Anda di halaman 1dari 5

Dety Dwi Pratiwi., Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Terlarut .........

Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Terlarut


(Adjustment of Poikilothermic Animals to Dissolved Oxygen)

Dety Dwi Pratiwi, Kelas C


Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: detytiwy@gmail.com

Abstrak
Respirasi atau yang biasa disebut dengan pernapasan adalah proses menghirup udara bebas yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yan mengandung karbondioksida sebagai sisa oksidasi keluar dari tubuh. Air adalah satu sumber daya
alam yang berlimpah di bumi. Kualitas air ditentukan oleh banyak parameter salah satunya adalah kadar oksigen dalam air
yang penting dalam pengawasan dan pemantauan kualitas air. Rendahnya tingkat oksigen terlarut mengurangi perkembangan
dan pertumbuhan ikan yang dapat menyebabkan kematian, dan membuat air tidak dapat di konsumsi. Kelarutan oksigen di
dalam air dipengaruhi oleh suhu, tekanan parsial gas-gas yang ada di udara maupun yang ada di air, salinitas serta
persenyawaan unsure-unsur mudah teroksidasi di dalam air. Kandungan oksigen dalam air merupakan faktor kritis bagi
kesehatan ikan, pada awalnya ikan yang kekurangan oksigen akan mengalami stres fisik. Oksigen yang cukup akan
mempercepat proses pertumbuhan, karena proses metabolisme sangat tergantung pada oksigen yang dikonsumsi oleh ikan
tersebut. . Peningkatan suhu juga akan menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air dan
selanjutnya mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen. Namun, peningkatan suhu disertai dengan penurunan kadar
oksigen terlarut mengakibatkan keberadaan oksigen sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi organisme
akuatik untuk melakukan proses metabolism dan respirasi

Kata Kunci: Poikilotermik, Oksigen Terlarut, Ikan Mas, Suhu.

Abstract
Respiration or commonly referred to as breathing is the process of breathing free air containing oxygen and releasing air
containing carbon dioxide as residual oxidation out of the body. Water is an abundant natural resource on earth. Water
quality is determined by many parameters one of which is the oxygen content in water which is important in water quality
monitoring and monitoring. Low levels of dissolved oxygen reduce the development and growth of fish which can cause
death, and make the water unusable. The solubility of oxygen in water is influenced by temperature, partial pressure of
gases in the air or in the water, salinity and compounding of elements easily oxidized in water. Oxygen content in water is a
critical factor for fish health, initially fish lacking oxygen will experience physical stress. Enough oxygen will speed up the
growth process, because the metabolic process is very dependent on the oxygen consumed by the fish. . An increase in
temperature will also cause an increase in the speed of metabolism and respiration of aquatic organisms and subsequently
result in an increase in oxygen consumption. However, an increase in temperature accompanied by a decrease in dissolved
oxygen levels results in the presence of oxygen often being unable to meet the oxygen demand for aquatic organisms to
carry out the process of metabolism and respiration

Keywords: Poikilothermic, Dissolved Oxygen, Carp, Temperature

Pendahuluan antara darah dan atmosfer. Respirasi eksternal adalah proses


pertukaran gas antara darah dan atmosfer sedangkan
Respirasi atau yang biasa disebut dengan pernapasan Respirasi internal adalah proses pertukaran gas antara darah
adalah proses menghirup udara bebas yang mengandung sirkulasi dan sel jaringan. Respirasi internal (pernapasan
oksigen dan mengeluarkan udara yan mengandung seluler) berlangsung diseluruh tubuh [2].
karbondioksida sebagai sisa oksidasi keluar dari tubuh. Air adalah satu sumber daya alam yang berlimpah di
Proses menghirup oksigen ini disebut inspirasi sedangkan bumi. Kualitas air ditentukan oleh banyak parameter salah
proses mengeluarkan karbondioksida disebut ekspirasi. satunya adalah kadar oksigen dalam air yang penting dalam
[Utama, S. Y.A [1]. pengawasan dan pemantauan kualitas air. Peningkatan kadar
Sistem pernapasan dibentuk oleh beberapa struktur. oksigen terlarut dalam air dianggap penting untuk
Seluruh struktur tersebut terlibat dalam proses respirasi meningkatkan pemuliaan hewan ternak, serta merangsang
eksternal yaitu proses pertukaran oksigen (O2) antara pertumbuhan tanaman dan kehidupan air [3].
atmosfer dan darah serta pertukaran karbondioksida (CO2)
Dety Dwi Pratiwi., Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Terlarut ......... 2

oksigen terlarut sering digunakan sebagai objek juga mempengaruhi tingkat keasaman air (pH) apabila suhu
penelitian. Rendahnya tingkat oksigen terlarut mengurangi naik maka pH juga akan naik yang dapat menimbulkan racun
perkembangan dan pertumbuhan ikan yang dapat (ammonia) yang diperoleh dari akumulasi sisa metabolism
menyebabkan kematian, dan membuat air tidak dapat di sehingga kandungan oksigen yang dibutuhkan juga tinggi
konsumsi. Suhu air adalah faktor utama yang menentukan untuk laju respirasi [7].
kondisi oksigen terlarut. Suhu air yang meningkat akan Kandungan oksigen dalam air merupakan faktor kritis
mengurangi oksigen terlarut dalam air dan kualitas air akan bagi kesehatan ikan, pada awalnya ikan yang kekurangan
negative atau memburuk [4]. oksigen akan mengalami stres fisik. Oksigen yang cukup
Kelarutan oksigen di dalam air dipengaruhi oleh suhu, akan mempercepat proses pertumbuhan, karena proses
tekanan parsial gas-gas yang ada di udara maupun yang ada metabolisme sangat tergantung pada oksigen yang
di air, salinitas serta persenyawaan unsure-unsur mudah dikonsumsi oleh ikan tersebut. ikan dengan bobot kecil
teroksidasi di dalam air. Kelarutan tersebut akan menurun cenderung memanfaatkan oksigen lebih besar daripada ikan
apabila salinitas dan suhu meningkat, oksigen terlarut dalam sejenis dengan bobot lebih besar. Hal ini bisa dipahami
suatu perairan juga akan menurun akibat permbusukan- karena pada saat ikan berukuran kecil/muda kebutuhan
pembusukan dan respirasi dari hewan dan tumbuhan yang oksigen untuk respirasi banyak digunakan untuk berbagai
kemudian diikuti dengan meningkatnya CO2 bebas serta kepentingan, selain untuk metabolisme sendiri juga untuk
menurunnya pH [5]. kepentingan pertumbuhan sel, dll. Sedangkan bagi ikan
Oksigen terlarut juga bergantung pada suhu. Peningkatan dewasa tidak sebanyak seperti pada ikan kecil [8].
suhu akan menyebabkan penurunan kelarutan gas dalam air, Derajat suhu mempengaruhi kadar oksigen terlarut dalam
misalnya gas O2, CO2, N dan sebagainya. Peningkatan suhu air yang penting bagi kelangsungan hidup ikan. Semakin
juga akan menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme tinggi suhu maka semakin rendah kelarutan oksigen [9].
dan respirasi organisme air dan selanjutnya mengakibatkan Tingkat oksigen terlarut dalam air adalah salah satu
peningkatan konsumsi oksigen. Namun, peningkatan suhu parameter paling penting dalam menentukan kualitasnya,
disertai dengan penurunan kadar oksigen terlarut karena secara tidak langsung menunjukkan apakah ada
mengakibatkan keberadaan oksigen sering kali tidak mampu beberapa jenis polusi. Oksigen terlarut tergantung pada suhu
memenuhi kebutuhan oksigen bagi organisme akuatik untuk air, garam terlarut, tekanan atmosfer (dan karenanya
melakukan proses metabolism dan respirasi. perubahan suhu ketinggian), keberadaan senyawa pereduksi, bahan
melebihi 3-4 derajat celcius akan menyebabkan perubahan tersuspensi, dan spesies hidup. Flora dan fauna air dapat
metabolisme yang mengakibatkan kejutan suhu.. berkontribusi pada konsumsi atau produksi oksigen dalam
Meningkatkan toksisitas kontaminan yang terlarut, air [10].
menurunkan DO, dan menyebabkan kematian pada ikan. Dalam praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
Suhu mengendalikan kecepatan dan efisiensi pakan, penyesuaian hewan poikilotermik terhadap oksigen yang
pencernaan makanan dan pertumbuhan. Setiap spesies terkandung dalam air karena pengaruh suhu air, dan oksigen
memiliki karakteristik kurva pertumbuhan yang berbeda yang terkandung dalam air karena pengaruh kadar garam
dengan berubahnya suhu dan ukuran tubuh, dan setiap dalam air.
spesies memiliki kisaran suhu yang tidak boleh melebihi
batas letlhal, jika melebihi batas tersebut maka spesies tidak Metode Penelitian
dapat bertahan hidup. Pada suhu yang tinggi aktifitas
metabolisme akan meningkat sehingga pada kondisi Pada pecobaan Penyesuaian Hewan Poikilotermik
demikian konsumsi oksigen akan bertambah pula, sedangkan Terhadap Oksigen Terlarut menggunakan beberapa alat dan
kelarutan oksigen dalam air akan mengalami penurunan bahan, komponen alat yang digunakan yaitu thermometer,
dengan bertambahnya suhu sehingga hal tersebut bisa saja timbangan, kompor, panci, gelas piala, gelas ukur,
menyebabkan kematian bagi organisme tertentu [6]. pengaduk, stopwatch, dan boardmaker. Dan bahan yang
Suhu merupakan faktor yang mempengaruhi laju digunakan yaitu hewan percobaan ikan mas, dan es batu.
metabolisme dan kelarutan gas dalam air. Suhu yang Uraian langkah kerja yang dilakukan yaitu dalam
semakin tinggi meningkatkan laju metabolisme ikan dan perlakuan pengaruh kenaikan suhu medium dan pengaruh
respirasi yang terjadi semakin cepat sehingga mengurangi penurunan suhu medium. Cara kerja pada pengaruh kenaikan
konsentrasi oksigen dalam air. Pengaruh suhu dan suhu medium yaitu dengan memanaskan air dalam panci,
konsentrasi oksigen tersebut dapat menyebabkan stres lalu mengisi bak plastic dengan air kran, beri tanda tingginya
bahkan kematian pada ikan. Perubahan suhu melebihi 3- 4o air dengan boardmaker, dan mencatat suhu airnya.
C akan menyebabkan perubahan metabolisme yang Kemudian menimbang berat ikan yang akan dipakai, lalu
mengakibatkan kejutan suhu, meningkatkan toksinitas masukkan kedalam bak plastic yang telah berisi air tadi.
kontaminan yang terlarut, menurunkan DO dan kematian Tunggu sampai Nampak tenang, kemudian menghitung
pada ikan. Semakin tinggi suhu maka laju metabolisme gerak operculum selama satu menit. Ulangi sampai tiga kali
tubuh ikan akan semakin tinggi sehingga ikan akan memiliki hitungan, kemudian ambil rata-rata nya. Selanjutnya naikkan
nafsu makan yang tinggi, begitu pula sebaliknya, suhu yang suhu medium dengan interval 3℃, dengan cara menuangkan
rendah akan menurunkan laju metabolism. Suhu yang tinggi air panas ke dalam bak sampai tercapai suhu yang kita
kehendaki, namun jaga volume air tida berubah, yaitu
Dety Dwi Pratiwi., Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Terlarut ......... 3

dengan mengurangi air bak sebanyak air panas yang air menggunakan boardmaker gar kadar oksigen terlarut
ditambahkan. Pada saat air panas, jangan sampai mengenai tetap sama atau tidak berubah ketika tambahkan air dengan
ikannya. Setelah ikan tenang, menghitung gerak operculum suhu lebih tinggi dan mencatat suhu air. Lalu menimbang
permenit. Dan lakukan ulangan sebanyak tiga kali. Kenaikan ikan yang akan di pakai karena ikan dengan bobot kecil atau
suhu diteruskan sampai mencapai suhu kritis tertinggi. Dan lebih ringan cenderung memanfaatkan oksigen lebih besar
hentikan perlakukan pada saat ikan Nampak kolaps. Cara daripada ikan sejenis dengan bobot lebih besar, kemudian
kerja Perlakuan yang kedua pengaruh penurunan suhu masukkan ke dalam bak plastik yang telah berisi air tadi.
medium yaitu cara kerja sama seperti perlakuan kenaikan Tunggu sampai ikan agak tenang, kemudian menghitung
suhu medium hanya penurunan suhu dikerjakan dengan gerak operculum selama satu menit ulangi sampai tiga kali
memasukkan es kedalam bak sampai tercapai suhu yang hitungan kemudian ambil rata-rata, lalu naikkan suhu
dikehendaki dengan interval suhu 3℃. Penurunan suhu medium dengan interval 3derajat celcius dengan cara
diteruskan sampai suhu kritis terendah, hingga ikan nampak menuangkan air panas ke dalam bak sampai suhu yang di
kolaps. hendaki, namun jaga volume air tidak berubah yaitu dengan
mengurangi air bak sebanyak air panas yang ditambahka,
Hasil Penelitian kenaikan suhu ini untuk mengetahui pengaruh suhu tinggi
pada kelarutan oksigen di dalam air. Dan kenaikan suhu
Hasil dari percobaan Penyesuaian Hewan Poikilotermik diteruskan sampai mencapai suhu kritis tertinggi dan
Terhadap Oksigen Terlarut adalah sebagai berikut: hentikan perlakuan pada saat ikan nampak kolaps. Perlakuan
yang kedua sama dengan perlakuan sebelumnya. Perlakuan
yang kedua pengaruh penurunan suhu medium cara kerja
sama seperti perlakuan pertama (perlakuan kenaikan suhu
medium), kemudian penurunan suhu dikerjakan dengan
memasukkan es kedalam bak sampai tercapai suhu yang
dikehendaki dengan interval 3 derajat celcius ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penurunan suhu atau suhu
rendah pada kelarutan oksigen di dalam air. Dan penurunan
Dari data hasil pengamatan diatas dapat diketahui pada suhu diteruskan sampai mencapai suhu kritis, dan hentikan
perlakuan pengaruh penurunan suhu ikan lebih mudah perlakukan pada saat ikan nampak kolaps yang menandakan
kolaps yaitu pada suhu 12 dan 14 derajat celcius, sedangkan ikan sudah tidak dapat bertahan hidup.
pada perlakuan pengaruh kenaikan suhu ikan lebih lama Hewan poikiloterm yaitu hewan yang suhu tubuhnya
untuk kolaps, suhu kolaps ikan yaitu 41 dan 44 derjar selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan.
celcius. Hewan poikiloterm juga disebut sebagai ektoterm karena
suhu tubuhnya ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu
Pembahasan lingkungan eksternalnya. Contoh dari hewan poikilotermik
atau hewan berdarah dingin adalah spesies ikan, reptile dan
Respirasi atau yang biasa disebut dengan pernapasan
amfibi [13].
adalah proses menghirup udara bebas yang mengandung
Kisaran suhu optimal bagi ikan di perairan tropis atai
oksigen dan mengeluarkan udara yan mengandung
seperti ikan mas adalah antara 28-32 derajat celcius. Pada
karbondioksida sebagai sisa oksidasi keluar dari tubuh.
kisaran tersebut konsumsi oksigen mencapai 2.2 mg/g berat
Rposes menghirup oksigen ini disebut inspirasi sedangkan
tubuh-jam. Di bawah suhu 25 derajat celcius konsumsi
proses mengeluarkan karbondioksida disebut ekspirasi [11].
oksigen mencapai 1.2 mg/g berat tubuh per jam. Pada suhu
Sistem pernapasan atau respirasi dibentuk oleh beberapa
25-18 derajat celcius ikan masih dapat bertahan hidup tetapi
struktur. Seluruh struktur tersebut terlibat dalam proses
nafsu makan mulai turun. Suhu air 12-18 derajat celcius
respirasi eksternal yaitu proses pertukaran oksigen (O2)
mulai membahayakan ikan, sedangkan dibawah 12 derajat
antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbondioksida
celcius akan menyebabkan ikan mas mati kedinginan [14].
(CO2) antara darah dan atmosfer. Respirasi meliputi
Kelarutan oksigen di dalam air dipengaruhi oleh suhu,
respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal
tekanan parsial gas-gas yang ada di udara maupun yang ada
adalah proses pertukaran gas antara darah dan atmosfer
di air, salinitas serta persenyawaan unsure-unsur mudah
sedangkan respirasi internal adalah proses pertukaran gas
teroksidasi di dalam air. Kelarutan tersebut akan menurun
antara darah sirkulasi dan sel jaringan. Respirasi internal
apabila salinitas dan suhu meningkat, oksigen terlarut dalam
(pernapasan seluler) berlangsung diseluruh tubuh [12].
suatu perairan juga akan menurun akibat permbusukan-
Adapun cara kerja untuk percobaan penyesuaian hewan
pembusukan dan respirasi dari hewan dan tumbuhan yang
piokilotermik terhadap oksigen terlarut. Terdapat dua
kemudian diikuti dengan meningkatnya CO2 bebas serta
perlakuan yaitu perlakuan kenaikan suhu medium dan
menurunnya pH [15].
penurunan suhu medium. Langkah yang pertama pada
Hasil dari percoban penyesuaian hewan poikilotermik
perlakuan kenaikan suhu medium yaitu memanaskan air
terhadap oksigen terlarut menggunakan dua perlakuan yaitu
menggunakan hiter atau pemanas lainnya. Kemudian
pengaruh perlakuan kenikan suhu dan pengaruh penurunan
mengisi bak plastik dengan air kran, dan beri tanda tingginya
Dety Dwi Pratiwi., Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Terlarut ......... 4

suhu. Pada kelompok 1 dengan perlakuan sebagai kontrol metabolisme ikan dan respirasi yang terjadi semakin cepat
memiliki berat ikan 18 gr, memiliki rata-rata gerak sehingga mengurangi konsentrasi oksigen dalam air [19].
operculum 80. Pada kelompok 2 dengan perlakuan Kelarutan oksigen di dalam air dipengaruhi oleh suhu,
penurunan suhu atau dingin memiliki berat ikan 18 grm, tekanan parsial gas-gas yang ada di udara maupun yang ada
rata-rata gerak operculum 63 dan ikan kolaps pada suhu 12 di air, salinitas serta persenyawaan unsure-unsur mudah
derata celcius. Pada kelompok 3 dengan perlakuan teroksidasi di dalam air. Kelarutan tersebut akan menurun
penurunan suhu atau dingin memiliki berat ikan 17 gr, rata- apabila salinitas dan suhu meningkat, oksigen terlarut dalam
rata gerak operculum 65 dan ikan kolpas pada suhu 14 suatu perairan juga akan menurun akibat permbusukan-
deraja celcius. Pada kelompok 4 dengan perlakuan kenaikan pembusukan dan respirasi dari hewan dan tumbuhan yang
suhu atau panas memiliki berat ikan 15gr, rata-rata gerak kemudian diikuti dengan meningkatnya CO2 bebas serta
operculum 93 dan ikan kolaps pada suhu 41 derajat celcius. menurunnya pH [20].
Pada kelompok 5 dengan perlauan kenaikan suhu atau panas
memiliki berat ikan 16gr, rata-rata operculum 82, dan ikan Kesimpulan dan Saran
kolaps pada suhu 44 derajat celcius. Pada kelompok 7
dengan perlakuan kenaikan suhu atau panas memiliki berat Dari hasil percobaan penyesuaian hewan poikilotermik
ikan 29 gr,rata-rata gerak operculum 89, dan ikan kolaps terhadap kelarutan oksigen dengan melihat gerakan
pada suhu 44 derjata celcius. Hasil pengamatan telah sesuai operculum pada ikan mas, dimana gerak operculum pada
dengan literature dimana derajat suhu mempengaruhi kadar suhu tinggi semakin cepat dikarenakan jika suhu semakin
oksigen terlarut dalam air yang penting bagi kelangsungan tinggi maka oksigen yang terlarut di dalam air akan semakin
hidup ikan. Semakin tinggi suhu maka semakin rendah sedikit sehingga gerak operculum pada ikan semakin cepat
kelarutan oksigen [16]. Perubahan suhu melebihi 3- 4o C untuk mengambil oksigen terlarut didalam air. Apabila suhu
akan menyebabkan perubahan metabolisme yang semakin rendah mka pergerakan operculum pada ikan
mengakibatkan kejutan suhu, meningkatkan toksinitas semakin lambat karena oksigen terlarut di dalam air semakin
kontaminan yang terlarut, menurunkan DO dan kematian tinggi dan mengakibatkan laju respirasi juga akan semakin
pada ikan. Semakin tinggi suhu maka laju metabolisme lambat karena ikan mengalami penurunan dalam
tubuh ikan akan semakin tinggi sehingga ikan akan memiliki mengkonsumsi oksigen.
nafsu makan yang tinggi, begitu pula sebaliknya, suhu yang
rendah akan menurunkan laju metabolism. Suhu yang tinggi Daftar Pustaka
juga mempengaruhi tingkat keasaman air (pH) apabila suhu
naik maka pH juga akan naik yang dapat menimbulkan racun [1][11] Utama, S. Y.A. 2018. Keperawatan Medikal Bedah
(ammonia) yang diperoleh dari akumulasi sisa metabolism Sistem Respirasi. Yogyakarta: CV Budi Utama
sehingga kandungan oksigen yang dibutuhkan juga tinggi [2][12] Simarmata, T.F., Meldawati, dan W. Riau.2016.
untuk laju respirasi [17]. ikan dengan bobot kecil cenderung Perbandingan Frekuensi Pernapasan Sebelum Dan
memanfaatkan oksigen lebih besar daripada ikan sejenis Sesudah Step Exercise Berdasarkan Indeks Massa
dengan bobot lebih besar. Hal ini bisa dipahami karena pada Tubuh Pada Siswa/I Kelas XII SMAN 5 Medan Tahun
saat ikan berukuran kecil/muda kebutuhan oksigen untuk Ajaran 2015-2016. Jurnal Kedokteran Methodist.
respirasi banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, 9(1):8-13
selain untuk metabolisme sendiri juga untuk kepentingan [3] Lee, H. S., A. C. Wei Yap., C. Cheng Ng., N.
pertumbuhan sel, dll. Sedangkan bagi ikan dewasa tidak Syuhadaa, and J. L. Loo. 2019. Increased Electron
sebanyak seperti pada ikan kecil [18]. Density and Dissolved Oxygen Level In Water
Peningkatan suhu juga akan menyebabkan peningkatan Through Magnetic Effect. International Conference on
kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air dan Future Environment and Energy. IOP Publising
selanjutnya mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen. [4] Post, C.J., M. P. Cope., P. D. Gerard., N. M. Masto., J.
Namun, peningkatan suhu disertai dengan penurunan kadar R.Vine., R. Y. Stiglitz., J. O. Hallstrom., J. C.
oksigen terlarut mengakibatkan keberadaan oksigen sering Newman, and E. A. Mikhailova.2018. Monitoring
kali tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi Spatial And Temporal Variation Of Dissolved Oxygen
and Water Temperatur In the Savannah River Using A
organisme akuatik untuk melakukan proses metabolism dan
Sensor Network. Environ Monit Assess: 190-272
respirasi. perubahan suhu melebihi 3-4 derajat celcius akan
[5][15][20] Flora, S. M., H. Setiyono, dan A.R. Tisiana.
menyebabkan perubahan metabolisme yang mengakibatkan
2015. Pengaruh Lapisan Termoklin terhadap
kejutan suhu. Pada suhu yang tinggi aktifitas metabolisme kandungan Oksigen Terlarut Di Samudera Hindia
akan meningkat sehingga pada kondisi demikian konsumsi Bagian Timur. Jurnal Oseanografi. 4(1):185-194
oksigen akan bertambah pula, sedangkan kelarutan oksigen [7682]]]]
dalam air akan mengalami penurunan dengan bertambahnya [6][7][17][19] Jumaidi, A., H. Yulianto, dan E. Efendi.
suhu sehingga hal tersebut bisa saja menyebabkan kematian 2016. Pengaruh Debit Air Terhadap Perbaikan Kualitas
bagi organisme tertentu. Suhu merupakan faktor yang Pada Sistem Resirkulasi dan Hubungannya Dengan
mempengaruhi laju metabolisme dan kelarutan gas dalam Sintasan dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurami
air. Suhu yang semakin tinggi meningkatkan laju (Oshpronemus gouramy). Jurnal Rekayasa dan
Dety Dwi Pratiwi., Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Terlarut ......... 5

Teknologi Budidaya Perairan. 5(1):2302-3600


[1489]]]]
[8][18] Santoso, A. D. 2017. Perkiraan Padat Penebaran
Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Yang
Optimum Berdasarkan Pada Kebutuhan Oksigen
Terlarut. J. Ris. Akuakultur. 2(3):341-347 [[2389]]
[9][16] Amlarrasit., M. A. Wijaya, dan A. fatiqin. 2018.
Faktor Fisik dan Biologi yang Mempengaruhi
Kepadatan Larva Anopheles di Kelurahan Kemelak.
Seminar Nasional Sains dan Tehnologi:33-37
[10] Ibanez, J. G., M. Hernandez., A. Fregoso, and M. M.
Singh. 2008. Environmental Chemistry Microscale
Laboratory Experiments. New York: Springer Science
[13] Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta:
Kanisius
[14] Kordi, M. G. H. 2010. Panduan Lengkap Memelihara
Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Yogyakarta: Lily
Publisher

Anda mungkin juga menyukai