Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI VIA TELEPON/ LISAN ANTAR PPA

(DOKTER DAN PERAWAT)


No Dokumen: No. Revisi : Halaman
1/2
RS. UTAMA HUSADA

Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RS. Utama Husada
OPERASIONAL
(SPO)
drg. Ayu Dwi Anggraheni
Merupakan komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan oleh
perawat untuk melaporkan segala bentuk keluhan pasien, keadaan
PENGERTIAN
dan permasalahan pasien kepada dokter yang merawat secara tepat
waktu, lengkap, akurat , jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak
SBAR (situasi, latar belakang, penilaian, rekomendasi) adalah
mekanisme yang mudah diingat, berguna untuk menyeragamkan pola
komunikasi pelaporan pasien yang membutuhakan perhatian segera
seorang dokter dan tindakannya.
1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien, berorientasi
keselamatan pasien
2. Untuk menjalin kerjasama dokter & perawat.
TUJUAN 3. Meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam melaporkan hasil
pemeriksaan medis
5. Memastikan keakuratan pelaporan hasil pemeriksaan medis
6. Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif.
Surat Keputusan Direktur tentang Panduan Komunikasi Efektif di
KEBIJAKAN RS. Utama Husada
1. Identifikasi pasien secara langsung, pemeriksaan fisik, anamnesa
dan menyisiapkan status pasien sebelum menelepon dokter jaga
PROSEDUR atau DPJP
2. Tulis hal-hal yang akan dilaporkan
3. Baca status dan data pasien yang akan dilaporkan untuk
memastikan bahwa data sudah benar.
4. Siapkan formulir konsul pertelpon à tulis di catatan perkembangan
dokter (RM 3)
5. Tekan nomor ekstensi dokter yang merawat pasien
6. Lakukan komunikasi dengan pemberi pesan dengan suara dan
intonasi yang jelas
7. Sebutkan identitas diri perawat / ruangan perawatan
KOMUNIKASI VIA TELEPON/ LISAN ANTAR PPA
(DOKTER DAN PERAWAT)
No Dokumen: No. Revisi : Halaman
2/2
RS. UTAMA HUSADA

8. Laporkan kondisi pasien saat ini


9. Tanyakan tindak lanjut pengobatan kepada dokter yang merawat
10. Catat secara lengkap perintah dari dokter yang merawat pada form
yang telah disediakan
11. Konfirmasi apa yang sudah dituliskan dan bacakan ulang kepada
PROSEDUR pemberi perintah (dokter )
12. Eja ulang obat-obat yang diberikan secara perlahan-lahan
terutama untuk obat-obatan yang termasuk dalam golongan
NORUM ( Nama obat dan rupa obat mirip )
13. Telpon ulang pemberi perintah bila laporan belum dibacakan
ulang,dan konfirmasikan ulang isi perintah.
14. Cantumkan nama lengkap dan tanda tangan pelapor (perawat)
pada form yang telah disediakan.
15. Cantumkan tandatangan saksi yang ikut mendengarkan saat
menelpon dokter (bisa keluarga pasien, perawat jaga, pasien
sendiri ,dokter jaga,dokter yang merawat sebelumnya )
16. Mintakan tanda tangan dokter saat dokter visite.
UNIT TERKAIT IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Kamar Operasi, Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai