0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur komunikasi melalui telepon untuk konsultasi medis di rumah sakit. Prosedur ini mencakup identifikasi pasien, laporan kondisi pasien, permintaan tindak lanjut ke dokter, konfirmasi ulang perintah dokter, dan pencatatan hasil komunikasi. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Dokumen ini menjelaskan prosedur komunikasi melalui telepon untuk konsultasi medis di rumah sakit. Prosedur ini mencakup identifikasi pasien, laporan kondisi pasien, permintaan tindak lanjut ke dokter, konfirmasi ulang perintah dokter, dan pencatatan hasil komunikasi. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Dokumen ini menjelaskan prosedur komunikasi melalui telepon untuk konsultasi medis di rumah sakit. Prosedur ini mencakup identifikasi pasien, laporan kondisi pasien, permintaan tindak lanjut ke dokter, konfirmasi ulang perintah dokter, dan pencatatan hasil komunikasi. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
1072/ SPO / PMKP / 2018 0 1/2 Tanggal Terbit Ditetapkan 29 Januari 2018 Direktur STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. SUNHADI ,M. Kes Pembina Utama Muda NIP.19590721 198701 1 001 Pengertian Komunikasi efektif yang dilakukan melalui telepon, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami.
1. Untuk mengurangi kesalahan akibat komunikasi melalui telepon,
dan Tujuan Menghasilkan peningkatan keselamatan pasien
Berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kebijakan Padangan Nomor 800/3029/412.202.3/2017 tentang kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien. 2. Siapkan status pasien. Verifikasi identitas pasien sesuai antara gelang pasien, status pasien dan nama pasien 3. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter. 4. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam. 5. Laporkan identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur, keluhan, hasil pemeriksaan dan pengamatan serta obat-obatan bila ada (sesuai SBAR) 6. Tanyakan tindak lanjut kepada pemberi perintah/dokter. 7. Tulis secara lengkap jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada kesempatan berikutnya) pada form yang telah disediakan. 8. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan membacakan ulang kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA / NORUM dan High Alert terlampir.
1 KOMUNIKASI MELALUI TELEPON UNTUK KONSULTASI
No. Dokumen Revisi Halaman
1072 / SPO / PMKP / 2018 0 2/2 9. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah pemberi perintah/dokter mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar”. 10. Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum dibacakan ulang, dan belum konfirmasikan ulang isi perintah. 11. Ucapkan terima kasih dan salam.Lakukan konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah/dokter yang harus diminta pada kesempatan kunjungan/visite berikutnya Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi perawatan intensif 4. Instalasi Bedah Sentral 5. Instalasi Rawat Jalan 6. Instalasi Penunjang Medik