Anda di halaman 1dari 52

Peluang Distribusi Normal-Binomial

dan Distribusi Chi Square


Dosen Pengajar :
Tridata Handayani, ST, MBA

Kelompok 5:
Anggun Dewi P. Aziz
Ifah Hanifah
Umar Dhani
David D.
Fauzan A.
 M. Fuad Akbar
PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL TERHADAP
BINOMIAL

Peluang distribusi binomial b(x;n,p) bisa dihitung jika n


kecil. Namun bila n besar atau mendekati tidak terhingga
(∞), maka peluang binomial bisa dihitung melalui prosedur
hampiran normal (pendekatan terhadap normal) sehingga
menghasilkan sebuah pendekatan yang sangat tepat.
RUMUS

Bila X adalah peubah acak binomial dengan rataan µ = np dan


variansi σ2 = npq maka bentuk pelimitan bagi sebaran

Untuk n mendekati tak berhingga (∞), ini ialah distribusi


normal baku n(z;0,1).
CONTOH SOAL
Dengan menggunakan excel, akan digambarkan grafik distribusi normal
terhadap binomial.
Contoh (1)
Misal : pada pelemparan sebuah koin. Dimana p peluang sukses muncul
gambar sedangkan q adalah peluang gagal muncul gambar.
CONTOH SOAL

Contoh (1)
Grafik pendekatan distribusi Normal
terhadap Binomial untuk n = 10
PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL TERHADAP
BINOMIAL
Nilai peluang peubah acak binomial X mendapatkan
suatu nilai x tertentu adalah sama dengan luas
persegi panjang yang alasnya berpusat di x dengan
bantuan Tabel Distribusi Z.
..\Tabel Distribusi Z.docx
CONTOH SOAL

Contoh (2)
Perhatikan bahwa nilai ini sangat dekat dengan
nilai peluang pastinya sebesar 0.1268
CONTOH SOAL
Contoh (2)
Peluang yang tepat bahwa X nilainya 4 sama dengan luas persegi
panjang dengan alas yang titiktengahnya x = 4.
Luas ini kira-kira sama dengan luas daerah yang dihitami
dibawah kurva normal antara ordinat 𝑥1 = 3,5 dan𝑥2 = 4,5 dalam
gambar sebelumnya, dengan mengubah kenilai z, maka kita
memperoleh:
3.5 − 6
𝑧1 = = −1.316
1.9

4.5 − 6
𝑧2 = = −0.789
1.9
CONTOH SOAL
Contoh (2)
Bila X adalah suatu peubah acak binomial dan Z peubah acak
normal baku, maka :

P(X=4) = b ( 4;15, 0.4 )


= P ( -1.316 < Z < -0.789 )
= P ( Z < -0.789 ) – P( Z < -1.316 )
= 0.2151 – 0.0941
= 0.1210
PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL TERHADAP
BINOMIAL
Dengan Faktor Koreksi :
PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL TERHADAP
BINOMIAL

Bila nilai X adalah distribusi acak binomial dengan nilai tengah


=np dan standar deviasi =npq, maka nilai Z untuk distribusi
normal adalah :

di mana n   dan nilai p mendekati 0,5


PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL TERHADAP
BINOMIAL
Untuk mengubah pendekatan dari binomial ke normal,
memerlukan faktor koreksi, selain syarat binomial terpenuhi :
(a) hanya ada dua peristiwa,
(b) peristiwa bersifat independen;
(c) besar probabilitas sukses dan gagal sama setiap percobaan,
(d) data merupakan hasil penghitungan.

 Menggunakan faktor koreksi yang besarnya 0.5


CONTOH SOAL

Contoh soal (3)


Adi merupakan pedagang buah di Tangerang. Setiap hari ia
membeli 300 kg buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Probabilitas buah tersebut laku dijual dalah 80% dan 20%
kemungkinan tidak laku dan busuk. Berapa probabilitas buah
sebanyak 250 kg laku dan tidak busuk ?
CONTOH SOAL
Penyelesaian
contoh soal (3)
n = 300; probabilitas laku p = 0.8, dan q = 1 – 0.8 = 0.2
𝜇 = np = 300 x 0.80 = 240
 = 𝑁𝑝𝑞 = 300 𝑥 0.80 𝑥 0.20 = 6.93
Diketahui X = 250, dan dikurangi faktor koreksi 0.5 sehingga
X = 250 – 0.5 = 249.5.

Dengan demikian nilai Z menjadi:


Z = (249.5 – 240) / 6.93 = 1.37 dan P (Z<1.37) = 0.4147
Jadi probabilitas laku adalah 0.5 + 0.4147 = 0.9147
Dengan kata lain harapan buah laku 250 kg adalah 91.47%
CONTOH SOAL

Contoh soal (4)


Manajemen restoran santoni Pizza menemukan bahwa 70%
konsumen baru mereka akan kembali untuk makanan lainnya.
Untuk seminggu di mana 80 konsumen baru (baru pertama kali
datang) makan di santoni, berapa probabilitas 60 konsuman atau
lebih akan kembali untuk makanan lainnya
CONTOH SOAL
Penyelesaian contoh soal(4)
P( x≥60), karena n yang besar, maka untuk memudahkan
perhitungan digunakan pendekatan dist normal terhadap
binomial.
Faktor koreksi 60-0,5 = 59,5
𝜇 = 𝑛𝑝 = 80 𝑥 0.70 = 56
𝜎 = 𝑛𝑝𝑞 = 80 𝑥 0,70 𝑥 0,30 = 4,098
𝑋 − 𝑛𝑝 59,5 − 56
𝑍= = = 0,85
𝑛𝑝𝑞 4,098
CONTOH SOAL

Penyelesaian contoh soal (4)


Dicari P (z ≥ 0,85)
Maka luas daerah di bawah kurva normal adalah 0,5 - 0,3023 = 0,1977
Jadi peluang bahwa 60 atau lebih dari 80 konsumen baru akan kembali
untuk makanan lainnya sebesar 0,198 atau 19,8%
CHI-SQUARE (KAI KUADRAT)

Chi Square merupakan salah jenis uji hipotesa yang


dikenal dalam statistik. Distribusi chi square
dilambangkan dengan χ2.
Kegunaan Uji Chi Square adalah untuk menguji
hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan
mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien
of contingency).
TUJUAN PENGGUNAAN CHI-SQUARE
1. Menguji kebebasan (independensi) antar faktor dari data
dalam daftar kontingensi atau uji kebebasan.
2. Menguji kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan
model distribusi dari mana data itu di peroleh.
3. Menguji apakah frekuensi yang diamati (di observasi)
berbeda secara signifikan dengan frekuensi teoritis atau
frekuensi yang diharapkan.
4. Menguji apakah data sampel mempunyai distribusi yang
mendekati distribusi teoritis/hipotesis/populasi tertentu seperti
distribusi binomial, poison, dan normal.
KARAKTERISTIK CHI‐SQUARE

• Nilai Chi‐Square selalu positif.


• Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu
distribusi Chi‐Square dengan DK=1, 2, 3, dst.
• Bentuk Distribusi Chi‐Square adalah menjulur
positip.Semakin besar derajat bebas, semakin mendekati
distribusi normal.
• df = n – 1, dimana n adalah jumlah katagori. Jadi bentuk
distribusi chi square tidak ditentukan banyaknya sampel,
melainkan banyaknya derajat bebas.
ILUSTRASI

Misalnya sebuah dadu yang mempunyai 6 mata (mata 1, 2, 3, 4,


5, 6) dilemparkan ke atas sebanyak 300 kali.
Dalam jangka panjang, kita harapkan untuk melihat masing-
masing mata tersebut muncul dengan frekuensi yang sama, yaitu
masing-masing muncul 50 kali.
Dalam prakteknya, frekuensi mata dadu yang muncul sekitar 50,
walaupun dadu itu termasuk “fair dice”. Dengan menggunakan
kai-kuadrat, kita dapat menentukan apakah suatu dadu dapat
dikatakan “fair” setelah membandingkan frekuensi dari masing-
masing mata dadu tersebut
RUMUS

Keterangan :
Frekuensi observasi (O) dan frekuensi harapan (E)
RUMUS

Distribusi chi-kuadrat mempunyai rata-rata dan


variansi sebagai berikut :
• Rata-rata : μ = E(χ2) = ө = n - 1
• Variansi : σ2 = 2 ө
PERHITUNGAN PRAKTIS

Pada penghitungan praktis, kita akan menggunakan hipothesis


awal (H0) dan hipothesis alternatif (Ha) untuk melakukan uji
hipothesis. Untuk melakukan uji statistika, kita membandingkan
nilai χ 2 dari hasi perhitungan dan nilai χ 2 dari tabel (disebut
nilai kritis χ 2 ).
Nilai χ 2 dari tabel diperoleh dengan menggunakan derajat
kebebasan (degree of freedom, dilambangkan dengan dof atau v)
dan derajat signifikansi (significance level, dilambangkan dengan
A atau α).
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN
HIPOTESIS

Langkah-langkah untuk pengujian hipotesis mengenai proporsi


lawan berbagai hipotesis alternatifnya dengan menggunakan
peluang binom.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Walpole, 1992):
1. Formulasi hipotesis
Menentukan hipotesis, H0 dan H1
2. Nilai kritis
• df = k – 1 (untuk uji kebaikan-suai)
• df = (k – 1) (b -1) (untuk uji kebebasan)
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN
HIPOTESIS

3. Kriteria pengujian
• H0 diterima apabila 2hitung  2tabel.
• H0 ditolak apabila 2hitung > 2tabel.

4. Nilai uji statistik


LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN
HIPOTESIS

5. Kesimpulan
Jika 2hitung > 2tabel maka H0 ditolak maka H1 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara variabel satu dengan lainnya.
Jika 2hitung  2tabel maka H0 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel satu
dengan lainnya.
CONTOH SOAL
Contoh soal (5)
CONTOH SOAL

Contoh Soal (5)


Solusi :
Ho : Gender dan Jam kerja saling bebas
H1 : Gender dan Jam kerja tidak saling bebas

Statistik Uji = ²

Nilai α= 5 % = 0.05

Nilai Tabel ² db = 2; α = 0.05 → ² tabel = 5.99147


Wilayah Kritis : Penolakan Ho → ² hitung > ² tabel
² hitung > 5.99147
Perhitungan ²
CONTOH SOAL

Contoh soal (5)


CONTOH SOAL

Contoh soal (5)


CONTOH SOAL

Contoh soal (5)


Kesimpulan:
LATIHAN SOAL
Soal (1)

Hitunglah peluang X bernilai antara 7 dan 9 (inklusif) dari


histogram diatas
LATIHAN SOAL

Soal (2)
Peluang bahwa seorang pasien dapat sembuh dari suatu penyakit
darah adalah 0.6 bila 100 orang diketahui menderita penyakit ini
berapa peluang bahwa kurang dari separuhnya akan dapat
sembuh?
LATIHAN SOAL

Soal (3)
Sebuah ujian terdiri atas 200 pertanyaan pilihan berganda,
masing-masing dengan 4 kemungkinan jawaban, tetapi hanya 1
yang benar. Berapa peluang seseorang yang menjawab secara
acak 80 diantara 200 soal yang sama sekali tidak diketahuinya,
mendapatkan dari 25 sampai 30 jawaban yang benar?
LATIHAN SOAL

Soal (4)
SMKN 13 Bandung ingin membuka jurusan baru, sehingga ingin
mengetahui jurusan apa yang banyak diminati. Untuk itu
dilakukan survey ke beberapa sekolah yang memiliki jurusan-
jurusan tata busana, tata boga, dan kecantikan. Menurut survey,
diketahui dari 375 siswa sebanyak 85 siswa memilih jurusan tata
boga, 116 memilih jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih
kecantikan.
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (1)
Luas area tersebutbiladihitungmenggunakanDistribusi Normal
standar
P ( 7 ≤ X ≤ 9 ) = σ97 b(x; 15,0.4)
= σ90 b(x; 15,0.4) - σ60 b(x; 15,0.4)
= 0.9662 –0.6098
= 0.03564
Inisamadenganjumlahluastigadaerahpersegipanjang yang
berpusat di x = 7,8,9.
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (1)
Inisamadenganjumlahluastigadaerahpersegipanjang yang
berpusat di x = 7,8,9. Untukhampiran normal,
kitaharusmendapatkanluasdaerahdibawahkurvaitu yang
terletakantara𝑥1 = 6,5dan𝑥2 =
9,5dalamgambardiataskeduanilai z padananyaadalah:

6.5 − 6
𝑧1 = = 0.263
1.9
9.5 − 6
𝑧2 = = 1.842
1.9
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (1)
Dengan demikian :

P(7≤X≤9) = P ( 0.263 ≤ Z ≤ 1.842 )


= P ( Z < 1.842) – P ( Z < 0.263)
= 0.9673 – 0.6037
= 0.3636

Terlihat bahwa kurva normal memberikan hampiran yang


cukup dekat dengan nilai sesungguhnya 0.3564
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (2)
Misalkan peubah acak X menyatakan banyaknya pasien yang
dapat sembuh. Karena n = 100 maka kita akan mendapatkan hasil
yang cukup teliti bila mengunakan hampiran kurva normal
dengan :

μ = np = 100 x 0,6 = 60
σ = √npq
= √(100 x 0.6 x 0.4)
= 4.9
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (2)
Untuk mendapatkan peluang yang dicari, kita harus menghitung
luas daerah disebelah kiri x = 49.5, nilai z padanan x = 49.5
adalah
z= (49.5-60)/4.9= -2.14

Sehingga peluang bahwa yang sembuh kurang dari 50 pasien


diberikan oleh daerah yang diarsir dalam gambar berikut :
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (2)

dengandemikian :
49

𝑃 𝑋 < 50 = ෍ 𝑏 𝑥; 100, 0.6


𝑋=0
= P ( Z < -2.14)
= 0.0162
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (3)
Peluangjawab yang benaruntukmasing-masingdiantara 80
soaltersebutadalah p= ¼ . bila X menyatakanbanyaknyajawaban
yang benardaricaramenjawab yang acaktersebut, maka :
1
P ( 25 < X < 30 ) = σ30
25 𝑏(𝑥; 80, ) 4
Dengan menggunakanhampirankurva normal dengan
μ = np = 80 x ¼ = 20
σ = npq
1 3
= 80 x x
4 4

= 3.87
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (3)
Kita harusmenghitungluasdaerahantara𝑥1 = 24.5dan𝑥2 = 30.5
Keduanilai z padanannyaadalah :
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (3)
Peluangmendapatkan 25 sampai 30 jawaban yang
benardengandemikiandiberikanolehluasdaerah yang
dihitamidalamgambar 7.24 , dari table A.4 (Walpole hal 470)
kitadapatkan :
30
1
𝑃 25 ≤ 𝑋 ≤ 30 = ෍ 𝑏 𝑥; 80,
4
𝑋=25
= P (1.16 < Z < 2.71)
= P ( Z < 2.71 ) – P ( Z < 1.16 )
= 0.9966 – 0.8770
= 0.1196
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (4)
Perhitungan Manual:
a. Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut :
Kecenderungan siswa dalam memilih jurusan SMK.
b. Variabel penelitiannya jurusan SMK.
c. Sampel : Jumlah sampel 375 siswa terdiri atas 3 jurusan. 85
siswa memilih jurusan tata boga, 116 memilih jurusan tata
busana, dan 174 siswa memilih kecantikan
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (4)
d. Tempat penelitian: Beberapa SMKN di Kota Bandung
e. Data hasil penelitian: Terdapat pada tabel
f. Tabel : Frekuensi yang disurvey dan yang diharapkan
pemilih jurusan SMK
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (4)
JAWABAN LATIHAN SOAL
Soal (4)
g. Hipotesis :
H0 : Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan sama
(peluang 3 jurusan untuk dipilih siswa adalah sama)
Ha : Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan berbeda
(peluang 3 jurusan untuk dipilih siswa adalah tidak sama)

h. Kriteria pengujian hipotesis


Bila Nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai Chi square
tabel, maka H0 diterima dan bila lebih besar atau sama
dengan nilai tabel, maka Ha diterima.
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (4)
i. Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan
pada Tabel, maka dapat diketahui bahwa Chi square hitung
= 32,66. Dalam hal ini dk = N-1 = 3-1 = 2.
Berdasarkan dk 2 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi
square tabel = 5,99.
Chi square hitung lebih besar dari chi square tabel (32,66 >
5,99). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
JAWABAN LATIHAN SOAL

Soal (4)
j. Kesimpulan
Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan SMK berbeda, dan
berdasarkan data jurusan kecantikan paling banyak
diminati siswa.

k. Saran untuk SMKN 13 Bandung


Jurusan yang dibuka adalah kecantikan, karena paling
banyak diminati siswa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai