Sering dalam berbagai macam permasalahan peluang hanya memiliki dua kemungkinan
hasil atau dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Sebagai contoh, ketika suatu koin
dilempar, maka kita akan mendapat angka atau gambar. Ketika seorang bayi lahir, maka
seorang bayi tersebut merupakan bayi laki-laki atau perempuan. Dalam permainan bola
basket, tim yang bermain bisa menang atau kalah. Keadaan benar/salah tersebut dapat
dijawab dengan dua cara, yaitu benar atau salah. Kondisi-kondisi lainnya dapat
disederhanakan untuk menghasilkan dua kemungkinan. Sebagai contoh, suatu pengobatan
medis dapat diklasifikasikan sebagai efektif atau tidak efektif, tergantung hasilnya. Seseorang
dapat dikategorikan memiliki tekanan darah normal atau tidak normal, tergantung dari
pengukuran tekanan darahnya. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda, walaupun memiliki
empat atau lima pilihan jawaban, dapat diklasifikasikan menjadi benar atau salah. Kondisi-
kondisi yang telah dicontohkan tersebut dinamakan percobaan binomial.
Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat berikut:
Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang disebut
sebagai distribusi binomial.
Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut dinamakan
distribusi binomial.
Notasi Keterangan
P(S) Simbol untuk peluang sukses.
P(F) Simbol untuk peluang gagal.
p Peluang sukes.
q Peluang gagal.
P(S) = p dan P(F) = 1 – p = q
n Banyaknya percobaan
X Banyaknya sukses dalam n kali percobaan
Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.
Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut.
Rumus Peluang Binomial
Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan tepat X sukses dalam n
percobaan adalah
Pembahasan Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang sampelnya. Ruang
sampel dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah
Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua
angka, yaitu AAG, AGA, dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat dua angka
adalah 3/8 atau 0,375.
Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka contoh
tersebut memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.
Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang menggunakan ruang sampel.
Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial.
Pertama, perhatikan bahwa terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan satu
gambar dari delapan kemungkinan. Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan GAA.
Sehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari pelemparan koin
sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum, banyak cara untuk mendapatkan X
sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan urutannya adalah
Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. (Beberapa kalkulator dapat digunakan untuk
menghitung kombinasi tersebut).
Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki peluang ½ dan muncul sebanyak dua kali.
Demikian juga masing-masing gagal memiliki peluang ½ dan muncul sekali. Sehingga akan
memberikan,
pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses sukses memiliki
peluang p dan muncul X kali serta peluang gagalnya adalah q dan muncul n – X kali, maka
dengan menuliskan peluang percobaan sukses kita akan mendapatkan rumus binomial.
Contoh :
Sebagai contoh, sebuah dadu dilempar sepuluh kali dan dihitung berapa jumlah muncul
angka empat. Distribusi jumlah acak ini adalah distribusi binomial dengan n = 10 dan p = 1/6.
Contoh lain, sebuah uang logam dilambungkan tiga kali dan dihitung berapa jumlah muncul
sisi depan. Distribusi jumlah acak ini merupakan distribusi binomial dengan n = 3 dan
p = 1/2.