Anda di halaman 1dari 5

Petunjuk Pengerjaan Kasus:

1. Baca kasus dengan cermat dan teliti


2. Dari kasus tersebut, buatlah asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan
dan intervensi). Gunakan NANDA, NIC & NOC.
3. Penentuan diagnosa keperawatan boleh lebih dari satu.

KASUS 1 (Asuhan Intranatal)


Ny. P berusia 19 tahun diantar oleh keluarga ke RSU Mawar dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah sebelah kanan dan kiri menjalar ke pinggang. Pasien masuk dengan diagnosa
medis G2P1A0 dengan usia kehamilan 37 minggu. Ny. P mengatakan menarche pada usia 13
tahun dengan siklus haid 28 hari. Biasanya Ny. P haid 2-5 hari dengan frekuensi 2-3 kali
ganti pembalut. Selama haid Ny. P mengatakan tidak ada keluhan dan tidak mengalami
keputihan. HPHT: 18-02-2019 dengan taksiran persalinan 25-11-2019. Riwayat penggunaan
kontrasepsi sebelumnya, pasien mengatakan tidak menggunakan kontrasepsi. Ny. P
mengatakan bahwa selama kehamilannya, pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan
kandungan ke rumah sakit ataupun dokter spesialis kandungan. Ny. P hanya melakukan
pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas. Riwayat persalinan terdahulu, Ny. P mengatakan
melahirkan anak pertama pada tahun 2017 ditolong oleh bidan dengan bantuan vacum karena
kelelahan. Berat badan lahir 3.800 gram dan saat ini anak berusia 2 tahun.

Hasil pemeriksaan fisik: keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, TD=110/80
mmHg, S=36,50C, N=84 x/mnt, RR=18 x/mnt, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
gerakan nafas spontan, payudara membesar dan uting susu menonjol, kolostrum dari
payudara bertambah, pada abdomen terdapat linea nigra, pembesaran perut sesuai dengan
usia kehamilan.
Kala I : 21.10 ny. P. K tiba di ruang VK dan dilakukan pemeriksaan pembukaan lengkap (10
cm). Kala II: dimulai jam 21.20 pembukaan lengkap (10 cm), DJJ: 140 x/menit, pembukaan
lengkap, vulva terbuka, perineum menonjol, tekanan pada anus, ibu ingin mengejan.
Keluhan: ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah, skala nyeri 7 dari rentan skala 1 – 10,
pasien tampak meringis. Ibu mendapat bimbingan mengejan ± 10 menit sebelum bayi lahir,
APGAR: menit pertama 9 dan menit kedua 10, bonding pada ibu dan bayi: IMD dilakukan
segera setelah bayi lahir, pemberian vitamin K pada bayi, pengobatan yang diberikan injeksi
oxytosin segera satelah bayi lahir. DS: pasien mengatakan nyeri perut, nyeri perineum dan
ingin BAB. DO: pasien tampak meringis kesakitan, keringat berlebihan (diaphoresis), adanya
keinginan untuk mengedan, pasien tampak menarik napas dalam melalui hidung dan
menghembuskan melalui mulut, adanya kontaksi uterus dan tekanan pada perineal, perineum
menonjol dan menipis, vulva vagina dan sfinger ani membuka. Kala III: dimulai pada jam
21.40 plasenta lahir 10 menit setelah bayi lahir, lahir spontan dan lengkap dengan panjang tali
pusat ± 50 cm, perdarahan ± 100cc (1 under ped penuh) dan tidak ada robekan pada jalan lain
dan kontraksi uterus baik. Kala IV: Ny P.K tampak lelah, kontraksi uterus baik, perdarahan ±
50 cc (pembalut tidak penuh).

KASUS 2 (Asuhan Intranatal)


Pasien bernama Ny. Y. Umur 30 tahun diantar oleh keluarga ke RSUD Prof Dr. W.Z Johanes
karena pasien mengeluh nyeri pada daerah penggang menjalar ke daerah perut dan
mengatakan merasa kedinginan. Pasien masuk dengan diagnosa medis G1P1A1. Pada
pengkajian riwayat menstrusi pasien menarce pada umur 14 tahun pada saat haid pasien
mengganti pembalut 2x/hari dengan siklus haid teratur 30 hari, lama haid 3-4 hari, pada saat
haid pasien mengatakan adanya nyeri pada pinggang dan daerah perut bawah, pasien
mengatakan mengalami keputihan pada saat menjelang haid tapi tidak berbau dan tidak gatal.
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi, selama masa kehamilan pasien
mengatakan sering melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas Oebobo. Hasil
pemeriksaan fisik : keadaaan umum lemah, kesadaran composmentis TTv TD 110/70 mmHg,
S: 370C N: 100x/menit, RR: 20x/menit, sclera tidak ikterik, konjutiva tidak anemis, gerakan
nafas spotan, payudara membesar dan puting susu menonjol, kolostrum dari payudara
bertambah, pada abdomen terdapat linea nigra, pembesaran perut sesuai dengan usia
kehamilan. Kala I: tidak ada pemeriksaan karena pasien tiba sudah pembukaan lengkap (10
cm). Kala II: dimulai jam 16:50 – 17:00, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, TTV TD
110/70 mmHg, S: 36,70C, N: 100x/menit, RR: 22x/menit, tanda dan gejala: lama kala 10
menit, pembukaan lengkap, vulva terbuka, peritoneum menonjol, tekanan pada anus, ibu
ingin mengejan. Keluhan: ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah, skala nyeri 7 dari rentan
1 – 10, pasien tampak meringis. Ibu mendapat bimbingan mengejan ±10 menit sebelum bayi
lahir, APGAR: menit pertama 9 dan menit kedua 10, bonding pada ibu dan bayi: IMD
dilakukan segera setelah bayi lahir, pemberian vitamin K pada bayi, DO: pasien mengatakan
nyeridan mengeluh nyeri, DS: pasien tampak meringis kesakitan. Kala III: dimulai jam 17:10
– 17:20, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lama kala III 10 menit, bayi lahir
normal,hidup,tunggal, plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap, selaput lengkap, perdarahan
±200cc, robekan pada kulit dan jaringan peritoneum, pengobatan oksitoxin 10 unit/IM. Kala
IV dimulai jam 17:35 TTV: TD 110/70 mmHg, S: 36,70C, N: 88x/menit, RR: 20x/menit. DO:
mukosa bibir kebiruan, ekstremitas teraba dingin. DS: ibu mengatakan merasa dingin, TFU 2
jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan ±100cc, perineum: tidak terdapat
leserasi/ruptur perineum,bonding ibu dan bayi: IMD dilakukan segera setelah bayi lahir
selama 30 – 60 menit.

KASUS 3 (Asuhan Antenatal)


Ny.F.L usia 39 tahun dengan diagnosa obstetrik G2P0A1AH0 dan usia kehamilan 34
minggu, datang ke poliklinik kebidanan dengan keluhan kedua kaki bengkak dan leher
tegang. Saat pengkajian diperoleh data menarche usia 12 tahun, siklus teratur (28 hari),
lamanya 4 hari dan jumlahnya banyak, HPHT tanggal 23/04/2019 dan tafsiran persalinan
tanggal 30/01/2020. Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan diabetes dan tidak
pernah menggunakan kontrasepsi apapun. Dilakukan pengukuran tanda-tanda vital ibu
diperoleh: TD: 150/90 mmHg, S: 36,5 C, N: 80 x/mnt, RR: 18 x/mnt sedangkan pengukuran
Denyut jantung janin diperoleh 135 x/mnt.
Pengkajian terkait pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak ditemukan masalah
pada pola nutrisi, dimana pasien mengatakan sebelum hamil biasa makan 3 x sehari, mampu
menghabiskan porsi 1 piring dengan jenis makanan seperti nasi,ikan,sayur, telur dan daging,
dan saat hamil pun ibu masih dapat menghabiskan porsi makanannya. Pada pola
istirahat/aktivitas, personal hygiene, psikososial dan spiritual serta eliminasi tidak ditemukan
masalah.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data sebagai berikut:
1. Kepala: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, palpebra normal, lapang pandang
jelas dan pergerakan bola mata baik. Wajah tidak sembab dan terdapat cloasma
gravidarum. Pada mulut ditemukan mukosa membran lembab, tidak ada candidiasis,
tidak ada stomatitis, tidak ada caries dan tidak ada perdarahan gusi
2. Dada dan aksila: mamae tampak membesar, papilla mamae menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola, colostrum belum keluar. Pola napas teratur dan tidak ada
penggunaan otot bantu napas.
3. Abdomen : dilakukan pemeriksaan Leopold I – IV dan diperoleh:
 Leopold I : tinggi fundus uterus 30cm
 Leopold II : punggung kiri
 Leopold III : letak bokong (sungsang)
 Leopold IV : belum masuk PAP
4. Vulva dan perineum : tidak tampak pengeluaran per vaginam, tidak ada varises dan
edema
5. Anus : tidak ada hemoroid
6. Ekstremitas : tidak ada kekakuan sendi, pergerakan normal, reflek patela +/+ namun
terdapat edema tungkai

KASUS 4 (Asuhan Antenatal)


Ny.F.M. K usia 36 tahun dengan diagnosa obstetrik G4P3A0AH3 dan usia kehamilan
24 minggu, datang ke poliklinik kebidanan dengan keluhan sulit bernapas dan sulit tidur,
sering pusing. Saat pengkajian diperoleh data menarche usia 12 tahun, siklus teratur (28 hari),
lamanya 3 hari dan jumlahnya banyak, HPHT tanggal 04/07/2019 dan tafsiran persalinan
tanggal 11/04/2020. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes
namun tekanan darah pasien sering rendah dan pasien menggunakan kontrasepsi suntik (3
bulan) setelah kelahiran anak pertama, kemudian menggunakan kontrasepsi pil sejak
kelahiran anak kedua sampai tahun 2018. Dilakukan pengukuran tanda-tanda vital ibu
diperoleh: TD: 100/70 mmHg, S: 36,3 C, N: 74 x/mnt, RR: 23 x/mnt sedangkan pengukuran
Denyut jantung janin diperoleh 156 x/mnt.
Pengkajian terkait pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak ditemukan masalah
pada pola nutrisi, dimana pasien mengatakan sebelum hamil biasa makan 3 x sehari, mampu
menghabiskan porsi 1 piring dengan jenis makanan seperti nasi,ikan,sayur, telur dan daging,
dan saat hamil pun ibu masih dapat menghabiskan porsi makanannya. Pada pola
istirahat/aktivitas, personal hygiene, psikososial dan spiritual serta eliminasi tidak ditemukan
masalah.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data sebagai berikut:
1. Kepala: konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, palpebra normal, lapang pandang jelas
dan pergerakan bola mata baik. Wajah tidak sembab dan terdapat cloasma gravidarum.
Pada mulut ditemukan mukosa membran lembab, tidak ada candidiasis, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries dan tidak ada perdarahan gusi.
2. Dada dan aksila: mamae tampak membesar, papilla mamae menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola, colostrum belum keluar. Pola napas tidak teratur dan tidak ada
penggunaan otot bantu napas.
3. Abdomen : dilakukan pemeriksaan Leopold I – IV dan diperoleh:
 Leopold I : tinggi fundus uterus 24cm
 Leopold II : punggung kanan
 Leopold III : letak kepala
 Leopold IV : belum masuk PAP
4. Vulva dan perineum : tidak tampak pengeluaran per vaginam, tidak ada varises dan
edema.
5. Anus : tidak ada hemoroid.
6. Ekstremitas : tidak ada kekakuan sendi, pergerakan normal, reflek patela +/+ tidak
terdapat edema tungkai.
Pada pemeriksaan penunjang (hasil pemeriksaan darah) didapati factor koagulasi
(PT) rendah dengan nilai 8.7 (Nilai normal 10.8-14.4) dan nilai (APTT) juga rendah dengan
nilai 24.9 (Nilai normal 26.4-37.6)

KASUS 5 (Asuhan Antenatal)


Ny.R.M usia 23 tahun dengan diagnosa obstetrik G2P1A0AH1 dan usia kehamilan 11
minggu, datang ke poliklinik kebidanan dengan keluhan mual dan muntah, hingga tidak dapat
makan dengan baik, mual bertambah saat mencium aroma daging. Saat pengkajian diperoleh
data menarche usia 14 tahun, siklus teratur (28 hari), lamanya 3 hari dan jumlahnya banyak,
HPHT tanggal 28/09/2019 dan tafsiran persalinan tanggal 05/07/2020. Pasien mengatakan
tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes. Pasien menggunakan kontrasepsi suntik (3
bulan) setelah kelahiran anak pertama. Dilakukan pengukuran tanda-tanda vital ibu diperoleh:
TD: 120/70 mmHg, S: 36,3 C, N: 78 x/mnt, RR: 21 x/mnt sedangkan pengukuran Denyut
jantung janin belum dapat diperiksa.
Pengkajian terkait pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari ditemukan masalah pada
pola nutrisi, dimana pasien mengatakan sebelum hamil biasa makan 3 x sehari, mampu
menghabiskan porsi 1 piring dengan jenis makanan seperti nasi, ikan, sayur, telur dan daging,
namun saat hamil ibu tidak dapat menghabiskan porsi makanannya karena mual, dan ibu
lebih sering mengkonsumsi buah-buahan. Pada pola istirahat/aktivitas, personal hygiene,
psikososial dan spiritual serta eliminasi tidak ditemukan masalah.
Pada pemeriksaan fisik diperoleh data sebagai berikut:
1. Kepala: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra normal, lapang pandang
jelas dan pergerakan bola mata baik. Wajah tidak sembab dan terdapat cloasma
gravidarum. Pada mulut ditemukan mukosa membran lembab, tidak ada candidiasis, tidak
ada stomatitis, tidak ada caries dan tidak ada perdarahan gusi.
2. Dada dan aksila: mamae tampak membesar, papilla mamae menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola, colostrum belum keluar. Pola napas teratur dan tidak ada
penggunaan otot bantu napas.
3. Abdomen : dilakukan pemeriksaan Leopold I – IV dan diperoleh:
 Leopold I : tinggi fundus uterus 2cm diatas sympisis
 Leopold II : belum teraba
 Leopold III : belum teraba
 Leopold IV : belum masuk PAP
4. Vulva dan perineum : tidak tampak pengeluaran per vaginam, tidak ada varises dan
edema.
5. Anus : tidak ada hemoroid.
6. Ekstremitas : tidak ada kekakuan sendi, pergerakan normal, reflek patela +/+ tidak
terdapat edema tungkai.

KASUS 6 (Asuhan Postnatal)


Ny J berusia 28 tahun masuk ke rumah sakit dengan diagnosa post partum normal. Pasien
mengatakan keinginannya untuk mengasuh dan menyusui bayinya, pasien menanyakan cara
menyusui yag benar dan cara perawatan bayi baru lahir serta bagaimana lingkungan dan
pengasuh yang baik bagi bayinya karena pasien seorang guru yang harus meninggalkan
bayinya dengan orang lain. Saat pengkajian diperoleh data menarche usia 14 tahun, siklus
teratur (30 hari), lamanya 1 minggu dan jumlahnya banyak. Riwayat penyakit dahulu, pasien
mengatakan pernah mengalami sakit serius yang mengharuskan dirawat di RS yaitu anemia
(riwayat transfusi 4 bag) tahun 2008. Pasien juga mengatakan pasien pernah batuk, pilek dan
demam. Riwayat penyakit keluarga, pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi, DM, jantung, dll. Pasien belum pernah menggunakan
kontrasepsi sebelumnya.

Riwayat kehamilan sekarang:


Trimester I : pasien mengatakan memeriksa kehamilan ke puskesmas Ftuleu dan
mengatakan mengalami mual muntah setiap pagi terutama pada minggu
pertama awal kehamilan.
Trimester II : pasien selalu memeriksakan diri setiap bulan ke puskesmas dan mendapat
obat SF, Vit C.
Trimester III : pasien mengatakan dua kali ke puskesmas dan pada pemeriksaan terakhir
ibu dianjurkan untuk dirujuk ke Kupang. Pasien juga mengatakan sering
buang air kecil, mengalami gangguan tidur pada malam hari.

Riwayat persalinan saat ini, pasien lahir spontan, bayi laki-laki dan bayi lahir hidup, APGAR
score 9/10, BB lahir: 3.500 gr, panjang badan: 49 cm. Hasil pengkajian pola pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, pasien mengatakan makan 3x/hari dengan menu bubur, sayur dan
telur, minum air putih 5-7 gelas/hari, pasien BAB 1x, BAK  2x, aktivitas lebih banyak tidur
dan berbaring, menyusui bayi serta tidur 6-8 jam/hari. Pasien mengatakan tidak mempunyai
kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan. Hasil pengkajian fase penerimaan, pasien
mengatakan sangan senang pada proses persalinan ini karena anak laki-laki.

Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa, keadaan umum tampak sedang, pasien tampak
meringis kesakitan, skala nyeri 5 (1-10), TD= 120/80 mmHg, nadi= 86 x/mnt, RR= 20 x/mnt
dan suhu= 36,80C, keadaan vulva tampak mengeluarkan lokea bewarna putih, perineum
tampak bekas jahitan, bagian dalam 5 jahitan dan bagian luar 10 jahitan. Terapi yang didapat
oleh pasien saat ini adalah amoxilin 3x1 tablet, difenhidramin 1x1 ampul, asmef 3x1 ampul
dan livron 2 x1 tablet.

Anda mungkin juga menyukai