Anda di halaman 1dari 27

BAB 7

Pendapatan Nasional

A. Konsep Pendapatan Nasional

1. Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan
yang diterima oleh seluruh masyarakat di suatu negara
yang dihasilkan dari penjualan faktor produksi dalam satu
periode.
Produk nasional merupakan jumlah semua barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan di suatu negara dalam
jangka waktu satu periode.
Pengeluaran nasional merupakan semua belanja barang
dan jasa yang dilakukan rumah tangga di suatu negara
dalam satu periode.
2. Macam-macam Pendapatan Nasional
• GDP (Gross Domestic Product) atau PDB
Jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan warga
negara asli dan warga negara asing di suatu negara
selama satu tahun.
• GNP (Gross National Product) atau PNB
Jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara, baik yang ada di dalam negeri maupun
warga negara di luar negeri.

155
GNP = (GDP – WNA di dalam negeri) + WNI di luar
negeri
• NNP (Nett National Product)
Jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan
cara mengurangi GNP dengan penyusutan.
NNP = GNP – Penyusutan
• NNI (Nett National Income)
Jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat
sebagai balas jasa faktor produksi selama satu tahun
setelah dikurangi pajak tidak langsung.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
• PI (Personal Income)
Pendapatan yang dimiliki oleh setiap orang dalam
masyarakat.
PI = NNI – (jaminan sosial + laba ditahan + asuransi +
pajak perseroan) + Transfer Payment
• DI (Disposable Income)
Pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan oleh
penerimanya.
DI = PI – Pajak langsung

B. Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional


(Yield = Y)

1. Pendekatan Produksi/Nilai Tambah (Value Added)

Y= PQ
1 1 + P2 Q 2 + ... + Pn Q n

P → Harga barang
Q → Jumlah barang

156
2. Pendekatan Pendapatan/Income

Y = r+w+i+p

4 balas jasa faktor produksi:


r → rent/uang sewa
w → wage/upah, gaji
i → interest/bunga
w → profit/laba, keuntungan
3. Pendekatan Pengeluaran/Expenditure

Y = C + I + G + ( ekspor − impor )

C → Consume (konsumsi)
I → Investment (investasi)
G → Government expenditure (pengeluaran belanja
­pemerintah)

CONTOH SOAL

1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Berikut komponen-komponen pendapatan nasional:
(1) Pemerintah membayar gaji pegawai.
(2) Mengekspor dan mengimpor barang dari luar negeri.
(3) BUMS melakukan investasi ke perusahaan lain.
(4) Keuntungan yang diperoleh badan usaha.
(5) Penghasilan yang diperoleh pekerja.
Komponen pendapatan nasional, dengan pendekatan
pengeluaran adalah ….

157
A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)
B. (1), (3), dan (4) E. (3), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
Pembahasan CERDIK:
Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + ( ekspor − impor )

Consume → Konsumsi
Invesment → Investasi
Government Expenditure → Pengeluaran/belanja pe-
merintah
(1) Belanja pemerintah
(2) Ekspor dan Impor
(3) Investasi
(4) Laba/profit
(5) Gaji, upah
Jawaban: A

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Diketahui data sebagai berikut (dalam miliar rupiah).
GNP 750
Transfer Payment 250
Pajak tidak langsung 40
Laba ditahan 40
Asuransi 20
Pajak Langsung 10
Penyusutan 75
Besarnya personal income adalah .…
A. Rp405 Miliar D. Rp905 Miliar
B. Rp825 Miliar E. Rp905 Miliar
C. Rp852 Miliar

158
Pembahasan CERDIK:
NNP (Nett National Product) = GNP – Penyusutan
= 750 – 75 = 675
NNI (Nett National Income) = NNP – Pajak tidak langsung
= 675 – 40= 635
PI (Personal Income) = NNI – (jaminan sosial + laba di-
tahan + asuransi + pajak perse-
roan) + Transfer Payment
= 635 – (40 + 20) + 250 = 825
DI (Disposble Income) = PI – Pajak langsung
Jadi, Personal Income (PI) adalah Rp 825 Miliar.
Jawaban: B

C. Pendapatan Per Kapita/Income Capita (IC )

1. Pengertian
Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang telah
dibagi dengan jumlah penduduk dalam kurun periode ter-
tentu.
Pendapatan nasional
IC =
Jumlah penduduk

2. Manfaat Perhitungan Pendapatan Per Kapita


a. Mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat dari
­tahun ke tahun.
b. Mengetahui tingkat produktivitas suatu negara.
c. Menjadi pedoman pengambilan kebijakan dalam
bidang ekonomi.
d. Menjadi bahan perencanaan pembangunan pada
masa akan datang.
e. Membandingkan standar hidup beberapa negara.

159
3. Kriteria Penggolongan Pendapatan Per Kapita
a. Negara berpendapatan rendah (low income) memiliki
PDB per kapita US$1.025 atau kurang.
b. Negara berpendapatan menengah rendah (low
­middle income) memiliki PDB per kapita US$1.026
hingga US$4.035.
c. Negara berpendapatan menengah tinggi (upper mid-
dle income) memiliki PDB per kapita US$4.036 hing-
ga US$12.475.
d. Negara berpendapatan tinggi (high income) memiliki
PDB per kapita US$12.576 atau lebih.
4. Distribusi Pendapatan
a. Pengertian
Distribusi pendapatan merupakan tingkat persebaran
pendapatan di suatu wilayah atau daerah.
b. Koefisien Gini
Tingkat pemerataan pendapatan nasional dapat di-
ukur dengan menggunakan koefisien gini. Perhitung­
an koefisien gini merupakan perbandingan antara
persentase (%) kumulatif tingkat pendapatan dan
menggunakan nilai koefisien gini. Nilai koefisien gini
dapat digambarkan dalam bentuk kurva, yang disebut
kurva Lorenz.
Tabel Nilai Koefisien Gini

Nilai Koefisien Gini Tingkat Ketimpangan


< 0,4 Rendah
0,4 – 0,5 Sedang
> 0,5 Tinggi

160
Dalam kurva Lorenz garis diagonal adalah garis
pemerata­an pendapatan. Jika adanya ketimpangan
semakin jauh dari garis diagonal, maka menyebab-
kan adanya kesenjang­ an atau ketidak­ meratanya
pendapatan suatu negara. Ketimpang­an dalam kurva
Lorenz disebut koefisien atau indeks gini.
c. Kriteria Bank Dunia
Bank dunia telah membuat kriteria berkaitan dengan
distribusi pendapatan, yaitu mengukur ketimpangan
­distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat
besar kontribusi atau sumbangan dari 40% pen-
­
duduk termiskin memperoleh pendapatan. Distribusi
pendapat­an menurut bank dunia sebagai berikut.

Tabel Distribusi Pendapatan Menurut Bank Dunia

Distribusi Pendapatan Tingkat Ketimpangan


Pendapatan < 12% dari keseluruh­ Tinggi
an pendapatan nasional
Pendapatan 12 – 17% dari ke­selu­ Sedang
ruhan pendapatan nasional
Pendapatan > 17% dari keselu­ Rendah
ruh­an pendapatan nasional

161
D. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Yield = consume + saving


Y= C + S
Pendapatan = konsumsi + tabungan

1. Fungsi Konsumsi

C= a + bY

C → consume (konsumsi)
a → konsumsi otonom (besarnya C saat y = 0)
b → MPC (Marginal Propensity to Consume)

∆C
MPC =
∆Y

Keterangan: Y → Yield/Pendapatan
2. Fungsi Tabungan

S =−a + ( 1 − b ) Y
1 b → MPS (Marginal Propensity to Saving)

∆S
atau
∆Y
Hubungan: MPC + MPS = 1
MPC = 1 – MPS
MPS = 1 – MPC
3. Break Event Income (BEI)
Titik impas antara pendapatan dengan konsumsi.

Y=C

162
a
Menghitung BEI → BEI =
MPS

CONTOH SOAL

1. Diketahui
1. fungsi Y = C + S dan fungsi C = 200 + 0,75 Y.
Jika besar tabungan yang ingin dicapai sebesar Rp500,
maka besar pendapatan adalah ….
A. Rp400 D. Rp2.300
B. Rp575 E. Rp2.800
C. Rp1.200
Pembahasan CERDIK:
Y= C + S
Y=( 200 + 0, 75Y ) + 500
=Y 700 + 0, 75Y
Y − 0, 75Y = 700
Y = 2.800
Jawaban: E

2. Perhatikan
1. tabel di bawah ini!
Negara Jumlah penduduk GNP
Filipina 200.000 140.000.000
Thailand 90.000 80.000.000
Singapura 15.500 45.000.000
Kamboja 125.000 100.000.000
Malaysia 100.000 85.000.000

163
Negara yang pendapatan per kapita diurutkan dari ter-
tinggi sampai terendah adalah ....
A. Malaysia, Thailand, Singapura, Kamboja, Filipina
B. Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Kamboja
C. Singapura, Thailand, Malaysia, Kamboja, Filipina
D. Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja
E. Malaysia, Singapura, Kamboja, Thailand, Fhilipina
Pembahasan CERDIK:
Pendapatan per kapita = GNP : jumlah penduduk
Fhiliphina = 140.000.000 : 200.000 = 700
Thailand = 80.000.000 : 90.000 = 888,9
Singapura = 45.000.000 : 15.500 = 2.903
Kamboja = 100.000.000 : 125.000 = 800
Malaysia = 85.000.000 : 100.000 = 850
Jawaban: C

E. Multiplier/Angka Pengganda (K)

Untuk mengetahui besarnya perubahan-perubahan pendapat­


an karena perubahan tingkat konsumsi/tabungan dan investa-
si.
Cara Menghitung Angka Pengganda/K
1. Perubahan konsumsi/consume ( ∆C )

1 1
k= =
∆Y × ∆C
MPS MPS

2. Perubahan investasi/investment ( ∆I )

1 1
k= =
∆Y × ∆I
MPS MPS

164
3. Perubahan belanja atau pengeluaran pemerintah/Go­
vernment Expenditure ( ∆G )

1 1
k= =
∆Y × ∆G
MPS MPS

Kenaikan pendapatan ΔY akibat kenaikan dari konsumsi,


­investasi, dan goverment expenditure.
∆C, ∆I, ∆G ↑→ ∆Y ↑
4. Pajak Tax (t)

MPC MPC
k= − ∆Y = − × ∆tax
MPS MPS

Kenaikan pendapatan ∆Y akibat penurunan tarif pajak

Δtax. ∆tax ↓ = ∆Y ↑
5. Pembayaran Transfer/Transfer Payment (tp)

MPC MPC
k= =
∆Y × ∆tax
MPS MPS

Kenaikan pendapatan ∆Y akibat kenaikan transfer


­payment/subsidi.
6. Ekspor dan impor

1
k=
MPS + MPM

Keterangan:
MPS → Marginal Propencity to Saving
MPM → Marginal Propencity to Impor

165
CONTOH SOAL

1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Dalam perekonomian tertutup, diketahui fungsi kon-
sumsi C = 10 + 0,8 Y. Jika peningkatan investasi oto-
nom sebesar Rp100.000.000,00, pendapatan masya­
rakat akan meningkat sebesar ....
A. Rp100.000.000,00
B. Rp400.000.000,00
C. Rp500.000.000,00
D. Rp600.000.000,00
E. Rp800.000.000,00

Pembahasan CERDIK:
Diketahui:
C = 10 + 0,8 Y, maka MPS = 0,2
∆I = Rp100.000.000,00
Ditanyakan ∆Y = ?
1
=
∆Y × ∆I
MPS
1
= × Rp100.000.000,00
0, 2
= Rp500.000.000,00
Jika peningkatan investasi otonom sebesar
Rp100.000.000,00; maka pendapatan masyarakat
akan meningkat sebesar Rp 500.000.000.
Jawaban: C

166
LATIHAN SOAL BAB 7

1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Perhatikan pendapatan per kapita tahun 2015 berikut.

No. Negara Pendapatan per Kapita (US$)


1. Kamboja 1.158,7
2. Thailand 5.816,4
3. Timor Leste 1.134,4
4. Vietnam 2.111,1
5. Malaysia 9.766,2
6. Singapura 52.888,7
7. Indonesia 3.346,5
Sumber: http//data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD
Berdasarkan kriteria Bank Dunia, negara yang memiliki
pendapatan per kapita menengah rendah (low middle
income) adalah .…
A. Vietnam, Kamboja, dan Timor Leste
B. Indonesia, Vietnam, dan Thailand
C. Malaysia, Thailand, dan Indonesia
D. Singapura, Malaysia, dan Thailand
E. Thailand, Timor Leste, dan Kamboja

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Penghasilan yang didapatkan para tenaga kerja Indo-
nesia (TKI) yang bekerja pada perusahaan otomotif di
­Jepang akan dimasukkan ke dalam perhitungan ….
(1) PDB Indonesia
(2) PDB Jepang

167
(3) PNB Jepang
(4) PNB Indonesia

3. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis
­pemerataan sempurna, semakin tinggi tingkat ketidak-
merataan pendapatannya.
SEBAB
Suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai
koefisien Gini mendekati nol.

4. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pendapatan perusahaan kosmetika “Jelita” yang
beroperasi di Malaysia masuk dalam Produk Domes-
tik Bruto (PDB) Malaysia, walaupun perusahaan “Jelita”
­milik warga negara Indonesia (WNI).
SEBAB
PDB merupakan nilai produksi barang dan jasa yang di-
hasilkan oleh warga negara yang berdomisili di dalam
dan luar negeri.

5. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Variabel apakah yang nilainya harus selalu sama pada
perhitungan pendapatan nasional?
A. Tabungan dan investasi dalam ekonomi tertutup
B. Rencana tabungan dan investasi dalam ekonomi
tertutup
C. Tabungan dan investasi dalam ekonomi terbuka
D. Rencana tabungan dan investasi dalam ekonomi
terbuka
E. Tabungan dan rencana tabungan pada ekonomi
terbuka

168
6. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Kegiatan yang tidak dimasukkan dalam penghitungan
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah ….
A. Pendapatan Tom Anderson sebagai guru berke-
bangsaan Inggris di sebuah sekolah internasional di
Surabaya
B. Pendapatan Maryatin yang bekerja sebagai tenaga
kerja Indonesia di Hongkong
C. Pendapatan Dani yang berkebangsaan Indonesia
sebagai fotografer yang bekerja di Malang
D. Pendapatan Adelia yang berkebangsaan Australia
sebagai penyanyi terkenal di Jakarta
E. Pendapatan Sinta yang berkebangsaan Indonesia
sebagai guru ekonomi di Yogyakarta

7. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pendapatan nasional tahun 2013 suatu negara adalah
Rp1.500 triliun, sedangkan fungsi tabungan secara na-
sional adalah S = −300 + 0,50Y. Manakah dari per-
nyataan berikut ini yang tepat?
(1) Konsumsi negara tersebut adalah Rp1950 triliun
(2) Persamaan fungsi konsumsi adalah C = −100 + 0,50Y
(3) Tabungan (S) adalah Rp400 triliun
(4) Besarnya koefisien MPS adalah 0,50

8. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Apabila diketahui persamaan dari fungsi konsumsi
C = Co + bYd, maka yang disebut sebagai marginal pro-
pensity to consume, yaitu ….
A. Co D. bYd
B. b E. C
C. Yd

169
9. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pendapatan bersih terhadap luar negeri yang bernilai
positif akan menyebabkan ….
A. PNB < PDB D. PNN > PN
B. PNN < PN E. NI < PN
C. PNB > PDB

10. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Tingkat bunga yang tinggi akan menambah tingkat
­konsumsi.
SEBAB
Opportunity cost dari kegiatan konsumsi akan semakin
mahal pada tingkat bunga yang tinggi.

11. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Alasan PDB riil sebagai ukuran yang lebih baik diban­
dingkan PDB nominal adalah ….
(1) PDB riil tidak terpengaruh perubahan harga
(2) Semakin tinggi harga, semakin tinggi PDB riil
(3) PDB riil merefleksikan perubahan jumlah barang
dan jasa yang diproduksi
(4) PDB nominal menggunakan tahun dasar dalam
mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi

12. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Diketahui data perekonomian suatu negara s­ebagai
berikut (dalam triliun).
Konsumsi rumah tangga Rp180,00. Pengeluaran kon-
sumsi pemerintah Rp46,00; pembentukan modal
tetap perusahaan Rp25,00. Ekspor Rp26,00; impor
Rp16,00. Pendapatan faktor produksi nasional yang
diperoleh dari luar negeri Rp12,00. Pendapatan faktor
produksi asing yang diperoleh di dalam negeri Rp24,00.

170
Penyusutan Rp20,00.
Berdasarkan data tersebut, nilai produk n­ asional neto
adalah … triliun rupiah.
A. 205,00 D. 293,00
B. 229,00 E. 317,00
C. 277,00

13. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Apabila tingkat marginal propensity to consume = 0,60
dan besarnya konsumsi minimum = 100, maka ….
A. Besarnya tabungan rata-rata = 0,4
B. Pendapatan nasional break even = 250
C. Tabungan ekuilibrium = 100
D. Konsumsi rata-rata = −100 + 0,60 Y
E. Tabungan break even = 40

14. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Marginal propensity to consume (MPC) tidak pernah
bernilai negatif.
SEBAB
Besarnya MPC menentukan kemiringan kurva konsumsi.

15. SOAL
1. SBMPTN 2017
Guna menghindari penghitungan ganda dalam meng-
hitung pendapatan nasional, maka ....
A. Digunakan nilai nominal, yaitu nilai yang masih me­
ngandung unsur inflasi
B. Digunakan nilai riil, yaitu nilai yang sudah dikeluarkan
unsur inflasinya
C. Tidak dihitung output yang dihasilkan perusaha­ an-
perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut
D. Dijumlahkan nilai akhir produk setiap industri
E. Dijumlahkan nilai tambah produk setiap industri

171
Catatan

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

172
PEMBAHASAN BAB 7

1. Pembahasan
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Kriteria penggolongan pendapatan per kapita:
- Negara berpendapatan rendah (low income)
memiliki PDB per kapita US$1.025 atau kurang.
- Negara berpendapatan menengah rendah
(low middle income) memiliki PDB per kapita
US$1.026 hingga US$4.035.
- Negara berpendapatan menengah tinggi
­(upper m
­ iddle income) memiliki PDB per kapita
US$4.036 hingga US$12.475.
- Negara berpendapatan tinggi (high income)
memiliki PDB per kapita US$12.576 atau lebih.

Maka, negara yang memiliki pendapatan per ­


kapita
US$1.026 hingga US$4.035 adalah Kamboja, Timor
­Leste, Vietnam, Indonesia.
Jawaban: A

2. Pembahasan
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
- PDB atau GDP adalah total barang atau pro­
duk yang dihasilkan dari warga negara asli pada
daerah tersebut dengan warga negara asing
yang berada di negara tersebut.

173
- PNB atau GNP total barang atau produk yang
dihasilkan dari warga negara asli pada daerah
tersebut dengan warga negara yang berada di
luar negeri.

Maka, penghasilan yang didapatkan para tenaga kerja


­Indonesia (TKI) yang bekerja pada perusahaan otomo­
tif di J­ epang akan dimasukkan ke dalam perhitungan:
(1) PDB Indonesia
(3) PNB Jepang
Jawaban: C

3. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan benar. Dalam kurva Lorenz garis diago­
nal adalah garis pemerataan pendapatan. Jika adanya
ketimpangan semakin jauh dari garis diagonal, maka
ada­nya kesenjangan atau ketidakmerataan pada pen­
dapat­an suatu negara. Namun, semakin dekat dari garis
diagonal, maka ada pemerataan pendapatan. Ketim­
pangan dalam kurva Lorenz disebut koefisien gini atau
indeks gini.
Alasan benar dan berhubungan sebab akibat.

Nilai Koefisien Gini Tingkat Ketimpangan


< 0,4 Rendah
0,4 – 0,5 Sedang
> 0,5 Tinggi
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa jika nilai
koefisien gini mendekati nol, maka tingkat ketimpa­ng­
annya rendah atau adanya pemerataan pendapatan.
Jawaban: A

174
4. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan benar. Pendapatan perusahaan kosmetika
“Jelita” yang beroperasi di Malaysia akan dihitung da­
lam PDB Malaysia.
Alasan salah. PDB merupakan nilai produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara dan yang
dihasilkan oleh warga negara lain yang berdomisili di
dalam negeri.
Jawaban: C

5. Pembahasan
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Pada perekonomian tertutup sederhana, pendapat­
an nasional belum melibatkan ekspor-impor dan
belum melibatkan kegiatan ekonomi pemerintah,
sehingga hanya ada 3 variabel yang menjadi kom­
ponen pendapatan nasional, yaitu Pendapatan (Y),
Konsumsi (C), dan Tabungan (S). Karena tabungan
biasanya dititipkan pada bank, maka tabungan
digunakan sebagai Investasi (I).

Jadi, variabel yang nilainya harus selalu sama pada per­


hitungan pendapatan nasional adalah Tabungan dengan
Investasi, atau S = I dalam perekonomian tertutup.
Jawaban: A

6. Pembahasan
1. CERDIK:
PDB merupakan jumlah produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Indonesia dan warga nega­
ra asing yang tinggal di Indonesia.

175
Jadi, kegiatan yang tidak dimasukkan dalam penghitung­
an PDB Indonesia adalah pendapatan Maryatin yang
bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Hongkong.
Jawaban: B

7. Pembahasan
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Persamaan tabungan adalah: S =−a + ( 1 − b ) Y , di
mana b = MPC, dan 1 – b = MPS.

Maka, dalam persamaan S = –300 + 0,50Y besarnya


koefisien MPS adalah 0,50.
Y = 1500 triliun
S= −300 + 0, 50Y
−300 + 0, 50 ( 1.500 )
=
=
−300 + 750
= 450
= = Rp450 triliun
S tabungan
C=Y–S
C = 1500 – 450
C = Rp1050 triliun
Persamaan fungsi konsumsi adalah C = a+bY
=a ( APC − MPY ) Y
APC = C Y
= 1.050 1.500
= 0, 70
MPC = 1 – MPS = 1 – 0,50 = 0,50
Maka,
=a ( 0, 70 − 0, 50 ) 1.500
= 300

176
Persamaan fungsi konsumsi adalah C = 300 + 0,50Y.
Pernyataan (4) benar.
Jawaban: D

8. Pembahasan
1. CERDIK:
Co = a  autonomus atau konsumsi yang tetap dilaku­
kan pada saat tidak berpenghasilan
b = MPC (marginal propensity to consume)
Yd = pendapatan nasional
bYd = MPC dan pendapatan nasional
C = consumption/konsumsi
Jawaban: B

9. Pembahasan
1. CERDIK:
Pendapatan neto terhadap luar negeri positif ketika
PNB > PDB.
Pendapatan neto terhadap luar negeri negatif ketika
PNB < PDB.
Jawaban: C

10. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan salah. Jika tingkat bunga tinggi, maka
masyarakat cenderung untuk menabung. Sehingga,
­
tingkat ­konsumsi akan berkurang.
Alasan benar. Jika tingkat bunga yang tinggi, maka
masyarakat akan mengorbankan kegiatan k­onsumsi
­
karena masyarakat cenderung lebih memilih untuk
menabung.
Jawaban: D

177
11. Pembahasan
1. CERDIK:
PDB riil:
Produksi nilainya tidak dipengaruhi kenaikan harga →
mengukur produksi seluruh barang dan jasa yang pe­
nilaiannya didasarkan harga konstan (pernyataan 1
benar). Sehingga PDB riil bukan dikarenakan besaran
harga, melainkan faktor perubahan kuantitas barang
(pernyataan 3 benar).
PDB nominal:
Mengevaluasi nilai produksi barang dan jasa pada saat
ini didasarkan pada harga yang sedang berlaku pada
saat yang sama. PDB nominal memperlihatkan ke­
naikan produksi yang disebabkan tidak hanya kenaikan
kuantitas produksi barang, tetapi juga kenaikan harga.
Sehingga semakin tinggi harga, maka akan mengaki­
batkan kenaikan PDB nominal.
Jadi, pernyataan (1) dan (3) benar.
Jawaban: B

12. Pembahasan
1. CERDIK:
PDB = C + I + G + (X – M)
PNB = PDB + Pendapatan faktor neto luar negeri
Pendapatan faktor neto luar negeri =
Nilai produksi warga negara sendiri di luar negeri − Nilai
produksi negara asing di dalam negeri
PNN = PNB − penyusutan
No. Jenis Penggunaan Jumlah
1. Konsumsi rumah tangga 180
2. Konsumsi pemerintah 46
3. Pembentukan modal tetap 25
4. Ekspor 26

178
5. Impor (16)
Produk Domestik Bruto
261
(PDB)
Pendapatan faktor
produksi nasional yang 12
diperoleh dari luar negeri
Pendapatan faktor
produksi asing yang (24)
diperoleh di dalam negeri
Produk Nasional Bruto
249
(PNB)
Penyusutan (20)
Produk Nasional Netto
229
(PNN)
Jawaban: B

13. Pembahasan
1. CERDIK:
MPC = b, konsumsi minimum = a
C=a+bY
C = 100 + 0,60 Y
Ingat! Ingat!
Syarat break even: Y = C
Y = 100 + 0,60 Y
0,40 Y = 100
Y = 100 : 0,40 = 250
Jawaban: B

14. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan benar.
∆C
Karena mencari MPC = , ∆ adalah selisih/perubahan.
∆Y

179
Jadi, tidak akan bernilai negatif.
Alasan benar. MPC juga menunjukkan kemiringan kurva
konsumsi. Maka, pernyataan dan alasan benar, tetapi
­tidak berhubungan.
Jawaban: B

15. Pembahasan
1. CERDIK:
Untuk menghindari perhitungan ganda dalam meng­
hitung pendapatan nasional, maka digunakan pendekat­
an nilai tambah.
Jawaban: E

Catatan

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

180
1. Group Belajar UTBK GRATIS)
Via Telegram, Quis Setiap Hari, Drilling Soal Ribuan, Full
Pembahasan Gratis. Link Group: t.me/theking_utbk

2. Instagram Soal dan Info Tryout UTBK


@theking.education
@video.trik_tpa_tps
@pakarjurusan.ptn

3. DOWNLOAD BANK SOAL


www.edupower.id
www.theking-education.id

4. TOKO ONLINE ORIGINAL


SHOPEE, nama toko: forumedukasiocial

5. Katalog Buku
www.bukuedukasi.com

WA Layanan Pembaca:
0878-397-50005

Anda mungkin juga menyukai