010/SPO/SKP/RSMeloy/I/2023 0 1/2 Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh: Kepala RSU Meloy Sangatta Standar Prosedur 02 Januari 2023 Operasional
dr. Johan Tonglo
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya) secara tepat Pengertian waktu, lengkap akurat, dan dipahami oleh kedua pihak (pemberi dan penerima informasi) 1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien Tujuan 2. Meningkatkan mutu pelayanan 3. Untuk menjalin kerjasama dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Meloy NOMOR : Kebijakan 003.N/SK/DIR-RSMeloy/I/2023 tentang Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif di Rumah Sakit Umum Meloy Persiapan alat : 1. Rekam Medis 2. Pulpen 3. Telepon/HP
Prosedur Cara Kerja :
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan melihat gelang identifikasi pasien dan menanyakan langsung nama pasien (pada keluarga bila pasien tidak sadar) 2. Lakukan pengkajian keperawatan kepada pasien 3. Siapkan status pasien (RM), pulpen didekat pesawat telepon/HP 4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada Rekam Medis pasien 5. Tekan nomor ekstensi/HP pemberi perintah / dokter 6. Setelah telepon tersambung, ucupkan salam 7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan menggunakan teknik SBAR (baca: teknik komunikasi SBAR) 8. Dokter pemberi informasi akan memberikan respon atau jawaban pada saat itu juga 9. Perawat mencatat isi perintah yang diucapkan oleh dokter/ pemberi informasi pada Rekam Medis (RM) pasien. 10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan membaca ulang pada pemberi perintah/ dokter (eja ulang satu persatu hurufnya bila mengandung nama obat golongan LASA (Look Alike Sound Alike)/ NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, daftar nama LASA/NORUM dan High Alert terlampir. 11. Pemberi perintah/ dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah perintah dibacakan ulang dan memberikan pernyataan kebenaran secara lisan misal “ Ya Sudah Benar “ 12. Tuliskan instruksi dokter tersebut pada Rekam Medis (RM) pasien pada lembar CPPT dengan cara menulis tanggal, jam saat melaporkan kemudian mencantumkan kondisi pasien dengan teknik SBAR dan distampel TBAK 13. Penerima Informasi/ perawat bertanda tangan pada Form Stampel TBAK 14. Telepon ulang pemberi perintah/ dokter bila laporan belum dibacakan ulang, dan belum dikonfirmasikan ulang isi perintah 15. Ucapkan terima kasih dan salam 16. Pemberi informasi/ dokter harus mengkonfirmasi instruksi yang telah diberikan dengan bertanda tangan pada form TBAK pada hari berikutnya atau maksimal 1 x 24 jam.
- Ruang Rawat Inap
- IGD - Laboratorium Unit Terkait - Radiologi - OK - HCU - Instalasi Farmasi