Anda di halaman 1dari 18

SKP

Sasaran Keselamatan Pasien

rskgm.bandung @rskgm_bandung rskgm.bandung@gmail.com 022-4234058


Apa itu SKP ?

Adalah sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Tujuannya yaitu untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah sakit
terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya kesalahan tindakan di rumah sakit
SKP
u n g
and
Peraturan Menteri Kesehatan

o t a B
M K
SK G
R
SKP

SKP 6 SKP 6
Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
SKP 5 SKP 5

Pengurangan Resiko Infeksi terkait


SKP 4 SKP 4
Pelayanan Kesehatan
Kepastian tepat Lokasi, tepat
SKP 3 SKP 3
prosedur, tepat pasien operasi
Peningkatan Keamanan Obat yang
SKP 2 SKP 2
perlu di waspadai (high alert)
Komunikasi Efektif
SKP 1
Identifikasi Pasien. SKP 1
SKP 1
Identifikasi Pasien
Tujuan utama identifikasi pasien adalah untuk mencegah terjadinya kesalahan yang berupa; salah
pasien, kesalahan tindakan, kesalahan pemberian obat, dan kesalahan pembacaan radiologi pada pasien
baru maupun pasien lama.
Penerapan Identifikasi Pasien

di Rekam Medis di Rawat Jalan di Rawat Inap


1. identifikasi awal terhadap pasien baru 1. Identifikasi dilakukan oleh dokter 1. Identifikasi pada pasien rawat inap
berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (e- gigi/dokter umum/perawat gigi/perawat menggunakan gelang identifikasi.
KTP) atau menggunakan kartu identitas umum menanyakan identitas pasien
lain (Akta Kelahiran, Kartu Pelajar atau 2. Gelang identifikasi mencakup 3 detail
berupa nama dan tanggal lahir dengan
Kartu Keluarga), pada pasien lama yaitu Nama pasien, Tanggal Lahir pasien
pertanyaan terbuka
menggunakan Kartu Identitas Berobat dan dan nomor rekam medis
petugas Rekam Medis memastikan 2. Apabila pasien tidak dapat
3. Gelang identifikasi hanya dilepas oleh
kebenaran identitas tersebut mengindentifikasi dirinya sendiri,
petugas saat pasien keluar/pulang dari
verifikasi data dengan menanyakannya
2. Petugas Rekam Medis mencetak stiker rumah sakit.
pada keluarga/pengantar pasien
identitas pasien terdiri dari nomor rekam
medis. nama, jenis kelamin dan tanggal
lahir, untuk kelengkapan identitas setiap
lembar berkas rekam medis

No. RM :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :
(Mohon diisi atau tempel sticker)
Penerapan Identifikasi Pasien

di Radiologi di Farmasi di Lab Klinis


1. Identifikasi dilakukan dengan petugas 1. Identifikasi dilakukan oleh staf farmasi 1. Identifikasi dengan petugas laboratorium
radiologi harus memastikan identitas dengan menanyakan identitas pasien rumah sakit harus meminta pasien untuk
pasien dengan benar sebelum melakukan berupa nama dan tanggal lahir dengan menyebutkan nama lengkap dan tanggal
prosedur yaitu meminta pasien untuk pertanyaan terbuka. Data ini harus lahirnya
menyebutkan nama lengkap dan tanggal dikonfirmasi dengan yang tercantum pada
lahirnya dengan pertanyaan terbuka resep

2. Apabila data pasien tidak sesuai,


konfirmasi terlebih dahulu terhadap
pasien/dokter yang memberikan resep
sampai diperoleh data yang sesuai
SKP 2. KOMUNIKASI EFEKTIF

 komunikasi efektif dilingkup rumah sakit ditujukan Proses untuk mendapatkan komunikasi yang efektif,
kepada semua tenaga kesehatan, yaitu antar pemberi dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
pelayanan didalam dan keluar rumah sakit, semua  Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan.
petugas kesehatan saat berkomunikasi via telepon dan  Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan
lisan dengan petugas kesehatan lainnya tentang tersebut.
kondisi pasien
 Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara
 Pencapaian keberhasilan dalam komunikasi efektif lengkap oleh penerima pesan.
harus memenuhi syarat sebagai berikut yaitu : tepat  Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada
waktu, akurat, lengkap, jelas, mudah dipahami oleh
penerima pesan.
penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat
 Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada
kesalahan (kesalahpahaman).
perbedaan pesan dengan hasil verifikasi
Situation P e n d e k a t a n
S Menjelaskan identitas dan kondisi terkini
K o m u n i k a s i A n t a r
pasien P e m b e r i P e l a y a n a n

Background.
B Menggali informasi mengenai latar belakang klinis
yang menyebabkan timbulnya keluhan klinis

Assessment.
A Penilaian/pemeriksaan terhadap kondisi
pasien terkini

SBAR
Recommendation.
Suatu teknik komunikasi yang dipergunakan dalam R usulan sebagai tindak lanjut, apa yang perlu
melakukan identifikasi terhadap pasien dalam dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
pelaporan kondisi pasien yang memerlukan saat ini
perhatian dan tindakan segera
READ BACK
• Penerimaan instruksi lisan atau melalui telepon
    menggunakan metode CABEK.
Tanggal : ……….. Tanggal : ………..
• CABEK : Catat, Baca, Eja, Konfirmasi.
Jam : ……….. Jam : ……….
   
• Bukti dokumentasi yang terdapat pada kegiatan
Penerima Pemberi Instruksi komunikasi efektif dicap dengan menggunakan cap
Instruksi
 
 
 
validasi read back dalam rekam medis pada lembar
  (……………………) catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT)
(……………………)
SKP 3
P eningkatan Ke amana n Obat Yang P erlu Di Waspadai ( High A le rt )

obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan/menimbulkan adanya


komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis,
interval, dan pemilihannya)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


HIGH ALERT

D A F TA R B A H A N K E D O K T E R A N G I G I
D A F TA R O B AT O R A L K AT E G O R I K AT E G O R I L A S A D I I N S TA L A S I R AWAT
L A S A D I I N S TA L A S I FA R M A S I J A L A N D A N I N S TA L A S I G AWAT D A R U R AT
SKP 4
Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi

suatu usaha yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit untuk menjamin pasien yang akan
menjalani suatu tindakan medis mendapatkan tindakan medis yang sesuai dengan lokasi yang tepat,
prosedur yang tepat dan pasien yang benar
Tujuan kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
pada tindakan medis pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
sebagai suatu proses untuk mencegah terjadinya salah
lokasi, salah prosedur, salah pasien dalam proses tindakan
medis. Untuk mengurangi kesalahan tersebut dapat
dilakukan dengan cara:
1. Komunikasi yang efektif antara dokter gigi dengan
perawat gigi.
2. Melibatkan pasien dalam penandaan tepat lokasi.
3. Menetapkan standar SPO untuk verifikasi operasi.
4. Asesmen pasien yang adekuat.
SKP 5
Pengurangan Resiko Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan
tatanan pelayanan kesehatan yang paling diutamakan bagi pasien maupun para profesional pelayanan
kesehatan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


1) Lima waktu mencuci tangan
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik
c. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
d. Sesudah kontak pasien
e. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien.
2) Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air, dengan waktu 40–60 detik menurut sumber
WHO 2009 (dengan hitungan 4 kali hitungan per
gerakan).
3) Mencuci dengan menggunakan cairan handrub,
dengan waktu 20-30 detik menurut sumber WHO
2009 (dengan hitungan 4 kali hitungan per gerakan.
SKP 6
Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien dengan cara mengiidentifikasi pasien, melakukan assesmen
awal dan assesmen ulang, melakukan monitoring hasil asesmen dan adanya kebijakan guna mendukung
upaya pengurangan berkelanjutan dari resiko cedera pasien akibat jatuh di Rumah Sakit.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai