3.1. PENDAHULUAN
Rumah Sederhana (RSTG)-Rangka Kayu adalah bangunan
rumah dengan menggunakan sistem struktur rangka pemikul dari
bahan kayu. Biasa disebut sebagai rumah kayu, ciri-cirinya yaitu
seluruh komponen balok dan kolom yang digunakan adalah kayu.
RSTG-Rangka Kayu harus menggunakan sambungan-
sambungan takik yang dikencangkan dengan menggunakan paku
minimal 4 (emapat) buah. Panjang paku yang digunakan minimal
2,5 kali tebal kayu yang terkecil. Apabila struktur kayu ini memikul
beban berat (seperti struktur kayu untuk bangunan gudang atau
garasi kendaraan), maka sambungan kayu harus dikencangkan
dengan menggunakan bout berdiameter minimum 10 mm. Semua
kayu yang digunakan harus kering dan bila perlu diawetkan sesuai
dengan persyaratan pengawetan kayu.
17
c. Bagian yang tertanam dari pondasi umpak sekurang-
kurangnya 30 cm atau sampai tanah keras. Jarak maksimum
antar pondasi adalah 1,5 m.
d. Pembuatan papan duga (bowplang) sebagai acuan
penempatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga setiap
baris pondasi berada tepat dibawah sumbu memanjang
balok, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.
e. Setiap pondasi umpak harus terikat satu sama lain dengan
balok pengikat, seperti pada Gambar 3.2.
18
Gambar 3.3 merupakan ilustrasi RSTG Rangka Kayu
dengan Pondasi Umpak RSTG.
19
b. Struktur bangunan atas harus terikat pada pondasi dengan
menggunakan angkur besi berdiameter 12 mm dan jarak
maksimum 1,5 m.
c. Apabila menggunakan papan sebagai dinding, maka jumlah
paku yang digunakan sekurang-kurangnya 2 buah, dan
sambungan pada papan satu dengan lainnya digunakan
sambungan alur lidah.
d. Untuk mendapatkan bangunan yang kokoh, maka pada
setiap detail sambungan pada struktur rangkanya sebaiknya
mengunakan sambungan takik yang dikencangkan dengan
paku.
e. Detail A merupakan detail sambungan pada sudut bangunan
antara ring balok kayu dengan kolom:
(1) Sambungan ring balok kayu disudut digunakan
sambungan takik.
(2) Sambungan kolom dengan ring balok menggunakan
sambungan pasak.
(3) Untuk menambah kekakuan, maka antara ring balok
dengan kolom dipasang sekur-sekur dari papan 2/20 cm
dan dipaku.
20
Gambar 3.4a Detail A- RSTG Rangka Kayu - Pondasi Menerus
21
Gambar 3.4c. Detail C, RSTG Rangka Kayu – Pondasi Menerus
22
Gambar 3.5 RSTG Rangka Kayu Pondasi Tiang
23
Gambar 3.6 Detail sambungan pondasi tiang dengan balok
penguat horisontal
24
Sambungan Tiang Pondasi dengan Balok Pengikat Pondasi
25
Sambungan Pondasi Tiang dengan Balok Penguat
Horisontal
26
Sambungan Tiang Pondasi Telapak
27
3.5. RSTG RANGKA KAYU -DINDING SETENGAH
TEMBOK
28
i. Persyaratan bahan beton seperti air, pasir dan kerikil harus
mengikuti PUBI-1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia.
29
Sedangkan denah dan detail pondasi untuk rumah kayu dengan
dinding setengah tembok dilustrasikan sebagaimana terlihat pada
Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 berikut.
30
Gambar 3.12. Pekerjaan Pondasi, Sloof dan Lantai Denah
RSTG Kayu Dinding Setengah Tembok
Dinding setengah tembok selain dari bata bata dapat terbuat dari
batako, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.13
31
Gambar 3.13 Pasangan Dinding Setengah Batako - Papan
32
Gambar 3.14 Kuda-kuda Kayu
33
Angkur dipasang dengan cara membuat lubang pada
kolom/kusen kayu dengan cara dibor. Lubang bor tersebut harus
dibuat pada setiap 10 lapis pasangan bata merah, lalu masukkan
besi angkur ke lubang bor tersebut, seperti dilustrasikan dalam
Detail pada Gambar 3.16 sd 3.19
34
Gambar 3.18 Detail Hubungan Balok Ring Dengan Pengaku Sudut
dari Papan
35
Gambar 3.20 Detail Pertemuan Kolom Sudut dengan Sloof Kayu
36