Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No Dokumen 090/440/PkmWangunharja
No Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 3 Januari 2018
Halaman 3

UPT PUSKESMAS dr.SRI MULYATI


WANGUNHARJA NIP.19781202 200701 2 003

Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kondisi


baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis,
ruangan, peralatan, permintaan dll, kepada seseorang (dokter, bidan
1. Pengertian kordinator, penanggung jawab poned, bidan Poned dll) melalui
telepon maupun secara lisan yang dilakukan secara akurat, lengkap,
dimengerti, tidak duplikasi dan tepat kepada penerima informasi
sehingga dapat mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan
keselamatan pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif (SBAR) di UPT
Puskesmas Wangunharja dapat tertata dan berkesinambungan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wangunharja Nomor.
011/440/PkmWangunharja tentang Komunikasi Internal
4. Referensi -

a. Persiapan alat dan bahan


1. Formulir SBAR
2. Rekam Medis
3. Pulpen
b. Petugas yang melaksanakan
1. Petugas pendaftaran dan PONED
c. Langkah-langkah
A. Komunikasi SBAR via telepon antara Bidan dan Dokter
1. Sebelum menelpon dokter, Bidan jaga PONED telah
melakukan anamnesa (pengkajian), pemeriksaan fisik dan
membaca rekam medis pasien.
2. Bidan menulis hal – hal yang akan di laporkan di formulir
lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan
pasien, selanjutnya bila akan menelpon dokter kembali, bidan
5. Prosedur menuliskan di lembar instruksi dokter atau catatan terintegrasi
3. Bidan membaca status dan data pasien yang akan dilaporkan
untuk memastikan bahwa data sudah benar
4. Bidan menyiapkan lembar komunikasi SBAR yang telah diisi
dengan data – data yang akan di laporkan
5. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
5.1. Situation
Sebutkan identitas bidan rawat inap (PONED) yang
sedang bertugas dan sebutkan nama lengkap pasien ,
umur, serta masalah utama pasien saat ini.
5.2. Background
Sebutkan data klinis pasien sesuai dengan pengkajian
awal dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
disertai data pemeriksaan penunjang lainnya jika telah
diperoleh
5.3. Assesment
Sebutkan diagnosis masalah pasien
5.4. Recommendation
Rekomendasikan sesuai kebutuhan :
5.4.1. Saya meminta dokter untuk :
- Segera datang melihat pasien ?
- Mewakilkan dokter lain untuk datang ?
- Konsultasi ke dokter lain ?
5.4.2. Pemeriksaan atau terapi apa yang di perlukan :
- Pemeriksaan USG ?
- Pemeriksaan EKG ?
- Pemeriksaan Laboratorium ?
5.4.3. Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
- Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
– tanda vital?
- Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter kembali ?
5.4.4. Konfirmasi :
- Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
- Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai disini ?
6. Bidan mencatat (writing down) semua rekomendasi atau
instruksi dari dokter dalam kolom lembar komunikasi SBAR
yang tersedia atau lembar instruksi dokter atau catatan
terintegrasi dalam rekam medis pasien :
- Tanggal dan jam pesan diterima
- Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran atau
hasil test kritis yang di laporkan
7. Bidan memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah
sesuai dengan cara mengulang dan membacakan kembali
(repeat back dan read back) ke pengirim pesan (dokter) untuk
konfirmasi kebenaran pesan yang telah diinstrusikan oleh
dokter. Hal ini dibuktikan dengan menulis pada lembar
komunikasi SBAR untuk komunikasi per telepon yang
pertama kali dan dengan memberikan cap atau stempel “read
back (+)” berwarna pada catatan perkembangan terintegrasi
untuk komunikasi per telepon selanjutnya.
8. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR / Lembar isntruksi dokter /
catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama jelas bidan
yang melapor, dan nama dokter yang memberikan pesan /
instruksi.
9. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memberikan paraf, nama jelas , tanggal dan jam verifikasi
pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi SBAR /
lembar instruksi dokter / catatan terintegrasi pada saat:
a. Untuk dokter jaga: pada saat pergantian shift atau
selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam
b. Untuk dokter DPJP: pada saat visite pertama kali atau
selambat-lambatnya dalam waktu1 x 24 jam
10. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan) berhalangan
(cuti, sakit) maka yang melakukan verifikasi menandatangani
catatan pesan yang ditulis – penerima pesan adalah dokter
pengganti yang ditunjuk oleh dokter DPJP tersebut dalam
waktu 1 x 24 jam.
11. Saat pertamakali akan melaporkan pasien kepada dokter,
bidan menggunakan formulir lembar komunikasi SBAR,
selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien melalui
telepon untuk pasien yang sama, maka bidan menulis di
lembar instruksi dokter / catatan terintegrasi dan
ditandatangani.
12. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan (untuk pasien rawat
inap)
13. Penulisan / pendokumentasian pelaporan komunikasi SBAR
ke dokter oleh petugas rawat jalan (bidan) di dalam catatan
terintegrasi di status pasien yang bersangkutan.
1. Pendaftaran
6. Unit Terkait
2. PONED

7. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1
2

Anda mungkin juga menyukai