Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI SECARA LISAN ATAU

MELALUI TELEPON
No. :
Dokumen
SOP No Revisi :
Tanggal :
terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Ade Kartini T,SKM
SIMPENAN NIP 196803201989022002

1. Pengertian  Komunikasi efektif yang dilakukan secara lisan dan/atau


melalui telepon, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
dipahami, sehingga akan mengurangi kesalahan, dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien

2. Tujuan  Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


komunikasi secara lisan atau melalui telpon

 Untuk mengurangi kesalahan akibat komunikasi secaral


isan dan/atau melalui telepon, dan

 Menghasilkan peningkatan keselamatan pasien

3. Kebijakan 
4. Referensi  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/
VIII/2011 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.

5. Prosedur A. KOMUNIKASI SECARA LISAN

1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan


menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien.
2. Siapkan status pasien. Verifikasi identitas pasien sesuai antara
gelang pasien, status pasien dan nama pasien, siapkan form
konsul.
3. Ucapkan salam dan laporkan identitas pasien meliputi nama,
jenis kelamin, umur, keluhan, hasil pemeriksaan dan
pengamatan serta obat-obatan bila ada.
4. Tanyakan tindak lanjut kepada pemberi perintah/dokter.
5. Tulis secara lengkap jam/tanggal, isi perintah, nama penerima
perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda
tangan (pada kesempatan berikutnya) pada form yang telah
disediakan.
6. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah/dokter. Eja
ulang satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama
obat gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM (Nama
Obat Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat
LASA /NORUM dan High Alert terlampir.
7. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat
setelah pemberi perintah/dokter mendengar pembacaan dan
memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan
misal “ya sudah benar”.
8. Cantumkan tanda cawang pada kolom membaca ulang isi
laporan bila sudah dibacakan ulang.
9. Ucapkan terima kasih dan salam.
10. Lakukan konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi
perintah/dokter yang harus diminta pada kesempatan
kunjungan/visite berikutnya.
B. KOMUNIKAS MELALUI TELEPON
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien.
2. Siapkan status pasien. Verifikasi identitas pasien sesuai antara
gelang pasien, status pasien dan nama pasien,siapkan form
konsul
3. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter.
4. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam.
5. Laporkan identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin,umur,
keluhan, hasil pemeriksaan dan pengamatan sertaobat-obatan
bila ada.
6. Tanyakan tindak lanjut kepada pemberi perintah/dokter.

7. Tulis secara lengkap jam/tanggal, isi perintah, nama penerima


perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda
tangan (padakesempatan berikutnya) pada form yang
telahdisediakan.
8. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah/dokter. Eja
ulang satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama
obat gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM (Nama
Obat Rupadan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat
LASA /NORUM dan High Alert terlampir.
9. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat
setelah pemberi perintah/dokter mendengar pembacaan dan
memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan
misal “ya sudah benar”.
10. Cantumkan tanda cawang pada kolom membaca ulang isi
laporan bila sudah dibacakan ulang.
11. Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum
dibacakan ulang, dan belum konfirmasikan ulang isi perintah.
12. Ucapkan terima kasih dan salam.
13. Lakukan konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi
perintah/dokter yang harus diminta pada kesempatan
kunjungan/visite berikutnya.

6. Diagram Alir
Petugas melakukan Semua pasien harus di
Identifikasi menggunakan identifikasi pasien minimal identifikasi secara
gelang pasien dua dari tiga identitas benar

Pertemuan berikutnya dapat lihat Pasien rawat jalan tak


secara visual saja ke gelang harus memakai
pasien, dua identitas dari tiga gelang identitas
identitas. pasien
7. Unit Terkait Dokter

Perawat

Bidan

Analis

Petugas obat

8. Dokumen Rekam Medis


terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai