Anda di halaman 1dari 3

RSGM

Universitas Jember KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS KESEHATAN


VIA LISAN /TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00302/UN25.3.5/SP 00 1/3
O/2021
Ditetapkan Direktur RSGM
Universitas Jember
Tanggal Terbit
SPO 19 April 2021

FX. ADY SOESETIJO


PENGERTIAN Komunikasi efektif melalui lisan atau telepon yang dilakukan
oleh perawat atau dokter jaga bangsal dan IGD untuk melaporkan
segala bentuk keluhan, keadaan dan permasalahan pasien kepada
dokter DPJP yang merawat secara tepat waktu, lengkap, akurat ,
jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak.
TUJUAN 1. Untuk menjalin kerjasama antar dokter & perawat.

2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan


keselamatan pasien.

3. Meningkatkan mutu pelayanan medis.


KEBIJAKAN 1. PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2017

2. SK Direktur No 001091/ UN25.3.5/SK/2021 tentang


Keselamatan Pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
Jember

3. SK Direktur Komunikasi efektif antar petugas kesehatan No


00192/UN25.3.5/ SK/2021
PROSEDUR Alat yang dibutuhkan :

1. Cap verifikasi
2. Bolpoint.
3. Telepon
A. Persiapan
1. Perawat/Dokter Jaga menyiapkan berkas rekam medik
pasien yang akan diinformasikan.
2. Perawat/Dokter Jaga menyiapkan data masalah/kondisi
pasien yang akan dilaporkan.
3. Perawat/Dokter Jaga mengidentifikasi identitas dokter
tujuan (nama dan nomer telepon dokter penanggung jawab
pasien).
B. Pelaksanaan
1. Perawat/Dokter Jaga melaporkan masalah/kondisi pasien
secara langsung via lisan maupun melalui telepon.
2. Apabila laporan dilakukan melalui telepon, Perawat/Dokter
Jaga menyebutkan nama dirinya, tempat tugas dan
mengklarifikasi nama dokter penanggung jawab pasien
yang dituju.
3. Perawat/Dokter Jaga menyampaikan tujuan melaporkan
pasien.
4. Perawat/Dokter Jaga menyebutkan identitas pasien (Nama
Pasien, Nomer Kamar / bed pasien dan data lain sesuai
kebutuhan).
5. Perawat/Dokter Jaga melakukan komunikasi/melaporkan
dengan metode SBAR sebagai berikut:
a. Situation (S) : Perawat/Dokter Jaga menyebutkan
situasi yang dialami pasien terkini, misalnya, Vital
Sign, Kesadaran dll.
b. Background (B) : Perawat/Dokter Jaga menyebutkan
latar belakang yang mendasari situasi, misalnya
diagnosa medis, tindakan pelayanan yang baru saja
dilakukan dll.
c. Assesment (A) : Perawat/Dokter Jaga menyebutkan
dugaan adanya masalah keperawatan atau masalah
medis pada pasien tersebut.
d. Recomendation (R) : Perawat/Dokter Jaga menanyakan
/ mengusulkan / mendiskusikan pemeriksaan atau
tindakan yang perlu dilakukan.
6. Perawat/Dokter Jaga menuliskan hasil konsultasi dalam
catatan medis bagian instruksi dokter dan membubuhkan
cap verifikasi disamping tulisan.
7. Penulisan hasil konsultasi tidak boleh disingkat dan harus
ditulis secara lengkap dan jelas.
8. Apabila komunikasi dilakukan per telpon :
a. Perawat/Dokter Jaga menyimak informasi dengan
seksama dan selanjutnya mencatat pada berkas rekam
medis program terapi/rencana tindakan yang akan
dilakukan.
b. Perawat/Dokter Jaga melakukan klarifikasi program
terapi/rencana tindakan dengan membacakan ulang apa
yang telah ditulis , khusus untuk obat yang termasuk
dalam daftar obat LASA/NORUM dan High Alert
dilakukan dengan membaca per huruf (spelling).
c. Perawat/Dokter Jaga mencantumkan tanggal, jam,
tanda tangan dan nama terang pada program terapi dan
rencana tindakan tersebut.
d. Perawat/Dokter Jaga membubuhkan tanda centang
pada kolom “read back”. Jika kolom read back belum
dicentang maka perawat lain yang membaca
mengkonfirmasi ulang hasil konsultasi kepada dokter
yang bersangkutan.
9. Dokter segera menandatangani program terapi/rencana
tindakan yang ditulis oleh perawat/dokter jaga tersebut
dalam waktu 1x 24 jam (Verifikasi)
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Jalan

3. Instalasi Rawat Inap

4. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai