Anda di halaman 1dari 6

Kontruksi Mold

Banyak type kontruksi mold yang digunakan untuk mencetak produk supaya sesuai
dengan kamauan para perancang produk. Sehingga untuk produk tertentu harus dilakukan
penangan khusus pada mold supaya produk tersebut terbentuk. Ada yang berdasarkan pada
penanganan bentuk produk itu sendiri, posisi gate, jumlah produksi atau berdasarkan
penanganan saat produk di keluarkan dari cetakan (mold).

Secara mendasar dan umum type kontruksi mold dibagi atas 2 yang teratas, tipe-tipe lainnya
adalah turunan atau pengembangan dari ke dua model tersebut.

1. Mold Two Plates


2. Mold Three Plates

1. Two Plate
PL (Parting Line) mold hanya terdapat 1 PL saja, mold terbagi atas 2 bagian yaitu Cavity
Plate dan Core Plate atau disebut juga Mold Stationary dan Mold Move atau di sebut juga
Plat A dan Plate B.

Two Plate

2. Three Plate
PL (Parting Line) mold terdapat 2 PL, 1 sisi parting line pada runner plate dan 1 sisi pada
Cavity Plate dan Core Plate atau disebut juga Mold Stationary dan Mold Move atau di sebut
juga Plat A dan Plate B. Sering juga di sebut Pin Point Gate.
3 Plate / Pin Point Gate

Selanjutnya terdapat contoh type kontruksi molding dari pengembangan karena


kebutuhan dari produk atau kebutuhan pada saat pengeluaran produk dari dalam mold
(cetakan). Mungkin masih banyak type kontruksi molding yang ada, disini di jelaskan secara
umum yang di gunakan.

1. Slider Mold
2. Striper Mold
3. Split Cavity Mold
4. Unscrewing Mold
5. Stack Mold
6. Hot Runner Mold
7. Rotating Mold
8. Special Mold
9. Dll

1. Slider Mold
Mold di buat berdasarkan penanganan produk, yaitu pada produk terdapat undercut
(terdapat bagian yg menghalangi jika menggunakan standard mold (2 plate / 3 plate) pada
produk tersebut) Biasanya terdapat lubang, bushing, pin atau rib pada sisi luar produk. Jika
undercut berara di dalam mold mengunakan angular ejector.
Slider Mold

2. Striper Mold
Type kontruksi mold ini berdasarkan saat pengeluaran produk dari dalam cetakan,
kontruksi dasarnya bisa menggukan 2 plate atau 3 plate. Banyak digunakan pada part-part
besar dan relatif sulit untuk menggunakan ejector pin pada saat pengeluaran produk.

Striper Mold

3. Split Cavity Mold.


Biasa di gunakan untuk part-part yang simetris tetapi memiliki banyak undercut pada sisi
luarnya. seperti produk dengan ulir diluarnya.
Striper Mold

4. Unscrewing Mold
Hampir kebalikan dari Split Cavity Mold yg bisa ada ulir luar, maka Unscrewing Mold
lebih sering di gunakan untuk ulir dalam. Terdapat roda-roda gigi yang di gerakkan
mengunakan motor atau rack pada mold.nya. Biasa terdapat pada tutup-tutup botol yang
berulir.

Unscrewing Mold

5. Stack Mold
Ini pengembangan dari 2 plate mold dengan jumlah cavity yang banyak biasanya lebih
dari 8 cavity. Kontrusksi ini sangat sulit karena terdapat 2 pasang core dan cavity yang saling
membelakangi.
Stack Mold

6. Hot Runner Mold


Mold menggunakan Hot Runner (sebuah part dengan heater) sehingga mold tidak
menghasilkan runner (scrap) juga sering di sebut sebagai Runner Less Mold. Penggunaan Hot
Runner ini sekarang sering dipakai karena sebagai pengehematan penggunaan runner yg
nantinya "tidak terpakai".

Hot Runner Mold


7. Rotating Mold ( 2+2)
Molding ini termasuk kontruksi molding yang rumit dan juga membutuhkan mesin
injection yang special juga. Banyak di gunakan untuk membuat produk dengan dua material
dalam satu produk. seperti gagang sikat gigi terdapat plastik yang keras dan yang lunak
dalam 1 produk.

Rotating Mold ( 2+2)


8. Special Mold
Ini adalah gabungan dari beberapa kontruksi mold karena kebutuhan produk, cara
pengeluaran produk dan lain sebagainya. Mungkin bisa gabungan dari 2 sampai 3 kontruksi
didalam 1 mold.

Special Mold

Anda mungkin juga menyukai