Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI EFEKTIF VIA TELEPON

No. Dokumen : C/VII/SPO/05/2018/132


No. Revisi :00
SPO
Tanggal Terbit : 17 – 05 – 2018
Halaman :1–4
UPTD
Muhammad, S.Sos
Puskesmas
NIP. 196304161986031012
Sebulu 1
1. Pengertian Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan oleh petugas
kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya) secara tepat
waktu ,lengkap akurat, jelas dan dipahami oleh kedua pihak (pemberi dan
penerima informasi)

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan komunikasi efektif via


telepon
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 455.11/SK/080/02/2018
Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Rodgers, K.L. (2007).using the SBAR communication technique to
improve nurse-physician phone communication: A pilot study.
Viewpoint, 7-9
5. Alat dan 1. Alat : ATK, telepon
Bahan 2. Bahan :
6. Langkah- 1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
langkah menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar)
2. Petugas memastikan identitas pasien pada rekam medis dan buku
registrasi pasien sudah sesuai
3. Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien
4. Siapkan di dekat pesawat telepon : rekam medis pasien, buku
registrasi pasien dan pulpen
5. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter.
6. Setelah telepon tersambung, ucapkan salam.
7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan
menggunakan teknik SBAR (baca : Teknik komunikasi SBAR)
8. Dokter/pemberi informasi akan memberikan respon atau jawaban
pada saat itu juga
9. Perawat mencatat isi perintah yang diucapkan oleh dokter/pemberi
informasi pada rekam medis pasien yang bersangkutan
10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan

1 SPO Komunikasi Efektif Via Telepon | Puskesmas Sebulu I


membacakan ulang kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang
satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat
gologan LASA (Look Alike Sound Alike) / NORUM (Nama Obat
Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA /
NORUM dan High Alert terlampir.
11. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah
pemberi perintah/dokter mendengar pembacaan dan memberikan
pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah
benar”
12. Perawat/penerima informasi bertandatangan atas penerimaan
informasi pada rekam medis dan buku registrasi pasien
13. Telepon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum
dibacakan ulang, dan belum konfirmasikan ulang isi perintah.
14. Ucapkan terima kasih dan salam.
15. Pelaksana instruksi perintah lisan /melalui telepon harus
bertandatangan pada rekam medis dan buku registrasi pasien
16. Pemberi informasi/dokter harus mengkonfirmasi instruksi yang
telah diberikan dengan bertandatangan pada rekam medis atau
buku registrasi pasien pada hari berikutnya atau maksimal 1 x 24
jam

2 SPO Komunikasi Efektif Via Telepon | Puskesmas Sebulu I


7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait

10. Dokumen
terkait

11. Rekaman
pcserinatlm
1. UGD
h
2. Ruang persalinan
3. Laboratorium
4. Puskesmas pembantu
1. Rekam medis
2. Buku registrasi pasien

No Yang diubah Isi Perubahan

3 SPO Komunikasi Efektif Via Telepon | Puskesmas Sebulu I


Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

4 SPO Komunikasi Efektif Via Telepon | Puskesmas Sebulu I

Anda mungkin juga menyukai