Anda di halaman 1dari 12

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I

MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I

MODUL 1
Perancangan Produk Plastik

Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
2019
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mengetahui metode yang digunakan untuk membentuk produk plastik.
2. Mahasiswa mampu memaparkan secara singkat proses pembuatan produk injection molding.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi produk plastik yang dihasilkan dari proses injection molding.
4. Mahasiswa mampu merancang pola produk plastik dalam bentuk CAD menggunakan gambar teknik
standar.
5. Mahasiswa mampu menyusun drawing dari pola produk hasil CAD.
TEORI SINGKAT
PLASTIK
Plastik atau yang biasanya disebut dengan polimer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu plastikos. Plastikos
memiliki arti mudah untuk dicetak dan dibentuk.
1. Thermoplastics
Jenis plastik dimana saat proses pemanasan, struktur molekul tidak berubah dan tidak mengalami
proses pengerasan (curing). Oleh karena itu, produk ini mudah dibentuk ulang melalui pemanasan.
Ciri-ciri produk thermoplastics adalah mempunyai bentuk pada pada suhu kamar dan mudah mencair
pada suhu hingga beberapa ratus derajat celcius.
Contoh: Polietilen (botol plastik, ember, pipa, kantong plastik), Polipropena (kursi plastik, alat-alat
rumah sakit), polistirena (sol sepatu, penggaris), PVC (pipa air, ubin plastik).
2. Thermosets
Jenis plastik dimana saat proses pemanasan dan pembentukan, terjadi perubahan kimia permanen
pada struktur molekul (cross-linking), sehingga plastik mengeras (curing). Oleh karena itu, jenis plastik
ini akan mengalami degradasi dan menghitam jika dipanaskan ulang. Ciri-ciri produk thermosets
adalah produk tidak dapat dicairkan melalui proses pemanasan ulang.
Contoh: Bakelit (saklar listrik), melamin (piring, ubin lantai).

PROSES PEMBENTUKAN P LASTIK


Di bawah ini akan dijelaskan beberapa cara dalam proses pembuatan plastik.
1. Proses extrusion
Proses kompresi dimana plastik cair mengalir menuju lubang cetakan untuk membentuk produk dengan
penampang tetap (sesuai dengan bentuk lubang cetakan).
Contoh: selang, pipa lurus, sedotan.

Gambar 1 Contoh produk hasil proses extrusion

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 1|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

2. Proses thermoforming
Proses dimana lembaran termoplastik dibentuk melalui proses pemanasan, kemudian dideformasi
dengan menekan plastik ke rongga cetakan dengan bentuk sesuai yang diinginkan. Plastik ditekan dengan
metode ruang vakum, tekanan, atau tenaga mekanik.
Contoh: bak mandi, nampan biskuit

Gambar 2 Contoh produk hasil proses thermoforming

3. Proses blow molding


Proses pembuatan produk plastik yang berongga dengan menggunakan tekanan udara untuk
mengembangkan plastik lunak di dalam rongga cetakan.
Contoh: botol-botol plastik dari berbagai consumer product.

Gambar 3 Contoh produk hasil proses blow molding

4. Proses injection molding


Proses dimana polimer dipanaskan dan dialirkan ke dalam cetakan menggunakan tekanan tinggi. Proses
ini akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Contoh: kerangka mouse

Gambar 4 Contoh produk hasil proses injection molding

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 2|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

INJECTION MOLDING
Proses injection molding menghasilkan produk diskrit yang sesuai atau mendekati bentuk akhir (net shape)
produk. Proses ini umumnya digunakan dalam produksi massal. Selain itu, kemudahan pembentukan produk
melalui proses ini membuat perusahaan menggunakannya sebagai proses shaping suatu produk. Injection
molding dapat menghasilkan produk berukuran 50 gr sampai dengan 25 kg, serta memiliki biasanya digunakan
untuk membuat produk dengan bentuk yang kompleks.

Pada awalnya, polimer dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper. Polimer turun ke
dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi), kemudian dilelehkan oleh pemanas yang terdapat pada
dinding barrel dan dari gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh
sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air.
Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik. Selama proses
pendinginan produk berlangsung, butiran atau serbuk polimer di dalam barrel masih tetap dipanaskan.
Sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan, cetakan akan langsung menutup dan lelehan plastik langsung
diinjeksikan. Hal inilah yang membuat produksi massal dapat dilakukan dengan proses injection molding.

Ilustrasi cara kerja mesin injection molding adalah sebagai berikut.

Gambar 5 Cara kerja mesin injection molding

Gambar 6 Proses Injection Molding

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 3|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

PENYUSUTAN HASIL CETAKAN INJECTION MOLDING

Polimer memiliki koefisien pemuaian yang tinggi sehingga penyusutan yang signifikan dapat terjadi selama
pendinginan plastik di dalam mold. Penyusutan didefinisikan sebagai pengurangan dalam dimensi linear
yang terjadi selama pendinginan dari suhu molding ke suhu ruangan untuk setiap polimer tertentu. Oleh
karena itu, dalam perancangan produk plastik, faktor ini harus dipertimbangkan. Pada umumnya produsen
memberikan range tertentu besaran nilai penyusutan plastik. Adapun nilai penyusutan untuk beberapa
jenis plastik adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Nilai Penyusutan Molding untuk Beberapa Jenis Plastik

Untuk meredam penyusutan yang akan terjadi, cavity dalam mold harus didesain dengan dimensi yang
lebih besar dari ukuran produk plastik yang diinginkan sesuai dengan rumus berikut:

𝐷𝐶 = 𝐷𝑝 + 𝐷𝑝 𝑆 + 𝐷𝑝 𝑆 2
Dengan:
𝐷𝐶 = Dimensi cavity (mm)
𝐷𝑝 = Dimensi awal part (mm)
𝑆 = Nilai penyusutan

DRAWING
Drawing merupakan fitur yang tersedia pada aplikasi SolidWorks. Melalui fitur ini, user dapat menyajikan part
dalam bentuk gambar teknik. Gambar teknik akan memuat segala informasi yang berkaitan dengan dimensi
fisik part atau assembly. Informasi tersebut adalah berupa nama benda, ukuran benda, material yang dipakai,
volume benda, pembuat drawing, dan lain-lain. Penggunaan fitur-fitur drawing akan sangat mempengaruhi
tingkat ketelitian informasi dari benda. Dimensi dari bagian benda yang tersembunyi (misalnya bagian dalam
rongga) serta dimensi dari bagian benda yang sangat kecil satuan ukurannya perlu ditampilkan sehingga benda
dapat direpresentasikan secara menyeluruh kepada pengguna gambar teknik.

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat pembuatan drawing :
1. Tipe Proyeksi
Tipe proyeksi terbagi menjadi dua yaitu ANSI (standar Amerika Serikat) dan ISO (standar Eropa). Pada
praktikum ini tipe yang digunakan adalah ANSI. Berikut adalah contoh lambang proyeksi:

Gambar 7 Tipe Proyeksi

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 4|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

2. Datum
Datum adalah sebuah titik, garis, atau bidang yang digunakan sebagai acuan dalam pengukuran.
Drawing adalah alat untuk mengkomunikasikan desain, sehingga pada drawing harus dicantumkan pula
datum-datum, dan pemberian dimensi harus disesuaikan dengan datum tersebut. Datum bertujuan
agar gambar teknik lebih mudah untuk dipahami oleh operator. Berikut adalah contoh gambar teknik
yang terdapat datum untuk pemberian dimensi :

Gambar 8 Gambar Teknik dengan Datum yang Benar

Berikut adalah contoh gambar teknik yang tidak terdapat datum untuk pemberian dimensi :

Gambar 9 Gambar Teknik tanpa Datum

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 5|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

3. Toleransi Dimensi
Pada SolidWorks, nilai ukuran yang diinput untuk membentuk part merupakan ukuran yang pasti.
Namun dalam kenyataannya, hasil produksi part akan menghasilkan part yang ukurannya tidak sama
persis dengan rancangan/drawing. Karena itu, toleransi dimensi perlu dituliskan pada lembar drawing
untuk menginformasikan batas-batas ukuran yang diperbolehkan. Berikut adalah contoh untuk
menentukan suatu toleransi dimensi:

Gambar 10 Toleransi Dimensi

Pada praktikum kali ini, penulisan toleransi dimensi ditulis pada etiquette. Contoh etiquette:

Gambar 11 Etiquette Bagian Dimensi

4. Toleransi Geometris
Toleransi geometrik adalah toleransi bentuk dari sebuah part. Berikut adalah contoh toleransi
geometri:

Gambar 12 Toleransi Geometris

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 6|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

5. Isometric View
Isometric view adalah sudut pandang dimana proyeksi sudut dari sumbu x, y dan z memiliki besar yang
sama. Tampilan isometrik suatu benda harus merepresentasikan posisi alami benda di dunia nyata.
Contoh isometric view alami (anchor base):

Gambar 13 Isometric View Alami

Contoh isometric view yang tidak alami:

Gambar 14 Isometric View Tidak Alami

6. Standard Three View


Standard 3 View dapat membuat tiga orthographic views dari sebuah part atau assembly yang
ditampilkan secara bersamaan. Standard 3 View dapat menampilkan baik proyeksi first angle maupun
third angle. Contoh Standard 3 View :

Gambar 15 Standard Three View ANSI

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 7|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

7. Annotation & Hole Callout


Dalam gambar teknik part (atau assembly), pada fitur fitur seperti font, helix, dome, wrap, dan hole
callout perlu ditambahkan annotation/hole callout. Contoh penggunaan annotation dan hole callout:

Gambar 16 Annotation & Hole Callout

8. Nama part
Kolom ‘TITLE’ diisi dengan nama benda dan kolom ‘DRW NO’ diisi dengan nomor part. Kolom
‘MATERIAL’ dan ‘WEIGHT’ diisi sesuai material pembuat benda serta massa dari benda pada gambar
teknik.

Gambar 17 Etiquette pada Gambar Teknik

9. Kerapihan
Peletakkan dimensi atau annotation untuk setiap drawing harus dilakukan dengan rapi agar
memudahkan pembaca untuk memahaminya.

10. Kelengkapan
Gambar teknik harus memuat informasi yang lengkap dan jelas mengenai benda/objek gambar.
Penggunaan fitur-fitur seperti section view dan detailed view akan sangat membantu dalam
menjelaskan bagian-bagian benda yang sulit terlihat jika menggunakan fitur standar.

11. Toleransi dimensi produk casting


Saat proses solidifikasi, material produk casting akan mengalami penyusutan akibat pendinginan.. Oleh
karena itu diperlukan toleransi dimensi dalam pembuatan drawing untuk produk Casting, Tabel
toleransi untuk produk casting dapat dilihat pada buku “Fundamentals Modern Manufacturing 4th –
Groover” halaman 254, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 Toleransi Dimensi Casting dan Tabel 3
Toleransi Dimensi Casting (2) di halaman 9 dan 10.

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 8|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

Tabel 2 Toleransi Dimensi Casting

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 9|P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

Tabel 3 Toleransi Dimensi Casting (2)

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 10 | P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I
MODUL 1 | Perancangan Produk Plastik

KEGIATAN PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum Modul 1 adalah sebagai berikut.
1. Setiap praktikan mencari minimal 1 produk yang dibuat melalui proses injection molding berukuran
maksimal 20x20x20 cm3 (tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu kompleks).
2. Benda harus dibawa dalam bentuk fisik (tidak diizinkan membawa dalam bentuk foto) untuk diverifikasi
dan disetujui oleh asisten. Verifikasi akan dilakukan pada Kamis dan Jumat, 8 Februari 2019 untuk kelas
Ganesha dan kelas Cirebon menyesuaikan.
3. Mahasiswa menggambar pola cetakan produk plastik yang telah disetujui menggunakan SolidWorks dan
menjadikannya ke dalam bentuk gambar teknik.
PENGUMPULAN
1. SolidWorks dari produk plastik yang telah disetujui dalam format .sldprt
2. Gambar Teknik produk plastik dalam format .pdf ukuran kertas A4 landscape
3. Laporan diketik pada kertas A4, dengan format sebagai berikut.
• Header
Kiri : Modul 1 PPST 1 PMR 1 – Perancangan Produk Plastik
Kanan : Nama asisten (NIM)
• Footer
Kiri : Kelompok XX
Kanan : Nomor halaman
• Font:
Judul Bab : Cambria 14 (bold)
Subbab : Calibri 12, Bold
Isi : Calibri 11
• Spacing Multiple 1.3, rata kanan kiri
• Margin: kiri 3 cm; kanan, atas, dan bawah 2 cm
• Isi laporan
COVER BAB III ANALISIS
DAFTAR ISI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL 4.1 Kesimpulan
DAFTAR GAMBAR 4.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN 4.2.1 Saran untuk Asisten
1.1 Latar belakang Praktikum 4.2.2 Saran untuk Praktikum
1.2 Tujuan Praktikum DAFTAR PUSTAKA
1.3 Flowchart Praktikum LAMPIRAN
BAB II PENGOLAHAN DATA

REFERENSI
Groover, Mikell P. Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, 4th edition.
2010. New Jersey: Jon Wiley & Sons
Kalpakjian, Serope, dan Steven R. Schmid. Manufacturing Engineering and Technology, 6th edition. 2009. New
Jersey: Prentice Hall
Slide TI-2202: Proses Manufaktur, Proses Pembentukan Plastik, LSP ITB

TI 2002 – Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi I 11 | P a g e


MR 2001 – Praktikum Manajemen Rekayasa I

Anda mungkin juga menyukai