NAMA MAHASISWA :
2023
I. PENGERTIAN FILSAFAT
Disamping sikap moral yang secara implisit terkait dengan proses logico-
hypotetico-verifikatif tersebut terdapat azas moral yang secara eksplisit
merupakan yang bersifatseharusnya dalam efistemologis keilmuan. Azas
tersebut menyatakan bahwa dalam proses kegiatan keilmuan, setiap upaya
ilmiah harus ditujukan untuk menemukankebenaran yang dilakukan dengan
penuh kejujuran, tanpa mempunyai kepentinganlangsung tertentu dan hak
hidup yang berdasarkan argumentasi secara individual.
IV. AKSIOLOGI
Aksiologi merupakan nilai kegunaan ilmu. Ilmu akan berguna bagi
perkembangan peradaban manusia. Di dalam kehidupan, ilmu akan saling terkait
dengan moral. Masalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk
menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih
lagi untuk mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral. Sejarah
kemanusiaan dihasi oleh semangat para martir yang rela mengorbankan nyawanya
demi mempertahankan apa yang dianggap benar. Peradaban telah menyaksikan
Sokrates dipaksa meminum racun dan John Huss dibakar. Sejarah tidak berhenti
disini, kemanusiaan tidak pernah urung dihalangi untuk menemukan kebenaran.
Tanpa landasan moral, ilmuwan rawan sekali dalam melakukan prostitusi
intelektual
Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan
pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal maupun sosial. Nilai internal
berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai
yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut
pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi
tertentu. Oleh karena itu, kode etik profesi merupakan suatu persyaratan mutlak
bagi keberadaan suatu profesi. Kode etik profesi ini pada hakekatnya bersumber
dari nilai internal dan eksternal dari suatu disiplin keilmuan. Bangsa indonesia
berbahagia karena kebidanan sebagai suatu profesi dibidang kesehatan telah
memiliki kode etik yang mutlak diaplikasikan kedalam praktek klinik kebidanan.
Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk
keuntungan/berfaedah bagi manusia. Dalam hal ini ilmu dapat dimanfaatkan
sebagai saran atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan
memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia dan kelestarian/ keseimbangan
alam. Untuk kepentiungan manusia tersebut maka pengetahuan ilmiah yang
diperoleh dan disusun merupakan milik bersama, dimana setiap orang berhak
memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Universal berarti ilmu tidak
mempunyai konotasi parokial seperti ras, ideologi atau agama.
DAFTAR PUSTAKA
Jujun s. suriasumantri. 2017. Filsafat Ilmu. Universitas Gajah Mada Yogyakarta : Yogyakarta
Nur Sri Hayati. 2021. Konsep Manusia Berdasarkan Tinjauan Filsafat. Institut Agama Islam
Negeri Padangsidimpuan : Padangsidempuan