Anda di halaman 1dari 23

Daring Tgl 3 Agustus 2021

Hal 1-2

KELAS XI IPA
BAB I “PENDAPATAN NASIONAL”
A.Pengertian
B. Komponen Pendapatan Nasional
konsep dalam pendapatan nasional, antara lain:
1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan
oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara
Rumus untuk menghitung GDP yaitu:

2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)


Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut yang dihasilkan di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia
yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam
GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek kewarganegaraan (nationality)
Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut.

atau

atau

3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)


NNP adalah PNB / GNP Dikurangi Penyusutan
1
Rumusny : PNN/NNP = GNP – (PENYUSUTAN + PENGGANTI BARANG MODAL)
4. Pendapatan Nasional Neto/ Net National Income (NNI)
Pendapatan Nasional Neto merupakan pendapatan
yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diteria oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi dkurangi pajak tidak langsung
NNI = NNP – PAJAK TIDAK LANGSUNG

 Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak hadiah dan pajak penjualan.

5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN


PI ini menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus
dikurangi dengan laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan
ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer (transfer payment). Pendapatan
perseorangan dapat ditulis dalam rumus berikut: (Subsidi, Tunjangan Pengangguran dan
pensiunan)
 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah
daripada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM,
atau beras.

6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN


Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa
beserta tabungan yang disalurkan menjadi investasi dikurangi pajak langsung . Pajak
langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang lain ,
contohnya pajak pendapatan.
rumus:

2
Tanggal 24 Agustus 2021
Tugas mulai halam 3-7
Silahkan Tugas dicoba dlu apabila mengalami kesulitaan boleh chat langsung digrup ya insyaallah ibu
jawab dan jangan JAPRI..

Contoh Soal :
1. Diketahui GNP suatu negara Rp30.000.000.000,00; penyusutan
Rp700.000.000,00; pajak tidak langsung Rp50.000.000,00. Dari data tersebut
maka dapat diketahui bahwa besar NNI nya adalah:
a. Rp29.250.000.000,00
b. Rp30.000.000.000,00
c. Rp29.300.000.000,00
d. Rp100.000.000.000,00
e. Rp129.250.200.000,00
Jawab :
*NNP=GNP-penyusutan barang modal
Jadi, NNP=30.000.000.000,00-700.000.000,00
= 29.300.000.000,00
Lalu, untuk NNI menjadi:
*NNI=NNP- Pajak tak langsung
= 29.300.000.000,00-50.000.000,00
= 29.250.000.000,00

2. Diketahui GNP suatu negara Rp100.000.000.000,; penyusutan Rp300.000.000,;


pajak tidak langsung Rp10.000.000. Dari data tersebut maka dapat diketahui
bahwa besar NNI nya adalah:
a. 99.700.000.000
b. 99.690.000.000
c. 99.070.000.000
d. 100.300.000.000
e. 100.290.000.000
Jawab
*NNP=GNP-penyusutan barang modal
Jadi, NNP=100.000.000.000-300.000.000,00
= 99.700.000.000,00
Lalu, untuk NNI menjadi:
*NNI=NNP- Pajak tak langsung
= 99.700.000.000,00-10.000.000,00
= 99.650.000.000,00

3.Diketahui data ekonomi suatu negara :


GNP 480.000 miliar
Penyusutan 30.000 juta
Pajak tak langsung 25.000 juta
Transfer Payment 10.000 juta
Pajak langsung 20.000 juta
Berdasarkan data tersebut, hitunglah besarnya Disposible Income ?
Jawab :
1) NNP = GNP - Penyusutan
= 480.000.000.000.000 – 30.000.000.000
= 479.970.000.000.000
2 ) NNI = NNP - Pjk Tak langsung
= 479.970.000.000.000 – 25.000.000.000
= 479.945.000.000.000
3) PI =NNI + Trnfer Payment

3
=479.945.000.000.000 – 10.000.000.000
=479.955.000.000.
4) DI =PI – Pajak Langsung
= 479.955.000.000.-20.000.000.000
= 479.935.000.000

4. Diketahui data ekonomi suatu negara :


- Produk Nasional Netto 600 Miliar = GNP / NNP
-Peyusutan barng modal 45 miliar
- Pajak tak langsung 15 miliar
- Pajak Langsung 2 miliar
- Transefre payment 5 miliar
Hitunglah besar Disposible Income (DI) Negara tersebut!

C. Cara Menghitung Pendapatan Nasional


Pendekatan Penghitungan Pendapatan Nasional

melalui tiga pendekatan , yaitu:

1. Pendekatan produksi, melalui pendekatan ini pendapatan nasional diartikan sebagai


penjumlahan nilai tambah dari setiap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam periode tertentu.

Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + …. (Pn x Qn)

Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Q1 = Jenis barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Qn = Jenis barang k-n

2. Pendekatan pendapatan, nah kalo yang satu ini pendekatan pendapatan nasional
yang menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa suatu negara dalam satu
periode tertentu.
Y=r+w+i+p

Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lain-lain
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3. Pendekatan pengeluaran, pendekatan ini menghitung pendapatan nasional dari


jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi, baik di dalam negeri maupun luar
negeri selama satu periode tertentu.
Y = C + I + G + (X – M)

4
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

D. Pendapatan Per Kapita


Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara
pada peroiode tertentu. Pendapatan perkapita dapat dihitung dengan cara membagi Pendapatan
Nasional suatu negara dengan jumlah penduduknya.

Pendapatan Perkapita =
∑ ❑ Pendapatan Nasional
∑ ❑ Jumlah Penduduk
Pengklasifikasian negara berdasarkan pendapatan perkapitanya :
a. Negara berpendapatan rendah. Negara yang diklasifikasikan kedalam negara dengan
pendapatan perkapita ≤ ₴ 905
b. Negara berpendapatan menegah. Negara yang diklasifikasikan kedalam negara dengan
pendapatan menegah adalah negera pendapatan perkapita ₴ 905 s.d 11.115
c. Negara berpendapatan tinggi. Negara yang diklasifikasikan kedalam negara dengan
pendapatan menegah adalah negera pendapatan perkapita ₴ 11.116 keatas

Contoh Soal :
1. Perhatikan tabel data perekonomian berikut :
Pengeluaran pemerintah US 140.000
Upah US 78.000
Konsumsi masyarakat US 6.000
Bunga US 34.000
Sewa US 23.000
Ekspor US 69.000
Investasi US 53.000
Impor US 50.000
Laba US24.000
Berdasarkan data tersebut, hitunglah besar pendapatan Nasional berdasarkan metode Berikut :
a. Pendapatan b. Pengeluaran
JAWAB
a. Pembahasan nasional berdasarkan pendekatan Pendapatan
Rumus : Y = r + w + i + p
Maka Y = 23.000 + 78.000 +34.000 +24.000 = 159.000
Jadi besarnya pendapatan Nasional apabila menggunakan pendekatan pendapatan adalah
US 159.000
b. Pembahasan nasional berdasarkan pendekatan Pengeluaran
Rumus = Y = C + I + G + ( X-M)
Mak
a Y = 6.000 + 53.000 + 140.000 + (69.000 – 50.000) = 218.000

5
Jadi besarnya pendapatan Nasional apabila menggunakan pendekatan Pengeluaran adalah
US 218.000

2. Diketahui PDB suatu negara A (juta US 1.436.738) dan jumlah penduduknya (juta Jiwa)
245,47, hitunglah pendpatan perkapita negara A ?
JAWAB

Pendapatan Perkapita negara A =


∑ ❑ Pendapatan Nasional
∑ ❑ Jumlah Penduduk
1.436 .738
= = 5,853
245 , 47
Jadi pendapatan perkapita negara A = 5,853

TUGAS -3
1. Hitunglah pendapatan Nasional dari soal-soal berikut :
a. Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sbb:
Konsumsi masyarakat 85.000.000.000
Pendapatan Laba Usaha 28.000.000.000
Pengeluaran Negara 125.000.000.000
Pendapatan sewa 42.000.000.000
Pengeluran investasi 57.000.000.000
Ekspor 25.000.000.000
Impor 21.000.000.000
Berdasarkan data diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran !
b. Data untuk perhitungan pendapata nasional sebagai berikut :
Pengeluaran pemerintah 115.500.000.000
Upah 90.000.000.000
Pengeluaran masyarkat 250.400.000.000
Bunga 75.200.000.000
Ekspor 47.200.000.000
Sewa 97.500.000.000
Investasi 135.000.000.000
Impor 40.000.000.000
Profit 98.800.000.000
Dari data diatas, hitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan !
2. Diketahui data sebagai berikut :
Konsumsi 10.000.000
Pengeluaraan Pemrintah 7.000.000
Ekspor 8.000.000
Impor 3.000.000
Keuntungan 5.000.000
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran adalah...
a. 22.000.000
b. 23.000.000
c. 24.000.000
d. 25.000.000
e. 26.000.000
3. Data perekonomian suatu negara dibawah ini...
Sewa tanah 3.400 milyar
Upah 2.450 milyar
Pengeluaran pemerintah 4.500 milyar
Pendapatan bunga 45 milyar

6
Konsumsi masyarakat 5.000 milyar
Subsidi 400 milyar
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan
menggunakan pendekatan pendapatan adalah ...
a. 5.895 milyar
b. 9.500 milyar
c. 9.900 milyar
d. 15.395 milyar
e. 15.795 milyar
4. Perhatikan data perekonomian negara X berikut ...
Ekspor 65 milyar
Impor 34 milyar
Pengeluaran pemerintah 500 milyar
Keuntungan perusahaan 200 milyar
Tingkat upah 59 milyar
Konsumsi masyarakat 300 milyar
Besarnya pendapatan nasional negara X berdasarkan perhitungan pendapatan Nasional
Pendekatan pengeluaran adalah...
a. 786 miliar
b. 831 milyar
c. 890 milyar
d. 865 milyar
e. 924 milyar
5. Berapakah Pendapatan perkapita Negara A dengan PDB 3000 T dan Peduduk 150 jt jiwa...?
a. 20 jt
b. 20 rb
c. 20 T
d. 200 jt
e. 200 rb

7
BAB II
“PERTUMBUHAN DAN PEMBAGUNAN
EKONOMI”
A. PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi :
Pembangunan Ekonomi adalah segala proses yang ditujukan untuk meningkatkan Produk
Domestik Bruto suatu negara melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Pembangunan Ekonomi
ditujukan untuk mencapai Pertumbuhan Ekonomi.
2. Ciri-Ciri Pembangunan Ekonomi :
 Adanya perubahan struktur perekonomian, dari perekonomian bercorak Agraris / Pertanian
menjadi Perekonomian Industri / Jasa
 Adanya peningkatan pendapatan per kapita dan pendapatan nasional disertai dengan
Pemerataan / Distribusi Pendapatan
 Adanya penguasaan terhadap berbagai teknologi serta munculnya inovasi – inovasi baru
3. Tujuan Pembangunan Ekonomi
a. Terjadinya perubahan menuju perbaikan struktur sosial, sikap mental, dan lembaga nasional.
b. Mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus
kemiskinan
4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi
a. Jumlah penduduk dan kualitas penduduk.
b. Sistem sosial dan sikap masyarakat.
c. Sumber daya modal dan teknologi.
d. Sumber daya alam.
5. Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang
Sifat ekonomi Negara sedang berkembang:
a. Produsen barang primer
b. Masalah tekanan penduduk
c. Sumber daya alam yang belum diolah
d. Kualitas penduduk rendah
e. Kekurangan modal
f. Orientasi perdagangan luar negeri
6. Arah pembangunan ekonomi menurut W.W. Rostow:
 Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi
pada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar
 Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil
 Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak
produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi produktif
 Perubahan sikap hidup dan adat istiadat kurang merangsang pembangunan ekonomi (kurang
menghargai waktu, kurang mengharagi prestasi perorangan)

B. PERTUMBUHAN EKONOMI (ECONOMIC GROWTH)


1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat yaitu:
a. Kekayaan modal.
b. Ketersediaan tenaga kerja.
c. Kekayaan sumber daya alam.

8
d. Kemajuan teknologi.
e. Sikap masyarakat.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi


 Teori Pertumbuhan Austria (Aliran Historis)

A. Friedrich List (1789-1846)

Menurut Frederich List dalam bukunya “ Das Nationals System der Politischen Ekonomi” (1841),
perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan
lingkungan kebudayaan. Frederich List berpendapat bahwa kemajuan perekonomian suatu
masyarakat diukur menurut kemajuan teknik atau “cara produksinya”. Menurut Friedrich List,
perkembangan ekonomi dibagi melalui beberapa fase yaitu:

1. Masa berburu/mengembara: Pada masa ini peradaban masih sangat sederhana, manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada alam, mereka hidup secara berkelompok, dan
berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lainnya, yang dapat memberikan
kehidupan bagi mereka.
2. Masa beternak dan bertani
Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Mereka mulai
menanam jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari tempat lain, dan mulai mencoba
memelihara hasil buruannya yang masih hidup, sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada
alam.
3. Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka bertambah,
meningkatnya
kebutuhan ini mendorong mereka untuk berusaha memperluas lahan pertanian dan berusaha
membuat
kerajinan-kerajinan tangan untuk mengisi waktu senggangnya setelah bertani.
4. Kehidupan masyarakat berkembang dengan adanya
pertanian, industri, dan perdagangan.
5. Masa kerajinan, industri, dan perdaganganPada masa ini masyarakat telah berubah, kerajinan
yang semula hanya sebagai sampingan, lambat laun menjadi sebuah kawasan industri
kerajinan dan sudah mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat tertentu/pasar.
Pada masa inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang.

B. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada “cara produksi” tetapi didasarkan
pada “cara distribusi. Bruno mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:
a) Perekonomian Barter;
b) Perekonomian Uang;
c) Perekonomian Kredit.

C. Werner Sombart (1863-1941)


Werner Sombart membagi perkembangan perekonomian menjadi:
a) Zaman perekonomian tertutup yang dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Perekonomian desa.
2. Perekonomian feodal dan tuan tanah.
b) Zaman kerajinan dan pertukaran, zaman ini ditandai adanya pembagian kerja yang
masing- masing mengerjakan pekerjaannya dan sifatnya masih kekeluargaan.
c) Zaman Kapitalis, yang dibagi dalam:
1. Zaman Kapitalis Purba ,
2. Zaman Kapitalis Madya ,

9
3. Zaman Kapitalis Raya, dan
4. Zaman Kapitalis Akhir.

d) . Menurut Karl Bucher (1847-1930)


Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi masyarakat dilihat dari hubungannya antara produsen
dan konsumen dalam mendistribusikan hasilproduksinya sampai ke tangan konsumen.Karl Bucher
membagi perkembangan perekonomian ke dalam:
 Rumahtangga tertutup: Kehidupan masyarakat pada masa ini proses pertukaranbelum ada,
masyarakat menghasilkan barang terbatas hanya untuklingkungannya sendiri (produksi untuk
kebutuhan sendiri)
 Rumahtangga kota: Pada rumah tangga kota pertukaran sudah meluas,masyarakatmulai
mengenal pertukaran hasil produksi. Hasil produksi kota biasanyadikerjakan dalam bentuk
gilda yaitu suatu ikatan di antara para produsensejenis,hubungan antara para pekerja dan
pimpinan masih bersifatkekeluargaan, produksinya pun dikerjakan atas dasar pesanan.
 Rumahtangga bangsa: Rumah tangga bangsa atau perekonomian nasional dimanaperan
pedagang menjadi semakin penting,produksi tidak lagi didasarkanatas pesanan, tetapi sudah
berorientasi untuk mendapatkan keuntungan, didalam rumah tangga bangsa sistem gilda
sudah hilang.
 Rumahtangga dunia: Di dalam rumah tangga dunia ruang lingkup pasar mencakuppasar
internasional. Sistem perekonomian tidak terbatas hanya di dalamnegeri, tetapi sudah sampai
ke luar negeri.

 Teori Aliran Klasik


a) Adam Smith
b) David Ricardo
c) Thomas Robert Maltus

3. LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI

PDB1 - PDB0
Pertumbuhan Ekonomi = ------------------------- x 100 %
PDB0
Ket :
PDB0 = Pendapatan Domestik Bruto tahun sebelumnya
PDB1 = Pendapatan Domestik Bruto tahun yang sedang berjalan

Misalnya:
GNP negara "X" pada tahun 2013 US$ 4,000 M dan pada tahun 2012 US$ 3,500
M maka pertumbuhan ekonominya adalah:
4,000 - 3,500
Pertumbuhan ekonomi negara "X" = ---------------- x 100% = 14,28%
3,500

4. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG


a. Pertumbuhan Penduduk yang tinggi
b. Kemiskinan Absolut
c. Distribusu Pedapatan
5. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA
BERKEMBANG
a. Kebijakan Kontrol Populasi
b. Pemberian Kredit
c. Pendidikan dan Training
d. Program perluasan kerja
e. Perbaikan pelayanan kesehatan dan gizi

10
f. Riset dan teknologi
g. Pajak
h. Tekanan pada kelompok target
i. Perang yang terintegrasi terhadap kemiskinan

TUGAS - 4
1. Negara X selama 5 tahun terakhir memiliki PDB sebagai berikut:
Tahun PDB (Trilun Rupiah)
2015 6.560,8
2014 6.002,2
2013 5.894,3
2012 5.579,8
2011 5.346,2
Hitunglah besarnya laju pertumbuhan ekonomi negara pada tahun 2015, 2014,2013,2012 !
2. Perencanaan pembangunan nasional jangka panjang memiliki jangka waktu selama ........
3. Masalah terkait pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang banyak dihadapi oleh negara –
negara berkembang adalah ...
a. Kemiskinan
b. Meratanya distribusu pendapatan
c. Pendapatan perkapita yang tinggi
d. Peningkatan PDB
e. Naiknya investasi
4. PDB Negara Y pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 2.345,6 T sedangkan PDB pada tahun
2015 adalah sebesar Rp. 3.021,9 T. Besarnya pertumbuhan ekonomi negara Y pada tahun
2015 adalah sebesar ...
5. PDB Negara S pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 5.437,8 T sedangkan laju pertumbuhan
ekonomi 6,5 %. Besarnya PDB Negara S pada tahun 2012 adalah sebesar ...

11
BAB III
“PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI”
A. Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
1. Tenaga Kerja
Adalah Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa
baik untuk memnuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat
2. Angkatan Kerja
Tenaga kerja yang mampu, siap dan berkeinginan bersedia untuk bekerja jika terdapat
kesempatan kerja baik yang sudah mendapatkan pekerjaan maupun yang belum
mendapatkan pekerjaan
3. Kesempatan Kerja
Suatu keadaan ketika peluang kerja tersedia bagi para pencari kerja.
B. Jenis-Jenis Tenaga Kerja
1. Tenaga Kerja Terdidik adalah tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan tertentu seperti
Guru, Dokter, Dosen dll
2. Tenaga Kerja Terlatih adalah tenaga kerja dengan kulaifikasi Pelatihan / keahlian tertentu
seperti Montir, Sopr, Penjahit dll
3. Tenaga Kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak memiliki
kualifikasi pendidikan dan pelatihan tertentu seperti, Buruh, Aisten Rumah Tangga dll.
C. Masalah Ketenaga Kerjaan
1. Jumlah tenaga kerja banyak tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja sehingga
menimbulkan pengangguran
2. Kualitas tenaga kerja yang masih rendah sehingga menguragi produktivitas dan terciptanya
pengangguran struktural
3. Pengupahan yang belum mencapai UMR
4. Kesehatan dan keselamatan kerja yang masih belum merata
5. Outsourching yang menimbulkan ketidak pastian masa kerja serta pengurangan hak yang
diterima tenaga kerja
6. PHK sepihak sehingga menimbulkan pengangguran besar-besaran
7. Maraknya Tenaga Kerja asing
D. Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendidikan Kerja
2. Magang
3. Pengolahan produktivitas dan prstasi kerja
4. Meningkatkan kesehatan memperbaiki gizi penduduk
5. Pengiriman Tenaga kerja ke Luar Negeri
E. Sistem Upah
1. Pengertian Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha / pemeberi kerja
2. Macam-macam sistem Upah :

12
- Upah Menurut waktu
- Upah menurut Bagi Hasil
- Upah menurut Borongan
- Upah menurut Prstasi
- Upah menurut Skala
- Upah menurut Premi
- Upah menurut Bonus
- Upah menurut Indeks Biaya Hidup
- Upah Kerja Lembur
Perhitungan upah kerja lembur menurut Undang-undang No. 13 tentang ketenagakerjaan :
a. 7 jam untuk 1 hari kerja atau 40 jam untuk 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu
b. 8 jam untuk 1 hari kerja atau 40 jam untuk 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
Pengusaha yang mempekerjakan karyawan melebihi jam kerja atau waktu lembur
berkewajiban membayar upah lembur kepada karyawan tersebut. Upah lembur dihitung
1
x dikali upah selama sebulan.
173
Contoh Soal :
Berikut upah yang didapatkan oleh seorang pekerja .
Upah pokok Rp. 1.000.000
Tunjangan tetap Rp. 800.000
Tunjangan tidak tetap Rp. 1.200.000
Upah Total Rp. 3.000.000
Berapakan upah lembur perjam yang didapatkan oleh pekerja tersebut ?
JAWAB
Perhitungan upah lembur :
Upah pokok +Tu njangan tetap
Lembur = x 100 %
Upahtotal
Rp .1 .000 .000+ Rp.800 .000
= x 100 %
Rp .3000 .000
= 60%
Karena perhitungan upah lembur kurang 75% makaperhitungan yang digunakan adalah
sebesar 75%.
Dasar perhitungan upah lembur = Upah total x 75%
= 3.000.000 x 75%
= 2.250.000
1
Upah lembur per jam = 2.250.000 x
173
= 13.005,8

F. Pengangguran
1. Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum bekerja atau sedang mencari kerja
2. Tingkat Pengangguran :
jumlah pengangguran
Tingkat pengangguran= x 100 %
jumlah angkatan kerja
3. Macam-macam Pengangguran

13
a. Pengangguran Berdasarkan Waktu Kerja
- Pengangguran Terbuka (open unemployment), adalah tenaga kerja yang benar-benar
tidak memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak
adanya lapangan kerja atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang
pendidikan dan keahlian tenaga kerja
- Setengah Pengangguran (under unemployment), adalah tenaga kerja yang bekerja, tetapi
bila diukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
- Pengangguran Terselubung (disguised unemployment), adalah tenaga kerja yang bekerja
tapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang
lulusan S1 pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik bekerja
sebagai pelayan restoran.

b. Pengangguran berdasarkan penyebab


- Pengangguran Struktural terjadi ketika adanya perubahan dalam sektor
ekonomi yang menciptakan ketidakcocokan antara keterampilan yang
dimiliki pekerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pengusaha.
Misalnya saja penggantian tenaga kerja buruh dengan mesin dan
teknologi canggih yang banyak terjadi di pabrik.
- Pengangguran Siklus pengangguran siklis terjadi ketika permintaan
barang dan jasa turun drastis sehingga memaksa pemilik perusahaan
untuk memberhentikan banyak karyawannya dengan tujuan
memangkas pengeluaran perusahaan.
- PengangguranFriksional terjadi ketika seorang karyawan resign namun
belum mendapatkan pekerjaan baru. Umumnya karyawan resign
karena alasan pribadi mereka, seperti pindah rumah atau memang
ingin mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik.
- Pengangguran Musiman pengangguran musiman terjadi karena
perubahan musim di suatu daerah atau negara. Beberapa profesi yang
termasuk ke dalam jenis pengangguran ini adalah penjual es, jas
hujan, karyawan di tempat wisata, instruktur ski, buruh konstruksi,
petani buah tertentu dan sebagainya.
- Pengangguran Sukarela

4. Dampak Pengangguran
- Penerimaan Negara Menurun
- Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
- Meningkatkan ketergantungan, kriminalitas dan penyimpangan sosial
- Banyaknya bermunculan Tunawisma
5. Cara mengatasi Dampak-dampak pengangguran
- Kebijakan kontrol Populasi
- Kebijakan mengurangi Migrsi dari desa ke Kota
- Penggunaan Teknologi yang tepat

14
- Mengurangi harga Faktor Produksi seperti melakukan pembatasan upah disektor
formal, menurunkan subsidi barang modal, memperbaiki peraturan yang membahas
tentang pelarangan PHK

TUGAS -5 :
1. Apa yang dimkasud dengan Outsourching ?
2. Jelaskan Kebaikkan dan Kerugian mengirim tenaga keLuar Negeri ?
3. Jelaskan dampak pengangguran di Indonesia?
4. Jelaskan apa yang anda lakukan sebagai siswa SMA untuk mengatasi masalah penganggguran di
Indonesia ?
5. Seorang pekerja memiliki upah pokoK sebesar Rp. 1.125.000 dan tunjangan tetap sebesar Rp.
375.000. besarnya uang lembur yang didpatkan pekerja tersebut setiap satu jam adalah ....
6. Apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan itu?
7. Sebut dan berilah contoh jenis-jenis tenaga kerja ?
8. Uraiakan jenis-jenis pengangguran !

15
BAB IV
“INDEKS HARGA DAN INFLASI”
A. Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
1. Pengertian Indeks Harga
Adalah ukuran yang menunjukan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada harga
suatu barang dan jasa dari satu periode ke periode lain
2. Tujuan Perhitungan Indeks Harga
- Pedoman untuk perbandingan harga dari waktu ke waktu
- Indikator dalam mengukur perkembngan ekonomi secara khusus
- Dasar penetapan upah
- Dasar penetapan kebijakan moneter
3. Jenis-jenis indeks harga
- Indek Harga Konsumen (IHK)
Adalah indeks yang mengukur tingkat perubahan harga barang-barang konsumsi. IHK
berguna untuk menilai inflasi dari sisi konsumen dan dianggap mencerminkan rata-rata
konsumsi
- Indeks Harga Produsen (IHP)
Adalah indeks yang mengukur perubahan hara bahan baku, produk antara, dan harga
mesin-mesin yang digunakan dalam produksi
- Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Indeks yang mengukur tingkat perubahan harga komoditas yang diperjualbelikan di
tingkat perdagangan besar disuatu wilayah
- Indeks harga yang diterima Petani
Indeks yang mengukur perbandingan biaya produksi denga hasil yang diterima petani
dari penjualan hasil panennya
- Indeks Harga Yang dibayar petani
Indeks yang mengukur perbandingan antara biaya konsumsi dan biaya produksi seorang
petani
- Indeks Harga Saham
Mengukur perubahan harga saham pasar modal

4. Metode perhitungan Indeks Harga


b. Metode Tak Tertimbang (agrgatif Sederhana)
c. Metode Tertimbang
1. Metode Laypeyres

16
2. Metode Paasche
3. Metode Drobisch dan Bowley
4. Metode Marshall Edgeworth
B. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikkan harga-harga barang secara umum dan terus menerus minimal
1 bulan.

2. Penyebab Inflasi
a. Kenaiikan permintaan agregat lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikkan
penawaran agregat sehingga menyebabkan inflasi permintaan
b. Penuruan jumlah penawaran agregat suatu barang dan jasa menyebabkan inflasi
penawaran biasanya disebabkan karena kenaikkan biaya produksi
c. Ekspektasi atau perkiraan harga dimasa yang akan datang dari para pelaku ekonomi

3. Jenis-jenis Inflasi
a. Berdasarkan tingkat keparahan
- Inflasi ringan (Creeping Inflation) yaitu tingkat inflasi kurang dari 10%
- Inflasi Sedang (Galloping Inflation) yaitu tingkat inflasi Lebih dari 10%-30%
- Inflasi Berat (High Inflation) yaitu tingkat inflasi Lebih dari 30% -100%
- Inflasi Berat sekali (Hyper Inflation) yaitu tingkat inflasi Lebih dari 100%
b. Berdasarkan Sumbernya
- Inflasi yang bersumber dari luar negeri
- Inflasi yang bersumber dari dalam negrei
c. Berdasarkan Penyebanya
- inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat naik (Deman Full Inflation)
- inflasi yang disebabkan karena kenaikkan biaya produksi (cost push inflation)
4. Menghitung Inflasi
Perhitungan indeks harga konsumen menggunakan rumus :
Pn
IHK = x 100 %
Po
Ket :
Pn : Harga yang sedang berlaku
Po : Harga pada tahun dasar
Selanjutnya untuk menghitung laju inflasi dengan menggunakan hail perhitungan indeks
harga konsumen .
(IHKn−IHKo)
Laju inflasi= x 100 %
IHKo
Untuk menghitungtingkat inflasi dengan menggunakan GNP deflator :
GNP nominal
GNP Deflator= x 100 %
GNP rill
5. Dampak Inflasi
a. Menurunkantingkat bunga rill sehingga menyebabkan ketidak seimbangan di pasar
modal
b. Menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri

17
c. Terjadinya perubahan pada keputusan perusahaanmenyangkut out put dan
kesempatan kerja
d. Terjadinya redistribusi pendapatan antara anggota masyarakat
e. Penurunan mata uang dan daya beli masayarakat

6. Upaya Mengatasi Inflasi


a. Kebijakan Moneter
Adalah kebijakan mengatasi inflasi yang dilakukan dengan mengendalikan jumlah uang
beredar, cara nya :
- Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan dengan cara menaikkan dan menurunkan
tingkat suku bunga
- Kebijakan pasar terbuka, yitu kebijakan dengan cara menjual atau membeli surat –
surat berharga
- Kebijakan persediaaan kas, yaitu kebijakan dengan catara menaiikan dan
menurunkan persediaan kas umum
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan mengatasi inflasi dengan cara mengedalikan anggaran penerimaan dan
pengeluaran negara. Caranya :
- Kebijakan meningkatkan atau menurunkan nilai pajak
- Menambah atau mengurangi pengeluaran belanja pemerintah
- Meningkatkan jumlah produksi barang dan jasa di pasaran
- Menetapkan harga maksimumdan harga minimum suatu barang dan jasa

C. Permintaan dan Penawaran Uang


1. Teori Permintaan Uang
a. Teori uang statis, menyebutkan bahwa nilai unag cenderung seperti barang yang
bersifat tetap
b. Teori Kuantitas
- David Ricardo, menurut david jumlah uang beredar dan harga saling
berhubungan positif.
M = kP, M = Uang, k=konstants, P= Harga
- Irving Fisher, menambahkan unsur kecepatan peredaran uang
MV=PT, M=jumlah uang beredar, V = kecepatan peredaran uang, P=harga, T=
jumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan
- Teori J. M Keynes
Dikenal dengan Liquid Preference yaitu motif orang memegang uang tunai
sekaligus sebagai faktor yang mempengaruhi permintaan unag dibagi menjadi
motif transaksi dan berjaga dan spekulasi

2. Teori Penawaran Uang


a. Teori Penawaran Uang tanpa Bank
Teori Penawaran Uang tanpa Bank dibagi menjadi standar kertas dan standar logam
b. Teori Penawaran Modern
Jumlah uang beredar ditentukan oleh bank

18
3. Faktor yang mempengaruhi Penawaran Uang
a. Tingkat inflasi dan deflasi
b. Tingkat bunga
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional

BAB V
Kebijakan Moneter dan Fiskal
A.Kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, dan mendorong usaha pembangunan nasional. Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan
internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan
keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Kebijakan moneter dapat dilakukan oleh pemerintah dan Bank Sentral dengan cara langsung atau
tidak langsung.

 · Kebijakan moneter langsung yaitu pemerintah langsung campur tangan dalam hal
peredaran uang atau kredit perbankan.
 · Kebijakan moneter tidak langsung dilakukan oleh Bank sentral dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.

Jenis – jenis kebijaksanaan moneter


1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar,
pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar
berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat
berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia
dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga
bank sentral pada bank umum. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana
cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan
memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit
untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang
beredar pada perekonomian.

19
B. kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara
melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan
kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat
bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-
variabel berikut:

 Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi


 Pola persebaran sumber daya
 Distribusi pendapatan

Dengan kebijaksanaan fiskalnya pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian


dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti keadaan dimana banyak pengangguran ,
inflasi , neraca pembayaran internasionla yang terus menerus defisit, Menjaga stabilitas harga
barnang, mendorong investasi melalui pembelian insentf pajak dan pembangyunan
infrastruktur dll.

20
BAB. 7
APBN & APBD (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip)
APBN & APBD (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip)| Secara umum, Pengertian
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah suatu daftar/penjelasan secara
rinci penerimaan dan pengeluaran negara dalam jangka waktu tertentu yang umumnya
1 tahun. Sedangkan Pengertian APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
adalah perkiraan besarnya rencana pendapatan dan belanja daerah dalam jangka waktu
tertentu dalam masa akan datang yang disusun secara sistematis dengan prosedur dan
bentuk tertentu.

Pembahasan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)


Berdasarkan dari UUD 1945 Pasal 23 yang berbunyi bahwa "Anggaran Pendatan dan
Belanja Negara ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang. Apabila Dewan
Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan APBN yang diusulkan oleh presiden maka
pemerintah akan melaksanakan APBN tahun yang lalu.
Adapun langkah-langkah yang mengenai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara) adalah sebagai berikut...
a. Perencanaan
b. Pengesahaan RAPBN oleh DPR
c. Pelaksanaan APBN oleh pemerintah
d. Pengawasan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN oleh pemerintah kepada
DPR.

Tujuan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)


Tujuan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara yang dalam
melaksanakan kegiatan produksi dan kesempatan kerja untuk meningkatkan
perekonomian.

Fungsi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)


a. Fungsi Alokasi

 Sebagai alat dalam mengetahui alokasi yang diperlukan untuk masing-masing


sektor pembangunan
 Sebaga alat untuk mengatasi sasaran dan prioritas pembangunan yang kemudian
dilaksanakan pemerintah

b. Fungsi Stabilitasi

 Sebagai panduan keteraturan pendapatan dan belanja negara


 Sebagai alat untuk menjaga stabilitas perekonomian negara
 Sebagai alat untuk mencegah dalam terjadinya inflasi dan deflasi yang tinggi

21
c. Fungsi Regulasi

 Sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi


 Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

d. Fungsi Distribusi

 Semua penerimaan-penerimaan negara didistribusikan ke pos-pos pengeluaran


yang telah direncanakan
 Sebagai alat dalam pemerataan pengeluaran untuk tidak terpusat di salah satu
sektor saja

B.Pembahasan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)


Berdasarkan dari UU No. 32 Tahun 2004 mengenai pemerintah daerah, dalam pasal 2
menyebutkan bahwa "Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan
daerah."

Menurut pembagian daerah tersebut berarti APBD di tingkat provinsi yang ditetapkan secara
bersama antara gubernur dengan DPRD tingkat I. APBD yang berada di tingkat kabupaten/kota
ditetapkan secara bersama oleh bupati/wali kota dengan DPRD yang berada ditingkat II. APBD
ditetapkan melalui Perda selambat-lambatnya dalam satu bulan setelah ditetapkan APBN.
Tujuan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Tujuan APBD adalah untuk mengatur pembelanjaan daerah dari pendatan daerah yang
telah direncanakan.

Fungsi APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)

 Fungsi Otoritsasi, APBD menjadi dasar bagi Pemerintah daerah dalam melaksanakan
pendapatan dan belanja di tahun yang bersangkutan
 Fungsi Perencanaan, APBD sebagai pedomandalam pemerintah daerah merencanakan
kegiatan di tahun yang bersangkutan
 Fungsi Pengawasaan, sebagai pedoman untuk menilai dan mengawasi kegiatan
penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan
 Fungsi Alokasi, sebagai pembagian yang diarahkan dengan tujuan mengurangi
pengangguran, pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
 Fungsi Distribusi, berarti sebagai pendistribusian yang memerhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.

22
23

Anda mungkin juga menyukai