Anda di halaman 1dari 7

EPISTEMOLOGI DAN ONTOLOGI DAN HUBUNGANNYA DALAM ILMU

PENGETAHUAN
Oleh:
Rachmawati. R
230904502034
Fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK
“Filsafat ilmu” adalah kata-kata yang saling terkait secara substantif dan sejarah karena
sejarahnya menunjukkan bahwa filsafat lahir dan berkembang seiring dengan peran
filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak berhenti begitu saja , masih banyak
versi pembagian filsafat menjadi beberapa cabang. Ontologi (metafisika) dan
epistemologi terdiri dari filsafat teoretis . Istilah "ontologi" berasal dari bahasa Yunani
"ontos", yang berarti "makhluk ( yang ada)", dan "episteme", yang berarti "teori
pengetahuan yang sebenarnya ", dan biasanya disebut sebagai "teori pengetahuan "
dalam bahasa Inggris. Ontologi fokus pada topik empiris dan menyelidiki apa yang
orang ingin tahu tentang dunia, sedangkan epistemologi dan pendidikan fokus pada
kebenaran fakta atau realitas yang dilihat dari alasan dan metode untuk membuktikan
kebenaran tersebut.

Kata kunci: Epistimologi, Filsafat, Ontologi, Pengetahuan

1
BAB I. PENDAHULUAN

A. Hakikat Filsafat

Filsafat ilmu dan filsafat adalah dua hal yang berhubungan, baik visual maupun

historis, karena baik ilmu maupun peranannya saling berhubungan . Lahirnya filsafat di

Yunani menunjukkan pola berpikir orang Yunani dari sudut pandang mitologis , yang

akhirnya memudar sebelum akal menjadi dominan. Filsafat ilmu juga bagian dari filsafat

yang menjawab pertanyaan tentang hakikat ilmu . Bidang ini mempelajari dasar -dasar

filsafat , asumsi, dan implikasi ilmu pengetahuan, yang antara lain mencakup ilmu

pengetahuan alam dan ilmu sosial. Perkembangan filsafat tidak berhenti begitu saja .

Filsafat ilmu mencoba menjelaskan hal -hal seperti apa itu konsep dan pertanyaan ilmiah,

cara ilmu dapat menjelaskan, memprediksi dan digunakan pada alam melalui teknologi,

serta cara metode ilmiah dirumuskan dan digunakan (Mahfud, 2018). Ia juga mencoba

menjelaskan bagaimana menentukan keabsahan informasi , rumusan dan penggunaan

metode ilmiah , jenis-jenis penalaran yang dapat digunakan untuk mencapai kesimpulan ,

dan implikasi metode ilmiah .

Filosofi dapat dibagi menjadi dua cabang yang pertama adalah filsafat teoretis , yang

mencakup ontologi (metafisika) dan epistemologi. yang kedua adalah filsafat praktis , yang

mencakup aksiologi. Namun, kita hanya akan membahas cabang filsafat teoretis , yang

mencakup ontologi dan epistemologi. Epistemologi membahas bagaimana seseorang ingin

mengetahui tentang teori “eksistensi”, atau sifat objek yang dipelajari untuk menghasilkan

pengetahuan . Ontologi membahas apa yang seseorang ingin tahu tentang teori ini. Dengan

berbicara tentang ini, orang akan memahami inti dari ilmu pengetahuan. Ontologi Menurut

(Ansiru, 2017) tanpa sifat asli pengetahuan, orang tidak akan dapat menghargai

2
pengetahuan seperti yang seharusnya. Berdasarkan garis besar teori tersebut pada

pembahasan selanjutnya akan metentang pengertian epistemologi dan ontologi , serta

bagaimana keterkaitan keduanya dalam ilmu pengetahuan.

BAB II. PEMBAHASAN

A. Epistimologi
JF Feriere adalah ilmuan yang menggunakan istilah epistemologi, artinya

membedakan dua cabang filsafat, “epistemologi dan ontologi” (metafisika umum) .

“Epistemologi” berasal dari kata-kata Yunani "episteme" dan "logos", yang berarti

"pengetahuan" atau "kebenaran", dan "logos" berarti "pikiran, perkataan, atau teori".

Secara etimologis, epistemologi dapat diartikan sebagai teori pengetahuan yang

sebenarnya , dan biasanya disebut "teori pengetahuan " dalam bahasa Inggris.

Dalam filosofis sastra, istilah yang memiliki arti yang sama sering disebut sebagai

logika material , kriteriaologi, kritik pengetahuan , gensiologi, dan Filsafat Pengetahuan,

yang merupakan istilah yang paling umum digunakan di Indonesia. Epistemologi

merupakan cabang filsafat yang menitikberatkan pada hakikat dan ruang lingkup ilmu

pengetahuan . Dalam epistemologi yang paling penting untuk dibahas adalah apa yang

menjadi sumber pengetahuan dan bagaimana struktur pengetahuannya .

Epistemologi, menurut JA Niels Mulder , adalah subbidang filsafat yang mempelajari

pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat , batasan , dan penerapan ilmu pengetahuan.

Jacques Veuger mengemukakan bahwa epistemologi adalah pengetahuan tentang apa yang

kita ketahui tentang diri kita sendiri , bukan pengetahuan orang lain. Singkatnya,

epistemologi adalah pengetahuan tentang apa yang kita ketahui tentang diri kita sendiri.

Menurut Abbas Hamami Mintarejo, epistemologi adalah bagian dari filsafat yang

3
membahas tentang bagaimana pengetahuan muncul, sumbernya, asal-usulnya, batasnya,

dan naturnya. Jika kita memperhatikan definisinya, jelas bahwa semuanya hampir sama.

Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang membahas tentang bagaimana pengetahuan

muncul dan memberikan analisis atau justifikasi terhadap apa yang telah diketahui

(Surajiyo, 2014).

B. Ontologi

Ontologi adalah bagian paling umum dari filsafat , atau bagian dari metafisika , dan

metafisika adalah salah satu bab dari filsafat . Ontologi sering diasosiasikan atau

disamakan dengan metafisika , yang kadang juga disebut sebagai proto - filsafat atau

filsafat pertama , dan merupakan pembahasan besar dalam bidang filsafat yang

menyangkut realitas , realitas selanjutnya yang mengarah pada suatu kebenaran. Ontologi

berusaha untuk menemukan bahwa yang ada tidak terkait dengan satu manifestasi; Lebih

tepatnya, ontologi berbicara tentang apa yang ada secara universal, yaitu menemukan inti

dari semua realitas, yang mencakup semua realitas dalam semua bentuknya (Bahrum,

2013).

Dari sudut pandang ontologis , ilmu pengetahuan terbatas pada penelitian empiris .

Studi ilmiah mencakup semua aspek kehidupan yang dapat diuji oleh lima indra manusia.

Dengan kata lain, sains tidak membicarakan hal-hal yang berada di luar pemahaman

manusia karena tidak dapat dibuktikan secara metodologis dan empiris . Namun ilmu

pengetahuan mempunyai ciri tersendiri , yaitu berorientasi pada dunia empiris .

C. Hubungan Epitemologis Dan Ontologi

Semua yang disebutkan di atas berasal dari bidang studi yang dikenal sebagai ilmu

komunikasi . Bidang ini sangat penting untuk dipelajari karena berkaitan dengan

4
bagaimana menggunakan hasil penelitian tersebut untuk menciptakan teori dan penerapan

bidang tersebut , tentunya dengan tetap memperhatikan standar moral dan profesional

yang berlaku di tempat kerja. Dalam hubungan antara epistemologi dan ontologi, ada

beberapa aspek, salah satunya adalah bahwa ontologi adalah eksistensi dan epistemologi

adalah perkembangan. Dalam hal ini , manfaat dari penggunaan ilmu komunikasi antara

lain kebutuhan akan pengaruh , kemampuan berbicara di depan umum, propaganda , dan

kemampuan menyebarkan informasi .

1) Hubungan dengan pendidikan

Hubungan dengan pendidikan dibagi menjadi dua yaitu:

a) Hubungan antara ontologi dengan pendidikan

Bagian paling mendasar dari landasan ilmu pengetahuan adalah hubungan antara

ontologi dan pendidikan ; Ontologi merupakan analisis terhadap objek-objek material

ilmu pengetahuan yang memuat hal-hal empiris dan mempelajari apa yang ingin diketahui

orang dan apa yang diteliti ilmu pengetahuan . Landasan ontologi pendidikan adalah objek

materi pendidikan merupakan bagian yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan

b) Hubungan antara epistemologi dengan pendidikan Epistemologi adalah pengetahuan

sistematik mengenai pengetahuan. Oleh karena itu, hubungan antara epistemologi dan

pendidikan adalah mengembangkan pengetahuan secara produktif dan bertanggung jawab

serta memberikan suatu kebenaran (Lubis, 2014)

2) Hubungan dengan geografi

Konsep geografi secara etimologis berarti ilmu kebumian , dan secara terminologi

adalah ilmu yang mempelajari fenomena geosfer dari sudut pandang lingkungan ,

kewilayahan dalam konteks keruangan. Oleh karena itu, bagian ini berusaha untuk

5
memahami proses alam sebagaimana adanya dan dapat dikembangkan dalam dunia yang

lebih mendalam, tanpa henti pada dimensi waktu. Aspek epistemologis geografi adalah:

Geografi pada dasarnya mempelajari geosfer , yang terdiri dari lima lapisan: atmosfer ,

hidrosfer , biosfer, litosfer, dan antroposfer. Pada bagian ini epistemologi menjawab

pertanyaan bagaimana rantai vulkanik terbentuk secara sistematis , empiris , dan dapat diuji

kebenarannya (Suwardi, 2015).

BAB III. KESIMPULAN

Didasarkan pada penjelasan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa ontologi dan

epistemologi adalah cabang filsafat ilmu . Filosofi praktis dapat dibagi menjadi dua

cabang, yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis . Ontologi (atau metafisika) dan

epistemologi adalah bagian dari filsafat teoretis . Untuk memulainya, epistemologi berasal

dari kata-kata Yunani “episteme” dan “logos”, yang berarti “teori kebenaran”. Secara

etimologis, epistemologi dapat didefinisikan sebagai "teori pengetahuan yang sebenarnya

", dan kebenaran sendiri dapat didefinisikan sebagai "teori pengetahuan ", yang dalam

bahasa Inggris disebut "teori pengetahuan ".

Kedua, ontologi merupakan bagian filsafat yang paling umum , atau merupakan

bagian dari metafisika , dan metafisika merupakan salah satu bab filsafat . Hubungan

ontologi dan pendidikan mencakup hal- hal yang bersifat empiris dan mempelajari tentang

apa yang ingin diketahui orang dan apa saja objeknya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ansiru. (2017). Epistimologi Islam dan Barat. Jurnal Filsafat Ilmu, 1(1). 15.

Bahrum. (2013). Ontologi, Epistimologi, dan Akseologi. Jurnal Filsafat Ilmu.

Lubis, Y. (2014). Filsafat Ilmu: Klasik Hingga Kontemporer. PT Raja Grafindo.

Mahfud. (2018). Mengenal Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi dalam Pendidikan Islam.

Junal Studi Keisilaman.

Surajiyo. (2014). Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. PT BUMI AKSARA.

Suwardi, E. (2015). Filsafat Ilmu. PT BUKU SERU.

Anda mungkin juga menyukai