Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


412/SPO/RSUAII/I/2018 00 1/5

RSU ALIYAH II

Ditetapkan,
STANDAR Tgl. Terbit Direktur RSU Aliyah II,
PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2018
(SPO)
dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

Komunikasi efektif antar profesional pemberi asuhan adalah untuk


melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan dan permasalahan pasien
PENGERTIAN kepada penanggung jawab pasien secara tepat waktu, lengkap, akurat,
jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak.

1. Meningkatkan mutu pelayanan pasien yang berorientasi pada


keselamatan pasien.
TUJUAN
2. Menyeragamkan pola komunikasi pelaporan pasien.
3. Mencegah terjadinya kesalahan penyampaian hasil pemeriksaan.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Aliyah Nomor:

KEBIJAKAN 402/KEP/RSUAII/I/2018 Tentang Komunikasi Efektif Antar


Profesional Pemberi Asuhan di RSU Aliyah II Kendari.

A. Dokter/ Perawat/Bidan dengan Dokter DPJP


1. Petugas/pelapor mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
serta menyebutkan dari unit mana saat melaporkan keadaan
pasien melalui telepon “Assalamualaikum, selamat
pagi/sore/malam..…maaf menganggu saya
dokter/perawat/bidan…..mau melaporkan kondisi pasien saat
ini”
PROSEDUR
2. Hal – hal yang diperhatikan ketika akan melakukan laporan
adalah :
a. Pastikan pasien yang akan dilapor telah dilakukan
pemeriksaan
b. Siapkan alat tulis dan berkas rekam medic pasien
3. Menyampaikan laporan situasi pasien saat ini dengan teknik
SBAR yaitu :
KOMUNIKASI VIA TELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
412 /SPO/RSUAII/I/2018 00 2/5

RSU ALIYAH II

Ditetapkan
Tgl. Terbit Direktur RSU Aliyah II Kendari,
STANDAR
PROSEDUR 10 Januari 2018
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

a. Situation : Identitas pasien dan masalah yang dihadapi


pasien saat ini “ nama pasien, tanggal lahir/umur, nomor
rekam medic bila sudah ada serta masalah pasien saat
ini…
b. Backround: Informasi penting apa yang berhubungan
dengan kondisi pasien saat ini dan tanda – tanda vital
pasien “ Keluhan utama pasien saat ini…riwayat penyakit
terdahulu…hasil pemeriksaan tekanan
darah…nadi…suhu…dan pernafasan…”
c. Assesment : Hal - hal yang telah dilakukan “ maaf dokter
saya telah melakukan pemeriksaan/pemasangan….”
d. Recomendation : Apa yang perlu dilakukan untuk
PROSEDUR mengatasi masalah pasien saat ini.” Maaf dokter apa yang
bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat
ini?.....
4. Setelah melakukan komunikasi kepada DPJP pastikan penerima
perintah melakukan hal – hal berikut :
5. Lakukan tulis baca konfirmasi (TUL-BA-KON) pada program
yang diinstruksikan.
6. Bila program DPJP berupa pemberian medikasi, maka
lakukanlah hal-hal sebagai:
7. Menulis nama obat pada RM pasien
8. Mengulang kembali nama obat, dilanjutkan dengan mengeja
nama obat tersebut huruf demi huruf untuk obat-obatan LASA
(nama hampir mirip dengan obat lain) dengan huruf alfabet
KOMUNIKASI VIA TELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
412 /SPO/RSUAII/I/2018 00 3/5

RSU ALIYAH II

Ditetapkan
Tgl. Terbit Direktur RSU Aliyah II Kendari,
STANDAR
PROSEDUR 10 Januari 2018
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

9. Ulang kembali penyebutan dosis, cara pemberian dan waktu


pemberian.
10. Pastikan kembali pada DPJP bahwa instruksi yang
disampaikan sudah benar “ Maaf dokter apa instruksi yang
dokter berikan sudah sesuai? Bila jawaban DPJP “ya sudah
benar, maka
11. Tutup pembicaraan dengan mengingatkan dokter segera
datang untuk menandatangani program yang sudah diberikan
Cap 1 x 24 jam.
12. Ucapkan salam dan terima kasih.
B. Dokter/perawat/bidan dengan Laboran
1. Rawat Inap
PROSEDUR
a. Dokter menuliskan pengantar untuk pemeriksaan
laboratorium.
b. Perawat/bidan menghubungi petugas laboratorium untuk
menginformasikan bahwa di ruangan perawatan/kebidanan
ada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
c. Petugas laboratorium menuju tempat perawatan/kebidanan
untuk mengambil pengantar laboratorium yang telah
dituliskan oleh dokter.
d. Petugas laboratorium menuju pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan laboratorium.
e. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan, maka petugas
laboratorium mengantarkan hasil pemeriksaan kepada
perawatan/kebidanan.
KOMUNIKASI VIA TELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
412 /SPO/RSUAII/I/2018 00 4/5

RSU ALIYAH II

Ditetapkan

Tgl. Terbit Direktur RSU Aliyah II Kendari,


STANDAR
PROSEDUR 10 Januari 2018
OPERASIONAL
(SPO) dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

f. Petugas laboratorium melakukan pencatatan hasil


laboratorium pada lembar CPPT.
2. Rawat jalan
a. Dokter menuliskan pengantar laboratorium dan
menghubungi petugas laboratorium.
b. Petugas laboratorium mengambil sampel pemeriksaan
sesuai dengan instruksi yang ada pada lembar pengantar
pemeriksaan laboraotrium.
c. Setelah pemerisaan hasil telah dilakukan, petugas
laboratorium mengantarkan hasil pemeriksaan tersebut
kepada dokter yang meminta.
3. Cito
PROSEDUR a. Dokter/perawat/bidan menghubungi petugas laboratorium
untuk melakukan pengambilan sampel/pemeriksaan
laboratorium pasien segera (cito).
b. Dokter/perawat/bidan menuliskan jenis pemeriksaan
segera (cito) pada lembar CPPT pasien.
c. Petugas laboratorium melakukan identifikasi mengenai
pemeriksaan apa yang akan dilakukan pada rekam medic
yang telah dituliskan oleh dokter.
d. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan maka petugas
laboratorium mengantarkan segera hasil pemeriksaan
tersebut kepada dokter/perawat/bidan. Waktu
pengantaran hasil cito maksimal 1 jam dari permintaan
pemeriksaan.
KOMUNIKASI VIA TELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
412 /SPO/RSUAII/I/2018 00 5/5

RSU ALIYAH II

Ditetapkan

STANDAR Tgl. Terbit Direktur RSU Aliyah II Kendari,


PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2018
(SPO)
dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

C. Dokter/perawat/bidan dengan Farmasi


PROSEDUR 1. Rawat Inap
a. Dokter menuliskan resep/terapi pasien dengan jenis obat
high alert/NORUM, kemudian perawat/bidan mengantar
resep tersebut pada farmasi.
b. Setelah obat yang dimaksud telah didapatkan maka petugas
farmasi dan keperawatan/kebidanan melakukan double cek
apakah obat yang dituliskan telah sesuai dengan resep yang
dituliskan dengan cara :
1) Perawat/bidan menyebutkan nama obat yang dimaksud
kemudian petugas farmasi melihat obat tersebut apa
sudah sesuai dengan yang dimaksud atau tidak.
2) Setelah obat yang dimaksud telah sesuai maka petugas
farmasi dan perawat/bidan menandatangani cap double
cek pada lembar belakang resep obat pasien.
1. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
SERAH TERIMA PASIEN (HAND OVER)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


413/SPO/RSUAII/I/2018 00 1/2

RSU ALIYAH II

Tgl. Terbit Ditetapkan

STANDAR 10 Januari 2018 Direktur RSU Aliyah II Kendari,


PROOSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

PENGERTIAN Serah terima pasien adalah proses komunikasi yang dilakukan yang
berhubungan dengan kondisi pasien dari satu unit ke unit yang lain
TUJUAN 1. Untuk memastikan hal – hal penting terkait kondisi pasien
disampaikan dan tercatat dalam rekam medic pasien
2. Untuk mencegah terjadinya insiden terkait keselamatan pasien :
KNC, KTD
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Aliyah Nomor:
402/KEP/RSUAII/I/2018 Tentang Komunikasi Efektif Antar
Profesional Pemberi Asuhan di RSU Aliyah II Kendari
PROSEDUR 1. Setelah mendapatkan instruksi untuk melakukan transfer, maka
petugas yang akan melakukan transfer pasien melakukan
verifikasi yaitu :
a. Rekam Medik Pasien telah selesai di isi oleh dokter
b. Telah mendapatkan ruangan rawat inap
c. Nama pasien, No. RM dan tanggal lahir
2. Petugas mengantarkan pasien sesuai dengan ruangan yang telah
disiapkan. Setelah diantarkan maka
3. Petugas mengkomunikasikan kondisi pasien saat ini kepada
petugas yang berdinas, hal – hal yang dikomunikasikan adalah
a. Ringkasan masuk pasien
b. Pemeriksaan penunjang, termasuk nilai kritis
c. Tindakan medis yang telah dilakukan
d. Terapi yang telah diberikan, termasuk obat high alert
SERAH TERIMA PASIEN (HAND OVER)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


413/SPO/RSUAII/I/2018 00 2/2

RSU ALIYAH II

Ditetapkan

STANDAR Tgl. Terbit Direktur RSU Aliyah II Kendari,


PROSEDUR 10 Januari 2018
OPERASIONAL
(SPO) dr. Yeni Haryani, M.Kes, Sp. A

PROSEDUR 4. Bila terdapat hasil nilai kritis maka, perawat/dokter UGD


menuliskan hasil kritis tersebut pada lembar CPPT, kemudian
diberi cap validasi serta ditanda tangan oleh pemberi informasi
dan penerima informasi.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai