Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

TERTUSUK JARUM ATAU


BENDA TAJAM
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2
UPT. Puskesmas dr. Hj. Tri Wahyuni Masrohani
Pangkalbalam NIP. 197606152010012010

1. Pengertian Penatalaksanaan tertusuk jarum atau benda tajam adalah salah satu
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas yang
tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit
bedah, pisau, skalpel, gunting, atau benang kawat.
2. Tujuan Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas kebersihan,
pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit seperti hepatitis B,
hepatitis C atau HIV.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pangkalbalam No 800/ /D-
2.U.2/SK/I/2016 tentang Standar Pelayanan Klinis dan SOP
UPT Puskesmas Pangkalbalam.
4. Referensi Panduan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

5. Langkah-langkah 1. Pertolongan pertama


- Segera cuci bagian tubuh yang terpapar dengan sabun antiseptik
dan air mengalir
- Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membran mukosa
- Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar pada daerah mata
2. Laporan dan Pendokumentasian
a. Laporan meliputi: hari, tanggal, jam, di mana, bagaimana,
kejadian, bagian mana yang terkena, penyebab, jenis sumber
(darah, urin, feses) dan jumlah sumber yang mencemari
(banyak/sedikit)
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam
(pasien dengan riwayat sakit apa)
c. Tentukan status petugas terpapar: apakah menderita hepatitis B,
PENATALAKSANAAN
TERTUSUK JARUM ATAU
BENDA TAJAM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
UPT. Puskesmas dr. Hj. Tri Wahyuni Masrohani
Pangkalbalam NIP. 197606152010012010

apakah pernah mendapatkan imunisasi hep B, apakah sedang


hamil atau menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya, petugas yang terpapar
diperiksa status HIV, HBV, HCV (konsul ke ahli penyakit dalam).
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam
masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi
bila diragukan dapat dilakukan konseling
3.Evaluasi pencemaran berdasarkan mode, rute, beratnya yang
terpapar
- Cairan resiko tinggi yang perlu diwaspadai dan dapat
menimbulkan pencemaran adalah darah, cairan sperma, sekret
vagina
- Cairan tubuh yang tidak menimbulkan pecemaran: urin, sputum
non purulen, air mata, keringat, feses.
4. Evaluasi yang terpapar pasien terinfeksi hep B dan HIV, yang
perlu di follow up, dengan indikasi: tertusuk jarum, terpapar
cairan tubuh pada mukosa, terpapar pada kulit yang tidak
utuh/bekas luka
5. Laporan kejadian dilakukan oleh unit pelayanan tempat
terjadinya insiden kepada tim PMKP dan PPI Puskesmas
6. Hal-hal yang harus Riwayat sakit yang diderita pasien (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C)
diperhatikan
7. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayan
8. Dokumen Terkait Laporan KTD, KNC

Anda mungkin juga menyukai