Anda di halaman 1dari 23

OPTIMASI PARAMETER

PEMOTONGAN PROSES BUBUT


 Pokok Bahasan
• Parameter pemotongan pada proses pembubutan
• Faktor- faktor pertimbangan dalam pemesinan
• Komponen waktu produksi
• Komponen ongkos produksi
• Ekonomisasi peralatan bantu
PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES
PEMBUBUTAN

1. Kecepatan Potong (Cutting Speed – Cs)


Adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan
aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu
(meter/menit atau feet/ menit).

Rumus dari cutting speed ( Cs ) :

Cs = π.d.n Meter/menit.

Keterangan:
Cs: Kecepatan potong (m/menit atau feet/menit)
d: diameter benda kerja (mm)
n: putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π: nilai konstanta = 3,14 atau 22/7
2. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit - Rpm)
Adalah kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan
pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit. Maka rumus
untuk putaran mesin menjadi;

Sehingga: Keterangan :
d : diameter benda kerja (mm)
n : kecepatan putaran setiap menit (rpm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14
3. Kecepatan Pemakanan (Feed - F)
Kecepatan pemakanan ditentukan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman
penyayatan,sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman
alat potong dan kesiapan mesin yang akan digunakan. Maka rumus untuk
mencari kecepatan pemakanan (F) adalah ;

Keterangan:
F = f x n (mm/menit).
f = besar pemakanan atau
bergesernya pahat (mm/putaran)
n = putaran mesin (putaran/menit)
4. Waktu Pemesinan Bubut (tm)
Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin bubut, lamanya
waktu proses pemesinannya perlu diketahui/dihitung.
a. Waktu Pemesinan Bubut Rata
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan bubut adalah, seberapa besar
panjang atau jarak tempuh pembubutan (L) dalam satuan mm dan kecepatan pemakanan (F)
dalam satuan mm/menit.
Rumusnya adalah :
L = ℓa+ ℓ (mm)
F = f.n (mm/menit
Keterangan:
f = pemakanan dalam satau putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
la = jarak star pahat (mm)
b. Waktu Pengeboran pada Mesin Bubut
Perhitungan waktu pengeboran pada mesin bubut, pada prinsipnya
sama dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata dan bubut muka.
Perbedaanya hanya terletak pada jarak star ujung mata bornya.
Rumus nya adalah : tm = l/f (menit)
Dimana :
l : panjang pengeboran (mm)
F : pemakanan (mm/put)
OPTIMASI PROSES PEMESINAN

 Apa itu Optimasi proses pemesinan ?


Adalah suatu proses pemesinan untuk mencapai hasil yang ideal
atau optimasi . Optimasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk
mengoptimalkan sesuatu hal yang sudah ada.
Faktor- faktor pertimbangan dalam
pemesinan

1) Faktor – faktor teknis


• Menetapkan mesin yang akan dipakai
• Menentukan jenis pahat yang digunakan ( geometri dan material pahat)
• Menentukan kondisi pemotongan ( v,f,a ).
2) Kecepatan Waktu Produksi
• Jenis mesin yang dipakai
• Pemakaian perkakas bantu
• Jenis pahat yang digunakan
3) Faktor – faktor Ongkos
• Ongkos material
• Ongkos Produksi

Tujuan proses produksi :


a. Ongkos produksi yang paling rendah , sehingga harga produk murah;
b. Kecepatan produksi yang paling tinggi;
c. Keuntungan yang sebesar-besarnya.
KOMPONEN WAKTU PRODUKSI

1. Komponen waktu yang dipengaruhi variabel proses dan;


2. Komponen waktu bebas (nonproduktif)

1) Komponen waktu yang dipengaruhi variabel proses


a. Waktu pemotongan sesungguhnya

tc = lt/vf ; lt/n.f min/produk

Dimana: tc = waktu pemotongan sesungguhnya


lt = panjang pemesinan; mm
vt= kecepatan makan; mm/min
n = putaran poros utama; rev/min
f = gerak makan; mm/rev
b. Waktu penggantian pahat rata-rata

Td.tc/T : min/produk

Dimana:
td = waktu penggantian atau pemesinan pahat; min
T = umur pahat
Tc/T = bagian dari umur pahat yang di gunakan menyelesaikan satu produk
Catatan: untuk mesin NC, td.tc/T = 0 (diabaikan)

Apa itu mesin NC ???

Mesin Numerical Controller (NC)


adalah mesin perkakas serupa
dengan mesin perkakas biasa (
Non NC, konvensional) yang terdiri
dari berbagai jenis sesuai dengan
proses yang dilaksanakannya NC
bubut , NC frais , NC untuk forming
dll
2) Komponen Waktu Bebas ( Non-produktif )

ta = Tlw + Tat + Trt + Tuw + Ts / Nl : min / produk

dimana ,
ta: waktu non produktif (auxillary time)
Tlw: waktu pemasangan benda kerja (time for loading the workplace); min / produk
Tat: waktu penyiapan, yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa/ menggerakkan pahat
dari posisi mula sampai pada posisi siap untuk memotong (advancing time); min/ produk
Trt: waktu pengakhiran , yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa/ menggerakan
pahat kembali ke posisi mula (retracting time); min/produk
Tuw: Waktu pengambilan produk (time for unloading the workplace); min/produk
Ts / Nl: bagian dari waktu penyiapan mesin (ixture & attachments) dibagi rata untuk sejumlah
produk yang di rencanakan untuk dibuat saat itu (N , lot size)
Jadi waktu pemesinan per produk rata – rata:

Tm = ta + tc + td . tc/T; min / produk

Cara Meningkatkan Produktivitas

• Memperkecil waktu non produktif , ta


• Menurunkan waktu pemotongan , tc
• Mempercepat cara penggantian pahat , td

 Memperkecil waktu non produktif

• Menggunakan perkakas bantu ,


• Mesin dilengkapi dengan automatic chacker
• Memperbaiki cara kerja ( bagi produksi yang sedang
berjalan )
 Menurunkan waktu pemotongan , tc :
• Memperbesar kecepatan makan , vf
• Menaikkan gerak makan , f
• Memperbesar putaran spindle , v

 Mempercepat cara penggantian pahat , td :


• Menyediakan pahat cadangan,
• Memakai jenis pahat sisipan .
KOMPONEN ONGKOS PRODUKSI
1. Ongkos total per produk (unit cost), dan
2. Ongkos operasi (Operating cost)

1. Ongkos total per produk ( unit cost )


Rumus yang digunakan :

Cu = Cm + Cplan + ∑ Cp ; Rp / produk

Dimana; Cu = ongkos total ; Rp/ produk


Cm = ongkos material ; Rp/ produk
Cplan = ongkos perencanaan produksi
dalam ongkos perencanaan produk (bila produk ybs dirancang sendiri)
Rp/ produk
Cp = ongkos salah satu proses produksi ; Rp/ produksi
 Ongkos satuan produk diatas diberlakukan saat produk selesai diproses/
dimesin. Jadi, rumus diatas bias diulang pemakaiannya untuk menghitung
ongkos produk sampai diterima konsumen dengan menafsirkan ongkos
bahan dasar sebagai ongkos produksi saat dihasilkan di pabrik ditambah
“ongkos produksi” yang dalam hal ini merupakan produk – jasa
(pengangkutan dan penyimpanan)

a. Ongkos material terdiri dari :


 Harga pembelian material
 Ongkos tak langsung ( indirect cost/ overhead cost )
 Biaya gudang
 Pengangkutan
 Bunga bank ,
 Pajak ,
 Asuransi
 Pemeliharaan , dll
 Rumus perhitungan :

Cm = Cmo + Cmi ; Rp / produk

Dimana : Cmo = harga pembelian ; Rp /produk


Cmi = ongkos tak langsung ; Rp / produk

b. Ongkos proses produksi terdiri dari :


 Ongkos penyiapan dan peralatan
 Ongkos pemesinan
 Ongkos pahat .

Rumus perhitungan :

Cp = C r + C m + C c ;Rp/Produk

Dimana: Cr = ongkos penyiapan dan peralatan; Rp/produk


Cm = ongkos pemesinan; Rp/produk
Cc = ongkos pahat; Rp/produk
2. Ongkos Operasi
Suatu unit produksi adalah mesin atau peralatan produksi yang dilayani
oleh operator, oleh perusahaan, dimanfaatkan atau dijual produknya.
Rumus yang digunakan :

Cj = Cf + Cd + Ci ; Rp/tahun

Dimana: Cj = ongkos operasi pertahun; Rp/tahun


Cf = ongkos tetap pertahun; Rp/tahun
Cd = ongkos variable langsung; Rp/tahun
Ci = ongkos variable tak langsung; Rp/tahun
a. Ongkos operasi tetap pertahun adalah ongkos yang di pikul perushaan atas
pemilihan suatu mesin/alat produksi yang scara tetap harus di bayar setiap tahun,
seperti :
 Bunga Pinjaman
 Pajak
 Asuransi
 Dll
b. Ongkos variable langsung pertahun adalah ongkos yang di pikul perusahaan
pertahun akibat pengaruh langsung dari kegiatan pemesinan yang dilakukan
seperti :
 Ongkos bahan bantu (missal : cairan pendingin)
 Ongkos daya listrik
 Ongkos Operator
c. Ongkos variable tak langsung pertahun adalah ongkos yang dipikul
perusahaan pertahun akibat pengaruh tidak langsung dari kegiatan
pemesinan yang dilakukan seperti :
 Kontrol kualitas
 Penjualan,
 Administrasi , dll
EKONOMISASI PERKAKAS BANTU
 Perkakas bantu adalah suatu alat yang dibuat untuk membantu
pengerjaan benda kerja dalam menentukan lokasi, memegang benda
kerja, dan menuntun perkakas potong.
Disebabkan ketelitian dan ketahanan yang harus dipunyai perkakas
bantu, maka ongkos pembuatannya akan relative tinggi. Walaupun
perkakas bantu dapat menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi,
perkakas tidak dapat di pertanggung jawabkan bila ongkosnya tidak
diimbangi oleh penghematan dalam ongkos produksi
 Faktor–faktor yang mempengaruhi analisa ekonomis perkakas bantu dan
perumusan faktor-faktor ini dalam penentuan keseimbangan ekonomis
adalah sebagai berikut:
a) Ongkos perkakas bantu
b) Ongkos bunga dari ongkos perkakas bantu
c) Penghematan dalam ongkos buruh akibat pemakaian perkakas bantu ini
d) Penghematan dalam ongkos mesin produksi akibat produktivitas yang meningkat
e) Jumlah benda kerja yang akan diproduksi dengan bantuan perkakas bantu tersebut
.

Anda mungkin juga menyukai