Anda di halaman 1dari 4

Filsafat dan Ilmu Pendidikan

Tugas Catatan Individu


Dosen Pengampu:
Dr. Fauzan, M.A

Disusun oleh
Nur Afifah (11200183000047)
Kelas: PGMI/2B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
Tiga Landasan Filsafat Pendidikan :
1. Landasan Metafisika/ Ontologi
Kata Ontologi berasal dari kata “Ontos”yang berarti “berada (yang ada)”.
Menurut Istilah, ontologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti segala sesuatu yang
ada. Obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan
tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari
inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua
bentuknya.1
(Latif, 2016: 177-186), mengemukakan bahwa ontologi sebagai cabang filsafat
ilmu yang mencoba mencermati hakikat keilmuan. Ilmu yang dipelajari dari dasar
perkembangan ilmu tersebut sehingga akan membuat manusia berpikir secara
menyeluruh dari bentuk ilmu, wajah ilmu, serta perbandingan satu ilmu dengan yang
lain akan menuntut manusia berpikir ontologis.2
Berfikir ontologis memiliki corak kritis spekulatif, artinya pembahasan di dalam
ontologi dimulai tanpa asumsi dasar, melainkan mengandalkan kreativitas akal yaitu
inspirasi, intuisi, dan ilham. Metode ontologi digunakan untuk mencari kejelasan
tentang dunia fakta seluruhnya sampai pada pengertian fundamental. 3 Pendidikan
berkaitan dengan asal-usul, keberadaan dan tujuan hidup manusia; pendidikan
merupakan proses mengembangkan, dan membimbing potensi manusia. Tujuannya
untuk meningkatkan kesadaran tentang keberadaan manusia yang memiliki asal-usul
dan tujuan, sehingga menghasilkan “kecerdasa spiritual”. Kecerdasan spiritual dijadikan
fondasi keberadaan manusia agar berlangsung dalam dinamika pembangunan konstan
berdasarkan kesadaran yang mendalam tentang sifat asal dan tujuan hidupnya.
Ontologi pendidikan menurut tingkat keberadaan : 1) Esensi abstrak pendidikan;
2) Esensi potensial pendidikan; 3) Esensi konkrit pendidikan (Suhartono, 2007). Esensi
abstrak pendidikan bernilai universal artinya mutlak adanya dan berlaku bagi manusia
siapa pun, kapan pun dan dimana pun. Esensi potensial pendidikan, pendidikan: suatu
daya yang mampu membuat manusia berada didalam kepribadiannya sebagai manusia,
bukan makhluk lain. Esensi konkrit pendidikan, pendidikan: suatu daya yang mampu
membuat setiap manusia individu berkesadaran utuh terhadap hakikat keberadaannya
berdasar nilai asal-usul dan tujuan kehidupannya.
Ontologi ilmu adalah ciri-ciriyang essensial dari objek ilmu yang berlaku umum.
Ilmu berdasar beberapa asumsi dasar untuk mendapatkan pengetahuan tentang
fenomena yang Nampak. Asumsi dasar merupakan anggapan yang berupa dasar dan
titik tolak bagi kegiatan setiap cabang ilmu pengetahuan.
Makna pendidikan adalah untuk mencapai tujuan, maka dengan ini tujuan
menjadi hal penting dalam menyelenggarakan pendidikan. Secara umum, pendidikan
dapat membawa anak menuju kepada kedewasaan, baik dari segi jasmani maupun
1
Inu Kencana Syafii, Pengantar Filsafat, ( Cet. I; Bandung: Refika Aditama, 2004), hal. 9.
2
Landasan ontologi, epistemologi dan aksiologis dalam kajian pendidikan karakter Amalia Ngazimaha, 1*,
Darmiyati Zuchdib, 2 a ,b,Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana Universitas, Negeri
Yogyakarta. 1Amaliangazimah.2019@student.uny.ac.id *, Darmiyatizuchdi@gmail.com, hal.170.
3
Landasan Ontologi Ilmu Pengetahuan Ontology Science Rusli Malli ruslimalli187@gmail.com |Universitas
Muhammadiyah Makassar
rohani. Maka makna ontologi dalam pendidikan merupakan analisis tentang objek
materi dari ilmu pengetahuan. Dasar ontologi pendidikan adalah objek materi
pendidikan dimana sisi yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan. Jadi hubungan
ontologi dengan pendidikan menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu
dimana disitulah letak undang-undang dasarnya dunia ilmu.

2. Landasan Epistemologis
Menurut istilah epistemology berasal dari Bahasa Yunani Episteme yang memiliki
arti pengetahuan dan Logos yang berarti teori. Epistemology adalah cabang filsafat yang
mengkaji tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode, dan validasi pengetahuan
yang bersifat evaluative, normative, dan kritis. 4 (Rukiyati dan Zuchdi, 2016: 34)
mengemukakan bahwa epistemology merupakan cabang filsafat yang disebut juga teori
mengetahui dan pengetahuan. Epistemologi membahas konsep dasar dan umum dari
proses mengetahui, sehingga kaitannya sangat erat dengan metode ilmiah.
(Sudarminta, 2002: 18), mengemukakan bahwa epistemologi sebagai cabang
ilmu filsafat yang secara khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan, atau epistemologi dapat dikatakan
sebagai teori pengetahuan. M. Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi
hakikat, sumber dan validitas pengetahuan. Sedangkan Mudlor Achmad merinci menjadi
enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. 5
Sumber Epistemologi yang pertama adalah alam semesta. Yang dimaksud
dengan alam, adalah alam materi, alam ruang dan waktu, alam gerakan, alam yang
sekarang kita hidup didalamnya, dan kita memiliki hubungan dengan alam ini dengan
menggunakan alat indera kita. Kemudian yang kedua, rasio dan hati. Keduanya menjadi
subjek sekaligus objek dari kajian epistemologi.6
Menurut Jacques Martian dalam Mujamil Qomar, tujuan epistemologi bukanlah
hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk
menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu. Hal ini menunjukkan
bahwa tujuan epistemologi bukan untuk memperoleh pengetahuan, akan tetapi
keinginan memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan.
Dalam keterkaitannya pendidikan dengan epistemologi yaitu mengkaji mengenai
cara memperoleh pengetahuan beserta metode-metode yang digunakan dalam ilmu
pengetahuan. Pengetahuan didapat melalui akal, intuisi, pengalaman dan pancaindra
manusia.

3. Landasan Aksiologis
Aksiologi secara harfiah berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu axios
yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Atas dasar perpaduan dua kata tersebut,

4
LANDASAN ONTOLOGIS, AKSIOLOGIS, EPITESMOLOGIS ALIRAN FILSAFAT ESENSIALISME DAN PANDANGANYA
TERHADAP PENDIDIKAN Oleh: Bethari Widiya Hardanti Universitas Negeri Malang Email:
bwidiyahardanti@gmail.com, hal. 90.
5
LANDASAN EPSITEMOLOGI PENDIDIKAN (THE EPISTEMOLOGICAL FOUNDATION OF EDUCATION) A.M.Irfan Taufan
Asfar 1,2 , A.M.Iqbal Akbar Asfar 1,3 , Andi Hasryningsih Asfar 4 , Ady Kurnia 5, hal. 4.
6
Landasan Epistemologi Ilmu, oleh Muhammad.
maka aksiologi diartikan sebagai teori tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu
yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Sedangkan secara etimologi berasal dari kata axia; nilai, value, dan logos; perkataan,
pikiran, ilmu. Definisi tersebut menyimpulkan bahwa aksiologi adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki hakikat nilai pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. 7
Aksiologi membahas tentang nilai secara teoritis yang mendasar dan filsafati,
yaitu membahas nilai sampai pada hakikatnya. Karena Aksiologis membahas tentang
nilai secara filsafati, maka disebut filsafat nilai. Aksiologi merupakan cabang filsafat yang
menganalisis tentang hakikat nilai yang meliputi nilai-nilai kebenaran, keindahan,
kebaikan, dan relegius.8
Relevansi Aksiologi merupakan prinsip dalam pemilihan proses belajar yang
menganjurkan agar peserta didik dalam proses mempelajari pengetahuan dapat
memperoleh pengalaman tentang keterkaitan konsep atau prinsip yang dipelajari
dengan praktek kehidupan nyata. Peserta didik dibimbing berfikir rasional yang
sekaligus bertanggungjawab bagi kemajuan masyarakat.9
Implikasi Aksiologi dalam dunia pendidikan adalah menguji dan
mengintegrasikan nilai tersebut dalam kehidupan manusia dan membinakannya dalam
kepribadian peserta didik.

7
AKSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (Penerapan Nilai-Nilai Aqidah Dalam Pembelajaran Anak Di MI) Mar’atus Sholihah.
1 Aminullah. 2 Fadlillah3 IAI Al-Falah As-Sunniyyah Kencong-Jember (marmarapgmi@inaifas.ac.id), hal. 64-65.
8
LANDASAN TEORI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH (Tinjauan Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi) Koko Adya
Winata Universitas Sangga Buana Sahudi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Aan Hasanah UIN Sunan Gunung Djati
Bandung adyawinata@gmail.com, sahudi8082@gmail.com, hal. 56.
9
LANDASAN AI(SIOLOGIS BAGI SISrrEM I>ENDIDII(AN DI M.ASA DEPAN 111 e Axiological /1·()Undlltioll JilT Natiollal
E~ducati()nlll..\ysterll at l'lze li'utllre Jirzan~lh Fal(ultas F71safat 1711iversitas Galljah Mada, hal. 53.

Anda mungkin juga menyukai