Hal 1-2
KELAS XI IPA
BAB I “PENDAPATAN NASIONAL”
A.Pengertian
B. Komponen Pendapatan Nasional
konsep dalam pendapatan nasional, antara lain:
1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan
oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara
Rumus untuk menghitung GDP yaitu:
atau
atau
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak hadiah dan pajak penjualan.
2
Tanggal 24 Agustus 2021
Tugas mulai halam 3-7
Silahkan Tugas dicoba dlu apabila mengalami kesulitaan boleh chat langsung digrup ya insyaallah ibu
jawab dan jangan JAPRI..
Contoh Soal :
1. Diketahui GNP suatu negara Rp30.000.000.000,00; penyusutan
Rp700.000.000,00; pajak tidak langsung Rp50.000.000,00. Dari data tersebut
maka dapat diketahui bahwa besar NNI nya adalah:
a. Rp29.250.000.000,00
b. Rp30.000.000.000,00
c. Rp29.300.000.000,00
d. Rp100.000.000.000,00
e. Rp129.250.200.000,00
Jawab :
*NNP=GNP-penyusutan barang modal
Jadi, NNP=30.000.000.000,00-700.000.000,00
= 29.300.000.000,00
Lalu, untuk NNI menjadi:
*NNI=NNP- Pajak tak langsung
= 29.300.000.000,00-50.000.000,00
= 29.250.000.000,00
3
=479.945.000.000.000 – 10.000.000.000
=479.955.000.000.
4) DI =PI – Pajak Langsung
= 479.955.000.000.-20.000.000.000
= 479.935.000.000
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Q1 = Jenis barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Qn = Jenis barang k-n
2. Pendekatan pendapatan, nah kalo yang satu ini pendekatan pendapatan nasional
yang menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa suatu negara dalam satu
periode tertentu.
Y=r+w+i+p
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lain-lain
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
4
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Pendapatan Perkapita =
∑ ❑ Pendapatan Nasional
∑ ❑ Jumlah Penduduk
Pengklasifikasian negara berdasarkan pendapatan perkapitanya :
a. Negara berpendapatan rendah. Negara yang diklasifikasikan kedalam negara dengan
pendapatan perkapita ≤ ₴ 905
b. Negara berpendapatan menegah. Negara yang diklasifikasikan kedalam negara dengan
pendapatan menegah adalah negera pendapatan perkapita ₴ 905 s.d 11.115
c. Negara berpendapatan tinggi. Negara yang diklasifikasikan kedalam negara dengan
pendapatan menegah adalah negera pendapatan perkapita ₴ 11.116 keatas
Contoh Soal :
1. Perhatikan tabel data perekonomian berikut :
Pengeluaran pemerintah US 140.000
Upah US 78.000
Konsumsi masyarakat US 6.000
Bunga US 34.000
Sewa US 23.000
Ekspor US 69.000
Investasi US 53.000
Impor US 50.000
Laba US24.000
Berdasarkan data tersebut, hitunglah besar pendapatan Nasional berdasarkan metode Berikut :
a. Pendapatan b. Pengeluaran
JAWAB
a. Pembahasan nasional berdasarkan pendekatan Pendapatan
Rumus : Y = r + w + i + p
Maka Y = 23.000 + 78.000 +34.000 +24.000 = 159.000
Jadi besarnya pendapatan Nasional apabila menggunakan pendekatan pendapatan adalah
US 159.000
b. Pembahasan nasional berdasarkan pendekatan Pengeluaran
Rumus = Y = C + I + G + ( X-M)
Mak
a Y = 6.000 + 53.000 + 140.000 + (69.000 – 50.000) = 218.000
5
Jadi besarnya pendapatan Nasional apabila menggunakan pendekatan Pengeluaran adalah
US 218.000
2. Diketahui PDB suatu negara A (juta US 1.436.738) dan jumlah penduduknya (juta Jiwa)
245,47, hitunglah pendpatan perkapita negara A ?
JAWAB
TUGAS -3
1. Hitunglah pendapatan Nasional dari soal-soal berikut :
a. Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sbb:
Konsumsi masyarakat 85.000.000.000
Pendapatan Laba Usaha 28.000.000.000
Pengeluaran Negara 125.000.000.000
Pendapatan sewa 42.000.000.000
Pengeluran investasi 57.000.000.000
Ekspor 25.000.000.000
Impor 21.000.000.000
Berdasarkan data diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran !
b. Data untuk perhitungan pendapata nasional sebagai berikut :
Pengeluaran pemerintah 115.500.000.000
Upah 90.000.000.000
Pengeluaran masyarkat 250.400.000.000
Bunga 75.200.000.000
Ekspor 47.200.000.000
Sewa 97.500.000.000
Investasi 135.000.000.000
Impor 40.000.000.000
Profit 98.800.000.000
Dari data diatas, hitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan !
2. Diketahui data sebagai berikut :
Konsumsi 10.000.000
Pengeluaraan Pemrintah 7.000.000
Ekspor 8.000.000
Impor 3.000.000
Keuntungan 5.000.000
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran adalah...
a. 22.000.000
b. 23.000.000
c. 24.000.000
d. 25.000.000
e. 26.000.000
3. Data perekonomian suatu negara dibawah ini...
Sewa tanah 3.400 milyar
Upah 2.450 milyar
Pengeluaran pemerintah 4.500 milyar
Pendapatan bunga 45 milyar
6
Konsumsi masyarakat 5.000 milyar
Subsidi 400 milyar
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan
menggunakan pendekatan pendapatan adalah ...
a. 5.895 milyar
b. 9.500 milyar
c. 9.900 milyar
d. 15.395 milyar
e. 15.795 milyar
4. Perhatikan data perekonomian negara X berikut ...
Ekspor 65 milyar
Impor 34 milyar
Pengeluaran pemerintah 500 milyar
Keuntungan perusahaan 200 milyar
Tingkat upah 59 milyar
Konsumsi masyarakat 300 milyar
Besarnya pendapatan nasional negara X berdasarkan perhitungan pendapatan Nasional
Pendekatan pengeluaran adalah...
a. 786 miliar
b. 831 milyar
c. 890 milyar
d. 865 milyar
e. 924 milyar
5. Berapakah Pendapatan perkapita Negara A dengan PDB 3000 T dan Peduduk 150 jt jiwa...?
a. 20 jt
b. 20 rb
c. 20 T
d. 200 jt
e. 200 rb
7
BAB II
“PERTUMBUHAN DAN PEMBAGUNAN
EKONOMI”
A. PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi :
Pembangunan Ekonomi adalah segala proses yang ditujukan untuk meningkatkan Produk
Domestik Bruto suatu negara melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Pembangunan Ekonomi
ditujukan untuk mencapai Pertumbuhan Ekonomi.
2. Ciri-Ciri Pembangunan Ekonomi :
Adanya perubahan struktur perekonomian, dari perekonomian bercorak Agraris / Pertanian
menjadi Perekonomian Industri / Jasa
Adanya peningkatan pendapatan per kapita dan pendapatan nasional disertai dengan
Pemerataan / Distribusi Pendapatan
Adanya penguasaan terhadap berbagai teknologi serta munculnya inovasi – inovasi baru
3. Tujuan Pembangunan Ekonomi
a. Terjadinya perubahan menuju perbaikan struktur sosial, sikap mental, dan lembaga nasional.
b. Mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus
kemiskinan
4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi
a. Jumlah penduduk dan kualitas penduduk.
b. Sistem sosial dan sikap masyarakat.
c. Sumber daya modal dan teknologi.
d. Sumber daya alam.
5. Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang
Sifat ekonomi Negara sedang berkembang:
a. Produsen barang primer
b. Masalah tekanan penduduk
c. Sumber daya alam yang belum diolah
d. Kualitas penduduk rendah
e. Kekurangan modal
f. Orientasi perdagangan luar negeri
6. Arah pembangunan ekonomi menurut W.W. Rostow:
Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi
pada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar
Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil
Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak
produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi produktif
Perubahan sikap hidup dan adat istiadat kurang merangsang pembangunan ekonomi (kurang
menghargai waktu, kurang mengharagi prestasi perorangan)
8
d. Kemajuan teknologi.
e. Sikap masyarakat.
Menurut Frederich List dalam bukunya “ Das Nationals System der Politischen Ekonomi” (1841),
perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan
lingkungan kebudayaan. Frederich List berpendapat bahwa kemajuan perekonomian suatu
masyarakat diukur menurut kemajuan teknik atau “cara produksinya”. Menurut Friedrich List,
perkembangan ekonomi dibagi melalui beberapa fase yaitu:
1. Masa berburu/mengembara: Pada masa ini peradaban masih sangat sederhana, manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada alam, mereka hidup secara berkelompok, dan
berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lainnya, yang dapat memberikan
kehidupan bagi mereka.
2. Masa beternak dan bertani
Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Mereka mulai
menanam jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari tempat lain, dan mulai mencoba
memelihara hasil buruannya yang masih hidup, sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada
alam.
3. Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka bertambah,
meningkatnya
kebutuhan ini mendorong mereka untuk berusaha memperluas lahan pertanian dan berusaha
membuat
kerajinan-kerajinan tangan untuk mengisi waktu senggangnya setelah bertani.
4. Kehidupan masyarakat berkembang dengan adanya
pertanian, industri, dan perdagangan.
5. Masa kerajinan, industri, dan perdaganganPada masa ini masyarakat telah berubah, kerajinan
yang semula hanya sebagai sampingan, lambat laun menjadi sebuah kawasan industri
kerajinan dan sudah mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat tertentu/pasar.
Pada masa inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang.
B. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada “cara produksi” tetapi didasarkan
pada “cara distribusi. Bruno mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:
a) Perekonomian Barter;
b) Perekonomian Uang;
c) Perekonomian Kredit.
9
3. Zaman Kapitalis Raya, dan
4. Zaman Kapitalis Akhir.
PDB1 - PDB0
Pertumbuhan Ekonomi = ------------------------- x 100 %
PDB0
Ket :
PDB0 = Pendapatan Domestik Bruto tahun sebelumnya
PDB1 = Pendapatan Domestik Bruto tahun yang sedang berjalan
Misalnya:
GNP negara "X" pada tahun 2013 US$ 4,000 M dan pada tahun 2012 US$ 3,500
M maka pertumbuhan ekonominya adalah:
4,000 - 3,500
Pertumbuhan ekonomi negara "X" = ---------------- x 100% = 14,28%
3,500
10
f. Riset dan teknologi
g. Pajak
h. Tekanan pada kelompok target
i. Perang yang terintegrasi terhadap kemiskinan
TUGAS - 4
1. Negara X selama 5 tahun terakhir memiliki PDB sebagai berikut:
Tahun PDB (Trilun Rupiah)
2015 6.560,8
2014 6.002,2
2013 5.894,3
2012 5.579,8
2011 5.346,2
Hitunglah besarnya laju pertumbuhan ekonomi negara pada tahun 2015, 2014,2013,2012 !
2. Perencanaan pembangunan nasional jangka panjang memiliki jangka waktu selama ........
3. Masalah terkait pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang banyak dihadapi oleh negara –
negara berkembang adalah ...
a. Kemiskinan
b. Meratanya distribusu pendapatan
c. Pendapatan perkapita yang tinggi
d. Peningkatan PDB
e. Naiknya investasi
4. PDB Negara Y pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 2.345,6 T sedangkan PDB pada tahun
2015 adalah sebesar Rp. 3.021,9 T. Besarnya pertumbuhan ekonomi negara Y pada tahun
2015 adalah sebesar ...
5. PDB Negara S pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 5.437,8 T sedangkan laju pertumbuhan
ekonomi 6,5 %. Besarnya PDB Negara S pada tahun 2012 adalah sebesar ...
11
BAB III
“PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI”
A. Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
1. Tenaga Kerja
Adalah Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa
baik untuk memnuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat
2. Angkatan Kerja
Tenaga kerja yang mampu, siap dan berkeinginan bersedia untuk bekerja jika terdapat
kesempatan kerja baik yang sudah mendapatkan pekerjaan maupun yang belum
mendapatkan pekerjaan
3. Kesempatan Kerja
Suatu keadaan ketika peluang kerja tersedia bagi para pencari kerja.
B. Jenis-Jenis Tenaga Kerja
1. Tenaga Kerja Terdidik adalah tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan tertentu seperti
Guru, Dokter, Dosen dll
2. Tenaga Kerja Terlatih adalah tenaga kerja dengan kulaifikasi Pelatihan / keahlian tertentu
seperti Montir, Sopr, Penjahit dll
3. Tenaga Kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak memiliki
kualifikasi pendidikan dan pelatihan tertentu seperti, Buruh, Aisten Rumah Tangga dll.
C. Masalah Ketenaga Kerjaan
1. Jumlah tenaga kerja banyak tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja sehingga
menimbulkan pengangguran
2. Kualitas tenaga kerja yang masih rendah sehingga menguragi produktivitas dan terciptanya
pengangguran struktural
3. Pengupahan yang belum mencapai UMR
4. Kesehatan dan keselamatan kerja yang masih belum merata
5. Outsourching yang menimbulkan ketidak pastian masa kerja serta pengurangan hak yang
diterima tenaga kerja
6. PHK sepihak sehingga menimbulkan pengangguran besar-besaran
7. Maraknya Tenaga Kerja asing
D. Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendidikan Kerja
2. Magang
3. Pengolahan produktivitas dan prstasi kerja
4. Meningkatkan kesehatan memperbaiki gizi penduduk
5. Pengiriman Tenaga kerja ke Luar Negeri
E. Sistem Upah
1. Pengertian Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha / pemeberi kerja
2. Macam-macam sistem Upah :
12
- Upah Menurut waktu
- Upah menurut Bagi Hasil
- Upah menurut Borongan
- Upah menurut Prstasi
- Upah menurut Skala
- Upah menurut Premi
- Upah menurut Bonus
- Upah menurut Indeks Biaya Hidup
- Upah Kerja Lembur
Perhitungan upah kerja lembur menurut Undang-undang No. 13 tentang ketenagakerjaan :
a. 7 jam untuk 1 hari kerja atau 40 jam untuk 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu
b. 8 jam untuk 1 hari kerja atau 40 jam untuk 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
Pengusaha yang mempekerjakan karyawan melebihi jam kerja atau waktu lembur
berkewajiban membayar upah lembur kepada karyawan tersebut. Upah lembur dihitung
1
x dikali upah selama sebulan.
173
Contoh Soal :
Berikut upah yang didapatkan oleh seorang pekerja .
Upah pokok Rp. 1.000.000
Tunjangan tetap Rp. 800.000
Tunjangan tidak tetap Rp. 1.200.000
Upah Total Rp. 3.000.000
Berapakan upah lembur perjam yang didapatkan oleh pekerja tersebut ?
JAWAB
Perhitungan upah lembur :
Upah pokok +Tu njangan tetap
Lembur = x 100 %
Upahtotal
Rp .1 .000 .000+ Rp.800 .000
= x 100 %
Rp .3000 .000
= 60%
Karena perhitungan upah lembur kurang 75% makaperhitungan yang digunakan adalah
sebesar 75%.
Dasar perhitungan upah lembur = Upah total x 75%
= 3.000.000 x 75%
= 2.250.000
1
Upah lembur per jam = 2.250.000 x
173
= 13.005,8
F. Pengangguran
1. Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum bekerja atau sedang mencari kerja
2. Tingkat Pengangguran :
jumlah pengangguran
Tingkat pengangguran= x 100 %
jumlah angkatan kerja
3. Macam-macam Pengangguran
13
a. Pengangguran Berdasarkan Waktu Kerja
- Pengangguran Terbuka (open unemployment), adalah tenaga kerja yang benar-benar
tidak memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak
adanya lapangan kerja atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang
pendidikan dan keahlian tenaga kerja
- Setengah Pengangguran (under unemployment), adalah tenaga kerja yang bekerja, tetapi
bila diukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
- Pengangguran Terselubung (disguised unemployment), adalah tenaga kerja yang bekerja
tapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang
lulusan S1 pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik bekerja
sebagai pelayan restoran.
4. Dampak Pengangguran
- Penerimaan Negara Menurun
- Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
- Meningkatkan ketergantungan, kriminalitas dan penyimpangan sosial
- Banyaknya bermunculan Tunawisma
5. Cara mengatasi Dampak-dampak pengangguran
- Kebijakan kontrol Populasi
- Kebijakan mengurangi Migrsi dari desa ke Kota
- Penggunaan Teknologi yang tepat
14
- Mengurangi harga Faktor Produksi seperti melakukan pembatasan upah disektor
formal, menurunkan subsidi barang modal, memperbaiki peraturan yang membahas
tentang pelarangan PHK
TUGAS -5 :
1. Apa yang dimkasud dengan Outsourching ?
2. Jelaskan Kebaikkan dan Kerugian mengirim tenaga keLuar Negeri ?
3. Jelaskan dampak pengangguran di Indonesia?
4. Jelaskan apa yang anda lakukan sebagai siswa SMA untuk mengatasi masalah penganggguran di
Indonesia ?
5. Seorang pekerja memiliki upah pokoK sebesar Rp. 1.125.000 dan tunjangan tetap sebesar Rp.
375.000. besarnya uang lembur yang didpatkan pekerja tersebut setiap satu jam adalah ....
6. Apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan itu?
7. Sebut dan berilah contoh jenis-jenis tenaga kerja ?
8. Uraiakan jenis-jenis pengangguran !
15
BAB IV
“INDEKS HARGA DAN INFLASI”
A. Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
1. Pengertian Indeks Harga
Adalah ukuran yang menunjukan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada harga
suatu barang dan jasa dari satu periode ke periode lain
2. Tujuan Perhitungan Indeks Harga
- Pedoman untuk perbandingan harga dari waktu ke waktu
- Indikator dalam mengukur perkembngan ekonomi secara khusus
- Dasar penetapan upah
- Dasar penetapan kebijakan moneter
3. Jenis-jenis indeks harga
- Indek Harga Konsumen (IHK)
Adalah indeks yang mengukur tingkat perubahan harga barang-barang konsumsi. IHK
berguna untuk menilai inflasi dari sisi konsumen dan dianggap mencerminkan rata-rata
konsumsi
- Indeks Harga Produsen (IHP)
Adalah indeks yang mengukur perubahan hara bahan baku, produk antara, dan harga
mesin-mesin yang digunakan dalam produksi
- Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Indeks yang mengukur tingkat perubahan harga komoditas yang diperjualbelikan di
tingkat perdagangan besar disuatu wilayah
- Indeks harga yang diterima Petani
Indeks yang mengukur perbandingan biaya produksi denga hasil yang diterima petani
dari penjualan hasil panennya
- Indeks Harga Yang dibayar petani
Indeks yang mengukur perbandingan antara biaya konsumsi dan biaya produksi seorang
petani
- Indeks Harga Saham
Mengukur perubahan harga saham pasar modal
16
2. Metode Paasche
3. Metode Drobisch dan Bowley
4. Metode Marshall Edgeworth
B. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikkan harga-harga barang secara umum dan terus menerus minimal
1 bulan.
2. Penyebab Inflasi
a. Kenaiikan permintaan agregat lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikkan
penawaran agregat sehingga menyebabkan inflasi permintaan
b. Penuruan jumlah penawaran agregat suatu barang dan jasa menyebabkan inflasi
penawaran biasanya disebabkan karena kenaikkan biaya produksi
c. Ekspektasi atau perkiraan harga dimasa yang akan datang dari para pelaku ekonomi
3. Jenis-jenis Inflasi
a. Berdasarkan tingkat keparahan
- Inflasi ringan (Creeping Inflation) yaitu tingkat inflasi kurang dari 10%
- Inflasi Sedang (Galloping Inflation) yaitu tingkat inflasi Lebih dari 10%-30%
- Inflasi Berat (High Inflation) yaitu tingkat inflasi Lebih dari 30% -100%
- Inflasi Berat sekali (Hyper Inflation) yaitu tingkat inflasi Lebih dari 100%
b. Berdasarkan Sumbernya
- Inflasi yang bersumber dari luar negeri
- Inflasi yang bersumber dari dalam negrei
c. Berdasarkan Penyebanya
- inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat naik (Deman Full Inflation)
- inflasi yang disebabkan karena kenaikkan biaya produksi (cost push inflation)
4. Menghitung Inflasi
Perhitungan indeks harga konsumen menggunakan rumus :
Pn
IHK = x 100 %
Po
Ket :
Pn : Harga yang sedang berlaku
Po : Harga pada tahun dasar
Selanjutnya untuk menghitung laju inflasi dengan menggunakan hail perhitungan indeks
harga konsumen .
(IHKn−IHKo)
Laju inflasi= x 100 %
IHKo
Untuk menghitungtingkat inflasi dengan menggunakan GNP deflator :
GNP nominal
GNP Deflator= x 100 %
GNP rill
5. Dampak Inflasi
a. Menurunkantingkat bunga rill sehingga menyebabkan ketidak seimbangan di pasar
modal
b. Menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri
17
c. Terjadinya perubahan pada keputusan perusahaanmenyangkut out put dan
kesempatan kerja
d. Terjadinya redistribusi pendapatan antara anggota masyarakat
e. Penurunan mata uang dan daya beli masayarakat
18
3. Faktor yang mempengaruhi Penawaran Uang
a. Tingkat inflasi dan deflasi
b. Tingkat bunga
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
BAB V
Kebijakan Moneter dan Fiskal
A.Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, dan mendorong usaha pembangunan nasional. Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan
internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan
keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Kebijakan moneter dapat dilakukan oleh pemerintah dan Bank Sentral dengan cara langsung atau
tidak langsung.
· Kebijakan moneter langsung yaitu pemerintah langsung campur tangan dalam hal
peredaran uang atau kredit perbankan.
· Kebijakan moneter tidak langsung dilakukan oleh Bank sentral dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.
19
B. kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara
melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan
kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat
bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-
variabel berikut:
20
BAB. 7
APBN & APBD (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip)
APBN & APBD (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip)| Secara umum, Pengertian
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah suatu daftar/penjelasan secara
rinci penerimaan dan pengeluaran negara dalam jangka waktu tertentu yang umumnya
1 tahun. Sedangkan Pengertian APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
adalah perkiraan besarnya rencana pendapatan dan belanja daerah dalam jangka waktu
tertentu dalam masa akan datang yang disusun secara sistematis dengan prosedur dan
bentuk tertentu.
b. Fungsi Stabilitasi
21
c. Fungsi Regulasi
d. Fungsi Distribusi
Menurut pembagian daerah tersebut berarti APBD di tingkat provinsi yang ditetapkan secara
bersama antara gubernur dengan DPRD tingkat I. APBD yang berada di tingkat kabupaten/kota
ditetapkan secara bersama oleh bupati/wali kota dengan DPRD yang berada ditingkat II. APBD
ditetapkan melalui Perda selambat-lambatnya dalam satu bulan setelah ditetapkan APBN.
Tujuan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Tujuan APBD adalah untuk mengatur pembelanjaan daerah dari pendatan daerah yang
telah direncanakan.
Fungsi Otoritsasi, APBD menjadi dasar bagi Pemerintah daerah dalam melaksanakan
pendapatan dan belanja di tahun yang bersangkutan
Fungsi Perencanaan, APBD sebagai pedomandalam pemerintah daerah merencanakan
kegiatan di tahun yang bersangkutan
Fungsi Pengawasaan, sebagai pedoman untuk menilai dan mengawasi kegiatan
penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan
Fungsi Alokasi, sebagai pembagian yang diarahkan dengan tujuan mengurangi
pengangguran, pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
Fungsi Distribusi, berarti sebagai pendistribusian yang memerhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
22
23