Anda di halaman 1dari 20

PT.

MADHANI TALATAH NUSANTARA


CONSTUCTIONS
CONSTUCTIONS AND
AND MINING
MINING CONTRACTORS
CONTRACTORS

P R E S E N TA S I A K H I R M A S A P RO B AT I O N
PL ANT FOREMAN MEKANIK

DISUSUN OLEH:
SYUKUR PANGARIBOWO FAHAMI

SITE #O54C MHU MMG, LOA KULU, KUTAI KARTANEGARA


DAFTAR ISI
1. DATA PRIBADI
2. PENGERTIAN PLANT
3. STRUKTUR ORGANISASI PLANT DEPT. SITE MHU MMG
4. VISI DAN MISI PLANT
5. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS SESUAI DIATUR DALAM KEPMEN
NO. 1827 TAHUN 2018
6. FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB MEKANIK FOREMAN
7. KPI PLANT DEPARTEMEN
8. AKTIVITAS DAN EVIDEN SELAMA MENJALANI MASA PROBATION
9. KENDALA SELAMA MENGHADAPI MASA PROBATION
10. IDE PERBAIKAN
1. DATA PRIBADI

Nama : Syukur Pangarobowo Fahami


TTL : Tangerang, 08 Februari 1991
NIK : 13017
DOH : 10 Januari
Jabatan : Foreman Mekanik
Departemen : Plant
Site : 054C MHU MMG
2. PENGERTIAN PLANT

Secara garis besar:

Plant adalah salah satu departement dalam suatu perusahaan


yang tugas utamanya adalah untuk melakukan maintenance
alat atau mesin yang digunakan departemen produksi
sehingga performance alat akan terus terjaga hingga
mencapai lifetime yang di rencanakan dalam proses mining.
3. STRUKTUR ORGANISASI
4. VISI DAN MISI PLANT
VISI :
Sebagai Total Support Business perusahaan untuk
mencapai performance kerja dan productivity yang
tinggi dengan menjalankan kegiatan operasional yang
prima diserta dukungan team work yang kuat dengan
memperhatikan aspek - aspek Health, Safety dan
Environtment.

MISI :
Zero Accident, High Availability, Quick Response, High
Quality, Reliable Cost.
sumber : Handbook divisi plant
5. TUGAS & TANGGUNGJAWAB PENGAWAS MENURUT
KEPMEN NO 1827 TAHUN 2018 LAMPIRAN 1
Tugas dan Tanggungjawab Pengawas Operasional
a. Betanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi
bawahannya;
b. Melaksanakan Inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian;
c. Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya dan
d. Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian.

Tugas dan tanggungjawab Pengawas Teknis


a. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta
pemeliharaan yang benar dari semua peralatan yang menjadi tugasnya;
b. Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup yang menjadi
tanggung jawabnya;
c. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian dari pekerjaan
permesinan dan kelistrikan serta peralatan;
d. Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian;
e. Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum
digunakan, setelah dipasang, kembali atau diperbaiki dan
f. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan
serta semua perbaikan permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan, dan semua mesin-mesin
lainnya yang dipergunakan.
6. Fungsi Dan Tanggung Jawab Plant Foreman Mekanik:

Foreman Mekanik berfungsi sebagai leader di dalam pekerjaan yang


bertangung jawab langsung terhadap proses pekerjaan dan memberi
pengarahan/keputusan langsung dalam proses maintenance dalam
lingkup tanggung jawabnya sesuai dengan SOP dan faktor keselamatan
kerja.

Tanggung jawab Foreman Mekanik :


1. Mengawasi langsung pekerjaan mekanik dan memberikan petunjuk
atas pekerjaan yang dilakukan oleh mekanik.
2. Mendistribusikan pekerjaan secara merata dan efisien kepada mekanik.
3. Memeriksa unit sebelum dan sesudah service/repair oleh mekanik.
4. Mampu membuat dan mengkoreksi JSA.
5. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja
sama team yang solid.

6.
7. KPI PLANT DEPARTEMEN
1. Physical Availability (PA)
PA adalah ukuran kemampuan suatu peralatan untuk
beroperasi dibandingkan dengan total breakdown yang
diekspresikan dalam bentuk persentase.

PA = Possible Hours (24 x Jumlah Hari)– Total Downtime (Us+S)


x 100%
Possible Hours (24 x jumlah Hari )

2. Mean Time Between Stoppage (MTBS)

MTBS adalah Rata-rata lamanya waktu antara unit saat mulai


beroperasi sampai dengan shutdown. Parameter ini dipakai untuk
mengukur ketahanan alat serta keefektifan dalam pelaksanaan repair &
maintenance suatu alat.

MTBS (Hours) = Operating hours


Number of shutdown in the periode
7. KPI PLANT DEPARTEMEN
3. Mean Time To Repair (MTTR)
MTTR adalah Rata-rata lamanya waktu yang dibutuhkan
umtuk memperbaiki unit.

MTTR (hours) = Total down time (hours)


Number of shutdown in the periode

4. Service Accuracy
Service Accuracy adalah ketepatan pelaksanaan service sesuai hours
meter unit dengan toleransi plus minus 25 hours.
7. AKTIVITAS SELAMA MENJALANI MASA
PROBATION

1. Pelaksanaan prestart briefing yang tepat waktu


2. Pembagian tugas dan man power untuk pekerjaan setiap
awal shift serta catatan pendingan di akhir shift.
3. Pengawasan dalam pengerjaan atau perbaikan unit.
4. Pengawasan pembuatan daily report mekanik (MTC)
5. Pembuatan hazard, inspeksi dan observasi safety report
setiap bulan.
8. EVIDENCE SELAMA MENJALANI MASA
PROBATION

1. Memimpin pelaksanaan pre start briefing.


2. Pembagian tugas dan man power untuk pekerjaan
setiap awal shift serta catatan pendingan di akhir shift.
3. Pengawasan dalam pengerjaan atau perbaikan unit.
4. Pengawasan pembuatan MTC mekanik
5. Pembuatan hazard, inspeksi dan observasi safety
report setiap bulan.
9. KENDALA SELAMA MENGHADAPI MASA
PROBATION

Kendala :
1. Lokasi workshop dan office yg jauh.
2. Part Manual yang belum lengkap.
3. Monitoring MIP dan Greasing yang masih minim.
4. Sarana service truck dan pitstop yang terbatas.
5. Job desk dan rasa tanggung jawab tentang MIP dan
greasing yang perlu ditingkatkan.
10. IDE PERBAIKAN
Pembuatan Form untuk Monitoring Daily Greasing dan MIP
Kendala dilapangan sebelum dan sesudah improvement

 Kondisi actual di lapangan


1. Posisi pitstop yang berada di pit 13
2. Komposisi man power yang berubah-ubah
3. Greasing dan MIP “TR” yang harus mengikuti schedule Refueling di disposal
4. Terdapat permintaan mendadak yang membutuhkan service truck
5. Tidak ada monitoring greasing dan MIP sehingga tidak meratanya greasing pada unit-unit alat berat

 Kondisi setelah improvement


1. Pengaturan MIP dan Greasing yang lebih terkoordinasi
2. Actual greasing dan MIP merata terhadap semua unit
3. Dokumentasi laporan greasing dan MIP lebih rapi dan jelas untuk menetukan skala preoritasnya

 Hasil
1. Kualitas Greasing dan MIP lebih baik dan teratur
2. Mengurangi frekuensi operator minta unscheduled greasing
3. Life time komponen bushing dan pin yang terjaga dan dapat mencapai schedulenya
10. IDE PERBAIKAN
PENUTUP
Dikarenakan dengan situasi dan kondisi kita yang
terbatas diharapkan proses maintenance yang sedang
berjalan dapat diimplementasikan sesuai dengan SOP
dan job desk masing-masing dengan rasa tanggung jawab.
Dengan adanya improvement ini dan dengan ide
perbaikan lainnya nanti diharapkan agar reporting dan
monitoring agar terdata dengan disiplin dan rapi.
Dan dengan berdasarkan data pekerjaan yang
termonitoring, proses preventive maintenance dapat
terjaga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai