KELOMPOK II
A. Latar Belakang
asuhan keperawatan keluarga tidak lepas dari budaya atau transkultural yang
selalu dapat mempengaruhi hasil dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga
sehingga perlu menelaah kembali asuhan keperawatan keluarga mulai dari
pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi sampai
dengan evaluasi dengan pendekatan transkultural sehingga dapat meningkatkan
Di dalam keluarga
kemampuan keterampilan profesional BABantar
terjadi interaksi
yang I budaya,
meliputi adaptasi sertaintelektual,
kemampuan
mempertahankan
teknikal dan interpersonal budaya
dalam dimana budaya merupakan
melaksanakan asuhan keyakinan
keperawatan khususnya
PENDAHULUAN
dalam keluargaatau perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada
generasi berikutnya
BAB II
APLIKASI TEORI TRANSKULTURAL NURSING DALAM
KEPERAWATAN KELUARGA
Definisi transkultural bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans
dan culture, trans berarti alur perpindahan, jalan , lintas atau penghubung. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia; trans berarti melintang, melintas, menembus, melalui.
Sedangkan Culture berarti budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kultur
berarti; kebudayaan, cara pemeliharaan, pembudidayaan. Kepercayaan, nilai–nilai dan
pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi
berikutnya, sedangkan cultural berarti; sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan
Jadi, transkultural dapat diartikan sebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa
budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain atau juga pertemuan kedua nilai –
nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial. Transcultural Nursing
merupakan suatu area yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai– nilai
budaya (nilai budaya yang berbeda, ras, yang mempengaruhi pada seorang perawat saat
melakukan asuhan keperawatan kepada klien/pasien) menurut Leininger (1991).
. ASUMSI DASAR
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
.
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan.
Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada
manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai
dikala manusia itu meninggal.
Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena
yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya(Putri, 2018).
D. KONSEP DAN DEFINISI DALAM TEORI LEININGER
Budaya (Kultur) adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang 5. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang
keputusan
lain.
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau 5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
dan keputusan
1. Manusia
4. Keperawatan
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
Menurut Leininger (1984) manusia memilikikecenderungan untuk mempertahankan keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995). Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien
. PROSES KEPERAWATAN ‘TRANSCULTURAL NURSING’
Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (sunrise
model) . Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh
perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien
(Andrew and Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai
tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
a. Pengkajian
d.Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang
tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
kelebihan dan kekurangan Teori Transkultural dari Leininger :
Kelebihan :
a. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan
pengetahuan kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar
belakang budaya yang berbeda. Kelemahan :
b. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk a. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan
memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya (teori Orem, hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual model
King, Roy, dll). lainnya.
c. Penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan
b. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi
berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
d. Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat
keputusan yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
e. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan
pengembangan praktek keperawatan