Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS KESEHATAN

NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN

003/SPO/PMKP-EMCS/V/2018 00 1 dari 3

TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH


DIREKTUR
STANDAR RS EMC SENTUL
PROSEDUR MEI 2018
OPERASIONAL

dr. Hardjanto, Sp.B, MARS


Adalah penyampaian informasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan (dokter,
PENGERTIAN
perawat, dan petugas kesehatan lainnya) secara tepat waktu, lengkap, akurat,
jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak (pemberi dan penerima informasi).

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan komunikasi efektif


TUJUAN
antar petugas kesehatan di rumah sakit.

Surat Keputusan Direktur RS Tentang Kebijakan Umum Pelayanan Rumah Sakit


KEBIJAKAN
EMC Sentul.

Teknik Komunikasi Efektif :


PROSEDUR
SBAR
S : Situation
Petugas melaporkan situasi pasien, meliputi : nama pasien, umur dan lokasi
tempat pasien dirawat, masalah yang ingin disampaikan, tanda – tanda vital,
kekuatiran petugas terhadap kondisi pasien saat itu.
B : Background
Petugas menyampaikan latar belakang masalah pasien terjadi, misalnya : Hasil
pemeriksaan Laboratorium, radiologi, tanda – tanda vital, masalah keperawatan
yang belum teratasi, kondisi pasien sebelumnya.
A : Assesment
Tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah utama. Petuga
menginfomasikan prediksi yang akan datang atau masalah berlanjut ke kondisi
yang lebih buruk sehubungan dengan masalah utama, tindakan medis atau
keperawatan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah utama.
R : Recommendation
Rencana tindak lanjut yang akan diambil dan perlu dimonitor. Petugas
menginformasikan rencana tindakan yang harus diambil setelah setelah
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS KESEHATAN

NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN

003/SPO/PMKP-EMCS/V/2018 00 2 dari 3

dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah, namun masih ada tindakan lain
yang harus dilaksanakan , antara lain : saran rujuk, perubahan palnning/
intervensi dari dokter, apakah diperlukan pemeriksaan tambahan.
TBAK
1. T : Tuliskan pesan yang disampaikan DPJP ( pemberi Pesan) pada lembar
jawaban konsul bila menerima jawaban konsul atau pada lembar catatan
terintegrasi bila melaporkan kondisi pasien.
2. Ba : Bacakan kembali ( Read Back ) pesan yang sudah ditulis kepada DPJP (
pemberi pesan ). Selesai membacakan pesan, penerima pesan
mengingatkan DPJP ( pemberi pesan ) untuk melakukan konfirmasi.
Lakukan pengejaan dengan Alphabeth fonetik ( Bahasa Radio ) Instruksi
yang terkait dengan obat LASA ( Look Alike Sound Alike ).
3. K : Konfirmasi Instruksi atau hasil yang di sebutkan oleh pemberi pesan
dengan jawaban “ ya sudah benar”, bila sesuai dengan instruksi / pesan
yang diberikan sebelumnya.
Konfirmasi di lakukan dalam 1 x 24 jam atau pada saat visite pertama,
dengan cara DPJP menuliskan nama, tanda tangan, tanggal dan jam di
kolom stempel / konfirmasi READBACK ( Stempel berwarna merah )
pemberi pesan di formulir catatan perkembangan terintergritas.
Persiapan Alat
- Rekam medis pasien
- pulpen
- pesawat telepon
Pelaksanaan
1. Petugas mengidentifikasi secara langsung dengan menanyakan
langsung nama pasien (pada keluarga bila pasien tidak sadar) dan
melihat ke gelang identitas.
2. Petugas melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien.
3. Siapkan didekat pesawat telepon : status pasien, pulpen dan stempel
READBACK.
4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada lembar CPPT dengan teknik
SBAR.
5. Petugas menghubungi pemberi perintah/ dokter melalui telepon.
6. Petugas melaporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan
menggunakan teknik SBAR yang tertulis dalam CPPT di rekam medis
pasien.
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS KESEHATAN

NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN

003/SPO/PMKP-EMCS/V/2018 00 3 dari 3

7. Dokter pemberi informasi akan memberikan respon atau jawaban pada


saat itu juga.
8. Petugas/ penerima informasi mencatat isi perintah yang diucapkan oleh
dokter / pemberi perintah atau informasi pada lembar CPPT dengan
mencantumkan nama, tanggal dan jam saat melapor dengan
menggunakan metode TBAK.
9. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah / dokter. Eja ulang satu
persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat golongan LASA
/ NORUM dan obat high alert.
10. Pemberi perintah/ dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah
mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran
pembacaan secara lisan , misal “ ya sudah benar”.
11. Petugas/ penerima informasi bertandatangan atas penerimaan
informasi tersebut dan memberikan cap READBACK.
12. Pemberi perintah/ dokter harus melakukan verifikasi terhadap instruksi
yang telah diberikan dengan bertandatangan pada lembar CPPT di
dalam cap READBACK pada saat datang/ hari berikutnya maksimal 1 x
24 jam.
Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan) berhalangan (cuti, sakit) maka
yang melakukan verifikasi menandatangani catatan pesan yang ditulis -
penerima pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh dokter DPJP
tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.

1. IGD
UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Laboratorium
6. Gizi
7. Fisioterapi
8. MCU

Anda mungkin juga menyukai