90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15
105 75 1,5 2,1 3,1 4,1 5,2 6,2 7,3 8,3 9,3 11 16
150 30 2 4 6 8 10 12 14 16 16 20 30
165 15 4 8 12 16 20 24 27 31 35 39 58
Catatan tabel 7.1
Catatan : Ketika membubut bertingkat sudut
90o, kedalaman potong dapat menjadi sangat
besar (Gambar 7.3).
Agar supaya pahat dapat melakukan penyayatan
tersebut sebaiknya dipilih ukuran pahat yang
relatif besar, atau menambah proses facing.
Gambar 7.3. Pemotongan bertingkat
dengan sudut 90o (shoulder)
B. Langkah 2 : Penentuan radius ujung pahat (rε)
dan gerak makan (f)
Radius
ujung (rε)
mm
0,4 0,8 1,2 1,6 2,4
Gerak
makan
maksimu
m (f)
mm/put 0,25-0,35 0,4-0,7 0,5-1,0 0,7-1,3 1,0-1,8
Lanjutan...
Kebanyakan proses pengasaran menggunakan radius
ujung 1,2 -1,6 mm.
Tabel 7.2 tersebut berdasarkan bahwa gerak makan
yang direkomendasi adalah 2/3 rε. Gerak makan yang
tinggi dapat digunakan apabila :
Pahat memiliki ujung potong yang kuat dengan sudut
sayat pahat minimal 60o.
Memiliki satu sisi potong
Digunakan pada sudut masuk (Кr ) lebih kecil dari 90o.
Menggunakan bahan yang memiliki ketermesinan yang
baik dan kecepatan potongnya moderat (sekitar harga
tengah antara maksimal dan minimal)
Lanjutan...
Umur
pahat
(menit) 10 15 20 25 30 45 60
Faktor
koreksi
1,1
1,0 0,95 0,90 0,87 0,80 0,75
0