Anda di halaman 1dari 4

BAB I

KASUS

Topik: transkultural dalam keperawatan


Anda adalah seorang perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok masyarakat yang berada di Martapura, Kabupaten Banjar. Dalam
masyarakat tersebut terdapat berbagai macam budaya. Masyarakat tersebut sudah
mampu menggunakan berbagai macam teknologi sehingga memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan.

Diskusikan mengenai:
1. Definisi globalisasi
2. Konsep utama dan definisi keperawatan transkultural
3. Prinsip keperawatan transkultural
4. Culture models of care
5. Pandangan kesehatan berdasarkan keragaman budaya
6. Self awareness bagi perawat terhadap budaya dan kepercayaan, serta bias dan
asumsi budaya
7. Diversity dalam masyarakat yang meliputi, ras, etnis, cultural diversity, dan
ethnocentrism
8. Bennett’s stages of cross-cultural sensitivity
2. Konsep utama dan definisi keperawatan transkultural
a. Konsep utama keperawatan transkultural
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan
atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan
melandasi tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang
optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan
variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan
asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan
tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang
dan individu yang mungkin kembali lagi.
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang
dimiliki oleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya
yang di golongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia.
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi
pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan
kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan
dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikan timbal balik diantara keduanya.
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada
keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui
nilai, kepercayaandan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing,
mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup,
hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan
untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain
karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari pada
kelompok lain.

b. Definisi keperawatan transkultural


Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-
nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa
sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai
dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut
diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana
perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan
kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan,
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya
yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya
pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat
dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan,
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
Keperawatan Transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang
berfokus pada analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya.
Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang
difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara
fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984).
Pelayanan keperawatan transkultural diberikan kepada klien sesuai dengan
latar belakang budayanya.

DAFUS
Leininger. M & McFarland. M.R. 2002. Transcultural Nursing: Concepts,
Theories, Research and Practice, 3rd. Ed, USA, Mc-Graw Hill Companies.
Leininger. M. 1984. Transcultural nursing: An esensial knowledge and
practice field today. New York: Grune and Stratton.

Anda mungkin juga menyukai