utama
pasien saat ini (misalnya: sesak nafas, nyeri dada,
badan panas, dll).
2.6.2. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:
- Status Kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG, dsb).
- Status Respirasi (frekuensi pernapasan, SPO2,
Analisis Gas Darah, dsb).
- Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb).
- Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb).
- Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
2.6.3. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
- Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb).
- Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok, dsb).
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 8 – 11

2.6.4. Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
2.6.4.1. Saya meminta dokter untuk:
- Memindahkan pasien ke ICU?
- Segera datang melihat pasien?
- Mewakilkan dokter lain untuk datang?
- Konsultasi ke dokter lain?
2.6.4.2. Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
- Foto Rontgen?
- Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
- Pemeriksaan EKG?
- Pemberian Oksigenasi?
- Beta2 antagonis nebulizer?
2.6.4.3. Apabila ada perubahan terapi kemudian
tanyakan:
- Seberapa sering diperlukan pemeriksaan
tanda vital.
- Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lag?
2.6.4.4. Konfirmasi:
- Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
- Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai disini?
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 9 – 11

2.7. Dokter mencatat (writing down) semua rekomendasi/


instruksi dari dokter dalam kolom lembar komunikasi
SBAR yang tersedia/ lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi dalam rekam medik pasien:
2.7.1. Tanggal dan jam pesan diterima
2.7.2. Dosis obat yang akan diberikan dan waktu
pemberian harus spesifik untuk menghindari salah
penafsiran/hasil test kritis yang dilaporkan.
2.8. Dokter memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan
telah sesuai dengan cara mengulang dan membacakan
kembali (repeat back dan read back) ke pengirim pesan
(dokter) untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah
dituliskan dan hal-hal yang telah diinstruksikan oleh
dokter.
2.9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR/ Lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama
jelas dokter yang melapor, dan nama dokter yang
memberikan pesan/ instruksi.
2.10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf dan nama jelas pada kolom yang
tersedia di lembar komunikasi SBAR/lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi pada saat visite pertama kali
atau selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam.
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 10 – 11

2.11. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)


berhalangan (cuti, sakit) maka yang melakukan verifikasi
menandatangani catatan pesan yang ditulis oleh penerima
pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh dokter
DPJP tersebut.
2.12. Saat pertamakali akan melaporkan pasien kepada
dokter, dokter menggunakan formulir lembar komunikasi
SBAR, selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien
melalui telepon untuk pasien yang sama, maka dokter
menulis di lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi
dan ditandatangani.
2.13. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di
dalam rekam medis pasien yang bersangkutan.
3. Komunikasi SBAR antara Petugas Penunjang – Perawat/
Dokter/ Bidan.
3.1. Sebelum menelpon perawat/ dokter/ bidan, petugas
penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitasi
medik, apoteker, dan petugas lain) sudah menyiapkan data-
data yang akan dilaporkan melalui telepon.
3.2. Petugas penunjang mencatat dahulu hal-hal apa saja yang
akan dilaporkan dan membaca kembali untuk memastikan
bahwa data yang akan dilaporkan sudah benar.
3.3. Petugas penunjang menyiapkan catatan yang telah dicatat
didekat pesawat telepon lengkap dengan data-data yang akan
dilaporkan.
3.4. Sebelum melaporkan, petugas penunjang menyampaikan
salam singkat, seperti : “selamat pagi/ siang/ sore/ malam”.
KOMUNIKASI LISAN/ LISAN VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/2019 00 11 – 11

3.5. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip


komunikasi SBAR.
3.5.1. Situation
Sebutkan identitas petugas penunjang dan ruangan/ unit
RS tempat petugas tersebut bertugas, dan ceritakan
dengan jelas kondisi/situasi yang membuat anda
khawatir.
3.5.2. Background
Merupakan penemuan/ data obyektif berdasarkan
pengamatan anda Laporkan yang penting dan relevan.
3.5.3. Assesment
Hasil analisa anda terhadap situasi tersebut yang
memerlukan tindak lanjut atau dianggap memiliki
risiko.
3.5.4. Recommendation
Berikan usul atau saran:
- Petugas penunjang yang melaporkan hasil kritis
harus mencatat tanggal dan waktu menelepon,
nama lengkap petugas kesehatan yang dihubungi
dan nama lengkap yang menelpon.
- Petugas penunjang mendokumentasikan secara
lengkap hal-hal yang sudah dilaporkan ke dalam
buku catatan/ buku laporan kritikal result di unit
masing-masing.
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Instalasi Keperawatan/ Bidan
2. Seluruh Instalasi Penunjang Medis

Anda mungkin juga menyukai