Anda di halaman 1dari 31

BAB 9

Bank, Inflasi, dan Kebijakan


Pemerintah

A. Uang

1. Pengertian Uang
Uang adalah suatu barang yang diterima secara umum
sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Syarat-syarat Uang
a. Diterima secara umum (acceptability).
b. Nilai yang stabil (stability of value).
c. Mudah dibawa dan ringan (portability).
d. Tahan lama (tidak mudah rusak).
e. Nilainya telah ditentukan (uniformity).
f. Jumlah terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity).
g. Dapat dibagi menjadi pecahan dengan nilai lebih kecil
(divisibility).
h. Memiliki standar baku (standard ability).
3. Jenis-jenis Uang
a. Menurut lembaga yang mengeluakan
1) Uang ­kartal → uang kertas dan uang logam.
2) Uang giral → cek, bilyet giro.
b. Menurut bahan pembuatan
1) Uang logam
2) Uang kertas

211
c. Menurut nilainya
1) Nilai nominal → nilai yang tertera pada uang
tersebut.
2) Nilai intrinsik → nilai pembuatan uang itu ­sendiri.
4. Fungsi Uang
a. Fungsi asli (primer) → alat tukar, satuan hitung, alat
penyimpanan nilai (valuta).
b. Fungsi turunan (sekunder) → alat pembayaran tran-
saksi, alat pembayaran utang, penimbun kekayaan,
alat pemindahan modal, penentuan ­harga.
5. Nilai Uang
a. Nilai nominal → Nilai uang yang tertera/tertulis.
b. Nilai intrinsik → Nilai uang bahan pembuat.
c. Nilai riil/internal → Nilai tukar barang/jasa.
d. Nilai eksternal → Nilai tukar mata uang asing.
6. Teori
a. Teori Irving Fisher

MV = PT

Money → Jumlah uang beredar


Velocity → Kecepatan uang beredar
Price → Harga barang
Trade → Jumlah barang
b. Teori J. M. Keynes
- Motif transaksi → Uang untuk memenuhi
kebutuh­an.
- Motif berjaga-jaga → Uang untuk ditabung, asu­ransi.
- Motif spekulasi → Uang untuk investasi (saham,
emas).

212
7. Faktor–faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang
a. Tingkat pendapatan masyarakat yang bertambah.
b. Tingkat suku bunga bank yang naik atau tinggi.
c. Kekayaan masyarakat yang bertambah.
d. Berubahnya selera masyarakat terhadap barang atau
jasa.
e. Tingkat harga umum yang mengalami kenaikan.
f. Adanya fasilitas pembelanjaan secara kredit.
g. Sistem pembayaran yang berlaku dalam perekonomian.
8. Faktor–faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang
a. Suku bunga bank.
b. Tingkat pendapatan masyarakat.
c. Jumlah penduduk yang besar.
d. Tingkat produksi dan pendapatan nasional.
e. Letak geografis suatu wilayah yang strategis.
f. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
g. Perkembangan globalisasi ekonomi yang pesat.
9. Menghitung Valuta Asing (Valas)

Ingat! Ingat!
- Dari “US$” tukar “Rp” pakai kurs beli.
- Dari “Rp” tukar “US$” pakai kurs jual.
Trik Praktis!
DokteR Beli
Jual RoDa
Catatan:
US$ dapat diartikan mata uang asing lainya.

213
B. Bank

Menurut UU No. 10 tahun 1998, bank adalah badan usa-


ha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
1. Jenis-jenis Bank
a. Bank Sentral/Bank Indonesia
- Menentukan dan melaksanakan kebijakan mone­ter.
- Mencetak uang kartal.
- Mengedarkan uang kartal.
- Menjaga kestabilan rupiah.
b. Bank Umum
- Menghimpun dana dari masyarakat.
- Memberikan pinjaman kepada masyarakat.
- Jasa pengiriman uang.
- Melakukan inkaso antarbank.
- Jual beli surat berharga.
- Menerima titipan barang-barang berharga.
- Melakukan kegiatan perbankan lain sesuai keten-
tuan Bank Indonesia.
Jenis-jenis Bank Umum:
- Bank Umum Milik Negara → BRI, BTN, BNI.
- Bank Umum Milik Swasta → BCA, Danamon, Lippo.
- Bank Umum Milik Swasta Asing → HSBC, Com-
monwealth.
- Bank Umum Milik Daerah → BPD DIY, BPD
Jateng, BPD Jabar.
- Bank Umum Milik Koperasi → Bank Bukopin.

214
c. Bank Perkreditan Rakyat
Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, na-
mun tidak diijinkan kegiatan:
- Penukaran valuta asing.
- Kegiatan asuransi.
- Mengeluarkan bilyet giro.
- Ikut serta lalu lintas pembayaran.
- Penyertaan modal.
- Usaha lain di luar kegiatan usaha (yang dimaksud
dalam pasal 13 UU Perbankan No. 10 tahun 1998).
d. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
­usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip sya-
riah ­adalah prinsip berdasarkan hukum Islam dalam
kegiat­an ­perbankan berdasarkan fatwa yang dikelu­
arkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah.
Ada dua jenis Bank Syariah:
1) Bank Umum Syariah → Memberi­kan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah → Tidak
memberi­kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Produk Perbankan
a. Kredit Pasif: kegiatan menghimpun dana dari ma­
syarakat dalam bentuk tabung­an, tabungan berjang-
ka, sertifikat deposito, giro, deposit on call, loan de-
posit, deposit automatic roll over.
b. Kredit Aktif: kegiatan bank menyalurkan dana kepa-
da masyarakat dalam bentuk kredit rekening koran,
kredit aksep, kredit dokumenter, kredit reimburs,
kredit surat berharga.
215
CONTOH SOAL

1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Produksi sepatu PT. Cahaya setiap tahun menghasilkan
5.000 pasang sepatu dengan harga jual Rp30.000,00
tiap pasang. Kecepatan peredaran 30 kali. Jika pro-
duksi sepatu meningkat 25%, maka besar jumlah uang
yang beredar adalah ….
A. Rp6.250.000,00 D. Rp3.750.000,00
B. Rp5.468.750,00 E. Rp1.800.000,00
C. Rp5.000.000,00
Pembahasan CERDIK:
Diket: T1 = 5.000 T2 = 6.250
P = Rp30.000,00
V = 30 kali
Ditanya: M = ….?
Jawab:
MV = PT
M × 30 = 30.000 × 6.250
M × 30 = 197.500.000
197.500.000
M=
30
M = 6.250.000
Jawaban: A

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Dalam sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika
­Serikat terhadap Rupiah sebagai berikut.
US$ Beli Rp9.330

216
US$ Jual Rp9.345
Seorang turis asing di Bali ingin menukarkan uangnya
sebesar US$1.500. Maka, uang yang akan diterima ada-
lah ….
A. Rp11.550.000,00 D. Rp13.550.000,00
B. Rp12.550.000,00 E. Rp13.995.000,00
C. Rp12.950.000,00
Pembahasan CERDIK:
Menghitung Valuta Asing (Valas)
Ingat! Ingat!
- Dari “US$” tukar “Rp” pakai kurs beli
- Dari “Rp” tukar “US$” pakai kurs jual
Trik Praktis!
DokteR Beli
Jual RoDa
Catatan:
US$ dapat diartikan mata uang asing lainya.

US$1.500 × Rp9.330,00 = Rp13.995.000,00


Jawaban: E

C. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

1. Pegadaian
Adalah lembaga keuangan pemberian kredit atau pin­
jaman dengan jaminan barang. Contoh: Perum Pegadaian.
2. Asuransi
Adalah lembaga keuangan penangguhan resiko berupa
suatu perjanjian antara tertanggung dan penanggung un-
tuk merundingkan ganti rugi yang diderita tertang­gung

217
yang akan diganti oleh penanggung (kantor asuransi)
setelah tertanggung menyepakati pembayaran sejum-
lah uang yang disebut dengan premi. Contoh: Jiwasraya,
Prudential, BPJS.
3. Leasing
Adalah lembaga keuangan sewa guna usaha. Contoh:
Adira Finance, FIFASTRA, WOM Finance.
4. Dana Pensiun
Adalah lembaga keuangan simpanan guna hari tua (jika
sudah tidak bekerja lagi). Contoh: Taspen.
5. Koperasi Simpan Pinjam
Adalah lembaga koperasi untuk memberikan jasa pin­
jaman dan simpanan kepada anggota koperasi.
6. Pasar Modal
Adalah permintaan dan penawaran surat berharga (sa-
ham dan obligasi).

D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
­nomor 21 tahun 2011 yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain; yang mempunyai tugas, fungsi,
dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,
dan penyidikan terhadap keseluruhan kegiatan di sek-
tor jasa keuangan. Pimpinan tertinggi OJK adalah dewan
­komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial. Anggota
kegiatan jasa keuangan dan melaporkan pelaksanaan tu-
gasnya kepada dewan komisioner adalah kepala ekse-
kutif.

218
2. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Berikut ini tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
a. Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan ter­
selenggara secara teratur, adil, transparan, dan akunta-
bel.
b. Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan
mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil.
c. Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keungan
­mampu melindungi kepentingan konsumen dan ma­
syarakat.
3. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menyeleng-
garakan sistem pengaturan dan pengawasan yang ter-
integritas terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa
keuangan
4. Tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Berikut ini tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
a. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
­sektor perbankan.
b. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
­sektor pasar modal.
c. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
­sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pem-
biayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

219
CONTOH SOAL

1. Otoritas
1. Jasa Keuangan adalah badan yang dibentuk
dari terselenggaranya sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, transparan dan akuntabel.
SEBAB
Otoritas Jasa Keuangan merupakan bagian dari Bank
­Indonesia yang khusus mengurusi lembaga keuangan.
Pembahasan CERDIK:
Pernyataan benar. Hal tersebut termasuk dalam tujuan
dari OJK
Alasan salah. Antara OJK dengan BI ada hubungan sa­
ling keterkaitan mengenai pelaksanaan jasa keuangan
di Indonesia, namun OJK merupakan lembaga yang in-
dependen bukan merupakan bagian BI.
Jawaban: C

2. Lembaga
1. keuangan pemberian kredit atau pinjaman
dengan jaminan barang disebut ....
A. pegadaian D. dana pensiun
B. asuransi E. leasing
C. koperasi simpan pinjam
Pembahasan CERDIK:
Ingat! Ingat!
• Pegadaian, adalah lembaga keuangan pemberi-
an kredit atau pinjaman dengan jaminan barang.
Contoh: Perum Pegadaian.
• Leasing, adalah lembaga keuangan sewa guna
usaha. Contoh: FIFASTRA, Adira, WOM.

220
• Dana Pensiun, adalah lembaga keuangan sim-
panan guna hari tua (jika sudah tidak bekerja
lagi). Contoh: Taspen.
• Asuransi, adalah lembaga keuangan penangguh­
an resiko berupa suatu perjanjian antara ter­
tanggung dan p­enanggung u­ntuk merundingkan
ganti rugi yang diderita t­ertanggung yang akan
diganti oleh penanggung ­(kantor asuransi) setelah
ter­tanggung menyepakati pembayaran se­jumlah
uang yang disebut dengan premi. Contoh: Jiwas-
raya, P­ rudential, BPJS.
• Koperasi Simpan Pinjam, adalah lembaga
­koperasi untuk memberikan jasa pinjaman dan
simpanan kepada anggota koperasi.
• Pasar Modal, adalah permintaan dan penawaran
surat berharga (saham dan obligasi).

Jawaban: A

E. Inflasi

1. Definisi Inflasi
Inflasi adalah menurunnya nilai uang dikarenakan ba­
nyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan
kenaikan harga-harga barang yang bersifat umum dan
berlangsung terus menerus.
2. Penyebab Terjadinya Inflasi
a. Kelebihan permintaan (demand pull inflation).
b. Kenaikan biaya produksi.
c. Pencetakan uang baru oleh pemerintah.
d. Lambatnya produksi barang tertentu, terutama pro-
duksi makanan.

221
e. Sikap konsumen (masyarakat) terhadap informasi
kenaikan harga.
f. Sikap produsen terhadap informasi kenaikan harga
g. Kebijakan pemerintah yang kurang tepat.
3. Jenis-jenis Inflasi
a. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan
• Inflasi ringan → Kenaikan harga barang masih di
bawah angka 10% dalam setahun.
• Inflasi sedang → Kenaikan harga hingga 30% per
tahun.
• Inflasi tinggi → Kenaikan harga barang atau jasa
berkisar 30%-100%.
• Hiperinflasi → Kenaikan harga barang melampaui
­angka 100% per tahun.
b. Inflasi berdasarkan asalnya
• Inflasi yang berasal dari dalam negeri → inflasi
yang timbul karena terjadinya defisit dalam pem-
biayaan dan belanja negara yang terlihat pada
ang­garan belanja negara.
• Inflasi yang berasal dari luar negeri → inflasi yang
timbul karena negara mitra dagang mengalami in-
flasi yang tinggi.
4. Menghitung Inflasi
a. Inflasi dari diketahui harga/price (P) dan jumlah
barang­nya/quantity (Q), maka harus menghitung IHK
dahulu.
= IHK − 100%
Inflasi
b. Inflasi dari diketahui data berupa IHK, maka langsung
dihitung.

222
IHKn − IHKo
=
Inflasi × 100%
IHKo
IHKn → Indeks Harga Konsumen tahun yang diamati
IHKo → Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya
5. Dampak Terjadinya Inflasi terhadap Perekonomian
a. Perekonomian tidak berjalan normal.
b. Rendahnya dana investasi yang tersedia.
c. Produsen cenderung memanfaatkan inflasi untuk
memperbesar keuntungan.
d. Distribusi barang relatif tidak adil.
e. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun.
f. Banyaknya produsen yang akan bangkrut jika inflasi
berkepanjangan.
g. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengon-
sumsi, produksi diusahakan seefisien mungkin, dan
perilaku konsumtif dapat ditekan.
6. Cara Mengatasi Inflasi dan Deflasi
a. Cara Mengatasi Inflasi
(kebijakan moneter kontraktif)
• Menaikkan tingkat suku bunga bank (politik dis-
konto).
• Menambah cadangan minimum kas/giro wajib
minimum (cash ratio).
• Menjual surat berharga Indonesia/SBI (operasi
pasar terbuka).
• Memperketat pemberian kredit/pinjaman (kredit
selektif).
Dalam kredit selektif:
• Capital → Modal
• Capacity → Kemampuan
• Collateral → Jaminan

223
• Character → Karakter
• Condition of Economy → Kondisi ekonomi pin­
jaman
b. Cara Mengatasi Deflasi
(kebijakan moneter ekspansif)
→ Kebalikan dari cara mengatasi inflasi.

F. Kebijakan Moneter

1. Pengertian Kebijakan Moneter


Kebijakan untuk mengatasi jumlah uang yang beredar
(inflasi atau deflasi). Terjadi deflasi jika jumlah uang yang
beredar < jumlah barang (nilai uang naik, harga barang
turun).
2. Tujuan Kebijakan Moneter
a. Mencapai target pertumbuhan ekonomi pada ber­
bagai sektor ekonomi
Kebijakan moneter yang dilakukan untuk menjaga ke-
stabilan nilai rupiah berdampak positif terhadap per-
tumbuhan ekonomi pada berbagai sektor ekonomi.
b. Menjaga kestabilan ekonomi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Bank sentral perlu mengatur jumlah uang yang ber­
edar. Jika jumlah uang yang beredar dapat dikenda-
likan dan disesuaikan kebutuhan, maka keseimbangan
pertumbuh­ an ekonomi yang berkelanjutan men-
dorong tercapainya kestabilan ekonomi.
c. Menjaga stabilitas harga untuk mengurangi inflasi
Diperlukan aturan mengenai jumlah uang yang ber­
edar oleh bank sentral, yaitu melalui kebijakan
­moneter agar tingkat harga relatif stabil.

224
d. Meningkatkan kesempatan kerja dan pemerataan
pendapatan
Perekonomian yang stabil menimbulkan dampak
positif bagi iklim investasi atau iklim usaha. Kondisi
ini akan menarik investor mengembangkan investasi
baru di ne­gara tersebut.
e. Memperbaiki neraca pembayaran dan neraca per­da­
gangan
Kebijakan devaluasi dapat memperbaiki posisi ­neraca
perdagangan luar ne­geri ke posisi berimbang/surplus.

G. Kebijakan Fiskal

1. Pengertian Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah untuk
meng­atur pendapatan dan belanja negara.
2. Peran dan Fungsi Kebijakan Fiskal
a. Peran Kebijakan Fiskal
1) Meningkatkan produksi nasional (PDB) dan per­
tum­buhan ekonomi
Saat mengalami kelesuan ekonomi (resesi) pe-
merintah akan menambah jumlah anggaran be-
lanja untuk membeli barang atau jasa. Pertumbuh­
an ekonomi sa­ngat berpengaruh pada kebijakan
fiskal yang terwujud dalam APBN.
2) Memperluas kesempatan kerja dalam rangka
meng­atasi pengangguran dan kemiskinan
Dengan kebijakan fiskal, pemerintah dapat me­
nye­dia­kan sarana dan prasarana sosial ekonomi
yang bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan
serta meningkatkan usaha produktif.

225
3) Menstabilkan harga barang-barang
Dengan kebijakan fiskal, kenaikan, atau penurunan
harga-harga secara tajam dapat dicegah.
4) Menciptakan pemerataan distribusi pendapatan
Apabila anggaran APBN digunakan sesuai ­waktu
dan tempat yang tepat akan berdampak pada
per­tumbuh­an ekonomi yang signifikan dan mer-
ata.
b. Fungsi Kebijakan Fiskal
1) Fungsi alokasi
Fungsi alokasi bertujuan mendorong terciptanya
efisiensi perekonomian dan stimulasi pertumbuh­
an ekonomi secara berkelanjutan.
2) Fungsi distribusi
Fungsi distribusi berkaitan dengan sarana
­distribusi kemakmuran, mengurangi kesenjangan,
serta mewu­jud­kan keadilan ekonomi dan pemba-
ngunan.
3) Fungsi stabilitasi
Fungsi stabilisasi bertujuan mendorong terwujud-
nya stabilitas fundamental perekonomian.

CONTOH SOAL

1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Perhatikan kelompok masyarakat berikut.
1) Pegawai negeri sipil 4) Kreditur
2) Pengusaha 5) Kontraktor
3) Debitur

226
Kelompok masyarakat yang mengalami kerugian akibat
inflasi ditunjukan oleh angka ....
A. 1, 2, dan 3 D. 1, 4, dan 5
B. 1, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5
C. 1, 3, dan 5
Pembahasan CERDIK:
Yang mengalami kerugian akibat adanya inflasi ada-
lah yang memperoleh pendapatan tetap (PNS), pihak
yang meminjamkan uang (kreditur), kontraktor. Maka,
kelompok masyarakat yang mengalami kerugian akibat
inflasi ditunjukan oleh angka 1, 4, dan 5.
Jawaban: D

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Tabel harga dan barang selama tiga tahun di pasar
­tradisional.
Harga (Rp)
No Jenis Barang
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017
1. Minyak Goreng 10.500 11.000 12.000
2. Beras 7.000 7.500 8.000
3. Telor ayam 12.000 13.000 14.000

Tahun 2015 sebagai tahun dasar, inflasi yang terja-


di pada tahun 2017 dengan perhitungan indeks harga
agregatif sederhana. Jenis inflasi tersebut adalah ….
A. inflasi sangat ringan
B. inflasi ringan
C. inflasi sedang
D. inflasi berat
E. hiper inflasi

227
Pembahasan CERDIK:
Agregatif Sederhana
Pn
=
IHK ∑ Po × 100%
∑Pn → Jumlah harga yang diamati / dicari
∑Po → Jumlah harga yang sebelumnya
( 12.000 + 8.000 + 14.000 )
IHK × 100%
( 10.500 + 7.000 + 12.000 )
34.000
= × 100%
29.500
= 115, 25%
Inflasi dari diket harga dan jumlah barangnya (meng-
hitung IHK dahulu)
= IHK − 100%
Inflasi
- Infasi ringan → < 10%
- Inflasi sedang → 10%–30%
- Inflasi berat → 30%–100%
- Hyper Inflasi → > 100%
Inflasi = 115.25 % – 100 % = 15.25 % (inflasi sedang)
Jawaban: C

228
LATIHAN SOAL BAB 9

1. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pada tanggal 2 Januari 2017, nilai tukar dolar AS (US$)
terhadap rupiah (Rp) adalah US$1, ekuivalen de­ngan
Rp10.000,00. Tanggal 30 Desember 2017 USD$1
ekuivalen Rp12.000,00. Selama tahun 2017 tersebut ....
A. Nilai tukar rupiah terapresiasi 20%
B. Nilai tukar rupiah terdepresiasi 20%
C. Nilai tukar rupiah terdepresiasi 16,66%
D. Nilai tukar rupiah terapresiasi 16,66%
E. Nilai tukar rupiah terapresiasi Rp2.000,00

2. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pak Slamet mempunyai uang senilai Rp100.000,00.
Namun ia merasa bahwa biaya cetak uang ini hanya
Rp70.000,00. Penjelasan yang dapat diberikan kepada
Pak Slamet adalah ....
A. Pemerintah menetapkan nilai nominal > nilai intrinsik
B. Para pedagang menginginkan nilai nominal > nilai in-
trinsik
C. Jumlah lembar uang dilakukan di luar negeri sehing-
ga nilainya tinggi
D. Jumlah lembar yang dicetak sangat banyak sehing-
ga biaya produksi murah
E. Pemerintah menetapkan nilai nominal = nilai intrinsik

3. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Perekonomian paska krisis tahun 1997 ditandai de­ngan
naiknya harga barang-barang secara umum sehingga
tingkat inflasi meningkat tajam. Untuk mengatasi inflasi

229
tersebut dapat dilakukan dengan kebijakan moneter,
yaitu ....
A. Membeli saham dan obligasi
B. Menurunkan suku bunga bank
C. Menaikkan giro wajib minimum
D. Mempermudah pemberian kredit
E. Menaikkan tarif pajak bangunan
4. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Jika laju inflasi di negara Z selama lima tahun terakhir
adalah 7% per tahun. Lima tahun yang lalu GDP nega-
ra tersebut adalah Rp6.500 triliun ­(harga berlaku), dan
GDP tahun ini adalah Rp7.000,00 (harga berlaku). Maka
dapat dipastikan bahwa ....
A. Pertumbuhan ekonomi per tahun di negara Z ­lebih
rendah daripada laju inflasinya
B. Pertumbuhan ekonomi di negara Z adalah 7% per
tahun
C. Pertumbuhan ekonomi per tahun di negara Z lebih ­

tinggi daripada laju inflasinya


D. Nilai GDP saat ini (harga konstan) pasti lebih tinggi
dibandingkan nilai GDP lima tahun lalu
E. Pertumbuhan ekonomi negara Z = 6%
5. SOAL1. STANDAR UTBK 2019
Tingkat inflasi sekitar 600% pada tahun 1966 meru­
pakan inflasi tertinggi dalam sejarah ­ perekonomian
Indonesia. Kebijakan defisit anggaran menjadi
­
­penyebab utama tingginya inflasi pada masa itu. Tidak
­hanya melumpuhkan kegiatan ekonomi, inflasi tersebut
juga ­merubah pola distribusi pendapatan masyarakat
Indonesia. ­
­ Kebijakan defisit anggaran menyebabkan
tingginya ­inflasi karena defisit anggaran pada waktu itu

230
dibiayai oleh utang pemerintah yang berasal dari ….
A. luar negeri D. bank sentral
B. masyarakat E. bank umum
C. swasta

6. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Jika jumlah uang yang beredar di masyarakat sebe-
sar Rp100 miliar, tingkat harga umum yang berlaku
Rp200.000,00 dan jumlah barang yang diperdagang-
kan 5.000.000 unit maka kecepatan uang yang beredar
menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah ....
A. 5 kali D. 100 kali
B. 10 kali E. 1.000 kali
C. 50 kali

7. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Menurut teori kuantitas uang, perubahan harga ber-
banding lurus dengan perubahan jumlah uang beredar.
SEBAB
Jumlah uang beredar tidak berubah bila terjadi perubah­
an cadangan minimum, perubahan hanya terjadi pada
angka pengganda uang saja.

8. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Haris seorang eksportir furnitur menjual barang ke
Amerika Serikat senilai US$200.000. Tiga hari kemu-
dian, Haris membeli barang dari Amerika Serikat be-
rupa tas dan sepatu seharga US$150.000. Kurs yang
berlaku saat itu, kurs jual 1 US$ Rp12.000 dan kurs beli
1 US$ Rp11.000. Besar rupiah yang diterima Haris dari
transaksi tersebut adalah ....

231
A. Rp400.000.000,00
B. Rp500.000.000,00
C. Rp550.000.000,00
D. Rp600.000.000,00
E. Rp650.000.00,00

9. SOAL
1. SBMPTN 2017
Pengawasan dan pengaturan terhadap operasional
perbankan dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai bank
­sentral.
SEBAB
Bank Indonesia mempunyai tugas membuat kebijakan
moneter.

10. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Kebijakan moneter uang ketat (tight money policy)
dapat dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga
atau menjual surat-surat berharga.
SEBAB
Kebijakan moneter kontraktif akan sangat efektif
dilakukan apabila keseimbangan di pasar barang meng­
alami penurunan investasi.

11. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Sudah hampir enam tahun Pak Nuri mengelola usaha­
nya di bidang kuliner. Pak Nuri melakukan pinjaman bank
­untuk mengembangkan usaha kulinernya. Pak Nuri se-
lalu membayar angsuran tepat waktu. Ketika angsuran
Pak Nuri sudah lunas, pihak bank menawarkan pinjam­
an ­modal lagi kepada Pak Nuri. Berdasarkan ilustrasi
tersebut, prinsip pemberian pinjaman atau kredit yang
dipenuhi Pak Nuri adalah ....

232
A. capital dan collateral
B. capacity dan character
C. collateral dan character
D. capacity dan collateral
E. condition of economy dan capital

12. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Pajak, subsidi, dan anggaran pemerintah adalah be­
berapa contoh dari instrumen fiskal yang dapat ditem-
puh oleh pemerintah untuk memengaruhi perekonomi-
an.
SEBAB
Kewenangan menetapkan pajak dan subsidi ada pada
bank sentral dan departemen keuangan.

13. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Ketika kebutuhan kedelai meningkat dan petani gagal
panen karena terserang hama, maka pemerintah harus
mengimpor kedelai dari luar negeri yang harganya lebih
mahal. Kebijakan yang harus dilakukan oleh ­pemerintah
adalah ....
A. Menentukan tarif pajak kedelai lebih rendah dari
sebelumnya
B. Menentukan standar harga kedelai dari yang rendah
sampai yang mahal
C. Memberikan subsidi kepada petani yang menghasil-
kan kedelai
D. Meningkatkan produktivitas kedelai dengan meng-
ganti tanaman padi
E. Membatasi impor kedelai dan meningkatkan ekspor
ke luar negeri

233
14. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Untuk mengerem laju inflasi, pemerintah mengeluarkan
ketetapan menaikkan pajak penghasilan agar pengelu-
aran konsumsi masyarakat berkurang, sehingga tidak
mendorong kenaikan harga-harga barang. Tindakan
pemerintah ini disebut kebijakan ....
A. fiskal
B. diskonto
C. pasar terbuka
D. kredit selektif
E. cadangan kas minimum

15. SOAL
1. STANDAR UTBK 2019
Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, peme­
rintah dalam hal ini Bank Sentral, dapat menggunakan
berbagai macam kebijakan moneter. Ketika terjadi in-
flasi salah satu kebijakan yang dikeluarkan menaikkan
tingkat suku bunga. Dampak dari penerapan kebijakan
tersebut ter­hadap inflasi adalah ....
A. Jumlah tabungan dan pinjaman yang dilakukan
­masyarakat pada lembaga keuangan akan mening-
kat
B. Jumlah uang yang beredar akan bertambah sebagai
akibat peningkatan jumlah tabungan dan pinjaman
masyarakat
C. Masyarakat lebih senang menabung dan mengu-
rangi pinjaman sehingga jumlah uang yang beredar
berkurang
D. Kenaikan tingkat suku bunga bank mengakibatkan
jumlah barang bertambah dan nilai uang menurun
E. Bank umum akan mengalami penambahan nasabah
yang akan menyimpan maupun meminjam uang

234
PEMBAHASAN BAB 9

1. Pembahasan
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Istilah-istilah dalam nilai mata uang:
a. Naik nilai mata uang karena kebijakan pemerin-
tah (revaluasi).
b. Turun nilai mata uang karena kebijakan pemerin-
tah (devaluasi).
c. Naik nilai mata uang karena permintaan dan pe­
nawaran uang (apresiasi).
d. Turun nilai mata uang karena permintaan dan
pena­waran uang (depresiasi).
e. Tidak ada adanya apresiasi naik nilai mata uang
karena permintaan dan penawaran uang (represiasi).

Nilai tukar rupiah terjadi penurunan atau terdepresiasi


dari Rp10.000,00 menjadi Rp12.000,00. Jadi, nilai tukar
rupiah terdepresiasi sebesar 20%.
Jawaban: B

2. Pembahasan
1. CERDIK:
Karena uang kertas mempunyai nilai bahwa nilai intrin-
sik uang (bahan pembuat uang) < nilai nominal (yang
tertera di uang). Atau nilai nominal > nilai intrinsik.
Jawaban: A

235
3. Pembahasan
1. CERDIK:

Ingat! Ingat!
Cara mengatasi inflasi (kebijakan moneter kontrak-
tif): Na Ta Ja Ket
- Na = naikkan tingkat suku bunga bank (politik
diskonto).
- Ta = tambah cadangan minimum kas/giro wajib
minimum (cash ratio).
- Ja = menjual surat berharga Indonesia/SBI
­(operasi pasar terbuka).
- Ket = memperketat pemberian kredit/pinjam­an
(kredit selektif).
Dalam kredit selektif:
Capital → modal
Capacity → kemampuan
Collateral → jaminan
Character → karakter
Condition of Economy → kondisi ekonomi pinjaman

Jadi, untuk mengatasi inflasi sesuai ilustrasi pada soal,
Bank Indonesia menetapkan kebijakan kontraktif, de­
ngan cara menaikkan giro wajib minimum.
Jawaban: C

4. Pembahasan
1. CERDIK:
Laju inflasi 5 tahun terakhir 7%
Laju pertumbuhan ekonomi 5 tahun terakhir:
GDPn − GDP
= GDP riil × 100%
GDP
7.000 − 6.500
= × 100%
6.500
500
= × 100%
6.500
236 = 7, 7%
=
GDP riil × 100%
GDP
7.000 − 6.500
= × 100%
6.500
500
= × 100%
6.500
= 7, 7%
Jadi, pertumbuhan ekonomi/tahun di negara Z lebih
tinggi daripada laju inflasinya.
Jawaban: D

5. Pembahasan
1. CERDIK:
Kebijakan defisit anggaran dilakukan dengan mencetak
uang baru yang dilakukan oleh Bank Sentral.
Jawaban: D

6. Pembahasan
1. CERDIK:
Diketahui:
M = Rp100.000.000.000,00
P = Rp200.000,00
T = 5.000.000 unit
Ditanya: V = ?
Jawab:
MV = PT
100.000.000.000 × V = 200.000 × 5.000.000
100.000.000.000 × V = 1.000.000.000.000
V = 10 kali
Jawaban: B

7. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan benar
Teori kuantitas uang MV = PT.
Alasan salah
Jumlah uang beredar dapat dipengaruhi dari suku bu­
nga (diskonto), cadangan minimum kas (cash ratio), jual

237
beli dari surat berharga Indonesia (ope­rasi pasar ter-
buka).
Jawaban: C

8. Pembahasan
1. CERDIK:
Haris menerima uang dari penjualan ke AS sebesar:
US$200.000 × Rp11.000,00 = Rp2.200.000.000,00
Sedangkan Haris membeli barang dari AS sebesar:
US$150.000 × Rp12.000,00 = Rp1.800.000.000,00
Maka Haris menerima uang sebesar:
Rp2.200.000.000,00 – Rp1.800.000.000,00 =
Rp400.000.000,00
Jawaban: A

9. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan salah, karena pengaturan dan pengawasan
­mengenai kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-ha-
tian, dan pemeriksaan bank merupakan lingkup penga-
turan dan pengawasan microprudential, yang menjadi
tugas dan wewenang OJK, bukan Bank Indonesia atau
bank sentral.
Alasan benar.
Tugas Bank Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Menetapkan dan melaksanaan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pemba-
yaran
c. Stabilitas sistem keuangan

10. Pembahasan
1. CERDIK:
Kebijakan kontraktif dilakukan pada saat jumalah uang
yang beredar di pasar terlalu banyak, melebihi jumlah
­barang yang ditawarkan.

238
Maka, pernyataan benar, tetapi alasan salah.
Jawaban: C

11. Pembahasan
1. CERDIK:
Ingat! Ingat!
Dalam pemberian kredit, terdapat kredit selektif:
- Capital → modal
- Capacity → kemampuan
- Collateral → jaminan
- Character → karakter
- Condition of Economy → kondisi ekonomi pinjaman

Maka, kondisi yang dialami Pak Nuri dapat dilihat dari


capacity dan character.
Jawaban: B

12. Pembahasan
1. CERDIK:
Pernyataan benar.
APBN dan APBD adalah kebijakan fiskal untuk meng­
atur perekonomian pemerintah, sedangkan pajak dan
subsidi termasuk instrumen di dalamnya.
Alasan salah.
Bank Sentral tidak menetapkan masalah pajak dan
subsidi.
Jawaban: C

13. Pembahasan
1. CERDIK:
Untuk mengatasi masalah kedelai, selain pemerintah
melakukan impor (jangka pendek), pemerintah juga
­hendaknya memberikan subsidi untuk petani kedelai
(jangka panjang).
Jawaban: B

239
14. Pembahasan
1. CERDIK:
Mengerem laju inflasi dengan cara menaikkan tarif pa-
jak atau menambah pendapatan pemerintah, merupa-
kan salah satu kebijakan fiskal.
Jawaban: A

15. Pembahasan
1. CERDIK:
Menaikkan tingkat suku bunga akan mengakibatkan
masyarakat lebih suka menabung dibandingkan memin-
jam uang di bank.
Jawaban: C

Catatan

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

240
1. Group Belajar UTBK GRATIS)
Via Telegram, Quis Setiap Hari, Drilling Soal Ribuan, Full
Pembahasan Gratis. Link Group: t.me/theking_utbk

2. Instagram Soal dan Info Tryout UTBK


@theking.education
@video.trik_tpa_tps
@pakarjurusan.ptn

3. DOWNLOAD BANK SOAL


www.edupower.id
www.theking-education.id

4. TOKO ONLINE ORIGINAL


SHOPEE, nama toko: forumedukasiocial

5. Katalog Buku
www.bukuedukasi.com

WA Layanan Pembaca:
0878-397-50005

Anda mungkin juga menyukai