BAB III
SISTEM PERAWATAN
2. Sistem Sirkulasi Udara (Air Conditioning) sebagai penunjang aktifitas karyawan dan
sebagai pelindung komponen elektronik.
3. Penyediaan perlengkapan keselamatan kerja.
4. Penyediaan Crane sebagai pendukung operasional.
5. Forklif (Heavy Equipment) digunakan sebagai penunjang proses produksi.
6. Tambangan digunakan sebagai jembatan untuk memindah gerbong.
7. Sepeda sebagai alat transportasi di lingkup area pabrik.
3.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PT INKA Madiun merupakan industri besar berteknologi canggih dengan jumlah
karyawan yang besar serta bergerak dalam bidang manufaktur dan produk jasa lainnya.
Hal ini dapat mengundang bahaya potensial tinggi terhadap karyawan dan masyarakat
sekitar pabrik. Dengan demikian diperlukan pengendalian sedini mungkin terhadap
gejala-gejala penyebab timbulnya bahaya untuk melindungi seluruh karyawan dan
masyarakat sekitarnya serta menekan kerugian perusahaan yang dapat ditimbulkan
karena kecelakaan yang terjadi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program yang mutlak harus
dikerjakan dalam setiap perusahaan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian
kerugian akibat kecelakaan, kerusakan harta benda perusahaan, serta kerusakan
lingkungan dan penyakit akibat kerja. Penerapan K3 di PT INKA Madiun sebagai usaha
penjabaran Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan peraturan K3 lainnya dalam rangka
perlindungan terhadap seluruh aset perusahaan baik sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya.
Program K3 telah terintegrasi dalam seluruh fungsi perusahaan, baik fungsi
perencanaan, produksi, dan pemasaran serta fungsi lainnya dalam perusahaan. Tanggung
jawab pelakanaannya merupakan kewajiban seluruh karyawan dan orang yang bekerja
atau berada di lingkungan perusahaan.
Keberhasilan penerapan K3 didasarkan atas kebijakan pengelolaan K3 yang
diambil oleh pimpinan perusahaan yang di antaranya adalah:
1. Komitmen top manajemen.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien.
Sasaran K3
1. Memenuhi Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Memenuhi Permenaker No. PER/05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Mencapai nihil kecelakaan.
3.5.3 Batasan dan Sasaran Keselamatan Kerja
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
PT. INKA (PERSERO)
MADIUN
Batasan
1. Safety (Keselamatan Kerja) - Konteks Perorangan
Sebagai minimasi kontak antara manusia dan bahaya, dan terutama
dihubungkan dengan pencegahan orang terhadap bahaya yang dapat
mengakibatkan penderitaan fisik.
2. Safety (Keselamatan Kerja)
Kebebasan manusia dari bahaya yang dapat merugikan perusahaan baik
dari segi keselamatan, kesehatan, keamanan, dan pencemaran lingkungan.
3. Kesehatan kerja
Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well being of the individual)
4. Insiden
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, apabila pada saat itu terjadi
sedikit perubahan akan mengakibatkan terjadinya accident.
5. Kecelakaan
Sebagai suatu peristiwa yang tidak diharapkan, tidak direncanakan,
dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, dalam rangkaian peristiwa yang
terjadi karena berbagai sebab, yang mengakibatkan kerusakan atau bentuk
kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari
kerugian-kerugian tadi.
6. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan, semenjak ia
meninggalkan rumah kediamannnya menuju tempat pekerjaannya, selama
jam kerja dan istirahat, maupun sekembalinya dari tempat kerjanya menuju
rumah kediamannya dengan melalui jalan yang biasa ditempuhnya.
Sasaran Keselamatan Kerja
Sasaran usaha keselamatan kerja mempunyai beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Kemanusiaan
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
PT. INKA (PERSERO)
MADIUN
2. Ekonomi
Berupaya menghindarkan terjadinya kerugian bagi perusahaan dari
kegiatan produksi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
3. Sosial
Berupaya menciptakan kesejahteraan sosial dan memberikan
perlindungan bagi masyarakat terhadap bahaya–bahaya yang timbul
akibat dari kegiatan perusahaan.
4. Hukum
Berupaya melaksanakan perundang-undangan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah di perusahaan.
3.5.4 Manajemen Dan Konsepsi Keselamatan Kerja
Manajemen K3 merupakan ilmu pengetahuan sekaligus seni dalam usaha
seseorang atau kelompok untuk menekan semaksimal mungkin terjadinya
kerugian bagi suatu perusahaan sebagai akibat dari suatu kecelakaan dengan cara
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan perusahaan.
Konsepsi keselamatan kerja adalah pola berfikir tercapainya iklim kerja
yang aman, nyaman, dan mengikuti setiap prosedur yang ada di perusahaan.
Konsepsi ini bukan merupakan suatu program prosedur, modal, dasar atau
pengaruh pencegahan kecelakaan menuju kerja yang selamat atau keselamatan
kerja.
Cara yang paling efektif dalam menjalankan fungsi keselamatan kerja di
perusahaan adalah Built-in or integrated safety, yaitu prosedur-prosedur dalam
perusahaan yang diperlukan untuk mengelola dua modal dasar yang ada menuju
tercapainya efisiensi perusahaan (produksi) dengan memasukkan unsur-unsur
safety sebagai landasan.
3.5.5 Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri
1. Topi keselamatan (safety head)
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
PT. INKA (PERSERO)
MADIUN
g. Masker gas dengan udara dari blower yang digerakkan tangan (a hand
operated blower)
Digunakan untuk melindungi mata, hidung, mulut dari gas/uap/fumes
yang dapat menimbulkan gangguan pada keselamatan dan kesehatan
karyawan.
Syarat pemakaian :
Dapat digunakan di daerah yang kadar oksigennya kurang, kontaminasi
gas/uap/fumes yang tinggi dan dapat dipergunakan terus menerus
sepanjang blower diputar dimana pengambilan udara blower harus dari
tempat yang bersih, bebas dari kontaminasi.
6. Alat Pelindung kepala
Jenis-jenis alat pelindung kepala:
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
PT. INKA (PERSERO)
MADIUN
7. Sarung tangan
Digunakan untuk melindungi tangan terhadap bahaya fisik, kimia dan listrik.
Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
PT. INKA (PERSERO)
MADIUN
2. Penentuan kriteria dan metode yang diperlukan untuk menjamin pengoperasian dan
pengendalian proses berjalan efektif.
3. Pemastian tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pengoperasian
proses-proses tersebut.
4. Pelaksanaan tindakan-tindakan yang perlu untuk mencapai hasil yang direncanakan
untuk upaya perbaikan proses secara berkelanjutan.