menempel pada sisi Cavity, tentu aja dengan pertimbangan produk dan
design cetakan yang dirancang demikian. Proses Ejection ini pun terdapat
parameter yang dapat kita atur, yaitu : Jarak, tekanan hidroliknya,
kecepatan, dan berapa kali mendorongnya. Parameter ini tentu saja
tergantung kebutuhan dan bentuk produknya. Maka 1 siklus Proses Injeksi
Plastik telah selesai, atau juga biasa di sebut 1 Shot. Dalam keadaan
operasi Full Auto dengan menggunakan Robot sebagai pengambil produk,
maka akan kembali ke proses 1 yaitu menutup cetakan dan seterusnya
berulang-ulang, atau terus menerus hingga plastik pellet habis. Atau
proses produksi telah dimulai untuk menghasilkan jumlah produk yang
banyak, tergantung pesanan.
Catatan :
Detail Proses 1 sampai 5 akan muncul pada postingan berikutnya, dan
Isya Allah juga disertai gambar-gambar visualisasi dan simulasi guna
membantu pembaca memahaminya, untuk itu mohon bersabar. Dan
mungkin akan saya buatkan link nya dari postingan ini. Tidak hanya itu,
saya pun akan masuk ke pembahasan masalah produk dan solving-nya.
Stay tune sahabat plastik.
Sumber : http://injeksiplastik.blogspot.co.id/2009/11/proses-injeksi-plastik.html
Injection
Injection diawali dari resin cair dalam plasticizing unit, diinjeksikan ke
nozzle (sambungan antara molding unit dengan tabung plasticizing unit).
Melalui sprue material mengalir ke molding, tekanan dan kecepatannya
aliran ditentukan oleh perputaran screw. Bagian dwelling akan bekerja
untuk menentukan molding telah terisi penuh dengan memberikan
tekanan. Colling dilakukan dengan menentukan laju pendinginan untuk
proses solidifikasi plastik, hal ini sangat penting untuk menghasilkan
plastik sesuai disain. Molding dapat dibuka dengan memisahkan satu
bagian dengan bagian lain molding. Selanjutnya plastik hasil injeksi
dikeluarkan melalui ejector.
Sebagai ilustrasi plastik solid hasil dari injection molding dilihat pada
gambar 4. Resin cair yang masuk dari sprue sampai ke part sesuai dengan
cetakan (molding) mengalami proses pendinginan menjadi padatan (solid)
sesuai dengan gambar 4.
Inconsistent Dimension
Pada suatu saat, dengan bentuk molding yang sama, dapat menghasilkan
orientasi plastik yang berbeda, kadang mengalami penggelembungan
membentuk cekungan atau cembung, terkadang juga mengalami
penyusutan atau penambahan volume. Untuk mengatasi masalah ini
biasanya dengan cara meningkatkan cooling rate.
Weld Line
Weld line terjadi ketika, aliran resin cair dari sumber runner yang
berbeda, bertemu dalama core (inti molding), biasanya terjadi pada akhir
proses injeksi dalam molding.
Selain solusi teknis, untuk mengurangi masalah weld line, sink mark, dan
inconsistent dimension, saat ini telah dikembangkan program simulasi
aliran resin ke molding (mold flow) dengan menggunakan Pro-engineering.
Sehingga engineer dapat memprediksikan didaerah mana akan terjadi
permasalahan tersebut.
KESIMPULAN
Metode Injection Molding dengan type screw banyak dipergunakan dalam
industri manufaktur, keunggulan metode ini :
Campuran resin, temperatur dan tekanan dalam mesin dapat merata
Resin lebih mudah diinjeksikan ke molding
Menghasilkan plastik dengan bentuk yang sama dan cepat
Kekurangan metode ini :
Disain molding rumit dan biaya investasi tinggi
Permasalahan sink mark, weld line, dan inconsistent dimension
PUSTAKA
Dudip, Molding Presentation LGEIN, Cibitung, 2006
Hilal, Nurul, Plastic Resin Knowledge LGEIN, Cibitung, 2006
Kartika, Heru, Mold an Introduction LGEIN, Cibitung, 2006
Stevens P Malcolm, Kimia Polimer, Pradna Paramita,Jakarta 2001
Yasem, A dan Yayla P,Concurrent Design of Plastics Injection Moulds
Proceedings of 5th International Symposium on Intelligent Manufacturing
Systems, Istanbul 2006
http://en.wikipedia.org/wiki/Moulding/">
http://en.wikipedia.org/wiki/Moulding/
http://www.cheresources.com/injectionzz.shtml/">
http://www.cheresources.com/injectionzz.shtml/
http://www.media.mit.edu/physics/pedagogy/fab/mold/smjpginj/injpic
t.htm">
http://www.media.mit.edu/physics/pedagogy/fab/mold/smjpginj/injpic
t.htm
http://www.eng.nus.edu.sg/EResnews/0402/sf/sf_8.html">
http://www.eng.nus.edu.sg/EResnews/0402/sf/sf_8.html
http://claymore.engineer.gvsu.edu/~jackh/eod/manufact/manufact213.html
http://www.pitfallsinmolding.com/
Sumber : http://anifmaterial.blogspot.co.id/2007/01/injection-molding-danpenerapannya-di.html
Pengenalan injection molding machine
Injection Molding adalah metode material termoplastik dimana material yang meleleh karena
pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air dimana
material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.
Sedangkan injection molding machine adalah mesin yang digunakan untuk membuat plastik
dengan sistem cetakan injeksi.
Enam langkah utama yang biasanya dilakukan pada proses Injection Molding :
1. Pengapitan
Suatu mesin injeksi memiliki tiga bagian utama, yaitu cetakan, pengapit dan unit penyuntik. Unit
pengapit adalah pemegang cetakan yang mengalami tekanan selama proses penyuntikan dan
pendinginan. Pada dasarnya, pengapit ini memegang kedua belah cetakan bersama-sama.
2. Suntikan
Pada saat penyuntikan, material plastik umumnya dalam bentuk butiran/pellet, diisi kedalam
suatu wadah saluran tuang (hopper) yang terdapat bagian atas unit mesin. Butir/pellet ini disuap
ke dalam silinder untuk dipanaskan hingga mencair. Di dalam silinder (barrel) terdapat mesin
screw (berputar) yang mencampur bahan butiran/pellet cair dan mendorong campuran ke
bagian ujung silinder.
Ketika material yang dikumpulkan di ujung screw telah cukup, proses penyuntikan dimulai.
Plastik yang dicairkan dimasukkan kedalam cetakan melalui suatu nozzle injector, ketika
tekanan dan kecepatan diatur oleh screw tersebut. Sebagian mesin injeksi menggunakan suatu
pendorong sebagai pengganti screw
3. Penenangan
Tahap ini adalah waktu penenangan sesaat setelah proses penyuntikan. Plastik cair telah
disuntik kedalam cetakan dan tekanan dipertahankan untuk meyakinkan segala sisi rongga
cetakan telah terisi secara sempurna.
4. Pendinginan
Plastik didinginkan didalam cetakan untuk mendapatkan bentuk padatnya didalam cetakan.
Pada proses ini sekaligus pengisian ulang bahan plastik dari hopper ke dalam barrel dengan
screw yang berputar.
5. Cetakan Dibuka
Unit pengapit dibuka, yang memisahkan keduabelah cetakan
6. Pengeluaran
Pena dan plat ejector mendorong dan mengeluarkan hasil cetakan dari dalam cetakan,. Geram
dan sisa pada sisi-sisi hasil cetakan yang tidak dipakai dapat didaur ulang untuk digunakan
pada pencetakan berikutnya
B.
Unit ini berfungsi untuk menggerakkan Mold dengan gerakan membuka dan menutup. Gerakan
ini terbagi dalam 3 setting kecepatan dan 1 setting tambahan, baik untuk gerakan Menutup
maupun gerakan Membuka. Untuk gerakan Menutup terdiri atas gerakan : 1. Perlahan 2.
Cepat 3. Perlahan dan 4. Mencekam Mold [lihat detail gerakan menutup Mold]. Sedangkan
untuk gerakan Membuka terdiri atas gerakan : 1. Melepas Cekam Mold 2. Perlahan 3. Cepat
4. Perlahan. Lalu dilanjutkan dengan gerakan Ejector untuk mendorong Produk keluar dari
Mold, yaitu dari sisi Core.
bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada
barel, sedangkan tranmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam
secrew, selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang di salurkan
sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
Cylinder screw ram
bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen enersia
sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan, sehingga di dapat di hasilkan kecepatan
dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
Hopper
adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke barel, biasanya untuk
menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat
mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat
menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
Barrel
adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi oleh heater,
pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
Screw
reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle, ketika screw
berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya di panasi lalu di
dorong ke arah nozzle.
Nonreturn valve
valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat
screw berhenti berputar.
Adalah sistem penjamin bahwa urutan cara kerja mesin harus benar dan sesuai dengan program
yang sudah dibuat oleh pembuat mesin. Sehingga setiap gerakan, setiap perubahan, sinyalsinyal sensor yang bisa ratusan jumlahnya bisa saling mengikat, saling berhubungan dan saling
mengunci dan sehingga kinerja mesin tetap terjaga. Apalagi yang berhubungan dengan sistem
keamanan dan keselamatan pengguna mesin, maka dibuat berlapis, sehingga bisa
menghilangkan resiko karena resiko human error pengguna mesin itu sendiri.
Pengontrolan pada Injection Molding Machine menggunakan suatu controller bernama cdc88.
Cdc88 adalah suatu multi function computer yang digunakan untuk mengatur semua proses
injeksi molding.
Pada mesin injeksi molding ini, peran cdc88 ebagai pusat kegiatan produksi yang akan
dilakukan. Cdc88 sebagai controller pada mesin ini memiliki banyak kelebihan untuk
menunjang fungsinya sebagai pengendali. Mulai dari pengaturan pemanasan pada dindingdinding barrel, kecepatan injeksi, tekanan injeksi, waktu injeksi, waktu pencetakan serta
beberapa fungsi lainnya.
perhitungan tersebut didapat gaya [F] sebesar 4000 kg [4 ton]. Gaya sebesar ini juga
dimanfaatkan untuk menghisap Oli dari Tangki ke dalam ruang Clamp Cylinder.
7. Open Moving Booster Cylinder [Silinder Booster untuk Gerakan Membuka Cetakan]. Bila
Diameter Silinder Cekam sebesar 76 cm, pada tekanan Pompa Hidrolik maksimum 190 kg/cm
dengan menghasilkan Gaya sebesar 850 ton. Dan Diameter Batang Cekam sebesar 70 cm,
sehingga selisih besaran penampang [A] antara Diameter 76 cm dan 70 cm adalah 627 cm.
Maka 10% dari Tekanan Hidrolik [P] sebesar 19 kg/cm akan menghasilkan Gaya [F] sebesar 11
ton.
8. Hydrolic Oil Tank [Tanki Oli Hidrolik]. Nissei Plastic mengeluarkan rekomendasi Oli Hidrolik
untuk General Type yang digunakan adalah Mobil Hyd Oil 38, Mobil Hyd Oil 48LP, Esso Telesso
46, Shell Tellas Oil 56, Caltex Rand Oil 46. Dan untuk Anti Wear Type adalah Mobil DTE 25,
Esso Nuto H 46, Shell Tellas Oil 46, dan Caltex Rand Oil 46.
9. Open/Close Limit Switch Line [Rangkaian Saklar Sensor untuk gerakan Membuka dan
Menutup]
10. Locating, untuk menetapkan posisi Locating Ring dari sebuah Cetakan
11. Ejector Cylinder [Silinder Ejektor], untuk menggerakkan Batang Ejektor
12. Ejector Rod [Batang Ejektor], untuk mendorong produk dari cetakannya
13. Pressure Gauge [Pengukur Tekanan Hidrolik], untuk memperlihatkan tekanan aktual
14. Pressure Switch 1 [Saklar dengan Tekanan bagian pertama], sebagai Konfirmasi Cekam
15. Clamp Valve [Katup Cekam]
16. Hydrolic Control System. Di dalamnya terdapat Hydrolic Solenoid Valve System yang
mengatur arah aliran Hidrolik, Regulator Control System yang mengatur Tekanan Hidrolik hingga
beberapa tingkat, dan Hydrolic Flow Rate Control System yang mengatur Debit Aliran Hidrolik
dalam beberapa tingkatan.
17. Hydrolic Pump [Pompa Hidrolik]. Spesifikasi pompa dengan kemampuan menghasilkan
tekanan mulai dari 120 kg/cm hingga 190 kg/cm, tergantung spesifikasi pompa yang
digunakan.
Stay Tun Sahabat Plastik
2. Injection Cylinder [Silinder Injeksi], untuk menggerakkan Screw maju dan mundur
3. Hopper, sebagai wadah Material Plastik sebelum masuk ke Barrel. Beberapa aplikasi
menempatkan Hopper Dryer di atas Injection Unit ini.
4. Screw, berfungsi sebagai Feeder untuk menyupai material dari arah belakang atau dari
Hopper, dan juga berfungsi sebagai pengaduk material plastik dalam keadaan cair sehingga
pencampuran warna lebih merata. Untuk Screw standard bawaan mesin kurang begitu maksimal
di dalam proses pencampuran warna, sehingga kita perlu Screw dengan pesanan khusus, atau
juga bisa ditambah alat mixing yang dipasang dibagian Hopper. Lebih lanjut mengenai Screw
akan dibahas terpisah.
5. Barrel [Tungku], yang berfungsi memanaskan material plastik hingga mencair
6. Torpedo dan Check Ring atau Check Valve, yang berfungsi membuka aliran material pada
saat Charging dan menutup aliran material plastik pada saat injeksi berlangsung
7. Heater Band, pemanas elektrik dengan bentuk sabuk
8. Cylinder Head [Kepala Silinder], penghubung antara Nozle dan Barrel
9. Nozle
10. Carriage [Pembawa], sebagai dudukan unit injeksi dan juga ia sendiri duduk pada rel slider
11. Injection Unit Cylinder [Silinder Unit Injeksi], berfungsi menekan Nozle kepada Sprue Bush
dari cetakan terpasang
12. Pressure Switch 2 [Saklar bertekanan bagian 2], aktif pada tekanan minimal 100 kg/cm
sebagai konfirmasi untuk melakukan proses injeksi dan juga untuk memastikan material plastik
tidak akan bocor pada saat proses injeksi berlangsung
Stay Tun Sahabat Plastik
Sumber
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F004511_MKP.pdf
http://injeksiplastik.blogspot.com/2010/02/plastic-injection-molding-machine.html
http://oke.or.id/wp-content/plugins/downloads-manager/upload/plastik.pdf
Sumber : http://diditnote.blogspot.co.id/2013/01/injection-molding-machine.html
Injection Molding adalah suatu proses penyuntikan resin ( bahan plastik ) cair dengan tekanan
tinggi ke dalam cetakan/mold
Urutan proses injecton molding secara sederhana adalah sebagai berikut :
1. Door closing
Proses injection dimulai bila safety door dlm keadaan tertutup
2. Mold clamping
Moveable platen bergerak maju sehingga mold tertutup dan terkunci rapat
3. Injection
Penyuntikan resin yg telah cair ke dlm mold/cetakan
4. Holding
Mempertahankan bentuk resin yg telah di suntikkan dgn tekanan yg kemudian di sebut
holding pressure
5. Cooling
Proses pendinginan resin dlm mold yg telah di suntikkan agar mengeras dan bentuk tdk
brubah
6. Charging/Recovery/Dosing
Pada saat proses pendinginan berlangsung ,resin yg telah di drying sebelumnya di dlm
hopper kemudian di turunkan melalui feeding hopper dan di leburkan lewat putaran screw
dalam injection unit dan siap untuk proses injeksi berikutnya
7. Mold open
Moveable platen bergerak mundur/mold terbuka setelah proses injeksi selesai
8. Eject
Produk hasil dari injeksi dikeluarkan/pelepasan produk dari mold.
1. Clamping Unit
Atau disebut juga Unit Pengunci yaitu perlengkapan yg menjepit/mengunci mold supaya tdk
terbuka pada saat proses injeksi berlangsung dan membuka mold setelah pendinginan selesai
kemudian mengeluarkan hasil dari injeksi.
Clamping unit ada 2 tipe yaitu
linear pressure type/direct type
toggle type
2. Injection Unit
Yaitu perlengkapan untuk melebur dan menyuntikan resin ke dlm mold.
Berikut ini diterangkan kemampuan dari mesin injection dan tiga hal yg menjadi pokok dasar
penentu kemampuan dari injection molding.
1. Clamping Force
Gaya maksimum untuk mengunci mold agar tdk terbuka pada saat proses injeksi berlangsung
dan dinyatakan dalam TON ( tonage )
2. Injection Capacity
Kapasitas/kemampuan satu kali injeksi ,biasanya dinyatakan dalam GRAM
3. Plasticizing Capacity
Kemampuan melebur resin dlm 1 jam ,biasanya dinyatakan dlm KILOGRAMM
Perangkat tambahan untuk mesin injection antara lain :
1. Mesin pengatur suhu mold ,ada 2 tipe :
MTC untuk memanaskan mold. ( air atau oli )
Chiller untuk mendinginkan mold
2. Hopper Dryer
Alat untuk mengeringkan biji material
3. Material loader
Alat untuk mensupply material ke dlm hopper
4. Mesin crusher
Alat untuk menghancurkan runner/produk
Molding / Cetakan
Disini penulis mengenalkan jenis molding dengan 2 kategori yaitu :
1. Threeple Plate
Mold jenis ini biasanya menggunakan cold runner. Yg terdiri dari 3 bagian yaitu top (stripper)
plate ,cavity side dan core side
2. Two plate
Mold jenis ini menggunakan hot runner dan cold runner.
Untuk jenis hot runner diperlukan peralatan tambahan yg disebut Temperature Control Box
Dalam hal ini ,molding jenis two plate maupun threeple plate bisa menghasilkan single part
maupun multy part.
Sistem pendinginan mold yg kemudian disebut cooling system pada molding sangat
berpengaruh terhadap hasil dari cetakan ,perlu diperhatikan flow dari water in dan water out
dalam pemasangan cooling system
Material Plastik
Plastik adalah material buatan yg tdk alami ,kelebihan dari plastik mempunyai penampilan yg
bagus , tdk berkarat , ringan dan murah .plastik juga mempunyai beberapa kelemahan antara
lain ketahanan terhadap panas yg rendah , mudah berubah bentuk , tidak tahan terhadap
minyak.
Plastik dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Thermoplast Plastic
Material jenis ini tdk tahan terhadap panas dan ada beberapa yg dpt di daur ulang ,material
plastik jenis ini antara lain :
Proses injection
Proses injection terdiri 3 tahap yaitu peleburan ,pengaliran dan pengerasan
* Peleburan / Shearing
Peleburan resin material sangat dipengaruhi temperatur dari cylinder barrel yg dibagi menjadi
beberapa section / zone
Shearing section
Pada proses shearing ,resin materian turun melalu feeder untuk di cairkan pada tahap
pertama ,material menjadi cair bukan hanya karena di panaskan oleh heater pada setiap zone
di barrel tapi sebelumnya juga karena proses shearing / cacah . Heater lbh di fungsikan
penstabilan temperatur barrel agar resin material siap untuk di suntikan / inject ke dalam
mold / cetakan
Melting section
Proses resin material dalam kondisi cair yg sempurna
Metering section
Resin material siap untuk disuntikan dgn kapasitas sesuai dgn ukuran produk yg akan di cetak
Pada proses peleburan resin material , temperatur barrel sangat mempengaruhi material yg
akan di gunakan . Jika temperatur barrel terlalu tinggi akan menyebabkan sifat dari material ,
Sebaliknya jika temperatur terlalu rendah akan menyebabkan flow dari resin terlalu berat
pada saat proses inject dan juga mengakibatkan rusaknya screw pada barrel .
Recent
Tukeran banner atawa link?
Ledakan bom kembali mengguncang Jakarta
Derita Tegar Kurniadinata
Teror bom bali
Asal muasal iqamah
Asal muasal adzan berdasar hadits
Sejarah adzan
Nama Allah
Pilih Calon Presiden-mu!
Pilih Calon Presiden-mu!
Google Adsense
Google Adsense
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Tautan
Wisata Kalbu
Arsip
Juli 2009 (32)
Juni 2009 (32)
Mei 2009 (64)
o
o
o
Kategori
Adsense English Version
Celoteh
Html
Info muslim
Injection Molding
Pemilu Indonesia
Seputar kita
Tentang Adsense
Tentang Blog
Tips dan Trik
Uncategorized
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
RSS
Entries RSS
Comments RSS
Goldagus's Blog
Tema Andreas04. Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Ikuti
Sumber : https://goldagus.wordpress.com/category/injection-molding/
Injection
Molding
28/01/2010ATMAJAYA99MENINGGALKAN KOMENTAR
Compression spring
Ejector bolt
Ejector pin
Support plate
Straight bushing
10
Leader pin
11
Shoulder bushing
12
Parting line
13
14
15
16
Location ring
17
Sprue bushing
18
Cavity insert
19
cooling line
20
Cavity insert
Sumber : https://atmajaya99.wordpress.com/2010/01/28/injection-molding/
Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8581-2105100062Chapter2.pdf
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28675/3/Chapter
%20II.pdf