6. Spacer Block
Membererikan jarak pada pada saat ejector bergerak maju dan mundur, atau stroke untuk
mengeluarkan produk dari molding.
13. Spring
Berfungsi untuk membantu mengenbalikan posisi ejector plate pada posisi semula.
15. Sprubush
Tempat lewatnya material plastik yang berasal dari nozzle yang di sebut runner.
18. Niplle
Tempat masuk dan keluarnya cairan pendingin berupa air atau oli (jarang sekali)
20. Baffle
Pembatas jalur cooling jika menggukana cooling system tank.
Terlihat pada produk gate/runner masih menempel pada produk, sehingga di perlukan prosess ke
dua yaitu pemotongan gate (sebaiknya pada saat part baru keluar dari mold/ mesin injection)
Part Mold Pin Point Gate
3 plate, Injection Molding, Komponen Mold, Part Molding, Pin Point Gate
Part-part yang di gunakan untuk membuat mold pin point gate atau 3 plate jumlahnya lebih
banyak di banding dengan mold 2 plate, karena kontruksi dan mekasime kerjanya berbeda jadi
ada beberapa tambahan part yang harus di buat atau dibeli, susunan plate pada pin point
gate dapat dilihat disini. Perbedaan ada pada part mold stationari ke bawah hingga adaptor plate
1 untuk mold move ke bawah sama seperti mold 2 plate.
Untuk lebih jelasnya dapat melihat pada gambar di bawah ini.
Berikut penjelasan part-part yang di gunakan pada mold pin point gate.
7. Spacer Block
Membererikan jarak pada pada saat ejector bergerak maju dan mundur, atau stroke untuk
mengeluarkan produk dari molding.
12. Sprubush
Tempat lewatnya material plastik yang berasal dari nozzle yang di sebut runner.
16. Collar
Sebagai pengaman dan stoper saat pergerakan mold stationary.
21. Runner
Jalan masuknya material plastik yang di injeksikan kedalam cavity/core. Runner pada mold pin
point gate langsung terlepas dari produk, sehingga tidak perlu proses pemotongan gate.
22. Produk
Produk yang di hasiklan dari prosess injection molding, dan siap digunakan.
28. O-ring
Sebagai skat antara lubang cooling cavity / core dan mold stationary / mold move supaya air
tidak bocor.
29. Baffle
Pembatas jalur cooling jika menggukana cooling system tank.
30. Niplle
Tempat masuk dan keluarnya cairan pendingin berupa air atau oli (jarang sekali)
Mesin Injeks ,Jenis dan karakteristik plastik
Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik dimana
material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam
cetakan yang didinginkan oleh air dimana material tersebut akan menjadi dingin
dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.
Sejarah
Mesin injection molding tercatat telah dipatenkan pertama kali pada
tahun 1872 di Amerika Serikat untuk memproses celluloid. Berikutnya pada tahun
1920-an di Jerman mulai dikembangkan mesin injection molding namun masih
dioperasikan secara manual dimana pencekaman mold masih menggunakan tuas.
Tahun 1930-an ketika berbagai macam resin tersedia dikembangkan mesin injection
molding yang dioperasikan secara hidrolik. Pada era ini kebanyakan mesin injection
moldingnya masih bertipe single stage plunger. Pada tahun 1946 James Hendry
membuat mesin injection molding tipe single-stage reciprocating screw yang
pertama. Mulai tahun 1950-an relay dan timer mulai digunakan untuk pengontrolan
proses injeksi.
Proses
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup
injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari
cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya
diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan
produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga
begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa
langsung diinjeksikan.
Jendela proses
Molding area diagram
Jendela proses atau juga disebut Molding Area Diagram adalah sebuah indikator
seberapa jauh kita bisa memvariasikan proses dan masih bisa membuat produk
yang memenuhi syarat. Idealnya jendela proses cukup lebar sehingga bisa
mengakomodasi variasi alami yang terjadi selama proses injeksi. Jika jendela proses
terlalu sempit maka ada risiko menghasilkan produk yang cacat akibat variasi
proses injeksi berada di luar jendela. Jendela proses berbeda-beda untuk tiap resin
karena masing-masing resin memiliki titik leleh (temperatur transisi gelas, Tg) yang
berbeda-beda.
Jika temperatur proses terlalu rendah maka ada kemungkinan material tidak
meleleh dan jika meleleh maka viskositasnya sangat tinggi sehingga memerlukan
tekanan injeksi yang sangat tinggi. Jika tekanan injeksi terlalu tinggi maka akan
menimbulkan flash atau burr pada garis pemisah cetakan akibat gaya pencekaman
lebih kecili dari tekanan injeksi. Dan jika temperatur proses terlalu tinggi maka
material akan mengalami kerusakan atau terbakar.
Gas Assisted Injection Molding
Gas Assisted Injection Molding melibatkan penggunaan gas bertekanan tinggi dalam
proses injeksi. Ketika mold baru terisi sebagian material plastik leleh (1), gas
bertekanan tinggi diinjeksikan. Gas ini akan mendorong plastik leleh ke arah
dinding-dinding cetakan (2). Tekanan gas tetap dipertahankan untuk memberikan
tekanan pemadatan sementara produk mengalami pendinginan (3). Gas yang biasa
dipakai adalah gas Nitrogen karena bersifat inert.
Keuntungan[1]:
Leluasa dalam mendesain bentuk-bentuk produk berongga, berdinding tipis ataupun
tebal dan berbentuk batang atau pipa
Kekakuan produk lebih tinggi akibat adanya ruang kosong (momen inersia polar
lebih tinggi)
Memerlukan jumlah gate lebih sedikit sehingga mengurangi weldline
Tidak ada cacat sinkmark pada produk-produk yang tebal
Tekanan injeksi dan pemadatan yang lebih rendah
Distribusi tekanan pemadatan lebih merata
Siklus injeksi lebih cepat akibat waktu pendinginan yang lebih singkat.
Produk yang lebih ringan
Gas Assisted Injection Molding
Gas Assisted Injection Molding melibatkan penggunaan gas bertekanan tinggi dalam
proses injeksi. Ketika mold baru terisi sebagian material plastik leleh (1), gas
bertekanan tinggi diinjeksikan. Gas ini akan mendorong plastik leleh ke arah
dinding-dinding cetakan (2). Tekanan gas tetap dipertahankan untuk memberikan
tekanan pemadatan sementara produk mengalami pendinginan (3). Gas yang biasa
dipakai adalah gas Nitrogen karena bersifat inert.
Keuntungan[1]:
Leluasa dalam mendesain bentuk-bentuk produk berongga, berdinding tipis ataupun
tebal dan berbentuk batang atau pipa
Kekakuan produk lebih tinggi akibat adanya ruang kosong (momen inersia polar
lebih tinggi)
Memerlukan jumlah gate lebih sedikit sehingga mengurangi weldline
Tidak ada cacat sinkmark pada produk-produk yang tebal
Tekanan injeksi dan pemadatan yang lebih rendah
Distribusi tekanan pemadatan lebih merata
Siklus injeksi lebih cepat akibat waktu pendinginan yang lebih singkat.
Produk yang lebih ringan
Mesin injection molding
Komponen utama
Unit injeksi bagian dari mesin injection molding yang berfungsi untuk melelehkan
material plastik, terdiri dari hopper, barrel dan screw.
Mold bagian dari mesin injection molding dimana plastik leleh dicetak dan
didinginkan
Unit pencekam bagian dari mesin injection yang berfungsi untuk mencekam mold
pada saat penginjeksian material ke dalam cetakan sekaligus menyediakan
mekanisme pengeluaran produk dari mold
Sebuah mold akan dipasang ke mesin injection molding
Jenis-jenis mesin injection molding
jenis-jenis plastik
Ini sebagai catatan aja,
Blown Film dari biji plastik jenis : PP, LLDPE, LDPE, HDPE
Jenis Pembuatan : Kantongan, Sheet, Cetak
Contoh :
PP Kantong Polos
PP Cetak
PP Cetak terbalik (Reverse)
PP untuk album
PP Emboss untuk dokumen keeper
PP Susu Cetak untuk kemasan tempe
PP Sheet warna untuk hanger
PP Hanger untuk promosi (contoh : Plastik Renceng)
PE Kantong polos
PE Kantong cetak
PE Sheet
PE Antistatik
PE Double Layers (warna depan dan belakang, beda
Contoh : Depan = Biru, Belakang = Silver
HD Kantong polos
HD Kantong cetak
HD Sheet
HD Kantong buah yang di Supermarket
HD Double Layers
PP (POLY PROPYLENE)
Karakteristik
- Bening
Aman bersentuhan langsung dengan makanan (Food Grade)
Lebih mudah sobek dibanding PE
Karakteristik :
Buram
Lemas
Ulet, tidak mudah sobek
Aman bersentuhan langsung dengan makanan
Karakteristik :
Lemas
Mengkilap
Lebih jernih dari LLDPE
Titik leleh lebih rendah
Aman bersentuhan dengan makanan
Seal lebih bagus
Harga lebih mahal dari LLDPE
Yang umum digunakan di Indonesia :
Melebur karet
Ukuran yang bisa dibuat :
Lebar : 4 cm 140 cm
Tebal : 0,025 mm 0,06 mm
Keunggulan Plastik LDPE di Elfrida :
Bening
Titik leleh rendah
Karakteristik :
Bunyi kresek kresek
Lebih kaku
DOUBLE LAYERS
ANTISTATIK
Bahan Antistatik
Cara Penyimpanan :
1. Lepaskan Teflon dari alat ukurnya.
2. Simpan didalam tas khusus.
3. Jangan meletakan alat tersebut dengn Teflon
terpasang dalam posisi seperti saat mengukur plastik.