Anda di halaman 1dari 393

LBAMP19800

Buku Pedoman Pengoperasian & Perawatan

HYDRAULIC
PC195LC-8

PC195LC-8
EXCAVATOR
SERIAL NUBERS PC195LC-8 J10001 - UP

! PERINGATAN
Pemakaian alat secara tidak aman dapat menyebabkan luka
serius atau kematian, Operator dan orang yang merawat alat
harus membaca Buku Pedoman ini sebelum mengoperasikan
dan merawat alat. Buku Pedoman ini harus disimpan dekat
dengan alat sebagai pegangan dan diperhatikan oleh seluruh
personil yang berhubungan dengan alat ini.

*LBAMP19800* PEMBERITAHUAN
Komatsu mempunyai Buku Pedoman Pengoperasian &
0 Perawatan dalam versi bahasa lain. Hubungi distributor lokal
@ 2016 KOMATSU anda, jika memerlukan Buku Pedoman dalam bahasa lain.
All Right Reserved
Printed in Indonesia 10-2016
KATA PENGANTAR

1-1
SEBELUM MEMBACA MANUAL INI KATA PENGANTAR

SEBELUM MEMBACA BUKU PEDOMAN INI


Buku pedoman ini membahas secara rinci tentang pengoperasian dan cara melakukan pemeriksaan dan perawatan
untuk mesin ini yang harus dipatuhi agar dapat menggunakan mesin dengan aman. Kebanyakan kecelakaan terjadi
karena tidak mematuhi aturan-aturan keselamatan mendasar untuk pengoperasian dan perawatan mesin.
Baca, pahami dan patuhi semua aturan keselamatan dan peringatan di dalam buku pedoman ini dan yang ada di
mesin sebelum melaksanakan pengoperasian dan perawatan. Jika hal ini tidak dilakukan akan dapat mengakibatkan
cidera serius atau kematian.
Komatsu tidak dapat memprediksikan setiap keadaan yang dapat menimbulkan bahaya potensial ketika mesin
digunakan. Oleh karena itu, pesan-pesan peringatan keselamatan di dalam buku pedoman ini dan yang ada pada
mesin mungkin tidak mencakup seluruh kemungkinan aturan keselamatan. Jika Anda melakukan pengoperasian,
pemeriksaan, atau perawatan pada kondisi-kondisi yang tidak diuraikan di dalam buku pedoman ini, Anda harus
memahami, bahwa merupakan tanggungjawab Anda untuk melaksanakan aturan keselamatan yang diperlukan untuk
memastikan keselamatan. Anda maupun orang lain tidak boleh terlibat di dalam penggunaan atau tindakan-tindakan
yang dilarang yang diuraikan di dalam buku pedoman ini. Pengoperasian dan perawatan mesin yang dilakukan dengan
tidak tepat dapat berbahaya dan dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.

Jika Anda menjual mesin milik Anda, pastikan Anda memberikan buku pedoman ini kepada pemilik yang baru
bersamaan dengan menyerahkan mesin.
Simpanlah selalu Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan ini
di tempat penyimpanan untuk yang ditunjukkan di gambar sebelah
kanan agar semua personil dapat membacanya setiap saat.

Tempat Penyimpanan Buku Pedoman Pengoperasian dan


Perawatan: tempat majalah ada di sebelah kiri tempat duduk
operator.

Jika buku pedoman ini hilang atau rusak, segera hubungi distributor dan beritahukan tentang nama model dan Nomor
seri mesin untuk memperoleh penggantinya. Untuk rincian mengenai nama model mesin dan Nomor seri mesin, lihat
pelat Nomor seri mesin. Untuk memperoleh Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan yang sesuai, Anda perlu
memberikan nama model dan Nomor seri mesin kepada distributor Komatsu.

Buku pedoman ini menggunakan Sistem Satuan Internasional (SI) untuk satuan pengukuran. Untuk acuan, satuan-
satuan yang teloah digunakan pada edisi sebelumnya diberikan di dalam ( ).

Penjelasan, nilai dan ilustrasi pada buku pedoman ini dipersiapkan sesuai dengan informasi terakhir yang tersedia saat
itu. Perbaikan yang berkelanjutan dalam segi disain mesin ini dapat menimbulkan perubahan-perubahan tambahan
tidak akan dijelaskan dalam buku pedoman ini secara detail. Hubungi Komatsu atau distributor Komatsu untuk
mendapatkan informasi terbaru yang berkenaan dengan mesin Anda dan pertanyaan berkenaan dengan informasi
yang terdapat dalam buku pedoman ini.
• Nomor dalam lingkaran yang tercantum pada ilustrasi sama dengan nomor yang ada dalam () di dalam teks.
(Contoh: (1))
Komatsu mengeluarkan mesin yang sesuai dengan semua peraturan dan standar yang berlaku dari negara-negara
pembeli. Jika mesin ini dibeli di negara lain, mungkin ada peralatan atau spesifikasi keselamatan yang kurang dan
dibutuhkan oleh negara Anda. Jika ada pertanyaan apakah produk Anda sesuai dengan standar dan peraturan yang
diterapkan negara Anda, silahkan menghubungi Komatsu atau distributor Anda sebelum mengoperasikan mesin.

1-2
KATA PENGANTAR INFORMASI KESELAMATAN

INFORMASI KESELAMATAN
Untuk memastikan Anda dapat menggunakan alat dengan aman, aturan keselamatan dan label-label tercantum di
dalam Buku Pedoman ini dan ditempelkan di alat untuk memberikan penjelasan tentang situasi-situasi yang melibatkan
potensi bahaya dan cara-cara menghindari situasi-situasi tersebut.

Isyarat Kata
Isyarat kata berikut ini dipakai untuk memberitahu anda bahwa ada potensi bahaya yang dapat menyebabkan cidera
atau kerusakan.
Di dalam buku pedoman ini dan pada label-label alat, isyarat kata berikut dipakai untuk memperingatkan tingkat potensi
bahaya.

Menandakan situasi bahaya yang pasti terjadi yang, jika tidak dihindari, akan
! BAHAYA mengakibatkan kematian atau cidera serius.

Menandakan situasi potensi bahaya yang, jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan
! PERINGATAN kematian atau cidera serius.

Menandakan situasi potensi bahaya yang, jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan
! PERHATIAN cidera ringan atau sedang. Dipakai juga untuk memperingatkan praktek tidak
aman yang dapat mengakibatkan kerusakan properti.

Contoh pesan keselamatan peringatan yang menggunakan isyarat kata.

! PERINGATAN
Ketika berdiri dari tempat duduk operator, selalu pasang lock lever ke posisi LOCK. Jika control lever yang
tidak dikunci tanpa sengaja tersenggol, maka dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.

Isyarat-Isyarat Kata Lainnya

Selain yang telah disebutkan di atas, isyarat kata berikut ini digunakan untuk menunjukkan pencegahan bahaya yang
harus dipatuhi untuk melindungi alat atau untuk memberi informasi yang bermanfaat untuk diketahui.

Kata ini digunakan untuk pencegahan bahaya yang harus dilakukan untuk
PEMBERITAHUAN menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperpendek umur alat.

PERHATIAN Kata ini digunakan untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk diketahui.

1-3
INFORMASI KESELAMATAN KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN
PENGGUNAAN MESIN
Peralatan Komatsu ini didesiin untuk umumnya dipakai pada pekerjaan berikut ini:
• Pekerjaan Penggalian (Digging)
• Pekerjaan Perataan Tanah (Leveling)
• Pekerjaan Pembuatan Parit (Ditching)
• Pekerjaan Pemuatan (Loading)
• Pekerjaan Pembongkaran (Demolition)

Untuk informasi lebih lanjut, baca bagian “APLIKASI YANG DISARANKAN (HALAMAN 3-166)”.

ARAH MESIN

(A) Depan (E) Tempat duduk operator


(B) Belakang (F) Sprocket
(C) Kiri
(D) Kanan

Di dalam buku pedoman ini, istilah front (depan), rear (belakang), left (kiri), dan right (kanan) berarti arah travel jika
dilihat dari tempat duduk operator ketika tempat duduk operator menghadap kedepan dan sprocket ada dibelakang
mesin.

JARAK PANDANG DARI TEMPAT DUDUK OPERATOR


Mesin ini memenuhi Standar jarak pandang (ISO 5006).
Mesin ini memiliki jarak pandang dari ketinggian 1,5 m pada suatu titik berjarak 1 m dari tepi luar mesin, dan jarak
pandang sekeliling 12 m.

STRUKTUR PELINDUNG
Mesin ini adalah ROPS yand memenuhi ISO12117-2:2008 apabila terpasang plat ROPS - lihat “LOKASI LABEL
KESELAMATAN (HALAMAN 2-6)” untuk lokasi plat ROPS.

1-4
KATA PENGANTAR INFORMASI KESELAMATAN

INFORMASI PRODUK
Ketika meminta perbaikan atau memesan suku cadang pengganti, beritahu distributor Komatsu Anda tentang item-
item berikut.

NOMOR IDENTIFIKASI PRODUK (PIN)/PELAT NOMOR SERI ALAT


Ada di bagian kanan bawah dari cab operator.
Desain pelat nama berbeda-beda menurut wilayah.

PERATURAN EPA, PELAT NOMOR SERI ENGINE


Ada di bagian atas engine cylinder head cover.

EPA: Environmental Protection Agency, U.S.

1-5
INFORMASI KESELAMATAN KATA PENGANTAR

POSISI SERVICE METER


Service meter ada di atas monitor alat.

TABEL UNTUK MEMASUKKAN NOMOR SERI ALAT DAN DISTRIBUTOR

Nomor Seri Alat

Nomor Seri Engine

Nomor identifikasi produk (PIN)


Nama Distributor

Alamat

Petugas Servis

Telefon /Fax

1-6
KATA PENGANTAR INFORMASI KESELAMATAN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................... 1- 1
SEBELUM MEMBACA BUKU PEDOMAN INI.................................................................................................... 1- 2
INFORMASI KESELAMATAN............................................................................................................................. 1- 3
PENDAHULUAN................................................................................................................................................. 1- 4
PENGGUNAAN MESIN................................................................................................................................ 1- 4
ARAH MESIN............................................................................................................................................... 1- 4
JARAK PANDANG DARI TEMPAT DUDUK OPERATOR............................................................................ 1- 4
STRUKTUR PELINDUNG............................................................................................................................ 1- 4
INFORMASI PRODUK ....................................................................................................................................... 1- 5
NOMOR IDENTIFIKASI PRODUK (PIN)/PELAT NOMOR SERI MESIN..................................................... 1- 5
PERATURAN EPA, PELAT NOMOR SERI ENGINE.................................................................................... 1- 5
POSISI SERVICE METER........................................................................................................................... 1- 6
NOMOR SERI MESIN DAN DISTRIBUTOR ANDA..................................................................................... 1- 6
KESELAMATAN ....................................................................................................................................................... 2- 1
KESELAMATAN ................................................................................................................................................. 2- 2
LABEL KESELAMATAN...................................................................................................................................... 2- 5
LOKASI LABEL KESELAMATAN................................................................................................................. 2- 6
LABEL KESELAMATAN............................................................................................................................... 2- 7
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM YANG LAZIM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN.................... 2- 14
PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MEMULAI PENGOPERASIAN..........................................................2- 14
PERSIAPAN UNTUK PENGOPERASIAN YANG AMAN..............................................................................2- 14
PENCEGAHAN KEBAKARAN ....................................................................................................................2- 16
KEWASPADAAN SAAT NAIK-TURUN MESIN............................................................................................2- 17
JANGAN SAMPAI TERSANGKUT PADA PERALATAN KERJA...................................................................2- 19
KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN STRUKTUR PELINDUNG...............................................................2- 19
PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA YANG JATUH, TERPENTAL, BENDA MENONJOL......... 2- 20
MODIFIKASI TANPA IJIN.............................................................................................................................2- 21
KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL............................ 2- 21
KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN KACA CAB.......................................................................................2- 21
KEWASPADAAN KETIKA MENJALANKAN ENGINE DI DALAM GEDUNG...............................................2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN .....................................................................................2- 22
KEWASPADAAN DI TEMPAT KERJA..........................................................................................................2- 22
MENGHIDUPKAN ENGINE ........................................................................................................................2- 24
PENGOPERASIAN......................................................................................................................................2- 26
PENGANGKUTAN........................................................................................................................................2- 34
PENARIKAN MESIN (TOWING)..................................................................................................................2- 35
MENGANGKAT BENDA DENGAN BUCKET ..............................................................................................2- 35
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN ...............................................................................................2- 36
KEWASPADAAN SEBELUM MULAI PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN.................................................2- 36
KEWASPADAAN UNTUK PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN..................................................................2- 40
PENGOPERASIAN ..................................................................................................................................................3- 1
GAMBAR ILUSTRASI PERALATAN ..................................................................................................................3- 2
GAMBAR MESIN SECARA KESELURUHAN..............................................................................................3- 2
KONTROL DAN GAUGE..............................................................................................................................3- 3
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI..........................................................................................................3- 5
SISTEM MONITORING................................................................................................................................3- 5
TOMBOL-TOMBOL (SWITCH).....................................................................................................................3- 71
CONTROL LEVER DAN PEDAL..................................................................................................................3- 75
SUN ROOF (JENDELA ATAP).....................................................................................................................3- 78
1-7
PENDAHULUAN KATA PENGANTAR

JENDELA DEPAN (WINDSHIELD)..............................................................................................................3- 78


PALU DARURAT .........................................................................................................................................3- 84
KUNCI PINTU...............................................................................................................................................3- 84
CAP YANG DILENGKAPI LOCK..................................................................................................................3- 85
DRINK BOX..................................................................................................................................................3- 87
MAGAZINE BOX..........................................................................................................................................3- 87
ASBAK..........................................................................................................................................................3- 87
TOMBOL-TOMBOL PENGATUR AC ...........................................................................................................3- 88
RADIO......................................................................................................................................................... 3-101
DAYA LISTRIK TAMBAHAN ....................................................................................................................... 3-106
FUSE........................................................................................................................................................... 3-107
FUSIBLE LINK ............................................................................................................................................ 3-108
CONTROLLER............................................................................................................................................ 3-108
TOOL BOX.................................................................................................................................................. 3-108
GREASE GUN HOLDER............................................................................................................................. 3-109
ALAT PEMADAM KEBAKARAN.................................................................................................................. 3-109
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN ......................................................................................... 3-110
SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE...................................................................................................... 3-110
MENGHIDUPKAN ENGINE........................................................................................................................ 3-132
SETELAH ENGINE DIHIDUPKAN ............................................................................................................. 3-135
MEMATIKAN ENGINE ................................................................................................................................ 3-146
PENGOPERASIAN MESIN ........................................................................................................................ 3-147
MENYETIR MESIN ..................................................................................................................................... 3-151
MELAKUKAN SWING ................................................................................................................................ 3-153
PENGOPERASIAN DAN KONTROL PERALATAN KERJA ....................................................................... 3-154
MODE KERJA............................................................................................................................................. 3-156
PENGOPERASIAN YANG HARUS DIHINDARI......................................................................................... 3-158
INFORMASI TENTANG PENGOPERASIAN UMUM.................................................................................. 3-161
TRAVELING DI KEMIRINGAN.................................................................................................................... 3-163
KELUAR DARI PERANGKAP LUMPUR..................................................................................................... 3-165
APLIKASI YANG DISARANKAN................................................................................................................. 3-166
MENGGANTI DAN MEMBALIK BUCKET .................................................................................................. 3-168
MEMARKIR MESIN..................................................................................................................................... 3-172
PEMERIKSAAN MESIN SETELAH PEKERJAAN HARIAN........................................................................ 3-173
PEMASANGAN KUNCI............................................................................................................................... 3-174
PENGANGKUTAN............................................................................................................................................. 3-175
PROSEDUR PENGANGKUTAN................................................................................................................. 3-175
MELAKUKAN BONGKAR-MUAT DENGAN TRAILER................................................................................ 3-176
MENGANGKAT MESIN............................................................................................................................... 3-186
PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN............................................................................................................ 3-188
INFORMASI TENTANG PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN .............................................................. 3-188
SETELAH PEKERJAAN HARIAN SELESAI............................................................................................... 3-190
SETELAH CUACA DINGIN BERAKHIR...................................................................................................... 3-190
PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA........................................................................................................... 3-191
SEBELUM PENYIMPANAN........................................................................................................................ 3-191
SELAMA PENYIMPANAN........................................................................................................................... 3-191
SETELAH PENYIMPANAN......................................................................................................................... 3-192
MENGHIDUPKAN MESIN SETELAH PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA......................................... 3-192
MASALAH DAN TINDAKAN.............................................................................................................................. 3-193
BAHAN BAKAR HABIS............................................................................................................................... 3-193

1-8
KATA PENGANTAR PENDAHULUAN

KEJADIAN-KEJADIAN YANG BUKAN MERUPAKAN KERUSAKAN ........................................................ 3-193


MENARIK MESIN........................................................................................................................................ 3-194
LOBANG KAIT UNTUK MENARIK MESIN RINGAN.................................................................................. 3-195
KONDISI PEKERJAAN BERAT................................................................................................................... 3-195
BATERAI HABIS.......................................................................................................................................... 3-196
MASALAH LAIN.......................................................................................................................................... 3-200
PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA (AIR COOLER) SECARA BERHATI-HATI............................................ 3-206
PEMBERITAHUAN...................................................................................................................................... 3-206
FUNGSI SAKLAR PADA PENDINGIN UDARA (AIR COOLER)................................................................. 3-206
PERAWATAN.............................................................................................................................................................4- 1
INFORMASI PERAWATAN.................................................................................................................................4- 2
SERVIS SECARA GARIS BESAR......................................................................................................................4- 4
MENANGANI OLI, BAHAN BAKAR, COOLANT, DAN MENYELENGGARAKAN KLINIK OLI ...................4- 4
PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK...............................................................................................................4- 7
KOMPONEN YANG AUS ...................................................................................................................................4- 8
DAFTAR KOMPONEN YANG AUS..............................................................................................................4- 8
BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN ..................................................4- 9
MERK YANG DIREKOMENDASIKAN, KUALITAS YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK PRODUK-
PRODUK SELAIN OLI ASLI KOMATSU......................................................................................................4- 11
SPESIFIKASI TENAGA PUTAR PENGENCANGAN .........................................................................................4- 12
DAFTAR TENAGA PUTAR PENGENCANGAN........................................................................................... 4-12
SAFETY PARTS PENTING ...............................................................................................................................4- 13
DAFTAR SAFETY PARTS PENTING...........................................................................................................4- 14
JADWAL PERAWATAN.......................................................................................................................................4- 15
DIAGRAM JADWAL PERAWATAN .............................................................................................................4- 15
INTERVAL PERAWATAN UNTUK HYDRAULIC BREAKER........................................................................4- 17
PROSEDUR PERAWATAN ................................................................................................................................4- 18
BILA DIPERLUKAN......................................................................................................................................4- 18
MEMERIKSA SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE ............................................................................... 4- 47
PERAWATAN SETIAP 100 JAM.................................................................................................................. 4- 48
PERAWATAN SETIAP 250 JAM.................................................................................................................. 4- 49
PERAWATAN SETIAP 500 JAM.................................................................................................................. 4- 55
PERAWATAN SETIAP 1000 JAM................................................................................................................ 4- 68
PERAWATAN SETIAP 2000 JAM................................................................................................................ 4- 75
PERAWATAN SETIAP 4000 JAM................................................................................................................ 4- 82
PERAWATAN SETIAP 5000 JAM.................................................................................................................4- 86
PERAWATAN SETIAP 8000 JAM.................................................................................................................4- 87
SPESIFIKASI............................................................................................................................................................5- 1
SPESIFIKASI......................................................................................................................................................5- 2
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL......................................................................................................6- 1
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK KESELAMATAN...............................................................................6- 2
KEWASPADAAN PADA SAAT MEMILIH ATTACHMENT.............................................................................6- 2
MEMBACA BUKU PEDOMAN SECARA SEKSAMA....................................................................................6- 2
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MELEPAS ATAU MEMASANG..............................................................6- 2
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENGGUNAKAN..................................................................................6- 2
BUCKET YANG DILENGKAPI DENGAN HOOK ...............................................................................................6- 3
KONDISI HOOK ..........................................................................................................................................6- 3
PEKERJAAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN .........................................................................................6- 3
MESIN YANG SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ..............................................................6- 4
LOKASI ALAT-ALAT ....................................................................................................................................6- 4
SISTEM HIDROLIK .....................................................................................................................................6- 8
1-9
PENDAHULUAN KATA PENGANTAR

MELEPASKAN DAN MEMASANG ATTACHMENT .....................................................................................6- 13


PENGOPERASIAN ATTACHMENT .............................................................................................................6- 17
MENYIMPAN DALAM WAKTU LAMA ........................................................................................................ 6- 21
SPESIFIKASI .............................................................................................................................................. 6- 21
PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT ........................................................................................................... 6- 22
KOMBINASI ATTACHMENT ....................................................................................................................... 6- 23
PEMILIHAN TRACK SHOES...................................................................................................................... 6- 24
PEMILIHAN BUCKET TEETH..................................................................................................................... 6- 25
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ............................................................................... 6- 26
HYDRAULIC BREAKER ............................................................................................................................. 6- 26
MENANGANI MESIN YANG DILENGKAPI DENGAN KOMTRAX.................................................................... 6- 31
KEWASPADAAN DASAR............................................................................................................................ 6- 31
INDEKS
PENUTUP

1 - 10
KESELAMATAN

! PERINGATAN
Bacalah dengan seksama dan pastikan bahwa Anda benar-benar
memahami peringatan-peringatan yang terdapat pada buku pedoman
ini dan label safety pada mesin. Apabila menjalankan atau melakukan
perbaikan mesin, harus selalu mengikuti peringatan-peringatan secara
benar.

2-1
KESELAMATAN KESELAMATAN

KESELAMATAN

LABEL KESELAMATAN.............................................................................................................................................2- 5
LOKASI LABEL KESELAMATAN.........................................................................................................................2- 6
LABEL KESELAMATAN ......................................................................................................................................2- 7
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN.................................................2- 14
PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MEMULAI PENGOPERASIAN ...............................................................2- 14
MEMASTIKAN PENGOPERASIAN DENGAN AMAN..................................................................................2- 14
MEMAHAMI MESIN ....................................................................................................................................2- 14
PERSIAPAN UNTUK PENGOPERASIAN YANG AMAN....................................................................................2- 14
PENCEGAHAN BAHAYA BERKENAAN DENGAN PERALATAN TERKAIT KESELAMATAN..................... 2- 14
MEMERIKSA MESIN ...................................................................................................................................2- 14
MEMAKAI PAKIAAN KERJA YANG TEPAT DAN PERALATAN PELINDUNG.............................................2- 14
MENJAGA KEBERSIHAN MESIN................................................................................................................2- 15
MENCEGAH BAHAYA DI DALAM RUANG OPERATOR.............................................................................2- 15
MENYEDIAKAN ALAT PEMADAM API DAN PERALATAN P3K .................................................................2- 15
JIKA DITEMUKAN ADA BAHAYA ................................................................................................................2- 15
PENCEGAHAN KEBAKARAN............................................................................................................................2- 16
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBAKARAN......................................................2- 16
TINDAKAN UNTUK MENCEGAH KEBAKARAN.........................................................................................2- 16
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA NAIK-TURUN MESIN ..................................................................................2- 17
GUNAKAN HANDRAILS DAN TANGGA KETIKA NAIK-TURUN MESIN.....................................................2- 17
JANGAN MELOMPAT KETIKA NAIK-TURUN MESIN ................................................................................2- 18
JANGAN ADA ORANG DI ATAS ATTACHMENTS.......................................................................................2- 18
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA BERANJAK DARI TEMPAT DUDUK OPERATOR ................................ 2- 18
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENINGGALKAN MESIN.....................................................................2- 18
PINTU DARURAT DARI CAB OPERATOR..................................................................................................2- 18
JANGAN SAMPAI TERSANGKUT PADA PERALATAN KERJA ........................................................................2- 19
PENCEGAHAN BAHAYA STRUKTUR PELINDUNG.........................................................................................2- 19
PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA YANG JATUH, TERLONTAR DAN BENDA-BENDA YANG
MENGGANGGU.................................................................................................................................................2- 20
MODIFIKASI TANPA IJIN....................................................................................................................................2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL...................................... 2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT KACA CAB.................................................................................................2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENJALANKAN ENGINE DI DALAM GEDUNG........................................ 2- 21

2-2
KESELAMATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN .....................................................................................2- 22


PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK TEMPAT KERJA.....................................................................................2- 22
MENYELIDIKI DAN MEMASTIKAN KONDISI TEMPAT KERJA..................................................................2- 22
BEKERJA DI LOKASI TANAH YANG LABIL.................................................................................................2- 2
MENJAGA JARAK DENGAN KABEL TEGANGAN TINGGI........................................................................2- 23
PASTIKAN JARAK PANDANG YANG BAIK.................................................................................................2- 23
TANDA PENUNJUK DAN TANDA PEMBERI ISYARAT...............................................................................2- 23
MEWASPADAI BAHAYA DEBU ASBES.......................................................................................................2- 24
MENGHIDUPKAN ENGINE ..............................................................................................................................2- 24
GUNAKAN LABEL PERINGATAN................................................................................................................2- 24
PEMERIKSSAAN DAN PERAWATAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE .........................................2- 25
KEWASPADAAN SAAT MENGHIDUPKAN ENGINE .................................................................................2- 25
PENCEGAHAN BAHAYA DI TEMPAT-TEMPAT YANG DINGIN..................................................................2- 25
MENGHIDUPKAN ENGINE DENGAN KABEL BOOSTER..........................................................................2- 26
PENGOPERASIAN.............................................................................................................................................2- 26
PENGECEKAN SEBELUM PENGOPERASIAN..........................................................................................2- 26
KEWASPADAAN SAAT TRAVELING MAJU-MUNDUR DAN SWING.........................................................2- 27
KEWASPADAAN SAAT TRAVELING...........................................................................................................2- 28
TRAVELING DI KEMIRINGAN..................................................................................................................... 2-29
PENGOPERASIAN DI KEMIRINGAN.......................................................................................................... 2-30
PENGOPERASIAN-PENGOPERASIAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN................................................ 2-30
TRAVELING DI ATAS TANAH YANG TERTUTUP SALJU ATAU PERMUKAAN YANG BEKU.................... 2- 32
MEMARKIR MESIN .....................................................................................................................................2- 33
PENGANGKUTAN .............................................................................................................................................2- 34
BONGKAR-MUAT .......................................................................................................................................2- 34
PENARIKAN MESIN (TOWING).........................................................................................................................2- 35
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MELAKUKAN PENARIKAN MESIN (TOWING)....................................2- 33
MENGANGKAT BENDA DENGAN BUCKET......................................................................................................2- 35
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK OPERASI MENGANGKAT.....................................................................2- 35

2-3
KESELAMATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN......................................................................................................2- 36


PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MULAI PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN...........................................2- 36
MEMASANG LABEL PERINGATAN SELAMA PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN .................................. 2- 36
JAGA AGAR TEMPAT KERJA BERSIH DAN RAPI......................................................................................2- 36
PILIH TEMPAT YANG TEPAT UNTUK PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN...............................................2- 36
DILARANG MASUK KECUALI PETUGAS YANG BERWENANGL.............................................................2- 36
TUNJUK PEMIMPIN SAAT BEKERJA DENGAN ORANG LAIN..................................................................2- 36
MATIKAN ENGINE SEBELUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN................................... 2- 37
SAAT ENGINE DIJALANKAN, TENTUKAN DUA ORANG UNTUK MELAKUKAN PERAWATAN............... 2- 38
MEMASANG, MELEPAS, ATAU MENYIMPAN ATTACHMENTS.................................................................2- 38
KEWASPADAAN SAAT BEKERJA DI TEMPAT YANG TINGGI ..................................................................2- 38
KEWASPADAAN SAAT BEKERJA DI ATAS MESIN....................................................................................2- 39
KEWASPADAAN SAAT BEKERJA DI BAWAH MESIN ATAU PERALATAN KERJA ................................... 2- 39
TOOLS YANG TEPAT...................................................................................................................................2- 39
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ...........................................................2- 40
KEWASPADAAN SAAT PENGELASAN ......................................................................................................2- 40
MENANGANI BATERAI................................................................................................................................2- 40
KEWASPADAAN SAAT MENGGUNAKAN PALU........................................................................................2- 41
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI COOLANT BERSUHU TINGGI ...................................... 2- 41
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI OLI BERSUHU TINGGI ..................................................2- 41
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI OLI BERTEKANAN-TINGGI............................................2- 42
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI BAHAN BAKAR BERTEKANAN-TINGGI........................ 2- 42
MENANGANI HOSES DAN PIPING BERTEKANAN-TINGGI.....................................................................2- 42
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK TEGANGAN TINGGI..............................................................................2- 43
KEBISINGAN................................................................................................................................................2- 43
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI GREASE BERTEKANAN-TINGGI SAAT MENGATUR
KETEGANGAN TRACK...............................................................................................................................2- 43
JANGAN MEMBONGKAR RECOIL SPRING..............................................................................................2- 44
MENANGANI AKUMULATOR DAN GAS SPRING......................................................................................2- 44
KEWASPADAAN SAAT MENGGUNAKAN UDARA TERKOMPRESI .........................................................2- 44
PERAWATAN AC..........................................................................................................................................2- 44
PEMBUANGAN BAHAN LIMBAH ...............................................................................................................2- 45
KOMPONEN-KOMPONEN-KOMPONEN) MENGANDUNG MERKURI......................................................2- 45
METODE MEMILIH CAIRAN PEMBERSIH JENDELA................................................................................2- 45
PENGGANTIAN PERIODIK SAFETY PARTS PENTING.............................................................................2- 45

2-4
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN

LABEL KESELAMATAN
Tanda peringatan dan label keselamatan berikut digunakan pada mesin ini.
• Pastikan Anda benar-benar faham isi dan posisi yang tepat dari label-label.
• Untuk memastikan bawah isi label safety dapat terbaca dengan jelas, pastikan posisinya benar dan tetap terjaga
kebersihannya. Saat membersihkannya, jangan menggunakan bensin atau pelarut organik. Bensin atau pelarut
organik dapat menyebabkan label itu terkelupas.
• Jika ada label yang rusak, terkelupas hilang atau tidak dapat dibaca dengan benar, hubungi distributor Komatsu
untuk mendapatkan yang baru. Untuk detail tentang label part number, lihat buku pedoman ini atau label yang
sesungguhnya.
• Selain itu ada juga label lainnya pada mesin selain label keselamatan. Lakukan penanganan untuk label-label
tersebut sama seperti di atas.

2-5
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN

LOKASI LABEL-LABEL KESELAMATAN

* : Jika dilengkapi

2-6
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN

LABEL KESELAMATAN

Peringatan!
(1) Tindakan pencegahan untuk pengoperasian,
pemeriksaan dan perawatan (09651-A0641)

Baca buku pedoman


sebelum pengoperasian,
perawatan, bongkar
pasang, perakitan dan
pengangkutan.

(2) Kewaspadaan sebelum mengoperasikan


(09802-03000)

(3) Kewaspadaan saat meninggalkan tempat duduk Tanda yang menunjukkan


bahaya yang disebabkan
operator (09654-A0481) atau bahwa mesin dapat
tiba-tiba bergerak atau
berhenti

Turunkan perkakas kerja


ke tanah, gerakkan
safety levers ke posisi
mengunci (lock) dan
bawa kunci mesin
sebelum meninggalkan
mesin.

2-7
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN

(4) Kewaspadaan ketika dekat ke kebel listrik


(09801-A0481)
Tanda yang
menunjukkan bahaya
tersetrum listrik jika
peralatan di dekatkan
ke kabel jaringan
listrik.

Jaga jarak aman dari


kabel jaringan listrik.

(5) Kewaspadaan untuk pola pengoperasian


(09822-03000)

(6) Kewaspadaan ketika membuka dan menutup


jendela depan (09839-03000)

2-8
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN

(7) Kewaspadaan ketika melipat jendela depan


Tanda yang menunjukkan
(09803-A0481) bahaya karena jatuhnya
jendela

Setelah menaikkan
jendela, pastikan
menguincinya agar aman
dengan pin pengunci

(8) Kewaspadaan saat coolant dan oli hidrolik Jangan pernah membuka
cap pada saat temperatur
bersuhu tinggi (09653-A0481) mesin masih panas
(tinggi). Uap panas
atau oli bertemperatur
tinggi yang menyembur
dari radiator atau
tangki hidrolik akan
mengakibatkan cidera
dan/atau luka bakar.

Jangan membuka tutup


radiator atau filter oli tangki
hidrolik pada saat coolant
atau oli hidrolik masih
bersuhu tinggi.

(9) Kewaspadaan saat menangani Accumulator dan


gas spring (09659-A057B)

Ada bahaya ledakan Aki jangan dibongkar, dilobangi, dilas,


yang mengakibatkan dipotong, diketok, diguling-gulingkan atau
cedera didekatkan ke api.

2-9
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN

(10) Tindakan pencegahan saat mengatur tegangan track


(09657-A0881)

Tanda yang menggambarkan Baca buku pedoman untuk


bahaya Plug yang akan melakukan pengencangan track
terpental dari Track Adjuster dengan penanganan yang aman
dan dapat mencederai. dan tepat.

(11) Kewaspadaan ketika menangani kabel (09808-A0881)

Tanda yang menggambarkan Baca buku pedoman untuk


bahaya listrik, saat menangani penanganan yang tepat dan
kabel. aman.

(12) Hentikan perputaran saat melakukan pengujian dan Tanda yang menggambarkan
bahaya untuk komponen yang
perawatan (09667-A0481). berputar, misalnya belt.

Matikan sebelum melakukan


pemeriksaan atau perawatan.

(13) Penjelasan tentang metode untuk pintu darurat


(09844-00050)

Adalah pintu darurat untuk digunakan ketika pintu cab tidak


mau terbuka. Dalam keadaan darurat, dobraklah panel jendela
menggunakan palu yg telah disediakan dan keluarlah lewat lobang
tersebut.

2 - 10
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN

(14) Tindakan pencegahan dari terjatuh


(09805-A0881)
Ada bahaya terjatuh

Jangan terlalu dekat ke tepi


mesin

(15) Tindakan pencegahan dari terjatuh


(09805-A0881)
Ada bahaya terjatuh

Jangan melangkah ke sana

(16) Dilarang masuk ke dalam swing range


(09133-A3281)

Ada bahaya terserempet ketika Jangan masuk ke dalam swing


upper structure berayun (swing) range

2 - 11
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN

(17) Hati-hati dengan peralatan kerja


Tanda yang menggambarkan
(09134-A1681) bahaya karena tertabrak oleh
peralatan yang sedang bekerja.

Jaga jarak yang aman dari mesin


selama beroperasi

(18) Larangan men-start engine dengan melakukan Nyalakan engine hanya setelah
duduk di tempat duduk operator.
hubungan pendek (09842-A0481)
Jangan berusaha menghidupkan
engine dengan menghubungkan
pendek starting circuit engine.
Tindakan demikian dapat
mengakibatkan cidera serius
atau kebakaran.

(19) Engine hood lock (20Y-00-41490)


Ada bahaya dimana engine hood
dapat terbuka. Pasang gembok
agar aman.

Baca Buku Pedoman Pengop-


erasian & Perawatan dan ikuti
petunjuk dengan tepat.

2 - 12
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN

(20) Kewaspadaan ketika swinging atau traveling dengan


arah terbalik (22B-00-21290) Mesin yang dilengkapi
dengan monitor pandangan belakang (jika dilengkapi)

(21) Kewaspadaan saat di lokasi peledakan (09845-00480)


(hanya apabila dilengkapi dengan KOMTRAX)

Tanda yang menunjukan Jauhkan mesin pada jarak


adanya bahaya ledakan yang yang aman dari zona ledakan
disebabkan oleh pemancar atau detonator.
radio aktif di zona ledakan.

(22) Kewaspadaan untuk ROPS (09620-J2000,09620-A3000)

Jika dilakukan modifikasi pada ROPS, dapat mempengaruhi


kekuatan dan mungkin tidak sesuai dengan standar. Hubungi
Distributor Komatsu sebelum melakukan perubahan.
ROPS mungkin memberikan perlindungan yang kurang
jika sudah rusak secara struktural atau pernah terguling.
Dalam hal demikian, hubungi Distributor Komatsu.
Selalu kenakan seat belt ketika menggerakkan mesin.

2 - 13
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UMUM YANG LAZIM UNTUK


PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
Kesalahan dalam pengoperasian, pemeriksaan, atau perawatan dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
Sebelum melakukan pengoperasian, pemeriksaan, atau perawatan, baca terlebih dahulu buku pedoman ini dan label
safety pada mesin secara cermat dan patuhi peringatan-peringatannya.

PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MEMULAI PENGOPERASIAN


MEMASTIKAN PENGOPERASIAN DENGAN AMAN

• Hanya petugas yang sudah terlatih dan berwenang saja yang dapat mengoperasikan dan melakukan perawatan
pada mesin.
• Patuhi semua aturan keselamatan, tindakan dan instruksi keselamatan di dalam buku pedoman ini saat
mengoperasikan atau melaksanakan pemeriksaan atau perawatan pada mesin.
• Jika Anda merasa kurang sehat atau jika Anda di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, kemampuan Anda
untuk mengoperasikan atau memperbaiki mesin secara aman dapat jauh berkurang, sehingga membahayakan diri
Anda sendiri maupun orang lain yang ada di tempat kerja Anda.
• Saat bekerja dengan operator lain atau dengan orang yang sedang bertugas mengatur lalulintas di lokasi kerja,
diskusikan tentang isi pengoperasian sebelumnya dan gunakan isyarat-isyarat yang telah ditentukan ketika
melakukan pengoperasian.

MEMAHAMI MESIN
Sebelum mengoperasikan mesin, baca buku pedoman ini secara cermat. Jika ada bagian-bagian di dalam buku
pedoman ini yang tidak Anda mengerti, mintalah penjelasan kepada penanggungjawab keselamatan.

PERSIAPAN UNTUK PENGOPERASIAN YANG AMAN


PENCEGAHAN BAHAYA BERKENAAN DENGAN PERALATAN TERKAIT KESELAMATAN
• Pastikan bahwa semua pelindung (guard), penutup dan kaca spion pada tempatnya. Segera perbaiki guard dan
penutup jika rusak.
• Pahami cara penggunaan perlengkapan keselamatan dan gunakan dengan benar.
• Jangan memindahkan perlengkapan keselamatan. Jaga agar selalu dalam kondisi baik dan siap dipakai.

MEMERIKSA MESIN
Periksa mesin sebelum memulai pengoperasian. Jika menemukan ketidakwajaran, jangan mengoperasikan mesin
sampai perbaikan terhadap bagian yang bermasalah telah diselesaikan.

MENGENAKAN PAKAIAN KERJA DAN PERLENGKAPAN PELINDUNG DIRI


• Jangan menggunakan pakaian yang longgar atau aksesoris. Jika
pakaian yang longgar atau aksesoris ini tersangkut pada control
levers dan komponen yang menonjol, akan berbahaya yang dapat
mengakibatkan mesin jalan tiba-tiba.
• Selalu pakai topi pengaman dan sepatu safety. Jika sifat pekerjaan
mengharuskannya, pakailah kacamata pelindung, masker, sarung
tangan, penutup kuping, dan sabuk pengaman saat melakukan
pengoperasian atau perawatan mesin.
• Jika Anda berambut yang panjang dan menggantung keluar dari
topi, dikhawatikan dapat tersangkut pada mesin, maka diikat
rambut Anda dan hati-hati agar rambut Anda tidak tersangkut.
• Periksa bahwa semua perlengkapan pelindung berfungsi dengan
benar sebelum menggunakannya.

2 - 14
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN

MENJAGA KEBERSIHAN MESIN


• Jika Anda naik keatas atau turun dari mesin atau melakukan pemeriksaan dan perawatan ketika mesin kotor karena
lumpur atau oli, dikhawatikan Anda akan tergelincir dan jatuh. Bersihkan lumpur atau oli dari mesin. Selalu jaga agar
mesin tetap bersih.
• Jika sistem elektrik kemasukan air, dikhawatirkan akan
mengakibatkan salah operasi atau tidak fungsinya system. Jika ada
gangguan operasi, ada bahaya bahwa mesin dapat bergerak secara
tiba-tiba sehingga menyebabkan cidera serius atau kematian.
Ketika mencuci mesin dengan air bertekanan tinggi, jangan biarkan
air atau tekanan air mengenai komponen elektrik secara langsung.
• Ketika mencuci mesin dengan air bertekanan tinggi, menyemprot
langsung ke camera dapat menyebabkan kerusakan. Kamera
yang rusak tidak dapat memonitor area disekitarnya. Ketika
membersihkan camera, jangan sampai air bertekanan tinggi masuk
kedalam camera secara langsung, dan bersihkan kotoran dengan
menggunakan kain yang lembut.
• Ketika membersihkan camera, jika Anda berdiri ditempat yang tidak stabil, atau posisi badan Anda tidak stabil, Anda
dapat terjatuh dan mengalami cidera. Pasang tangga atau pijakan di atas tanah yang rata dan kokoh, dan bersihkan
camera dengan posisi tubuh yang aman.

KEWASPADAAN DI DALAM RUANG OPERATOR


• Saat memasuki ruang operator, selalu bersihkan oil atau lumpur yang ada pada sol sepatu Anda. Karena jika Anda
menginjak pedal dengan kondisi sepatu Anda berlumpur atau kotor maka kaki Anda dapat terpeleset dan hal ini
dapat menyebabkan kecelakaan serius.
• Jangan meninggalkan tools atau komponen mesin berserakan di dalam ruang operator. Jika tools atau komponen-
komponen masuk kedalam alat control, akan dapat mengganggu pengoperasian dan menyebabkan mesin bergerak
secara tiba-tiba, sehingga mengakibatkan cidera serius atau kematian.
• Jangan menempelkan suction pads/penghisap pada kaca jendela, suction pads/penghisap bekerja seperti lensa
dan dapat menimbulkan api.
• Jangan menggunakan telpon selular saat menjalankan atau mengoperasikan mesin. Tindakan ini dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan pengoperasian, yang dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
• Jangan sesekali membawa barang berbahaya seperti bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar ke dalam
ruang operator.

MENYEDIAKAN PERALATAN PEMADAM API DAN PERLENGKAPAN P3K


Ikuti tindakan berikut ini untuk mempersiapkan tindakan yang perlu diambil jika terjadi cidera atau kematian atau
kebakaran.
• Pastikan alat pemadam api sudah disediakan dan baca perintah
yang tertulis pada label sehingga Anda paham menggunakannya
dalam keadaan darurat.
• Lakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala untuk
memastikan agar alat pemadam api ini selalu dapat dipakai.
• Sediakan perlengkapan P3K pada tempat yang disediakan, lakukan
pemeriksaan secara berkala dan ganti atau tambah isinya jika perlu.

BILA DITEMUKAN KETIDAKWAJARAN


Jika Anda menemukan ketidakwajaran pada saat pengoperasian atau perawatan mesin (bising, getaran, bau, asap
kebocoran oli dan sebagainya atau ketidakwajaran yang ditampilkan pada perangkat peringatan atau monitor mesin)
laporkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan yang perlu. Jangan menjalankan mesin sampai
ada tindakan perbaikan.

2 - 15
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN KEBAKARAN
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBAKARAN
• Putar tombol start ke posisi OFF untuk mematikan engine.
• Gunakan handrails dan tangga untuk turun dari mesin.
• Jangan melompat turun dari mesin. Dikhawatikan dapat terjatuh dan mengalami cidera serius.

TINDAKAN UNTUK MENCEGAH KEBAKARAN


• Kebakaran yang disebabkan oleh bahan bakar, oli, coolant atau
cairan pembersih jendela
Jangan dekatkan api ke bahan-bahan mudah terbakar seperti bahan
bakar, oli, coolant atau cairan pembersih jendela. Dikhawatikan
bahwa bahan tersebut dapat tersambar api. Untuk mencegah
kebakaran, selalu patuhi hal-hal berikut:
• Jangan merokok atau menggunakan api yang menyala didekat
bahan bakar atau bahan-bahan mudah terbakar lainnya.
• Matikan engine sebelum menambah bahan bakar.
• Jangan meninggalkan mesin ketika menambah bahan bakar atau
oli.
• Kencangkan semua tutup bahan bakar dan tutup oli dengan aman.
• Hati-hati agar tidak menumpahkan bahan bakar di atas permukaan
yang amat sangat panas atau pada bagian-bagian sistem elektrik.
• Setelah menambah bahan bakar atau oli, bersihkan bahan bakar
atau oli yang tercecer.
• Masukkan kain lap yang mengandung minyak dan bahan-bahan
mudah terbakar lainnya kedalam wadah yang aman untuk
menjaga keselamatan di tempat kerja.
• Ketika mencuci komponen-komponen dengan menggunakan
minyak, gunakan minyak yang tidak mudah terbakar. Jangan
menggunakan solar atau bensin. Dikhawatikan bahwa bahan ini dapat tersambar api.
• Jangan mengelas atau menggunakan cutting torch untuk memotong pipa atau tabung yang berisi cairan mudah
terbakar.
• Tentukan tempat-tempat yang ventilasinya cukup baik untuk menyimpan oli dan bahan bakar. Simpan oli dan
bahan bakar di tempat yang telah ditentukan dan jangan mengijinkan orang-orang yang tidak berwenang untuk
memasukinya.
• Ketika melakukan pekerjaan penggerindaan atau pengelasan pada mesin, pindahkan bahan-bahan mudah
terbakar ke tempat yang aman sebelum memulai pekerjaan.
• Kebakaran yang disebabkan karena akumulasi bahan mudah terbakar.
• Bersihkan semua daun kering, serpihan-serpihan, potongan-potongan kertas, debu batubara, atau bahan-
bahan mudah terbakar lainnya yang menumpuk atau menempel di sekitar mesin, exhaust manifold, muffler, atau
baterai, atau di dalam undercover.
• Untuk mencegah api menyebar dari percikan api atau partikel-partikel yang terbakar dari api lain, bersihkan
semua bahan mudah terbakar seperti dedaunan kering, serpihan-serpihan, potongan-potongan kertas, debu
batubara, atau bahan-bahan mudah terbakar lainnya yang menumpuk di sekitar sistem pendingin (radiator, oil
cooler) atau di dalam undercover.
• Kebakaran yang berasal dari rangkaian listrik
Hubungan pendek di dalam sistem listrik dapat mengakibatkan kebakaran. Untuk mencegah kebakaran, selalu
patuhi hal-hal berikut.
• Jaga agar semua sambungan rangkaian listrik tetap bersih dan dikencangkan secara aman.
• Periksa pengawatan setiap hari untuk mengetahui adanya bagian-bagian yang longgar atau rusak. Kencangkan
semua konektor yang longgar atau kelem kabel yang kendor. Perbaiki atau ganti kabel-kabel yang rusak.

2 - 16
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN

• Kebakaran yang berasal dari piping


Periksa bahwa semua penjepit hose dan tube, guard, dan bantalan dipasang dengan benar pada posisinya.
Jika bagian-bagian tersebut kendor, maka dapat mengalami getaran selama pengoperasian dan saling gesek
satu sama lain. Ada bahaya bahwa hal ini dapat mengakibatkan kerusakan terhadap hose dan menyebabkan oli
bertekanan tinggi menyembur keluar, sehingga mengakibatkan kebakaran, cidera serius atau kematian.
• Ledakan yang disebabkan karena alat penerangan
• Ketika memeriksa bahan bakar, oli, elektrolit baterai, atau coolant, selalu gunakan lampu penerangan dengan
spesifikasi anti ledakan.
• Ketika mengambil daya listrik untuk penerangan dari mesin itu sendiri, patuhi petunjuk di dalam buku pedoman
ini.
KEWASPADAAN SAAT NAIK-TURUN MESIN
GUNAKAN HANDRAIL DAN TANGGA SAAT NAIK TURUN DARI MESIN

Untuk mencegah cidera atau kematian yang disebabkan karena terpeleset atau jatuh dari mesin, selalu patuhi hal-hal
berikut.
• Gunakan handrail dan anak tangga yang bertanda panah A pada
gambar di sebelah kanan saat naik atau turun dari mesin.

• Selalu menghadap ke mesin dan selalu jaga 3 titik kontak (yaitu


kedua kaki dan satu tangan atau kedua tangan dan satu kaki)
dengan handrail dan tangga untuk menjaga keselamatan Anda
sendiri.

• Sebelum naik atau turun dari mesin, periksa handrails dan tanggal, dan jika ada oli, gemuk atu lumpur, jika menempel
pada handrails atau tangga, bersihkan segera. Selain itu, kencangkan jika ada bolt yang kendor.
• Jangan memegang control levers dan lock levers saat naik atau turun dari mesin.
• Jangan menaiki engine hood atau covers dimana tidak terpasang Anti Slip.
• Jangan turun naik mesin sambil membawa tools di tangan.
• Kaca spion samping tipe lipat dapat berputar, oleh karena itu jangan berpegangan padanya.

2 - 17
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN

JANGAN MELOMPAT KETIKA NAIK ATAU TURUN DARI MESIN


• Jangan melompat ketika naik atau turun dari mesin. Jangan naik atau turun bila mesin sedang berjalan.
• Jika mesin bergerak tanpa ada operatornya, jangan lompat naik ke mesin dan mencoba untuk menghentikannya.

JANGAN ADA ORANG DI ATAS ATTACHMENT


Jangan membiarkan orang menaiki peralatan kerja atau attachement lain. Berbahaya karena dapat jatuh atau
mengalami cedera serius atau kematian.

PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA BERDIRI DARI TEMPAT DUDUK OPERATOR


Ketika berdiri dari tempat duduk operator misalnya ketika membuka
atau menutup jendela depan atau jendela atap, ketika melepas atau
memasang bottom window, atau menyetel posisi tempat duduk, selalu
turunkan peralatan kerja secara penuh keatas tanah, atur lock levers
(1) ke posisi LOCK (L), kemudian matikan engine.
Jika control levers tanpa sengaja tersenggol, maka mesin dapat tiba-
tiba bergerak sehingga mengakibatkan cidera atau kematian.

KEWASPADAAN KETIKA MENINGGALKAN MESIN


Jika tidak dilakukan prosedur yang benar saat memarkir mesin, maka
mesin dapat bergerak dengan sendirinya secara tiba-tiba dan dapat
menimbulkan luka serius atau kematian. Selalu patuhi hal-hal berikut.
• Saat meninggalkan mesin, selalu turunkan penuh peralatan kerja ke
tanah, atur lock lever (1) ke posisi LOCK (L), lalu matikan engine.
Selain itu, kunci semua peralatan, selalu cabut kunci dan bawa
bersama Anda lalu simpan ditempat yang telah ditentukan.

PINTU KELUAR DARURAT DARI CAB OPERATOR


• Jika tidak mungkin untuk membuka pintu ruang kemudi (cab), pecahkan kaca jendela menggunakan palu yang
tersedia dan gunakan jendela sebagai pintu keluar darurat.
Untuk lebih jelasnya lihat “PALU DARURAT (HALAMAN 3-89)” di dalam edisi ini.
• Pada saat keluar, bersihkan dulu semua serpihan kaca dari bingkai jendela dan hati-hati jangan sampai tergores
kaca. Juga hati-hati jangan sampai tergelincir di serpihan kaca yang berserakan di tanah.

2 - 18
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN

JANGAN SAMPAI TERSANGKUT PADA PERALATAN KERJA


Jarak bebas di area disekitar peralatan kerja berubah-ubah sesuai dengan pergerakan link. Jika Anda tersangkut
pada peralatan, Anda dapat mengalami cidera serius atau kematian. Jangan mengijinkan ada orang di dekat bagian
peralatan yang berputar atau bergerak memanjang dan memendek.

KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN STRUKTUR PELINDUNG


Ruang operator dilengkapi dengan struktur (misalnya ROPS, OPG)
untuk melindungi operator dengan meredam energi benturan.

Untuk mesin yang dilengkapi dengan ROPS (ROLL-OVER


PROTECTICE STRUCTURE / STRUKTUR PELINDUNG DARI
BAHAYA TERGULING):

• Jika bobot (masa) mesin melebihi nilai yang ditentukan yang ditunjukkan pada pelat sertifikasi ROPS atau jika
spesifikasi mesin diubah menjadi spesifikasi lain yang tidak tercantum di dalam buku panduan ini, ROPS tidak
akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yang dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
• Jangan menambah bobot mesin melampaui nilai yang ditentukan dengan memodifikasi mesin atau dengan
mamasang attachments tambahan ke mesin dan jangan mengubah spesifikasi mesin menjadi spesifikasi lain
yang tidak tercantum di dalam buku panduan ini. Jika ragu, hubungi pihak distributor Komatsu.
• Dengan kombinasi peralatan kerja (misalnya bucket, breaker) yang disebutkan oleh Komatsu di dalam buku
panduan ini, berat keseluruhan mesin tidak melebihi nilai yang ditentukan untuk ROPS.
• Selalu patuhi hal-hal berikut. Jika mesin dilengkapi dengan struktur pelindung, jangan melepas struktur pelindung
tersebut dan megoperasikan mesin tanpa struktur pelindung.
• Jika struktur pelindung dilas, atau dibor untuk membuat lobang padanya, atau dan struktur pelindung ini dimodifikasi
dengan cara lain, maka kekuatannya dapat berkurang. Konsultasikan dengan pihak distributor Komatsu sebelum
melakukan modifikasi apapun.
• Jika struktur pelindung rusak atau penyok karena kejatuhan sesuatu atau kerena terguling, maka kekuatannya
akan berkurang dan tidak akan mampu berfungsi secara benar. Dalam kasus demikian, selalu hubungi pihak
distributor Komatsu untuk memperoleh saran tentang metode perbaikan.
• Sekalipun jika struktur pelindung telah dipasang, selalu kencangkan seat belt Anda dengan benar ketika
mengoperasikan mesin . Jika Anda tidak mengencangkan seat belt Anda dengan benar, maka seat belt tidak akan
dapat menjalankan fungsinya.

2 - 19
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN

PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA YANG JATUH,


TERPENTAL, BENDA YANG MENONJOL
Di tempat kerja dimana ada bahaya bahwa benda-benda yang jatuh,
terpental atau benda yang menonjol dapat membentur atau masuk
ke cab operator, pertimbangkan syarat-syarat pengoperasian dan
pasang pengaman yang diperlukan untuk melindungi operator.
• Ketika pengoperasian mesin di tempat kerja, misalnya di tambang
atau galian, dimana ada bahaya batuan jatuh, pasang FOPS
dan front guard, dan selalu tutup semua jendela dan pintu ketika
mengoperasikan mesin. Selain itu, selalu periksa bahwa tidak ada
orang lain kecuali operator di area sekitarnya. Orang lain tersebut
dapat terbentur oleh benda-benda yang jatuh atau yang terpental.
• Ketika melakukan operasi pembongkaran atau pemecahan, pasang
front guard dan selalu tutup semua jendela dan pintu ketika
mengoperasikan mesin. Selain itu, selalu periksa bahwa tidak ada
orang lain kecuali operator di area sekitarnya. Orang lain tersebut
dapat terbentur oleh benda-benda yang jatuh atau yang terpental.
• Lebih lanjut, jika mesin digunakan untuk operasi standar, juga perlu
memasang pelindung tambahan, tergantung persyaratan yang
berlaku di tempat kerja.
Dalam hal demikian, jangan mengoperasikan mesin tanpa pelindung
tambahan. Pastikan berkonsultasi dengan pihak distributor Komatsu
tentang pelindung-pelindung yang diperlukan.

2 - 20
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN

MODIFIKASI TANPA IJIN


• Komatsu tidak bertanggungjawab atas cidera atau kematian, kecelakaan, kegagalan produk atau kerusakan harta
benda lainnya yang diakibatkan karena modifikasi-modifikasi yang dilakukan tanpa ijin dari Komatsu.
• Modifikasi apapun tanpa ijin resmi dari Komatsu dapat menimbulkan bahaya. Sebelum membuat modifikasi segera
konsultasikan kepada distributor Komatsu.

KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL


• Cidera atau kematian, kecelakaan, kegagalan produk atau kerusakan harta benda lainnya yang diakibatkan dari
penggunaan attachments atau komponen-komponen tidak resmi bukan menjadi tanggungjawab Komatsu.
• Ketika memasang komponen-komponen atau attachment-attachment opsional, mungkin ada masalah dengan
pembatasan-pembatasan keselamatan atau pembatasan-pembatasan hukum. Oleh karena itu, hubungi distributor
Komatsu untuk memperoleh saran.
• Tergantung jenis kombinasi alat kerja, ada bahaya bahwa alat kerja membentur cab operator atau bagian-bagian
lain dari mesin. Selama pengoperasian, gangguan dari alat kerja terhadap mesin dapat menyebabkan cidera badan
yang serius. Sebelum mengggunakan alat kerja yang tidak biasa anda gunakan, periksa apakah ada bahaya
terjadinya gangguan, dan operasikan alat kerja tanpa ada bagian yang saling bersentuhan.
• Ketika memasang dan menggunakan attachment optional, baca buku petunjuk untuk attachmen tersebut, dan
informasi umum yang terkait dengan attachment di dalam buku pedoman ini.

KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN KACA CAB


• Jika kaca cab pecah selama pengoperasian, segera hentikan pengoperatian dan perbaiki kaca cab.

• Jika kaca cab di sisi peralatan kerja pecah, ada bahaya bahwa operator dapat terbentur secara langsung atau
tersangkut pada peralatan kerja. Jika kaca pecah, segera hentikan pengoperatian dan ganti kaca tersebut.
• Jendela atas (ceiling window) terbuat dari plastik, oleh karena itu jika tergores, maka kejelasan penglihatan akan
menjadi kurang dan ada bahaya bahwa kaca tersebut dapat pecah. Jika kaca tergores atau baret, gantilah dengan
part baru secepatnya. Jika jendela tergores dan tidak diganti, maka ada bahaya bahwa batui-batu yang jatuh
mengenai kaca tersebut akan menyebabkan kaca pecah, sehingga dapat mengakibatkan cidera bagi operator.

KEWASPADAAN KETIKA MENJALANKAN ENGINE DI DALAM GEDUNG


Gas buangan engine mengandung senyawa yang dapat mengganggu
kesehatan Anda atau bahkan dapat mengakibatkan kematian. Nyalakan
atau operasikan engine ditempat yang ventilasinya memadai. Jika
engine atau mesin harus dioperasikan di dalam gedung atau di bawah
tanah, dimana ventilasinya kurang memadai, lakukan langkah-langkah
untuk memastikan bahwa gas buangan engine tersebut dibuang dan
bahwa udara segar yang berlimpah disalurkan masuk.

2 - 21
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN


KEWASPADAAN DI TEMPAT KERJA

MENYELIDIKI DAN MEMASTIKAN KONDISI TEMPAT KERJA


Di lokasi kerja, ada berbagai macam bahaya tersembunyi yang mungkin dapat mengakibatkan cidera atau kematian.
Sebelum mulai pengoperasian, selalu periksa hal-hal berikut untuk memastikan bahwa tidak ada bahaya di lokasi
kerja.
• Ketika melakukan pengoperasian di dekat bahan mudah terbakar seperti atap terpasang, dedaunan kering atau
rerumputan kering, dikhawatikan terjadi kebakaran, sehingga berhati-hatilah ketika bekerja.
• Periksa medan dan kondisi tanah di lokasi kerja, dan tentukan metode pengoperasian yang paling aman. Jangan
mengoperasikan mesin ketika dikhawatirkan ada tanah longsor atau runtuhan bebatuan.
• Jika ada jaringan air, jaringan gas, atau jaringan listrik tegangan tinggi yang ditanam di bawah lokasi kerja, hubungi
masing-masing utilitas dan beritahukan lokasi mereka. Hati-hati agar tidak memutus atau merusak jaringan ini.
• Lakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencegah orang
yang tidak berwenang masuk ke area kerja.
• Secara khusus, jika Anda perlu mengoperasikan mesin di jalan
raya, lindungi para pejalan kaki dan mobil dengan menugaskan
seseorang untuk mengatur lalulintas lokasi kerja atau dengan
memasang pagar pembatas disekeliling lokasi kerja.
• Ketika traveling atau mengoperasikan mesin di air atau di atas
tanah yang lunak, periksa kedalaman air, kecepatan arus, bebatuan
didasar air, dan bentuk tanah sebelumnya dan hindari tempat yang
akan menghambat travel.

BEKERJA DI LOKASI TANAH YANG LABIL


• Hindari traveling atau mengoperasikan mesin Anda di lokasi yang terlalu dekat dengan pinggir jurang, di daerah
curam, dan parit yang dalam. Mungkin ada bagian tanah yang rapuh. Jika tanah amblas karena bobot atau getaran
mesin, maka mesin dapat terperosok atau terbalik. Ingat bahwa tanah mudah rapuh setelah hujan lebat atau
ledakan atau gempa bumi.
• Saat beroperasi pada tanggul atau di dekat galian parit, ada bahaya tanah longsor yang disebabkan oleh bobot dan
getaran mesin itu sendiri. Periksa terlebih dahulu sebelum memulai pengoperasian, ambil langkah-langkah untuk
memastikan bahwa landasan tanah aman dan untuk mencegah mesin jatuh atau terguling.

2 - 22
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

MENJAGA JARAK DENGAN KABEL TEGANGAN TINGGI


Jangan menjalankan atau mengoperasikan mesin dekat kabel listrik.
Ada bahaya sengatan listrik, yang dapat berakibat cedera serius atau
kematian. Pada lokasi kerja yang berdekatan dengan kabel listrik,
selalu patuhi petunjuk berikut ini:
• Sebelum mulai bekerja dekat kabel listrik, informasikan kepada
PLN setempat dan minta mereka untuk melakukan tindakan yang
diperlukan..
• Bilamana mendekati kabel listrik tegangan tinggi dapat menyebabkan
terjadinya sengatan listrik, yang mungkin menyebabkan kebakaran
atau kematian. Selalu jaga jarak yang aman (lihat tabel kanan)
antara mesin dan kabel listrik. Tanyakan kepada PLN setempat
mengenai prosedur pengoperasian yang aman sebelum memulai
pengoperasian.
• Untuk mempersiapkan diri terhadap kondisi darurat, pakailah sepatu
dan sarung tangan karet. Letakkan lembaran karet di atas tempat
duduk dan hati-hati jangan menyentuh chasis dengan bagian dari
badan Anda yang tidak terlindung.
• Mintalah bantuan orang lain untuk memberi tanda aba-aba jika
mesin mendekati kabel listrik.
• Saat mengoperasikan mesin di dekat kabel tegangan tinggi, jangan
membiarkan orang lain untuk mendekati mesin.
• Jika mesin harus mendekati kabel tegangan tinggi atau
menyentuhnya, untuk mencegah sengatan listrik, operator harus
tetap berada di kompartemen operator, sampal listrik dinyatakan
telah dimatikan.
Juga jangan membiarkan orang lain mendekati mesin

PASTIKAN JARAK PANDANG TETAP BAIK


Mesin ini dilengkapi dengan kaca spion dan kamera untuk memastikan bidang pandang yang baik, namun demikian,
masih ada area di sekeliling mesin yang tidak dapat dilihat dari kursi operator, oleh karena itu hati-hatilah ketika
mengoperasikan mesin.
Saat melakukan traveling atau melakukan pengoperasian di tempat-tempat yang jarak pandangnya kurang memadai,
tidak mungkin memeriksa hambatan-hambatan di area di sekeliling mesin dan memeriksa kondisi lokasi kerja. Hal ini
mengakibatkan adanya bahaya cidera serius atau kematian. Saat melakukan traveling atau melakukan pengoperasian
ditempat-tempat yang jarak pandangnya kurang memadai, selalu patuhi hal-hal berikut.
• Tugaskan seorang pemberi isyarat jika ada area-area dimana jarak pandangnya kurang baik.
• Hanya 1 orang pemberi isyarat yang boleh memberikan isyarat.
• Saat bekerja di tempat yang gelap, nyalakan lampu kerja dan lampu depan yang terpasang pada mesin, dan pasang
penerangan tambahan di area kerja jika perlu.
• Hentikan pengoperasian jika jarak pandang terganggu, misalnya di dalam kabut, salju, saat hujan, atau ada debu.
• Ketika mengecek kaca spion yang terpasang pada mesin, bersihkan semua kotoran dan lakukan pengaturan sudut
pandang spion agar mendapat visibilitas terbaik.
• Jika mesin dilengkapi dengan kamera, bersihkan kotoran dari lensa dan pastikan bahwa kamera memberikan
pandangan yang jelas.

MEMERIKSA TANDA DAN GERAKAN ISYARAT DARI PEMBERI ISYARAT


• Beri tanda-tanda untuk menginformasikan adanya bahu jalan atau tanah yang Lunak. Jika jarak pandang kurang
baik, tempatkan orang jika perlu untuk memberi isyarat. Operator harus memperhatikan tanda dan isyarat dan
mengikuti instruksi yang diberikan oleh pemberi isyarat tersebut.
• Hanya 1 orang yang harus memberi isyarat.
• Pastikan semua pekerja memahami arti dan isyarat dan tanda-tanda sebelum mulai kerja.

2 - 23
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

MEWASPADAI BAHAYA DEBU ASBES


Debu Asbes yang ada di udara dapat menyebabkan kanker paru-paru kalau terhisap. Bilamana melakukan pekerjaan
penghancuran atau penanganan limbah industri. Selalu patuhi hal-hal berikut.
• Semprotkan air disekitar untuk menahan debu tidak terbang
• Jangan pakai kompresor untuk membersihkan debu.
• Selalu operasikan mesin pada posisi searah angin jika dikhawatirkan
ada debu asbes yang terkandung di udara, dan pastikan bahwa
semua pekerja melakukan pekerjaan pada posisi searah angin,
• Semua pekerja harus menggunakan masker anti-debu.
• Jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan mendekati area
kerja.
• Patuhi selalu peraturan dan undang-undang di tempat kerja dan
standar lingkungan.
Mesin ini tidak memakai bahan asbes, namun dikhawatirkan ada
komponen imitasi yang mengandung asbes, untuk itu gunakan selalu
komponen asli Komatsu.

MENGHIDUPKAN ENGINE
GUNAKAN LABEL PERINGATAN
Jika ada peringatan “BAHAYA! JANGAN dihidupkan!” yang terpasang,
ini berarti bahwa seseorang sedang melakukan pemeriksaan dan
perawatan mesin. Jika tanda peringatan tersebut diabaikan dan mesin
dihidupkan, ada bahaya bahwa orang yang melaksanakan pemeriksaan
atau perawatan tersebut dapat tersangkut pada komponen berputar
atau komponen-komponen yang bergerak dan mengalami cidera
serius atau kematian. Jangan menghidupkan engine atau menyentuh
levers.

2 - 24
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE


Lakukan pemeriksaan berikut sebelum menghidupkan engine diawal jam kerja untuk memastikan bahwa tidak ada
masalah dengan pengoperasian mesin. Jika pemeriksaan ini tidak dilaksanakan dengan benar, maka dapat terjadi
masalah dengan pengoperasian mesin, dan ada bahaya bahwa hal ini dapat mengakibatkan cidera serius atau
kematian.
• Bersihkan semua kotoran pada permukaan kaca jendela agar pandangan jelas.
• Lakukan “Pemeriksaan Keliling (HALAMAN 3-110)”.
• Bersihkan semua kotoran pada permukaan lensa kaca lampu depan dan lampu kerja, pastikan lampu menyala
dengan baik.
• Periksa level coolant, level oil, dan level bahan bakar pada engine oil pan, periksa adakah penyumbatan pada air
cleaner, dan periksa adakah kerusakan pada kabel listrik.
• Periksa bahwa tidak ada lumpur atau debu yang menempel di sekitar bagian-bagian yang bergerak dari pedal, dan
periksa bahwa pedal bekerja dengan benar.
• Atur posisi tempat duduk operator untuk mendapatkan kenyamanan selama pengoperasian dan periksa adakah
kerusakan atau aus pada sabuk pengaman atau mounting clamp.
• Periksa apakah gauge bekerja dengan baik, periksa sudut kaca spion dan periksa bahwa semua control levers pada
posisi NEUTRAL.
• Sebelum menghidupkan engine, pastikan bahwa lock lever (1) pada
posisi LOCK (L).
• Setel kaca cermin sedemikian rupa sehingga area di belakang
mesin dapat terlihat secara jelas dari tempat duduk operator
Ketika menyetel, baca tentang “Kaca Spion (HALAMAN 3-124)”.
• Jika mesin dilengkapi dengan kamera, setel sudutnya sehingga
area sekitar dat terlihat jelas dari tempat duduk operator.
Untuk penjelaasan lebih ketika menyetel, baca tentang “Menyetel
Sudut Kamera (HALAMAN 3-127)”
• Periksa jangan sampai ada orang atau rintangan di atas, bawah
atau disekitar mesin.

KEWASPADAAN SAAT MENGHIDUPKAN ENGINE


• Nyalakan dan operasikan mesin hanya ketika Anda sudah duduk.
• Saat menghidupkan engine, bunyikan klakson sebagai tanda peringatan.
• Jangan biarkan siapapun menaiki mesin selain operator.
• Jangan melakukan short circuit starting motor untuk menghidupkan engine. Hal ini dapat menyebabkan terbakar,
cidera serius atau kematian.

KEWASPADAAN PADA AREA BERCUACA DINGIN


• Lakukan pemanasan kerja secara menyeluruh. Jika mesin tidak sepenuhnya panas sebelum control level atau
control pedal dioperasikan, maka reaksi mesin akan lambat, atau peralatan dapat bergerak ke arah yang tidak
diinginkan oleh operator. Khususnya dalam cuaca dingin, pastikan melakukan operasi pemanasan engine dengan
benar.
• Jika baterai elektrolit membeku, jangan men-charge baterai atau menghidupkan engine dengan sumber tenaga
berbeda. Tindakan ini dikhawatirkan akan membakar baterai dan menyebabkan baterai meledak.
Sebelum men-charge atau menghidupkan engine dengan sumber tenaga berbeda, lelehkan dulu eletrolit baterai
dan periksa bahwa tidak ada kebocoran elektrolit sebelum menghidupkan engine.

2 - 25
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

MENGHIDUPKAN ENGINE DENGAN KABEL BOOSTER


Jika terjadi kesalahan dalam penyambungan kabel booster, akan
terjadi ledakan, oleh kerena itu selalu patuhi petunjuk berikut ini.
• Selalu pakai kaca mata pelindung dan sarung tangan karet saat
menghidupkan engine dengan kabel booster.
• Ketika menyambung mesin normal ke mesin yang mogok dengan
kabel booster, selalu gunakan mesin yang normal dengan tegangan
baterai yang sama seperti mesin yang mogok.
• Saat start dengan kabel booster, lakukanlah operasi starting dengan
2 orang pekerja (satu pekerja duduk di tempat duduk operator dan
yang satu lagi menangani baterai).
• Jika start dilakukan dari mesin lain, jangan sampai mesin normal
dan mesin bermasalah tersebut bersentuhan.
Saat menyambung kabel booster putar tombol start ke posisi OFF
untuk mesin normal dan mesin bermasalah. Dikhawatirkan bahwa
mesin akan bergerak saat power disambungkan.
• Pastikan menghubungkan kabel positif (+) terlebih dahhulu ketika
memasang kabel booster. Lepas sambungan kabel negatif (-) (sisi
arde) terlebih dahulu ketika melepaskannya.
• Saat melepas kabel booster, hati-hati jangan membiarkan clip kabel
saling bersentuhan atau jangan membiarkan clip menyentuh mesin.
• Untuk lebih jelasnya lihat prosedur start menggunakan kabel booster, baca tentang “Menghidupkan Engine Dengan
Kabel Booster” (HALAMAN 3-198) pada bagian PENGOPERASIAN.

PENGOPERASIAN
PEMERIKSAAN SEBELUM PENGOPERASIAN
Jika pemeriksaaan sebelum menghidupkan engine tidak dilakukan dengan benar, maka mesin tidak akan dapat
menunjukkan performa maksimumnya, dan juga ada bahaya bahwa mesin dapat mengakibatkan cidera serius atau
kematian.
Ketika melakukan pemeriksaan, pindahkan mesin ke area yang luas dimana tidak ada hambatan, dan perhatikan
secara cermat area sekitarnya. Jangan mengijinkan ada orang di dekat mesin.
• Selalu pasang seat belt. Dikhawatikan bahwa Anda dapat terlempar dari tempat duduk operator dan mengalami
cidera serius ketika brake diaktifkan secara tiba-tiba.
• Periksa bahwa gerakan mesin sesuai dengan display pada control
pattern card. Jika tidak sesuai, segera ganti dengan control pattern
card yang tepat.
• Periksa kondisi pengoperasian peralatan, peralatan kerja, arm,
boom, travel dan sistem swing.
• Periksa adanya masalah pada suara mesin, getaran, panas, bau,
atau gauges; periksa juga bahwa tidak ada kebocoran oli atau
bahan bakar.
• Jika ditemukan ada masalah, segera lakukan perbaikan.

2 - 26
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

KEWASPADAAN SAAT TRAVELING MAJU-MUNDUR DAN SWING


• Ketika traveling, kemudikan dengan sprocket (1) di belakang mesin.
Jika sprocket (1) ada di depan, pengoperasian travel levers akan
terbalik dari arah travel yang sebenarnya, sehingga ada bahaya
bahwa mesin dapat bergerak ke arah yang tidak diinginkan, yang
dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
• Selalu kunci semua pintu dan jendela kompartemen operator di
posisinya (terbuka atau tertutup).
Di tempat-tempat kerja dimana ada bahaya dari benda-benda yang
berterbangan atau dari benda-benda yang masuk ke kompartemen
operator, periksa bahwa semua pintu dan jendela tertutup dengan
aman.
• Jangan mengijinkan siapapun juga selain operator untuk naik ke
mesin.
• Jika ada orang di area di sekitar mesin, ada bahaya bahwa
mereka dapat tertabrak atau terserempet mesin, dan hal ini dapat
mengakibatkan cidera serius atau kematian. Selalu patuhi hal-hal
berikut sebelum traveling.
• Selalu operasikan mesin hanya setelah Anda duduk.
• Sebelum menggerakkan mesin, periksa sekali lagi bahwa tidak
ada orang atau hambatan di area sekelingnya.
• Sebelum mulai menggerakkan mesin, bunyikan klakson untuk
memberi tanda kepada orang disekitar.
• Periksa bahwa alarm travel dan alarm-alarm lain berfungsi dengan
benar.
• Jika ada area dibelakang mesin yang tidak dapat terlihat,
tempatkan seorang pemberi isyarat. Lakukan swing pelan-pelan
dan harus ekstra hati-hati jangan sampai membentur orang atau
benda apapun.
Selalu pastikan melakukan tindakan kewaspadaan di atas sekalipun
mesin dilengkapi dengan spion dan kamera.

2 - 27
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

KEWASPADAAN SAAT TRAVELING


• Saat melakukan traveling atau melakukan pengoperasian, selalu jaga jarak aman dari orang-orang, bangunan, atau
mesin lain untuk menghindari bertabrakan dengan mereka.
• Saat traveling di atas tanah yang rata, tahan posisi peralatan kerja
agar ketinggiannya tetap sekitar 40 sampai 50 cm (16 in sampai
dengan 20 in) di atas tanah. Jika ketinggian tersebut tidak dijaga,
maka peralatan kerja dapat menyentuh tanah dan mesin dapat
terguling.
• Jika terhalang untuk melihat bagian sebelah kanan, naikkan boom
agar bias melihat dengan jelas.
• Untuk mesin-mesin yang dilengkapi dengan sistem auto-
deceleration, selalu putar tombol auto-deceleration ke posisi OFF
ketika traveling di tanah yang kasar atau di kemiringan terjal. Jika
mesin dioperasikan dengan sistem auto-deceleration pada posisi
ON, maka kecepatan engine akan bertambah dan kecepatan travel
mesin dapat tiba-tiba menjadi lebih cepat.
• Jika mungkin hindari travel melewati rintangan. Jika harus melewati
rintangan, jaga agar peralatan kerja dekat dengan tanah dan
kecepatan lambat. Lebih besar bahaya mesin terbalik ke kiri atau
kanan dibandingkan terguling ke depan atau belakang, oleh kerena
itu, jangan melewati rintangan yang dapat membuat mesin miring
berlebihan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.
• Saat melintas di atas tanah yang tidak rata, kecepatan harus
lambat dan jangan mengoperasikan steering secara mendadak.
Dikhawatirkan mesin akan berbalik. Peralatan kerja dapat
menghantam permukaan tanah dan menyebabkan mesin hilang
keseimbangannya atau dapat merusak mesin atau bangunan yang
ada di area.
• Ketika menggunakan mesin, untuk mencegah cidera yang disebabkan karena kerusakan peralatan kerja atau karena
mesin terbalik akibat kelebihan beban, jangan melampaui kinerja mesin yang diijinkan atau beban maksimum yang
diijinkan untuk struktur mesin.
• Saat melewati jembatan atau bangunan, periksa terlebih dahulu apakah struktur bangunannya cukup kuat untuk
menahan beban mesin. Ketika traveling di jalanan umum, konfirmasikan terlebih dahulu dengan instansi terkait dan
ikuti petunjuknya.
• Saat mengoperasikan di lorong, di bawah jembatan, di bawah kabel listrik, atau lokasi-lokasi lain dimana ketinggiannya
terbatas, maka kecepatan harus lambat, dan harus hati-hati sekali jangan sampai mesin atau peralatan kerja
menabrak apapun.

2 - 28
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

TRAVELING DI KEMIRINGAN
Untuk menghindari mesin agar tidak terbalik atau oleng ke satu sisi, selalu patuhi petunjuk berikut ini.
• Jaga agar peralatan kerja pada posisi 20-30cm dari atas tanah. Saat darurat, segera turunkan peralatan kerja ke
tanah untuk membantu menghentikan mesin.
• Ketika melakukan traveling menaiki tanjakan, atur cab operator
menghadap arah tanjakan, ketika melakukan traveling menuruni
tanjakan, atur cab operator menghadap arah turunan.
Selalu periksa kekokohan tanah di bawah bagian depan mesin
ketika traveling.

• Ketika traveling menaiki kemiringan terjal, panjangkan peralatan


kerja ke depan untuk meningkatkan keseimbangan, pertahankan
peralatan kerja sekitar 20 sampai 30 cm (8 sampai 12 in) di atas
tanah, dan lakukan traveling dengan kecepatan rendah.

• Ketika traveling menuruni turunan/lereng, turunkan kecepatan


engine, tahan travel lever mendekati posisi NEUTRAL, dan lakukan
traveling dengan kecepatan rendah.
• Selalu traveling lurus ketika menanjak atau menurun. Jika traveling
dengan menyudut atau melintang tanjakan sangat berbahaya.
• Jangan membelokkan saat di kemiringan dan jangan melintang.
Turuni kemiringan ke tanah yang rata untuk merubah posisi mesin,
kemudian travel di kemiringan lagi.

• Jangan melakukan traveling di kemiringan yang ditutupi pelat baja. Untuk kemiringan yang sekecil apapun ada
bahaya bahwa mesin bisa tergelincir.
• Lakukan travel di atas rumput, reruntuhan dedaunan dengan kecepatan rendah. Walaupun di tanah yang tidak
terlalu miring, bahaya tergelincir masih ada.
• Jika engine mati ketika traveling di turunan, segera pindahkan control lever ke posisi NEUTRAL dan nayalakan lagi
engine.

2 - 29
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

MENGOPERASIKAN MESIN DI KEMIRINGAN


• Ketika bekerja di kemiringan, ada bahaya bahwa mesin dapat hilang keseimbangan dan terbalik ketika swing atau
peralatan kerja dioperasikan. Hal ini dapat mengakibatkan cedera serius atau kerusakan properti, oleh karena itu,
selalu sediakan tempat yang stabil ketika melakukan pekerjaan-pekerjaan ini, dan lakukan pekerjaan dengan hati-
hati.
• Jangan melakukan swing peralatan kerja dari sisi yang tinggi ke sisi
yang rendah ketika bucket berisi muatan. Pengoperasian seperti ini
berbahaya, dan dapat menyebabkan mesin terguling.
• Jika mesin harus digunakan di kemiringan, buat tumpukan tanah
untuk membuat platform (A) yang akan menjaga mesin tetap
horisontal.
• Jangan bekerja di kemiringan yang ditutupi pelat baja. Untuk
kemiringan yang sekecil apapun ada bahaya bahwa mesin bisa
tergelincir.

PENGOPERASIAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN


Jika mesin terguling atau jatuh, atau ground di titik kerja runtuh, atau bangunan yang dibongkar runtuh, hal ini dapat
mengakibatkan cidera serius atau kematian. Selalu patuhi petunjuk berikut.
• Jangan sekali-kali menggali permukaan kerja di bawah overhang.
Ada bahaya bahwa batuan dapat jatuh atau bahwa overhang
dapat runtuh dan menjatuhi mesin.

• Jangan menggali terlalu dalam di bawah bagian depan mesin.


Tanah di bawah mesin dapat runtuh dan mengakibatkan mesin
jatuh.

• Agar lebih mudah membebaskan diri jika ada masalah, tempatkan


tracks tegak lurus terhadap bahu jalan atau tebing dengan sprocket
di belakang ketika melakukan pekerjaan.

2 - 30
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

• Ketika melakukan pekerjaan pembongkaran bangunan, jangan


melakukan pekerjaan pembongkaran bangunan di bawah bagian
depan mesin. Hal ini menjadikan tanah tidak stabil, dan ada
bahaya mesin jatuh.

• Ketika melakukan pekerjaan pembongkaran bangunan, jangan


melakukan pekerjaan pembongkaran bangunan di atas kepala
Anda. Ada bahaya dari puing-puing yang berjatuhan atau
bangunan yang runtuh dan menyebabkan cedera serius atau
kematian.

• Ketika melakukan pekerjaan pembongkaran bangunan, jangan


menggunakan tenaga benturan peralatan kerja untuk pekerjaan
memecah. Ada bahaya kerusakan terhadap peralatan kerja dan juga
bahaya cidera serius atau kematian yang disebabkan oleh pecahan-
pecahan material yang berhamburan, atau dari mesin yang terguling
akibat reaksi dari benturan.

• Jangan melewatkan bucket di atas kepala para pekerja lain atau


di atas kursi operator dari dump truck atau alat angkut lain. Ada bahaya bahwa muatan dapat tumpah atau bucket
dapat menghantam dump truck dan menyebabkan cidera serius atau kematian.
• Ketika bekerja di atau dari atap gedung atau bangunan lain, periksa kekuatan dan strukturnya sebelum mulai
bekerja. Ada bahaya gedung runtuh dan menyebabkan cedera serius atau kerusakan.
• Pada umumnya, mesin lebih mudah terguling ketika peralatan kerja ada di samping dibanding ketika ada di depan
atau di belakang.
• Ketika menggunakan breaker atau peralatan kerja yang berat lainnya, ada bahaya mesin kehilangan keseimbangan
dan terguling. Ketika mengoperasikan mesin di atas tanah yang rata dan juga di kemiringan.
• Jangan secara tiba-tiba menurunkan, swing, atau menghentikan peralatan kerja.
• Jangan secara tiba-tiba memanjangkan atau memendekkan boom cylinder. Ada bahaya bahwa benturan akan
menyebabkan mesin terguling.

2 - 31
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

• Dalam pekerjaan yang menggunakan fork atau grapple, jangan


berusaha mengambil benda menggunakan ujungnya.

Ada bahaya kerusakan terhadap mesin atau cidera, karena benda


yang diambil tersebut dapat dengan mudah terlepas.

TRAVELING DI PERMUKAAN YANG TERTUTUP SALJU ATAU DI PERMUKAAN BEKU


• Permukaan yang tertutup salju atau permukaan beku sangat licin, sehingga mesin harus dijalankan dengan sangat
hati-hati dan jangan menggerakkan levers secara tiba-tiba. Kemiringan sekecil apapun dapat menyebabkan mesin
tergelincir, oleh kerena itu pekerjaan di lereng harus dilakukan sangat hati-hati.
• Permukaan tanah yang beku menyebabkan tanah lembek saat temperatur naik sehingga dapat membuat mesin
terbalik atau mesin terperangkap.
• Jika mesin masuk ke dalam salju tebal dikhawatirkan mesin akan terbalik dan terkubur salju. Hati-hati jangan
meninggalkan badan jalan, atau terjebak di gundukan salju yang tinggi.
• Saat membersihkan salju, badan jalan dan objek yang diletakkan disamping jalan akan terkubur sehingga
tidak terlihat. Selalu lakukan pekerjaan dengan sangat hati-hati karena dikhawatirkan mesin akan terbalik atau
menghantam objek yang terkubur tersebut.

2 - 32
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

MEMARKIR MESIN
• Parkir mesin di tanah yang kokoh dan rata.
• Pilih tempat yang jauh dari bahaya longsoran batu, longsoran
tanah, atau banjir.
• Turunkan peralatan kerja ke tanah.

• Saat meninggalkan mesin, atur safety lock lever (1) ke posisi LOCK,
kemudian matikan engine.
• Semua pintu mesin harus dikunci, lalu cabut kuncinya untuk
menghindari orang yang tidak berwenang menjalankan mesin, dan
simpan di tempat khusus.

• Jika mesin perlu diparkir di kemiringan, lakukan petunjuk berikut ini.



Atur peralatan kerja ke arah lereng bukit lalu tancapkan ke
tanah.
• Selain itu, Letakkan balok penahan di bawah track untuk
mencegah mesin bergeser.

2 - 33
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN

PENGANGKUTAN
Ketika mesin diangkut di atas trailer, ada bahaya terjadinya cidera serius atau kematian selama pengangkutan. Selalu
patuhi petunjuk berikut ini.
• Selalu periksa dimensi mesin secara cermat. Tergantung peralatan kerja yang dipasang, berat mesin, ketinggian
pengangkutan, dan panjang keseluruhan dapat berbeda-beda.
• Periksa sebelumnya bahwa semua jembatan dan bangunan lain yang akan dilewati saat pengangkutan cukup kuat
untuk menahan beban gabungan mesin pengangkut dan mesin yang diangkut.
• Mesin dapat dilepas menjadi beberapa bagian untuk diangkut, oleh kerena itu, jika Anda ingin mengangkut mesin
Anda, hubungi pihak distributor Komatsu agar melaksanakan pekerjaan tersebut.

BONGKAR-MUAT
ketika menaikkan muatan atau membongkar muatan mesin, kesalahan pengoperasian dapat menimbulkan bahaya
mesin terbalik atau jatuh, sehingga diperlukan kehati-hatian secara
khusus. Selalu patuhi petunjuk berikut ini.
• Lakukan pemuatan dan pembongkaran muatan hanya di atas tanah
yang kokoh dan datar saja. Jaga jarak yang aman dari tepi jalan
atau tebing.
• Jangan sekali-kali menggunakan peralatan kerja untuk memuat
atau membongkar mesin.
Ada bahaya bahwa mesin dapat jatuh atau terguling.
• Selalu gunakan ramp (bidang miring) yang cukup kuat. Pastikan
bahwa bidang miring tersebut memiliki lebar, panjang, dan
ketebalan yang cukup untuk menyediakan landaian pemuatan yang
aman. Lakukan langkah-langkah yang sesuai untuk mencegah (1) Blocks
bidang miring tersebut bergerak dari posisinya atau terlepas. (2) Ramp
(3) Garis tengah antar ramps
• Pastikan permukaan bidang miring bersih dan bebas dari grease, (4) Sudut ramp: Maksimal 15
o

minyak, es dan bahan-bahan lepas. Bersihkan kotoran dari machine-


track. Pada saat hujan, khususnya harus sangat berhati-hati karena
permukaan bidang miring licin.
• Untuk mesin-mesin yang dilengkapi dengan peralatan auto-deceleration, selalu atur saklar auto-deceleration
di posisi OFF. Jika mesin dioperasikan dengan sistem auto-deceleration dala keadaan ON, ada bahaya bahwa
kecepatan engine akan bertambah secara tiba-tiba, mesin akan bergerak tiba-tiba, atau kecepatan travel mesin
akan menjadi lebih cepat.
• Jalankan engine pada kecepatan Low Idle (MIN) dan gerakkan mesin perlahan-lahan dengan kecepatan rendah.
• Ketika sudah ada di ramp, jangan mengoperasikan levers kecuali untuk travel levers.
• Jangan membelokkan kemudi di atas ramp. Jika perlu, gerakkan keluar dari ramp, perbaiki arah, kemudian masuk
lagi ke ramp.
• Pusat gravitasi mesin akan berubah mendadak pada sambungan antara ramp dengan track atau trailer, dan ada
bahaya mesin hilang keseimbangan. Gerakkan perlahan-lahan pada titik ini.
• Ketika menaikkan muatan atau membongkar muatan ke sebuah tanggul atau platform, pastikan bahwa tanggul atau
platform tersebut memiliki lebar, kekuatan, dan grade yang sesuai.
• Ketika melakukan swinging upper structure di atas trailer, trailer tidak stabil, oleh karena itu pendekkan peralatan
kerja dan lakukan swing pelan-pelan.
• Untuk mesin-mesin yang dilengkapi dengan sebuah cab, selalu kunci pintunya setelah naik keatas mesin. Jika hal
ini tidak dilakukan, pintu dapat tiba-tiba terbuka selama pengangkutan.
Baca “PENGANGKUTAN (HALAMAN 3-175)”.
• Apabila perlu melepas handrail dan step, hati-hati handrail dan step tersebut jangan sampai hilang. Pasang kembali
handrail dan step yang telah dilepas tersebut secara benar dan aman.

2 - 34
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN

PENARIKAN MESIN (TOWING)


KEWASPADAAN SAAT TOWING
Selalu gunakan peralatan towing dan metode towing yang sesuai standar. Kesalahan dalam memilih wire rope atau
towing bar atau kesalahan metode towing untuk mesin yang rusak dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
Untuk detil prosedur tentang towing, baca tentang “METODE MENARIK MESIN (HALAMAN 3-194)”
• Selalu pastikan bahwa wire rope atau drawbar yang digunakan
untuk towing memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk berat
mesin yang ditarik.
• Jangan gunakan wire rope yang lilitannya sudah putus (A),
diameternya berkurang (B) atau ada belitan (C). Dikhawatikan
bahwa rope tersebut dapat putus saat proses penarikan.
• Selalu pakai sarung tangan karet saat menangani wire rope.
• Jangan menarik mesin di kemiringan.
• Selama melakukan towing, jangan berdiri diantara mesin penarik
dengan mesin yang ditarik.

MENGANGKAT BENDA DENGAN BUCKET


KEWASPADAAN UNTUK OPERASI PENGANGKATAN
• Jangan melakukan pekerjaan mengangkat di kemiringan, di atas tanah yang gembur, atau ditempat-tempat lain
dimana mesin tidak stabil.
• Gunakan wire rope yang sesuai dengan standar yang ditentukan.
• Tentukan isyarat-isyarat yang akan digunakan dan tugaskan seorang signalman di posisinya.
• Untuk mencegah bahaya terbentur oleh beban yang sedang diangkat atau bahaya dari beban yang terjatuh,
jangan mengijinkan ada pekerja di dalam area.
• Berbahaya jika beban yang sedang diangkap membentur seorang atau bangunan. Ketika mengoperasikan swing
atau alat kerja, selalu periksa secara cermat bahwa area disekitarnya aman.
• Jangan mengidupkan, melakukan swing, atau menghentikan mesin
secara mendadak. Ada bahaya bahwa beban yang diangkat akan
terayun.
• Jangan gunakan peralatan kerja atau swing untuk menarik beban
ke arah manapun. Ada bahaya bahwa hook bisa patah dan beban
terlepas, yang menyebabkan peralatan kerja bergerak secara
mendadak dan menyebabkan cidera.
• Jangan meninggalkan kursi operator ketika ada beban yang
terangkat.

2 - 35
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN

KEWASPADAAN SEBELUM MULAI PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN

MEMASANG LABEL PERINGATAN SELAMA PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN


Jika ada label peringatan “BERBAHAYA! Jangan Dijalankan”
(DANGER! Do NOT operate!), berarti bahwa seseorang sedang
melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin. Jika tanda peringatan
tersebut diabaikan dan mesin dijalankan, ada bahaya bahwa orang
yang sedang melaksanakan pemeriksaan atau perawatan dapat
tersangkut pada komponen berputar atau komponen-komponen
yang bergerak dan mengalami cidera serius atau kematian. Jangan
menghidupkan engine atau menyentuh lever.

• Jika perlu, pasang juga tanda peringatan di sekitar mesin. Label


peringatan nomor: 09963-A1640. Simpan label peringatan ini
dalam tool box saat tidak dipakai. Jika tidak ada tool box, simpan
di kantong Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan.

JAGA AGAR TEMPAT KERJA BERSIH DAN RAPIH


• Jangan meninggalkan palu atau alat-lat lain disekitar tempat kerja. Bersihkan semua grease, oli atau material
lain yang dapat membuat Anda terpeleset. Selalu bersihkan dan rapihkan tempat kerja Anda agar pekerjaan
dapat dilakukan dengan aman. Jika tempat kerja tidak dilakukan pembersihan dan perapihan dikhawatirkan akan
membuat Anda tersandung, terpeleset atau terpelanting sehingga dapat mencelakakan Anda.
• Ketika membersihkan ceiling window yang terbuat dari kaca organik (polycarbonate), gunakan air keran dan hindari
menggunakan pelarut organik untuk membersihkan. Pelarut organik seperti benzene, toluene atau methanol
dapat mengundang reaksi kimia seperti pelarutan dan dekomposisi kaca jendela, sehingga menurunkan kinerja
polycarbonate yang digunakan.

PILIH TEMPAT YANG TEPAT UNTUK PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN


• Hentikan mesin di tanah rata dan kokoh.
• Pilih tempat dimana tidak ada bahaya kejatuhan batu, tanah longsor atau banjir.
DILARANG MASUK KECUALI PETUGAS YANG BERWENANG
Jangan mengijinkan orang-orang yang tidak berwenang ada di area ketika penservisan mesin sedang dilakukan. Jika
perlu, tempatkan satpam.

TUNJUK PEMIMPIN SAAT BEKERJA DENGAN ORANG LAIN


• Ketika memperbaiki mesin atau saat melepas dan memasang peralatan kerja, tunjuk seorang pemimpin atau ikuti
instruksinya selama pengoperasian.

2 - 36
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN

MATIKAN ENGINE SEBELUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN


• Turunkan peralatan kerja ke tanah kemudian matikan engine
sebelum melakukan pemeriksaan dan perawatan.

• Putar tombol start ke posisi ON, operasikan control lever peralatan


kerja ke belakang dan ke depan, ke kiri dan ke kanan sampai
jarak operasi penuh 2 atau 3 kali untuk membuang sisa tekanan
di dalam sistem hidrolik, kemudian pindahkan lock lever (1) ke
posisi LOCK (L).

• Periksa bahwa relai baterai dimatikan dan power utama tidak


tersambung. (Tunggu sekitar 1 menit setelah mematikan kunci
tombol start starter mesin dan menekan tombol klakson. Jika
klakson tidak berbunyi, berarti tidak diaktifkan.)

• Letakkan balok penahan di bawah track untuk mencegah mesin


bergeser.

2 - 37
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN

SAAT ENGINE DIJALANKAN TENTUKAN 2 ORANG UNTUK MELAKUKAN PERAWATAN


Untuk mencegah kecelakaan, jangan lakukan perawatan saat engine menyala. Jika perawatan tetap harus dilakukan
dengan engine dalam keadaan menyala, maka lakukanlah bersama dengan orang lain paling sedikit 2 orang dan
patuhi petunjuk berikut.
• 1 orang harus selalu di atas tempat duduk operator dan harus siap
mematikan engine setiap saat. Semua pekerja harus tetap menjaga
kontak dengan pekerja lain.
• Saat pengoperasian dilakukan dekat fan, fan belt atau komponen
berputar lain, lakukanlah secara hati-hati, jangan terlalu dekat,
karena ada bahaya tersangkut dengan komponen tersebut.
• Jangan menjatuhkan atau memasukkan tools atau objek lain ke fan,
atau komponen berputar lain. Dikhawatikan bahwa benda tersebut
mengenai ke komponen berputar dan merusak atau terpental.

• Keluarkan sisa tekanan oli dari sistem hidrolik, dan tempatkan lock
lever (1) ke posisi LOCK. Untuk mengeluarkan sisa tekanan oli,
baca tentang “CARA MEMBUANG TEKANAN DI DALAM SISTEM
HIDROLIK (HALAMAN 4-80)”.
• Jangan menyentuh control levers atau pedal. Jika control lever atau
pedal harus dioperasikan, selalu beri tanda kepada teman kerja
Anda untuk memperingatkan mereka agar bergeser ke tempat yang
aman.

MEMASANG, MELEPAS, ATAU MENYIMPAN ATTACHMENTS


• Tunjuk pemimpin sebelum memulai pengoperasian pelepasan atau
pemasangan untuk attachments.
• Letakkan attachments yang telah dilepas dari mesin dalam kondisi
stabil sehingga tidak akan jatuh. Dan lakukan langkah-langkah
agar orang-orang yang tidak berwenang tidak masuk ke tempat
penyimpanan.

KEWASPADAAN SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN


Saat bekerja di ketinggian, gunakan tangga atau stand lain agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman.

2 - 38
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN

KEWASPADAAN SAAT BEKERJA DI BAWAH MESIN ATAU PERALATAN KERJA


• Pastikan bahwa hoist atau hydraulic jack yang Anda gunakan
kondisinya baik dan cukup kuat untuk menangani beban komponen.
Jangan gunakan hydraulic jack di tempat-tempat dimana mesin
dapat rusak, melengkung, atau terpelintir. Jangan gunakan wire
rope yang elemennya compang-camping, terpelintir atau bekas
tergencet. Jangan gunakan hooks yang menekuk atau bengkok.
• Sangat berbahaya jika kita bekerja di bawah mesin jika track shoe
jauh di atas tanah dan mesin hanya disangga dengan peralatan
kerja. Jika secara tidak sengaja control levers tersenggol atau ada
kerusakan pada hydraulic piping, maka peralatan kerja atau mesin
akan mendadak turun. Ini sangat berbahaya. Jangan melakukan
pekerjaan di bawah peralatan kerja atau mesin.
• Jika perlu meninggikan peralatan kerja atau mesin dan kemudian berada dibawahnya untuk melakukan pemeriksaan
atau perawatan, topang peralatan kerja dan mesin secara aman menggunakan blocks dan stands yang cukup kuat
untuk menopang berat peralatan kerja dan mesin.
Jika peralatan kerja dan mesin tidak ditopang, dikhawatirkan akan jatuh dan dapat mengakibatkan cidera serius atau
kematian.
• Jangan gunakan balok beton untuk menopang. Karena dapat jatuh meskipun bebannya ringan.

KEWASPADAAN SAAT BEKERJA DI ATAS MESIN


• Bersihkan mesin agar tidak membuat terjatuh ketika melakukan
perawatan, selalu patuhi petunjuk berikut.
• Oli atau grease jangan sampai tumpah.
• Mesin-mesin jangan ada yang berserakan.
• Berhati-hatilah saat berjalan di tangga.
• Bersihkan lumpur dan oli serta cairan berminyak dari bagian
bawah sepatu.
• Jangan melompat turun dari mesin. Saat naik atau turun dari mesin,
jaga sekurang-kurangnya 3 titik kontak (yaitu kedua kaki dan satu
tangan, atau kedua tangan dan satu kaki) dengan handrail dan
tangga untuk menjaga keselamatan Anda sendiri.
• Untuk mencegah cidera atau kematian yang disebabkan karena terpeleset atau jatuh dari mesin, jangan naik ke
atas engine hood atau cover kecuali untuk melakukan pengecakkan saja dengan menggunakan alas anti-selip.

GUNAKAN TOOLS YANG TEPAT


Gunakan hanya tools yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan pastikan
dipakai dengan benar. Pemakaian tools yang rusak, cacat, atau rendah
mutunya atau pemakaian yang tidak tepat dapat mengakibatkan cidera
serius atau kematian.

2 - 39
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN


KEWASPADAAN SAAT PENGELASAN
Pekerjaan pengelasan harus selalu dilakukan oleh welder yang memenuhi kualifikasi dan ditempat yang dilengkapi
dengan peralatan yang sesuai.
Dikhawatikan ada bahaya gas, kebakaran, atau sengatan listrik ketika melakukan pengelasan, oleh karena itu jangan
mengijinkan orang yang bukan ahlinya melakukan pekerjaan pengelasan.

MENANGANI BATERAI
Sebelum memeriksa atau menangani baterai, putar kunci di tombol start ke posisi OFF.
 Bahaya baterai meledak
Ketika baterai diisi setrum, dihasilkan gas hidrogen yang
mudah terbakar dan dapat meledak. Selain itu, elektrolit baterai
mengandung larutan asam sulfat. Kesalahan penanganan dapat
mengakibatkan cidera serius atau kematian, ledakan, atau
kebakaran, oleh karena itu, selalu patuhi hal-hal berikut.
• Jangan menggunakan atau men-charge baterai jika elektrolit
baterai di bawah tanda LOWER LEVEL. Hal ini dapat
mengakibatkan ledakan.
Selalu periksa secara periodik level elektrolit baterai, dan
tambahkan air suling (atau cairan pengisi baterai yang tersedia
secara komersial) sampai ke tanda UPPER LEVEL.
• Jangan merokok atau mendekatkan api ke baterai.
• Gas hidrogen dihasilkan ketika baterai sedang di-charge,
oleh karena itu lepaskan baterai dari mesin, bawa ke tempat
yang ventilasinya memadai, buka penutup baterai, kemudian
lakukan pengisian (charge).
• Setelah pengisian selesai, pasang penutup baterai dengan
benar.

■ Bahaya akibat larutan asam sulfat


Ketika baterai sedang di-charge, dihasilkan gas hidrogen yang
mudah terbakar dan dapat meledak. Selain itu, elektrolit baterai
mengandung larutan asam sulfat. Kesalahan penanganan dapat
mengakibatkan cidera serius atau kematian, ledakan, atau
kebakaran, oleh karena itu, selalu patuhi hal-hal berikut.
• Ketika menangani baterai, selalu pakai kacamata pelindung
dan sarung tangan karet.
• Jika elektrolit baterai masuk ke mata Anda, segera bersihkan
mata Anda dengan air bersih dalam jumlah banyak. Setelah
itu, segera bawa ke dokter.
• Jika elektrolit baterai terkena pakaian Anda atau kulit, segera
cuci bersih dengan menggunakan banyak air.

■ Melepas kabel baterai


Sebelum memperbaiki sistem listrik atau melakukan pengelasan listrik, putar tombol start ke OFF. Tunggu sekitar
1 menit, kemudian lepaskan kabel baterai negatif (-) untuk menghentikan aliran listrik.

2 - 40
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN

• Bahaya percikan api


Ada bahaya bahwa akan timbul percikan api, oleh karena itu, selalu patuhi hal-hal berikut.
• Cegah jangan sampai tools atau benda-benda logam lain bersentuhan dengan kabel-kabel baterai. Jangan
meninggalkan tools berserakan di dekat baterai.
• Ketika melepas kabel baterai, lepaskan kabel ground (kabel negatif (-) terlebih dahulu. Ketika memasang,
pasang kabel positif (+) terlebih dahulu, kemudian baru pasang ground.
Kencangkan terminal-terminal kabel baterai dengan benar.
• Pasang baterai dengan aman di tempat yang telah ditentukan.

KEWASPADAAN SAAT MENGGUNAKAN PALU


Saat palu dipukulkan, ada kemungkinan pin atau partikel metal akan
beterbangan dan tercecer berserakan. Hal ini dapat mengakibatkan
cidera serius atau kematian.
Selalu patuhi petunjuk berikut ini.
• Ketika pins atau bucket teeth terbentur palu, dikhawatikan serpihan-
serpihannya dapat terpelanting dan menciderai orang disekitarnya.
Selalu periksa bahwa tidak ada orang di sekitar tempat kerja.
• Jika metal keras seperti pin, bucket teeth, cutting edges, atau
bearing terbentur palu, dikhawatirkan akan berserakan dan
mengakibatkan cidera serius atau kematian. Selalu pakai kaca
mata pelindung atau sarung pengaman.
• Jika pin dipalu terlalu keras dikhawatirkan pin akan mental dan
melukai orang lain di sekitar. Periksa selalu agar tidak ada orang
masuk ke area kerja.

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI COOLANT BERSUHU TINGGI


Untuk mencegah cidera akibat air mendidih atau uap panas yang
tersembur ketika memeriksa atau membuang coolant, tunggu sampai
coolant menjadi dingin sampai temperatur dimana penutup radiator
dapat disentuh dengan tangan.
Kemudian kendorkan penutup radiator (cap) perlahan-lahan untuk
membuang tekanan di dalam radiator, dan lepaskan cap.

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI OLI BERSUHU TINGGI


Untuk mencegah cidera akibat oli panas yang menyembur atau
karena menyentuh bagian-bagian yang temperaturnya tinggi ketika
memeriksa atau membuang oli, tunggu agar oli menjadi dingin sampai
temperatur dimana cap atau plug dapat disentuh dengan tangan.
Kemudian kendorkan cap atau plug secara perlahan-lahan untuk
membuang tekanan internal dan lepaskan cap atau plug.

2 - 41
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI OLI BERTEKANAN-TINGGI


Sistem hidrolik selalu mempunyai tekanan internal. Selain itu, pipa saluran bahan bakar juga memiliki tekanan internal
saat engine hidup dan segera setelah engine dimatikan. Saat melakukan pemeriksaan, mengganti pipa atau hose
pastikan tekanan dalam sistem hidrolik sudah dibuang. Jika tekanan masih ada dalam sistem dapat mengakibatkan
cidera serius atau kematian. Selalu patuhi hal-hal berikut.
• Jangan lakukan pemeriksaan atau melakukan pergantian saat sistem hidrolik dalam kondisi bertekanan.
Untuk keterangan lebih lanjut tentang prosedur membuang tekanan, baca tentang “PROSEDUR MEMBUANG
ANGIN DI DALAM SISTEM HIDROLIK (HALAMAN 4-80)”.
Jika ada kebocoran pipa atau hose, maka disekitar area akan basah, maka, periksalah adakah kebocoran pada
pipa dan hose atau hose menggembung.
Saat melakukan pemeriksaan gunakan kacamata pengaman dan sarung tangan karet.
• Ada bahaya kebocoran oil bertekanan-tinggi dari lobang kecil dapat
mengakibatkan penetrasi kulit atau menyebabkan kebutaan jika
langsung terkena mata. Jika Anda tersembur oli bertekanan tinggi
dan Anda menderita luka pada mata dan kulit, segera bersihkan
dengan air bersih dan segera konsultasikan ke doktor untuk
mendapatkan pengobatan.

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK MENANGANI BAHAN BAKAR BERTEKANAN-TINGGI


Saat engine hidup, dihasilkan tekanan tinggi di dalam saluran bahan bakar engine. Ketika melakukan pemeriksaan
atau perawatan sistem fuel piping, matikan engine dan tunggu selama sekurang-kurangnya 30 detik agar tekanan
internal berkurang sebelum memulai pekerjaan.

PENANGANAN HOSES DAN PIPING BERTEKANAN-TINGGI


• Jika oil atau bahan bakar bocor dari hose bertekanan-tinggi dapat menyebabkan kebakaran atau kerusakan
pengoperasian, sehingga menjadi penyebab kecelakaan atau kerusakan properti. Jika baut pada hose atau piping
kendor, atau oli atau bahan bakar ditemukan bocor dari bagian baut, dihentikan pekerjaan dan kencangkan dengan
tenaga putar (torque) yang sudah ditentukan. Jika ditemukan kerusakan atau cacat pada hose atau piping, hubungi
distributor Komatsu.
Ganti hose jika ada masalah-masalah berikut.
• Kerusakan atau cacat pada hydraulic fitting.
• Wire layer compang-camping atau lapisan pembungkusnya robek atau penguatnya menonjol keluar.
• Lapisan pembungkusnya menggembung di bagian-bagian tertentu.
• Komponen yang bergerak terpelintir atau patah.
• Material asing menempel di penutup.

2 - 42
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN

TINDAKAN KEWASPADAAN UNTUK TEGANGAN TINGGI


Ketika engine sedang jalan dan setelah baru saja dihentikan, tegangan
tinggi dihasilkan di dalam alat kontrol engine dan injektor engine, dan
ada bahaya sengatan listrik. Jangan sekali-kali menyentuh bagian
dalam controller atau bagian injektor engine.
Jika perlu menyentuh bagian dalam controller atau bagian injektor engine,
hubungi distributor Komatsu.

KEBISINGAN
Ketika melakukan perawatan engine dan Anda terpapar kebisingan dalam jangka waktu yang lama, pakailah penutup
telinga atau ear plug ketika bekerja.
Bila kebisingan mesin terlalu tinggi, dapat menimbulkan masalah pendengaran sementara atau permanen.

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK GREASE BERTEKANAN-TINGGI SAAT


MENGATUR KETEGANGAN TRACK
• Grease dipompa ke sistem track tension adjustment dengan
tekanan tinggi.
Jika prosedur yang ditentukan untuk perawatan tidak dilakukan
saat melakukan penyetelan, grease drain plug (1) dapat mental
dan terlempar sehingga dapat melukai atau merusak properti.
• Jangan melonggarkan lebih dari satu putaran saat melonggarkan
grease drain plug (1) untuk melonggarkan track tension. Kendorkan
grease drain plug perlahan.
• Jauhkan muka, tangan, kaki, atau anggota tubuh Anda yang lain
dari grease drain plug (1).

2 - 43
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN

JANGAN MEMBONGKAR RECOIL SPRING


Jangan membongkar recoil spring. Dalam recoil spring terdapat pegas
bertekanan tinggi yang berfungsi untuk mengurangi impact pada
idler. Jika salah bongkar, maka pegas akan mental dan berterbangan
sehingga mengakibatkan cidera atau kematian.
Jika perlu membongkar rangkaian recoil spring, hubungi distributor
Komatsu untuk melakukan pengoperasian tersebut.

MENANGANI ACCUMULATOR DAN GAS SPRING


Mesin ini dilengkapi dengan sebuah akumulator. Bahkan setelah engine dimatikan, control lever peralatan kerja dapat
dioperasikan sebentar ke arah LOWER untuk menurunkan peralatan kerja menggunakan beratnya sendiri. Setelah
mematikan engine, atur parking brake levers dan lock levers ke posisi LOCK.
Accumulator dan gas spring diisi (charge) dengan gas nitrogen bertekanan-tinggi . Jika akumulator ditangani secara
salah, dapat menyebabkan ledakan dan berakibat kecelakaan serius atau kematian. Untuk itu patuhilah tindakan
pengamanan berikut.
• Jangan mempreteli akumulator.
• Jangan membawa akumulator dekat api atau dimusnahkan
dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau menggunakan
cutting torch.
• Jangan menghantam atau mengguling-gulingkan akumulator
atau terkena benturan.
• Saat akumulator dimusnahkan, gasnya harus dibuang.
Hubungi distributor Komatsu untuk melakukan pekerjaan
pemusnahan ini.

PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK UDARA TERKOMPRESI


• Jika kita melakukan pembersihan menggunakan kompresor angin, ada bahaya yang dapat mengakibatkan
kecelakaan atau kematian karena debu atau partikel yang beterbangan.
• Saat membersihkan elemen atau radiator dengan udara bertekanan selalu pakai kaca mata pengaman dan masker
debu, sarung tangan dan alat pelindung lain.

PERAWATAN AC
• Jika refrigerant AC terkena mata, maka dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan; jika terkena dikulit, dapat mengakibatkan
radang karena dingin (frostbite). Jangan sekali-kali mengendorkan komponen-komponen dari sistem pendingin.

2 - 44
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN

MEMBUANG BAHAN LIMBAH


Untuk mencegah polusi, kita harus berhati-hati saat memusnahkan
limbah.
• Selalu buang oil yang dibersihkan dari mesin ke dalam drum/
kontainer. Jangan buang oli langsung ke tanah atau menimbunnya
ke sistem pembuangan, sungai, laut, atau danau.
• Patuhi aturan dan ketentuan hukum saat menangani barang
berbahaya seperti oli, bahan bakar, coolant, pelarut, filter dan
baterai.

KOMPONEN (KOMPONEN-KOMPONEN) YANG MENGANDUNG MERKURI


Lampu belakang monitor display mengandung merkuri. Mesin mungkin dilengkapi dengan lampu penerangan High
Intensity Discharge opsional yang juga mungkin mengandung merkuri. Komponen-komponen ini harus digunakan
ulang, didaur ulang atau dibuang dengan cara yang benar sesuai dengan Undang-Undang Lokal, Negara Bagian dan
Federal yang berlaku.

CARA MEMILIH CAIRAN PEMBERSIH JENDELA


Gunakan cairan pembersih berbasis ethyl alcohol.
Cairan pembersih berbasis methyl alcohol dapat menyebabkan iritasi pada mata Anda, oleh karena itu jangan
menggunakannya.

PERGANTIAN SECARA PERIODIK KOMPONEN KRITIKAL UNTUK KESELAMATAN.


• Agar mesin ini dapat dioperasikan dengan aman dalam jangka waktu yang lama, selalu lakukan penggantian oli
secara periodik untuk komponen-komponen kritikal yang berhubungan dengan safety seperti hose dan seat belt.
Untuk lebih jelasnya tentang penggantian komponen-komponen kritikal, baca tentang “KOMPONEN-
KOMPONEN KRITIKAL UNTUK KESELAMATAN (HALAMAN 4-13)”.
• Material dari komponen tersebut dapat berubah karena waktu, dan pemakaian yang berulang-ulang dapat
mengakibatkan rusak, aus dan kelelahan. Sangat sulit menentukan berapa lama sisa umur pakai komponen-
komponen ini jika hanya diperiksa dari luar saja atau merasakannya saat dioperasikan, untuk itu gantilah pada saat
yang telah ditentukan.
• Ganti dan perbaiki jika ditemukan kerusakan pada komponen-komponen tersebut walaupun komponen tersebut
belum mencapai waktu yang telah ditentukan.

2 - 45
PENGOPERASIAN

! PERINGATAN
Sebelum membaca bagian ini, harap membaca dan pastikan bahwa Anda
memahami bagian KESELAMATAN

3-1
GAMBAR ILUSTRASI MESIN PENGOPERASIAN

GAMBAR ILUSTRASI MESIN


GAMBARAN MESIN SECARA KESELURUHAN

(1) Bucket (6) Boom cylinder


(2) Bucket cylinder (7) Sprocket
(3) Arm (8) Track frame
(4) Arm cylinder (9) Track shoe
(5) Boom (10) Idler

3-2
PENGOPERASIAN GAMBAR ILUSTRASI MESIN

KONTROL DAN GAUGE

(1) Radio (11) Tombol start


(2) Lock lever (12) Fuel control dial
(3) Control lever peralatan kerja kiri (13) Tombol lampu
(4) Tombol one-touch power max. (14) Tombol swing lock
(5) Travel pedal (15) Tombol lampu peringatan (jika dilengkapi)
(6) Travel lever (16) Attachment control pedal (jika dilengkapi)
(7) Tombol klakson (17) Attachment control pedal (jika dilengkapi)
(8) Monitor mesin (18) Tombol lampu ruang
(9) Pemantik rokok (19) Tombol emergency pump drive
(10) Control lever peralatan kerja kanan (20) Tombol swing parking brake cancel

3-3
GAMBAR ILUSTRASI MESIN PENGOPERASIAN

Monitor Mesin

AA: Screen standar


BB: Periksa sebelum menyalakan screen,
CC: Screen peringatan interval perawatan

(1) Tombol wiper (16) Tombol pembersih kaca jendela


(2) Tombol buzzer cancel (17) Tombol pengatur AC
(3) Tombol auto-deceleration (18) Monitor tekanan oli mesin
(4) Monitor temperatur coolant engine (19) Monitor level muatan baterai
(5) Gauge temperatur coolant engine (20) Monitor level coolant radiator
(6) Gauge temperatur oli hidrolik (21) Monitor air conditioner
(7) Service meter, Jam (22) Monitor wiper
(8) Monitor temperatur oli hidrolik (23) Monitor swing lock
Monitor engine pre-heating atau Monitor One-touch
(9) Monitor mode kerja (24)
power max.
(10) Monitor kecepatan travel (25) Monitor auto-deceleration
(11) Fuel gauge (26) Monitor level oli mesin
(12) ECO gauge (27) Monitor penyumbatan air cleaner
(13) Monitor tingggi permukaan bahan bakar (28) Monitor water separator
(14) Tombol pemilih mode kerja (29) Tombol-tombol fungsi (F1 sampai dengan F6)
(15) Tombol travel speed selector (30) Monitor waktu perawatan

3-4
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI


Berikut ini penjelasan tentang alat-alat yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin.

Untuk menjalankan pengoperasian dengan benar dan aman, penting memahami dengan baik metode pengoperasian
peralatan, dan fungsi yang tampil pada display.

SISTEM MONITORING

AA: Screen standar,


BB: Screen dengan semua lampu menyala
CC: Screen peringatan waktu perawatan

(A) Emergency monitor (D) Bagian meter display, pilot display


(B) Monitor waspada (E) Bagian tombol-tombol monitor
(C) Monitor pengecekan dasar

PERHATIAN
Salah satu cirri khas panel LCD (liquid crystal display) adalah bahwa mungkin terdapat black spot (titik-titik yang tidak
menyala) atau white spots (titik-titik yang terus menyala) di layar. Jika ada black spot atau white spot-nya kurang dari
10, maka bukan merupakan kerusakan atau cacat.

3-5
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pengoperasian Dasar Monitor Mesin


Menghidupkan Engine Ketika Situasi Normal

• Ketika tombol start diputar ke posisi ON, opening screen GG ditampilkan di layar.

• Setelah opening screen GG ditampilkan selama 2 detik, screen berganti ke screen pemeriksaan sebelum
mulai DD.
• Setelah screen pemeriksaan sebelum mulai, screen DD ditampilkan selama 2 detik, screen berganti ke
layar tampilan working mode/travel mode HH.
• Setelah layar tampilan working mode/travel mode HH ditampilkan selama 2 detik, screen berganti ke screen
standar BB.
• Jika working mode ketika engine dihidupkan adalah mode B, maka opening screen GG ditampilkan selama 2
detik, dan screen kemudian berganti ke layar konfirmasi breaker mode II.
Ketika menyalakan engine dalam mode B, tekan saklar F6. Jika Anda
tidak ingin menghidupkan engine dalam mode B, tekan saklar F5.
Dalam hal ini, sistem start dengan mode E.

3-6
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

PERHATIAN
Ketika engine dihidupkan, voltase baterai dapat turun secara tiba-tiba tergantung temperatur dan kondisi baterai. Jika
ini terjadi, layar pada monitor mesin mungkin padam sebentar, tetapi ini bukan menunjukkan ada yang tidak normal.

Mematikan engine Ketika Situasi Normal

• Ketika tombol start start diputar ke posisi OFF, ending screen JJ ditampilkan selama 5 detik, lalu display mati.

3-7
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Jika Ada Hal Yang Tidak Normal Ketika Menghidupkan engine

• Jika ada hal yang tidak normal ketika menghidupkan engine, screen pemeriksaan sebelum mulai DD berganti ke
screen peringatan waktu perawatan CC, screen peringatan FF, atau screen kesalahan EE.
• Setelah menampilkan screen pemeriksaan sebelum mulai DD selama 2 detik, screen berganti ke screen peringatan
waktu perawatan CC.
• Setelah menampilkan screen peringatan waktu perawatan CC selama 30 detik, screen kembali ke screen standar
BB.
• Setelah menampilkan screen pemeriksaan sebelum mulai DD selama 2 detik, screen berganti ke screen peringatan
FF atau screen kesalahan EE.

3-8
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Jika Terjadi Hal Yang Tidak Normal Selama Pengoperasian

• Jika terjadi hal yang tidak normal selama pengoperasian,screen standar BB berganti ke screen peringatan FF-(1)
atau screen kesalahan EE.
• Setelah menampilkan screen peringatan FF-(1) selama 2 detik, screen secara otomatis berganti ke screen
peringatan FF-(2).

3-9
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

PERHATIAN
Warna-warna yang menyala pada monitor terkait dengan item-item emergency stop, item-item waspada, dan item-item
pengecekan dasar adalah sebagai berikut.

AA: Screen standar


BB: Screen dengan semua lampu menyala
CC: Screen peringatan waktu perawatan

Warna saat monitor menyala


Jenis Monitor
Saat Saat
Pada temperatur dingin
normal abnormal
(1) Monitor temperatur coolant engine Biru Merah Putih
(2) Monitor temperatur oli hidrolik Biru Merah Putih
(3) Monitor level bahan bakar Biru Merah -
(4) Monitor level coolant radiator OFF Merah
(5) Monitor level pengisian baterai OFF Merah -
(6) Monitor tekanan oli mesin OFF Merah -
(7) Monitor level oli mesin OFF Merah -
(8) Monitor penyumbatan air cleaner OFF Merah -
(9) Monitor water separator OFF Merah -
(10) Monitor waktu perawatan OFF Merah -

3 - 10
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Emergency Monitor

! PERHATIAN
Jika monitor menyala merah, segera matikan engine atau jalankan pada kecepatan Low idle (MIN), periksa lokasi terkait, kemudian
lakukan tindakan-tindakan yang perlu.

Item-item berikut harus dicermati ketika engine sedang jalan. Jika ada masalah, monitor untuk lokasi abnormal menyala
merah dan buzzer berbunyi, segera lakukan tindakan.

(1) Monitor temperatur coolant engine (3) Monitor tekanan oli mesin
(2) Monitor temperatur oli hidrolik

Monitor Temperatur Coolant Engine


Monitor (1) mengingatkan operator bahwa temperatur coolant engine
telah meningkat.
Jika temperatur coolant engine menjadi luar biasa tinggi, monitor
menampilkan displai abnormal (C). Sistem pencegah overheat
secara otomatis diaktifkan dan kecepatan engine berkurang. Hentikan
pekerjaan dan jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) sampai
monitor (1) menunjukkan tampilan normal (B).

Tampilan (A) pada temperatur yang rendah: Cahaya latar monitor (D)
putih
Tampilan (B) pada temperatur yang sesuai: Cahaya latar monitor (D)
biru
Tampilan (C) saat kondisi abnormal: Cahaya latar monitor (D) merah

3 - 11
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Monitor Temperatur Oli Hidrolik


Monitor ini (2) mengingatkan operator bahwa temperatur oli hidrolik
telah meningkat.
Jika temperatur oli hidrolik menjadi luar biasa tinggi, displai keadaan
abnormal (C) ditampilkan.
Hentikan pekerjaan dan hentikan atau jalankan engine pada kecepatan
Low idle (MIN) sampai monitor berganti ke tampilan normal (B).

Tampilan (A) pada temperatur yang rendah: Cahaya latar monitor (D)
putih
Tampilan (B) pada temperatur yang sesuai: Cahaya latar monitor (D)
biru
Tampilan (C) saat kondisi abnormal: Cahaya latar monitor (D) merah

Monitor Tekanan Oli Mesin


Monitor (3) menyala merah tekanan oli pelumas engine turun sampai
di bawah level normal. Jika monitor menyala merah, segera matikan
engine, periksa sistem pelumasan dan tinggi permukaan oli di dalam
engine oil pan.

3 - 12
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Monitor Waspada

! PERHATIAN
Jika monitor peringatan menyala merah, hentikan pekerjaan secepat mungkin dan lakukan pemeriksaan dan
perawatan pada lokasi terkait. Jika peringatan diabaikan, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan.

Berikut adalah item-item yang harus dicermati ketika engine sedang jalan. Jika terjadi keadaan abnormal, screen
menampilkan item yang perlu tindakan segera.
Jika ada hal yang tidak normal, monitor untuk lokasi abnormal menyala merah.

(1) Monitor temperatur coolant engine (4) Monitor level pengisian baterai
(2) Monitor temperatur oli hidrolik (5) Monitor penyumbatan air cleaner
(3) Monitor level bahan bakar (6) Monitor water separator

Monitor Temperatur Coolant Engine


Jika monitor ini (1) menunjukkan tampilan temperatur rendah (A),
lakukan operasi pemanasan engine. Untuk penjelasan lebih rinci,
baca tentang “Pemanasan Engine (HALAMAN 3-136)”.
Monitor (1) akan menunjukkan tampilan normal (B), oleh karena itu
lakukan operasi pemanasan untuk engine.

Tampilan (A) pada temperatur yang rendah:


Cahaya latar monitor (D) putih
Tampilan (B) pada temperatur yang sesuai:
Cahaya latar monitor (D) biru
Tampilan (C) saat kondisi abnormal:
Cahaya latar monitor (D) merah

3 - 13
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Monitor Temperatur Oli Hidrolik


Jika monitor ini (2) menunjukkan tampilan temperatur rendah (A),
lakukan operasi pemanasan mesin. Untuk penjelasan lebih rinci, baca
tentang “Pemanasan Peralatan Hidrolik (HALAMAN 3-138)”.
Lakukan operasi pemanasan untuk peralatan hidrolik sampai monitor
(2) menunjukkan tampilan normal (B).

Tampilan (A) pada temperatur yang rendah:


Cahaya latar monitor (D) putih
Tampilan (B) pada temperatur yang sesuai:
Cahaya latar monitor (D) biru
Tampilan (C) saat kondisi abnormal:
Cahaya latar monitor (D) merah

Monitor Level Bahan Bakar


Monitor ini (3) menyala untuk mengingatkan operator bahwa level di
dalam tangki bahan bakar rendah.
Ketika level sisa bahan bakar mendekati 41 liter (10.83 US gal), lampu
monitor menyala merah, maka segera tambah bahan bakar.

Monitor Level Pengisian Baterai


Monitor ini (4) mengingatkan operator bahwa ada yang tidak normal
dalam suistem pengisian baterai (charge) saat engine dijalankan.
Jika baterai tidak diisi secara tepat saat engine dijalankan, monitor
menyala merah.
Jika monitor menyala merah, periksa V-belt apakah kendor. Jika
ditemukan hal yang tidak normal, lakukan tindakan-tindakan yang
perlu. Untuk penjelasan lebih rinci, baca tentang “MASALAH LAIN
(HALAMAN 3-200)”.

Monitor Penyumbatan Air Cleaner


Monitor ini (5) mengingatkan operator bahwa air cleaner tersumbat.
Jika menyala merah, matikan engine dan periksa dan bersihkan air
cleaner.
Untuk penjelasan rinci tentang pemeriksaan dan pembersihan
air cleaner, baca tentang “MEMERIKSA, MEMBERSIHKAN DAN
MENGGANTI ELEMEN AIR CLEANER (HALAMAN 4-18)”.

3 - 14
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Monitor Water Separator


Monitor ini (6) mengingatkan operator ketika ada air terakumulasi di
dalam water separator.
Untuk penjelasan rinci tentang cara menuras air dari dari water
separator, baca tentang “Memeriksa Air dan Endapan di dalam Water
Separator, Membuang Air (HALAMAN 3-113)”.

PERHATIAN
Water separator merupakan satu kesatuan dengan fuel prefilter. Water
separator dipasang di bagian bawah fuel prefilter dan dapat dilepas.

3 - 15
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Monitor Pengecekan Dasar

! PERHATIAN
Monitor-monitor ini tidak menjamin kondisi mesin.
Jangan terlalu mengandalkan pada monitor ketika melakukan pemeriksaan sebelum memulai (pemeriksaan harian). Pastikan
anda keluar dari mesin dan memeriksa masing-masing item secara langsung.

Tampilkan item-item dasar di antara item-item pemeriksaan sebelum memulai starting yang harus diperiksa sebelum
menyalakan engine. Jika ada hal yang tidak normal, monitor untuk lokasi abnormal akan menyala merah.

(1) Monitor level coolant radiator (3) Monitor waktu perawatan


(2) Monitor level oli mesin

Monitor Level Coolant Radiator


Monitor (1) mengingatkan operator bahwa telah terjadi penurunan
level coolant radiator.
Jika coolant radiator kurang, lampunya menyala merah, maka periksa
level coolant di dalam radiator dan tangki penampung, dan tambahkan
coolant.

3 - 16
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Monitor Level Oli Mesin


Monitor (2) mengingatkan operator bahwa level oli di dalam engine oil
pan kurang.
Jika level oli di dalam engine oil pan kurang, lampunya menyala merah,
maka periksa level oli, dan tambahkan oli.

Monitor Waktu Perawatan


Monitor ini (3) menyala ketika waktu perawatan sudah dekat dan tetap
menyala setelah waktu perawatan sudah lewat.
 Menyala kuning: Waktu perawatan jatuh tempo dalam 30 jam.
 Menyala merah: Waktu perawatan sudah lewat.

Monitor ini menyala ketika saklar starting switch diputar ke posisi


ON. Monitor ini mati setelah 30 detik dan tampilan berganti ke screen
normal.

PERHATIAN
 Untuk penjelasan rinci tentang cara memastikan waktu perawatan,
baca tentang “Tombol Selektor Perawatan (HALAMAN 3-42)”.
 Jika ingin mengganti setting untuk waktu perawatan, minta agar
distributor Komatsu mengganti setting tersebut.

3 - 17
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Bagian Meter Display

Displai pilot Gauge dan Meter


(1) Monitor engine pre-heating (10) Gauge temperatur coolant engine
(2) Monitor swing lock (11) Gauge temperatur oli hidrolik
(3) Monitor wiper (12) Fuel gauge
(4) Monitor auto-deceleration (13) Service meter, jam
(5) Monitor mode kerja (14) ECO gauge
(6) Monitor kecepatan travel
(7) Monitor One-touch power max.
(8) Monitor air conditioner
(9) Panduan idle stop

Displai Pilot
• Displai pilot di bagian atas screen terdiri dari lampu-lampu pilot untuk memastikan telah diaktifkannya masing-
masing fungsi.
• Ketika tombol start diputar ke ON, lampu pilot menyala ketika item-item display berfungsi.

Monitor Engine Pre-Heating


Monitor ini (1) menampilkan waktu preheating yang diperlukan saat
menghidupkan engine pada temperatur di bawah 0°C (32°F).
Pada saat temperatur rendah (di wilayah-wilayah yang dingin) dan
fungsi preheating secara otomatis menjadi aktif, monitor preheating
menyala.
Ketika preheating selesai, monitor ini mati.
Automatic preheating adalah selama maksimal sekitar 30 detik.

3 - 18
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Monitor Swing Lock


Monitor ini (2) memberitahu operator bahwa swing lock diaktifkan.
Aktif: Menyala
Swing lock sedang diaktifkan.
Ketika tombol swing lock diputar ke ON (ACTUATED), maka lampu
monitor tersebut menyala.
Lampu ini menyala ketika tombol swing parking brake cancel diatur ke
posisi FREE.
• Untuk keterangan lebih rinci tentang tombol swing parking brake
cancel, baca tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN 3-3)”

PERHATIAN
Swing motor dilengkapi dengan rem cakram yang secara otomatis
menghentikan putaran. Ketika monitor swing lock menyala, rem
tersebut tetap diaktifkan.

MONITOR WIPER
Monitor (3) menunjukkan keadaan beroperasinya wiper.
Tampilan monitor ketika tombol wiper dioperasikan, adalah sebagai
berikut:
Ketika ON menyala: Wiper bergerak secara terus menerus
Ketika INT menyala: Wiper bergerak sesaat-sesaat
OFF: Wiper berhenti
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol wiper, baca
tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN 3-3)”

Monitor Auto-Deceleration
Monitor ini (4) menunjukkan setting dari auto-deceleration baik ON
ataupun OFF.
Tampilan monitor ketika tombol auto-deceleration dioperasikan,
sebagai berikut.
Monitor auto-deceleration ON: Auto-deceleration diaktifkan
Monitor auto-deceleration OFF: Auto-deceleration dinon-aktifkan
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol auto-
deceleration, baca tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN
3-3)”.

3 - 19
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Monitor Mode Kerja


Monitor ini (5) menampilkan setting dari working mode.
Tampilan monitor adalah sebagai berikut sesuai dengan pengoperasian
tombol working mode.
P: Mode P (untuk pengoperasian dengan beban berat)
E: Mode E (untuk pengoperasian dengan penekanan pada konsumsi
bahan bakar)
L: mode L (untuk pengoperasian fine control)
B: mode B (untuk pengoperasian breaker)
ATT: Mode ATT (untuk pengoperasian crusher)
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol working mode,
baca tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN 3-3)”

Monitor Kecepatan Travel


Monitor (6) menampilkan mode yang dipilih untuk kecepatan travel.
Tampilan di layar monitor saat tombol selektor kecepatan travel
dioperasikan adalah sebagai berikut.
Lo: Kecepatan rendah
Hi: Kecepatan tinggi
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol travel speed
selector, baca tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN
3-3)”.

Monitor One-Touch Power Max.


Monitor ini (7) menunjukkan apakah fungsi one-touch power max.
diaktifkan.
Tampilan monitor ketika tombol knob pada control lever kiri
dioperasikan adalah sebagai berikut. (Tampilan monitor yang
sebenarnya ditunjukkan pada posisi monitor preheating (1).)

Monitor menyala: Daya penggalian bertambah ketika tombol knob


ditekan terus.
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol knob, baca
tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN 3-3)”

PERHATIAN
Hanya apabila working mode pada mode P atau E atau ATT, daya
bertambah ketika tombol knob ditekan. Sekalipun jika tombol knob
ditekan terus, penambahan daya berakhir setelah 8.5 detik.

Monitor mati: Fungsi Power max dimatikan.

3 - 20
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Monitor Air Conditioner


Monitor ini (8) menampilkan kondisi kerja air conditioner.

Monitor menyala: Air conditioner ON


Monitor mati: Air conditioner OFF

Panduan Idle Stop (A)


Jika lever tidak dioperasikan selama lebih dari 5 menit, dan engine
dalam kondisi idle, maka pesan idle stop ditampilkan pada monitor.
Ketika menunggu pekerjaan atau menghentikan pekerjaan untuk
waktu singkat, matikan engine untuk mengurangi konsumsi bahan
bakar yang tidak perlu.

• Tampilan pesan idle stop kembali ke tampilan standar jika lever


dioperasikan lagi atau ketika tombol fungsi F5 (Back) ditekan.

3 - 21
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Gauge dan Meter


Gauge Temperatur Coolant Engine
Alat ukur ini (10) menunjukkan temperatur coolant engine.
Selama pengoperasian normal, indikator semestinya ada di area hijau.
Jika indikator mencapai area merah (A) selama pengoperasian, maka
sistem pencegah overheat diaktifkan.
• (A) sampai (B): Area merah.
• (A) sampai (C): Area hijau.
• (C) sampai (D): Area putih.

Sistem pencegah overheat bekerja sebagai berikut.


Posisi area merah (A): Monitor temperatur coolant engine (E) menunjukkan tampilan hal yang tidak normal.
Posisi area merah (B): Kecepatan engine berubah ke Low idle (MIN), monitor temperatur coolant engine (E)
menunjukkan tampilan adanya hal yang tidak normal, alarm buzzer berbunyi pada waktu yang
sama
Sistem pencegah overheat terus bekerja sampai indikator memasuki area hijau.

Ketika engine dihidupkan, jika indikator di posisi (C), monitor temperatur coolant engine (E) menunjukkan tampilan
low-temperature.
Jika ini terjadi, lakukan pemanasan engine. Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “Pemanasan Engine
(HALAMAN 3-136)”

• Display (G) pada temperatur dingin:


Latar belakang monitor
(K) berwarna putih
• Display (H) pada temperatur yang tepat:
Latar belakang monitor
(K) berwarna biru
• Display (J) ketika kondisi tidak normal:
Latar belakang monitor
(K) berwarna merah

3 - 22
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Gauge Temperatur Oli Hidrolik


Alat ukur ini (11) menunjukkan temperatur oli hidrolik.
Selama pengoperasian normal, indikator semestinya ada di area hijau.
Jika indikator masuk ke area merah (A) selama pengoperasian,
temperatur oli hidrolik adalah 102°C (215.6°F) atau lebih. Jalankan
engine pada kecepatan Low idle (MIN) atau matikan engine dan
tunggu sampai temperatur oli hidrolik turun.
• (A) sampai (B): Area merah.
• (A) sampai (C): Area hijau.
• (C) sampai (D): Area putih.

PERHATIAN
Ketika indikator mencapai area merah (A), temperatur oli hidrolik adalah sebagai berikut:
Posisi area merah (A): 102°C (215.6°F) atau lebih
Posisi area merah (B): 105°C (221 °F) atau lebih
Ketika indikator ada di area merah (A) sampai (B), monitor temperatur oli hidrolik (E) menunjukkan tampilan adanya hal
yang tidak normal. Ketika engine dihidupkan, jika indikator di posisi (C) dan temperatur oli hidrolik adalah 20°C (68°F),
monitor temperatur oli hidrolik (E) menunjukkan tampilan low-temperature. Jika ini terjadi, lakukan pemanasan mesin.
Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “Memanaskan Peralatan Hidrolik (HALAMAN 3-138)”

• Display (G) pada temperatur dingin: Latar belakang monitor (K)


berwarna putih
• Display (H) pada temperatur yang tepat: Latar belakang monitor
(K) berwarna biru
• Display (J) ketika kondisi tidak normal: Latar belakang monitor (K)
berwarna merah

Fuel Gauge
Alat ukur ini (12) menunjukkan jumlah bahan bakar yang masih tersisa
di dalam tangki bahan bakar. Selama pengoperasian normal, indikator
semestinya ada di area hijau.
Jika indikator mulai memasuki area merah (A) selama pengoperasian,
sisa bahan bakar kurang dari 60 liter (15.85 US gal), oleh karena itu,
lakukan pemeriksaan dan tambahkan bahan bakar.
• (A) sampai (B): Menunjukkan area merah
• (A) sampai (C): Menunjukkan area hijau

PERHATIAN
Ketika indikator mencapai area merah (B), sisa bahan bakar kurang dari 41 liter (10.83 US gal).
Ketika indikator ada di area merah (B), monitor tinggi permukaan bahan bakar (D) menyala merah.

Level bahan bakar yang tepat mungkin tidak dapat ditampilkan untuk waktu yang singkat ketika tombol start diputar
ke ON, tetapi hal ini bukan berarti ada gangguan.

3 - 23
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Service Meter, Jam


Alat ukur ini (13) menunjukkan total jam pengoperasian mesin atau
waktu sekarang.
Ketika engine sedang jalan, service meter jalan terus sekalipun jika
mesin tidak bergerak. Service meter berjalan 0.1 setiap 6 menit
pengoperasian, terlepas dari kecepatan engine.

• Ketika screen standar ditampilkan, jika tombol fungsi F4 ditekan,


dimungkinkan untuk berpindah-pindah antara tampilan jam dan
tampilan service meter.
• Tampilan Jam (tampilan 12-jam atau 24-jam tersedia)
Untuk pengaturan atau membetulkan jam, tekan tombol fungsi F6
(tombol user mode).

3 - 24
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

ECO Gauge
Alat ukur atau gauge ini (14) menunjukkan keadaan beban kerja.
Ketika gauge ada di area hijau A, berarti beban kerjanya ringan sampai
sedang. Ketika gauge ada di area oranye B, berarti beban kerjanya
berat.

• Ketika gauge memasuki area kuning, tidak ada yang salah pada
mesin, tetapi untuk melindungi lingkungan, kurangi output engine
sampai suatu titik dimana tidak ada akibat negatif terhadap
pengoperasian. Secara umum, lakukan operasi hemat energi di
area hijau. Mengurangi frekuensi travel juga membantu untuk
menghemat energi. Pertimbangkan cara terbaik untuk menghemat
energi.

3 - 25
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Bagian Tombol-Tombol Monitor

(1) Tombol pemilih working mode (5) Tombol pembersih kaca jendela

(2) Tombol auto-deceleration (6) Tombol buzzer cancel


(3) Tombol travel speed selector (7) Tombol-tombol fungsi
(4) Tombol wiper (8) Tombol air conditioner

TOMBOL PEMILIH WORKING MODE


Gunakan tombol ini (1) untuk mengatur pergerakan atau daya dari
peralatan kerja.
Pengoperasian akan menjadi lebih mudah jika mode dipilih untuk
menyesuaikan dengan isi dari pengoperasian.
Mode P: Untuk pekerjaan dengan beban berat
Mode E: Untuk pengoperasian dengan penekanan pada
konsumsi bahan bakar
Mode L: Untuk pengoperasian fine control
Mode B: Untuk pengoperasian breaker
Mode ATT: Untuk pengoperasian double-acting circuit attachment,
misalnya crusher (mesin yang siap untuk dipasangi
attachment)

• Ketika monitor pertamakali muncul, akan secara otomatis diatur


ke mode yang digunakan ketika distart pada waktu sebelumnya.
• Tekan tombol (1) untuk menampilkan layar pemilihan working
mode.
Untuk masing-masing mode yang dipilih, monitor pilot di kanan
atas layar monitor menunjukkan P, E, L, B, ATT.

3 - 26
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

• Untuk mesin yang siap dipasangi attachment, mode attachment ditambahkan pada display.
Untuk keterangan lebih rinci tentang cara menangani mesin yang siap dipasangi attachment, lihat Bagian
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL.
• Ketika monitor mulai start, jika pengaturan working mode adalah
mode B, pesan konfirmasi di sebelah kanan ditampilkan dan
buzzer berbunyi.
• Ketika start up dan tetap pada mode B, selalu tekan tombol fungsi
F6 (Yes).
Jika Anda menekan F5 (No), maka sistem akan start up pada
mode E.

• Jika Anda ingin memiliki setting otomatis dari mode P, E, L, B, atau mode ATT ketika starting (pengaturan baku
opsional), minta agar distributor Komatsu mengganti setting tersebut.

3 - 27
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Prosedur Pengoperasian
1. Jika tombol pemilih working mode (1) ditekan, screen Working
Mode ditampilkan pada monitor.
2. Tekan tombol-tombol fungsi F3 atau F4 di bagian bawah screen
atau tombol pemilih working mode (1) untuk mengubah pemilihan
mode satu kali setiap waktu.

• Jika tombol tidak disentuh selama lebih dari 5 detik,


maka working mode yang telah dipilih secara otomatis
ditetapkan sebagai working mode dan screen berganti ke
screen untuk langkah 3 dan langkah 4.

PERHATIAN
Untuk kembali ke screen standar tanpa mengubah working mode,
tekan tombol fungsi F5.

3. Setelah memilih mode yang diinginkan, tekan tombol fungsi F6


dan mode ditampilkan di tengah-tengah tampilan monitor. (Contoh:
Jika mode power dipilih: P)

4. Setelah 2 detik, tampilan monitor pilot di sudut kanan atas screen


menyala oranye.

 Setelah 2 detik, screen kembali ke screen standar.


Layar monitor yang berpendar oranye di langkah 4 kembali
menjadi biru.

3 - 28
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

PERHATIAN
Ketika mengatur working mode ke mode B, untuk menjamin
keselamatan, buzzer berbunyi dan pada saat yang sama, pesan di
dalam ilustrasi di sebelah kanan ditampilkan di layar. Ketika mengatur
ke mode breaker, selalu tekan tombol fungsi F6.

 Jika tombol fungsi F5 ditekan, mode breaker tidak diatur, dan


screen kembali ke layar pemilihan working mode.

PEMBERITAHUAN
Ketika menggunakan breaker, atur ke mode B. Jika mode B tidak digunakan, ada bahaya bahwa breaker bisa
patah.

3 - 29
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Auto-Deceleration
Jika control lever diposisi NEUTRAL, tombol ini (3) secara otomatis
menurunkan kecepatan engine dan menyalakan fungsi untuk
mengurangi konsumsi bahan bakar.
Monitor auto-deceleration ON: Auto-deceleration ON
Monitor auto-deceleration OFF: Auto-deceleration OFF
Setiap kali tombol tersebut ditekan, auto-deceleration berpindah-
pindah antara ON dan OFF.

• Fungsi auto-deceleration
Ketika fungsi auto-deceleration adalah ON, jika kontrol peralatan
kerja dan travel lever diputar ke posisi N, maka engine akan
turun setelah 4 detik dari kecepatan pengoperasian menjadi
kecepatan idle speed.
Hal ini mejadikan dimungkinkan untuk mengurangi konsumsi
bahan bakar.
Jika salah satu lever dioperasikan saat mesin dalam
kondisi ini, maka kecepatan engine akan kembali ke
kecepatan pengoperasian sebelumnya untuk menjadikannya
memungkinkan untuk melaksanakan operasi.

1. Ketika tombol auto-deceleration (2) ditekan dan fungsi auto-


deceleration dipindah ke ON, maka mode ditampilkan di tengah-
tengah tampilan monitor, dan setelah 2 detik, screen kembali ke
screen standar.

2. Pada screen standar, Monitor auto-deceleration menyala.


(Ketika auto-deceleration dalam kondisi OFF, maka tidak akan
menyala.)

3 - 30
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Travel Speed Selector

! PERINGATAN
• Ketika memuat atau membongkar muatan dari sebuah trailer, selalu lakukan traveling pada kecepatan
rendah (dengan tombol travel speed selector (3) pada posisi Lo). Jangan sekali-kali mengoperasikan
tombol travel speed selector (3) selagi melakukan pemuatan atau pembongkaran muatan.
• Jika kecepatan travel dipindah antara Hi dan Lo ketika mesin sedang traveling, mesin dapat menyimpang
arah ke satu sisi, sekalipun ketika traveling pada garis lurus.
Matikan mesin sebelum mengganti kecepatan travel.

Tombol ini (3) digunakan untuk mengatur kecepatan travel ke 2


tahap.
Lo menyala: Low-speed travel
Hi menyala: Hi-speed travel
Ketika engine dihidupkan, kecepatannya secara otomatis diatur ke
Lo. Setiap kali tombol tersebut ditekan, tampilan berubah secara
bergantian Lo → Hi → Lo.

Ketika melakukan traveling pada kecepatan high-speed (Hi), jika


kekuatan travel diperlukan misalnya ketika traveling di atas tanah
yang lembek atau di kemiringan, kecepatannya secara otomatis
akan perpindah ke low speed (Lo). tidak perlu mengoperasikan
tombol apapun. Monitor pada tampilan tetap menunjukkan Hi.

PERHATIAN
Setiap kali tombol travel speed selector (3) dipindah, mode
ditampilkan pada tampilan monitor, dan setelah 2 detik, screen
kembali ke screen standar.

3 - 31
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Wiper
Tombol ini (4) menggerakkan wiper jendela depan.
Setiap kali tombol tersebut ditekan, akan mengubah ON → INT →
stop (OFF).
Monitor wiper INT menyala: Wiper bergerak sesaat-sesaat
Monitor wiper ON menyala: Wiper bergerak secara terus menerus
Monitor wiper OFF: Wiper berhenti

PERHATIAN
Setiap kali tombol wiper (5) ditekan, mode ditampilkan di tengah-
tengah tampilan monitor, dan setelah 2 detik, screen kembali ke
screen standar.

3 - 32
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Pembersih Kaca Jendela


Ketika tombol ini (5) ditekan terus menerus, cairan pembersih
kaca jendela akan disemprotkan ke jendela depan. Ketika tombol
dilepaskan, semprotan berhenti.

• Jika tombol (5) ditekan terus menerus ketika wiper berhenti,


cairan pembersih kaca jendela akan disemprotkan, dan pada
saat yang sama, wiper akan bergerak secara terus menerus.
Ketika tombol (5) dilepaskan, wiper akan terus bergerak selama
2 siklus, lalau berhenti.
• Jika wiper bergerak sesaat-sesaat dan tombol (5) ditekan terus
menerus, cairan pembersih kaca jendela akan disemprotkan,
dan pada saat yang sama, wiper akan bergerak secara terus
menerus.
Ketika tombol (5) dilepaskan, wiper akan terus bergerak untuk 2
siklus, kemudian kembali ke pengoperasian sesaat-sesaat.

Tombol Buzzer Cancel


Ketika tombol ini (6) ditekan, buzzer peringatan untuk item peringatan
abnormal berhenti.

3 - 33
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol-Tombol Fungsi
• Tombol-tombol fungsi (7) terdiri dari 6 tombol (F1 sampai
dengan F6). Fungsi masing-masing tombol tersebut berbeda-
beda sesuai isi dari masing-masing screen.
Ketika tampilan monitor menunjukkan screen standar, fungsi-
fungsinya ditammpilkan sebagai berikut:

F3: Tombol pemilih screen kamera (jika dilengkapi)


F4: Tombol pemilih tampilan service meter/waktu penservisan
F5: Tombol mode perawatan
F6: Tombol user mode
F1 dan F2 adalah tombol tambahan untuk fungsi yang diperluas

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing tombol, baca


tentang “Menangani Tombol-Tombol Fungsi (HALAMAN 3-35)”.

Tombol Air Conditioner


Tombol-tombol air conditioner (8) terdiri dari 9 tombol.

Untuk penjelasan tentang masing-masing tombol, baca tentang


“PENGATURAN AIR CONDITIONER (HALAMAN 3-88)”

3 - 34
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Menangani Tombol-Tombol Fungsi


• Tombol-tombol fungsi (A) di bagian bawah layar monitor terdiri
dari 6 tombol (switch) (F1 sampai dengan F6). Fungsi masing-
masing tombol berbeda-beda sesuai isi dari masing-masing
screen.
• Fungsi tombol-tombol (A) pada masing-masing screen
dapat dikonfirmasikan dengan ikon-ikon panduan (B) yang
ditampilkan di bagian atas dari tombol (switch).
• Tombol (A) yang tidak ditampilkan pada ikon panduan (B) tidak
berfungsi meskipun ditekan.
• Meskipun ikon panduan (B) ditekan, tidak akan berfungsi .
Tekan tombol (A) tepat di bawah displai ikon panduan untuk
mengoperasikan fungsinya.

Pengoperasian tombol-tombol fungsi jika screen awal menunjukkan screen standar adalah sebagai berikut:

Tombol Mode Pemilih Layar Kamera

Pada mesin yang memiliki kamera (jika dilengkapi), tekan tombol F3


untuk pindah ke tampilan layar kamera.

• Dapat dipasang maksimum dua kamera.


• Jika Anda ingin memasang sebuah kamera, konsultasikan dengan
distributor Komatsu.

3 - 35
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pengoperasian pada Layar Tampilan Citra Kamera 1


Penjelasan berikut menguraikan tentang metode pengoperasian
ketika diinginkan menampilkan hanya 1 layar kamera pada monitor.
• Pada screen standar, jika tombol F3 ditekan, layar tampilan
gambar ditampilkan di layar.

• Tekan tombol F1 untuk menampilkan semua screen untuk gambar-


gambar dari kamera No. 1.
• Tekan tombol F2 untuk menampilkan semua screen untuk gambar-
gambar dari kamera No. 2

PERHATIAN
Jika mesin tidak dilengkapi dengan kamera No. 2, ikon-ikon panduan
(a) dan (b) tidak ditampilkan.

• Tekan tombol F5 untuk kembali ke screen standar.

3 - 36
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Pengoperasian Layar Tampilan Gambar Ketika 2 Layar Kamera Ditunjukkan Secara Serentak.
Penjelasan berikut menguraikan tentang metode pengoperasian ketika diinginkan menampilkan 2 layar kamera pada
saat yang sama pada monitor.
• Pada screen tampilan citra kamera No. 1, jika tombol F4 ditekan,
citra kamera No. 1 (d) dan citra kamera No. 2 (e) ditampilkan di
layar.
• Ketika 2 layar ditampilkan pada saat yang sama, tampilan berganti
secara lebih lambat dibandingkan ketika hanya layar 1 saja
ditampilkan di layar.

• Tekan tombol F5 untuk kembali ke screen standar.

3 - 37
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pengoperasian Mode lain Ketika Menampilkan Citra Kamera


• Bahkan selama tampilan layar, dimungkinkan untuk
mengoperasikan mode-mode yang lain.
• Air conditioner dapat dioperasikan.
Jika tombol air conditioner dioperasikan, screen berganti ke
screen pengatur air conditioner. Jika screen berganti ke screen
pengatur air conditioner, tekan tombol F6 untuk kembali ke screen
citra kamera. Selain itu, jika tidak ada operasi yang dilakukan
selama 5 detik setelah screen berganti ke screen pengatur air
conditioner, maka screen akan secara otomatis kembali ke screen
citra kamera.

Untuk keterangan lebih rinci tentang pengoperasian air conditioner,


baca tentang “PENGATURAN AIR CONDITIONER (HALAMAN
3-88)”.

• Dimungkinkan untuk mengubah working mode dengan menekan


tombol pemilih working mode.
Untuk keterangan lebih rinci tentang cara menggunakan tombol
pemilih working mode, baca tentang “Tombol Pemilih Working
Mode (HALAMAN 3-26)”.
Ketika working mode diubah, layar secara otomatis kembali ke
screen citra kamera. Ketika hal ini terjadi, tampilan monitor pilot
di sudut kanan atas layar monitor menyala kuning selama 2 detik,
kemudian kembali menjadi biru.

• Dimungkinkan untuk mengubah kecepatan travel dengan menekan


tombol travel speed selector.
Untuk keterangan lebih rinci tentang cara menggunakan tombol
travel speed selector, baca tentang “Tombol Travel Speed Selector
(HALAMAN 3-38)”.
Ketika kecepatan travel diubah, tampilan monitor pilot di sudut
kanan atas layar monitor menyala kuning selama 2 detik, kemudian
kembali menjadi biru.

3 - 38
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

• Tekan tombol auto-deceleration untuk mengatur fungsi auto-


deceleration ke ON/OFF.

Meskipun tombol auto-deceleration ditekan, screen tampilan citra


kamera tidak pindah ke screen lain atau kembali ke tampilan
screen standar.

• Dimungkinkan untuk menekan tombol buzzer cancel untuk


menghentikan alarm buzzer untuk item peringatan apabila ada hal
yang tidak normal.

Meskipun tombol buzzer cancel ditekan, screen tampilan citra


kamera tidak pindah ke screen lain atau kembali ke tampilan
screen standar.

• Tekan tombol wiper dan tombol washer untuk mengoperasikan


wiper dan washer.

Meskipun tombol wiper atau tombol washer ditekan, screen


tampilan citra kamera tidak pindah ke screen lain atau kembali ke
tampilan screen standar.

3 - 39
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tindakan Ketika Muncul Peringatan Saat Menampilkan Citra Kamera


• Jika terjadi kesalahan atau ada alarm ketika citra kamera
sedang ditampilkan, maka monitor kesalahan atau monitor alarm
ditampilkan dikiri atas layar dan berkedip-kedip.

• Jika monitor kesalahan atau monitor alarm ditampilkan, tekan


tombol F6, kembali ke screen standar, dan periksa isi dari tampilan
kesalahan atau alarm tersebut.
Ketika monitor kesalahan menyala berkedip, jika tidak ada lever
dioperasikan selama lebih dari 10 detik, screen secara otomatis
kembali ke screen standar.
Ketika screen kembali ke screen standar, monitor kesalahan di
kiri atas screen padam dan kesalahan atau alarm ditampilkan
ditengah-tengah screen.
• Jika sebuah monitor kesalahan ditampilkan, pindahkan mesin,
tempatkan pada posisi yang aman, kemudian mintalah agar
segera dilakukan pemeriksaan.
Untuk keterangan lebih rinci tentang isi displai peringatan, baca tentang
“Monitor Pengecekan Dasar (HALAMAN 3-16)”, “Monitor Waspada
(HALAMAN 3-13)” dan “MASALAH DAN TINDAKAN (HALAMAN
3-194)”

3 - 40
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Pemilih Tampilan Service Meter/Jam


Pada layar standar, dimungkinkan untuk menekan tombol F4 untuk
mengganti tampilan service meter dan jam di bagian atas layar monitor.

● Ketika waktu (jam) ditampilkan, tekan tombol F4 untuk beralih


ke tampilan service meter.
Ketika service meter sedang ditampilkan, tekan tombol F4
untuk beralih ke tampilan waktu.

3 - 41
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Pemilih Perawatan


Ketika tombol F5 ditekan pada layar standar, layar tampilan monitor
beralih ke layar mode perawatan.

Item-item pada layar perawatan adalah sebagai berikut.

a b
Engine oil change 500
Engine oil filter change 500
Fuel main filter change 1000
Fuel prefilter change 500
Hydraulic oil filter change 1000
Hydraulic tank breather change 500
Damper case service 1000
Final drive oil change 2000
Swing machinery oil change 1000
Hydraulic oil change 5000

a: Item-item Perawatan
b: Pengaturan waktu perawatan asal (h)
c: Waktu tersisa sampai perawatan (h)

3 - 42
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pengoperasian pada Layar Daftar Perawatan


Pada layar daftar perawatan, dimungkinkan untuk melakukan operasi-
pengoperasian-pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol
F1 sampai dengan F6.

F1: Menampilkan halaman berikutnya. Ketika di halaman terakhir,


akan menampilkan halaman pertama.
F2: Menampilkan halaman sebelumnya. Ketika di halaman pertama,
akan menampilkan halaman terakhir.
F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya). Ketika di baris
terakhir, akan berpindah ke baris pertama di halaman berikutnya.
F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya). Ketika di baris
pertama, akan berpindah ke baris terakhir di halaman sebelumnya.
F5: Kembali ke layar standar.
F6: Jika tombol ini ditekan terus, maka layar berubah ke layar untuk
mengatur ulang waktu tersisa untuk item yang dipilih (item disorot
kuning).

PERHATIAN
Ketika mengartur ulang waktu tersisa, tekan terus tombol F6 selama
sekurang-kurangnya 1,5 detik. Jika tombol F6 tidak ditekan terus
selama sekurang-kurangnya 1,5 detik, maka bunyi pengoperasian
tombol dapat terdengar, tetapi layer tidak beralih ke layar untuk
mengatur ulang waktu tersisa.

● Jika selama 30 detik tidak ada tombol yang dioperasikan pada


layar daftar perawatan, maka layar secara otomatis kembali
ke layar standar.
● Pada layar daftar perawatan, jika waktu tersisa sampai
perawatan untuk suatu item kurang dari 30 jam, maka tampilan
waktu tersisa disorot kuning. Jika waktu tersisa sampai
perawatan menjadi 0 jam, maka tampilan waktu tersisa disorot
merah.
● Jika Anda ingin mengubah pengaturan untuk waktu perawatan,
konsultasikan dengan distributor Komatsu Anda.

3 - 43
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Pengoperasian pada Layar Pengaturan Ulang Waktu Perawatan


Pada layar daftar perawatan, jika tombol F6 ditekan terus selama sekurang-kurangnya 1,5 detik, maka layar berubah
ke layar pengaturan ulang waktu perawatan.
Atur ulang waktu tersisa pada layar ini.

1. Tekan tombol F6 ketika ketika layar reset dalam kondisi yang


ditunjukkan pada gambar di sebelah kanan. Layar beralih ke layar
konfirmasi ulang.

PERHATIAN
● Jika ingin membatalkan pengaturan ulang (reset), tekan
tombol F5. Layar kembali ke layar daftar perawatan.
● Pada layar pengaturan ulang, jika selama lebih dari 30 detik
tidak ada tombol yang dioperasikan, maka layar secara
otomatis beralih ke layar daftar perawatan.

2. Layar konfirmasi ulang seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan


akan ditampilkan.
3. Jika tombol F6 ditekan lagi, maka waktu tersisa akan diatur ulang
(reset) dan layar beralih ke layar daftar perawatan.

PERHATIAN
Jika ingin membatalkan pengaturan ulang (reset), tekan tombol F5.
Layar kembali ke layar daftar perawatan.
Pada layar konfirmasi ulang, jika selama lebih dari 30 detik tidak ada
tombol yang dioperasikan, maka layar secara otomatis beralih ke layar
daftar perawatan.

3 - 44
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Pemilih User Mode


Ketika tombol F6 ditekan, layar tampilan monitor beralih ke layar mode
pengaturan untuk mesin.

● Pada layar User Menu, dimungkinkan untuk melakukan


pengoperasian-pengoperasian berikut dengan menggunakan
tombol F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya). Ketika di baris


terakhir, akan berpindah ke baris pertama di halaman berikutnya.
F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya). Ketika di baris
pertama, akan berpindah ke baris terakhir di halaman sebelumnya.

3 - 45
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

F5: Kembali ke layar standar.


F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

● Jika selama 30 detik tidak ada tombol yang dioperasikan


pada layar user menu, maka layar secara otomatis kembali
ke layar sebelumnya.

● Item-item berikut dapat diatur.

a: Pengaturan breaker/attachment
(Mesin yang siap untuk dipasangi attachment)
b: Tampilan pesan
(Mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX)
c: Penyesuaian Layar
d: Penyetelan Jam
e: Pemilihan bahasa
f: Penyetelan Economy mode

3 - 46
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pengoperasian untuk mengatur a sampai dengan f adalah sebagai berikut.

Pengaturan Breaker/ Attachment


● Pada mesin yang siap dipasangi attachment,
dimungkinkan pada menu breaker setting/attachment
untuk menyetel aliran oli dalam mode B dan mode ATT
untuk menyesuaikan dengan attachment.
Untuk mesin-mesin yang tidak memiliki attachment, mode
breaker setting/attachment tidak ditampilkan.

Mengubah Pengaturan Mode Breaker


1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

2. Pilih Breaker/Attachment Setting pada user menu, lalu tekan


tombol F6.

3 - 47
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

3. Pada layar working mode selection yang ditunjukkan di sebelah


kanan, pilih B Breaker dan tekan tombol F6.

● Pada layar working mode selection yang ditunjukkan di sebelah


kanan, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-pengoperasian
berikut dengan menggunakan tombol F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar user menu.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

4. Layar beralih ke Menu Breaker Select.


● Menu pemilihan pengaturan Breaker
Pada Breaker Select (a), aliran oli yang akan ditentukan
dalam mode B dapat diatur ke salah satu dari 2 nilai yang
telah ditetapkan.
● Menu Breaker flow setting
Pada Breaker flow setting (b), aliran oli yang akan ditentukan
dalam mode B dapat diubah.

3 - 48
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pada layar Menu Breaker Select, dimungkinkan untuk melakukan


pengoperasian-pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol
F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar sebelumnya.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

Mengubah pilihan breaker setting


1. Pilih breaking setting (a) pada layar menu breaker setting, lalu
tekan tombol F6.

3 - 49
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

2. Pada layar Breaker Select, pilih salah satu dari 2 nilai yang telah
ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan tombol F6.

● kedua nilai fungsi dasar (default) untuk pengaturan aliran


tersebut diatur ke 140 liter/menit, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan.
Untuk memilih pengaturan aliran oli, ikuti prosedur yang
diberikan di dalam “Mengubah breaker flow setting (HALAMAN
3-51)”.
● Aliran oli yang saat itu ditetapkan untuk mode B ditandai
dengan B di depan nama item seperti yang ditunjukkan pada
ilustrasi di sebelah kanan.

● Pada Menu Breaker Select dan menu breaker setting


selection, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-
pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol F3
sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar sebelumnya.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

3 - 50
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Mengubah breaker flow setting


1. Pilih breaker flow setting (b) pada layar Menu Breaker Select, lalu
tekan tombol F6.

2. Pada layar Breaker Oil Flow Setting, pilih salah satu dari 2 nilai
yang telah ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan tombol F6.
● Kedua nilai fungsi dasar (default) untuk pengaturan aliran oli
tersebut diatur ke 140 liter/menit, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan.
Aliran oli yang saat itu ditetapkan untuk mode B ditandai
dengan B di depan nama item seperti yang ditunjukkan
pada ilustrasi di sebelah kanan.

3 - 51
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

● Pada layar Menu Breaker Select dan Breaker Oil Flow


Setting, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-
pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol F3
sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar sebelumnya.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

3. Pada layar Breaker Oil Flow Setting, ubah aliran oli yang
ditetapkan.
● Setelah menggunakan tombol F3 atau F4 untuk mengubah
ke aliran oli yang sesuai, tekan tombol F6 untuk menyetujui
perubahan aliran oli tersebut dan kembali ke layar sebelumnya.
● Apabila tombol F5 ditekan, tidak ada perubahan yang dibuat
pada aliran oli dan layar kembali ke layar sebelumnya.

(X): Pengaturan aliran oli saat ini


(Y): Penyetelan aliran oli Minimum
(Z): Penyetelan aliran oli Maksimum

3 - 52
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Mengubah Pengaturan Mode Attachment


1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

2. Pilih Breaker/Attachment Settings pada user menu, lalu tekan


tombol F6.

3 - 53
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

3. Pada layar working mode selection yang ditunjukkan di sebelah


kanan, pilih ATT 2-Way Attachment, lalu tekan tombol F6.

● Pada layar working mode selection yang ditunjukkan di sebelah


kanan, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-
pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol F3
sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar user menu.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

4. Layar beralih ke menu 2-Way Attachment Select.


● menu 2-Way Attachment Select
Pada 2-Way Attachment Select (a), aliran oli yang akan
ditentukan dalam mode ATT dapat diatur ke salah satu dari 2
nilai yang ditetapkan.
● Menu 2-Way Attachment Oil Flow Setting
Pada 2-Way Attachment Oil Flow Setting (b), dimungkinkan
untuk mengubah aliran oli yang ditetapkan untuk mode ATT.

3 - 54
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pada layar Menu 2-Way Attachment Select, dimungkinkan


untuk melakukan pengoperasian-pengoperasian berikut dengan
menggunakan tombol F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar sebelumnya.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

Mengubah pilihan pengaturan attachment


1. Pilih attachment setting selection (a) pada layar menu attachment
setting, lalu tekan tombol F6.

3 - 55
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

2. Pada Menu 2-Way Attachment Select, pilih salah satu dari 2 nilai
yang telah ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan tombol F6.
● Kedua nilai fungsi dasar (default) untuk pengaturan aliran oli
tersebut diatur ke 290 liter/menit, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan.
Untuk mengubah pengaturan aliran oli, ikuti prosedur yang
diberikan di dalam “Mengubah pengaturan aliran attachment
(HALAMAN 3-57)”.
● Aliran oli saat ini yang ditetapkan untuk mode ATT ditandai
dengan ATT di depan nama item seperti yang ditunjukkan
pada ilustrasi di sebelah kanan.

● Jika No 2-Way Attachment dipilih, maka menjadi tidak mungkin


untuk memilih mode attachment pada layar working mode
selection.

Pada layar working mode selection, tidak mungkin untuk memilih No


2-Way Attachment.

● Pada layar Menu 2-Way Attachment Select dan menu 2-way


attachment select, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-
pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol F3 sampai
dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar sebelumnya.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

3 - 56
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Mengubah pengaturan aliran attachment


1. Pilih 2-Way Attachment Oil Flow Setting (b) pada layar menu
2-Way Attachment Select, lalu tekan tombol F6.

2. Pada layar 2-Way Attachment Select Oil Flow Setting, pilih salah
satu dari 2 nilai yang telah ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan
tombol F6.

● Kedua nilai Nilai fungsi dasar (default) untuk pengaturan aliran


oli tersebut diatur ke 290 liter/menit, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan.

Aliran oli saat ini yang ditetapkan untuk mode ATT ditandai
dengan ATT di depan item.
● “No 2-Way Attachment” tidak dapat dipilih

3 - 57
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

● Pada layar Menu 2-Way Attachment Select dan 2-Way


Attachment Select, dimungkinkan untuk melakukan
pengoperasian-pengoperasian berikut dengan menggunakan
tombol F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar sebelumnya.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

3. Pada menu 2-Way Attachment Oil Flow Setting, dimungkinkan


untuk mengubah pengaturan aliran oli.
● Setelah menggunakan tombol F3 atau F4 untuk mengubah
ke aliran oli yang sesuai, tekan tombol F6 untuk menyetujui
perubahan aliran oli tersebut dan kembali ke layar sebelumnya.
● Apabila tombol F5 ditekan, tidak ada perubahan yang dibuat
pada aliran oli dan layar kembali ke layar sebelumnya.

(X): Pengaturan aliran oli saat ini


(Y): Penyetelan aliran oli Minimum
(Z): Penyetelan aliran oli Maksimum

3 - 58
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tampilan Pesan
(Mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX)
Pada mesin-mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX, dimungkinkan untuk melihat pesan-pesan dari distributor
Komatsu pada menu massage display ini.

PERHATIAN
Saat ini, belum ada wilayah dimana dimungkinkan penggunaan layanan pesan ini.

Di wilayah-wilayah dimana tidak dimungkinkan untuk menggunakan layanan pesan, fungsi-fungsi menu message
display sebagai berikut.
1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

2. Pilih “User Message” pada User Menu, lalu tekan tombol F6.

● Jika Anda menekan tombol F5, layar kembali ke layar user


menu.

3. Pesan “No massage” ditampilkan di layar.


Tekan tombol F5 untuk kembali ke layar standar.

3 - 59
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Menyetel Layar
Gunakan menu screen adjustment ini untuk menyetel tingkat
kecerahan (brightness), kontras, dan cahaya latar pada layar.

1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

2. Pilih screen adjustment pada user menu, lalu tekan tombol F6.
Layar beralih ke layar selection menu untuk penyetelan layar.

● Pada mesin yang dilengkapi dengan kamera, dimungkinkan


untuk mengatur tingkat kecerahan (brightness), kontras, dan
cahaya latar pada layar kamera di menu ini.

3 - 60
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

3. Pilih item yang akan diatur (a) atau (b) dari layar selection menu
untuk penyetelan layar, lalu tekan tombol F6. Layar beralih ke
layar pengaturan untuk item yang dipilih.

(a): Penyetelan layar standard


(b): Penyetelan layar Kamera (hanya mesin yang dilengkapi
dengan kamera)

● Pada layar mode selection yang ditunjukkan di sebelah


kanan, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-
pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol F3
sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item berikutnya (1 baris di bawahnya).


F4: Berpindah ke item sebelumnya (1 baris di atasnya).
F5: Kembali ke layar user menu.
F6: Beralih ke layar pengaturan untuk item yang dipilih.

PERHATIAN
Jika mesin tidak dilengkapi dengan kamera, maka selection menu
untuk penyetelan layar tidak ditampilkan.
Jika screen adjustment dipilih dari user menu, maka screen adjustment
pada langkah 4 akan ditampilkan.

4. Gunakan tombol F2 sampai dengan F6 untuk mengatur tingkat


kecerahan (brightness), kontras, dan cahaya latar layar yang
dipilih.

1) Layar screen adjustment untuk layar standar


● Jika tombol lampu adalah pada night mode ON, dan layar
standar diatur, dimungkinkan untuk mengatur tingkat
kecerahan layar monitor (night mode).
● Jika tombol lampu adalah pada day mode ON atau OFF,
dan layar standar diatur, dimungkinkan untuk mengatur
tingkat kecerahan layar monitor (day mode).
2) Menyetel layar kamera
● Latar belakang saat menyesuaikan gambar (citra) kamera
adalah citra untuk No. 1 camera.
● Ketika menampilkan camera screeen, layar dapat menjadi
gelap jika gambar tersebut di salju. Dalam kasus tersebut,
kami menyarankan penyetelan layar.

3 - 61
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Pada layar untuk Item 1) dan 2), dimungkinkan untuk melakukan


pengoperasian-pengoperasian berikut dengan menggunakan tombol
F2 sampai dengan F6.

F2: Mengatur ulang semua nilai yang telah disesuaikan ke nilai default
F3: Indikator item-item yang dipilih berpindah 1 segmen ke kiri.
F4: Indikator item-item yang dipilih berpindah 1 segmen ke kanan.
F5: Kembali ke user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan beralih ke pengaturan item berikutnya.

3 - 62
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Penyetelan Jam
Pada menu clock adjustment ini, dimungkinkan untuk mengubah
pengaturan jam yang ditampilkan pada monitor pilot dari tampilan
standar.

1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

3 - 63
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

2. Pilih “Clock Adjustment” pada user menu, lalu tekan tombol F6.
Layar beralih ke layar menu pemilihanan penyetelan waktu.

● 3 item berikut dapat diubah.


(a) Pengaturan Jam
(b) Mode tampilan 12/24 jam
(c) Daylight saving time

3 - 64
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

3. Pada layar pemilihan clock adjustment, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-pengoperasian berikut
dengan menggunakan tombol F3 sampai dengan F6.

● Time
Menyetel pengaturan jam.

1) Jika “Time” (a) tidak disorot kuning, tekan tombol F6 untuk


menyorot “Time” (a) dengan warna kuning. Ketika langkah ini
selesai, tampilan jam (b) berubah menjadi oranye.
Atur tampilan jam (b) dengan menggunakan tombol-tombol
sebagai berikut. Jika tidak perlu mengubah pengaturan jam,
tekan tombol F6.

F3: Waktu maju 1 jam.


F4: Waktu mundur 1 jam.
F5: Membatalkan perubahan dan kembali ke user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan pindah ke pengaturan menit.

3 - 65
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

2) Ketika tampilan menit (c) disorot oranye, operasikan tombol-


tombol berikut untuk mengatur tampilan menit (c).
Jika tidak perlu mengubah pengaturan menit, tekan tombol F6.
Jika waktu telah diubah, selalu tekan tombol F6.

F3: Waktu maju 1 menit.


F4: Waktu mundur 1 menit.
F5: Membatalkan perubahan dan kembali ke user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan melanjutkan ke pengaturan untuk
mode tampilan 12/24 hour.

● 12h/24h Mode
Pilih tampilan 12-hour (am/pm) atau tampilan 24-hour.

(b): Tampilan 24-hour


(c): Tampilan 12-hour (am/pm)

1) Jika “12h/24h Mode” (a) tidak disorot kuning, tekan tombol F6


untuk menyorot “12h/24h Mode” (a) dengan warna kuning.
2) Ubah “12h/24h Mode” dengan menggunakan tombol-tombol
berikut.

Mode tampilan yang dipilih (b) atau (c) disorot hijau.

F3: Berpindah 1 item ke kiri.


F4: Berpindah 1 item ke kanan.
F5: Membatalkan perubahan dan kembali ke user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan melanjutkan ke pengaturan untuk
“Daylight Saving Time”.

Jika pengaturan telah diubah, selalu tekan tombol F6.

3 - 66
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

● Daylight Saving Time (Summer Time)


1) Jika daylight saving time diatur ke ON(a), maka tampilan jam
menjadi 1 jam lebih awal. Jika daylight saving time diatur ke OFF
(b), maka tampilan jam kembali ke waktu yang telah diatur.

Mode tampilan yang dipilih disorot hijau.

2) Ubah daylight saving time dengan menggunakan tombol-tombol


berikut.

F3: Berpindah 1 item ke kiri.


F4: Berpindah 1 item ke kanan.
F5: Membatalkan perubahan dan kembali ke user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan melanjutkan ke pengaturan untuk
“Time”.

Jika pengaturan telah diubah, selalu tekan tombol F6.

PERHATIAN
Daylight saving time atau summer time berarti memindahkan jam maju
1 jam untuk memanfaatkan fakta bahwa matahari terbit lebih awal
musim panas. Sistem ini digunakan di banyak negara selama musim
panas.

3 - 67
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Pemilihan Bahasa
Pada menu pemilihan bahasa ini, dimungkinkan untuk memilih bahasa yang digunakan pada layar monitor.

● Bahasa-bahasa yang dapat dipilih adalah sebagai berikut.


Jepang, Inggris, Cina, Perancis, Spanyol, Portugis, Italia, Jerman, Rusia, Turki, Indonesia, dan Thailand.

1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

2. Pilih “Language” pada user menu, lalu tekan tombol F6.


Layar beralih ke layar menu pemilihan bahasa.

3 - 68
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

3. Pilih bahasa yang akan digunakan untuk layar, lalu tekan tombol
F6. Tampilan layar berubah ke bahasa yang dipilih.

● Pada layar pemilihan bahasa, dimungkinkan untuk melakukan


pengoperasian-pengoperasian berikut dengan menggunakan
tombol F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item di bawahnya.


F4: Berpindah ke item di atasnya.
F5: Membatalkan perubahan dan kembali ke layar user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan kembali ke layar user menu.

Mengatur Economy Mode


Dengan economy mode ini, output engine dapat disesuaikan untuk
meningkatkan konsumsi bahan bakar dalam mode E.

1. Pada layar standar, tekan tombol F6.

3 - 69
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

2. Pilih “Economy Mode Adjustment” pada user menu, lalu tekan


tombol F6.
Layar beralih ke layar menu economy mode adjustment selection.

3. Pilih mode E yang diinginkan dari economy mode adjustment


selection.
Level yang dapat diatur adalah sebagai berikut.
E0: Default
E1: Economy Adjustment 1
E2: Economy Adjustment 2
E3: Economy Adjustment 3

 Semakin tinggi pilihan diambil dari E0 sampai E3, menjadi


semakin baik konsumsi bahan bakarnya, tetapi produksinya
menjadi berkurang juga.
 Ketika mesin dikirimkan, sudah diatur ke E0.
 Pada layar menu Economy Mode Adjustment, dimungkinkan
untuk melakukan pengoperasian-pengoperasian berikut
dengan menggunakan tombol F3 sampai dengan F6.

F3: Berpindah ke item di bawahnya.


F4: Berpindah ke item di atasnya.
F5: Membatalkan perubahan dan kembali ke layar user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan kembali ke layar user menu.

3 - 70
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

TOMBOL-TOMBOL (SWITCH)

(1) Tombol start (7) Tombol one-touch power max.


(2) Fuel control dial (8) Tombol lampu ruangan
(3) Pemantik rokok (9) Tombol penggerak pompa darurat
(4) Tombol swing lock (10) Tombol swing parking brake cancel
(5) Tombol lampu (11) Tombol lampu peringatan
(6) Tombol klakson (revolving warning lamp) (jika dilengkapi)

Tombol Start
Tombol start (1) digunakan untuk menghidupkan atau mematikan
engine.

(A) : Posisi OFF


Kunci dapat dimasukkan atau dicabut. Tombol-tombol untuk sistem
elektrikal (kecuali lampu ruangan), semuanya diatur ke off dan engine
berhenti.

(B) : Posisi ON
Arus listrik mengalir melalui sistem pengisian muatan dan lampu.
Pertahankan kunci tombol start tetap di posisi ON pada waktu engine
dijalankan.

(C) : Posisi START


Ini adalah posisi menghidupkan engine. Pertahankan kunci tetap di posisi ini selama cranking. Segera setelah engine
hidup, lepaskan kunci. Kunci akan secara otomatis kembali ke posisi ON (B).

3 - 71
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Fuel Control Dial


Dial (2) mengatur kecepatan dan output engine.
(a) Low idle (MIN): Diputar kekiri secara penuh
(b) High idle (MAX): Diputar ke kanan secara penuh

Pemantik Rokok
Tombol ini (3) digunakan ketika menyalakan rokok.
Ketika pemantik rokok ditekan masuk, maka akan kembali ke posisi
semula setelah beberapa detik, oleh karena itu tarik keluar untuk
menggunakannya.
Jika pemantik rokok dilepas, maka socket dapat digunakan sebagai
sumber daya 85W (24V x 3.5A).

PEMBERITAHUAN
Pemantik rokok ini dirancang untuk 24 V. Jangan digunakan sebagai
sumber daya untuk peralatan 12 V.

Tombol Swing Lock

! PERINGATAN
• Ketika tidak sedang menggunakan operasi swing, misalnya ketika traveling, posisikan tombol swing lock
ke posisi ON.
• Di kemiringan, bahkan ketika tombol swing lock pada posisi ON, berat dari peralatan kerja dapat
menyebabkan upper structure berayun jika swing control lever dioperasikan pada arah menurun.

Tombol ini (4) digunakan untuk mengunci upper structure sehingga


tidak dapat swing.

(a) Posisi ON (diaktifkan): Swing lock selalu diaktifkan, dan


upper structure tidak akan swing meskipun swing dioperasikan.
Dalam kondisi ini, lampu swing lock menyala.

(b) Posisi OFF (dibatalkan): Swing lock dibebaskan, ketika


mengoperasikan swing control lever, sehingga upper structure
bisa swing.

3 - 72
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Lampu
Tombol ini (5) digunakan untuk menyalakan lampu kerja dan
pencahayaan monitor.
(a) Posisi Night: Lampu-lampu menyala dan pencahayaan monitor
diatur ke night mode
(b) Posisi Day: Lampu-lampu menyala dan pencahayaan monitor
diatur ke day mode
(c) Posisi OFF: Lampu-lampu padam.
(Pencahayaan monitor diatur ke day mode.)

Tombol Klakson
Ketika tombol ini (6) di ujung kanan control lever peralatan kerja
sebelah kanan ditekan, maka klakson berbunyi.

Tombol One-Touch Power Max.


Tombol ini (7) di kiri control lever peralatan kerja digunakan untuk
mengaktifkan fungsi power max.
Tekan satu kali (sekali klik) dan tekan terus tombol. Fungsi one-touch
power max. diaktifkan selama maksimal 8.5 detik pada mode P dan E.

Tombol Lampu Ruangan

PEMBERITAHUAN
Dimungkinkan untuk menyalakan lampu ruang cab interior bahkan
ketika tombol start ada di posisi OFF, jangan lupa dimastikan.

Tombol ini (8) digunakan untuk menyalakan lampu ruang.


(a) Posisi ON: Lampu menyala
(b) Posisi OFF: Lampu padam
Lampu ruang menyala bahkan ketika tombol start ada di posisi OFF

3 - 73
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Penggerak Pompa Darurat

PEMBERITAHUAN
• Tombol ini disediakan untuk memungkinkan Anda dapat melakukan pengoperasian untuk sementara
waktu, ketika terjadi masalah pada sistem kontrol pompa. Jangan menggunakannya kecuali dalam keadaan
darurat. Lebih lanjut, perbaiki permasalahan secepatnya.
• Jika tombol ini ditekan dan dipindah ke posisi EMERGENCY secara tidak sengaja, sehingga menyalakan
engine, ketika mesin sedang beroperasi normal, tanda “E02” ditunjukkan pada tampilan.
Jika “E02” ditampilkan selama pengoperasian, pastikan bahwa tombol ini diatur ke posisi NORMAL.

Tombol ini (9) digunakan untuk memungkinkan melakukan operasi


untuk sementara waktu jika terjadi masalah pada sistem kontrol pompa
(ketika tampilan menunjukkan “E02”).

(a) EMERGENCY: Ketika abnormal (tombol dikeataskan)


(b) NORMAL: Ketika normal (tombol dikebawahkan)

Jika tampilan menunjukkan “E02”, pindahkan tombol ke atas agar


dapat melaksanakan pekerjaan.

Tombol Swing Parking Brake Cancel


PEMBERITAHUAN
Tombol ini untuk memungkinkan melaksanakan operasi swing untuk waktu singkat bahkan ketika ada masalah
pada sistem swing parking brake. JANGAN MENGGUNAKAN tombol ini kecuali dalam keadaan darurat.
Perbaiki permasalahan secepatnya.

Tombol ini (10) digunakan untuk memungkinkan melaksanakan


pekerjaan untuk sementara waktu jika terjadi masalah pada sistem
swing parking brake (ketika upper structure tidak mau swing tetapi
display tidak menunjukkan “E03”).

(a) FREE: Ketika tidak normal (gerakkan tombol ke atas)


(b) NORMAL: Ketika normal (gerakkan tombol ke bawah)

• Jika tampilan tidak menunjukkan “E03”, gerakkan tombol ke atas


ke posisi FREE (a) untuk memungkinkan melakukan pekerjaan.
• Ketika tombol dipindahkan ke posisi FREE (a), monitor swing lock
menyala berkedip.

Tombol Lampu Ratator (Jika dilengkapi)


Gunakan tombol ini (11) untuk menyalakan lampu rotator kuning di
bagian atas dari cab.
(a) ON: Lampu-lampu menyala
(b) OFF: Lampu-lampu padam

3 - 74
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

CONTROL LEVER DAN PEDAL

(1) Lock lever (3) Control lever peralatan kerja kiri


(2) Travel lever (dengan sistem auto-deceleration)
(dengan pedal dan sistem auto-deceleration) (4) Control lever peralatan kerja kanan
(dengan sistem auto-deceleration)

Lock Lever

! PERINGATAN
• Saat beranjak dari tempat duduk operator, tekan ke bawah lock lever dengan cukup kuat agar ke posisi
LOCK (L). Jika lock lever tidak (1) pada posisi LOCK (L) dan control lever secara tidak sengaja tersenggol,
maka dapat menyebabkan cidera serius.

• Periksa bahwa lock lever benar-benar sudah pada posisi LOCK (L) .

• Saat menarik lock lever (1) ke atas atau ketika mendorong lock lever ke bawah, hati-hati jangan menyentuh
control lever peralatan kerja

Lever (1) merupakan mesin untuk mengunci control lever peralatan


kerja, swing, travel dan attachment (jika dilengkapi).
(L) Posisi LOCK: Bahkan ketika levers atau control pedal
attachment (jika dilengkapi) dioperasikan, mesin
tidak bergerak
(F) Posisi FREE: Mesin bergerak sesuai pengoperasian levers
atau panel kontrol attachment (jika dilengkapi)

PERHATIAN
Lock lever ini merupakan tipe hydraulic lock. Maka, ketika dalam posisi LOCK (L), control lever atau control pedal
bergerak tetapi mesin tidak bergerak.

3 - 75
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Travel Lever

! PERINGATAN
• Jangan meletakkan kaki Anda pada pedal kecuali mesin sedang travel. Jika pedal secara tidak sengaja
tertekan, maka mesin akan bergerak secara tiba-tiba dan akan menyebabkan kecelakaan serius. Harus
sangat hati-hati ketika mengoperasikan pedal untuk operasi travel atau steering. Ketika tidak sedang
menggunakan pedal, jangan meletakkan kaki Anda pada pedal.

• Jika track frame menghadap ke belakang maka mesin akan bergerak ke arah berlawanan ketika travel
lever dioperasikan. (Mesin akan travel maju ketika dioperasikan mundur, dan akan travel mundur ketika
dioperasikan maju; arah kiri dan kanan juga akan terbalik).

• Saat mengoperasikan travel lever, periksa apakah track frame menghadap ke depan ataukah ke belakang.
(Jika sprocket menghadap ke belakang, maka track frame menghadap ke depan).

Lever (2) ini dipakai untuk merubah arah travel antara maju dan mundur.
Tanda ( ) menunjukkan pengoperasian pedaL

a) FORWARD : Lever ditekan maju.


(Pedal miring ke depan)
b) REVERSE : Lever ditarik ke belakang
(Pedal ditekan miring ke belakang)
N (NETRAL): Mesin berhenti

PERHATIAN
Jika lever dipindah ke posisi FORWARD atau REVERSE dari posisi
NEUTRAL, alarm berbunyi untuk memperingatkan bahwa mesin mulai
bergerak.

3 - 76
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Control Lever Peralatan kerja


Control lever peralatan kerja kiri (3) digunakan untuk mengoperasikan
arm dan upper structure.

Pengoperasian Arm
(a) Arm OUT (keluar)
(b) Arm IN (masuk)

Pengoperasian Swing
(c) Swing RIGHT (kanan)
(d) Swing LEFT (kiri)
N (NEUTRAL): Upper structure dan arm ditahan di posisinya dan tidak
bergerak.

Control lever peralatan kerja kanan (4) digunakan untuk


mengoperasikan boom dan bucket.

Pengoperasian Boom
(a) RAISE (naik)
(b) LOWER (turun)

Pengoperasian Bucket
(c) DUMP
(d) CURL
N (Netral): Boom dan bucket ditahan di posisinya dan tidak bergerak.

3 - 77
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

SUN ROOF (JENDELA ATAP)

! PERINGATAN
Saat beranjak dari tempat duduk operator, atur lock lever dengan benar ke posisi LOCK.
Jika control lever di posisi FREE dan control lever atau control pedal tersenggol tanpa sengaja maka dapat
menyebabkan kecelakaan serius.

Saat Membuka
1. Atur lock lever (1) dengan benar ke posisi LOCK (L).

2. Tekan lock (A) ke atas di bagian tengah depan jendela atap


dan periksa bahwa kuncinya telah dibuka. Kemudian pegang
pegangan (B) dan dorong jendela atap ke atas.

Saat Menutup
Pegang tangkai pegangan (B), turunkan ceiling window, dan kancingkan kunci (A). Jika kunci tidak dapat dikancingkan,
buka ceiling window, lalu tarik lagi ke dalam dan kancingkan kunci.

JENDELA DEPAN (WINDSHIELD)

! PERINGATAN
• Saat membuka atau menutup jendela depan, jendela bawah, atau pintu, selalu atur lock lever ke posisi
LOCK. Jika control lever di posisi FREE, dan control lever atau control pedal tersenggol secara tidak
sengaja, maka dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan serius.

• Saat membuka atau menutup jendela depan, lakukanlah setelah mesin diparkir pada permukaan tanah
yang rata, peralatan kerja harus benar-benar turun ke tanah, matikan engine lalu lakukan pekerjaan.

• Saat membuka jendela depan, genggam pegangan kuat-kuat dengan kedua tangan, tarik ke atas dan
jangan dilepaskan sampai automatic lock catch terkunci.

• Saat menutup jendela depan, jendela akan bergerak lebih cepat disebabkan berat jendela itu sendiri.
Pegang kuat-kuat grip dengan kedua tangan saat menutupnya.

Dapat juga menarik jendela depan (keatas) di dalam atap kompartemen operator.

3 - 78
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Saat Membuka

1. Hentikan mesin di permukaan yang rata, turunkan peralatan kerja


sampai menyentuh tanah, lalu matikan engine.
2. Atur lock lever (1) dengan benar ke posisi LOCK (L).

3. Periksa apakah pisau wiper ada pada tempatnya dengan baik.

(4) Pegang 2 pegangan (A) pada bagian atas, bawah, kiri, kanan dari
jendela depan, kemudian tarik 2 lever (B) untuk membuka lock
yang ada di atas jendela depan. Bagian atas jendela depan akan
keluar.

3 - 79
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

5. Pegang Pegangan bawah (C) dengan tangan kiri dari bagian


dalam cab operator. Kemudian tangan kanan Anda memegang
pegangan atas (D), tarik ke atas, lalu tekan berlawanan
arah dengan lock catch (E) pada bagian belakang cab untuk
mengunci jendela.

(6) Periksa lock lever (B) benar-benar pada posisi LOCK.

• LOCK akan mengunci jika tanda panah pada lock case (F)
sama dengan posisi panah pada lock lever (B). Cek secara
visual.

• Jika tanda panah pada lock case (F) tidak sama dengan posisi
tanda panah pada lock lever (B), lock akan membuka. Ulangi
pengoperasian pada langkah 5 agar lock mengunci.

3 - 80
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Saat Menutup

! PERINGATAN
Saat menutup jendela, turunkan secara perlahan dan hati-hati jangan sampai tangan Anda terjepit.

1. Hentikan mesin di permukaan yang rata, turunkan peralatan kerja


sampai menyentuh tanah, lalu matikan engine.
2. Atur lock lever (1) dengan benar ke posisi LOCK (L).

3. Pegang Pegangan kiri dan kanan (A), dan tarik kebawah lock lever
(B) untuk membuka kunci.

4. Pegang Pegangan (C) pada bagian bawah jendela depan dengan


tangan kiri dan pegangan (B) di atas dengan tangan kanan Anda,
tekan ke depan, lalu turunkan perlahan.

3 - 81
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

5. Saat bagian bawah jendela menyentuh bagian atas, tekan bagian


atas jendela ke depan berlawanan dengan pegangan lock kiri
kanan (G) kemudian kunci.

6. Periksa lock lever (B) benar benar di posisi LOCK.

• Lock mengunci jika tanda panah pada lock case (F) sama
posisinya dengan tanda panah pada lock lever (B). Periksa
secara visual.

• Jika tanda panah pada lock case (F) tidak sama dengan
posisi panah pada lock lever (B), lock tidak mengunci. Ulangi
langkah 5 untuk mengunci.

3 - 82
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Membuka Jendela Depan Bawah


1. Buka jendela depan, kemudian pegang pengangannya (1), tarik
ke atas, dan buka jendela bawah.

• Jika ada pasir atau debu yang menumpuk di bagian bawah jendela
depan, akan sulit membuka jendela. Selain itu, ketika melipat
jendela, pasir dan debu yang menempel di kaca akan terbawa
masuk di dalam cab. Untuk mencegah hal ini, bersihkan area (A)
sebelum membuka.

2. Setelah membuka jendela depan bawah, simpan dibagian kanan


belakang cab operator, dan atur lever (2) ke posisi LOCK (B) untuk
menahannya di posisi yang aman.
3. Ketika membuka, atur lever (2) ke posisi RELEASE (C), pegang
kaca dengan kedua tangan, dan tarik keatas.

3 - 83
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

PALU DARURAT

! PERHATIAN
 Jika perlu memecah kaca jendela dengan palu, harus ekstra hati-hati agar tidak melukai Anda sendiri
karena serpihan-serpihan kaca yang beterbangan.
 Untuk mencegah cidera, bersihkan serpihan-serpihan pecahan kaca yang tertinggal di bingkai jendela
sebelum membebaskan diri melalui jendela. Juga hati-hati jangan sampai tergelincir di atas serpihan-
serpihan pecahan kaca.

Jika tidak dimungkinkan untuk membuka pintu cab karena alasan


apapun, dan perlu mencari jalan keluar darurat dari kompartemen
operator, gunakan palu (A) untuk membebaskan diri.

Untuk bisa keluar dari cab operator, gunakan palu (A) untuk memecah
kaca dan keluarlah melalui jendela.

KUNCI PINTU

! PERINGATAN
 Sebelum membuka kunci pintu, selalu hentikan mesin di tanah yang rata.
 Jangan sekali-kali membuka kunci pintu di kemiringan. Pintu dapat secara tiba-tiba menutup dan
menyebabkan cidera.
 Ketika membuka kunci pintu, jangan mengeluarkan tubuh atau tangan Anda keluar dari mesin dan jangan
meletakan tangan Anda di rangka pintu. Pintu dapat secara tiba-tiba menutup dan menyebabkan cidera.

Gunakan kunci pintu untuk mengamankan pintu di posisinya setelah


membuka pintu.
1. Dorong pintu ke arah kait (1) untuk mengunci pada posisinya.
2. Ketika menutup pintu, tekan kebawah lever (2) di kiri kursi operator
untuk melepaskan kait.
3. Ketika menahan pintu di posisinya, kuncilah kuat-kuat ke kait.

3 - 84
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

CAP YANG DILENGKAPI LOCK


Gunakan starting key untuk membuka dan menutup penutup kunci pada cap dan cover.
Untuk keterangan lebih rinci tentang lokasi cap dan cover yang dilengkapi lock, baca tentang “PENGUNCIAN (HALAMAN
3-174)”. Masukkan kunci sedalam mungkin ke shoulder (A). Jika kunci
diputar sebelum benar-benar masuk dapat mematahkan kunci.

Membuka dan Menutup Cap Yang Dilengkapi Lock


Membuka Cap
1. Masukkan kunci ke lobang kunci

2. Putar kunci searah jarum jam, sejajarkan lobang kunci dengan


tanda (1) yang tertera pada cap kemudian buka cap.

Posisi (A): OPEN (MEMBUKA)


Posisi (B): LOCK (MENGUNCI)

Mengunci Cap
1. Putar cap sampai keras, kemudian masukkan kunci pada lobang kunci.
2. Putar kunci starter ke posisi LOCK (B), lalu cabut kuncinya.

3 - 85
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Membuka dan Menutup Cover yang dilengkapi Lock

Membuka Cover (Cover Terkunci)


1. Masukkan kunci pada lobang kunci.
2. Putar kunci starting berlawanan dengan arah jarum jam dan buka
cover dengan menarik pegangan cover.
(A) : Buka (Membuka)
(B) : Lock (Mengunci)

Mengunci Cover
1. Tutup cover dan masukkan kunci ke lobang kunci.
2. Putar kunci searah jarum jam lalu cabut kuncinya.

3 - 86
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

DRINK BOX
 Bagian ini ada di sebelah kanan belakang untuk menjaga minuman
dan barang-barang lain tetap panas atau dingin.
 Udara panas atau dingin tertiup ke dalam box ac conditioner.

KOTAK MAJALAH
(Cup holder disediakan secara terpisah didepan kotak majalah.)
Terletak di sebelah kiri tempat duduk operator.
Simpan Buku Panduan Pengperasian dan Perawatan di dalam kotak
ini sehingga dapat di ambil dan dibaca sewaktu-waktu diperlukan.

ASBAK
Ada di bagian atas dari console box di sebelah kiri tempat duduk
operator.
Selalu taruh rokok Anda sebelum memasukkannya ke dalam asbak
dan pastikan menutup penutupnya.

3 - 87
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

TOMBOL-TOMBOL PENGATUR AC
Panel Kontrol AC (Jika dilengkapi)

1) Tombol OFF 6) Tombol selektor FRESGIRECIRC


2) Tombol Fan 7) Monitor display
3) Tombol kontrol temperatur 8) Tombol AC
4) Tombol vent selector 9) Sensor sinar matahari
5) Tombol auto

Tombol OFF
Tombol (1) digunakan untuk menghentikan fan (kipas) dan air
conditioner (AC).

PERHATIAN
Meskipun tombil ini (1) ditekan, layar monitor tidak berubah ke layar air
conditioner adjustment.

3 - 88
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Fan
Tombol (2) digunakan untuk menyetel aliran udara.
Aliran udara dapat disetel sampai 6 level.

• Tekan tombol ∆ untuk meningkatkan aliran udara; tekan tombol ∇


untuk mengurangi aliran udara.
• Selama auto operation, aliran udara diatur secara otomatis.

Layar monitor dan aliran udara


A: Liquid crystal display
B: Aliran angin
a: Aliran angin “low”
b: Aliran angin “medium 1”
c: Aliran angin “medium 2”
d: Aliran angin “medium 3”
e: Aliran angin “medium 4”
f: Aliran angin “high”

Tombol Pengatur Temperatur


Tombol (3) digunakan untuk mengatur temperatur di dalam cab.
Temperatur dapat disetel antara 18°C (64.4°F) dan 32°C (89.6° F).
• Tekan tombol ∆ untuk menaikkan temperatur yang dipilih; tombol
∇ untuk menurunkan temperatur yang dipilih.

• Temperatur secara umum diatur pada 25°C (77°F).


• Temperatur dapat diatur dengan tahapan-tahapan 0.5°C (0.9°F).

<Displai Monitor dan fungsinya>


Tampilan Monitor (°C) Temperatur yang dipilih
18.0 Pendinginan maksimal
Menyesuaikan temperatur di dalam cab ke
18.5 sampai 31.5
temperatur yang dipilih
32.0 Pemanasan maksimal

PERHATIAN
Jika mode disetel ke auto mode dan setting temperatur diatur ke 18.0 °C (64.4 °F) atau 32.0 °C (89.6 °F), aliran udara
dari fan selalu disetel ke HIGH dan tidak berubah meskipun temperatur yang dipilih telah dicapai.

3 - 89
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Vent Selector

Tombol (4) digunakan untuk memilih vent.


• Saat tombol (4) di tekan, tampilan pada monitor display (7) akan
berubah dan udara akan mengalir dan vents yang ditampilkan.

• Jika auto operation dipilih, vent akan dipilih secara otomatis.

(A): Vent belakang (4 tempat)

(B) : Vent depan (1 tempat)

(C): Vent dekat kaki (1 tempat)

(D). Vent kaca jendela depan (2 tempat)

(B2) : Vent kaca jendela depan (1 tempat)

Catatan 1: Aliran udara keluar dari vent yang bertanda O

3 - 90
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Tombol Otomatis (Auto Switch)


Dengan tombol (5), aliran udara, venstilasi dan sumber udara
(RECIRC/FRESH) akan secara otomatis dipilih sesuai temperatur
yang yang dipilih.
• Tekan tombol (5), kemudian gunakan tombol kontrol temperatur
untuk mengatur temperatur, dan jalankan AC dengan kendali
kontrol otomatis.
• Sewaktu kontrol pengoperasian diganti dari otomatis ke buku
pedoman, dimungkinkan menggunakan tombol–tombol untuk
memilih vent, dan sumber udara (FRESH/ RECIRC).

PERHATIAN
Ketika Auto Mode dipilih, jika temperatur yang dipilih diatur ke 18.0 °C
(64.4 °F) atau 32.0 °C (89.6 °F), aliran udara selalu disetel ke High,
tetapi kejadian ini bukan kerusakan.

Tombol untuk memilih FRESH/RECIRC


Tombol (6) digunakan untuk memilih sumber udara antara resirkulasi
udara di dalam cab dan mengambil udara dari luar.
• Sewaktu beroperasi otomatis, pemilihan udara dari dalam
(RECIRC) dan udara dari luar (FRESH) akan berjalan secara
otomatis juga.

Udara dari luar ditutup, hanya udara yang ada dalam cab saja yang bersirkulasi.
RECIRC
Posisi ini dipakai untuk pendinginan cepat atau saat kondisi udara luar kotor.
Udara luar dialirkan masuk ke dalam cab. Gunakan posisi ini untuk mengalirkan
FRESH
udara segar atau saat demisting.

Display Monitor

Monitor (7) menampilkan status pengaturan temperatur (a), aliran


udara (b), dan ventilasi (c).

 Saat tombol OFF (1) ditekan, tampilan temperatur yang


dipilih (a) dan aliran udara (b) pada display menghilang dan
pengoperasiannya stop.

3 - 91
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Air Conditioner


Tombol (8) digunakan untuk untuk mematikan atau menyalakan AC
(Pendingin, anti kelembapan, pemanasan).
• Tekan tombol air conditioner (8) ketika kipas (fan) sedang bekerja
(pada saat display (b) ditunjukkan pada monitor tampilan). Air
conditioner diatur ke posisi ON dan mulai bekerja. Tekan tombol
sekali lagi untuk mematikan air conditioner.
• AC tidak jalan jika kipas mati.

Sensor Sinar Matahari


Sensor (9) ini secara otomatis mengatur aliran udara dari vent untuk
menyesuaikan dengan kekuatan sinar matahari. Selain itu, sensor
ini secara otomatis mendeteksi perubahan-perubahan temperatur
di dalam cab yang disebabkan karena perubahan kekuatan sinar
matahari sebelumnya dan secara otomatis menyesuaikan temperatur.

3 - 92
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Metode Pengoperasian
Air conditioner (AC) dapat dioperasikan secara otomatis atau manual. Pilih metode pengoperasian sesuai keinginan.

Pengoperasian Otomatis

1. Tombol otomatis (5) di ON.


• Monitor-monitor untuk temperatur yang dipilih (a) dan aliran
udara (b) akan ditampilkan.

2. Gunakan tombol temperatur yang dipilih (3) untuk menghasilkan


temperatur yang diinginkan. Aliran udara, kombinasi ventilasi,
dan pemilihan udara segar (fresh) atau resirkulasi dipilih secara
otomatis sesuai temperatur yang dipilih dan AC secara otomatis
bekerja sesuai temperatur yang ditentutkan.

PERHATIAN
Saat monitor tampilan vent (c) menampilkan (d) atau (e), dan
temperatur coolant engine rendah, maka aliran udara secara otomatis
dibatasi untuk mencegah udara dingin menyembur keluar.

3 - 93
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Menghentikan Pengoperasian Otomatis


Tekan Tombol OFF (1). Maka pengoperasian berhenti

Pengoperasian Secara Manual


1. Tekan tombol fan (2) dan atur aliran udara. Saat ditekan, periksa
bahwa pemilihan temperatur (a) dan aliran udara (b) tampil pada
monitor.

2. Atur Tombol AC (8) ke posisi ON.

3 - 94
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

3. Tekan tombol setting temperatur (3) dan atur suhu dalam cab.

4. Tekan tombol vent selector (4) dan pilih vent yang diinginkan.
Setelah ditekan display untuk vent (C) pada display monitor
berubah sesuai pilihan.

5. Tekan tombol selector RECIRC/FRESH (6) dan pilih resirkulasi


udara di dalam cab (RECIRC) atau memasukkan udara segar dari
luar (FRESH).

3 - 95
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Menghentikan Pengoperasian Manual


Tekan Tombol OFF (1). Pengoperasian berhenti.

Pengoperasian Dengan Udara Dingin Ke Arah Wajah Dan Udara


Hangat Ke Kaki

Atur proses berikut ini untuk mengoperasikan mesin dengan kondisi


aliran udara dingin ke wajah dan udara hangat ke kaki

1. Tekan tombol fan (2) dan atur aliran udara. Periksa bahwa
temperatur yang dipilih (a) dan aliran udara (b) tampil pada display
monitor.

2. Tekan tombol vent selector (4) dan atur vent display pada display
monitor seperti gambar kanan ini.

3 - 96
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

3. Atur tombol AC (8) di ON.

4. Atur tombol fan (2), tombol setting suhu (3), dan tombol selektor
FRESH/RECIRC (6) ke posisi yang diinginkan.

3 - 97
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Pengoperasian Defroster
1. Tekan tombol fan (2) dan atur aliran udara. Periksa temperatur
setting (a) dan aliran udara (b) akan muncul pada display monitor.

2. Tekan tombol vent selector (4) dan atur vent display pada display
monitor seperti (f) dan (g) seperti ditunjukkan dalam gambar
kanan.

3 - 98
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

3. Tekan tombol selektor FRESH/RECIRC (6) dan set untuk


menyedot udara segar.

4. Tekan tombol pengaturan suhu (3) dan atur temperature display


pada display monitor sampai suhu pemanasan maksimum.

5. Atur vent (A), (B1) dan (B2) sehingga aliran udara menyembur ke
kaca jendela.
(Vent (C) dan (D) tetap dan tidak dapat disetel.)

Saat pengoperasian dalam kondisi hujan, atau jika ingin membersihkan


kabut dan kaca jendela, atau menghilangkan kelembaban udara, atur
saklar AC (8) ke ON.

3 - 99
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Penggunaan AC secara Hati-Hati

PEMBERITAHUAN
1. Saat menyalakan AC selalu dimulai dengan kecepatan engine yang rendah. Jangan start AC dengan kecepatan
engine tinggi karena dapat merusak AC.
2. Jangan sampai air masuk ke dalam panel kontrol atau sensor sinar matahari karena panel kontrol akan rusak.
Oleb sebab itu hati-hati jangan biarkan air mengenai bagian ini. Jangan pula menyalakan api dekat komponen-
komponen ini.
3. Agar fungsi otomatis dari AC bekerja dengan baik, jaga sensor sinar matahari harus dalam keadaan bersih
danjangan meletakkan apapun sembarangan dekat sensor sinar matahari sehingga dapat mengganggu fungsi
sensor.

Ventilasi
• Ketika menyalakan air conditioner untuk waktu yang lama, putar lever ke posisi FRESH sekali setiap 1 jam untuk
melakukan ventilasi dan pendinginan.
• Saat Anda merokok dan AC sedang menyala, maka asap akan mulai membuat mata Anda pedih, oleh karena itu
bukalah jendela dan atur lever ke FRESH sebentar agar asap hilang sambil melanjutkan pendinginan

Pengendalian Temperatur
Saat cooler menyala, atur suhu hingga terasa sejuk saat kita memasuki cab (5 atau 6°C) (9 atau 10.8 °F) lebih rendah
dari suhu luar). Perbedaan suhu ini yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, untuk itu hati-hatilah mengatur
suhu sewajarnya.

Memeriksa Dan Merawat Mesin Yang Dilengkapi Dengan AC


• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan pada mesin yang dilengkapi dengan air conditioner, lakukan
pemeriksaan dan perawatan sesuai diagram. Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “MEMERIKSAA
DAN MERAWAT AIR CONDITIONER (HALAMAN 4-36), MEMERIKSAA TEGANGAN BELT KOMPRESOR AIR
CONDITIONER, MENYETEL (HALAMAN 4-51), MEMBERSIHKAN FILTER FRESH/RECIRC AIR CONDITIONER
(HALAMAN 4-64)”.
• Ketika air conditioner tidak digunakan setiap hari, untuk mencegah
hilangnya lapisan tipis oli diberbagai bagian, jalankan engine pada
kecepatan low dari waktu ke waktu dan lakukan pendinginan atau
pemanasan untuk menghilangkan kelembaban selama beberapa
menit.
• Jika temperatur di dalam cab rendah, maka air conditioner
mungkin tidak mau jalan. Dalam hal ini, lakukan resirkulasi udara
segar untuk memanaskan bagian dalam cab. Ketika tombol air
conditioner diputar ke ON, air conditioner akan bekerja.
• Jika ada hal yang tidak normal terdeteksi di dalam peralatan atau
sensor yang digunakan pada air conditioner, maka di layar monitor
air conditioner muncul tampilan “A/C Controller Error”. Jika muncul
pesan” A/C Controller Error”, minta kepada distributor Komatsu
agar dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

3 - 100
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

RADIO
Control Panel

(1) Tombol Power, Tombol pengatur Volume, (5) Tombol AS/PS


Tombol pengatur balance (6) Tombol Preset Stasiun Radio (1,2,3,4,5,6)
(2) Tombol SEL (7) Display
(3) Tombol pemilih FM/AM (8) Tombol pengatur ulang waktu
(4) Tombol display selector (9) Tombol Tuning

Tombol Power, Tombol pengatur Volume, Tombol pengatur balance


Tekan tombol ini (1) untuk menghidupkan daya ke radio. Frekuensi ditunjukkan pada display (8). Tekan tombol tersebut
sekali lagi untuk mematikan power.
Putar knob searah putaran jarum jam untuk memperbesar volume; tekan berlawanan arah putaran jarum jam untuk
mengurangi volume. Rentang volumenya adalah dari VOL 0 sampai dengan VOL 40.

Tombol SEL
Setiap kali tombol ini (2) ditekan, mode berubah sebagai berikut: VOL (volume) Б→ BAS (bass) → TRE (treble) → BAL
(balance). Modenya ditampilkan di layar ditampilkan di layar (7). Untuk penjelasan lebih rinci tentang masing-masing
mode, baca tentang “Cara Mengoperasikan Mode (HALAMAN 3-104)”.

Tombol pemilih FM/AM


Tekan tombol ini (3) untuk memilih pita gelombang (band) yang diinginkan.
Setiap kali tombol ini ditekan, pita gelombang (band) berganti FM → AM → FM...

3 - 101
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Tombol Display Selector (TIME)


Pada mesin ini, prioritas diberikan untuk tampilan frekuensi. Ketika frekuensi sedang ditampilkan, tekan tombol (4)
dan layar akan menampilkan waktu sekarang selama 5 detik. Setelah lewat 5 detik, tampilan kembali secara otomatis
ke tampilan frekuensi. Jika tombol apapun selain tombol TIME ADJ (H, M, ADJ) ditekan dalam jangka waktu 5 detik
tersebut, maka tampilan kembali ke tampilan frekuensi. Untuk penjelasan lebih rinci tentang cara menyetel waktu, baca
tentang “Menyetel Waktu Secara Tepat (HALAMAN 3-104)”.

Tombol AS/PS
Tombol ini (5) mengaktifkan fungsi auto store dan preset scan.
 Auto store
Jika tombol ini ditekan terus selama sekurang-kurangnya 2 detik selama menerima siaran radio, maka akan secara
otomatis mencari 6 stasiun AM dan FM yang tersedia masing-masing, mulai dengan frekuensi yang paling rendah
dan berlanjut sampai frekuensi yang paling tinggi. Frekuensi-frekuensi ini kemudian dapat disimpan di dalam
preset memory.
 Preset scan
Jika tombol ini ditekan dalam waktu 2 detik, dimungkinkan untuk memilih salah satu stasiun radio yang telah di-
preset. Tunggu selama 6 detik setelah menekan tombol ini lalu tekan tombol ini sekali lagi untuk memilih stasiun
radio yang telah di-preset berikutnya. Jika tidak mungkin untuk menerima frekuensi yang telah di- preset, pemilih
berlanjut setelah 1 detik ke stasiun yang telah di-preset berikutnya.

Tombol Preset Stasiun Radio (1,2,3,4,5,6)


Jika tombol ini (6) telah digunakan untuk memutuskan stasiun mana yang akan di-preset, dimungkinkan untuk memilih
stasiun yang diinginkan dengan sekali sentuh. Dimungkinkan untuk mem-preset 6 stasiun masing-masing untuk AM
maupun FM.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang cara mem-preset stasiun, baca tentang “Cara Pengaturan dengan Tombol Preset
(HALAMAN 3-103)”.

PERHATIAN
Tombol preset dapat digunakan untuk menyimpan (save) frekuensi secara manual. Untuk menyimpan frekuensi secara
otomatis, gunakan tombol Auto store.

Display
Tampilan (display) ini (7) menunjukkan band penerimaan siaran, frekuensi, Nomor preset, dan waktu.

Tombol Pengatur Ulang Waktu


Gunakam tombol ini (8) ketika menyetel waktu. Untuk penjelasan lebih rinci tentang cara menyetel waktu, baca tentang
“Menyetel Waktu Secara Tepat (HALAMAN 3-104)”.
H: Jam
M: Menit
ADJ: Mengatur ke 00 menit

Tombol Tuning (TUNING)


Gunakam tombol ini (9) untuk mengubah frekuensi.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca tentang “Cara Tuning (HALAMAN 3-103)”

3 - 102
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Pengaturan Radio

Cara Pengaturan dengan Tombol Preset


1. Tekan tombol power (1) dan munculkan frekuensi di layar (7).
2. Gunakan tombol tuning (9) untuk mengatur ke frekuensi yang
diinginkan. Ada Ada 2 cara untuk memilih saluran (tuning): auto
tuning dan manual tuning.
3. Dengan display (7) menampilkan frekuensi yang diinginkan, tekan
terus tombol Preset No. selama sekurang-kurangnya 1.5 detik.
Suara penerimaan siaran akan hilang, tetapi ketika prosedur
presetting (menyimpan ke memori) selesai, suara akan muncul
lagi dan Preset No. serta frekuensi akan ditampilkan pada display
untuk menunjukkan bahwa prosedur presetting telah selesai.
Setelah menyelesaikan presetting, tekan tombol Preset (6) dan
lepaskan dalam waktu kira-kira 1.5 detik. Ini akan memungkinkan
untuk menerima saluran (channel) yang telah di-preset untuk
tombol tersebut. Masing-masing satu channel untuk AM dan FM
dapat di-preset ke masing-masing tombol Preset.

PERHATIAN
Juga dimungkinkan untuk menyimpan ke tombol Preset dengan
menggunakan tombol auto store.

Cara Memilih Saluran (Tuning)


1. Tekan tombol power (1) dan display the frekuensi on display (7).
2. Gunakan tombol tuning (9) untuk mengatur ke frekuensi yang diinginkan. Ada 2 cara untuk memilih frekwensi
(tuning): auto tuning dan manual tuning.

 Manual tuning
Tekan tombol tuning (9) sampai frekuensi ditampilkan di layar (7).
Tombol <: Frekuensi turun
Tombol >: Frekuensi naik
Ketika frekuensi mencapai frekuensi tertinggi (top) atau terrendah (bottom) , secara otomatis akan melanjutkan sebagai
berikut: Top → Bottom, atau Bottom → Top.

 Auto tuning
Tekan tombol tuning (9) selama sekurang-kurangnya 3 detik. Ketika sebuah stasiun telah tertangkap siarannya,
pencarian gelombang (tuning) secara otomatis berhenti. Untuk mencari stasiun berikutnya, tekan lagi tombol tuning
selama sekurang-kurangnya 3 detik.
Tombol <: Frekuensi turun
Tombol >: Frekuensi naik
Jika tombol ini ditekan selama auto tuning, maka auto tuning akan dibatalkan dan setting akan kembali ke frekuensi
yang digunakan sebelum tombol ini ditekan.

3 - 103
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

Cara Mengoperasikan Mode


 Pengaturan (BAS) Bass: Ketika tombol (2) ditekan, BAS ditampilkan di layar (7). Jika knob (1) diputar searah
putaran jarum jam dalam waktu 5 detik, bunyi bass diperkuat. Jika knob ini diputar
berlawanan putaran jarum jam, bunyi bass berkurang.
 Pengaturan (TRE) Treble: Ketika tombol (2) ditekan, TRE ditampilkan di layar (7). Jika knob (1) diputar searah
putaran jarum jam dalam waktu 5 detik, bunyi treble diperkuat. Jika knob ini diputar
berlawanan putaran jarum jam, bunyi treble berkurang.
 Pengaturan (BAL) Balance: Ketika tombol (2) ditekan, BAL ditampilkan di layar (7). Jika knob (1) diputar searah
putaran jarum jam dalam waktu 5 detik, bunyi dari speaker kanan membesar. Jika
knob ini berlawanan putaran jarum jam, bunyi dari speaker kiri membesar. Ketika
diatur ke BAL 0, bunyi dari speaker kiri dan kanan seimbang.

PERHATIAN
Dengan masing-masing mode, display kembali secara otomatis ke setting semula setelah 5 detik.

Menyetel Waktu Secara Tepat


1. Tekan tombol display selector (4) untuk memunculkan waktu.
Setelah 5 detik, display akan kembali ke tampilan frekuensi dan
waktu tidak dapat dikoreksi. Jika ini terjadi, tekan lagi tombol
display selector (4).
2. Tekan tombol time adjustment (8) untuk memilih Hour (Jam) atau
Minute (Menit).
Tombol H: Mengatur jam (setiap kali tombol ini ditekan, waktu
maju 1 jam)
Tombol M: Mengatur menit (setiap kali tombol ini ditekan,
waktu maju 1 menit)
 Jika tombol H atau M ditekan terus, waktu akan maju
secara terus-menerus hingga tombol tidak ditekan lagi.
Tombol ADJ: Ketika tombol ADJ ditekan, waktu akan diatur
ulang (reset) sebagai berikut.
 Ketika tampilannya adalah 00 sampai dengan 05 menit, waktu
kembali ke 00 min. 00 sec. (Tidak ada perubahan pada jam)
(10:05 → 10:00)
 Ketika tampilannya adalah 55 sampai dengan 59 menit, waktu
melompat maju ke 00 min. 00 sec. (Jam maju)
(10:59 → 11:00)
 Ketika tampilannya adalah 06 sampai dengan 54 menit, waktu
tidak dapat diatur ulang. (Waktu tetap sama)
(10:26 → 10:26)
Gunakan tombol H, M, dan ADJ untuk mengatur ke waktu yang
tepat.

3 - 104
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Antena
Sebelum mengangkut mesin atau meletakkannya di dalam sebuah bangunan, lipat antena untuk mencegah interferensi.
Lipat antena dengan cara sebagai berikut.
1. Kendorkan mounting bolt antena (1) dan simpan antena pada
posisi (A).
2. Setelah menyimpan antena, kencangkan bolt (1).

Menggunakan Radio dengan Hati-Hati


• Untuk menjamin keselamatan, selalu jaga suara pada level dimana masih dimungkinkan untuk mendengar suara-
suara luar selama pengoperasian.
• Jika air memasuki kotak speaker atau radio, maka dapat menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan, oleh
karena itu hati-hati jangan sampai air masuk ke peralatan.
• Jangan membersihkan skala atau tombol-tombol menggunakan zat pelarut seperti benzene atau thinner. Bersihkan
menggunakan kain lembut yang kering. Jika kotoran tidak dapat dibersihkan dengan mudah, basahi kain dengan
alkohol.
• Ketika baterai diganti, setting untuk tombol-tombol preset semuanya terhapus, oleh karena itu semua setting harus
diulang.

3 - 105
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

DAYA LISTRIK TAMBAHAN

Sumber Daya 24V

PEMBERITAHUAN

Jangan gunakan untuk perlengkapan dengan sumber daya 12V.


Karena akan merusak perlengkapan.

Tarik keluar plug konektor untuk mengambil daya listrik dari bagian
belakang panel.
Daya listrik maksimum yang dapat dipaikai adalah 85 W (24 V x 3.5 A).

Sumber Daya 12 V
(jika dilengkapi)
Sumber daya ini dapat dipakai sampai kapasitas 60 W (12 V x 5 A).

3 - 106
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

FUSE
PEMBERITAHUAN
Sebelum mengganti fuse, pastikan telah mematikan suplai daya (atur tombol start ke posisi OFF).
 Kotak sekering (Fuse holder) ada di sebelah kanan belakang tempat duduk operator.
 Fuse berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dan
pengawatan agar tidak terbakar.
 Jika fuse termakan karat, atau terlihat bubuk putih, atau fuse
pada fuse holder Ionggar, maka perlu diganti.
 Ganti fuse dengan yang lain dengan kapasitas yang sama.

Nama-Nama Sistem Dan Kapasitas Fuse

Kapasitas
No. Nama Sistem
Fuse
(1) 10 A Relai untuk lampu
(2) 30 A Solenoid valve
(3) 10 A PPC lock solenoid
(4) 10 A Pembersih jendela, pemantik api
(5) 10 A Klakson
(6) 10 A Auto pre-heater
(7) 10 A Beacon
(8) 20A Lampu
(9) 10 A Radio, speaker, tombol knob kiri
(10) 10 A Cadangan
(11) 20A Unit A/C
(12) 10A Cadangan
(13) 10A Lampu OPT
(14) 10 A Sumber daya OPT (1)
Sumber daya OPT (2), Travel alarm,
(15) 10 A
port daya 12V.
(16) 10 A Radio back up, Lampu ruang
(17) 20A Tombol starter, Monitor, Controller
(18) 10 A Cadangan
(19) 30 A Engine controller
(20) 5A Engine controller

3 - 107
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

FUSIBLE LINK

Jika motor start tidak menyala meskipun tombol start sudah di posisi
ON, kemungkinan fusible link berbentuk kawat (1) (2 tempat) meleleh,
oleh karena itu, buka penutup kotak baterai di sisi kanan mesin,
periksa fusible link dan ganti jika perlu.

PERHATIAN

Fusible link sama dengan fuse-wiring berukuran besar yang dipasang


ada bagian high current flow dan sistem untuk melindungi komponen
dan kabel elektrik dari terbakar, sama fungsinya dengan fuse biasa.

CONTROLLER
Controller telah terpasang.

PEMBERITAHUAN

• Hati-hati jangan sampai controller terkena air, lumpur, jus. Karena


dapat menyebabkan kerusakan.

• Jika terjadi ada masalah pada controller, jangan dibongkar sendiri.


Hubungi distributor Komatsu agar dilakukan perbaikan.

TOOL BOX
Simpanlah tools pada box ini

3 - 108
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

GREASE GUN HOLDER


Bagian ini ada di sisi dalam pintu ruang baterai di sebelah kiri mesin.
Ketika grease gun tidak dipakai, masukkan ke dalam holder ini.

ALAT PEMADAM KEBAKARAN


(jika dilengkapi)
Sebuah alat pemadam kebakaran dipersiapkan di bagian belakang di
dalam cab operator.
Petunjuknya diuraikan pada pelat nama yang tertempel padanya.
Untuk berjaga-jaga, baca secara cermat dan kuasai sebelumnya.

3 - 109
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE


Pemeriksaan Keliling
Sebelum menghidupkan engine, lakukan pemeriksaan berkeliling mesin dan lihat bagian bawah chassis untuk
memeriksa apakah ada kondisi apapun yang tidak lazim seperti mur dan baut yang kendor, kebocoran bahan bakar,
oli dan coolant. Selain itu, periksa kondisi peralatan kerja dan sistem hidrolik.
Periksa juga adanya wiring yang lepas, play, dan menumpuknya debu ditempat-tempat yang mencapai temperatur
tinggi.

! PERINGATAN
Keluarkan semua bahan mudah terbakar dari sekitar baterai, engine, knalpot, turbocharger, atau komponen-
komponen engine bertemperatur tinggi lainnya.
Kebocoran bahan bakar atau oli akan menyebabkan mesin terbakar. Periksa secara cermat, pastikan untuk
memperbaiki setiap masalah, atau hubungi distributor Komatsu

Lakukan pemeriksaan dan pembersihan berikut setiap hari sebelum menghidupkan engine untuk digunakan.
1. Periksa untuk mengetahui apakah ada kerusakan, aus, play pada peralatan kerja, silinder, linkage, dan hoses.
Periksa bahwa tidak ada retak, aus berlebihan, atau play pada peralatan kerja, silinder, linkage, atau hoses. Jika
ditemukan ada masalah, perbaiki.
2. Bersihkan debu dan kotoran dari sekitar engine, baterai, dan radiator.
Periksa untuk mengetahui apakah ada kotoran yang terkumulasi di sekitar engine dan radiator. Periksa juga adanya
bahan mudah terbakar (daun-daun kering, ranting-ranting, dsb.) di sekitar baterai, engine muffler, turbocharger,
atau komponen-komponen temperatur tinggi lainnya. Jika ada kotoran atau bahan mudah terbakar, bersihkan.
Mengenai cara membersihkan kotoran dari radiator, baca tentang “MEMBERSIHKAN DAN MEMERIKSA
RADIATOR FINS, OIL COOLER FINS, AFTER COOLER FINS, FUEL COOLER FINS, DAN CONDENSER FINS
(khusus mesin-mesin yang dilengkapi dengan air conditioner) (HALAMAN 4-62)”.
3. Periksa untuk mengetahui apakah ada kebocoran coolant dan oli di sekitar engine
Periksa engine untuk mengetahui apakah ada kebocoran oli, kebocoran coolant dari sistem pendingin. Jika
ditemukan ada kebocoran, perbaiki.
4. Periksa untuk mengetahui apakah ada kebocoran dari fuel line.
Periksa bahwa tidak ada kebocoran bahan bakar atau kerusakan pada hoses dan tubes. Jika ditemukan ada
masalah, lakukan perbaikan.
5. Periksa untuk mengetahui apakah ada kebocoran oli dari peralatan hidrolik, tangki hidrolik, selang dan sambungan-
sambungan. Periksa bahwa tidak ada kebocoran oli. Jika ditemukan ada masalah, lakukan perbaikan ditempat
dimana oli tersebut bocor.
6. Periksa undercarriage (track, sprocket, idler, guard) untuk mengetahui apakah ada kerusakan, aus, bolts kendor,
atau oli bocor dari roller.
Jika ditemukan ada masalah, perbaiki.
7. Periksa untuk mengetahui apakah ada masalah pada handrail, tangga, bolts yang kendor.
Jika ditemukan ada masalah, perbaiki. Kencangkan bolts yang kendor.

3 - 110
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

8. Periksa untuk mengetahui apakah ada masalah pada gauges dan monitor

Periksa bahwa tidak ada masalah pada gauges dan monitor di ruang operator. Jika ditemukan ada masalah, ganti
komponen-komponen tersebut. Bersihkan kotoran yang ada dipermukaannya.

9. Bersihkan, periksa kaca spion


Periksa bahwa bahwa tidak ada kerusakan pada kaca spion. Jika kaca spion rusak, perbaiki. Bersihkan permukaan
kaca dan atur sudutnya sedemikian rupa sehingga area dibelakang dapat terlihat dari tempat duduk operator.
10. Seat belt dan mounting clamp
Periksa adanya kerusakan atau aus pada seat belt dan mounting clamp. Jika ada kerusakan, ganti dengan yang
baru.
11. Periksa bucket yang dilengkapi dengan hook (jika dilengkapi) apakah ada yang rusak.
Periksa adanya kerusakan terhadap kait (hook), guide, dan hook mount. Jika ditemukan ada masalah, hubungi
distributor Komatsu agar diperbaiki.
12. Periksa dan bersihkan rearviw monitor
Periksa untuk mengetahui bahwa tidak ada masalah dengan rearview monitor. Jika ditemukan ada masalah,
hubungi distributor Komatsu agar dilakukan perbaikan.

3 - 111
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Pemeriksaan Sebelum Menghidupkan Engine

Selalu periksa item-item pada bagian ini sebelum menghidupkan engine setiap hari.

Memeriksa Level Coolant, Menambahkan Coolant

! PERINGATAN
• Jangan buka tutup radiator jika tidak perlu. Saat pemeriksaan coolant, tunggu sampai dingin, dan periksa
sub tank.

• Segera setelah engine dimatikan, suhu coolant sangat tinggi dan radiator dalam kondisi tekanan internal
yang tinggi. Pada kondisi ini jika.tutup dibuka sangat berbahaya karena dapat menyebabkan bahaya
terbakar. Tunggu sampai suhu turun, kemudian putar tutupnya perlahan untuk membuang tekanan yang
ada.

1. Buka pintu kiri belakang mesin, dan periksa apakah coolant di


dalam sub-tank (1) (ditunjukkan pada gambar kanan) di di antara
tanda FULL dan LOW. Jika level coolant pada posisi LOW,
tambahkan coolant sampai tanda FULL melalui filler-port dari sub-
tangk (1).

2. Setelah coolant ditambah, tutup rapat cap.

3. Jika tangki penampung kosong, kemungkinan ada kebocoran


coolant. Periksa dan segera perbaiki jika ada kebocoran. Jika
tidak ada masalah, periksa level air pada radiator. Jika kurang,
tambahkan Coolant yang densitasnya sama di dalam radiator
sesuai dengan tabel densitas Coolant di dalam “MEMBERSIHKAN
BAGIAN DALAM SISTEM PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”, lalu
tambahkan Coolant ke sub-tangki.

4. Jika bagian dalam sub-tank (1) kotor dan level air tidak terlihat,
gunakan prosedur “MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM SISTEM
PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.

Mengeluarkan Air Dan Endapan dari Tangki Bahan Bakar


1. Buka pintu disebelah kanan mesin.
2. Letakkan wadah di bawah drain hose (1) untuk menampung bahan
bakar yang dikuras.
3. Putar drain valve (2) ke posisi OPEN (O) dan keluarkan seluruh
endapan dan air yang terakumulasi di bagian dasarnya bersama-
sama dengan bahan bakar.
4. Ketika bahan bakar yang keluar sudah bersih, putar lagi drain
valve (2) ke posisi CLOSE (S).
5. Tutup pintu.

3 - 112
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Memeriksa Air Dan Sedimen di dalam Water Separator, Menguras Air,

1. Buka cover di sebelah kanan mesin.


• Water separator merupakan satu kesatuan dengan fuel
prefilter (1).

(Mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar yang kurang baik)

2. Dimungkinkan untuk menetapkan level air dan jumlah sedimen dengan melihat melalui transparent cap (2). Jika
terdapat air atau endapan yang terkumpul di bagian dasar, tempatkan sebuah wadah untuk menampung air yang
dikuras di bawah drain hose (3).
3. Kendorkan drain valve (4) dan keluarkan air.
4. Ketika bahan bakar mulai keluar dari drain hose (3), kencangkan drain valve (4) dengan segera.

Pada mesin ini, sebuah sensor dipasang untuk mendeteksi jika air
terakumulasi di dalam transparent cap (2).
Ketika monitor water separator (5) menyala merah pada monitor
mesin, ini menunjukkan bahwa air teakumulasi di dalam transparent
cap (2).
Dalam hal ini juga, gunakan prosedur di atas untuk mengeluarkan air.

PERHATIAN
Ketika hanya monitor water separator yang menyala, maka akan
menyala di posisi yang ditunjukkan di dalam diagram di sebelah kanan.
Jika monitor-monitor lain juga menyala pada waktu yang sama, monitor
water separator menyala di posisi yang berbeda.

3 - 113
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PEMBERITAHUAN
 Jika air yang terakumulasi di dalam transparent cap (2) membeku, maka monitor water separator tidak
dapat menyala. Ketika engine dihidupkan, ketika temperatur disekitar fuel prefilter (1) naik, air yang
membeku akan meleleh dan monitor water separator dapat secara tiba-tiba menyala. Di wilayah-wilayah
yang suhunya dingin, meskipun monitor water separator tidak menyala, sering lakukan pengurasan air.
 Jika air di dalam transparent cap (2) membeku, periksa bahwa air yang membeku tersebut telah melebur
seluruhnya, kemudian gunakan prosedur di atas untuk menguras air.

PERHATIAN
 Jika transparent cap (2) kotor atau sulit untuk melihat bagian dalam, bersihkan transparent cap (2) ketika mengganti
fuel prefilter cartridge (1).
 Ketika drain valve (4) telah dilepas selama operasi pembersihan, olesi O-ring dengan grease dan kencangkan
sampai menyentuh bagian dasar.

3 - 114
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Penyetelan Drain Valve


Jika drain valve (4) keras, lapisi bagian O-ring dari drain valve tersebut
dengan grease agar bisa digerakkan dengan lancar.
1. Putar valve (6) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi
CLOSE (S).

2. Letakkan wadah untuk menampung bahan bakar di bawah prefilter


cartridge.
3. Kendorkan drain valve (4), lalu keluarkan semua air dan endapan
di dalam transparent cap (2) dan juga bahan bakar yang
terakumulasi di dalam filter cartridge (1).
4. Periksa bahwa tidak ada lagi yang keluar dari drain hose (3),
kemudian lepaskan drain valve (4).

(Mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar yang kurang baik)

5. Olesi bagian O-ring (7) dengan grease yang jumlahnya sesuai.


Ketika melakukan hal ini, hati-hati jangan sampai ada grease yang
menempel ke lobang pembuangan air drain valve (8) atau drat
dari drain valve (9).

6. Kencangkan drain valve (4) dengan tangan sampai menyentuh dasar transparent cap (2).
7. Lepaskan fuel container.
8. Putar valve (6) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi OPEN (O).

3 - 115
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Memeriksa Water Separator Tambahan dan Menguras Air dan Endapan


(Hanya untuk mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar kurang baik)

! PERINGATAN
• Water separator adalah sebuah perangkat untuk memisahkan air yang tercampur dengan bahan bakar.
Ketika menguras air, bahan bakar ikut dikuras. Oleh karena itu, jangan pernah mendekatkan api ke air hasil
kurasan.
• Ketika menguras air, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk menguras oli dan hati-hati jangan sampai air yang
dikuras tumpah. Air yang dikuras mengandung bahan bakar dan dapat terbakar. Jika air hasil kurasan ini tumpah, bersihkan
sampai benar-benar bersih.

PEMBERITAHUAN
Jika pelampung (1) mencapai di atas level line (2), ada bahaya
bahwa air yang dipisahkan dapat tersedot ke dalam engine.
Selalu kuras air sebelum pelampung (1) mencapai level line (2).

• Sebelum melakukan pekerjaan ini, periksa tangki bahan bakar dengan mengacu pada “Memerika Level Bahan
Bakar, Menambah Bahan Bakar (HALAMAN 3-120)”. Jika bahan bakar terlalu kurang, air tidak dapat ditiriskan
dengan tuntas.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.

1. Buka cover (3).


2. Letakkan sebuah wadah di bawah drain hose (4) untuk menampung
bahan bakar yang dikuras.
3. Kendorkan plug (5) untuk menguras air.
4. Jika air tidak keluar, lepaskan air intake plug (6). (Lebar mendatar:
14 mm)
Kemudian air dikuras melalui drain hose (4).
5. Segera setelah bahan bakar mulai mengalir keluar setelah air
terkuras habis, kencangkan water drain plug (5).
Tenaga putar pengencangan: 1.5 sampai 2.5 Nm (0.15 sampai
0.25 kgm, 1.1 sampai 1.8 lbft)
6. Dalam hal air intake plug (6) telah dilepas untuk menguras air,
pasang sekarang.
Tenaga putar pengencangan: 8.0 sampai 12.0 Nm (0.8 sampai 1.2 kgm, 5.8 sampai 8.7 lbft)
7. Tutup cover (3).

3 - 116
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

8. Setelah pekerjaan pengurasan air selesai, lakukan pembuangan angin. Gunakan prosedur yang sama seperti
ketika mengganti fuel filter cartridge.

Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang “MENGGANTI FUEL PREFILTER
CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.

3 - 117
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Memeriksa Level Oli di dalam Tangki Hidrolik, Menambah Oli

! PERINGATAN
• Ketika engine baru saja dimatikan, komponen-komponennya dan oilnya masih sangat panas, dan dapat
menyebabkan luka bakar. Untuk itu, tunggu sampai suhu mendingin sebelum memulai pekerjaan.
• Ketika membuka oil filler cap, putar tutupnya perlahan untuk membuang tekanan di dalamnya, lalu lepas tutupnya.

1. Aturan peralatan kerja sehingga dalam posisi seperti ditunjukkan


pada gambar di sebelah kanan, kemudian periksa level oli dan
tambahkan oli jika perlu.
2. Jika peralatan kerja tidak dalam kondisi seperti ditunjukkan pada
gambar di sebelah kanan, nyalakan engine, jalankan dengan
kecepatan rendah, tarik sejauh mungkin (retract) arm and silinder
bucket rods, kemudiari turunkan boom, atur agar bucket teeth
menyentuh tanah dan matikan engine.
3. 15 detik setelah engine dimatikan, gerakkan masing-masing
control lever (untuk peralatan kerja dan travel) secara penuh pada
semua arah untuk melepas tekanan internal
4. Buka pintu atau sisi kiri mesin dan periksa sight gauge (G). Level
oil normal jika ada di antara tanda H dan L.
5. Jika level oil di bawah tanda L, tambahkan oil melalui oil filler (F)
pada bagian atas tangki hidrolik.

PERHATIAN
Level oil akan bervariasi tergantung temperatur oil. Sebagai acuan,
gunakan level berikut ini:
• Sebelum pengoperasian : antara level H dan level L (temperatur
oil 10° sampai 30°C (50 sampai 86°F)
• Pengoperasian Normal: sekitar level H
(Temperatur oli 50° sampai 80°C (122° sampai 176°F)

PEMBERITAHUAN
Jangan menambahkan oli melebihi garis H. Karena dapat merusak
sistem hidrolik atau menyebabkan oil menyembur.
Jika oli sudah diisi melebihi garis H, lakukan swing upper structure
sampai drain plug (P) di bawah tangki hidrolik mencapai antara
track shoe kanan dan kiri dan matikan engine. Tunggu sampai oil
mendingin, kemudian lepas cover (1) dan kuras sisa oil yang ada
melalui drain plug (P).

3 - 118
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Memeriksa Level Oli Pada Engine Oil Pan, Menambah Oli

! PERINGATAN
Ketika engine baru saja dimatikan, komponen-komponennya dan oilnya masih sangat panas, dan dapat
menyebabkan luka bakar. Untuk itu, tunggu sampai suhu mendingin sebelum memulai pekerjaan.

1. Buka engine hood.


2. Keluarkan dipstick (G) dan bersihkan oilnya dengan kain.
3. Masukkan dipstick (G) secara penuh ke dalam pipa pengisian oli,
kemudian keluarkan lagi.

4. Level oli harus diantara tanda H dan L pada dipstick (G). Jika oli di
bawah tanda L, tambahkan oil melalui oil filler port (F).

5. Jika oil di atas garis H, buka drain valver (P) yang ada pada bagian
bawah engine oil pan, kurangi oil yang berlebihan, kemudian
periksa lagi level oil.

6. Jika level oil sudah benar, kencangkan penutup filler oil rapat-
rapat dan tutup engine hood.

PERHATIAN
Ketika memeriksa oil lever setelah engine dioperasikan, tunggu sedikitnya 15 menit setelah engine dimatikan sebelum
melakukan pemeriksaan.
Jika mesin berada di permukaan yang miring, segera pindahkan ke permukaan horisontal.

3 - 119
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Pemeriksaan Level Bahan Bakar, Pengisian Bahan Bakar

! PERINGATAN
Ketika mengisi bahan bakar, jangan sampai tumpah atau luber, karena dapat menyebabkan kebakaran.
Jika ada bahan bakar yang tumpah, keringkan sampai bersih. Jika bahan bakar tumpah keatas tanah atau pasir, buang jauh-
jauh tanah atau pasir tersebut. Bahan bakar sangat mudah terbakar dan berbahaya. Jauhkan bahan bakar dari api.

1. Putar tombol start engine ke posisi ON dan periksa gauge level


bahan bakar (1) pada panel monitor untuk level bahan bakar.
Setelah pemeriksaan, putar tombol kembali ke posisi OFF.

2. Jika tangki tidak penuh, buka fuel filler cap (F) pada fuel tank dan
tambahkan bahan bakar melalui fuel filler sampai float gauge (G)
naik ke posisi maksimum.
 Kapasitas tangki bahan bakar: 280 liter (73.98 US gal)
Posisi ujung (a) dari float gauge (G) saat tangki penuh: kira-kira
50 mm (2 in)

3. Setelah penambahan bahan bakar, tekan float gauge (G) lurus


kebawah dengan fuel filler cap (F). Hati-hati jangan sampai float
gauge (G) nyangkut pada tab fuel filler cap (F), dan kencangkan
fuel filler cap (F) erat-erat.

PERHATIAN
Jika breather hole (3) pada cap mampet, tekanan pada tangki akan
menurun dan bahan bakar tidak mengalir.

Bersihkan hole setiap waktu.

3 - 120
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Pemeriksaan Jalur Kabel Listrik

! PERHATIAN
• Jika fuses sering putus atau jika ada tanda bekas hubungan pendek pada kebel listrik, segera hubungi
distributor komatsu untuk dicari letak penyebabnya dan diperbaiki.
• Jaga agar permukaan atas baterai selalu bersih dan periksa lobang angin di tutup baterai. Jika tersumbat
oleh kotoran atau debu, cuci tutup baterai agar lobang angin tersebut bersih.

Periksa bahwa tidak ada fuses yang rusak; bahwa digunakan fuses dengan kapasitas yang telah ditentukan; bahwa
tidak ada jalur kabel yang putus atau tanda bekas hubungan pendek di kabel listrik dan tidak ada kerusakan pada
penutupnya. Juga periksa bahwa tidak ada terminal yang kendor. Jika ada terminal yang kendor, kencangkan.
Selain itu, perhatikan kabel listrik saat memeriksa baterai, motor starter engine dan alternator.
Pastikan memeriksa bahwa tidak ada bahan mudah terbakar terakumulasi di sekitar baterai. Jika ditemukan adanya
bahan mudah terbakar, segera bersihkan.

Memeriksa Tombol Lampu Kerja


Periksa bahwa lampu-lampu kerja dan lampu-lampu yang ada di dalam instrumen menyala dengan benar. Periksa juga
bahwa tidak ada yang kotor atau rusak.
Jika ada lampu yang tidak menyala, mungkin bohlam lampunya sudah putus atau jalur kabelnya terputus, oleh karena
itu mintalah kepada distributor Komatsu agar dilakukan perbaikan.
1. Putar tombol start ke posisi ON.
2. Putar tombol lampu ke posisi ON (night mode (a), dan day mode
(b)) dan periksa bahwa lampu kerja menyala.

Memeriksa Fungsi Klakson


1. Putar tombol start ke posisi ON.
2. Pastikan bahwa klakson berbunyi segera ketika tombol klakson
ditekan.
Jika klakson tidak berbunyi, hubungi distributor Komatsu agar
dilakukan perbaikan.

3 - 121
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Penyetelan
Menyetel Tempat Duduk

! PERINGATAN
Ketika menyetel posisi tempat duduk operator, selalu atur lock levers ke posisi LOCK agar tidak menyenggol
control lever.

• Selalu setel tempat duduk operator sebelum setiapkali mulai bekerja atau saat pergantian shif operator.
• Atur kursi sehingga tombol dan kontrol lever dapat dioperasikan dengan bebas dan mudah dengan kondisi
punggung operator bersandar pada backrest.

(A) Penyetelan maju-mundur


Tarik lever (1) ke atas, atut posisi kursi sesuai keinginan,
kemudian lepas lever.
Penyetelan maju-mundur: 160 mm (6.3 in) (16 tahap)
(B) Menyetel reclining
PERHATIAN
Kursi dapat dibaringkan dengan kemiringan lebih besar jika
kursi didorong ke depan.
Besarnya kemiringan akan berkurang jika kursi digeser ke
belakang, maka, saat menggeser kursi ke belakang, geser
kembali sandaran ke posisi TEGAK.

Tarik lever (2) dan atur sandaran kursi sampai pada posisi yang
nyaman untuk pengoperasian, kemudian lepas lever.
Saat melakukan penyetelan, duduk dengan punggung Anda
bersender pada sandaran. Jika tidak bersender, sandaran kursi
akan tiba-tiba bergeser ke depan.

C: Menyetel dan memiringkan kursi (jika terpasang)


• Condong ke depan
Tekan lever (3) ke bawah, untuk mengatur sudut depan kursi. (4 tahap)
Untuk meninggikan sudut depan kursi, tekan lever kebawah dan rebahkan beban badan anda ke belakang kursi.
Untuk menurunkan sudut depan kursi, tekan lever kebawah dan terapkan beban anda ke depan kursi
• Untuk lebih memiringkan bagian belakang kursi, tarik lever 3 ke atas, berdini sedikit pelan-pelan.
• Kemiringan kebelakang
Tarik lever (4) naik untuk mengatur kemiringan kursi ke belakang (4 tahap)
• Untuk lebih memiringkan kursi ke arah belakang, tarik terus lever (3), kemudian badan Anda berdiri sedikit untuk
mengurangi beban berat badan anda dari kursi.
• Untuk mengurangi kemiringan ke arah belakang kursi, tarik terus lever (3) kemudian badan Anda berdiri sedikit ke
belakang
Besarnya kemiringan: naik 13°, turun 13°
• Menyetal ketinggian kursi
Kursi dapat digeser ke atas dan ke bawah dengan melakukan menggabungkan penyetelan condong ke depan dan
condong ke belakang.
Setelah kemiringan depan dan kebelakang diatur sesuai ketinggian yang diinginkan, lakukan proses yang
berlawanan untuk mengatur kursi horisontal kemudian atur ke posisi yang aman.
Penyetelan ketinggian 60 mm (2.4 in)

3 - 122
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

D: Mengatur kemiringan sandaran tangan


Sandaran tangan (arm rest) (5) dapat disetel naik-turun dengan
mengubah posisi adjustment bolt (6) di belakang sandaran tangan.
Penyetelan tinggi Sandaran tangan: 33 mm (1.3 in)

(E) Menyetel dan memiringkan kursi maju-mundur penuh


Geser lever (7) ke kanan, atur ke posisi yang dinginkan, kemudian lepas lever. Pada kondisi ini, kursi operator, kontrol
lever kiri dan kanan, dan lock lever akan bergeser bersamaan.
Penyetelan maju-mundur: 180 mm (7.1 in) (9 tahap).

F : Menyetel suspensi (jika terpasang)

Putar knob 8 ke kanan uituk mengeraskan suspensi, atau putar ke kiri untuk meringankan suspensi. Atur reading dial
untuk menyamakan berat badan operator dan pilih suspensi optimum.

PERHATIAN
Untuk menghasilkan penyesuaian optimum, putar knob (8) sehingga indikator berat yang ditampilkan (kg) pada bagian
transparan (8) sama dengan berat operator.

3 - 123
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Kaca Spion

! PERINGATAN
• Pastikan menyetel kaca cermin sebelum mulai bekerja. Jika tidak disetel dengan benar, Anda tidak dapat
menjamin visibilitas dan dapat mengalami cidera atau dapat menciderai orang lain.

Kaca Spion (A)


Setel mirror mount sedemikian rupa sehingga bisa melihat orang yang
ada di belakang kiri mesin.
• Pasang spion samping di lokasi yang ditunjukkan pada gambar di
sebelah kanan.
(L): 120 mm (4.7 in)
• Pasang tangkai spion (1) sedemikian rupa sehingga spion samping
dapat dipanjangkan keluar sampai maksimum.
• Jika spion samping tidak dapat bergerak lancar ketika menyetel
sudutnya, kendorkan mirror securing bolt (2) dan mirror securing
stay bolt (3).
Tenaga putar pengencangan bolt (2): 4.0 sampai 5.4 Nm
(0.41 sampai 0.55 kgm, 3 sampai 4 lbft)

• Ketika menyetel sudut spion samping, lakukan penyetelan


sdemikian rupa sehingga bagian sisi mesin terlihat pada cermin
seperti ditunjukkan pada gambar di sebelah kanan.

3 - 124
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Kaca Spion (B)


Setel mirror mount sedemikian rupa sehingga dimungkinkan untuk
melihat orang yang ada di kanan belakang mesin.

• Pasang spion samping di lokasi yang ditunjukkan pada gambar di


sebelah kanan.
(M): 100 mm (3.9 in)
• Jika spion samping tidak dapat bergerak lancar ketika menyetel
sudutnya, kendorkan mirror securing bolt (4) dan mirror securing
stay bolt (5).
Tenaga putar pengencangan bolt (2): 4.0 sampai 5.4 Nm
(0.41 sampai 0.55 kgm, 3 sampai 4 lbft)
• Ketika menyetel sudut spion samping, lakukan penyetelan
sedemikian rupa sehingga bagian sisi mesin terlihat di cermin
seperti ditunjukkan pada gambar di sebelah kanan.

Kaca Spion (C), (D)


Setel spion samping sedemikian rupa sehingga orang-orang yang ada
di sekitarnya pada jarak 1 m dari mesin dapat terlihat.
(W): 1 m (3 ft 3 in)

3 - 125
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

• Jika spion samping (C), dan D tidak dapat bergerak lancar ketika
menyetel sudutnya, kendorkan mirror securing screw (6).
Tenaga putar pengencangan screw (6): 3.1 sampai 3.5 Nm
(0.31 sampai 0.35 kgm , 2.2 sampai 2.6 lbft)

3 - 126
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Menyetel Sudut Kamera


(hanya jika dilengkapi dengan rearview camera)

! PERINGATAN
• Pastikan menyetel kamera sebelum mulai bekerja. Jika tidak
disetel dengan benar, Anda tidak dapat menjamin visibilitas
dan dapat mengalami cidera atau dapat menciderai orang
lain.
• Ketika menyetel sudut rearview camera, persiapkan dulu
sebuah scaffold untuk tempat pijakan yang aman.
Jika Anda mencoba melakukan penyetelan sambil berdiri di
atas counterweight, selalu ada bahaya cedera serius
disebabkan terjatuh.

Lakukan penyetelan sudut rearview camera sedemikian rupa sehingga


orang yang berdiri pada jarak 1 m (3 ft 3 in) di belakang mesin (W)
muncul gambarnya di monitor mesin di tempat duduk operator.

Jika gambar yang ada di monitor posisinya tidak tepat, buka cover (1)
dan setel mounting angle (A) dari rearview camera.
Besarnya penyetelan sudut (A): Antara 35 derajat sampai 80 derajat

3 - 127
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

1. Ketika membuka cover (1), masukkan obeng minus ke dalam


lobang cover (2), tekan tooth di dalamnya, dan buka cover.
2. Buka 2 bolt (3).
3. Buka cover (1).

4. Kendorkan mounting bolt (4) pada camera dan setel sudut


pemasangan kamera (A) sedemikian rupa sehingga garis tengah
mounting bolt (4) pas dengan fourth-from-bottom scale (B).

PERHATIAN
Bagian dari mesin ditunjukkan pada layar monitor.

5. Setelah melakukan penyetelan, kencangkan bolt (4).

Tenaga putar pengencangan: 3 sampai 5 Nm (0.3 sampai 0.5


kgm, 2.2 sampai 3.6 lbft)

3 - 128
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Sabuk Pengaman (Seat Belt)

! PERINGATAN
• Sebelum mengencangkan seat belt, periksa apakah ada securing brackets dan belt yang kondisinya tidak
normal. Ganti belt atau securing bracket apabila sudah aus atau rusak.
• Walaupun sabuk terlihat normal, tetap ganti sesuai jadwal berikut:
5 tahun setelah tanggal pembuatan seat belt, atau setiap 3 tahun terhitung dari mulai digunakan, mana
yang terjadi lebih awal.
• Selalu gunakan selalu seat belt ketika mengoperasikan mesin.
• Pasang seat belt melintang tubuh Anda tanpa ada bagian yang membelit.

PERHATIAN

Tanggal pembuatan seat belt yang tercantum pada seat belt adalah awal periode 5-tahun. Tanggal ini bukan awal
periode 3-tahun penggunaan aktual.

Mengencangkan dan Melepas


Seat belt dilengkapi dengan mesin penggulung , oleh karena itu tidak perlu menyetel panjangnya.

Mengencangkan Seatbelt
Pegang grip (2) dan tarik sabuk keluar dari mesin penggulung (wind-in
device) (1), periksa bahwa sabuk tidak terpuntir, kemudian masukkan
tongue (3) ke dalam buckle (4) kuat-kuat.
Ketika melakukan hal ini, tarik sedikit sabuk untuk memeriksa bahwa
sabuk sudah terkunci dengan benar.

Membuka Sabuk
Tekan tombol (5) pada buckle (4), dan lepaskan tongue (3) dari buckle (4).
Sabuk secara otomatis tergulung, pegang grip (2) dan kembalikan sabuk perlahan-lahan ke wind-in device (1).

3 - 129
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Pengoperasian Sebelum Menghidupkan Engine

! PERINGATAN
Saat menghidupkan engine, pastikan bahwa lock lever harus pada posisi LOCK.
Jika control lever tidak dikunci dengan aman dan control lever tersenggol secara tanpa sengaja, maka engine
dapat menyala, mesin dapat bergerak secara tiba-tiba, dan hal ini dapat menyebabkan kecelakaan serius

1. Periksa bahwa lock lever (1) di posisi LOCK (L).


2. Periksa bahwa masing-masing control lever dan control pedal di
posisi NEUTRAL.
Jika control lever dan control pedal tidak tersentuh, maka akan
pada posisi NEUTRAL.

3. Masukkan kunci ke dalam tombol start (2), dan putar kunci ke


posisi ON (B), kemudian lakukan pemeriksaan berikut.

• Jika password telah dimasukkan, layar input display akan


ditampilkan pada layar monitor.
Setelah memasukkan password, tekan tombol Enter F6 (3).

PERHATIAN
Hubungi distributor Komatsu untuk mendapatkanpenjelasan lebih
rinci tentang metode memasukkan, mengubah, atau membatalkan
password.

3 - 130
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

1) Buzzer akan berbunyi sekitar 2 detik dan monitor atau meter akan
menyala sekitar 2 detik.
• Monitor level coolant radiator (4)
• Monitor level muatan baterai (5)
• Monitor tekanan oli mesin (6)
• Monitor level oli mesin (7)
• Monitor penyumbatan air cleaner (8)
• Monitor water separator (9)
• Gauge temperatur coolant engine (10)
Jika monitor atau gauge tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi,
ada kemungkinan kerusakan pada monitor. Maka, segera hubungi
distributor Komatsu agar dilakukan perbaikan.

2) Setelah sekitar 2 detik, layar akan berubah ke monitor tampilan


working mode/travel speed. Selanjutnya, akan pindah ke screen
standar.
• Gauge temperatur coolant engine (10)
• Monitor temperatur coolant engine (11)
• Fuel gauge (12)
• Monitor tingggi permukaan bahan bakar (13)
• Gauge temperatur oli hidrolik (14)
• Monitor temperatur oli hidrolik (15)

3) Jika gauge temperatur oli hidrolik tidak menyala atau lampu


waspada (16) tetap menyala merah, segera periksa item yang
menyala merah tersebut.

4) Jika waktu perawatan telah lewat, monitor waktu perawatan (17)


menyala merah selama 30 detik.
Tekan tombol maintenance F5 (18), periksa item tersebut, dan
segera lakukan perawatan.

Untuk penjelasan lebih rinci tentang cara mengecek waktu


perawatan, baca tentang “Tombol Maintenance Selector
(HALAMAN 3-43)” di dalam penjelasan untuk masing-masing
komponen.

3 - 131
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

MENGHIDUPKAN ENGINE

! PERINGATAN
• Duduklah di kursi operator sebelum menghidupkan engine.
• Jangan berusaha menghidupkan engine dengan menghubungkan pendek engine starting circuit. Tindakan
demikian dapat menyebabkan cidera serius, kematian atau kebakaran.
• Periksa bahwa tidak ada orang atau hambatan di area sekitar, kemudian bunyikan klakson dan nyalakan
engine.
• Jangan pernah menggunakan cairan pembantu starting karena dapat menyebabkan ledakan.
• Gas dari knalpot beracun. Saat menghidupkan engine di ruang yang sempit, pastikan ventilasinya baik.

PEMBERITAHUAN
• Sebelum menghidupkan engine, periksa bahwa fuel control
dial (2) di posisi Low idle (MIN). Jika fuel control dial pada
posisi High idle (MAX), engine akan berakselerasi secara tiba-
tiba dan menyebabkan kerusakan terhadap bagian-bagian
engine.
• Jangan menahan kunci di dalam tombol start (3) pada posisi
START secara terus menerus selama lebih dari 20 detik.
Jika engine tidak mau hidup, tunggu paling tidak 2 menit, lalu
nyalakan lagi dari awal.
• Setelah engine hidup, tunggu sampai monitor tekanan oli
engine tidak menyala. Jangan menyentuh control lever atau
control pedal sementara monitor tekanan oli engine masih
menyala.

Mesin ini dilengkapi dengan sebuah engine automatic preheating device yang berfungsi untuk menyalakan engine
preheating secara otomatis.
Jika temperatur sekitar dalam keadaan dingin, monitor preheating akan menyala ketika kunci di dalam tombol start (3)
diputar ke posisi ON untuk memberitahu operator bahwa preheating telah dinyalakan secara otomatis.

1. Periksa sefety lock lever (1) pada posisi LOCK (L). Jika lock lever
(1) pada posisi FREE, engine tidak mau menyala.

2. Atur fuel control dial (2) pada posisi Low idle (MIN).

3 - 132
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

3. Putar kunci pada tombol start (3) ke posisi ON (B).

Jika temperatur sekitar dalam keadaan dingin, monitor preheating


menyala dan automatic preheating dilakukan. Tahan kunci di
dalam tombol start (3) di posisi ON (B) sampai monitor preheating
tidak menyala lagi.

Waktu dimana monitor preheating tetap menyala tergantung pada


temperatur sekitar seperti ditunjukkan di dalam tabel di sebelah kanan.

Lama waktu preheating


Temperatur sekitar
monitor menyala
-4°C sampai -15°C
(24.8°F 5 sampai 30 detik
sampai 5.0°F)
-15°C (5.0°F)
30 detik
ke bawah

4. Jika monitor preheating tidak menyala, atau menyala dan


kemudian mati lagi untuk memberitahu bahwa engine preheating
telah selesai, putar kunci di dalam tombol start (3) ke posisi START
(C) dan hidupkan engine.

PERHATIAN
Jika temperatur sekitar dalam keadaan dingin, engine tidak mau hidup
meskipun kunci di dalam tombol start (3) ditahan pada posisi START
selama 20 detik. Jika ini terjadi, tunggu paling tidak 2 menit, lalu
nyalakan lagi dari awal.

5. Setelah engine hidup, lepas kunci di dalam tombol start (3). Kunci
akan secara otomatis kembali ke posisi ON (B).

PERHATIAN
Ketika engine dihidupkan, voltase baterai dapat turun secara tiba-tiba
tergantung temperatur dan kondisi baterai. Jika ini terjadi, tampilan
pada monitor mesin mungkin padan sebentar, tetapi ini bukan
menunjukkan ada yang tidak normal.

6. Meskipun engine menyala, tunggu sampai monitor tekanan oli


mesin tidak menyala. Jangan menyentuh control lever atau control
pedal sementara monitor tekanan oli mesin masih menyala.

PEMBERITAHUAN
Jika monitor tekanan oli mesin tidak pada meskipun setelah 4 sampai 5
detik ditekan, segera matikan engine. Periksa level oli, periksa adanya
oli bocor, dan segera ambil tindakan yang diperlukan.

3 - 133
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PERHATIAN
Terlepas dari temperatur sekitar, dimungkinkan untuk menghidupkan
engine preheating secara manual.

1. Putar kunci di dalam tombol start (3) ke kiri dari posisi OFF (A).
Monitor preheating menyala dan engine preheating hidup.
(Preheating terus berlanjut sementara kunci di dalam tombol start
(3) ditahan di posisi kiri.)
2. Monitor preheating mulai menyala sekitar 30 detik setelah
preheating dimulai dan kemudian padam dalam sekitar 10 detik.
3. Setelah monitor preheating padam, putar kunci di dalam tombol
start (3) ke posisi START (C). Engine akan hidup.

Jika engine tidak dapat dihidupkan dengan prosedur di atas, tunggu


paling tidak 2 menit, lalu hidupkan lagi dari Langkah 1.

Fungsi turbo protect


Fungsi turbo protect adalah sebuah fungsi untuk melindungi turbocharger dengan menjaga kecepatan engine di bawah
1000 rpm segera setelah engine dihidupkan.
• Ketika fungsi turbo protect diaktifkan, kecepatan engine kurang dari 1000 rpm, terlepas dari posisi fuel control dial.
• Ketika fungsi turbo protect diaktifkan, kecepatan engine kurang dari 1000 rpm, meskipun fuel control dial
dioperasikan.
• Ketika fungsi turbo protect dibatalkan, kecepatan engine diatur ke kecepatan untuk posisi fuel control dial.
• Hubungan antara lamanya waktu mengaktifkan fungsi
turbo protect dan temperatur coolant engine adalah
seperti ditunjukkan pada tabel.

3 - 134
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

SETELAH ENGINE DIHIDUPKAN

! PERINGATAN
• Untuk menghentikan engine dalam keadaan darurat atau
ketika jalannya engine tidak normal atau ada masalah lain,
putar kunci di dalam tombol start ke posisi OFF.
• Jangan melakukan pekerjaan atau mengoperasikan
lever atau pedal secara tiba-tiba sementara oli hidrolik
temperaturnya dingin. Selalu lakukan pemanasan untuk
peralatan hidrolik sampai monitor temperatur oli hidrolik
menampilkan temperatur yang tepat.
(Ketika temperatur oli hidrolik dingin, low temperature
display yang ditunjukkan di sebelah kanan diberikan.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang
monitor (C) berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang
monitor (C) berwarna putih)
• Jika operasi pemanasan untuk peralatan hidrolik tidak
dilakukan secara tuntas, dan mesin digerakkan,
maka reaksi dari control lever dan pedal akan lambat
dan gerakannya mungkin tidak sesuai dengan yang
dimaksudkan oleh operator. Selalu lakukan pemanasan
peralatan hidrolik. Secara khusus, di daerah-daerah
yang dingin, selalu lakukan pemanasan peralatan
hidrolik secara tuntas.

Terdapat 2 jenis operasi pemanasan: pemanasan engine dan memanaskan peralatan hidrolik. Selain itu, tergantung
lingkungannya, cara melakukan pekerjaan pemanasan mungkin berbeda-beda, oleh karena itu lakukan pemanasan
engine sesuai dengan item-item yang diberikan di bagian yang sesuai.
(Ketika hanya engine saja yang dipanaskan, peralatan hidrolik tidak akan dipanaskan, oleh karena itu selalu lakukan
pemanasan untuk peralatan hidrolik secara terpisah dari operasi pemanasan untuk engine. Lakukan pemanasan
peralatan hidrolik secara tuntas sehingga menjamin bahwa oli hidrolik telah dipanaskan dan bahwa oli hidrolik yang
telah hangat bersirkulasi di semua sistem kontrol.)

Memeriksa Tingkat Kemudahan Menghidupkan Engine dan Suara Bising


Ketika menghidupkan engine, periksa bahwa engine tidak menimbulkan suara bising yang tidak wajar dan bahwa
engine dapat dihidupkan dengan mudah dan lancar. Periksa juga bahwa tidak ada suara bising yang tidak wajar saat
engine pada kecepatan idle atau saat putarannya ditambah sedikit.
Ketika ada suara bising yang tidak wajar saat engine dihidupkan dan jika kondisi tersebut berlanjut, engine dapat
rusak. Dalam hal ini, hubungi distributor Komatsu agar memeriksa engine secepatnya.

Memeriksa Akselerasi dan Deselerasi Engine


Ketika menghentikan mesin selama melaksanakan pekerjaan, periksa bahwa tidak ada putaran engine yang tidak
wajar atau bahwa engine tidak mati tiba-tiba.
Periksa juga bahwa putaran engine bertambah secara lancar ketika tombol fuel control dial dipindah ke High idle
(MAX).
Lakukan pemeriksaan ini di tempat yang aman, dengan mewaspadai bahaya di sekitarnya.
Bila performa engine sangat buruk pada kecepatan Low idle (MIN) dan ketika akselerasi dan jika kondisi tersebut terus
berlanjut, engine dapat rusak atau mengacaukan kepekaaan mengemudi bagi operator atau mengurangi efisiensi
pengereman, dan akibatnya dapat menyebabkan kecelakaan yang tidak diharapkan. Dalam hal ini, hubungi distributor
Komatsu agar memeriksa engine secepatnya.

3 - 135
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Mengistirahatkan Mesin Baru


PEMBERITAHUAN
Mesin Komatsu telah disetel dan diuji secara seksama sebelum dikirim dari pabrik. Akan tetapi, mengoperasikan
mesin dengan beban penuh sebelum mengistirahatkan mesin dapat berpengaruh buruk terhadap kinerja mesin dan
memperpendek umur mesin.
Pastikan mengistirahatkan mesin selama 100 jam pertama (seperti ditunjukkan pada service meter).
Pastikan Anda benar-benar faham isi buku pedoman ini, dan memperhatikan secara cermat poin-poin berikut ketika
mengistirahatkan mesin.
 Nyalakan mesin pada keadaan tanpa beban (idling) selama 15 detik setelah dinyalakan. Selama waktu ini, jangan
mengoperasikan control levers atau fuel control dial.
• Nyalakan engine tanpa beban selama 5 menit setelah menghidupkannya.

• Hindari pengoperasian dengan beban berat atau pada kecepatan tinggi.

• Segera setelah menghidupkan engine, hindari menjalankan secara tiba-tiba, mempercepat secara tiba-tiba, berhenti
mendadak yang tidak perlu, dan mengubah arah secara tiba-tiba.

Memanaskan Engine
PEMBERITAHUAN
• Jangan mengakselerasi engine dengan tiba-tiba sebelum
pemanasan selesai
• Jangan menjalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN)
dan High idle (MAX) dalam keadaan tanpa beban secara terus
menerus lebih dari 20 menit. Jika dilakukan dapat berakhibat
buruk terhadap lingkungan, dan juga akan berdampak buruk
terhadap struktur internal engine.
Jika engine perlu dijalankan pada kecepatan idle lebih dari
20 menit, selalu berikan beban atau jalankan engine pada
kecepatan sedang (mid-range).

Setelah menghidupkan engine, jangan langsung mengoperasikan mesin. Pertama lakukan pengoperasian dan
pemeriksaan sebagai berikut.
1. Mesin ini dilengkapi dengan sebuah automatic engine warm-up system, oleh karena itu jika temperatur air engine
di bawah 30°C (86°F) setelah engine dihidupkan, operasi pemanasan engine berjalan secara otomatis. Ketika
operasi pemanasan engine otomatis berjalan, kecepatan engine dijaga pada suatu kecepatan di atas kecepattan
Low idle (MIN) normal.
Jika temperatur air engine naik di atas 30°C (86°F) atau jika operasi pemanasan telah berlanjut selama lebih dari
10 menit, maka pemanasan otomatis dibatalkan dan kecepatan engine turun ke kecepatan Low idle (MIN) normal.
2. Periksa bahwa monitor temperatur coolant engine (1) menampilkan
temperatur yang tepat.
Jika menampilkan low temperatur, gunakan prosedur pada
langkah 3 untuk melakukan pemanasan tambahan terhadap
engine sampai layar monitor menampilkan temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih

3 - 136
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

3. Putar fuel control dial (2) ke suatu titik ditengah-tengah antara Low
idle (MIN) dan High idle (MAX), jalankan engine tanpa beban pada
kecepatan mid-range sampai monitor temperatur coolant engine
(1) menampilkan temperatur yang tepat.

(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)


berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih

Jika monitor temperatur coolant engine menampilkan temperatur yang tepat, operasi pemanasan engine telah selesai.
Setelah memeriksa bahwa monitor temperatur coolant engine menampilkan temperatur yang tepat, lakukan pemanasan
untuk engine hidrolik.

PEMBERITAHUAN
Membatalkan operasi automatic warm-up
Jika menjadi perlu dalam keadaan darurat untuk membatalkan operasi automatic warm-up atau untuk menurunkan
kecepatan engine ke Low idle (MIN), lakukan sebagai berikut.

1) Putar fuel control dial (2) ke High idle (MAX) dan tahan selama 3
detik

2) Ketika fuel control dial (2) dikembalikan ke posisi Low idle (MIN),
kecepatan engine akan turun.

3 - 137
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Memanaskan Peralatan Hidrolik


! PERINGATAN
• Sebelum melakukan operasi pemanasan untuk peralatan
hidrolik, putar tombol swing lock ke posisi ON, periksa pada
monitor bahwa swing lock diaktifkan, kemudian hidupkan
operasi pemanasan.
• Ketika memanaskan peralatan hidrolik, periksa bahwa tidak
ada orang atau hambatan di area sekitar, kemudian bunyikan
klakson dan mulai lakukan pekerjaan.
• Lakukan operasi pemanasan untuk peralatan hidrolik sampai
monitor temperatur oli hidrolik menampilkan temperatur
yang tepat. (Ketika temperatur oli hidrolik dingin, tampilan
low temperatur yang ditunjukkan di dalam diagram di sebelah
kanan diberikan.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor
(C) berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor
(C) berwarna putih).
• Operasi pemanasan untuk peralatan hidrolik diperlukan
bukan saja untuk sistem antara pompa dengan silinder-
silinder dan antara pompa dengan motor, tetapi juga untuk
sistem kontrol. Jangan melakukan operasi tersebut hanya
untuk 1 silinder atau motor, atau pengoperasian hanya dalam
satu arah. Lakukan pengoperasian tersebut disemua arah
untuk seluruh peralatan kerja (boom, arm, bucket), swing,
travel, dan attachment (jika dilengkapi).

1. Periksa bahwa monitor temperatur coolant engine (1) menampilkan


temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih
Jika menampilkan low temperatur, lakukan pemanasan tambahan
terhadap engine sampai monitor temperatur coolant engine (1)
menampilkan temperatur yang tepat.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedurnya, baca tentang
“Pemanasan Engine (HALAMAN 3-136)”.

3 - 138
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

2. Putar tombol swing lock (2) ke posisi ON dan periksa bahwa


monitor swing lock menyala.

3. Untuk menyelesaikan operasi pemanasan peralatan hidrolik


secara lebih cepat, atur working mode ke Mode P (mode heavy-
duty).
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedurnya untuk
penyetingan working mode, baca tentang “TOMBOL PEMILIH
WORKING MODE (HALAMAN 3-26)”.

4. Gerakkan lock lever (3) perlahan-lahan ke posisi FREE (F),


kemudian naikkan bucket dari tanah.

5. Putar fuel control dial (4) ke titik tengah antara Low idle (MIN) dan
High idle (MAX).

3 - 139
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PEMBERITAHUAN
Ketika peralatan kerja dipendekkan, perhatikan bahwa peralatan
kerja tidak menyentuh bodi mesin atau tanah.

6. Gerakkan control lever peralatan kerja kanan (5) perlahan-lahan


pada arah untuk menarik bucket (D) ke dalam. Operasikan lever
sampai ke ujung travelnya dan tahan pada posisinya selama 30
detik.
7. Gerakkan control lever peralatan kerja kanan (5) perlahan-lahan
pada arah untuk mendorong bucket (C) ke luar. Operasikan lever
sampai ke ujung travelnya dan tahan pada posisinya selama 30
detik.
8. Selanjutnya, gerakkan control lever peralatan kerja kiri (6) perlahan-lahan pada arah untuk menarik arm masuk
(B). Operasikan lever sampai ke ujung travelnya dan tahan di di posisinya selama 30 detik.
9. Gerakkan control lever peralatan kerja kiri (6) perlahan-lahan pada arah untuk mendorong arm ke luar (A).
Operasikan lever sampai ke ujung travelnya dan tahan di di posisinya selama 30 detik.
10. Ulangi pengoperasian pada Langkah 6 sampai 9 selama 5 menit.
11. Periksa bahwa monitor temperatur oli hidrolik (7) menunjukkan
temperatur yang tepat.
Jika monitor temperatur oli hidrolik tidak menunjukkan temperatur
yang tepat (menampilkan low temperatur), ulangi Langkah 6
sampai 10 hingga yang ditampilkan adalah temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih
12. Periksa bahwa monitor temperatur coolant engine (1) menampilkan
temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih
Jika menampilkan low temperatur, lakukan pemanasan tambahan
terhadap engine sampai monitor temperatur coolant engine (1)
menampilkan temperatur yang tepat.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedurnya, baca tentang
“Pemanasan Engine (HALAMAN 3-136)”.

3 - 140
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

13. Periksa bahwa monitor temperatur oli hidrolik dan monitor


temperatur coolant engine menampilkan temperatur yang
tepat, kemudian periksa bahwa semua gauge dan monitor
peringatan pada monitor mesin dalam keadaan sebagai
berikut.
• Monitor level coolant radiator (8): OFF
• Monitor level muatan baterai (9): OFF
• Monitor tekanan oli engine (10): ON
• Monitor level oli engine (11): OFF
• Monitor penyumbatan air cleaner (12): OFF
• Monitor water separator (13): OFF
• Monitor engine pre-heating (14): OFF
• Gauge temperatur coolant engine (15): Indikator ada di
area hijau
• Monitor temperatur coolant engine (1): Menampilkan
temperatur yang tepat
• Gauge temperatur oli hidrolik (16): Indikator ada di area
hijau
• Monitor temperatur oli hidrolik (7): Menampilkan
temperatur yang tepat
• Fuel gauge (17): Indikator di area hijau
• Monitor tingggi permukaan bahan bakar (18):
Menunjukkanlevel yang tepat
14. Periksa apakah ada sesuatu yang tidak normal pada warna
gas buangan, suara, atau getaran. Jika ditemukan ada
masalah, hubungi distributor Komatsu.
Pada temperature dingin [temperatur sekitar di bawah 0 °C (32 °F)], meskipun monitor temperatur oli hidrolik
menampilkan temperatur yang tepat, lakukan tambahan Langkah 15 untuk memanaskan seluruh peralatan hidrolik.
15. Putar fuel control dial (4) ke posisi High idle (MAX), ulangi Langkah
6 sampai 9 selama 3 sampai 5 menit, lalu periksa lagi bahwa monitor
temperatur oli hidrolik menunjukkan temperatur yang tepat.
Jika it tidak menunjukkan temperatur yang tepat, ulangi Langkah 6
sampai 9 selama 3 sampai 5 menit hingga monitor temperatur oli
hidrolik (7) menampilkan temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih

3 - 141
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Untuk temperatur normal maupun temperatur dingin, lakukan pengoperasian berikut.


16. Periksa bahwa fuel control dial (4) di posisi tengah-tengah antara
Low idle (MIN) dan High idle (MAX).
Jika tidak di posisi tengah-tengah, atur ke posisi tengah-tengah
dan jalankan engine pada kecepatan sedang (mid range) sebelum
pengoperasian.

17. Sebelum mulai bekerja, ulangi pengoperasian berikut perlahan-


lahan 3 sampai 5 kali untuk mensirkulasikan oli hangat melalui
sistem kontrol.

• Pengoperasian Boom RAISE (E) <—> LOWER (F)


• Pengoperasian Arm IN (B) <—> OUT (A)
• Pengoperasian Bucket CURL (D) <—> DUMP (C)

Ketika melakukan Pengoperasian swing, lepaskan tombol swing


lock (2), periksa bahwa monitor swing lock (19) tidak menyala,
kemudian operasikan swing.
• Pengoperasian Swing Left (G) <—> Right (H)

• Pengoperasian Travel (Lo) FORWARD (A) <—> REVERSE


(B)

3 - 142
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Untuk pengoperasian attachment (jika dilengkapi), ubah working mode


ke mode attachment

• Pengoperasian Attachment: One way (A) <—> Other way (B)

18. Periksa bahwa monitor temperatur oli hidrolik (7) menunjukkan


temperatur yang tepat.
Jika monitor temperatur oli hidrolik tidak menunjukkan temperatur
yang tepat (menampilkan low temperature), ulangi Langkah 6
sampai 10 hingga yang ditampilkan adalah temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih

Jika monitor temperatur oli hidrolik menampilkan temperatur yang tepat, operasi pemanasan peralatan hidrolik sudah
selesai.
Setelah memastikan bahwa monitor temperatur oli hidrolik menampilkan temperatur yang tepat, lakukan prosedur
berikut.

3 - 143
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Pengoperasian Setelah Operasi Pemanasan Selesai


1. Periksa bahwa monitor temperatur oli hidrolik (7) menampilkan
temperatur yang tepat.

• (A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor


(C) berwarna biru
• (B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor
(C) berwarna putih

2. Tekan tombol pemilih working mode (20) dari monitor mesin untuk
memilih working mode yang akan digunakan.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedur untuk mengganti
working mode, baca tentang “Tombol Pemilih Working Mode
(HALAMAN 3-26)”.

• Tampilan monitor working mode


1) Mode P
Untuk pengoperasian heavy-duty

2) Mode E
Untuk pengoperasian dengan penekanan pada penghematan
bahan bakar

3 - 144
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

3) Mode L
Untuk pengoperasian yang membutuhkan fine control

4) Mode B
Untuk pengoperasian breaker

5) Mode ATT
Untuk pengoperasian dengan crusher atau attachment
double-acting action

3 - 145
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

MEMATIKAN ENGINE

PEMBERITAHUAN
Jika engine dimatikan secara mendadak, ada bahaya bahwa umur
pakai dari berbagai komponen engine akan berkurang. Kecuali
dalam keadaan darurat, jangan sekali-kali mematikan engine
secara tiba-tiba. Jika engine terlalu panas, jangan menghentikan
engine secara tiba-tiba. Jalankan engine pada kecepatan sedang
agar engine dingin perlahan-lahan, kemudian hentikan.

1. Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) selama sekitar 5


menit agar mesin dingin perlahan-lahan.
2. Putar kunci kontak (1) ke posisi OFF (A) dan engine akan mati.
3. Cabut kunci dari tombol start (1).

3 - 146
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

PENGOPERASIAN MESIN

! PERINGATAN
• Sebelum mengoperasikan steering lever atau travel pedal, periksa arah track frame. Jika track frame
menghadap belakang (jika sprocket di depan), maka pengoperasian mesin akan terbalik arah dari
pengoperasian travel lever atau travel pedal (front travel dan rear travel terbalik, setir kiri dan kanan
terbalik).
• Sebelum menyalakan mesin, periksa bahwa area di sekeliling mesin aman, dan bunyikan klakson.
• Jangan biarkan orang lain berada di sekitar mesin.
• Bersihkan semua rintangan yang menghalangi jalur travel mesin.
• Hati-hati saat travel mundur karena bagian belakang mesin tidak terlihat.
• Jika travel lever atau travel pedal dioperasikan ketika auto deceleration sedang diaktifkan, maka kecepatan
engine akan naik dengan tiba-tiba. Operasikan lever secara hati-hati.
• Ketika traveling, periksa bahwa alarm berbunyi secara normal.

Persiapan untuk Menggerakkan Mesin


1. Atur tombol swing lock (1) ke posisi ON (diaktifkan) dan pastikan
lampu monitor swing lock (2) menyala.
(a) : Posisi ON
(b) : Posisi OFF

2. Putar fuel control dial (3) ke posisi High idle (MAX) untuk
meningkatkan kecepatan engine.

3 - 147
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Menggerakkan Mesin Maju


1. Atur lock lever (4) ke posisi FREE (F), bengkokkan peralatan kerja,
dan naikkan 40 sampai 50 cm (16 —20 in) dari permukaan tanah.
• Jika peralatan kerja menghalangi pandangan dan sulit untuk
travel secara aman, naikkan peralatan kerja lebih tingggi lagi.

2. Operasikan travel lever (5) kiri dan kanan, atau travel pedal (6) kiri
dan kanan sebagai berikut:
• Saat sprocket (A) ada di belakang mesin
Nyalakan mesin dengan menekan lever (5) maju perlahan atau
dengan menginjak bagian depan travel pedal (6) perlahan-lahan.

• Saat sprocket ada di bagian depan mesin;


Nyalakan mesin dengan menarik lever (5) ke belakang perlahan-
lahan atau dengan menginjak bagian belakang travel pedal (6)
perlahan-lahan.

3. Periksa bahwa travel alarm berbunyi. Jika travel alarm tidak berbunyi, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
perbaikan..

PERHATIAN
Pada suhu dingin, jika kecepatan travel tidak normal, lakukan pemanasan (warming-up) secara menyeluruh .
Selain itu, jika undercarriage tersumbat oleh lumpur dan kecepatan travel mesin tidak normal, maka bersihkan tanah
dan lumpur pada undercarriage.

3 - 148
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Menggerakkan Mesin Ke Belakang


1. Atur lock lever (4) di posisi FREE (F), bengkokkan peralatan kerja,
dan naikkan 40 sampai 50 cm (16 —20 in) dari permukaan tanah.
• Jika peralatan kerja menghalangi pandangan dan sulit untuk
travel secara aman, naikkan peralatan kerja lebih tingggi lagi.

2. Operasikan travel lever (5) kiri dan kanan, atau travel pedal (6) kiri
dan kanan sebagai berikut:
• Saat sprocket (A) ada di belakang mesin:
Secara perlahan-lahan tarik lever (5) ke belakang, atau
perlahan-lahan tekan bagian belakang pedal (6) untuk
menggerakkan mesin mundur.

• Saat sprocket (A) ada di bagian depan mesin:


Secara perlahan-lahan tekan lever (5) kedepan, atau perlahan-
lahan tekan bagian depan pedal (6) untuk menggerakkan
mesin ke belakang (mundur).

3. Periksa bahwa travel alarm berbunyi. Jika travel alarm tidak berbunyi, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
perbaikan.

PERHATIAN
Pada suhu dingin, jika kecepatan travel tidak normal, lakukan pemanasan (warming-up) secara menyeluruh
Selain itu, jika undercarriage tersumbat oleh lumpur dan kecepatan travel tidak normal maka bersihkan tanah dan
lumpur pada undercarriage.

3 - 149
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Menghentikan Mesin
Hindari menghentikan mesin secara tiba-tiba. Berikan ruang yang
cukup lapang bagi Anda sendiri ketika menghentikan mesin.

1. Taruh travel lever (1) kiri dan kanan ke posisi netral, kemudian
hentikan mesin.

3 - 150
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

MENYETIR MESIN
Steering

! PERINGATAN
Sebelum mengoperasikan travel lever, atau travel pedal, periksa arah menghadapnya track frame (posisi
sprocket). Ketika sprocket ada di depan, arah pengoperasian travel lever atau control pedal adalah kebalikan
dari arah gerakan mesin.

Gunakan travel level untuk merubah arah.


Sedapat mungkin hindari perubahan arah yang tiba-tiba. Khususnya,
counter rotation (spin-turn). Hentikan dulu mesin sebelum berputar..
Jalankan 2 travel lever (1) sebagai berikut.

Menyetir mesin saat berhenti

Jika ingin berbelok ke kiri

Tekan maju travel lever kanan untuk belok kiri saat berjalan maju; dan
tarik ke belakang untuk belok kiri saat traveling berbalik.
(A) : Maju belok kiri
(B) : Munduir belok kiri

PERHATIAN
Saat belok ke kanan, jalankan travel lever kiri dengan kondisi yang
sama..

3 - 151
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Mengubah arah mesin


Saat belok kiri:
Jika travel lever kiri kembali ke posisi NETRAL, mesin akan belok kiri.
(A) : Maju belok kiri
(B) : Mundur belok kiri

PERHATIAN
Saat belok kanan, jalankan travel lever kanan dengan cara yang sama.

Counter Rotation (Spin-Turn)

Saat menggunakan counter-rotation (spin-turn) ke kiri, tarik travel lever


ke belakang dan tekan travel lever kanan maju.

PERHATIAN

Saat menggunakan counter-rotation (spin-turn) ke kanan, tarik travel


lever kanan ke belakang dan tekan travel lever kiri maju.

3 - 152
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

MELAKUKAN SWING
! PERINGATAN
• Ekor dari mesin memanjang melebihi track. Sebelum mengoperasikan swing, periksa bahwa area di
sekeliling mesin aman.
• Jika lever dioperasikan pada saat kecepatan engine telah berkurang karena fungsi auto-deceleration,
kecepatan engine akan bertambah secara tiba-tiba, operasikan secara hati-hati.

1. Sebelum start pengoperasian swing, putar tombol swing lock (1)


ke OFF dan periksa monitor swing lock (2) sudah mati.
(a) : Posisi ON
(b) : Posisi OFF

2. Operasikan control lever peralatan kerja kiri (3) untuk menjalankan


swing upper structure.
(A) : Swing kiri
(B) : Swing kanan

3. Saat swing tidak dipakai, putar tombol swing lock (1) ke posisi ON.
Periksa bahwa monitor swing lock (2) menyala.
(a) : Posisi ON
(b) : Posisi OFF

3 - 153
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PENGOPERASIAN DAN KONTROL PERALATAN KERJA

! PERINGATAN
Jika lever dioperasikan pada saat kecepatan engine telah berkurang karena fungsi auto-deceleration, kecepatan
engine akan bertambah secara tiba-tiba, operasikan lever secara hati-hati.

Menggunakan control lever untuk mengoperasikan peralatan kerja.


Perhatikan bahwa ketika lever dilepaskan, maka akan kembali ke posisi HOLD dan peralatan kerja ditahan pada posisi
tersebut.

• Arm Control
Gerakkan lever kontrol peralatan kerja kiri ke depan atau belakang
untuk menjalankan arm.

• Swing control
Gerakkan control lever peralatan kerja kiri ke kiri atau ke kanan
untuk melakukan swing upper structure.

• Boom control
Gerakkan control lever peralatan kerja kanan ke depan atau
belakang untuk mengoperasikan boom.

• Bucket control
Gerakkan control lever peralatan kerja kanan ke kiri atau ke kanan
untuk mengoperasikan bucket.

3 - 154
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Jika control lever peralatan kerja dikembalikan ke posisi NEUTRAL ketika mesin dihentikan, meskipun fuel control
dial diatur ke High idle (MAX), mekanisme auto-deceleration akan bekerja untuk mengurangi kecepatan engine ke
kecepatan mid-range.

PERHATIAN
Sistem kontrol pada mesin ini dilengkapi dengan akumulator. Meskipun engine berhenti, jika kunci tombol start diputar
ke posisi ON dalam waktu 15 detik setelah mematikan engine, dan lock lever diatur ke posisi FREE, dimungkinkan
untuk menggunakan pengoperasian lever untuk menurunkan peralatan kerja ke tanah.
Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengeluarkan sisa tekanan di dalam sistem silinder hidrolik atau untuk
menurunkan boom setelah menaikkan mesin ke atas trailer.

3 - 155
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

WORKING MODE

Working Mode
Gunakan tombol pemilih working mode (1) untuk memilih mode kerja yang sesuai dengan kondisi atau tujuan
pengoperasian. Ini akan memungkinkan melakukan pengoperasian secara efisien.
Gunakan prosedur berikut untuk memilih working mode yang paling efisien.
Ketika tombol start diputar ke ON, working mode diatur ke mode yang telah dioperasikan ketika tombol start terakhir
DIMATIKAN.

Gunakan tombol working mode untuk mengatur mode ke mode yang


paling efisien untuk menyesuaikan dengan jenis pekerjaan.

Working
Pengoperasian yang berlaku
mode
Operasi penggalian dan pemuatan normal
Mode P
(operasi sadar produksi)
Operasi penggalian dan pemuatan normal
mode E
(konsumsi bahan bakar operasi sadar)
Menyesuaikan posisi
mode L
(operasi fine control)
mode B Operasi breaker
Pengoperasian dengan crusher atau
Mode ATT
double-acting action attachment lainnya

PEMBERITAHUAN
Jangan menggunakan mode P untuk melakukan pengoperasian breaker. Jika pengoperasian breaker dilakukan
pada mode pengoperasian yang berat (heavy-duty), ada bahaya rusaknya arau patahnya peralatan hidrolik.

1. Jika tombol pemilih working mode (1) ditekan, layar pemilihan


working mode ditampilkan pada monitor.

3 - 156
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

2. Tekan tombol F3 atau F4 di bagian bawah screen atau tombol


pemilih working mode untuk memilih mode yang tepat.

3. Setelah memilih mode yang diinginkan, tekan tombol F6 untuk


menyetujui perubahan. Screen kembali ke screen standar.
Jika tombol F5 ditekan, screen kembali ke screen standar tanpa
mengubah mode.
• Jika suatu working mode dipilih, dan tidak ada hal apapun
yang dilakukan selama 5 detik, maka working mode yang telah
dipilih tersebut secara otomatis disetujui dan screen kembali
ke screen standar.
• Jika suatu working mode dipilih dan tombol working mode (1)
ditekan terus, maka mode yang dipilih disetujui dan screen
kembali ke screen standar.

• Jika mode breaker dipilih, “Really Set Breaker Mode?”


ditampilkan pada layar.
Untuk mengatur ke mode breaker, tekan tombol F6.
Jika tombol F5 ditekan, screen kembali ke layar pemilihan
working mode.

Tombol One-Touch Power Max.


Tombol one-touch power max. dapat digunakan selama pengoperasian
untuk menaikkan daya. Gunakan secara efektif fungsi ini ketika
diperlukan dengan digabungkan dengan working mode.
• Tekan tombol knob kiri dan tetap tekan terus. Daya bertambah
sepanjang tombol tersebut ditekan. Akan tetapi, kenaikkan daya
secara otomatis dibatalkan setelah 8.5 detik.

• Fungsi ini tidak diaktifkan ketika working mode diatur ke mode L


atau mode B.

3 - 157
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PENGOPERASIAN YANG HARUS DIHINDARI


! PERINGATAN
• Jika perlu mengoperasikan control lever peralatan kerja pada saat mesin sedang traveling, hentikan mesin,
kemudian operasikan control lever.
• Jika lever dioperasikan pada saat auto-deceleration sedang diaktifkan, maka kecepatan mesin akan secara
tiba-tiba meningkat, oleh karena itu hati-hati ketika mengoperasikan.

Pengoperasian Menggunakan Kekuatan Swing


Jangan gunakan gunakan kekuatan swing untuk memadatkan tanah
atau memecah benda. Hal ini bukan saja berbahaya, tetapi juga akan
mengakibatkan penurunan secara drastis umur pakai mesin.

Pengoperasian Selama Travel Force


Jangan menggali menggunakan bucket ke dalam tanah dan
menggunakan tenaga travel untuk melakukan penggalian. Hal ini akan
merusak mesin atau peralatan kerja.

Larangan Mengoperasikan Dengan Memanjangkan Silinder


Hidrolik Sampai Ujung Stroke
Jika peralatan kerja digunakan dengan cylinder rod dioperasikan
sampai ke ujung strokenya, dan diberikan benturan oleh gaya luar,
maka silinder hidrolik akan rusak, yang menyebabkan cidera. Hindari
pengoperasian dengan silinder hidrolik dipendekkan secara penuh
atau dipanjangkan secara penuh.

3 - 158
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Pengoperasian Menggunakan Tenaga Jatuh Bucket


Jangan gunakan tenaga jatuh dari mesin untuk menggali, atau
menggunakan tenaga jatuh bucket sebagai kapak beliung, pemecah
batu, atau pendorong tumpukan. Hal ini akan mengurangi umur mesin
secara drastis.

Pengoperasian Menggunakan Tenaga Jatuh Mesin


Jangan gunakan tenaga jatuh mesin untuk menggali.

Menggali Tanah Berbatu Cadas


Jangan berusaha menggali secara langsung tanah berbatu cadas yang keras dengan menggunakan peralatan kerja.
Lebih baik menggalinya setelah memecahnya dengan menggunakan cara lain. Hal ini bukan hanya menyelamatkan
mesin dari kerusakan tetapi juga akan menjadi lebih hemat.

3 - 159
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Pemindahan Lever atau Pedal Secara Tiba-Tiba ke High Speed Travel


(1) Jangan mengoperasikan lever dan pedal secara tiba-tiba atau
melakukan tindakan lain untuk menggerakkan mesin secara tiba-
tiba.
(2) Jangan mengoperasikan lever atau pedal secara tiba-tiba dari
FORWARD (A) ke REVERSE (B) (atau dari REVERSE (B) ke
FORWARD (A)).
(3) Jangan mengoperasikan lever atau pedal secara tiba-tiba (jangan
melepasnya secara tiba-tiba) untuk menghentikan mesin ketika
traveling pada kecepatan tinggi.

LARANGAN TRAVEL TERUS MENERUS DALAM WAKTU LAMA


Jika mesin travel secara terus menerus pada kecepatan tinggi selama
1.5 jam atau lebih, maka minyak pelumas di dalam track roller dan
final drive akan menjadi sangat panas. Ada bahaya bahwa hal ini akan
mengakibatkan kerusakan terhadap oil seal atau kebocoran oli.
Ketika traveling secara terus menerus untuk waktu yang lama, hnetikan
mesin selama 30 menit setiap 1.5 jam agar memungkinkan minyak
pelumas di dalam track roller dan final drive menjadi dingin.

Jika mesin travel secara terus menerus untuk waktu yang lama dengan track dalam keadaan kendor, maka bagian-
bagian undercarriage dapat rusak prematur.
Ketika traveling secara terus menerus untuk waktu yang lama, periksa tegangan track setiap 1.5 jam, dan lakukan
penyetelan jika kendor. Baca “MEMERIKSA DAN MENYETEL TEGANGAN TRACK (HALAMAN 4-28)” untuk
penyetelan.

3 - 160
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

INFORMASI TENTANG PENGOPERASIAN UMUM

Traveling
Traveling di atas bongkahan batu, tunggul pohon, atau hambatan-
hambatan lain akan menyebabkan goncanganbesar terhadap chassis
(dan khususnya terhadap tracks), dan hal ini akan menyebabkan
kerusakan terhadap mesin. Karena alasan inilah, maka selalu
singkirkan hambatan atau lakukan traveling menghindarinya, atau
ambil langkah-langkah lain untuk menghindari traveling di atas
hambatan-hambatan tersebut sejauh mungkin.
Jika tidak ada cara menghindari traveling di atas hambatan, kurangi
kecepatan travel, jaga peralatan kerja sedekat mungkin dengan tanah,
dan usahakan melakukan traveling sedemikian rupa sehingga bagian
tengah track melintas di atas hambatan tersebut.

Travel Pada kecepatan Tinggi


Pada permukaan jalan yang tidak rata misalnya di atas bebatuan atau
jalanan yang tidak rata dengan batuan-batuan yang besar, lakukan
travel pada kecepatan Lo. Ketika traveling pada kecepatan tinggi, atur
idler pada arah kedepan.
• Tekan tombol travel speed selector (1) untuk memindah kecepatan
travel. Kecepatan travel (Lo, Mi, Hi) ditampilkan pada monitor
kecepatan travel (2).

3 - 161
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

KEDALAMAN AIR YANG DIIJINKAN, TANAH DAN KOTORAN

PEMBERITAHUAN
Ketika menggerakkan mesin keluar dari air, jika sudut mesin melebihi
15 derajat, bagian belakang upper structure akan berada di bawah
air, dan air akan muncrat ke atas karena cooling fan. Hal ini dapat
mengakibatkan fanpatah.
Harus sangat hati-hati ketika menggerakkan mesin keluar dari air.

Jangan menggerakkan mesin di dalam air atau tanah dan kotoran


yang lebih dalam dari tengah-tengah carrier roller (1).
Berikan grease pada bagian-bagian yang telah berada di bawah air
untuk waktu yang lama sampai grease bekas terdorong keluar dari
bearing (terutama di sekitar bucket pin).

3 - 162
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

TRAVELING DI KEMIRINGAN
! PERINGATAN
• Membelokkan atau mengoperasikan peralatan kerja ketika
bekerja di kemiringan dapat menyebabkan mesin hilang
keseimbangan dan terbalik, oleh karena itu hindari tindakan
tersebut.
Amat sangat berbahaya melakukan swing ke arah bawah
dari ketinggian ketika bucket berisi muatan. Jika pekerjaan
tersebut harus dilakukan, buat gundukan tanah menjadi
platform (A) pada kemiringan sehingga mesin tetap horisontal
selama pengoperasian.
• Jangan bekerja di kemiringan yang ditutupi pelat baja.
Meskipun dengan kemiringan sedikit saja ada bahaya bahwa
mesin bisa tergelincir.
• Jangan melakukan traveling menaiki atau menuruni
kemiringan terjal. Ini berbahaya karena mesin dapat terguling.
• Ketika traveling, naikkan bucket sekitar 20 sampai 30 cm (8
sampai 12 in) dari tanah.
Jangan melakukan traveling menuruni tanjakan dengan arah
mundur.
• Jangan sekali-kali membelok di kemiringan atau melakukan
travel memotong kemiringan.
Harus turun dulu ke tempat yang rata untuk melakukan
tindakan ini. Mungkin butuh waktu lebih lama, tetapi akan
menjamin keselamatan.
• Selalu operasikan atau lakukan travel dengan cara sedemikian
rupa sehingga dimungkinkan untuk berhenti dengan aman
setiap saat jika mesin tergelincir atau menjadi tidak stabil.
• Ketika traveling menaiki tanjakan, jika shoes selip atau
tidak memungkinkan untuk travel menaiki tanjakan
dengan menggunakan hanya kekuatan track saja, jangan
menggunakan tenaga tarikan dari arm untuk membantu
mesin travel menaiki tanjakan. Ini berbahaya karena mesin
dapat terguling.

1. Ketika traveling menuruni kemiringan terjal, gunakan travel lever


dan fuel control dial untuk menjaga kecepatan travel tetap rendah
(low). Ketika traveling menuruni kemiringan terjal lebih dari 15
derajat, atur peralatan kerja dengan posisi sesuai yang ditunjukkan
pada diagram di sebelah kanan, dan turunkan kecepatan engine.

2. Ketika traveling menaiki kemiringan terjal lebih dari 15 derajat, atur


peralatan kerja agar posisinya sesuai dengan yang ditunjukkan
pada gambar disebelah kanan.

3 - 163
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

• Ketika traveling menaiki kemiringan terjal, panjangkan peralatan


kerja ke depan untuk meningkatkan keseimbangan, pertahankan
peralatan kerja sekitar 20 sampai 30 cm (8 sampai 12 in) di atas
tanah, dan lakukan traveling pada kecepatan rendah.

Traveling Menuruni Kemiringan


Tempatkan travel lever pada posisi NEUTRAL. Hal ini akan menyebabkan brake untuk diterapkan secara otomatis.

Engine Mati Di Kemiringan


Jika engine mati ketika traveling menaiki tanjakan, pindahkan travel lever ke posisi NEUTRAL, turunkan bucket ke
tanah, hentikan mesin, kemudian hidupkan engine lagi.

Pintu Cab Di Kemiringan


• Jika engine mati ketika mesin ada di kemiringan, jangan sekali-kali menggunakan control lever peralatan kerja kiri
untuk melakukan operasi swing. Upper structure akan mengayun karena beratnya sendiri.
• Jangan membuka atau menutup pintu ketika mesin ada di kemiringan. Upaya pengoperasian dapat seacra tiba-
tiba berubah. Selalu jaga pintu tetap terkunci di posisinya ketika dibuka dan ketika ditutup.

3 - 164
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

KELUAR DARI PERANGKAP LUMPUR


Selalu lakukan pengoperasian secara hati-hati untuk menghindari terperangkap di dalam lumpur. Jika mesin benar-
benar menjadi terperangkap di dalam lumpur, lakukan tindakan sebagai berikut untuk mengeluarkan mesin.

Track Terperangkap pada Satu Sisi

PEMBERITAHUAN
Ketika menggunakan boom atau arm untuk menaikkan mesin,
selalu usahakan bagian bawah bucket menyentuh tanah. Sudut
antara boom dan arm harus 90 derajat sampai dengan 110 derajat
Hal yang sama berlaku ketika menggunakan bucket yang
dipasang pada arah terbalik.

Apabila hanya satu sisi saja yang terperangkap di dalam lumpur,


gunakan bucket untuk menaikkan track, kemudian letakkan papan
atau balok dan gerakkan mesin agar keluar.

Track Terperangkap Di Kedua Sisinya


Apabila track di kedua sisinya terperangkap di dalam lumpur dan
mengalami selip, yang menjadikannya tidak mungkin bagi mesin untuk
bergerak, tempatkan papan-papan atau balok-balok sebagaimana
dijelaskan di atas, dan tancapkan bucket ke dalam tanah didepannya.
Kemudian, tarik arm ke dalam seperti di dalam operasi penggalian
normal dan tempatkan travel lever pada posisi FORWARD untuk
menarik mesin keluar.

3 - 165
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

APLIKASI YANG DISARANKAN


Selain hal-hal berikut, dimungkinkan untuk menambah lagi jenis-jenis aplikasi dengan menggunakan berbagai
attachment.

Pekerjaan Backhoe
Backhoe cocok untuk menggali area-area yang lebih rendah dari
mesin.
Ketika kondisi mesin seperti ditunjukkan di dalam diagram di sebelah
kanan (sudut antara [bucket cylinder dan link] dan [arm cylinder dan
arm] adalah 90 derajat), kekuatan ekskavasi maksimum diperoleh dari
gaya dorong masing-masing silinder.
Ketika menggali, gunakan sudut ini secara efektif untuk mengoptimalkan
efesiensi pekerjaan Anda.

Rentang untuk menggali dengan arm adalah dari 45 derajat menjauh


dari mesin sampai dengan 30 derajat ke arah mesin.
Mungkin ada perbedaan-perbedaan tertentu tergantung kedalaman
ekskavasi, tetapi usahakan untuk tetap di dalam rentang tersebut di
atas dan bukannya mengoperasikan silinder sampai ke ujung stroke-
nya.

Pekerjaan Shovel
Shovel cocok untuk menggali pada posisi yang lebih tinggi dari mesin.
Pekerjaan shovel dilakukan dengan memasang bucket pada arah
terbalik.

Pekerjaan Membuat Parit (Ditching)


Pekerjaan membuat parit dapat dilakukan secara efisien dengan
memasang sebuah bucket yang sesuai dengan operasi penggalian
dan kemudianmengatur tracks sejajar dengan garis alur parit yang
akan digali.
Untuk menggali sebuah parit yang lebar, pertama-tama gali kedua
sisinya dan kemudian terkahir bersihkan bagian tengahnya.

3 - 166
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

Pekerjaan Pemuatan
Ditempat-tempat dimana sudut swing sempit, efisiensi pekerjaan
dapat ditingkatkan dengan menempatkan dump truck pada suatu
tempat yang mudah terlihat bagi operator.
Pemuatan menjadi lebih mudah dan kapasitas menjadi lebih besar
jika Anda memulai dari depan body dump truck dibandingkan jika
pemuatan dilakukan dari samping.

3 - 167
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

MENGGANTI DAN MEMBALIK BUCKET

! PERINGATAN
• Ketika pin dipukul dengan menggunakan palu, serpihan-serpihan logam dapat berhamburan dan
menyebabkan cidera serius.
Ketika melakukan pekerjaan ini, pakailah selalu kaca mata pelindung, topi yang keras/helm, sarung tangan,
dan peralatan pelindung lain.
• Ketika bucket dilepas, letakkan pada kondisi yang stabil.
• Jika pin dipukul dengan tenaga yang kuat, ada bahaya bahwa pin mungkin terpental dan mencederai
orang-orang yang ada di sekitarnya. Pastikan bahwa tidak ada orang di area sekitar sebelum memulai
pekerjaan.
• Ketika melepas pin, jangan berdiri dibelakang bucket. Selain itu, harus ekstra hati-hati untuk tidak
meletakkan kaki Anda di bawah bucket ketika berdiri disampingnya untuk melakukan pekerjaan.
• Ketika melepas atau memasukkan pin, harus ekstra hati-hati jangan sampai jari Anda tersangkut.
• Jangan sekali-kali memasukkan jari Anda ke dalam lobang pin ketika meluruskan lobang-lobang.

Hentikan mesin di atas permukaan yang kuat dan rata dan lakukan pekerjaan. Ketika melakukan pekerjaan bersama-
sama, tunjuk seorang pemimpin dan ikuti instruksi dan isyarat orang tersebut.

Penggantian
1. Letakkan bucket menyentuh permukaan yang rata.

PERHATIAN
Ketika melepas pin, letakkan bucket sedemikian rupa sehingga bucket
bersentuhan secara ringan dengan tanah.
Jika bucket diturunkan dengan kuat ke tanah, resistensinya akan
meningkat dan akan sulit untuk melepas pin.

PEMBERITAHUAN
Setelah melepas pin, pastikan bahwa lumpur atau pasir tidak
mengotorinya. Dust seal dipasang pada kedua ujung bushing,
hati-hati jangan sampai merusaknya.

2. Lepaskan dua mur pada stopper bolt untuk arm pin (A) dan link pin
(B), lepaskan bolt tersebut, tarik keluar arm pin (A) dan link pin (B),
dan kemudian lepaskan bucket.
3. Luruskan arm (5) dengan lobang-lobang (1) dari bucket pengganti
dan link (6) dengan lobang-lobang (2), kemudian masukkan pin
yang telah diolesi grease (A) dan (B) ke dalam lobang (1) dan
lobang (2) berturut-turut.

3 - 168
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

PERHATIAN
Ketika memasang bucket, untuk bagian arm pin (A), pasang O-ring (3)
ke bucket (4) di posisi yang ditunjukkan di dalam diagram di sebelah
kanan. Setelah memasukkan pin, pasanglah di dalam alur standar.
Untuk bagian link pin (B), pasangi bucket dengan O-ring (3) yang
terpasang pada alur standar.

4. Pasang stopper bolt dan nut untuk masing-masing pin, kemudian


lumasi pin dengan grease.

PERHATIAN
• Lumasi grease secara seksama sampai grease keluar dari
permukaan ujung.
• Ketika mengganti bucket, ganti dust seal jika sudah rusak. Jika
seal yang rusak digunakan tanpa diganti, maka pasir dan kotoran
dapat masuk ke bagian pin dan menyebabkan aus yang tidak
normal pada pin.

3 - 169
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

Membalik Peralatan
1. Tempatkan bucket menyentuh permukaan yang rata.

PERHATIAN
Ketika melepas pin, letakkan bucket sedemikian rupa sehingga
bersentuhan secara ringan dengan tanah.
Jika bucket diturunkan dengan kuat ke tanah, maka resistensinya
akan meningkat dan akan sulit melepas pin.

PEMBERITAHUAN
Setelah melepas pin, pastikan bahwa lumpur atau pasir tidak
mengotorinya. Dust seal dipasang pada kedua ujung bushing,
hati-hati jangan sampai merusaknya.

2. Lepaskan dua mur pada stopper bolt untuk arm pin (A) dan link pin
(B), lepaskan bolt tersebut, tarik keluar arm pin (A) dan link pin (B),
dan kemudian lepaskan bucket.

3. Balik bucket yang telah dilepas. Setelah membalik bucket, luruskan


arm (5) dengan lobang link mounting (1), kemudian ratakan link
dengan lobang arm mounting (2), dan pasang.
4. Luruskan arm dengan lobang pada bucket pengganti (1), ratakan
link dengan lobang (2), lalu masukkan pin-pin (A) dan (B) yang
telah diolesi grease ke dalam lobang (1) dan lobang (2) berturut-
turut.

3 - 170
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

PERHATIAN

Ketika membalik, jangan memasang O-ring. Simpan O-ring ditempat


yang aman sampai menggunakannya diwaktu kemudian.

5. Pasang stopper bolt dan nut untuk masing-masing pin, kemudian


olesi pin dengan grease.

PERHATIAN
• Lumasi dengan grease secara cermat sampai grease keluar dari
permukaan ujung.
• Ketika mengganti bucket, ganti dust seal jika sudah rusak. Jika
seal yang rusak digunakan tanpa diganti, pasir dan kotoran dapat
masuk ke bagian pin dan menyebabkan aus yang tidak normal
pada pin.

3 - 171
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

MEMARKIR MESIN

! PERINGATAN
• Hindari menghentikan mesin secara tiba-tiba. Berikan ruang
yang cukup lapang bagi Anda sendiri ketika menghentikan
mesin.
• Ketika menghentikan mesin, pilih tanah yang kuat dan rata
dan hindari tempat-tempat berbahaya.
Jika secara tanpa dapat dihindarkan perlu memarkir mesin
di kemiringan, masukkan balok-balok di bawah track shoe.
Sebagai tindakan keselamatan tambahan, tancapkan bucket
ke dalam tanah.
• Jika control lever tersenggol secara tanpa sengaja, maka
mesin dapat bergerak secara tiba-tiba, dan hal ini dapat
menyebabkan kecelakaan serius.
• Sebelum meninggalkan kompartemen operator, selalu atur lock
lever dengan benar ke posisi LOCK.

1. Tempatkan travel lever kiri dan kanan (1) di posisi NEUTRAL.


Mesin berhenti.

2. Putar fuel control dial (2) ke posisi Low idle (MIN) dan turunkan
kecepatan engine.

3 - 172
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN

3. Turunkan bucket secara horisontal sampai bagian bawahnya


menyentuh tanah.

4. Atur lock lever (3) di posisi LOCK (L).

5. Periksa temperatur coolant engine dan tekanan oli mesin dengan


monitor mesin.
• Jika gauge temperatur coolant ada di area merah, biarkan
agar dingin sampai indikator masuk ke area hijau, kemudian
matikan engine. Untuk penjelasan lebih rinci tentang
pemeriksaan dan tindakan yang harus diambil, baca tentang
“MASALAH DAN TINDAKAN (HALAMAN 3-193)”.
• Jika monitor tekanan oli mesin menyala, segera matikan
engine. Untuk penjelasan lebih rinci tentang pemeriksaan dan
tindakan yang harus diambil, baca tentang “MASALAH DAN
TINDAKAN (HALAMAN 3-193)”.
6. Matikan engine. Untuk penjelasan rinci tentang prosedur
mematikan engine, baca tentang “MEMATIKAN ENGINE
(HALAMAN 3-146)”.

PEMERIKSAAN MESIN SETELAH PEKERJAAN HARIAN


1. Lakukan pemeriksaan keliling terhadap mesin dan lakukan pengecekan peralatan kerja, bagian luar mesin, dan
undercarriage, juga periksa apakah ada oli atau coolant yang bocor. Jika ditemukan ada masalah, perbaiki.
2. Isi tangki bahan bakar.
3. Periksa kompartemen engine apakah ada kertas dan kotoran. Bersihkan kertas dan kotoran-kotoran untuk
menghindari bahaya-bahaya kebakaran.
4. Bersihkan lumpur yang menempel pada undercarriage.

3 - 173
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN

PEMASANGAN KUNCI
Selalu kunci tempat-tempat berikut.
(1) Pintu cab operator
Selalu tutup jendela.
(2) Filler port tangki bahan bakar
(3) Engine hood
(4) Tool box
(5) Pintu sebelah kiri mesin
(6) Pintu sebelah kanan mesin
(7) Filler port tangki hidrolik
(8) FRESH filter intake port AC

PERHATIAN
Gunakan kunci tombol start untuk mengunci dan membuka kunci
semua tempat.

3 - 174
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

PENGANGKUTAN
Ketika mengangkut mesin, patuhi semua hukum dan peraturan terkait, dan harus berhati-hati untukmenjamin
keselamatan.

PROSEDUR PENGANGKUTAN
• Pilih metode pengangkutan sesuai dengan berat dan ukuran yang diberikan di dalam “SPESIFIKASI (HALAMAN
5-2)”.
Perhatikan bahwa berat dan dimensi yang diberikan di dalam SPESIFIKASI mungkin berbeda sesuai jenis shoe
atau arm, atau attachment-attachment lain.
• Konsultasikan dengan distributor Komatsu untuk keterangan rinci tentang prosedur mengangkut mesin dengan
protective guard terpasang untuk cab operator.

3 - 175
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN

MELAKUKAN BONGKAR-MUAT DENGAN TRAILER


! PERINGATAN
Selalu patuhi ketentuan-ketentuan berikut ketika memuat atau
menurunkan mesin dari trailer.
• Pilih tanah yang kuat dan kokoh ketika memuat atau
menurunkan mesin. Jaga jarak aman dari tepi jalan.
• Selalu atur tombol auto-deceleration di posisi OFF (cancel).
Jika tombol auto-deceleration tetap ON, mesin dapat secara
tiba-tiba mulai bergerak.
• Selalu atur tombol kecepatan travel ke low speed (Lo),
jalankan engine pada kecepatan low idle, dan operasikan
mesin perlahan-lahan ketika memuat atau menurunkan
muatan.
• Di area-area yang dingin, lakukan operasi pemanasan secara
tuntas dan pastikan bahwa kecepatan engine stabil sebelum
melakukan pekerjaan pemuatan atau pembongkaran muatan.
• Jangan sekali-kali mengorekasi arah kemudi anda di atas
ramp. Ini berbahaya karena mesin dapat terguling.
Jika perlu, gerakkan mesin keluar dari ramp atau kembali naik
ke trailer dan lakukan koreksi arah.
• Berbahaya jika menggunakan peralatan kerja untuk operasi
pemuatan dan pembongkaran. Selalu gunakan ramp.
• Ketika ada di atas ramp, jangan mengoperasikan lever kecuali
travel lever.
• Pusat gravitasi mesin akan berubah secara tiba-tiba
disambungan antara ramp dengan trailer, dan ada bahaya
mesin kehilangan keseimbangan.
Lakukan travel perlahan-lahan di atas titik ini.
• Jika perlu melakukan swing peralatan kerja di atas platform
trailer, permukaan pijakan tidak stabil, oleh karena itu harus
sangat hati-hati agar mesin tidak terguling.
Jika peralatan kerja dipasang pada mesin, pendekkan
peralatan kerja, dan lakukan pekerjaan perlahan-lahan untuk
mencegah mesin kehilangan keseimbangan.
• Tempatkan seorang flagman untuk memberikan petunjuk
untuk mencegah mesin nyelonong keluar dari dan untuk
menjamin keselamatan dalam pengoperasian.

Selalu patuhi petunjuk berikut mengenai ramp dan platform


trailer.
• Gunakan ramp dengan lebar, panjang, ketebalan, dan kekuatan
yang cukup dan pasang dengan kemiringan maksimum 15
derajat
Ketika menggunakan tumpukan tanah, padatkan tumpukan
tanah tersebut secara sempurna untuk mencegah permukaan
kemiringan runtuh.
• Bersihkan track mesin dan ramp sebelum mulai bekerja untuk
mencegah agar mesin tidak selip di atas permukaan ramp.

Ketika memuat atau menurunkan mesin, selalu gunakan ramp atau platform. Lakukan pekerjaan ini dengan cara
sebagai berikut:

3 - 176
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

Pemuatan
1. Lakukan pemuatan hanya di atas tanah yang kuat dan rata.
Jaga jarak aman dari tepi jalan.
2. Terapkan trailer brake secara aman, kemudian letakkan balok-
balok (1) di bawah ban untuk mencegah trailer bergerak.
• Atur ramp kiri dan kanan (2) sejajar satu sama lain dan berjarak
sama ke kiri dan ke kanan (3) trailer. Buat sudut pemasangan
(4) maksimum 15 derajat. Jika ramp melengkung cukup besar
karena berat mesin, letakkan balok-balok di bawah ramp
untuk mencegah agar tidak melengkung.

3. Putar tombol travel speed selector untuk menurunkan kecepatan


travel (Lampu Lo menyala).
• Tekan tombol travel speed selector (5) untuk memindah
kecepatan travel. Kecepatan travel (Lo, Hi) ditampilkan pada
monitor kecepatan travel (6).

4. Putar tombol auto-deceleration (7) ke OFF dan operasikan fuel


control dial untuk mengatur kecepatan engine ke Low idle (MIN).
• Setiap kali tombol auto-deceleration (7) ditekan, maka akan
berganti OFF → ON → OFF secara bergantian.
• Ketika tombol auto-deceleration (7) diputar ke OFF, monitor
auto-deceleration (8) menjadi tidak menyala.

5. Putar tombol swing lock ke ON untuk megaktifkan swing lock.


• Ketika tombol swing lock diputar ke posisi ON, monitor swing
lock (9) menyala.
(A) : Posisi ON
(B) : Posisi OFF

3 - 177
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN

6. Jika mesin dilengkapi dengan peralatan kerja, atur peralatan kerja


ada didepan, dan lakukan travel maju untuk naik ke atas trailer;
jika tidak ada peralatan kerja, lakukan travel mundur untuk naik ke
atas trailer.
Ikuti petunjuk dan syarat dari konduktor terutama ketika traveling
dengan arah mundur.
7. Sebelum bergerak ke atas ramp, pastikan bahwa mesin diposisikan
lurus dengan ramp dan bahwa garis tengah dari mesin sesuai
dengan trailer.
Luruskan arah travel dengan ramp dan lakukan travel perlahan-
lahan. Turunkan peralatan kerja sejauh mungkin tanpa
menyebabkan gangguan.
Ketika ada di atas ramp, operasikan hanya travel lever. Jangan
mengoperasikan lever yang lain.

8. Ketika memuat atau menurunkan muatan sebuah mesin dengan


peralatan kerja terpasang, dititik dimana track berada di atas
ramp maupun permukaan tanah, putar tombol swing lock ke OFF,
kemudian lakukan swing upper structure perlahan-lahan 180
derajat
Setelah melakukan hal tersebut, gerakkan perlahan-lahan dengan
arah mundur dan naikkan mesin ke atas trailer.

9. Putar tombol swing lock ke ON untuk menerapkan swing lock.


• Ketika tombol swing lock diputar ke posisi ON, monitor swing
lock (9) menyala.
(A) : Posisi ON
(B) : Posisi OFF

3 - 178
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

10. Ketika mesin travel di atas roda belakang trailer, akanmenjadi


tidak stabil, gerakkan perlahan-lahan dan secara hati-hati.
(Jangan sekali-kali mengoperasikan steering.)

11. Pada saat mesin melewati roda belakang, mesin akan condong
ke depan, hati-hati jangan sampai peralatan kerja berbenturan
dengan body trailer. Gerakkan mesin ke depan ke posisi yang
telah ditentukan, lalu hentikan mesin.

12. Turunkan peralatan kerja di atas balok kayu.

3 - 179
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN

Mengamankan Mesin

PEMBERITAHUAN
• Lipat antena radio. Atur ulang kaca spion sedemikian rupa sehingga berada dalam lebar mesin.
• Untuk mencegah kerusakan terhadap bucket cylinder selama pengangkutan, letakkan sebatang balok
kayu di bawah ujung bucket link untuk mencegah bucket cylinder bersentuhan dengan lantai.
• Periksa bahwa engine hood catch terkunci. Pegang grip dari engine hood dan naikkan sedikit. Jika tidak
terbuka, berarti kait terkunci.
Jika engine hood catch tidak terkunci, ada bahaya bahwa engine hood dapat terbuka selama diangkut.

Naikkan mesin ke atas trailer sebagai berikut:


1. Panjangkan bucket dan arm cylinder secara penuh, kemudian
turunkan boom perlahan-lahan

2. Atur lock lever dengan benar ke posisi LOCK (L).


3. Matikan engine, lalu cabut kunci dari tombol start.
4. Tutup semua pintu, jendela, dan cover.
Kunci cover, cap, dan pintu yang dipasangi kunci.

5. Letakkan balok di bawah kedua ujung track untuk mencegah


mesin bergerak selama pengangkutan, dan amankan mesin
dengan rantai atau wire rope yang kekuatannya sesuai.
Harus sangat hati-hati untuk mengamankan mesin di posisinya
sedemikian rupa sehinagga tidak selip ke samping.

3 - 180
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

Melipat Antena Radio


• Kendorkan bolt (2) dari antena radio (1) di belakang cab, turunkan
antena, lalu kencangkan bolt (2) lagi untuk mengamankan antena
radio (1) di posisinya.
• Ketika menurunkan mesin dari trailer dan mengoperasikannya,
ikuti prosedur sebaliknya dari melipat untuk memasang antena
radio (1) vertikal, kemudian amankan di posisinya dengan bolt (2).

3 - 181
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN

Kaca Spion
Kaca spion ada di posisi-posisi yang ditunjukkan di dalam diagram di
sebelah kanan. Jika rusak, atau harus dilepas untuk pengiriman, atau
akan dipasang lagi, gunakan prosedur berikut.
• Setelah memasang kaca spion, pastikan menyetelnya, dengan
mengacu pada “Kaca Spion (HALAMAN 3-124)”.

Melepas Kaca Spion


• Kaca spion (A), (B)
1. Kendorkan mounting bolt (2), kemudian lepas kaca spion (1) dari
tangkai penyangga (3).
2. Kendorkan bolt (4) dan lepaskan tangkai penyangga (3) dan clamp
(5) dari handrail.

• Kaca Spion (C), (D)


3. Kendorkan locknut (2), kemudian lepas kaca spion (1) dari bracket
(3).
4. Lepaskan bolt (4), kemudian lepaskan bracket (3) dari mesin.

3 - 182
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

Pemasangan
• Kaca spion (A), (B)
1. Pasang tangkai penyangga (3) dan clamp (5) ke handrail,
kemudian kencangkan dengan bolt (4).
2. Pasang kaca spion (1) ke tangkai penyangga (3), kemudian
kencangkan lock bolt (2).

• Kaca Spion (C), (D)


3. Pasang bracket (3) ke mesin dengan bolt (4).
4. Pasang kaca spion (1) ke bracket (3), kemudian kencangkan
locknut (2).

Mengenai cara menyetel kaca spion, baca “Kaca Spion (HALAMAN


3-124)”.

3 - 183
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN

Membongkar Muatan
1. Lakukan pembongkaran muatan hanya di atas tanah yang kuat
dan rata. Jaga jarak aman dari tepi jalan.
2. Aktifkan trailer brake dengan benar, kemudian letakkan balok (1)
di bawah ban untuk mencegah trailer bergerak.
• Atur ramp kiri dan kanan (2) sejajar satu sama lain dan
berjarak sama ke kiri dan ke kanan dari tengah-tengah (3)
trailer. Buat sudut pemasangan (4) maksimum 15 derajat. Jika
ramp melengkung cukup besar di bawah berat mesin, letakkan
balok di bawah ramp untuk mencegah agar tidak melengkung.

3. Buka rantai dan wire rope yang mengikat mesin.


4. Hidupkan engine.
Panaskan engine secara sempurna.
5. Tempatkan lock lever ke posisi FREE (F).

6. Putar tombol travel speed selector untuk menurunkan kecepatan


travel (Lampu Lo menyala).
• Tekan tombol travel speed selector (5) untuk memindah
kecepatan travel. Kecepatan travel (Lo, Mi, Hi) ditampilkan
pada monitor kecepatan travel (6).

7. Putar tombol auto-deceleration (7) ke OFF dan operasikan fuel


control dial untuk mengatur kecepatan engine ke Low idle (MIN).
• Setiap kali tombol auto-deceleration (7) ditekan, maka akan
berganti OFF → ON → OFF secara bergantian.
• Ketika tombol auto-deceleration (7) diputar ke OFF, monitor
auto-deceleration (8) menjadi tidak menyala.

3 - 184
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

8. Naikkan peralatan kerja, tarik ke dalam arm di bawah boom,


kemudian gerakkan mesin perlahan-lahan.
9. Ketika mesin horisontal di atas roda belakang trailer, hentikan
mesin.

PEMBERITAHUAN
• Ketika menurunkan mesin dari trailer, selalu pertahankan arm dan
boom membentuk sudut 90 derajat sampai 110 derajat
Jika mesin diturunkan dari trailer dengan arm tertarik ke dalam,
maka akanmenyebakan kerusakan terhadap mesin.
• Ketika menggerakkan di atas ramp, jangan menancapkan bucket
ke dalam tanah. Hal ini akan menyebakan kerusakan terhadap
hydraulic cylinders.

10. Ketika bergerak dari bagian belakang trailer ke atas ramp, atur
sudut arm dan boom 90 derajat sampai 110 derajat, turunkan
bucket ke tanah, kemudian gerakkan mesin perlahan-lahan.
11. Ketika bergerak menuruni ramp, operasikan boom dan arm
perlahan-lahan untuk menurunkan mesin secara hati-hati sampai
dengan benar-benar lepas dari ramp.

3 - 185
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN

MENGANGKAT MESIN
! PERINGATAN
• Operator yang melakukan pekerjaan mengangkat dengan menggunakan crane harus operator crane yang
memiliki kualifikasi yang sesuai.
• Jangan sekali-kali menaikkan mesin dengan pekerja ada di atasnya.
• Selalu pastikan bahwa wire rope memiliki kekuatan yang cukup besar untuk berat mesin ini.
• Ketika mengangkat, jaga agar mesin selalu horisontal.
• Ketika melakukan operasi pengangkatan, atur lock lever ke posisi LOCK untuk mencegah mesin bergerak
tanpa diinginkan.
• Jangan sekali-kali masuk ke area di bawah atau di sekitar mesin yang sedang diangkat.
Jangan sekali-kali mencoba mengangkat mesin pada posisi selain posisi yang ditentukan di dalam prosedur
di bawah ini atau menggunakan mesin penagangkat selain di dalam prosedur di bawah ini.
Ini berbahaya karena mesin dapat kehilangan keseimbangan.

PEMBERITAHUAN
Metode mengangkat ini berlaku untuk mesin dengan spesifikasi standar.
Metode mengangkat berbeda-beda sesuai attachment dan attachment-attachment opsional yang dipasang.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedur untuk mesin-mesin yang bukan spesifikasi standar, konsultasikan dengan
distributor Komatsu.

Untuk keterangan tentang berat, baca tentang “SPESIFIKASI (HALAMAN 5-2)”.

Ketika mengangkat mesin, lakukan pekerjaan di atas tanah yang rata sebagai berikut.

1. Hidupkan engine, kemudian lakukan swing upper structure sedemikian rupa sehingga peralatan kerja akan berada
di sebelah sprocket (1).
2. Panjangkan bucket cylinder dan arm cylinder secara penuh,
kemudian turunkan peralatan kerja ke tanah seperti ditunjukkan
pada gambar sebelah kanan dengan menggunakan boom cylinder

3. Atur lock lever dengan benar ke posisi LOCK (L).

4. Matikan engine, periksa bahwa tidak ada sesuatu disekitar kompartemen operator, lalu turunlah dari mesin. Tutup
pintu cab dan kaca depan dengan benar.

3 - 186
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN

5. Selipkan wire rope antara roller track ke 1 dan ke 2 dari depan


dan antara roller track ke 1 dan ke 2 dari belakang. Akan tetapi,
untuk mesin-mesin yang dilengkapi dengan full roller guard
untuk track roller, sisipkan wire rope di bawah track.

6. Atur sudut pengangkatan (A) wire rope 30 derajat sampai


dengan 40 derajat, kemudian angkat mesin perlahan-lahan.

7. Setelah mesin terangkat dari tanah, periksa kondisi kait (hook)


dan posisi pengangkatan, dan kemudian angkat perlahan-
lahan.

3 - 187
PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN PENGOPERASIAN

PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN


INFORMASI TENTANG PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN
Jika temperatur menjadi turun, akan menjadi sulit menghidupkan engine, dan coolant dapat membeku, oleh karena itu
lakukan sebagai berikut.

Bahan Bakar Dan Pelumas

Ganti oli dengan oli low viscosity untuk semua komponen. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang viskositas yang
ditentukan, baca tentang “BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN (HALAMAN
4-9)”.

Coolant Sistem Pendingin

! PERINGATAN
 Coolant beracun. Hati-hati jangan sampai kena mata atau kulit. Jika kena mata atau kulit, cuci bersih
dengan menggunakan air bersih yang banyak dan langsung bawa ke dokter.

 Ketika mengganti coolant atau ketika menangani coolant yang mengandung coolant yang telah
dikeluarkan selama perbaikan radiator, hubungi distributor Komatsu atau perusahaan spesialis untuk
meminta dilakukan pekerjaan tersebut. Coolant beracun. Jangan sampai masuk ke saluran drainase atau
jangan membuangnya di permukaan tanah.

PEMBERITAHUAN

Gunakan SUPERCOOLANT asli Komatsu (AF-NAC) untuk coolant. Pada dasarnya, kami tidak menyarankan
penggunaan coolant selain SUPERCOOLANT (AF-NAC).

Coolant sudah diencerkan dengan air suling, oleh karena itu tidak mudah terbakar.

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang kerapatan jenis (densitas) coolant dan interval penggantian coolant, baca tentang
“MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM SISTEM PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.

3 - 188
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN

Baterai

! PERINGATAN
• Baterai menghasilkan gas mudah terbakar. Jangan mendekatkan api ke baterai.
• Elektrolit baterai berbahaya. Jika terkena mata atau kulit, cuci bersih dengan air yang banyak dan bawa
ke dokter.
• Elektrolit baterai melarutkan cat. Jika terkena bodi mesin, segera cuci dengan air.
• Jika elektrolit baterai membeku, jangan mengisi baterai atau menghidupkan engine dengan sumberdaya
yang berbeda. Ini berbahaya karena baterai dapat meledak.
• Elektrolit baterai beracun. Jangan sampai mengalir masuk ke saluran drainase, atau jangan membuangnya
dipermukaan tanah.

Ketika suhu lingkungan turun, kapasitas baterai juga akan turun. Jika rasio muatan baterai rendah, maka elektrolit
baterai dapat membeku. Jaga agar muatan baterai sedekat mungkin dengan 100%. Isolasikan baterai dari temperatur
dingin untuk menjamin bahwa mesin dapat dihidupkan dengan mudah dipagi harinya.

PERHATIAN

Ukur berat jenis dan hitung tingkat muatan baretai (charging rate) dari tabel konversi berikut.

Temperatur
Elektrolit 20°C 0°C -10°C -20°C
Charging (68°F) (32°F) (14°F) (-4°F)
Rate (%)
100 1.28 1.29 1.30 1.31
90 1.26 1.27 1.28 1.29
80 1.24 1.25 1.26 1.27
75 1.23 1.24 1.25 1.26

• Karena kapasitas baterai turun drastis pada temperatur rendah, tutup atau lepas baterai dari mesin, simpan baterai
ditempat yang hangat, dan pasang lagi dipagi hari berikutnya.
• Jika level elektrolit low, tambahkan air suling dipagi hari sebelum mulai bekerja. Jangan menambahkan air setelah
hari kerja untuk mencegah elektrolit yang terlarut di dalam baterai membeku selama malam harinya.

3 - 189
PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN PENGOPERASIAN

SETELAH PEKERJAAN HARIAN SELESAI


! PERINGATAN
Melakukan idle-running pada track berbahaya, jangan dekat-dekat dengan track.

Untuk mencegah lumpur, air, atau undercarriage membeku dan menjadikan tidak mungkin bagi mesin untuk bergerak
pada pagi hari berikutnya, patuhi tindakan pencegahan berikut.

• Bersihkan semua lumpur dan air dari mesin. Secara khusus, bersihkan hydraulic cylinder rods untuk mencegah
kerusakan pada seal yang disebabkan karena lumpur, kotoran, atau tetesan air pada rod masuk ke dalam seal.
• Parkir mesin di tanah yang keras dan kering.
Jika hal ini tidak dimungkinkan, parkir mesin di atas papan (board).
Papan-papan tersebut mencegah track membeku di tanah, dan memungkinkan mesin untuk digerakkan pada pagi
hari berikutnya.
• Buka drain valve dan keluarkan air yang ada di dalam sistem bahan bakar untuk mencegah agar tidak membeku.
• Isi tangki bahan bakar sesuai kapasitas. Hal ini meminimalkan terjadinya kondensasi air di dalam tangki ketika
temperatur turun.
• Setelah pengoperasian di dalam air atau lumpur, bersihkan air dari undercarriage seperti diuraikan di bawah ini
untuk memperpanjang umur pakai undercarriage.

1. Lakukan swing 90 derajat dengan engine pada kecepatan Low


idle (MIN) dan tempatkan peralatan kerja ke sebelah track.
2. Angkat mesin sehingga track naik sedikit dari tanah. Putar track
tanpa beban. Ulangi prosedur ini untuk sebelah kiri maupun
sebelah kanan.

SETELAH CUACA DINGIN BERAKHIR


Ketika musim berubah dan cuaca menjadi lebih hangat, lakukan hal-hal berikut.
• Ganti bahan bakar dan oli untuk semua komponen dengan oli yang viscositasnya ditentukan.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca tentang “BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG
DIREKOMENDASIKAN (HALAMAN 4-9)”.

3 - 190
PENGOPERASIAN PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA

PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA

SEBELUM PENYIMPANAN

PEMBERITAHUAN
Ketika menyimpan mesin (1 bulan atau lebih), letakkan mesin
dengan posisi yang ditunjukan pada diagram di kanan untuk
melindungi cylinder rod. (Untuk mencegah berkembangnya karat
cylinder piston rod)

Apabila mesin akan disimpan untuk waktu yang lama (lebih dari 1 bulan), simpan dengan cara sebagai berikut.

• Bersihkan dan cuci semua bagian, kemudian simpan mesin di dalam ruangan. Jika mesin harus disimpan diluar
ruangan, pilih tanah yang rata dan tutupi mesin dengan terpal.
• Isi tangki bahan bakar sampai penuh. Hal ini mencegah masuknya kelembaban.
• Lakukan pelumasan dan ganti oli sebelum disimpan.

• Oleskan grease ke bagian menonjol dari hydraulic cylinder piston rod.


• Lepaskan terminal negatif baterai dan tutupi baterai atau lepaskan baterai dari mesin dan disimpan secara terpisah.

• Kunci masing-masing control lever dan pedal dengan lock lever dan pedal lock.
• Atur stop valve di posisi LOCK, pada mesin-mesin yang siap dipasangi attachment. Pasang blind plug ke elbow.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang posisi LOCK dan posisi FREE dari stop valve, baca tentang “ATTACHMENT
REMOVAL DAN INSTALLATION (HALAMAN 6-13)”.
• Untuk mencegah karat, isi dengan coolant untuk mencapai densitas sekurang-kurangnya 30% untuk coolant
engine.

SELAMA PENYIMPANAN

! PERINGATAN
Jika perlu melakukan pencegahan karat ketika mesin ada di luar ruangan, buka pintu dan jendela untuk
menambah ventilasi dan mencegah timbulnya gas beracun.

Selama penyimpanan, operasikan dan gerakkan mesin untuk jarak dekat sebulan sekali sehingga lapisan oli yang baru
akan membasahi komponen-komponen yang bergerak. Pada saat yang sama, juga isi muatan baterai.

• Ketika mengoperasikan peralatan kerja, bersihkan semua grease dari hydraulic cylinder rods.

• Jika mesin dilengkapi dengan air conditioner, operasikan air conditioner selama 3 sampai 5 menit sekali sebulan
untuk melumasi semua bagian dari kompresor air conditioner. Selalu jalankan engine pada kecepatan Low idle
(MIN) ketika melakukan pekerjaan ini. Selain itu, periksa level coolant refrigerant) dua kali setahun.

3 - 191
PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA PENGOPERASIAN

SETELAH PENYIMPANAN

PEMBERITAHUAN
Jika mesin telah disimpan tanpa melakukan pencegahan karat setiap bulan, konsultasikan kepada distributor Komatsu
sebelum menggunakannya.
Ketika menggunakan mesin setelah disimpan dalam jangka panjang, lakukan hal-hal berikut sebelum menggunakannya.
• Bersihkan grease dari hydraulic cylinder rods.
• Tambahkan oli dan grease pada semua titik-titik pelumasan.
• Apabila mesin disimpan untuk jangka waktu yang lama, uap air di dalam udara akan bercampur dengan oli.
Periksa oli sebelum dan setelah menghidupkan engine. Jika ada air di dalam oli, ganti semua oli.

MENGHIDUPKAN ENGINE SETELAH PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA


Ketika menghidupkan engine setelah mesin disimpan untuk jangka waktu yang lama, lakukan pemanasan secara
sempurna. Untuk penjelasan lebih lanjut, baca prosedur di dalam “Memanaskan Engine (HALAMAN 3-136)”.

3 - 192
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

MASALAH DAN TINDAKAN

BAHAN BAKAR HABIS


Saat menghidupkan engine lagi setelah kehabisan bahan bakar, isi bahan bakar, kemudian buang udara dari sistem
bahan bakar sebelum menghidupkan engine. Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang
“MENGGANTI CARTRIDGE FUEL-FILTER TAMBAHAN (HALAMAN 4-53)”, “MENGGANTI FUEL PRE-FILTER
CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.

KEJADIAN-KEJADIAN YANG BUKAN MERUPAKAN KERUSAKAN


Ingat fenomena berikut ini bukan merupakan kerusakan.
• Ketika arm control lever dioperasikan ke posisi IN dan peralatan
kerja diturunkan tanpa beban muatan dari posisi yang tinggi,
kecepatan arm akan turun sesaat ketika arm kurang lebih dalam
posisi vertikal.

• Ketika bucket bucket kosong dan pekerjaan penggalian dilakukan


dari atas, maka gerakannya akan melambat untuk sesaat ketika
bucket teeth hampir tegak-lurus.
• Bucket atau arm akan berfluktuasi dengan sendirinya selama
melakukan pekerjaan penggalian yang berat.

• Ketika menghidupkan atau mematikan swing, bunyi bising akan dikeluarkan dari brake valve.
• Ketika menuruni kemiringan terjal pada kecepatan rendah, bunyi bising akan dikeluarkan dari travel motor brake
valve

3 - 193
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN

MENARIK MESIN (TOWING)

! PERINGATAN
Cidera serius atau kematian dapat terjadi jika mesin yang rusak
ditarik dengan cara tidak benar atau jika ada kesalahan dalam
memilih atau memeriksa wire rope.
• Selalu periksa bahwa wire rope yang digunakan untuk towing
memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk berat mesin
yang ditarik.
• Jangan gunakan wire rope yang lilitannya sudah putus (A),
diameternya berkurang (B) atau ada belitan (C). Dikhawatikan
bahwa rope tersebut dapat putus saat proses penarikan.
• Selalu pakai sarung tangan karet saat menangani wire rope.
• Jangan menarik mesin di kemiringan.
• Selama melakukan penarikan (towing), jangan berdiri diantara
mesin penarik dengan mesin yang ditarik.
• Operasikan mesin pelan-pelan dan hati-hati jangan memberi
beban mendadak pada wire rope.

PEMBERITAHUAN

Kapasitas penarikan maksimum mesin ini adalah 121,600 N (12,400 kg).


Selalu lakukan penarikan sesuai kapasitas ini.

• Jika mesin terbenam di dalam lumpur dan tidak dapat keluar


menggunakan dayanya sendiri, atau jika drawbar pull dari
ekskavator sedang digunakan untuk menarik suatu benda yang
berat, gunakan seutas wire rope seperti ditunjukkan pada gambar
sebelah kanan.
• Letakkan batang-batang kayu antara wire rope dan body untuk
mencegah kerusakan terhadap ropes dan body.
• Tahan ketinggian wire rope dan arahkan lurus ke track frame.
• Ketika menarik mesin, lakukan travel pada kecepatan kurang dari
1 km/h untuk jarak hanya bebrapa meter saja ke suatu tempat
yang tepat untuk melakukan perbaikan.
Hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat.

3 - 194
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

LOBANG KAIT UNTUK MENARIK MESIN RINGAN


! PERINGATAN
 Shackle (lobang kait) harus selalu digunakan.
 Jaga agar wire rope rata dan arahkan lurus ke track frame.
 Gerakkan mesin perlahan-lahan dan hati-hati jangan sampai memberikan beban mendadak terhadap wire
rope.

Terdapat sebuah lobang di dalam track frame untuk memasang


shackle ketika menarik benda-benda ringan.

Beban tarik yang diijinkan: Max. 49,000 N (5,000 kg)

KONDISI PEKERJAAN BERAT


• Ketika melakukan pekerjaan penggalian di dalam air, jika mounting pin peralatan kerja masuk ke dalam air, lakukan
pelumasan setiap kali pekerjaan dilakukan.
• Untuk pengoperasian heavy-duty dan penggalian yang dalam, lakukan pelumasan mounting pin peralatan kerja
setiap kali sebelum pengoperasian.
Setelah pelumasan dilakukan, operasikan boom, arm dan bucket beberapa kali, lalu lumasi lagi.

3 - 195
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN

BATERAI HABIS

! PERINGATAN
• Berbahaya jika mengisi baterai yang terpasang pada mesin.
Pastikan bahwa baterai dilepas terlebih dahulu sebelum
mengisi muatan.
• Ketika memeriksa atau menangani baterai, matikan engine
dan putar kunci tombol start ke posisi OFF.
• Baterai menghasilkan gas hidrogen, sehingga dikhawatikan
dapat meledak. Jangan mendekatkan rokok yang menyala
kedekat baterai, atau jangan melakukan hal apapun yang
dapat menimbulkan percikan api.
• Elektrolit baterai adalah larutan asam sulfat, dan dapat
menyerang pakaian dan kulit Anda. Jika terkena pakaian
atau kulit, segera cuci bersih dengan air yang banyak.
Jika terkena mata, cuci bersih dengan air bersih dan bawa
kedokter.
• Ketika menangani baterai, selalu pakai kacamata pelindung
dan sarung tangan karet.
• Ketika melepas baterai, lepaskan terlebih dahulu kabel dari
ground (biasanya terminal negatip (-)). Ketika memasang,
pasang terlebih dahulu terminal positip (+).
Jika tool menyentuh terminal positip (+) dan chassis, ada
bahaya bahwa hal ini dapat menimbulkan percikan api,
sehingga harus sangat hati-hati.
• Jika terminal-terminal kendor, ada bahaya bahwa kontak
yang tidak sempurna dapat menghasilkan percikan api yang
akan mengakibatkan ledakan.
Ketika memasang terminal, pasanglah dengan benar.
• Ketika melepas atau memasang terminal, periksa mana
terminal positip (+) dan mana yang terminal negatip (-).

Melepas Dan Memasang Baterai


• Sebelum melepas baterai, lepas kabel ground (biasanya terhubung ke terminal negatif (-)).
Jika tool menyentuh antara terminal positip (+) dan chassis, ada bahaya percikan api akan dihasilkan.
• Ketika memasang baterai, hubungkan kabel ground terakhir.
• Ketika memasang kembali baterai, kencangkan pengamannya sambil baterai ditekan.
Tenaga putar pengencangan: Mengencangkan terminal baterai: 9.8 sampai 19.6 Nm (1.0 sampai dengan 2,0 kgm,
7.2 sampai dengan 14.8 lbft)

3 - 196
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

Pengisian Baterai
Ketika mengisi baterai, jika baterai ditangani secara tidak benar, dapat
meledak. Selalu ikuti petunjuk “BATERAI HABIS (HALAMAN 3-196)”
dan buku panduan yang dilampirkan pada charger, dan lakukan hal-
hal berikut.

• Atur voltase charger agar sesuai dengan voltase baterai yang


akan diisi. Jika dipilih voltase yang tidak tepat, maka charger dapat
terlalu panas dan menyebabkan ledakan.
• Hubungkan charger clip positip (+) dari charger ke terminal positip
(+) dari baterai, kemudian hubungkan charger clip negatip (-) dari
charger ke terminal negatip (-) dari baterai. Pastikan memasang
clip dengan benar.
• Atur arus pengisian sampai 1/10 nilai kapasitas terpasang baterai; ketika melakukan pengisian secara cepat, atur
ke kurang dari kapasitas terpasang baterai.
Jika arus charger terlalu tinggi, elektrolit akan bocor atau kering, dan hal ini dapat mengakibatkan baterai terbakar
dan meledak.
• Jika elektrolit baterai membeku, jangan mengisi baterai atau menghidupkan engine dengan sumberdaya yang
berbeda. Berbahaya karena hal ini akan membuat elektrolit baterai terbakar dan mengakibatkan baterai meledak.
• Jangan menggunakan atau mengisi baterai jika level elektrolit baterai di bawah garis LOWER LEVEL. Hal ini dapat
mengakibatkan ledakan. Periksa level elektrolit baterai secara periodik dan tambahkan air suling sampai level
elektrolit mencapai garis UPPER LEVEL.

3 - 197
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN

Menghidupkan Mesin Dengan Kabel Booster


Saat menghidupkan engine dengan kabel booster, lakukan hal-hal berikut.
Menghubungkan Dan Melepas Kabel Booster

! PERINGATAN
• Ketika menghubungkan kabel-kabel, jangan sekali-kali
menyentuh terminal positip (+) dan negatip (-).
• Saat menghidupkan engine dengan kabel booster, pakailah
kaca mata pelindung.
• Hati-hati jangan sampai mesin yang normal dengan
mesin yang bermasalah saling bersentuhan. Hal ini untuk
mencegah timbulnya percikan api didekat baterai yang dapat
mengakibatkan gas hidrogen yang dihasilkan oleh baterai
terbakar. Jika gas hidrogen meledak, dapat mengakibatkan
cidera serius.
• Hati-hati jangan sampai melakukan kesalahan dalam
penyambungan kabel booster. Penyambungan terakhir
(ke rangka upper structure), akan timbul percikan api,
sambungkan kabel ke titik yang sejauh mungkin dari baterai.
(Bagaimanapun juga, hindari peralatan kerja karena bukan
konduktor yang baik)
• Ketika melepas kabel booster, berhati-hatilah jangan
sampai penjepitnya saling bersentuhan satu sama lain atau
menyentuh chassis.

PEMBERITAHUAN

• Sistem start untuk mesin ini menggunakan 24V. Untuk mesin yang normal, juga menggunakan baterai 24V.
• Ukuran kabel booster dan clip harus sesuai dengan ukuran baterai.
• Baterai dari mesin yang normal kapasitasnya harus sama dengan engine yang akan dihidupkan.
• Periksa kabel-kabel dan clip apakah ada yang rusak atau berkarat.
• Pastikan bahwa kabel-kabel dan clip terhubung secara kuat.
• Periksa bahwa lock levers dan parking brake lever kedua mesin di posisi LOCK.
• Periksa bahwa masing-masing levers di posisi NEUTRAL.

3 - 198
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

Menghubungkan Kabel Booster

Tahan tombol start dari mesin yang normal dan mesin yang rusak di posisi OFF.

Hubungkan kabel booster sebagai berikut, sesuai nomor urut yang ditandai pada gambar.

1. Hubungkan clip kabel booster (A) ke terminal positip (+) baterai (C)
pada mesin yang bermasalah.

2. Hubungkan clip di ujung lain kabel booster (A) ke terminal positip


(+) baterai (D) di mesin yang normal.

3. Hubungkan clip kabel booster (B) ke terminal negatip (-) baterai (D)
di mesin yang normal.

4. Hubungkan clip di ujung lain kabel booster (B) ke revolving frame


(E) di mesin yang bermasalah.

Menghidupkan Engine

! PERINGATAN
Selalu periksa bahwa lock levers peralatan kerja diatur ke posisi LOCK, terlepas dari apakah mesin bekerja
secara normal atau bermasalah. Periksa juga bahwa semua control levers pada posisi NEUTRAL.

1. Pastikan clip terhubung secara kokoh ke terminal baterai.


2. Nyalakan engine dari mesin yang normal dan jalankan pada kecepatan High idle (MAX).
3. Putar tombol start mesin yang bermasalah ke posisi START dan nyalakan engine.
Jika engine tidak mau menyala disaat pertama, coba lagi setelah 2 menit atau lebih.

Melepas Kabel Booster

Setelah engine menyala, lepaskan kabel booster sesuai urutan terbalik dengan urutan ketika menghubungkan.

1. Lepas clip kabel booster (B) dari blok mesin (E) di mesin yang
bermasalah.
2. Lepas clip kabel booster (B) dari terminal negatip (-) baterai (D) di
mesin yang normal.
3. Lepas clip kabel booster (A) dari terminal positip (+) baterai (D) di
mesin yang normal.
4. Lepas clip kabel booster (A) dari terminal positip (+) baterai (C) di
mesin yang bermasalah.

3 - 199
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN

MASALAH LAIN

Sistem Elektrik
• ( ): Bila menghadapi masalah-masalah di dalam tanda kurung ini, pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu.
• Bila menemukan masalah atau penyebab yang tidak disebutkan di dalam daftar berikut, hubungi distributor
Komatsu agar dilakukan perbaikan.
Masalah Penyebab utama Perbaikan
• Lampu tidak menyala terang • Wiring rusak, baterai lemah (• Periksa, perbaiki terminal yang
walaupun engine pada kendor, sambungan lepas, ganti
kecepatan tinggi • Fan belt kendor baterai)
• Lampu berkedip-kedip ketika (• Ganti fan belt, Periksa
engine hidup ketegangannya)
Lampu peringatan sistem pengisi • Alternator rusak (• Ganti)
baterai tidak padam sekalipun
engine hidup • Wiring rusak (• Periksa, perbaiki)
Bunyi tidak normal dihasilkan dari • Alternator rusak (• Ganti)
alternator
Starting motor tidak hidup ketika • Wiring rusak (• Periksa, perbaiki)
tombol start diputar ke ON
• Muatan baterai tidak cukup (• Ganti

• Safety switch setelannya tidak • Isi strom


benar
Pinion starting motor terus • Muatan baterai tidak cukup • Isi strom
menerus hidup dan mati
• Relai pengaman rusak (• Ganti
Starting motor memutar engine • Muatan baterai tidak cukup • Isi strom
dengan berat
• Starting motor rusak (• Ganti)
Starting motor mati sebelum • Wiring rusak, ring gear pinion (• Periksa, perbaiki)
engine hidup ruisak
• Isi strom
• Muatan baterai tidak cukup
Monitor preheating engine tidak • Wiring rusak (• Periksa, perbaiki)
menyala
• Relay heater rusak (• Ganti)

• Monitor rusak (• Ganti)


Lampu peringatan tekanan oli • Monitor rusak (• Ganti)
tidak menyala ketika engine
dimatikan (tombol start pada posisi • Tombol lampu peringatan rusak (• Ganti)
ON)
Bagian luar elektrik intake air • Wiring rusak (• Periksa, perbaiki)
heater tidak panas ketika disentuh • Sambungan pada electri heater
(• Ganti)
dengan tangan lepas
• Heater rusak (• Ganti)

3 - 200
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

Chassis
• ( ): Bila menghadapi masalah-masalah di dalam tanda kurung ini, pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu.
• Bila menemukan masalah atau penyebab yang tidak disebutkan di dalam daftar berikut, hubungi distributor
Komatsu agar dilakukan perbaikan.

Masalah Penyebab utama Perbaikan


Kecepatan travel, swing, boom, arm, • Oli hidrolik kurang • Tambah oli sampai ketinggian yang
bucket lambat ditentukan, baca MEMERIKSA
SEBELUM MENGHIDUPKAN
ENGINE
Pumpa mengeluarkan bunyi berisik • Elemen di dalam hydraulic Bersihkan, baca PENSERVISAN
yg tidak normal (menyedot angin) tank strainer tersumbat, oli SETI AP 2000 JAM
kurang
Temperatur oli hidrolik naik • Fan belt kendor (• Periksa tegangan fan belt, ganti)
berlebihan • Oil cooler kotor • Bersihkan, baca PENSERVISAN
• Oli hidrolik kurang SETIAP 500 JAM
• Tambah oli sampai ketinggian yang
ditentukan, baca MEMERIKSA
SEBELUM MENGHIDUPKAN
ENGINE
Track lepas • Track terlalu kendor • Setel tegangan track, baca BILA
Sprocket aus secara tidak normal DIPERLUKAN
Boom naik pelan-pelan, tidak mau • Oli hidrolik kurang • Tambah oli sampai ketinggian yang
naik ditentukan, MEMERIKSA SEBELUM
MENGHIDUPKAN ENGINE
Tidak mau swing • Tombol swing lock masih • Putar tombol swing lock ke OFF
diaktifkan

3 - 201
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN

Engine
• ( ): Bila menghadapi masalah-masalah di dalam tanda kurung ini, pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu.
• Bila menemukan masalah atau penyebab yang tidak disebutkan di dalam daftar berikut, hubungi distributor
Komatsu untuk meminta dilakukan perbaikan.
Masalah Penyebab utama Perbaikan
Lampu peringatan • Oli di dalam oil pan kurang (udara • Tambah minyak sampai level yang
tekanan oli mesin tersedot masuk) ditentukan. Baca tentang PEMERIKSAAN
menyala SEBELUM START
• Oil filter cartridge tersumbat
• Ganti Catridge. Baca tentang SERVIS
• Oil pipe, sambungan pipe kurang SETIAP 500 JAM
kencang, minyak bocor akibat
kerusakan (• Periksa, perbaiki)
• Sensor tekanan oli mesin rusak (• Ganti sensornya)
• Monitor rusak (• Ganti monitor)
Uap menyembur dari • Coolant kurang, air bocor • Periksa, tambah coolant, perbaiki. Baca
bagian atas radiator tentang PEMERIKSAAN SEBELUM START
(pressure valve) • Fan belt kendor
(• Periksa tegangan fan belt, ganti)
• Kotoran atau kerak terkumpul di
sistem pendingin • Ganti coolant, kuras sistem pendingin. Baca
tentang BILA DIPERLUKAN
• Radiator fins tersumbat atau fins
rusak • Bersihkan atau perbaiki. Baca SERVIS
SETIAP 500 JAM
Monitor level coolant • Thermostat rusak
menyala (• Ganti thermostat)
• Tutup radiator filler kendor
(pengoperasian di tempat yang • Kecangkan tutupnya atau ganti packing
tinggi)
(• Ganti sensor)
• Sensor level coolant rusak
• Monitor rusak (• Ganti monitor)
Starting motor berputar • Bahan bakar kurang • Tambahkan bahan bakar. Baca tentang
tetapi engine tidak mau PEMERIKSAAN SEBELUM START
menyala • Udara masuk ke fuel line
• Perbaiki tempat dimana udara tersedot
• Fuel injection pump rusak atau masuk, Baca tentang SERVIS SETIAP 500
nozzle rusak JAM.
• Putaran engine oleh starting motor (• Ganti pompa dan nozzle)
pelan
• Baca tentang SISTEM ELEKTRIK
• Monitor engine pre-heating tidak
menyala • Baca tentang SISTEM ELEKTRIK
• Kompresi tidak bagus (• Setel Valve clearance)
(Valve clearance tidak normal)
Gas dari knalpot • Terlalu banyak oli di dalam oil pan • Kurangi kelebihan oli. Baca tentang
berwarna putih atau PEMERIKSAAN SEBELUM START
kebiruan • Bahan bakar tidak sesuai
• Ganti dengan bahan bakar yang telah
ditentukan
Gas dari knalpot • Air cleaner element tersumbat • Bersihkan atau ganti. Baca tentang BILA
kadang-kadang DIPERLUKAN
menjadi hitam • Nozzle rusak
(• Ganti nozzle)
• Kompresi tidak bagus
(• Baca tentang “Kompresi tidak bagus” di
• Turbocharger rusak atas)
(• Bersihkan atau ganti turbocharger)
Suara bising • Nozzle Rusak (* Ganti Nozzle
pembakaran kadang-
kadang terdengar
seperti suara orang
bernafas

3 - 202
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

Masalah Penyebab utama Perbaikan


Ada bunyi tidak normal • Bahan bakar yang dipakai bermutu • Ganti dengan bahan bakar yang telah
(pembakaran atau rendah ditentukan
mekanis)
• Overheating • Baca tentang “Monitor level coolant engine
menyala” di atas
(• Ganti muffler)
• Kerusakan di dalam muffler
(• Setel clearance)
• Valve clearance terlalu berlebihan

3 - 203
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN

Sistem Kontrol Elektronik


Ketika user code ditunjukkan di bagian display dari monitor mesin,
lakukan tindakan-tindakan yang ditunjukkan di dalam diagram
diagnosis mandiri di bawah ini.

Sistem Monitor mesin


Tampilan
Mode Kegagalan Tindakan
Monitor
Ketika tombol penggerak pompa darurat dikeataskan
E02 Sistem kontrol pompa error (emergency), maka operasi normal menjadi mungkin, tetapi
mintalah agar segera dilakukan pemeriksaan. (*1)
E03 Sistem swing brake error Mintalah agar segera dilakukan pemeriksaan.
Sumber daya kontroler engine error Mintalah agar segera dilakukan pemeriksaan.
E10 Sistem penggerak kontroler engine
error (engine mati)
Sistem kontroler engine error Operasikan mesin ke posisi yang aman dan mintalah agar
E11 Output berkurang untuk melindungi segera dilakukan pemeriksaan.
engine
Mengoperasikan mesin untuk postur yang aman dan
E14 Abnormal pada siatem throttle
mintalah agar segera dilakukan pemeriksaan.
Jika masih muncul tampilan “CA2249” atau “CA559” di layar
user code padahal mesin tidak kehabisan bahan bakar,
segera ganti elemen fuel main filter and maupun elemen
fuel prefilter. (* 2)
Jika tampilan “CA2249” atau “CA559” masih juga tidak
menghilang setelah penggantian tersebut dilakukan,
Sistem sensor engine (temperatur mintalah kepada distributor Komatsu agar segera dilakukan
E15 coolant, tekanan bahan bakar, pemeriksaan, meskipun masih dimungkinkan untuk
tekanan oli) error mengoperasikan mesin secara normal.

Di sisi lain, jika kode selain “CA2249” dan “CA559” muncul


di layar user code, sekali lagi mintalah kepada distributor
Komatsu agar segera dilakukan pemeriksaan, meskipun
masih mungkin untuk mengoperasikan mesin secara
normal.
Operasikan mesin ke posisi yang aman dan mintalah agar
E0E Jaringan error
segera dilakukan pemeriksaan.

(*1): Untuk penjelasan rinci tentang menangani emergency pump drive switch, baca bagian “Emergency Pump
Drive Switch (HALAMAN 3-74)”.

(*2): Untuk penjelasan tentang penggantian elemen fuel main filter, baca tentang “MENGGANTI FUEL MAIN
FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-67)” dan untuk penjelasan tentang penggantian elemen fuel prefilter,
baca tentang “MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-55)”

3 - 204
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN

Titik Kontak untuk Hubungan Telepon bila Terjadi Kesalahan


Ketika screen kesalahan ditampilkan pada monitor, nomor telepon
untuk titik kontak ditampilkan di bagian bawah error screen.

PERHATIAN
Jika tidak ada nomor telepon titik kontak yang terdaftar, maka tidak
ada nomor telepon yang ditampilkan di layar.
Jika perlu mendaftarkan nomor telepon, hubungi distributor Komatsu
untuk meminta dilakukan pendaftaran.

3 - 205
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN

Penggunaan Pendingin udara (Air cooler) secara berhati-hati

PEMBERITAHUAN
1. Saat menyalakan pendingin udara selalu dimulai dengan kecepatan engine yang rendah. Jangan nyalakan
pendingin udara dengan kecepatan engine tinggi karena dapat merusaknya.
2. Jangan sampai air masuk ke dalam panel kontrol karena panel kontrol akan rusak. Oleb sebab itu hati-hati jangan
biarkan air mengenai bagian ini. Jangan pula menyalakan api dekat komponen-komponen ini.

Ventilasi
• Ketika menyalakan pendingin udara untuk waktu yang lama, buka jendela sekali setiap 1 jam untuk melakukan
ventilasi dan pendinginan.
• Saat Anda merokok dan pendingin udara sedang menyala, maka asap akan mulai membuat mata Anda pedih,
oleh karena itu bukalah jendela sebentar agar asap hilang sambil melanjutkan pendinginan.

Pengendalian Temperatur
Saat cooler menyala, atur suhu hingga terasa sejuk saat kita memasuki cab (5 atau 6°C) (9 atau 10.8 °F) lebih rendah
dari suhu luar). Perbedaan suhu ini yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, untuk itu hati-hatilah mengatur
suhu sewajarnya.

Memeriksa Dan Merawat Mesin Yang Dilengkapi Dengan Pendingin udara (Air cooler)
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan pada mesin yang dilengkapi dengan air conditioner, lakukan
pemeriksaan dan perawatan sesuai diagram. Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “MEMERIKSAA
DAN MERAWAT AIR CONDITIONER (HALAMAN 4-36), MEMERIKSAA TEGANGAN BELT KOMPRESOR AIR
CONDITIONER, MENYETEL (HALAMAN 4-51), MEMBERSIHKAN FILTER FRESH/RECIRC AIR CONDITIONER
(HALAMAN 4-64)”.
• Ketika air cooler tidak digunakan setiap hari, untuk mencegah hilangnya lapisan tipis oli diberbagai bagian, jalankan
engine pada kecepatan low dari waktu ke waktu dan lakukan pendinginan untuk menghilangkan kelembaban
selama beberapa menit.
• Jika temperatur di dalam cab rendah, maka air cooler mungkin tidak mau jalan. Dalam hal ini, lakukan resirkulasi
udara segar untuk memanaskan bagian dalam cab. Ketika tombol air cooler diputar ke ON, air cooler akan bekerja.
• Jika ada hal yang tidak normal terdeteksi di dalam peralatan atau sensor yang digunakan pada air cooler maka
minta kepada distributor Komatsu agar dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

Fungsi saklar pada pendingin udara (Air cooler)

PEMBERITAHUAN
1. Posisi saklar pendingin udara ini berada di sebelah kiri
belakang kursi operator (1).
2. Pada saat menyalakan pendingin udara posisikan anda 1
berada posisi duduk di kursi operator.
3. Jika mesin tidak dipakai dalam waktu lama maka, sebelum
anda meninggalkan / beranjak dari kursi operator posisikan
saklar (2) dalam posisi off.

1. Saklar ON dan OFF Pendingin udara / cooler (2)


• Jika saklar (2) diputar satu langkah searah jarum jam, maka
pendingin udara dalam posisi ‘‘ON’’. Ini berarti proses
pendingin akan berlangsung.
• Semakin di putar searah jarum jam (3), maka suhu di dalam
kabin semakin dingin. Di karenakan proses pendinginan
semakin lama.

3 - 206
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI

• Jika mesin / alat tidah dipakai dalam waktu yang lama,


maka posisi saklar ON & OFF ini dalam posisi (2). Sehingga
pendingin udara tidak bekerja atau dalam posisi OFF.
• Posisikan saklar ini dalam posisi OFF sebelum engine di
matikan.

2. Saklar ON dan OFF Kipas / fan (4)


• Jika saklar (4) diputar satu langkah searah jarum jam (5)
(Level I), maka kipan/fan dalam posisi ‘‘ON’’. Ini berarti kipas /
fan akan berputar dan proses pendingin akan berlangsung.

• Jika saklar diputar ke (level II), maka kipas/fan putarannya


semakin kencang dibandingan pada (Level I).

• Semakin di putar searah jarum jam (6), maka fan akan


berputar semakin cepat sehingga udara yang keluar dari
ducting/lubang semakin terasa kencang hembusanya.

CATATAN :
Pedingin udara ini akan bekerja secara normal, jika saklar kedua tersebut (2) dan (4) dalam posisi ON. Dan
engine di kondisikan dalam keadaan hidup.

3 - 207
PERAWATAN

! PERINGATAN
Bacalah dan pastikan bahwa Anda benar-benar memahami bagian
KESELAMATAN sebelum membaca bagian ini.

4-1
INFORMASI PERAWATAN PERAWATAN

INFORMASI PERAWATAN
Jangan melakukan pemeriksaan dan perawatan yang tidak ada di dalam buku pedoman ini.
Memeriksa Service Meter:
Periksalah tiap hari angka service meter untuk mengetahui apakah sudah tiba waktunya melakukan perawatan yang
diperlukan.
Parts Pengganti Komatsu Yang Asli:
Gunakanlah parts Komatsu yang asli yang ditentukan di dalam Parts Book sebagai parts pengganti.

Pelumas Komatsu Yang Asli:


Gunakan oli Komatsu yang asli untuk pelumasan mesin. Selain itu, pilih oli dengan spesifikasi kekentalan yang telah
ditentukan sesuai dengan suhu lingkungan.

Cairan Pencuci Jendela Depan


Gunakan cairan pembersih kaca jendela mobil, dan hati-hati jangan sampai ada kotoran masuk ke dalamnya.

Pelumas Baru dan Bersih:


Gunakanlah oli dan grease yang bersih. Selain itu, kemasan oli dan grease juga harus bersih. Jangan sampai oli dan
grease kemasukan kotoran.

Memeriksa Benda Asing Di Dalam Oli Buangan:


Setelah mengganti oli atau filter, periksa apakah ada partikel-partikel logam dan benda asing di dalam oli dan filter
bekas. Kalau ditemukan banyak sekali partikel Iogam atau benda asing, laporkan kepada orang yang bertanggung-
jawab agar diambil tindakan yang tepat.

Saringan Bahan Bakar


Jika mesin dilengkapi dengan saringan bahan bakar, jangan melepasnya ketika mengisi bahan bakar.

Petunjuk Mengenai Pengelasan


• Matikan sumber tenaga. Tunggu selama sekitar 1 menit setelah mematikan tombol start engine, dan lalu lepas
teminal negatiip (-) baterai.
• Jangan menggunakan voltase di atas 200V terus-menerus.
• Sambung kabel grounding sejauh 1 m (3,3 feet) dan bagian yang akan dilas. Kalau kabel grounding disambung
didekat instrumen, konektor dsb., peralatan tersebut dapat rusak.
• Jika seal atau bearing akan berada di antara bagian yang dilas dan titik grounding, pindah titik grounding untuk
menghindari bagian-bagian tersebut.
• Jangan menggunakan area di sekitar pins peralatan kerja atau silinder hidrolik sebagai titik grounding.

Jangan Jatuhkan Benda Apapun Ke Dalam Mesin:


• Ketika membuka jendela inspeksi atau lobang pengisian oli pada tangki untuk melakukan pemeriksaan, hati-hati
jangan sampai ada nut, bolt atau perkakas yang jatuh ke dalam mesin.
Bila terjatuh ke dalam mesin, benda-benda itu akan menyebabkan mesin rusak dan tidak berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga mesin tidak bekerja normal. Bila ada benda yang terjatuh ke dalam mesin, segera ambil.
• Jangan mengantongi benda-benda yang tidak diperlukan. Bawalah hanya benda yang diperlukan untuk melakukan
pemeriksaan.

4-2
PERAWATAN INFORMASI PERAWATAN

Tempat Kerja Yang Berdebu:


Saat bekerja di tempat kerja yang berdebu, lakukan hal-hal berikut:
• Bersihkan Radiator fins dan bagian-bagian lain dari peralatan pemindah panas lebih sering, dan perhatikan untuk
mencegah penyumbatan.
• Ganti fuel filter lebih sering.
• Bersihkan komponen-komponen listrik, terutama starting motor dan alternator, untuk mencegah penumpukan debu
• Filter bahan bakar harus sering dibersihkan dan diganti.
• Ketika melakukan pemeriksaan atau mengganti oli, pindahkan mesin ke tempat yang bebas debu dan perhatikan
untuk mencegah agar sistem tidak kemasukan debu.

Jangan Mencampur Oli:


Bila harus mengisi jenis oli yang berbeda, keluarkan oli yang lama dan ganti seluruhnya dengan oli yang baru. Jangan
sekali-kali mencampur oli yang merk dan grade-nya berlainan.

Mengunci Inspection Cover:


Lock Inspection cover harus dikunci dengan benar di posisinya menggunakan lock bar. Jika pemeriksaan atau
perawatan dilakukan dengan inspection cover tidak dikunci pada posisinya, ada bahaya bahwa penutup ini dapat tiba-
tiba menutup karena tiupan angin dan menyebabkan cidera terhadap pekerja.

Membuang Udara dari Sistem Hidrolik:


Setelah memperbaiki atau mengganti peralatan hidrolik atau setelah melepas dan memasang lagi pipa-pipa hidrolik,
perlu membuang udara di dalam sistem (saluran). Untuk penjelasan lebih lanjut, baca tentang “PROSEDUR
MEMBUANG UDARA DARI SISTEM HIDROLIK (HALAMAN 4-41)”.

Memasang Selang Hidrolik:


• Ketika melepas parts di tempat-tempat yang ada O-ring atau gasket seal, bersihkanlah permukaan mountingnya,
dan gantilah parts tersebut dengan yang baru.
Ketika melakukan hal ini, jangan sampai lupa memasang O-ring dan gasket-gasketnya.
• Ketika memasang hose, hose jangan sampai terpuntir atau tertekuk tajam. Hal ini akan mempersingkat usia
pakainya dan dapat rusak.

Pengecekan Setelah Selesai Mengerjakan Pemeriksaan Dan Perawatan:


Jika Anda lupa melakukan pengecekan setelah melakukan pemeriksaan dan perawatan, mungkin akan timbul masalah-
masalah yang tak terduga. Hal ini dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian. Selalu patuhi petunjuk berikut ini:
• Pengecekan setelah mesin dioperasikan (dengan engine dalam keadaan mati)
• Adakah bagian-bagian yang harus diperiksa dan dirawat Itu terlupakan?
• Sudahkan hal-hal yang harus diperiksa dan dirawat dilakukan dengan betul?
• Adakah tools atau parts yang terjatuh ke dalam mesin? Akan berbahaya sekali bila ada parts yang terjatuh ke
dalam mesin dan menyangkut di dalam mekanisme lever linkage.
• Apakah ada kebocoran air atau oli yang bocor?Apakah semua bolt sudah dikencangkan?
• Pengecekan ketika Engine Menyala
• Mengenai pengecekan ketika engine menyala, baca tentang “SAAT MESIN DIJALANKAN, TENTUKAN 2
ORANG UNTUK MELAKUKAN PERAWATAN (HALAMAN 2-38)”, dan perhatikan keselamatan.
• Periksa apakah bagian-bagian yang diperiksa dan dirawat bekerja dengan semestinya.
• Adakah kebocoran bahan bakar atau oli ketika kecepatan engine dinaikkan.
Menutup engine hood dengan aman
Ketika menutup engine hood setelah melakukan pemeriksaan atau perawatan, pastikan bahwa pengaitnya terkunci
dengan aman. Pegang grip dari engine hood dan angkat sedikit. Jika tidak mau membuka, berarti kaitnya sudah
mengunci.
Jika kait pada engine hood tidak mengunci, ada bahaya karea engine hood dapat terbuka.

4-3
GARIS BESAR SERVIS PERAWATAN

GARIS BESAR SERVIS


• Selalu gunakan parts Komatsu yang asli untuk suku cadang pengganti, grease atau oli.
• Ketika mengganti oli atau menambah oli, jangan mencampur oli yang jenisnya berbeda-beda. Ketika mengganti
jenis oli, keluarkan semua oli lama dan isi seluruhnya dengan oli baru. Selalu ganti filter pada saat yang sama.
(Tidak ada masalah jika sedikit oli yang tertinggal di dalam piping bercampur dengan oli baru.)
• Kecuali jika ditentukan lain, ketika mesin dikirim dari pabrik, mesin telah diisi dengan oli dan coolant yang tercantum
di dalam tabel di bawah ini.
Item Tipe
Engine oil pan Oli mesin EO15W40DH (asli Komatsu)
Swing Machinery Case
Final drive case Oli power train TO30 (asli Komatsu)
Damper case
Sistem hidrolik Oli power train TO10 (asli Komatsu)
Radiator SUPERCOOLANT (AF-NAC) (asli Komatsu) (densitas: 30% atau lebih)

MENANGANI OLI, BAHAN BAKAR, COOLANT, DAN MENYELENGGARAKAN KLINIK OLI

OLI
• Oli digunakan di dalam engine, peralatan hidrolik dalam kondisi yang sangat ekstrim (suhu tinggi, tekanan tinggi),
dan mutunya menurun setelah digunakan.
Selalu gunakan oli yang cocok dengan kelas (grade) dan suhu lingkungan maksimum dan minimum yang
disarankan di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan. Sekalipun oli bersih, gantilah dengan yang
baru setelah lewat interval waktu yang ditentukan.
• Oli sama dengan darah pada manusia. Jadi, berhati-hatilah selalu bila menggunakannya untuk mencegah
kemasukan benda asing (air, partikel logam, kotoran dsb).
Sebagian besar masalah pada mesin diakibatkan oleh tercampunya benda-benda tersebut.
Jaga secara khusus agar oli tidak tercemar benda asing ketika menyimpan dan menambah oli.
• Jangan sekali-kali mencampur oli yang berbeda grade dan mereknya.
• Selalu tambahkan oli menurut jumlah yang telah ditentukan.
Kelebihan maupun kekurangan oli akan menimbulkan masalah.
• Jika oli di dalam peralatan kerja tidak jernih, mungkin air atau udara masuk ke dalam sistem. Dalam kasus demikian,
hubungilah distributor Komatsu.
• Ketika mengganti oli, filter pun harus diganti.
• Kami anjurkan Anda melakukan analisa oli secara berkala untuk mengecek kondisi mesin. Barang siapa yang ingin
menikmati pelayanan ini, hubungilah distributor Komatsu.
• Bila menggunakan oli umum yang dijual bebas, interval penggantian harus dipercepat.
Kami menyarankan agar anda selalu menggunakan klinik oli Komatsu. untuk melakukan pemeriksaan rinci tentang
sifat-sifat oli.

4-4
PERAWATAN GARIS BESAR SERVIS

BAHAN BAKAR
• Untuk mencegah uap air di udara mengembun dan membentuk air di dalam tangki bahan bakar, selalu isi tangki
bahan bakar setelah selesai bekerja setiap hari.
• Fuel pump merupakan perangkat presisi dan jika bahan bakar mengandung air atau kotoran, fuel pump tidak dapat
bekerja dengan balk.
• Anda harus sangat berhati-hati agar bahan bakar tidak kemasukan benda asing (impurity) saat menyimpan atau
menambah bahan bakar.
• Selalu gunakan bahan bakar yang telah yang telah ditentukan untuk temperatur di dalam Buku Pedoman
Pengoperasian dan Perawatan.
• Jika bahan bakar digunakan pada suhu di bawah temperatur yang ditentukan (khususnya pada suhu yang
rendah di bawah -15°C (5°F), bahan bakar dapat mengental.
• Jika bahan bakar digunakan pada suhu melebihi temperatur yang ditentukan, kekentalannya akan turun, dan
hal ini dapat menimbulkan misalnya, menetes ke dalam n output.
• Sebelum menghidupkan engine, atau 10 menit setelah menambah bahan bakar, buang endapan dan air yang ada
di dalam tangki bahan bakar
• Jika engine kehabisan bahan bakar, atau filter sudah diganti, perlu membuang angin dari dalam sistem.
• Jika ada benda aasing di dalam tangki bahan bakar, cuci tangki dan sistem bahan bakar.

PEMBERITAHUAN
Selalu gunakan solar untuk bahan bakar.
Untuk memastikan karakteristik konsumsi bahan bakar yang baik dan karakteristik gas buangan dari knalpot, mesin
yang dipasang pada mesin ini menggunakan perangkat injeksi bahan bakar tekanan tinggi yang diatur secara
elektronik. Perangkat ini membutuhkan parts presisi tinggi dan pelumasan, oleh karena itu jika digunakan bahan bakar
yang viskositasnya rendah dengan kemampuan pelumasan yang rendah, maka keawetannya dapat jauh berkurang.

COOLANT DAN AIR UNTUK PENGENCERAN


• SUPERCOOLANT (AF-NAC) Komatsu asli berfungsi penting mencegah korosi serta mencegah pembekuan.
Bahkan di area-area dimana pembekuan bukan masalah, penggunaan coolant anti-beku sangat penting.
Mesin-mesin Komatsu dilengkapi dengan Komatsu SUPERCOOLANT (AF-NAC). SUPERCOOLANT (AF-NAC)
memiliki sifat anti karat, anti-beku dan sifat pendingin yang sangat baik dan dapat digunakan secara terus-
menerus selama 2 tahun atau 4000 jam. Pada dasarnya, kami tidak menyarankan penggunaan coolant selain
SUPERCOOLANT (AF-NAC). Jika Anda menggunakan coolant lain, dapat menimbulkan masalah serius, misalnya
korosi pada engine dan komponen-komponen aluminium sistem pendingin.
• Ketika menggunakan anti-beku, ikutilah selalu petunjuk keselamatan yang tercantum di dalam Buku Pedoman
Pengoperasian dan Perawatan.
• Coolant sudah dicampur dengan air suling, oleh karena itu tidak mudah terbakar.
• Densitas yang digunakan untuk coolant berbeda-beda sesuai suhu lingkungan.
Mengenai penjelasan lebih lanjut tentang densitas coolant, baca tentang “MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM
SISTEM PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.
Bahkan di area-area dimana tidak dianggap perlu mencegah pembekuan, selalu gunakan coolant dengan densitas
di atas 30% untuk mencegah korosi pada sistem pendingin.
Coolant telah diencerkan dengan air suling yang tidak mengandung ion atau senyawa air sadah. Jangan pernah
mengencerkan coolant dengan air biasa.
• Jika engine mengalami overheat, tunggu sampal engine menjadi dingin sebelum menambah coolant.
• Jika coolant kurang, maka akan mengakibatkan overheating, dan juga akan mengakibatkan korosi akibat masuknya
udara ke coolant.

4-5
GARIS BESAR SERVIS PERAWATAN

GREASE
• Grease digunakan untuk mencegah puntiran dan bunyi bising pada sambungan-sambungan.
• Peralatan konstruksi ini digunakan pada kondisi tugas yang berat. Selalu gunakan grease yang disarankan
dan patuhi interval penggantian dan suhu lingkungan yang disarankan yang diberikan di dalam Buku Pedoman
Pengoperasian dan Perawatan ini.
• Nipple-nipple grease yang tidak tercakup di dalam bagian Perawatan adalah nipple-nipple grease yang digunakan
bila melakukan overhaul, maka tidak perlu dioles grease.
Jika suatu bagian menjadi kaku setelah digunakan dalam waktu lama, tambahkan grease pada bagian tersebut.
• Selalu bersihkan bekas grease lama terpancar keluar ketika mengoleskan grease.
Anda harus sangat hati-hati membersihkan grease yang lama di tempat-tempat dimana pasir atau kotoran yang
melekat di grease dapat mengakibatkan keausan pada bagian yang berputar.

MELAKSANAKAN KOWA (Komatsu Oil Wear Analysis)


KOWA adalah suatu servis perawatan yang memungkinkan untuk mencegah mesin agar tidak gagal-berfungsi dan
berhenti bekerja (down-time). Dengan KOWA oli secara berkala diambil samplenya dan dianalisa. Dengan cara ini
keausan bagian mesin yang bergerak dan hal-hal lain yang tidak normal dapat dideteksi lebih dini.
Kami sangat menyarankan Anda menggunakan penservisan ini. Analisa oli dilakukan sesuai biaya aktual, oleh karena
itu biayanya rendah, dan hasil analisa dilaporkan beserta dengan saran-saran yang akan mengurangi biaya perbaikan
dan waktu dimana mesin tidak dapat digunakan (downtime).

HAL-HAL YANG DI ANALISA MELALUI KOWA


• Pengukuran densitas partikel-partikel logam yang aus
Pada analisa ini digunakan ICP (Inductively Coupled Plasma)
analyzer untuk mengukur densitas partikel besi, tembaga, dan
partikel logam yang aus lainnya di dalam oli.

• Pengukuran jumlah partikel


Pada pengukuran ini digunakan PQI (Particle Quantifier Index)
measurer untuk mengukur jumlah partikel besi yang berukuran
5 μm atau lebih, yang memungkinkan hal-hal tidak normal dapat
dideteksi lebih dini.

• Lain-lain
Pengukuran-pengukuran dilakukan terhadap hal-hal seperti rasio air di dalam oli, atau rasio bahan bakar di dalam
oli dan viskositas dinamis, yang memungkinkan diagnosa presisi tinggi tentang kesehatan mesin.

4-6
PERAWATAN GARIS BESAR SERVIS

PENGAMBILAN SAMPEL OLI (OIL SAMPLING)


• Interval Sampling
250 jam: engine
500 jam: komponen yang lain
• Pencegahan bahaya ketika melakukan pengambilan sampel.
• Pastikan oli telah teraduk sempurna sebelum pengambilan sampel
• Lakukan pengambilan sampel secara teratur dengan interval yang tetap.
• Jangan melakukan sampling selama hujan atau berangin, karena air atau debu dapat masuk ke dalam oli.
Untuk keterangan yang Iebih rinci mengenai KOWA, hubungi distributor Komatsu.

MENYIMPAN OLI DAN BAHAN BAKAR


• Oli dan bahan bakar harus disimpan di dalam ruangan agar tidak kemasukan air, kotoran dan benda asing lainnya
• Ketika menyimpan drum untuk waktu yang lama, rebahkan drum sehingga lobang pengisian drum ada sebelah
disamping untuk mencegah udara lembab terhisap ke dalam.
Jika drum terpaksa harus disimpan diluar ruangan, tutupi dengan lembaran yang kedap air atau lakukan cara yang
lain untuk melindunginya.
• Agar mutunya tidak berubah karena lama disimpan, pastikan penggunaannya diatur sesuai urutan first in first out
(oli atau bahan bakar yang paling lama harus digunakan lebih dahulu).

FILTER-FILTER
• Filter merupakan safety parts yang sangat penting. Filter mencegah masuknya benda asing yang ada di dalam
bahan bakar dan sistem udara masuk ke dalam peralatan penting dan menimbulkan masalah.
Semua filter harus diganti secara berkala. Untuk penjelasan lebih lanjut, baca tentang Buku Pedoman Pengoperasian
dan Perawatan.
Akan tetapi, saat bekerja di dalam kondisi yang berat, gantilah filter dengan interval yang lebih singkat sesuai oli
dan bahan bakar yang dipakai (kandungan belerangnya).
• Jangan sekali-kali membersihkan filter (tipe cartridge) dan menggunakannya kembali. Ganti dengan yang baru.
• Ketika mengganti filter oli, periksa apakah ada partikel logam melekat pada filter yang lama. Jika ditemukan partikel
logam, hubungilah distributor Komatsu.
• Kemasan filter cadangan jangan dibuka sampai saatnya filter itu akan digunakan.
• Selalu gunakan filter Komatsu yang asli.

PERAWATAN SISTEM ELEKTRIK


• Sangat berbahaya jika peralatan listrik menjadi basah atau pembungkus kabel listrik rusak. Akibatnya terjadi
hubungan pendek listrik dan akan menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan benar. Bagian sebelah dalam cab
operator jangan dicuci dengan air. Ketika mencuci mesin, hati-hati agar air tidak masuk ke dalam komponen listrik.
• Servis yang berhubungan sistim elektrik mencakup pengecekan tegangan fan belt, pengecekan fan belt yang
rusak atau aus dan pengecekan permukaan cairan baterai.
• Jangan sekali-kali memasang komponen listrik selain komponen yang ditentukan oleh Komatsu.
• Interferensi listrik dari luar dapat mengakibatkan peralatan kontrol sistem berfungsi tidak normal. Sebelum
memasang radio atau peralatan nirkabel lainnya, hubungi distributor Komatsu
• Ketika bekerja ditepi pantai, bersihkan sistem elektrik dengan cermat untuk mencegah karat/korosi.
• Ketika memasang peralatan listrik, sambungkan ke konektor sumber listrik tersendiri. Jangan menyambungkan
sumber listrik tambahan (opsional) ke fuse, tombol start, atau battery relay.

4-7
PARTS YANG AUS PERAWATAN

PART YANG AUS


Komponen-komponen (Parts) yang aus seperti filter elementatau air cleaner element harus diganti pada waktu
perawatan periodik atau sebelum batas aus parts tersebut dicapai. Parts yang aus harus diganti dengan benar agar
mesin dapat digunakan secara ekonomis. Ketika mengganti parts, selalu gunakan parts Komatsu yang asli.

Sebagai hasil dari upaya terus menerus kami untuk meningkatkan kualitas produk, part number mungkin berubah, oleh
karena itu beritahu distributor Komatsu tentang nomor seri mesin dan periksa part number terbaru ketika memesan
parts.

DAFTAR KOMPONEN YANG AUS

Komponen-komponen yang tercantum dalam tanda kurung harus diganti pada saat yang sama.

Item Part Number Part Name Jumlah Interval penggantian


Engine oil filter 6736-51-5142 Cartridge 1 Setiap 500 jam
Fuel-prefilter 600-319-3610 Cartridge 1 Setiap 500 jam
Hydraulic tank breather 421-60-35170 Element 1 Setiap 500 jam
Additional Fuel-prefilter 20Y-04-J1130 Cartridge 1 Setiap 250 jam
207-60-71183 Element 1
Hydraulic oil filter Setiap 1000 jam
07000-15195) (O-ring) (1)
Fuel main filter 600-311-5610 Cartridge 1 Setiap 1000 jam
Air conditioner RECIRC
208-979-7620 Filter 1 Setiap 1 tahun
filter
Air conditioner FRESH filter 17M-911-3530 Element 1 Setiap 1 tahun
-
Air cleaner 600-185-2500 Element assembly 1

Tipe horisontal pin


Bucket 20Y-70-K4030 Tooth 5 -
09244-02496 (Pin) (5)

4-8
PERAWATAN BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN

BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN


• Oli Komatsu yang asli telah disesuaikan untuk menjaga kehandalan dan keawetan peralatan konstruksi dan
komponen-komponen Komatsu.
Untuk menjaga agar mesin Anda kondisinya tetap prima untuk jangka waktu yang panjang, sangat penting
mematuhi petunjuk di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan ini.
• Jika tidak mematuhi Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan dapat mengakibatkan engine, power train,
sistem pendingin, dan/atau komponen-kompponen lain umurnya lebih pendek atau aus berlebihan.
• Aditif pelumas yang dijual bebas mungkin baik untuk mesin, tetapi mungkin juga dapat mengakibatkan kerusakan.
Komatsu tidak menyarankan penggunaan aditif pelumas yang dijual bebas.
• Gunakan oli yang disarankan sesuai suhu lingkungan yang ditunjukkan di dalam diagram di bawah ini.
• Kapasitas yang ditentukan berarti total jumlah oli termasuk oli di dalam tangki dan piping. Jumlah pengisian oli
berarti jumlah oli yang dibutuhkan untuk mengisi sistem selama pemeriksaan dan perawatan.
• Saat menghidupkan engine pada temperatur di bawah 0°C (32°F), pastikan menggunakan oli multi-grade yang
disarankan, meskipun suhu lingkungan mungkin menjadi lebih tinggi selama hari tersebut.
• Jika mesin dioperasikan pada temperatur di bawah -20°C (-4°F), maka dibutuhkan alat terpisah, oleh karena itu
hubungi distributor Komatsu.
• Apabila kandungan belerang di dalam bahan bakar kurang dari 0.5%, ganti oli mesin sesuai dengan tabel
pemeriksaan periodik yang diberikan di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan ini.

Jika kandungan belerang di dalam bahan bakar lebih dari 0.5%, ganti oli sesuai dengan tabel berikut.

Kandungan Belerang (%) Interval penggantian oli


Kurang dari 0.5 500 jam
0.5 s/d 1.0 250 jam
1.0 atau lebih Tidak disarankan (*)

• Jika bahan bakar ini digunakan, dikhawatirkan bahwa masalah serius dapat terjadi karena merosotnya kualitas
oli mesin secara lebih awal atau tingkat keausan bagian-bagian internal mesin secara lebih awal. Jika keadaan
setempat menjadikan perlu menggunakan bahan bakar ini, selalu ingat hal berikut.
1) Pastikan sering-sering memeriksa Total Basic Number (TBN) oli oleh TBN handy checker dsb., dan ganti oli
berdasarkan hasilnya.
2) Selalu sadari bahwa interval penggantian oli jauh lebih singkat dibanding standar.
3) Pastikan melakukan pemeriksaan engine secara periodik oleh ahli dari distributor karena interval penggantian
bagian-bagian yang harus diganti secara periodik dan interval overhaul juga akan lebih pendek.

4-9
BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN PERAWATAN

 ASTM: American Society of Testing and Material

Final drive case


Engine Swing Damper Hydraulic Cooling
(masing-masing Fuel tank
oil pan machinery case case system system
kiri dan kanan)
Kapasitas
Liter 17.9 4.5 3.5 0.75 190 18.5 280
yang
US gal 4.73 1.19 0.92 0.20 50.20 4.89 73.98
ditentukan
Kapasitas liter 16.0 4.5 3.3 - 121 - -
pengisian US gal 4.23 1.19 0.87 - 31.97 - -

PEMBERITAHUAN
Selalu gunakan solar untuk bahan bakar.
Untuk menjamin karakteristik konsumsi bahan bakar yang baik dan karakteristik gas dari knalpot yang baik, engine yang
dipasang pada mesin ini menggunakan perangkat injeksi bahan bakar tekanan tinggi yang diatur secara elektronik.
Perangkat ini membutuhkan parts dan pelumasan presisi tinggi, oleh karena itu jika digunakan bahan bakar viskositas
rendah dengan kemampuan pelumasan yang rendah, maka ketahannya akan jauh berkurang.

Catatan 1: HTHS ( High-Temperature High-Shear Viscosity 150°C (302°F)), yang ditentukan oleh ASTM D4741 harus
sama dengan atau lebih tinggi dari 3.5 mPa-S. Komatsu EOS0W30 dan EOS5W40 adalah oli yang paling sesuai.

4 - 10
PERAWATAN BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN

Catatan 2: Oli powertrain memiliki sifat yang berbeda dari oli mesin. Pastikan menggunakan oli yang disarankan.

Catatan 3: Hyper grease (G2-T, G2-TE) memiliki performa tinggi.


Apabila perlu meningkatkan kemampuan pelumasan grease guna mencegah timbulnya suara berdecit
pada pins dan bushings, penggunaan G2-T atau G2-TE dianjurkan.

Catatan 4: Coolant
1) SUPERCOOLANT (AF-NAC) asli Komatsu berfungsi penting mencegah korosi serta mencegah pembekuan.
Bahkan di area-area dimana pembekuan bukan masalah, penggunaan coolant anti-beku sangat penting.
Mesin-mesin Komatsu dilengkapi dengan SUPERCOOLANT (AF-NAC). SUPERCOOLANT (AF-NAC) memiliki
sifat anti-korosi, anti-beku dan sifat pendinginan yang sangat baik dan dapat digunakan secara terus-menerus
selama 2 tahun atau 4000 jam. SUPERCOOLANT (AF-NAC) sangat disarankan jika tersedia.
2) Mengenai penjelasan lebih lanjut tentang densitas coolant, baca tentang “MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM
SISTEM PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.
Coolant tersedia sudah dalam bentuk diencerkan. Dalam hal ini, tambahkan cairan yang sudah diencerkan
sebelumnya tersebut agar tangki tetap penuh. (Jangan mengencerkan coolant dengan air biasa.)
3) Untuk menjaga sifat antikorosi dari coolant, selalu pertahankan densitas coolant antara 30% sampai 64%.

MERK YANG DIREKOMENDASIKAN, KUALITAS YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK


PRODUK-PRODUK SELAIN OLI ASLI KOMATSU
Ketika menggunakan oli yang dijual bebas selain oli asli Komatsu, hubungi distributor Komatsu.

4 - 11
DAFTAR PENGENCANGAN PERAWATAN

SPESIFIKASI TENAGA PUTAR PENGENCANGAN

DAFTAR TENAGA PUTAR PENGENCANGAN

! PERHATIAN
Jika nut, bolt, atau parts lainnya tidak dikencangkan sesuai tingkat kekencangan (torque) yang ditentukan,
parts yang dikencangkan tersebut dapat kendor atau rusak, dan hak ini akan mengakibatkan mesin akan gagal
berfungsi atau timbul masalah operasional. Perhatikan dengan cermat ketika mengencangkan parts.

Kecuali ditentukan lain, kencangkan nut dan bolt metrik sampai torque yang tercantum di dalam daftar di bawah ini.
Jika nut atau bolt perlu diganti, gunakan selalu parts asli Komatsu yang sama ukurannya dengan parts yang akan
diganti.

Diameter Lebar Torsi pengencangan


sisi
ulir bolt sejajar Nilai target Batas pemakaian
(a)(mm) (b)(mm)
Nm kgm lbft Nm kgm lbft
6 10 13,2 1,35 9,8 11,8 s/d 14,7 1,2 s/d 1,5 8,7 s/d 10,8
8 13 31 3,2 23,1 27 s/d 34 2,8 s/d 3,5 20,3 s/d 25,3
10 17 66 6,7 48,5 59 s/d 74 6,0 s/d 7,5 43,4 s/d 54,2
12 19 113 11,5 83,2 98 s/d 123 10,0 s/d 12,5 72,3 s/d 90,4
14 22 172 17,5 126,6 153 s/d 190 15,5 s/d 19,5 112,1 s/d 141,0
16 24 260 26,5 191,7 235 s/d 285 23,5 s/d 29,5 170,0 s/d 213,4
18 27 360 37,0 267,6 320 s/d 400 33,0 s/d 41,0 238,7 s/d 296,6
20 30 510 52,3 378,3 455 s/d 565 46,5 s/d 58,0 336,3 s/d 419,5
22 32 688 70,3 508,5 610 s/d 765 62,5 s/d 78,0 452,1 s/d 564,2
24 36 883 90,0 651,0 785 s/d 980 80,0 s/d 100,0 578,6 s/d 723,3
27 41 1295 132,5 958,4 1150 s/d 1440 118,0 s/d 147,0 853,5 s/d 1063,3
30 46 1720 175,0 1265,8 1520 s/d 1910 155,0 s/d 195,0 1121,1 s/d 1410,4
33 50 2210 225,0 1627,4 1960 s/d 2450 200,0 s/d 250,0 1446,6 s/d 1808,3
36 55 2750 280,0 2025,2 2450 s/d 3040 250,0 s/d 310,0 1808,3 s/d 2242,2
39 60 3280 335,0 2423,1 2890 s/d 3630 295,0 s/d 370,0 2133,7 s/d 2676,2

Untuk selang hidrolik gunakan tabel di bawah ini.


Lebar sisi Torsi pengencangan (Nm(kgm))
Diameter ulir (a) sejajar (b)
Nilai target Rentang yang dizinkan
(mm)
9/16-18UNF 19 44 (4.5) 35 s/d 54 (3.5 s/d 5.5)
11/16-16UN 22 74 (7.5) 54 s/d 93 (5.5 s/d 9.5)
13/16-16UN 27 103 (10.5) 84 s/d 132 (8.5 s/d 13.5)
1-14UNS 32 157 (16.0) 128 s/d 186 (13.0 s/d 19.0)
1.3/16-12UN 36 216 (22.0) 177 s/d 245 (18.0 s/d 25.0)
*1-7/16-12UN-12B 41 215 (22.0) 176 s/d 234 (18.0 s/d 24.0)

*Tenaga putar yang bertanda * menunjukkan tenaga putar pengencangan untuk selang-selang di bagian atas swivel
joint.

4 - 12
PERAWATAN KOMPONEN YANG KRITIS

SAFETY PART PENTING


Untuk menjamin keselamatan kerja setiap waktu ketika mengoperasikan atau mengemudikan mesin, pemakai harus
selalu melaksanakan perawatan periodik (berkala). Selain itu, untuk lebih meningkatkan keselamatan kerja, parts yang
tercantum di dalam daftar safety-parts penting di halaman berikut harus digantian sesuai interval yang ditentukan.
Parts ini sangat erat sekali kaitannya dengan keselamatan kerja dan pencegahan kebakaran, oleh karena itu, minta
agar distributor Komatsu mengganti parts tersebut.
Kualitas bahan parts ini dapat berubah seiring berjalannya waktu dan kemungkinan aus atau menurun mutunya. Akan
tetapi, sulit untuk menilai sejauh mana tingkat keausan dan kemerosotan mutu parts pada waktu perawatan periodik.
Maka, perlu mengantinya dengan yang baru setelah jangka waktu tertentu, tanpa melihat kondisinya. Hal ini penting
untuk menjamin parts tersebut tetap berfungsi dengan sempurna sepanjang waktu.
Lebih lanjut, Apabila parts ini menunjukkan sesuatu yang tidak normal, parts tersebut harus diganti meskipun waktu
penggantian periodiknya belum tiba
Bilamana hose clamp kelihatan mulai menurun mutunya, misalnya penyok atau retak, clamp pun harus diganti
bersamaan dengan hosenya.
Lakukan juga pemeriksaan-pemeriksaan berikut dengan selang-selang hidrolik yang perlu diganti secara periodik.
Kencangkan semua klem yang kendor dan ganti selang yang rusak, sesuai kebutuhan.
Ketika mengganti hose (selang), O-ring, gasket, dan parts lainnya harus juga diganti selalu pada waktu yang sama.

Mintalah distributor Komatsu untuk mengganti parts penting.

4 - 13
KOMPONEN YANG KRITIS PERAWATAN

DAFTAR SAFETY PARTS PENTING

No. Safety parts penting yang harus diganti secara periodik Jumlah Interval penggantian
1 Selang bahan bakar (fuel tank - fuel prefillter) 1
2 Selang bahan bakar (fuel prefillter - supply pump) 1
3 Selang aliran balik bahan bakar, cooler (engine - fuel cooler) 1
4 Selang aliran balik bahan bakar (fuel cooler - fuel tank) 1
5 Selang bahan bakar (supply pump - fuel main fillter) 2
Tabung aliran balik bahan bakar (injector, supply pump, fuel
6 1
return merge tube dari common rail)
7 Selang pump outlet (pump - control valve) 2
8 Selang peralatan kerja (boom cylinder inlet port) 4
9 Selang peralatan kerja (bucket cylinder line, boom foot) 2
10 Selang peralatan kerja (bucket cylinder inlet port) 2
Setiap 2 tahun atau
11 Selang peralatan kerja (arm cylinder line, boom foot) 2
4000 jam, mana yang
12 Selang peralatan kerja (arm cylinder inlet port) 2
terjadi lebih dulu
13 Selang saluran tambahan attachment (boom foot) 2
14 Selang saluran tambahan attachment (boom top) 2
15 Selang saluran swing (swing motor inlet port) 2
16 Selang main suction 1
17 Selang heater 2
18 Selang saluran Travel (control valve - swivel joint) 4
19 Selang saluran Travel (swivel joint - travel motor) 4
20 Pump LS hose 2
21 Selang tekaman pompa 1
Akumulator
22 masing 1
(Untuk low pressure, high pressure attachment tambahan)
23 Klem pipa high-pressure 1set
Setiap 8000 jam
24 Tutup penahan semburan bahan bakar 1set
Setiap 3 tahun setelah
mulai digunakan
atau 5 tahun setelah
25 Seat belt 1
pembuatan seat belt,
mana yang terjadi lebih
dulu

4 - 14
PERAWATAN JADWAL PERAWTAN

JADWAL PERAWATAN
Jika mesin dilengkapi dengan hydraulic breaker, maka jadwal perawatannya untuk beberapa bagian akan berbeda.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “INTERVAL PERAWATAN UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)”
untuk memastikan jadwal perawatan yang tepat ketika melakukan perawatan.

DAFTAR JADWAL PERAWATAN


BILA DIPERLUKAN
MEMERIKSA, MEMBERSIHKAN DAN MENGGANTI ELEMEN AIR CLEANER.................................................... 4- 18
MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM SISTEM PENDINGIN.................................................................................... 4- 24
MEMERIKSA DAN MENGENCANGKAN TRACK SHOE BOLTS .......................................................................... 4- 27
MEMERIKSA DAN MENYETEL TEGANGAN TRACK............................................................................................ 4- 28
MENGGANTI BUCKET TEETH (TIPE VERTICAL PIN)...........................................................................................4- 30
MENGGANTI BUCKET TEETH (TIPE HORIZONTAL PIN).....................................................................................4- 33
MENYETEL JARAK BEBAS BUCKET.....................................................................................................................4- 34
MENGECEK TINGGI PERMUKAAN CAIRAN PEMBERSIH JENDELA, MENAMBAH CAIRAN............................4- 35
MEMERIKSA DAN MERAWAT AIR CONDITIONER................................................................................................4- 36
MENCUCI LANTAI YG DAPAT DICUCI...................................................................................................................4- 37
MEMERIKSA GAS SPRING.....................................................................................................................................4- 40
MEMBUANG UDARA DARI SISTEM HIDROLIK ................................................................................................... 4- 41
MEMERIKSA ADDITIONAL WATER SEPARATOR DAN MEMBERSIHKAN CASING INTERIOR......................... 4- 43
MEMERIKSA TAMBAHAN FUEL FILTER DAN MEMBERSIHKAN CASING INTERIOR....................................... 4- 45

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE

PERAWATAN SETIAP 100 JAM


PELUMASAN.......................................................................................................................................................... 4- 48

PERAWATAN SETIAP 250 JAM


MENGECEK TINGGI PERMUKAAN ELEKTROLIT BATERAI................................................................................ 4- 49
MEMERIKSAA TEGANGAN BELT KOMPRESOR AIR CONDITIONER, MENYETEL........................................... 4- 51
MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DI DALAM SWING MACHINERY CASE, MENAMBAH OLI ................. 4- 52
MENGGANTI CARTRIDGE FUEL FILTER TAMBAHAN......................................................................................... 4- 53

PERAWATAN SETIAP 500 JAM


PELUMASAN.......................................................................................................................................................... 4- 55
MELUMASI SWING CIRCLE.................................................................................................................................. 4- 56
MENGGANTI DI DALAM ENGINE OIL PAN, MENGGANTI FILTER CARTRIDGE OLI MESIN............................. 4- 57
MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE...................................................................................................... 4- 59
MENGECEK TINGGI PERMUKAAN GREASE PADA SWING PINION, MENAMBAH GREASE........................... 4- 61
MEMBERSIHKAN DAN MEMERIKSA RADIATOR FINS, OIL COOLER FINS, AFTERCOOLER FINS, FUEL COOLER

4 - 15
JADWAL PERAWTAN PERAWATAN

FINS, AND AIR CONDENSER FINS....................................................................................................................... 4- 62


MEMBERSIHKAN FILTER AIR CONDITIONER FRESH/RECIRC......................................................................... 4- 64
MENGGANTI BREATHER ELEMENT PADA TANGKI HIDROLIK.......................................................................... 4- 66
MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DI DALAM FINAL DRIVE CASE, MENAMBAH OLI.............................. 4- 67

PERAWATAN SETIAP 1000 JAM


MENGGANTI HYDRAULIC OIL FILTER ELEMENT............................................................................................... 4- 68
MENGGANTI DI DALAM SWING MACHINERY CASE.......................................................................................... 4- 69
MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DI DALAM DAMPER CASE, MENAMBAH OLI..................................... 4- 70
MENGGANTI FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE................................................................................................... 4- 71
MENGECEK SEMUA TITIK PENGENCANGAN KLEM-KLEM PIPA KNALPOT..................................................... 4- 74
MEMERIKSA TEGANGAN FAN BELT DAN MENGGANTI FAN BELT................................................................... 4- 74
MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM ACCUMULATOR (UNTUK BREAKER)............. 4- 74

PERAWATAN SETIAP 2000 JAM


MENGGANTI DI DALAM FINAL DRIVE CASE....................................................................................................... 4- 75
MEMBERSIHKAN HYDRAULIC TANK STRAINER................................................................................................ 4- 76
MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM ACCUMULATOR
(UNTUK CONTROL CIRCUIT)................................................................................................................................ 4- 77
MEMERIKSA ALTERNATOR, STARTING MOTOR................................................................................................. 4- 81
MENGECEK ENGINE VALVE CLEARANCE, MENYETEL..................................................................................... 4- 81

PERAWATAN SETIAP 4000 JAM


MEMERIKSA WATER PUMP.................................................................................................................................. 4- 82
MENGGANTI ACCUMULATOR (UNTUK CONTROL CIRCUIT)............................................................................. 4- 83
MENGECEK KLEM PIPA TEKANAN-TINGGI YANG KENDOR, KARET YANG MENGERAS............................... 4- 84
MENGECEK APAKAH ADA TUTUP PENCEGAH SEMBURAN BAHAN BAKAR YANG HILANG,
KARET YANG MENGERAS.................................................................................................................................... 4- 84
MEMERIKSA KONDISI PENGOPERASIAN KOMPRESOR................................................................................... 4- 85

PERAWATAN SETIAP 5000 JAM


MENGGANTI OLI DI DALAM TANGKI HIDROLIK.................................................................................................. 4- 86

PERAWATAN SETIAP 8000 JAM


MENGGANTI TUTUP PENCEGAH SEMBURAN BAHAN BAKAR......................................................................... 4- 87
MENGGANTI KLEM PIPA BERTEKANAN TINGGI................................................................................................ 4- 87

4 - 16
PERAWATAN JADWAL PERAWTAN

INTERVAL WAKTU PERAWATAN HYDRAULIC BREAKER


Pada mesin yang dilengkapi dengan hydraulic breaker, penurunan mutu oli hidrolik lebih cepat daripada bila saat
memakai bucket untuk menggali dengan normal, oleh karena tetapkan itu interval waktu perawatan sebagai berikut.

• Mengganti hydraulic filter element


Pada mesin yang masih baru, element harus diganti
setelah 100 — 150 jam pertama. Penggantian element
selanjutnya dilakukan sesuai dengan tabel di sebelah
kanan.

• Mengganti minyak didalam tangki hidrolik


Ganti minyak sesuai tabel di sebelah kanan.

• Mengganti filter element tambahan untuk breaker (jika


dilengkapi)
Gunakan pedoman 250 jam untuk penggunaan breaker
(rasio pengoperasian breaker: 50% atau lebih), dan
gantilah element sesuai dengan tabel di sebelah kanan.

X: Rasio pengoperasian breaker (%)


Y: Interval penggantian (H)
(A): Hydraulic filter element
(B): Oli hidrolik
(C): Filter element tambahan

PERHATIAN
Rasio pengoperasian breaker 100% berarti bahwa yang digunakan hanya breaker
Rasio pengoperasian breaker 0% berarti bahwa breaker tidak digunakan

4 - 17
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

PROSEDUR PERAWATAN

BILA DIPERLUKAN
MEMERIKSA, MEMBERSIHKAN DAN MENGGANTI ELEMEN AIR CLEANER

! PERINGATAN
• Ketika menggunakan udara terkompresi, ada bahaya kotoran berhamburan dan menyebabkan cidera.
Pakailah selalu kaca mata pelindung, masker anti debu, atau peralatan pelindung lain.
• Ketika melepas elemen luar dari bodi air cleaner, akan berbahaya jika menariknya keluar secara paksa.
Ketika bekerja di ketinggian atau dimana pijakannya tidak stabil, hati-hati jangan sampai terjatuh karena
reaksi ketika menarik elemen luar.

PEMBERITAHUAN
• Jangan membersihkan elemen air cleaner sebelum monitor penyumbatan air cleaner pada panel monitor menyala.
Jika elemen sering dibersihkan sebelum monitor penyumbatan air cleaner menyala, maka air cleaner tidak dapat
menunjukkan kinerjanya secara penuh, dan efisiensi pembersihannya juga akan berkurang.
Selain itu, selama pelaksanaan pembersihan, semakin banyak kotoran yang menempel pada elemen akan jatuh
masuk ke dalam elemen dalam.
• Jika melakukan pemeriksaan, pembersihan atau perawatan selagi engine dalam keadaan hidup, maka kotoran
akan masuk ke dalam engine dan dapat menyebabkan kerusakan engine. Sebelum melakukan pekerjaan ini,
pastikan mematikan engine terlebih dahulu.

Pengecekan
Jika monitor penyumbatan air cleaner (1) dari panel monitor menyala,
bersihkan elemen air cleaner.

Penggantian
• Ganti elemen, O-ring
Jika elemen telah digunakan selama 1 tahun, atau monitor
penyumbatan air cleaner (1) pada panel monitor menyala setelah
elemen dibersihkan, ganti elemen luar (5), elemen dalam (6), dan
O-ring (8).
• Mengganti evacuator valve
Ganti evacuator valve (4) jika rusak atau jika karetnya sudah
terlihat penyok.

4 - 18
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

Membersihkan Elemen Luar

PEMBERITAHUAN
Sebelum dan setelah membersihkan elemen, jangan membiarkannya atau menyimpannya ditempat yang
terkena sinar matahari langsung.

1. Buka pintu di sisi kiri mesin, buka 3 kait/hook (2), kemudian buka
cover (3).

PEMBERITAHUAN
• Jangan sekali-kali melepas elemen dalam (6). Tindakan ini
akan memungkinkan kotoran dapat masuk dan menyebabkan
kerusakan engine.
• Jangan menggunakan obeng atau tool lainnya.

2. Pegang elemen luar (5), goyang-goyang sedikit naik dan turun


dan ke kiri dan ke kanan, dan putar elemen ke kiri dan ke kanan
untuk menariknya.
3. Ketika elemen luar (5) telah dilepas, periksa bahwa elemen dalam
belum keluar dari posisinya dan masih tetap lurus. Jika menyerong,
masukkan tangan Anda dan dorong agar lurus.
4. Setelah melepas elemen luar (5), tutupi elemen dalam (6)
menggunakan selembar kain bersih atau plaster untuk mencegah
masuknya kotoran atau debu.
5. Bersihkan dengan lap atau kuas kotoran yang menempel pada
cover (3) dan dibagian dalam bodi air cleaner (7).
6. Bersihkan kotoran atau debu yang terakumulasi pada evacuator
valve (4) yang terpasang pada cover (3).

PEMBERITAHUAN
Ketika membersihkan elemen, jangan memukul atau membenturkannya
terhadap sesuatu.

7. Arahkan udara terkompresi kering (kurang dari 0.2 MPa {2.1 kg/cm,
30.0 PSI}) ke elemen luar dari sisi dalam disepanjang lipatannya,
kemudian arahkan dari sebelah luar disepanjang lipatannya dan
sekali lagi dari dalam.
1) Ganti elemen luar yang telah dibersihkan berulang-ulang 6
kali atau telah digunakan selama 1 tahun penuh. Ganti elemen
dalam pada saat yang sama.
2) Ganti baik elemen dalam maupun luar ketika monitor penyumbatan air cleaner (1) menyala segera setelah
memasang elemen luar yang telah dibersihkan meskipun sebelum dibersihkan 6 kali.

4 - 19
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

3) Buka 1 seal dari elemen ketika elemen tersebut telah


dibersihkan.

8. Jika ditemukan ada lobang-lobang kecil atau bagian-bagian yang


menipis pada elemen ketika diperiksa dengan menyorotkan sinar
melaluinya setelah membersihkan, ganti elemen tersebut.

9. Lepaskan kain atau plaster yang menutupi elemen dalam (6).

PEMBERITAHUAN
• Jangan gunakan elemen yang lipatannya atau gasketnya atau sealnya sudah rusak.
• Jika elemen atau O-ring dibersihkan dan digunakan lagi setelah telah digunakan selama lebih dari 1 tahun,
maka akan menyebabkan timbul masalah. Jangan pernah gunakan lagi.

10. Periksa bahwa tidak ada kotoran atau oli yang menempel pada bagian seal dari elemen baru atau elemen yang
telah dibersihkan. Bersihkan semua kotoran atau oli.
11. Dorong elemen luar secara lurus dengan menggunakan tangan ketika memasangnya ke bodi air cleaner.
Jika elemen luar dipegang dan digoyang-goyang sedikit ke atas dan ke bawah dan ke kiri dan ke kanan sambil
menekannya, maka elemen luar akan dapat dengan mudah masuk.

PEMBERITAHUAN
Pastikan memasang elemen air cleaner menghadap ke arah yang
benar.
Pasang sedemikian rupa sehingga bagian bawah silinder elemen
air cleaner (menghadap dimana tidak ada lobang yang di bor)
(B), (C) pada ujung cover (3). Jika arah pemasangannya salah,
ada bahaya bahwa hal ini akan dapat mengakibatkan patahnya
elemen air cleaner atau kerusakan serius terhadap engine.

4 - 20
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PEMBERITAHUAN
Ketika memasukkan elemen, jika karet di ujungnya
menggelembung atau elemen luar tidak terdorong secara lurus,
dan cover (3) dipasang secara paksa ke hook (2), ada bahaya
bahwa hook dan bodi air cleaner dapat rusak, oleh karena itu hati-
hati ketika merakit.

12. Pasang cover (3) sebagai berikut.


1) Luruskan cover (3) dengan elemen.
2) Sangkutkan ujung pengait (2) ke bagian menonjol dari bodi air
cleaner dan kunci pada posisinya.
3) Selalu pasang cover (3) sedemikian rupa sehingga evacuator
(4) menghadap ke tanah (A).
4) Ketika cover (3) dipasang, periksa bahwa jarak bebas
antara bodi air cleaner dengan cover (3) tidak terlalu besar.
Jikajaraknya terlalu besar, pasang lagi.

4 - 21
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

Mengganti Elemen
1. Buka pintu di sisi kiri mesin, buka 3 kait/hook (2), kemudian buka
cover (3).

2. Pegang elemen luar (5), goyang-goyang sedikit ke atas dan ke


bawah dan ke kiri dan ke kanan, dan putar elemen ke kiri dan ke
kanan untuk menariknya keluar.
Jangan melepas elemen dalam (6) ketika melakukan hal ini.
3. Ketika elemen luar (5) telah dilepas, periksa bahwa elemen dalam
belum keluar dari posisinya dan tidak menyerong. Jika menyerong,
masukkan tangan Anda dan dorong agar lurus.
4. Bersihkan dengan kain lap atau kuas kotoran yang menempel
pada cover (3) dan bagian dalam bodi air cleaner (7).

5. Bersihkan kotoran atau debu yang terakumulasi pada evacuator


valve (4) yang terpasang pada cover (3).

PEMBERITAHUAN
• Elemen dalam tidak boleh dibersihkan dan digunakan lagi. Ketika menggali elemen luar, ganti juga elemen
dalam pada saat yang sama.
• Jika elemen dalam tidak dipasang dengan benar dan elemen luar serta cover dipasang, ada bahaya bahwa
elemen luar akan rusak.
• Bagian seal pada parts imitasi akan kehilangan presisi, dan memungkinkan masuknya debu, yang
menyebabkan kerusakan engine. Jangan gunakan parts imitasi.

6. Lepas elemen dalam (6), ), kemudian dengan cepat pasang inner element yang baru.
Dorong inner element dengan benar sehingga tidak bergerak.
7. Dorong elemen luar yang baru (5) dengan tangan secara lurus ketika memasangnya ke bodi air cleaner.
Jika elemen ditahan dan digoyang-goyang sedikit ke atas dan ke bawah dan ke kiri dan ke kanan sambil
mendorongnya masuk, maka elemen dapat dengan mudah masuk.

4 - 22
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PEMBERITAHUAN
Pastikan memasang elemen air cleaner menghadap ke arah yang
tepat. Pasang sedemikian rupa sehingga bagian bawah silinder
elemen air cleaner (menghadap dimana tidak ada lobang yang di
bor) (B), (C) pada ujung cover (3). Jika arah pemasangan salah,
ada bahaya bahwa hal ini akan mengakibatkan patahnya elemen
air cleaner atau kerusakan serius terhadap engine.

8. Ganti O-ring (8) untuk cover (3) dengan yang baru..

PEMBERITAHUAN
Ketika memasukkan elemen, jika karet pada ujungnya telah
mengembang atau elemen luar tidak terdorong secara lurus,
dan cover (3) dipasang secara paksa ke pengait (2), ada bahaya
bahwa pengait dan bodi air cleaner dapat rusak, oleh karena itu
hati-hatilah ketika merakit.

9. Pasang cover (3) sebagai berikut.


1) Luruskan cover (3) dengan elemen.
2) Sangkutkan ujung pengait (2) ke bagian yang menonjol dari
bodi air cleaner dan kunci di posisinya.
3) Selalu pasang cover (3) sedemikian rupa sehingga evacuator
(4) menghadap ke tanah (A).
4) Ketika cover (3) dipasang, periksa bahwa bahwa jarak bebas
antara bodi air cleaner dan cover (3) tidak terlalu besar. Jika
jaraknya terlalu besar, pasang lagi.

10. Ganti seal (9) pad caover (3) dengan yang baru.

4 - 23
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM SISTEM PENDINGIN

! PERINGATAN
• Segera setelah engine dimatikan, coolant suhunya tinggi dan radiator mengalami tekanan internal yang
tinggi. Jika penutup radiator dibuka pada kondisi ini untuk membuang air, maka dapat mengakibatkan
melepuh. Tunggu sampai temperatur turun, kemudian putar cap perlahan-lahan untuk melepaskan tekanan
internal sebelum membukanya.
• Ketika menghidupkan engine untuk membersihkan mesin, atur lock lever ke posisi LOCK agan mesin tidak
gerak.
• Untuk keterangan rinci tentang saat menghidupkan engine, baca tentang “PEMERIKSAAN SEBELUM
MENGHIDUPKAN ENGINE, MENYETEL (HALAMAN 3-110)” dan “MENGHIDUPKAN ENGINE (HALAMAN
3-132)”.
• Ada bahaya akan menyenggol fan jika undercover dibiarkan terbuka.
• Jangan menyelinap ke belakang mesin ketika engine sedang menyala.

Hentikan mesin di tanah yang rata ketika membersihkan atau mengganti coolant.

Bersihkan bagian dalam sistem pendingin, ganti coolant sesuai dengan tabel di bawah ini.

Interval untuk membersihkn bagian dalam sistem pendingin dan


Coolant
mengganti coolant anti-beku
SUPERCOOLANT (AF-NAC)
Setiap 2 tahun atau setiap 4000 jam mana yang terjadi lebih dulu
asli Komatsu

SUPERCOOLANT (AF-NAC) asli Komatsu berfungsi penting mencegah korosi serta mencegah pembekuan. Bahkan
di area-area dimana pembekuan bukan masalah, penggunaan coolant anti-beku sangat penting. Mesin-mesin
Komatsu dilengkapi dengan SUPERCOOLANT (AF-NAC). SUPERCOOLANT (AF-NAC) memiliki sifat anti-korosi,
anti-beku dan sifat pendinginan yang sangat baik dan dapat digunakan secara terus-menerus selama 2 tahun atau
4000 jam. Pada dasarnya, kami tidak menyarankan penggunaan coolant selain SUPERCOOLANT (AF-NAC). Jika
Anda menggunakan coolant lain, dapat menimbulkan masalah serius, misalnya korosi pada engine dan komponen-
komponen aluminium sistem pendingin.

4 - 24
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

Untuk menjaga sifat antikorosi coolant, selalu jaga densitas coolant antara 30% dan 64%. Ketika memilih coolant,
selidiki temperatur terendah dimasa lalu dan putuskan tentang densitas untuk coolant dari tabel densitas coolant
di bawah ini. Pada saat benar-benar memutuskan densitas untuk coolant, tetapkan sekitar 10°C (18° F) di bawah
temperatur terendah. Densitas sekurang-kurangnya harus di atas 30%. Jika densitas coolant yang diperoleh lebih
tinggi dari densitas yang diperlukan untuk temperatur terendah, encerkan dengan air suling yang jumlahnya cukup,
dan kemudian isikan ke dalam tangki.

Jika ada hal yang kurang jelas, hubungi distributor Komatsu.

Tabel densitas Coolant


Temp. Minimum °C Di atas -10 -15 -20 -25 -30 -35 -40 -45 -50
°F Di atas 14 5 -4 -13 -22 -31 -40 -49 -58
Densitas (%) 30 36 41 46 50 54 58 61 64

! PERINGATAN
• Coolant beracun. Ketika membuka drain valve, hati-hati jangan sampai terkena coolant.

Jika terkena mata Anda, cuci mata Anda dengan air bersih yang banyak dan langsung hubungi dokter.

• Ketika mengganti coolant atau ketika menangani coolant yang mengandung coolant yang telah dikeluarkan
selama perbaikan radiator, hubungi distributor Komatsu atau minta sebuah perusahaan spesialis untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Coolant beracun. Jangan sampai mengalir masuk ke saluran drainase atau
menyiramkannya ke permukaan tanah.

Coolant sudah dicampur dengan air suling, oleh karena itu tidak mudah terbakar. (Mengenai penjelasan lebih
lanjut tentang air suling, baca tentang “COOLANT DAN AIR UNTUK MENGENCERKAN (HALAMAN 4-5)”. Periksa
densitasnya dengan menggunakan tester coolant.

Siapkan selang untuk digunakan ketika mengisikan kembali coolant.


Persiapkan sebuah wadah yang kapasitasnya lebih besar dari pada
volume coolant yang ditentukan untuk menampung coolant.
1. Hentikan mesin ditempat yang horisontal, lalu matikan engine.
2. Periksa bahwa temperatur coolant telah turun cukup besar untuk
bisa menyentuh permukaan radiator cap dengan tangan, kemudian
putar penutup radiator (1) perlahan-lahan sampai berhenti pada
stopper untuk membuang tekanan.
3. Setelah itu, tekan penutup radiator (1), putar sampai menyentuh
stopper, kemudian lepaskan.

4 - 25
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

4. Buka cover (2), lalu letakkan wadah di bawah drain valve (3)
untuk menampung campuran coolant.
Buka drain valve (3) di sisi bawah radiator dan keluarkan coolant.
5. Setelah mengeluarkan coolant, tutup drain valve (3), kemudian isi
dengan air bersih. Setelah radiator diisi air, hidupkan dan jalankan
engine pada kecepatan low idle selama sekitar 10 menit.
6. Matikan engine dan buka drain valve (3) untuk menguras air.
7. Setelah menguras airnya, bersihkan radiator dengan detergent.
Untuk penjelasan tentang metode membersihkan, ikuti petunjuk
yang ada pada detergent
8. Tutup drain valve (3).
9. Pasang cover (2).

10. Tambahkan coolant melalui lobang pengisi sampai mencapai mulut lobang. Mengenai penjelasan lebih lanjut
tentang densitas coolant, baca tentang “TABEL DENSITAS COOLANT “.
11. Jalankan engine selama 5 menit pada kecepatan low idle untuk membuang angin di dalam sistem pendingin,
kemudian jalankan pada kecepatan high idle selama 5 menit. (Ketika melakukan hal ini, biarkan penutup radiator
(1) tetap terbuka.)
12. Kuras coolant dari tangki penampung (4), gelontor bagian dalam
tangki penampung, lalu tambahkan air sampai di antara tanda
FULL dan LOW.
 Jika tangki penampung sangat kotor dan sulit dibersihkan,
ganti dengan yang baru.

13. Matikan engine, tunggu selama sekitar 3 menit, tambahkan coolant


sampai mencapai mulut lobang pengisian, dan kencangkan
penutup radiator (1).

4 - 26
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MEMERIKSA DAN MENGENCANGKAN TRACK SHOE BOLTS


Jika mesin digunakan dengan shoe bolts (1) dalam keadaan kendor,
maka track shoes dapat putus, oleh karena itu, apabila menemukan
bolt yang kendor, segera kencangkan.

Mengencangkan
Triple shoe, swamp shoe, flat shoe

1. Pertama, kencangkan sampai tenaga putar pengencangan 490 ± 49 Nm (50 ± 5 kgm, 360 ± 36 lbft), kemudian
periksa bahwa nut dan shoe bersentuhan secara rapat dengan permukaan persentuhan link.

2. Setelah memeriksa, kencangkan lagi 110 sampai dengan 130 derajad.

Urutan Mengencangkan

Kencangkan bolts sesuai urutan yang ditunjukkan pada gambar


sebelah kanan. Setelah mengencangkan, periksa bahwa bahwa nut
dan shoe menyentuh secara rapat dengan permukaan link mating.

4 - 27
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MEMERIKSA DAN MENYETEL TEGANGAN TRACK

! PERINGATAN
Untuk keterangan rinci tentang menghidupkan engine dan mengoperasikan peralatan kerja, baca
tentang “SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE (HALAMAN 3-110)”, “MENGHIDUPKAN ENGINE
(HALAMAN 3-132)”, “SETELAH MENGHIDUPKAN ENGINE (HALAMAN 3-135)”, dan “KONTROL DAN
PENGOPERASIAN PERALATAN KERJA (HALAMAN 3-154)” DI BAGIAN PENGOPERASIAN .

Keausan pin dan bushing pada undercarriage bervariasi menurut kondisi kerja dan jenis tanah. Karena itu periksalah
tegangan track untuk menjaga tegangan standar.

Untuk melakukan pemeriksaan dan penyetelan track shoe, hentikan mesin di tanah yang rata dan keras.

Pemeriksaan
1. Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN), kemudian
gerakkan mesin ke depan sampai jarak yang sama dengan
panjang track di atas tanah, dan perlahan-lahan hentikan mesin.
2. Letakkan di atas track shoe batang kayu lurus (3) dengan
bentangan dari idler (1) sampai dengan upper carrier roller (2).
3. Ukur defleksi/pembelokan maksimum antara permukaan bawah
batang kayu dan permukaan atas track shoe.
Defleksi “a” harus antara 10 sampai 30 mm (0.4 sampai 1.2 in).

Jika tegangan track nilainya tidak standar, setel dengan cara sebagai
berikut.

Penyetelan

! PERINGATAN
Ini berbahaya karena plug (1) terpental karena tekanan internal
grease. Jangan sekali-kall mengendorkan plug (1) lebih dari 1
putaran.

Jangan sekali-kali mengendorkan parts selain plug (1). Jangan


hadapkan muka Anda kearah tempat plug (1) dipasang.
Jika tegangan track tidak dapat dikendorkan menggunakan
prosedur yang diberikan di ini, hubungi distributor Komatsu.

4 - 28
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

Menambah Tegangan Track


Siapkan grease pump.
1. Pompakan grease melalui grease fitting (2) dengan menggunakan
grease pump. Grease fitting (2) adalah satu bagian dengan plug
(1).
2. Utuk memastikan tegangan sudah betul, jalankan engine pada
kecepatan Low idle (MIN), gerakkan mesin maju pelan-pelan
(dengan jarak yang sama dengan panjang track di tanah), lalu
hentikan mesin.
3. Periksa lagi tegangan track, dan jika masih belum betul, setel lagi.

4. Teruskan memompa grease sampai dimensi S jadi nol (0). Jika


tegangan masih kendor, pin dan bushing sudah terlalu aus, jadi
harus dibalik atau diganti. Hubungi distributor Komatsu agar
melakukan perbaikan.

Mengendorkan Tegangan Track

! PERINGATAN
Sangat berbahaya bila grease dikeluarkan dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedur di bawah ini. Jika
tegangan track tidak dapat dikurangi dengan prosedur ini, hubungi distributor Komatsu untuk melakukan
perbaikan.

1. Kendorkan plug (1) berangsur-angsur untuk mengeluarkan


grease.
2. Ketika mengendorkan plug (1), putar plug paling banyak 1 putaran.
3. Jika grease tidak keluar dengan lancar, gerakkan mesin maju-
mundur dalam jarak yang dekat.
4. Kencangkan plug (1).
5. Untuk memastikan bahwa tegangan track sudah betul, jalankan
engine pada kecepatan Low idle (MIN), gerakkan mesin mundur
pelan-pelan (dengan jarak yang sama dengan panjang track di
tanah), lalu hentikan mesin.
6. Periksa lagi tegangan track, dan jika masih belum betul, setel lagi.

4 - 29
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGGANTI BUCKET TEETH (TIPE PIN VERTIKAL)


Ganti bucket teeth sebelum adapternya aus.

! PERINGATAN
• Berbahaya kalau peralatan kerja tidak disengaja bergerak ketika bucket teeth sedang diganti. Peralatan
kerja dijaga agar stabil, engine dimatikan dan lever-lever dikunci erat-erat ke posisi LOCK.

• Lock pin harus dipukul keras-keras agar dapat keluar, jadi ada bahaya terpental. Periksa jangan ada orang
lain disekitarnya.

• Selagi penggantian dilakukan, potongan-potongan logam seringkali beterbangan. Pakailah kacamata


pengaman dan sarung tangan.

1. Agar pin dari tooth (1) dapat diketok keluar, letakkan balok (5) di
bawah permukaan bawah bucket dan atur sedemikian agar bidang
alas bucket horisontal.

2. Pastikan bahwa peralatan kerja stabil, kemudian setel lock lever di


posisi LOCK (L).

3. Gunakan palu dan drift untuk mengetok keluar lock pin (2). (Kalau
drift ditempelkan pada rubber pin lock (3) ketika diketok rubber pin
lock dapat patah. Tempelkan drift pada bagian belakang pin.

4. Setelah menanggalkan lock pin (2) dan rubber lockpin (3), periksa
kedua komponen tersebut .

4 - 30
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

Kalau lock pin (2) dan rubber lockpin (3) mengandung cacat seperti disebutkan di bawah ini, tooth (1) dapat lepas
selama dioperasikan. Ganti dengan parts yang baru.

• Lock pin (2) terlalu pendek.


Dimensi (B) adalah 1/3 atau lebih dari dimensi (A) ketika lock pin
(2) diluruskan dengan bottom face (C).

• Karet (6) dari rubber pin lock sobek dan bola baja (gotri) hampir
keluar.

• Bola baja/gotri (7) terbenam bila ditekan dengan tangan.

5. Bersihkan permukan adapter (4) dan buang tanah yang melekat


dengan pisau.
6. Gunakan tangan Anda atau palu untuk mendorong rubber pin lock
(3) ke dalam lobang pada adapter.
Ketika mengerjakan ini, hati-hati agar rubber pin lock (3) tidak
terpental dari permukaan adapter.

7. Bersihkan bagian dalam teeth (1). Pasang teeth pada adapter (4). Kalau ada lumpur melekat pada teeth
atau kalau ada tonjolan-tonjolan, teeth (1) tidak akan masuk ke dalam adapter dengan benar, dan tidak terjadi
kontak yang benar pada bagian yang berpasangan (mating).

4 - 31
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

8. Pasang tooth (1) pada adapter (4), dan pastikan bahwa bila pointer
ditekan dengan kuat, permukaan belakang lobang untuk pin dan
teeth (1) berada pada ketinggian yang sama dengan permukaan
belakang lobang untuk pin pada adapter (4).
Jika permukaan belakang dari lobang pin dari tooth (1) menonjol
di depan permukaan belakang dari lobang pin dari adapter (4),
jangan memukul masuk pin.
Jika hal ini terjadi, akan ada sesuatu (C) yang menghambat tooth
(1) masuk ke dalam adapter (4) dengan sempurna, cari letak
masalahnya dan singkirkan hambatan tersebut. Bila teeth (1)
sudah masuk sempurna ke dalam adapter (4), ketok lock pin (2)
supaya masuk.
9. Masukkan lock pin(2) ke lobang pada tooth (1), dan ketok agar
masuk sehingga bagian atas lock pin (2) sama tingginya dengan
permukaan tooth (1)
10. Setelah menggaflti bucket tooth, periksa selalu hal-hal berikut ini.

1) Setelah lock pin (2) diketok ke dalam dengan sempurna,


periksa apakah lockpin (1) sudah terpasang erat dan ratakan.
2) Ketok lock pin (2) sedikit kearah yang berlawanan ketika tadi
diketok.
3) Ketok perlahan ujung tooth (1) dari atas dan bawah dan dari
kiri dan kanan.
4) Periksa dan pastikan apakah rubber pin lock (3) dan lock pin
(2) sudah terpasang seperti terlihat didalam gambar.

PEMBERITAHUAN
Jika teeth diputar, keausannya akan merata. Ini akan memperpanjang usia pakai tooth dan frekwensi penggantian
dapat dikurangi.
Pada saat mengganti teeth, Ganti rubber pin lock dan lock pin dengan yang baru pada saat bersamaan. Hal ini dapat
mencegah teeth copot.

4 - 32
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI BUCKET TEETH (TIPE PIN HORISONTAL)


Ganti bucket teeth sebelum adapternya aus.

! PERINGATAN
• Berbahaya kalau peralatan kerja tidak disengaja bergerak ketika bucket teeth sedang diganti. Peralatan
kerja dijaga agar stabil, engine dimatikan dan lever-lever dikunci erat-erat ke posisi LOCK.

• Lock pin harus dipukul keras-keras agar dapat keluar, jadi ada bahaya terpental. Periksa jangan ada orang
lain disekitarnya.

• Selagi penggantian dilakukan, potongan-potongan logam seringkali beterbangan. Pakailah kacamata


pengaman dan sarung tangan.

1. Agar pin (1) dari tooth (2) dapat diketok keluar, letakkan balok (5)
di bawah permukaan bawah bucket dan atur sedemikian agar
bidang alas bucket horisontal.

2. Pastikan bahwa peralatan kerja stabil, kemudian setel lock lever di


posisi LOCK (L).

3. Letakkan sebuah bar pada kepala pin (1), pukul bar tersebut
dengan palu untuk mengetok pin agar keluar, kemudian lepaskan
tooth (2).

PERHATIAN
• Jika bucket teeth tidak dapat dilepas dengan aman dengan
menggunakan cara ini, minta agar distributor Komatsu
mengganti bucket teeth.

4 - 33
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

4. Bersihkan mounting face. Pasang sebuah tooth baru (2) di dalam


adapter, dorong pin (1) masuk sebagian dengan tangan, kemudian
kunci dengan menggunakan palu untuk memasang palu ke bucket.

MENYETEL JARAK BEBAS BUCKET

! PERINGATAN
Sangat berbahaya jika peralatan kerja bergerak tanpa sengaja
ketika menyetel jarak bebas bucket.
Tempatkan peralatan kerja pada kondisi stabil, matikan engine,
kemudian atur lock lever dengan aman ke posisi LOCK (L).

1. Tempatkan peralatan kerja di posisi yang ditunjukkan di dalam


diagram di sebelah kanan, kemudian matikan engine dan atur lock
lever ke posisi LOCK (L).
2. Pindahkan O-ring (1) dan ukur besarnya play “a”. Pengukuran
akan lebih mudah jika Anda menggerakkan bucket ke satu sisi
sedemikian rupa sehingga semua play dapat diukur pada 1 tempat
(sebelah kanan di dalam diagram).
Gunakan sebuah clearance gauge untuk melakukan pengukuran
dengan mudah dan akurat.
3. Kendorkan 4 plate mounting bolt (2), dan kendorkan plate (3).
Shim adalah dari jenis split, oleh karena itu pengoperasian dapat
dilakukan tanpa melepas bolt.
4. Lepaskan shim (4) yang bersesuaian dengan besarnya play “a”
yang telah diukur di atas.

[Contoh]
Dalam hal play sebesar 3 mm (0.118 in), lepaskan 2 buah shim
1.0 mm (0.039 in) dan 1 buah shim 0.5 mm (0.020 in). Play akan
menjadi 0.5 mm (0.020 in). Untuk shim (4), digunakan 2 jenis
yakni 1.0 mm (0.039 in) dan 0.5 mm (0.020 in).
Ketika play “a” kurang dari 1 shim, jangan melakukan perawatan
apapun.
5. Kencangkan 4 bolt (2).
(6) Arm
Jika bolt (2) terlalu keras untuk dikencangkan, tarik keluar pin
(7) Bucket
stopper bolt (5) agar lebih mudah mengencangkannya.

4 - 34
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGECEK TINGGI PERMUKAAN CAIRAN PEMBERSIH KACA JENDELA,


MENAMBAH CAIRAN
Kalau didalam cairan pembersih kaca jendela ada udara, periksa
permukaan cairannya didalam tangki cairan (1). Kalau perlu tambahkan
cairan pembersih kaca jendela mobil.

Hati-hati bila menambah cairan, jangan sampai kemasukan debu.

Rasio Pencampuran Cairan Pencuci Murni dan Air


Proporsinya berbeda-beda menurut temperatur sekitar, oleh karena itu encerkan cairan pembersih jendela dengan air
dengan proporsi sebelum penambahan sebagai berikut.

Area, musim Proporsi Temperatur beku


Cairan pembersih 1/3: -10°C
Normal
air 2/3 (14°F)
Cairan pembersih 1/2: -20°C
Musim dingin di daerah dingin
air 1/2 (-4°F)
Musim dingin di daerah dingin Cairan pembersih jendela -30°C
ekstrim murni (-22° F)

Ada dua jenis, tergantung temperatur bekunya


-10°C (14°F) (kegunaan umum) dan -30°C (-22°F) (daerah dingin use), pilih sesuai area dan musim.

4 - 35
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGECEK DAN MERAWAT AIR CONDITIONER

Mengecek Tinggi Permukaan Refrigerant (Gas)

! PERINGATAN
Kalau refrigerant yang dipakai didalam mesin pendingin mengenai mata atau tangan, dapat mengakibatkan
kebutaan atau cedera-karena-dingin. Jangan sentuh refrigerant. Sistem refrigerant jangan sampai kendor.
Jangan dekatkan api pada bagian dimana terdapat kebocoran refrigerant

Kalau refrigerant (gas) kurang, daya pendinginannyapun akan


menurun. Ketika engine dijalankan dengan gas penuh dan cooler
bekerja pada kecepatan tinggi, lihat pada sight glass (1) (lobang
inspeksi) di mulut selang refrigerant untuk memeriksa kondisi aliran
gas refrigerant (R134a) di dalam sistem refrigerant.

(A) Tidak ada gelembung di aliran refrigerant: Sesuai

(B) Ada gelembung-gelembung di dalam aliran (gelembung mengalir


terus): refrigerant kurang

(C) Tidak berwarna, transparan : refrigerant kosong

PERHATIAN

Bila ada gelembung-gelembung, berarti permukaan gas refrigerant


rendah, maka hubungi distributor Komatsu agar menambah refrigerant.
Kalau AC dijalankan dengan permukaan gas refrigerant rendah, dapat
mengakibatkan kerusakan pada kompresor.

Pengecekan selama mesin tidak dioperasikan

Bila tidak digunakan selama jangka panjang, aktifkan cooler selama 3 sampai 5 menit sekali dalam sebulan untuk
mengalirkan pelumas ke tiap komponen kompresor.

Item-item Yang Harus Diperiksa dan Dirawat

Item Yang Harus Isi pemeriksaan dan Pedoman interval


Diperiksa dan Dirawat perawatan perawatan
Refrigerant (gas) Jumlah yang diisikan Dua kali setahun
AC Condenser Penyumbatan pada fin Tiap 500 jam
Compressor Kondisi pengoperasian Tiap 4000 jam
V-belt Kerusakan, tegangan Tiap 250 jam
Kondisi pengoperasian
BIower motor, fan Bila diperlukan
(mengecek apakah ada bunyi tidak normal)
Kondisi pengoperasian (mengecek apakah ada bunyi tidak
Mekanisme kontrol Bila diperlukan
normal)
Kondisi pemasangan, sambungan kendor, kebocoran gas,
Pipa untuk sambungan Bila diperlukan
kerusakan

4 - 36
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENCUCI LANTAI YANG BISA DICUCI


! PERINGATAN
• Bila mesin diletakkan miring, gunakan balok-balok yang kuat untuk menjaga kestabilan mesin dan harus
hati-hati sekali bila mengerjakan pekerjaan ini.

• Kalau control lever tak sengaja tersentuh, mesin mungkin mendadak bergerak dan mengakibatkan kecelakaan yang serius.
Safety lock lever harus selalu dipasang erat pada posisi LOCK sebelum beranjak dari kursi operator.

PERHATIAN
• Bila melakukan pekerjaan ini, hati-hati air jangan sampai mengenai monitor dan konektor di dalam cab
operator.
• Jangan sekali-kali menyiramkan air pada landasan kursi operator (2)
• Kalau air membasahi sekitar peralatan, seka dengan lap sampai kering.
Dengan lantal yang dapat dicuci, kotoran yang ada di lantai cab dapat langsung disemprot dengan air.

Mencuci Karpet Lantai Yang Bisa Dicuci


1. Hentikan mesin di tanah yang datar, turunkan bucket ke tanah, dan matikan engine.
2. Bila mencuci karpet lantai, gunakan sikat untuk membuang debunya atau siram karpet dengan air dan cuci dengan
sikat.

Cara Mencuci
1. Miringkan mesin.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “Cara Menempatkan Mesin di Kemiringan (HALAMAN 4-39)”
2. Putar bagian atas mesin (upper structure) pelan-pelan sehingga
lobang pembuangan air (3) di lantai cab ada pada posisi yang
rendah.

4 - 37
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

3. Turunkan peralatan kerja ke tanah dan atur agar mesin ada pada
posisi yang stabil.

4. Setel safety lock lever (1) pada posisi LOCK (L) dan matikan
engine.

5. Lepaskan pelat penahan karpet Iantai (4).


6. Tarik knob floor mat holder clip (5) dan lepaskan clip (5).
7. Buka karpet lantai.
8. Lepaskan cap (penutup) lobang pembuangan air (8)
9. Semprot kotoran di lantai Iangsung dengan air melalui lobang
pembuangan air (3)
10. Setelah pencucian selesai, pasang cap pada lobang pembuangan
air (3)
11. Pasang karpet Iantai dan kencangkan dengan pelat penahan
karpet lantai (4).

12. Amankan karpet lantai di posisinya dengan menggunakan floor


mat holder clip (5).

4 - 38
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

Cara Menempatkan Mesin Di Kemiringan


Cara Menggunakan Lereng Bukit

! PERINGATAN
Pilih tempat yang rata dan kokoh
Tempatkan selalu balok di bawah track agar mesin tidak bergerak. Tancapkan peralatan kerja ke dalam tanah

1. Hentikan mesin sehingga peralatan kerja berada di arah bawah


lereng bukit.
2. Letakkan balok di bawah track dan tancapkan peralatan kerja ke
dalam tanah

Cara Menggunakan Balok

! PERINGATAN
Pilih tempat yang rata dan mantap
Letakkan balok-balok yang kuat di bawah undercarriage agar mesin stabil. Hati-hati sekali bila mengerjakannya

1. Angkat chassis menggunakan boom dan arm.


Gerakkan lever pelan-pelan ketika mengerjakan ini.
2. Sisipkan balok (5) di bawah track yang terangkat agar mesin
stabil.

3. Angkat boom pelani-pelan dan turunkan mesin.

Ketika mengerjakan hal ini, periksa apakah mesin selalu stabil.

4 - 39
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MEMERIKSA GAS SPRING

! PERINGATAN
Gas spring bersisi gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu kesalahan penanganan dapat menyebabkan
ledakan, yang akan mengakibatkan cidera serius atau kematian. Ketika menangani gas spring, selalu patuhi
petunjuk berikut ini.
• Jangan membongkar gas spring.
• Jangan mendekatkan api atau memusnahkan gas spring dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya.
• Jangan menghantamkan gas spring, menggulingkan atau terkena benturan.
• Ketika memusnahkan gas spring, gasnya harus dibuang. Hubungi distributor Komatsu untuk meminta
agar dilakukan pekerjaan pemusnahan ini.

Gas spring terletak di engine hood (2 tempat di kiri dan kanan) dan di atap cab (2 tempat di kiri dan kanan).

Dalam kasus-kasus berikut, mintalah agar distributor Komatsu


melakukan pemeriksaan, penggantian, dan perbaikan.
• Apabila engine hood atau jendela atap cab berat untuk dibuka.
• Apabila engine hood atau jendela atap cab tidak dapat tertahan
terus membuka.
• Apabila oli atau gas ditemukan bocor dari gas spring.

4 - 40
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MEMBUANG ANGIN DARI SISTEM HIDROLIK


Untuk penjelasan rinci, baca tentang “MENSTART ENGINE (HALAMAN 3-132)”. Bila perlu mengetahui hal-hal mengenai
menstart engine, menggerakkan mesin, mengemudikan atau menghentikan mesin, lihat bagian PENGOPERASIAN

1. Membuang angin dari pump.


1) Kendorkan plug (1) pembuang angin, periksa apakah ada
minyak merembes keluar.
2) Kalau tidak ada minyak merembes, lepas drain hose dari
hydraulic pump case dan isi pump case sampai penuh dengan
oli hidrolik melalui drain port (2).
Pegang erat-erat drain hose yang ditanggalkan, mulut hose
lebih tinggi dari permukaan oli didalam tangki hidrolik agar
minyak tidak tumpah dari hose.
3) Setelah pembuangan angin selesai, kencangkan dulu plug (1)
pembuang angin dan pasang drain hose.
PERHATIAN
Kalau drain hose dulu yang dipasang, oli akan menyembur keluar dari bleeder hole (1). Bila pump dijalankan
ketika pump case tidak penuh dengan oli, akan timbul panas yang abnormal, dan hal ini akan mengakibatkan
pump lebih cepat mengalami gagal fungsi.

2. Menstart engine
Hudupkan engine, dengan mengacu pada ‘MENSTART ENGINE (HALAMAN 3-132)”.
Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) selama 10 menit, baru setelah itu mulai beroperasi.

3. Membuang angin dari silinder-silinder


1) Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) dan panjang serta pendekkan silinder-silinder 4 - 5 kali, hati-
hati cylinder jangan digerakkan sampai di ujung stroke. (Hentikan silinder sekitar 100 mm (3,9 in) dari ujung
stroke.)
2) Kemudian gerakkan masing-masing silinder 3 - 4 kali sampai ke ujung stroke.
3) Akhirnya, gerakkan masing-masing silinder 4 - 5 kali sampai ke ujung stroke untuk membuang angin seluruhnya.

PERHATIAN
Kalau engine dijalankan Iangsung pada kecepatan tinggi atau silinder digerakkan sampai ke ujung stroke,
udara didalam silinder mungkin mengakibatkan kerusakan pada piston packing.
4. Membuang angin dari swing motor
1) Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN), kendorkan
hose (1) pada port S, periksa apakah ada minyak merembes
keluar dari hose S (1).
PERHATIAN
Jangan melakukan swing dalam keadaan apapun.
2) Kalau tidak ada minyak merembes keluar, matikan engine,
lepas port S hose (1), isikan oli hidrolik ke dalam motor.
3) Setelah aingin dibuang semuanya, kencangkan port S hose
(1)
4) Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN), dan lambat-lambat lakukan swing sekurang-kurangnya dua
kali secara sama ke kiri dan ke kanan, udara secara otomtis akan terbuang.

4 - 41
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

PERHATIAN
• Kalau angin tidak dibuang dari swing motor, motor bearing akan rusak.
• Kalau swing motor safety valve diganti, minta distributor Komatsu untuk melakukan penggantian dan
pembuangan angin

5. Membuang angin dari travelmotor


(Buang udara hanya kalau oli di dalam travel motor sudah
dikeluarkan)
1) Jalankan engine pada kecepatan low idle, kendorkan air
bleeder (1) dan kencangkan kalau minyak tumpah keluar.

2) Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) dan ayunkan


(swing) peralatan kerja 90° agar peralatan kerja ada di
samping track.
3) Dongkrak mesin agar track terangkat sedikit dari tanah. Putar
track dalam keadaan tanpa beban selama 2 menit. Ulangi
prosedur ini di kedua sisi mesin, dan putar track sama rata
maju dan mundur.

6. Membuang angin dan attachment (bila terpasang)


Bila yang terpasang breaker atau attachment lain, jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) dan gerakkan
attachment pedal berulang-ulang (sekitar 10 kali) sampai udara terbuang dari sistem attachment.

PERHATIAN
• Kalau cara membuang angin dari attachment sudah ditentukan oleh pabrik attachment, lakukan
pembuangan angin sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
• Setelah pembuangan angin selesal, matikan engine, dan biarkan mesin selama 5 menit sebelum mulai
bekerja. Hal ini untuk menghilangkan gelembung-gelembung yang ada didalam minyak didalam silinder
hidrolik.
• , Pastikan tidak ada minyak bocor, dan bersihkan dengan lap minyak yang tertumpah.

• Setelah pembuangan angin selesai, periksa permukaan oli. Kalau rendah, tambah minyak.

4 - 42
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MEMERIKSA ADDITIONAL WATER SEPARATOR DAN MEMBERSIHKAN CASING INTERIOR


(Khusus untuk mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar kurang baik)

! PERINGATAN
• Ketika mengeluarkan bahan bakar dari water separator, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli hasil tirisan dan hati jangan sampai bahan bakar tumpah. Bahan bakar yang tumpah dapat
mengakibatkan kebakaran, oleh karena itu bersihkan sampai betul-betul bersih.
• Bahan bakar dapat mengundang bahaya karena mudah terbakar. Jangan sekali-kali mendekatkan api ke
bahan bakar.

PEMBERITAHUAN
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan sistem bahan bakar, harus sangat hati-hati jangan sampai
ada kotoran atau debu masuk ke dalamnya. Jika ada kotoran atau debu disekitar sistem bahan bakar,
bersihkan sampai betul-betul bersih dengan menggunakan bahan bakar sebelum memulai pekerjaan.
• Untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam sistem bahan bakar, bersihkan semua kotoran
dan debu dari area sekitar sebelum memulai pekerjaan.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.

1. Buka cover (1).

2. Letakkan wadah di bawah drain hose (2) untuk menampung oli


yang dikeluarkan.
3. Putar fuel valve (3) ke posisi “SHUTOFF” (S).
4. Kendorkan water drain plug (4) untuk meniriskan bahan bakar di
dalam casing.
5. Jika bahan bakar tidak dapat tiris, buka air intake plug (5). (Lebar
mendatar: 14 mm)
6. Lepaskan sambungan drain hose (2).

4 - 43
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

7. Kendorkan ring nut (6) untuk membuka casing (7).


8. Lepaskan screen (8) dari water separator table, dengan menarik
screen ke arah bawah.
9. Cuci screen (8) dengan menggunakan bahan bakar bersih.
Pada saat ini, periksa juga apakah ada kerusakan dan jika ada
kerusakan, ganti dengan yang baru.
10. Cuci bagian interior casing (7) untuk memeriksa adanya kerusakan,
retakan atau adanya kontaminasi sehingga tidak memungkinkan
untuk mengidentifikasi lokasi pelampung (9), dan jika ditemukan
hal-hal tersebut, ganti casing dengan yang baru.
11. Pasang screen (8) pada water separator table.
12. Ganti O-ring (10) dengan yang baru.
13. Pasang water drain plug (4).
Tenaga putar pengencangan: 1.5 sampai 2.5 Nm (0.15 sampai
0.25 kgm, 1.1 sampai 1.8 lbft)
14. Letakkan pelampung (9) di dalam casing (7) sedemikian rupa
sehingga tidak miring, dan kemudian tuangkan ban bakar bersih
ke dalam casing secara perlahan-lahan.
15. Pasang casing (7) pada water separator table dan kencangkan
ring nut (6).
Tenaga putar pengencangan: 16 sampai 20 Nm (1.6 sampai 2.0
kgm, 11.6 sampai 14.5 lbft)
16. Hubungkan drain hose (2).
17. Apabila air intake plug (5) telah dikendorkan untuk meniriskan
bahan bakar, kencangkan saat ini.
Tenaga putar pengencangan: 8.0 sampai 12.0 Nm (0.8 sampai 1.2
kgm, 5.8 sampai 8.7 lbft)
18. Putar fuel valve (3) ke posisi “OPEN” (O).
19. Tutup inspection cover.

20. Ketika seluruh pekerjaan telah selesai, buang angin dari water separator dengan cara yang sama seperti ketika
mengganti fuel filter cartridge.
Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang “MENGGANTI CARTRIDGE FUEL FILTER
TAMBAHAN (HALAMAN 4-53)”,“MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI
FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.

4 - 44
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MEMERIKSA TAMBAHAN FUEL- FILTER DAN MEMBERSIHKAN CASING INTERIOR


(Khusus untuk mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar kurang baik)

! PERINGATAN
• Ketika mengeluarkan bahan bakar dari water separator, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli hasil tirisan dan hati jangan sampai bahan bakar tumpah. Bahan bakar yang tumpah dapat
mengakibatkan kebakaran, oleh karena itu bersihkan sampai betul-betul bersih.
• Bahan bakar dapat mengundang bahaya karena mudah terbakar. Jangan sekali-kali mendekatkan api ke
bahan bakar.

PEMBERITAHUAN
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan sistem bahan bakar, harus sangat hati-hati jangan sampai
ada kotoran atau debu masuk ke dalamnya. Jika ada kotoran atau debu disekitar sistem bahan bakar,
bersihkan sampai betul-betul bersih dengan menggunakan bahan bakar sebelum memulai pekerjaan.
• Untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam sistem bahan bakar, bersihkan semua kotoran
dan debu dari area sekitar sebelum memulai pekerjaan.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.

1. Buka cover (1).

2. Letakkan wadah di bawah drain hose (2) untuk menampung oli


yang dikeluarkan.
3. Putar fuel valve (3) ke posisi “SHUTOFF” (S).
4. Kendorkan water drain plug (4) untuk meniriskan bahan bakar di
dalam casing.
5. Jika bahan bakar tidak dapat tiris, buka water drain plug sampai
lepas (4).
6. Lepaskan sambungan drain hose (2).

4 - 45
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

7. Kendorkan ring nut (5) untuk membuka casing (6).


8. Lepaskan screen (6) dari bodi fuel filter, dengan menarik screen ke
arah bawah.
9. Cuci screen (6) dengan menggunakan bahan bakar bersih.
Pada saat ini, periksa juga apakah ada kerusakan dan jika ada
kerusakan, ganti dengan yang baru.
10. Cuci bagian interior casing (7) untuk memeriksa adanya kerusakan,
retakan atau adanya kontaminasi sehingga tidak memungkinkan
untuk mengidentifikasi lokasi pelampung (8), dan jika ditemukan
hal-hal tersebut, ganti casing dengan yang baru.
11. Pasang screen (6) pada bodi fuel filter.
12. Pasang water drain plug (4).
Tenaga putar pengencangan: 1.5 sampai 2.5 Nm (0.15 sampai
0.25 kgm, 1.1 sampai 1.8 lbft)
13. Letakkan pelampung (8) di dalam casing (6) sedemikian rupa
sehingga tidak miring, dan kemudian tuangkan ban bakar bersih
ke dalam casing secara perlahan-lahan.
14. Pasang casing (6) pada bodi fuel filter dan kencangkan ring nut
(5).
Tenaga putar pengencangan: 785 sampai 980 Nm (80 sampai 100
kgm, 578.6 sampai 723.3 lbft)
15. Hubungkan drain hose (2).
18. Putar fuel valve (3) ke posisi “OPEN” (O).
17. Tutup inspection cover.

18. Ketika seluruh pekerjaan telah selesai, buang angin dari water
separator dengan cara yang sama seperti ketika mengganti fuel
filter cartridge.

Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang “MENGGANTI CARTRIDGE FUEL FILTER
TAMBAHAN (HALAMAN 4-53)”,“MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI
FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.

4 - 46
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE


Untuk penjelasan lebih lanjut tentang item-item berikut, baca tentang “Pemeriksaan Sebelum Menghidupkan Mesin
(HALAMAN 3-112)” di bagian PENGOPERASIAN..
• Periksa coolant level, tambahkan coolant
• Kuras air dan endapan dari fuel tank
• Periksa air dan endapan di dalam water separator, kuras air
• Pemeriksaan Additional Water Separator dan Pengurasan Air dan Endapan
• Periksa level oli didalam tangki hidrolik, menambal oli
• Periksa level oli didalam engine oil pan, menambal oli
• Periksa level bahan bakar, menambah bahan bakar
• Periksa jalur kabel listrik
• Periksa tombol lampu kerja
• Periksa fungsi klakson

4 - 47
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 100 JAM

PELUMASAN
PEMBERITAHUAN
 Jika dihasilkan bunyi aneh dari titik pelumasan, lakukan pelumasan tanpa menimbang interval pelumasan.
 Lakukan pelumasan setiap 10 jam untuk 50 jam pertama pada mesin baru.
• Setelah mesin digunakan melakukan pekerjaan di dalam air, pastikan melumasi pin-pin yang basah.

1. Tempatkan mesin sesuai posisi yang ditunjukkan di sebelah


kanan, turunkan peralatan kerja ke tanah, lalu matikan engine.
2. Dengan menggunakan grease pump, pompakan grease melalui
grease fitting yang ditunjukkan dengan anak panah.
3. Setelah grease tersisi, bersihkan semua grease lama yang
terdorong keluar.

(1) Arm-Link coupling pin (1 tempat)


(2) Arm - Bucket coupling pin (1 tempat)

(3) Link coupling pin (2 tempat)


(4) Bucket cylinder rod pin (1 tempat)
(5) Bucket-Link coupling pin (1 tempat)

4 - 48
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 250 JAM

MENGECEK TINGGI PERMUKAAN ELEKTROLIT BATERAI


Lakukan prosedur ini sebelum mengoperasikan mesin.

! PERINGATAN
• Jangan menggunakan baterai jika level elektrolit baterai di bawah garis LOWER LEVEL. Hal ini akan
mempercepat penurunan mutu di bagian dalam baterai dan mengurangi umur pemakaian baterai. Selain
itu, dapat menyebabkan ledakan.
• Baterai menghasilkan gas mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan, jangan mendekatkan api atau
percikan api kedekat baterai.
• Elektrolit baterai berbahaya. Jika terkena mata atau kulit, cuci bersih dengan air yang banyak dan hubungi
dokter.

PEMBERITAHUAN
 Ketika menambah air aki, jangan sampai elektrolit baterai melebihi garis UPPER LEVEL. Jika ketinggian
elektrolit terlalu tinggi, dapat bocor dan menyebabkan kerusakan terhadap permukaan cat atau menjadikan
bagian-bagian lain berkarat.
 Ketika menambah air aki pada cuaca dingin, lakukan penambahan sebelum waktu kerja di pagi hari untuk
mencegah elektrolit membeku.

Periksa level elektrolit baterai sekurang-kurangnya satu bulan sekali


dan patuhi prosedur keselamatan dasar yang diberikan di bawah ini.
Buka pintu ruang baterai di sisi kiri mesin dan buka cover (1). Maka
bateai akan terlihat di sana.

Ketika Mengecek Level Elektrolit Dari Samping Baterai


Jika dimungkinkan mengecek tinggi permukaan elektrolit baterai dari
samping baterai, lakukan pengecekan sebagai berikut :
1. Gunakan kain basah untuk membersihkan daerah di sekitar garis
permukaan elektrolit dan peniksa apakah permukaan elektrolit ada
diantara ganis UPPER LEVEL (U.L) dan LOWER LEVEL (L.L).
Jika baterai dilap dengan kain kering, listrik statis yang timbul dapat
mengakibatkan kebakaran atau ledakan.

4 - 49
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

2. Jika permukaan elektorlit ada di bawah titik tengah antara garis U.L
dan L.L. tanggalkan cap (1) dan tambahkan air murni (misalnya air
aki yang dijual bebas) sampai ke garis U.L.
3. Setelah air aki ditambah, kencangkan penutup (2) erat-erat

PERHATIAN
Jika air aki diisi sampai melebihi garis U.L, gunakan pipet untuk
menurunkan permukaan elektrolit sampai garis U.L. Netralisir cairan
yang diambil tersebut dengan natrium bikarbonat (baking soda) lalu
siram dengan air atau minta petunjuk distributor Komatsu atau pabrik baterai.

Ketika Tidak Mungkin Mengecek Tinggi Permukaan Elektrolit Dan Samping Baterai
Jika tidak dimungkinkan mengecek tinggi permukaan elektrolit baterai
dari samping baterai, atau tidak ada tulisan UPPER LINE disamping
baterai, lakukan pengecekan sebagai berikut :
1. Buka cover baterai di bagian kiri bodi mesin.
2. Buka penutup (2) pada bagian atas baterai, lihat melalui lobang
pengisian air (3), dan periksa permukaan elektrolit. Jika elektrolit
tidak sampai ke sleeve (4), tambahkan air murni (misalnya air aki
yang dijual bebas), sehingga tinggi permukaan mencapai dasar
sleeve (garis UPPER LEVEL).
 (A) Level Yang Tepat: Level ektrolit sampai di batas bawah
sleeve, sehingga tegangan permukaan mengakibatkan
permukaan naik dan pelat terlihat melengkung.
 (B) Kurang: Level ektrolit tidak sampai di batas bawah
sleeve, sehingga pelat terlihat normal.
3. Setelah air aki ditambah, kencangkan penutup (2) erat-erat.

PERHATIAN
Jika air aki diisi sampai melebihi ujung bawah sleeve, gunakan pipet
untuk menurunkan permukaan elektrolit sampai garis U.L. Netralisir
cairan yang diambil tersebut dengan natrium bikarbonat (baking soda) lalu siram dengan air atau minta petunjuk
distributor Komatsu atau pabrik baterai..

Apabila Dimungkinkan Untuk Menggunakan Indikator Untuk Memeriksa Level Elektrolit


Jika dimungkinkan untuk menggunakan indikator untuk mengecek tinggi permukaan elektrolit, patuhi petunjuk yang
diberikan.

4 - 50
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGECEK, MENYETEL TEGANGAN COMPRRESSOR BELT A.C.

Pengecekan
Defleksi belt harus 6 sampai 9 mm (0,23 s/d 0,35 in.) ketika ditekan
dengan tenaga jari kira-kira 58,8N (6 kgf) pada suatu titik ditengah-
tengah (C) diantara drive pulley (B) dan compressor pulley (A).

Penyetelan
1. Lepas guard (1)

2. Kendorkan bolt (2) dan (3), lalu gerakkan kompresor (4) untuk
menyetelnya

PERHATIAN
Apabila bolt (2) dan (3) dikendorkan, kompresor (4) dapat
bergerak, dengan menggunakan posisi mounting bolt (2) sebagai
fulcrum.

3. Apabila posisi kompresor telah ditentukan, kencangkan bolt (2)


dan (3) untuk menahannya pada posisinya.

PEMBERITAHUAN
 Periksa masing-masing pulley apakah ada kerusakan, aus pada V-groove, dan aus pada V-belt. Secara
khusus, pastikan memeriksa bahwa V-belt tidak menyentuh bagian bawah V-groove.
 Apabila ada di antara hal-hal berikut yang terjadi, mintalah agar distributor Komatsu di wilayah Anda
mengganti belt dengan yang baru.
 Fan belt telah memanjang, sehingga menyisakan sedikit toleransi untuk penyetelan.
 Belt gumpal atau retak.
 Belt mengeluarkan bunyi selip atau berdecit.
 Ketika V-belt baru dipasang, setel ulang setelah 1 jam pengoperasian.

4 - 51
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DIDALAM SWING MACHINERY CASE,


MENAMBAH OLI
! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak masih sangat tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang
serius. Oleh karena itu, tunggu sampai mendingin dahulu sebelum memulai pekerjaan.

1. Keluarkan dipstick (G) dan bersihkan minyak yang melekat


dengan kain.
2. Masukkan seluruh dipstick (G) ke dalam guide
3. Bila dipstick (G) ditarik keluar, kalau tinggi permukaan oli ada
diantara tanda H dan L, berarti tinggi permukaan oli sudah betul.
4. Kalau minyak tidak sampai ke tanda (L) pada dipstick (G), buka
tutup lobang oil filter (F) dan tambah oli. Ketika menambah oli,
lepaskan dipstick (G).
5. Kalau tinggi permukaan oli melampaui tanda (H) pada dipstick
(G), kendorkan drain valve (P) dan keluarkan kelebihan oli.
 Tempatkan wadah untuk menampung oli dibawah dran valver
(P) sebelum mengeluarkan oli.

Untuk penjelasan lebih lanjut, baca tentang “MENGGANTI OLI DI


DALAM SWING MACHINERY CASE (HALAMAN 4-69)”.

6. Setelah mengecek tinggi permukaan oli atau menambah oli,


masukkan dipstick (G) ke dalam lobangnya dan pasang penutup
oil filter (F).

4 - 52
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI CARTRIDGE FUEL FILTER TAMBAHAN


(Khusus untuk mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar kurang baik)

! PERINGATAN
• Ketika mengeluarkan bahan bakar dari water separator, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli hasil tirisan dan hati jangan sampai bahan bakar tumpah. Bahan bakar yang tumpah dapat
mengakibatkan kebakaran, oleh karena itu bersihkan sampai betul-betul bersih.
• Bahan bakar dapat mengundang bahaya karena mudah terbakar. Jangan sekali-kali mendekatkan api ke
bahan bakar.

PEMBERITAHUAN
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan sistem bahan bakar, harus sangat hati-hati jangan sampai
ada kotoran atau debu masuk ke dalamnya. Jika ada kotoran atau debu disekitar sistem bahan bakar,
bersihkan sampai betul-betul bersih dengan menggunakan bahan bakar sebelum memulai pekerjaan.
• Untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam sistem bahan bakar, bersihkan semua kotoran
dan debu dari area sekitar sebelum memulai pekerjaan.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.

• Siapkan wadah untuk menampung oli
• Siapkan sebuah kunci berukuran 24mm

1. Buka cover (1).

2. Letakkan wadah di bawah drain hose (2) untuk menampung oli


yang dikeluarkan.
3. Putar fuel valve (3) ke posisi “SHUTOFF” (S).
4. Kendorkan water drain plug (4) untuk meniriskan bahan bakar di
dalam casing.
5. Jika bahan bakar tidak dapat tiris, buka water drain plug sampai
lepas (4).
6. Lepaskan sambungan drain hose (2).

4 - 53
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

7. Kendorkan ring nut (5) untuk membuka casing (6).


8. Lepaskan screen (6) dari bodi fuel filter, dengan menarik screen ke
arah bawah.
9. Cuci screen (6) dengan menggunakan bahan bakar bersih.
Pada saat ini, periksa juga apakah ada kerusakan dan jika ada
kerusakan, ganti dengan yang baru.
10. Keluarkan filter (9) dari bodi fuel filter.
11. Cuci bagian interior casing (7) untuk memeriksa adanya kerusakan,
retakan atau adanya kontaminasi sehingga tidak memungkinkan
untuk mengidentifikasi lokasi pelampung (8), dan jika ditemukan
hal-hal tersebut, ganti casing dengan yang baru.
12. Ganti filter (9) dengan yang baru, masukan kembali ke bodi fuel
filter (7) secara berhati-hati sedemikian rata. Gunakan selalau
parts asli Komatsu.
13. Pasang screen (6) pada bodi fuel filter.
14. Pasang water drain plug (4).
Tenaga putar pengencangan: 1.5 sampai 2.5 Nm (0.15 sampai
0.25 kgm, 1.1 sampai 1.8 lbft)
15. Letakkan pelampung (8) di dalam casing (6) sedemikian rupa
sehingga tidak miring, dan kemudian tuangkan ban bakar bersih
ke dalam casing secara perlahan-lahan.
16. Pasang casing (6) pada bodi fuel filter dan kencangkan ring nut
(5).
Tenaga putar pengencangan: 785 sampai 980 Nm (80 sampai 100
kgm, 578.6 sampai 723.3 lbft)
17. Hubungkan drain hose (2).
18. Putar fuel valve (3) ke posisi “OPEN” (O).
19. Tutup inspection cover.
20. Ketika seluruh pekerjaan telah selesai, buang angin dari water
separator dengan cara yang sama seperti ketika mengganti fuel
filter cartridge.

4 - 54
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 500 JAM


Perawatan untuk servis setiap 100 dan 250 jam sebaiknya dilakukan pada saat yang sama.

PELUMASAN
PEMBERITAHUAN
 Jika dihasilkan bunyi aneh dari titik pelumasan, lakukan pelumasan tanpa menimbang interval pelumasan.
 Lakukan pelumasan setiap 10 jam untuk 50 jam pertama pada mesin baru. Juga lakukan pelumasan setiap
250 jam dan 500 jam pada mesin baru.
• Setelah mesin digunakan melakukan pekerjaan di dalam air, pastikan melumasi pin-pin yang basah.
• Ketika melakukan pekerjaan berat, misalnya pengoperasian hydraulic breaker, lakukan pelumasan setiap
100 jam.

1. Tempatkan mesin sesuai posisi yang ditunjukkan di sebelah


kanan, turunkan peralatan kerja ke tanah, lalu matikan engine.
2. Dengan menggunakan grease pump, pompakan grease
melalui grease fitting yang ditunjukkan dengan anak panah.
3. Setelah grease tersisi, bersihkan semua grease lama yang
terdorong keluar.

(1) Boom cylinder foot pin (2 tempat)

(2) Boom foot pin (2 tempat)


(3) Boom cylinder rod end pin (2 tempat)
(4) Arm cylinder foot pin (1 tempat)

4 - 55
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

(5) Boom - Arm coupling pin (1 tempat)


(6) Arm cylinder rod end (1 tempat)
(7) Bucket cylinder foot pin (1 tempat)

PELUMASAN SWING CICLE


1. Turunkan blade ke tanah.
2. Dengan menggunakan grease pump, pompakan grease melalui
grease fitting yang ditunjukkan dengan anak panah. (2 tempat)
3. Setelah grease tersisi, bersihkan semua grease lama yang
terdorong keluar.

4 - 56
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI OLI DI DALAM ENGINE OIL PAN, MENGGANTI CARTRIDGE FILTER OLI MESIN

! PERINGATAN
Segera setelah engine dimatikan, komponen-komponen mesin dan oli masih sangat panas, dan dapat
menyebabkan cedera bakar. Oleh karena itu, tunggu agar menjadi dingin dulu sebelum memulai pekerjaan.

• Kapasitas pengisian: 16 liter (4.23 US gal)


• Siapkan sebuah kunci filter.

1. Buka inspection cover dari undercover yang berada tepat di


bawah drain plug (P) di bawah mesin, lalu letakkan wadah untuk
menampung oli.
2. Agar Anda tidak terkena percikan oli yang dikuras, turunkan lever
pada drain valve (P) perlahan-lahan, kuras oli, lalu naikkan lever
tersebut untuk menutup valve.

3. Buka cover di kanan belakang, kemudian gunakan sebuah kunci


filter untuk memutar filter cartridge (1) ke kiri untuk membukanya.

4. Bersihkan filter holder, isi filter cartridge yang baru dengan oli bersih, olesi permukaan uliran dan packing filter
cartridge baru dengan oli bersih (atau olesi secara tipis dengan grease), kemudian pasang ke filter holder.

PERHATIAN
Periksa bahwa tidak ada packing lama yang menempel pada filter holder. Jika ada packing lama yang menempel pada
filter, maka akan menyebabkan oli bocor.
5. Ketika memasang, kencangkan sampai permukaan packing menyentuh permukaan seal dari filter holder, kemudian
kencangkan lagi 3/4 sampai 1 putaran.

4 - 57
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

6. Setelah mengganti filter cartridge, buka engine hood dan


tambahkan oli mesin melalui oil filler port (F) sampai antara tanda
H dan L pada dipstick (G).
7. Jalankan engine pada kecepatan idle sebentar, kemudian matikan
engine dan periksa lagi bahwa ketinggian oli ada antara tanda
H dan L pada dipstick (G). Untuk penjelasan lebih lanjut, baca
tentang “Memeriksa Level Oli di dalam Engine Oil Pan, Menambah
Oli (HALAMAN 3-119)”.
8. Pasang undercover (1).

4 - 58
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE

! PERINGATAN
• Segera setelah engine dimatikan, temperatur semua parts-nya masih sangat panas. Oleh karena itu, tunggu
agar menjadi dingin sebelum memulai mengganti filter.
• Dihasilkan tekanan tinggi di dalam sistem pipa bahan bakar engine ketika engine hidup.
• Saat mengganti filter, tunggu sedikitnya 30 detik setelah mematikan engine agar tekanan internal turun
sebelum mengganti filter.
• Jangan mendekatkan ke api.

PEMBERITAHUAN
• Cartridge-catridge filter bahan bakar asli Komatsu menggunakan filter khusus yang kemampuan
penyaringannya sangat efisien. Ketika mengganti filter cartridge, selalu gunakan part Komatsu yang asli.
• Sistem rail fuel injection yang umum digunakan pada mesin ini terdiri dari komponen-komponen yang
lebih presisi dibanding injection pump dan nozzle konvensional.
Jika digunakan part selain filter cartridge Komatsu asli, debu atau kotoran dapat masuk dan menyebabkan
masalah dengan sistem injeksi. Jangan sekali-kali menggunakan parts substitusi.
• Ketika melakukan pemeriksaan atau perawatan sistem bahan bakar, berikan perhatian lebih besar dari
biasanya terhadap masuknya kotoran. Jika ada kotoran yang menempel pada bagian manapun, gunakan
bahan bakar untuk membersihkannya.

 Siapkan sebuah wadah untuk menampung oli


 Siapkan sebuah kunci filter

1. Putar katup (1) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi


CLOSE (S).

2. Buka cover di sebelah kanan mesin.


3. Letakkan wadah untuk menampung oli di bawah prefilter cartridge.
4. Kendorkan drain valve (2), lalu kuras semua air dan endapan di dalam semua transparent cap (3) dan juga bahan
bakar yang terakumulasi di dalam filter cartridge (4).
5. Buka konektor (5). Bungkus konektor yang telah dilepas dengan
kantong vinyl untuk mencegah masuknya air.
6. Dengan menggunakan kunci filter, putar penutup transparan (3)
ke kiri untuk melapasnya. (Tutup ini akan digunakan lagi)

4 - 59
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

(Mesin dengan spesifikasi pengaturan bahan bakar kurang baik)

7. Dengan menggunakan kunci filter, putar cartridge (4) ke kiri untuk


melepasnya.
8. Pasang penutup transparan (3) ke bagian bawah filter cartridge
baru.
(Ketika melakukan hal ini, selalu ganti O-ring (6).)
9. Pada saat memasang, oleskan oli ke permukaan packing dan
dekatkan permukaan packing sampai menyentuh permukaan seal
dari filter cartridge (4) dan kemudian kencangkan 1/4- 1/2 putaran.
Jika penutup transparan dikencangkan terlalu berlebihan, O-ring dapat rusak, dan hal ini akan menyebabkan bahan
bakar bocor.Jika tidak dikecangkan secara cukup, bahan bakar akan bocor melalui celah pada O-ring. Selalu
pastikan mengencangkan cartridge sampai sudut yang telah ditentukan.
10. Bersihkan filter holder, isi filter cartridge yang baru dengan bahan bakar bersih, lapisi permukaan packingnya tipis-
tipis dengan oli, kemudian pasang ke filter holder.

PEMBERITAHUAN
• Ketika menambahkan bahan bakar, jangan melepas cap (B).
Selalu tambahkan bahan bakar dari 8 lobang kecil (A) yang
ada pada sisi yang kotor.
• Setelah menambahkan bahan bakar, buka cap (B) dan pasang
filter bahan bakar.
• Selalu isi dengan bahan bakar yang bersih. Hati-hati jangan
sampai ada kotoran atau debu masuk ke dalam bahan bakar.
Secara khusus, bagian tengah adalah sisi yang bersih, oleh
karena itu jangan membuka cap (B) ketika menambahkan
bahan bakar. Hati-hati jangan sampai ada kotoran atau debu
masuk ke dalam bagian tengah di sisi yang bersih tersebut.
11. Pada saat memasang, kencangkan sampai permukaan packing menyentuh permukaan seal pada filter holder,
kemudian kencangkan 3/4 putaran.
Jika filter cartridge dikecangkan berlebihan, maka packingnya akan rusak dan hal ini akan menyebabkan bahan
bakar bocor. Jika filter cartridge terlalu kendor, bahan bakar juga akan bocor dari packing, oleh karena itu selalu
kencangkan dengan kekuatan yang benar.
• Ketika mengencangkan menggunakan kunci filter, harus sangat hati-hati jangan sampai filter penyok atau
rusak.
12. Pastikan bahwa drain plug (2) dikencangkan kuat-kuat.
13. Buka kantong vinyl yang membungkus konektor (5), kemudian hubungkan konektor (5).
PERHATIAN
• Jika air masuk pada konektor (5), maka sensor mungkin tidak
berfungsi dan monitor water separator akan menyala. Ketika
melepas konektor (5), harus sangat hati-hati jangan sampai ada
air masuk ke konektor.
• Jika air masuk ke konektor (5), keringkan sampai betul-betul
kering sebelum menghubungkannya.
14. Putar valve (1) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi
OPEN (O).

4 - 60
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

15. Setelah selesai mengganti filter cartridge (4), lakukan operasi pembuangan angin.

Buang angin dengan cara sebagai berikut:


16. Isikan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar (sampai posisi dimana pelampung di titik tertinggi).
17. Kendorkan knob feed pump (7), tarik keluar, lalu popakan masuk dan keluar sampai gerakannya menjadi berat.

PERHATIAN
 Tidak perlu membuka plug di atas fuel prefilter dan fuel main filter.
 Setelah engine kehabisan bahan bakar, gunakan prosedur yang sama untuk mengoperasikan feed pump (7) dan
membuang udara.

18. Setelah selesai membuang udara, tekan ke dalam knob dari feed pump (7) dan kencangkan..
19. Setelah mengganti filter cartridge, hidupkan engine dan kemudian jalankan selama sekitar 10 menit pada kecepatan
Low idle (MIN).
Periksa bahwa tidak ada bahan bakar bocor dari permukaan filter seal dan tranparent cap mounting. Jika bahan
bakar bocor, periksa kekencangan filter cartridge.
Jika masih ada bahan bakar yang bocor, ulangi Langkah 1 sampai 7 untuk melepas filter cartridge, dan jika rusak
atau ada benda asing yang menempel pada permukaan packing, ganti dengan cartridge baru dan ulangi Langkah
8 sampai 19 untuk memasangnya.

PERHATIAN
kadang-kadang masih ada udara tertinggal di dalam water separator (3) setelah pembuangan udara, tetapi engine
dapat dihidupkan dengan mengoperasikan feed pump (7) sampai gerakannya menjadi berat. Udara yang tertinggal
tersebut akan keluar dengan sendirinya ketika water separator dibiarkan apa adanya selama beberapa saat setelah
engine dimatikan.

MENGECEK TINGGI PERMUKAAN GREASE SWING PINION, MENAMBAH GREASE


 Sediakan scale.
1. Lepaskan bolt (1) (2 buah bolt) yang ada di puncak revolving
frame dan lepas cover (2).

2. Masukkan scale (3) ke dalam grease melalui lobang pemeriksaan


(A). Periksa bahwa ketinggian grease (S) di bagian yang melewati
pinion paling tidak 4mm (0,158 inci). Tambah grease kalau kurang.
3. Periksa apakah grease berwarna putih susu. Jika warnanya putih
susu, maka perlu mengganti grease. Hubungi distributor Komatsu.
Jumlah seluruh grease adalah 10,5 liter (2,77 US gal)
4. Pasang cover (2) dengan bolt (1).

4 - 61
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MEMBERSIHKAN DAN MEMERIKSA RADIATOR FINS, OIL COOLER FINS, AFTER COOLER
FINS, FUEL COOLER FINS, DAN AIR CONDITIONER CONDENSER FINS (khusus mesin yang
dilengkapi dengan air conditioner)

! PERINGATAN
Kalau udara terkompresi, air bertekanan tinggi, atau uap langsung mengenai tubuh Anda, atau kotoran tersembur oleh udara
terkompresi air bertekanan tinggi, atau uap ada bahaya akan menimbulkan cedera serius. Pakai selalu kacamata pengaman,
masker debu, atau peralatan pelindung lain.

PERHATIAN
Bila menggunakan udara terkompresi untuk membersihkan, semprotkan dengan jarak yang cukup cukup
aman agar tidak merusak fin. Kalau fin rusak, air akan bocor dan mengakibatkan overheating. Di tempat kerja
yang berdebu, lakukan pemeriksaan fins tiap hari, terlepas dari waktu perawatan.

1. Buka engine hood (1)

2. Kendorkan nut (3) dan tarik net (2) keatas.


3. Setelah net (2) ditarik keatas, bersihkan net.
(Pasang lagi sesuai Langkah 7)
4. Periksa bagian depan dan belakang radiator fin (5), oil cooler fin
(4), after-cooler fin (6), airconditioner condenser fins (7) dan fuel
cooler fins (8). Jika ada kotoran, debu daun kering dsb. Kalau ada,
semprot dengan udara terkompresi sampai bersih.
Selain udara terkompresi, uap atau air dapat juga digunakan. Akan
tetapi, ketika melakukan powerful steam cleaning (pencuci mesin
bertekanan tinggi) terhadap peralatan heat exchange (radiator,
oil cooler, aftercooler, fuel cooler, air conditioner condenser), jaga
jarak yang cukup dari mesin ketika melakukan pengoperasian.
Jika steam cleaning (pencuci mesin bertekanan tinggi) dilakukan
pada jarak dekat, ada bahaya bahwa internal fins dari peralatan
heat exchange dapat melengkung, dan hal ini akan menyebabkan
lebih cepat tersumbat dan patah.
5. Periksa selang karet. Ganti dengan yang baru, kalau hose sudah
retak-retak atau keras karena sudah lama dipakai. Periksa juga
hose clamp kalau ada yang kendor.

4 - 62
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

6. Lepaskan undercover (9) dan semprot untuk menyingkirkan


kotoran, debu, daun-daun hasil pembersihan ke luar.

7. Masukkan net (2) yang telah bersih ke tempatnya semula dan


kencangkan dengan nut (3).

 Kencangkan nut (3) sampai nut tersebut menahan net (2) ke


bawah.

4 - 63
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MEMBERSIHKAN FILTER FRESH/RECIRC AIR CONDITIONER


! PERINGATAN
Jika udara terkompresi menjadikan debu dan kotoran berhamburan kemana-mana, ada bahaya cidera. Pakailah
selalu peralatan pelindung seperti kaca mata pelindung dan masker.

PEMBERITAHUAN
Sebagai pedoman, filters harus dibersihkan setiap 500 jam, tetapi di tempat kerja yang berdebu, filter harus
lebih sering dibersihkan.

PERHATIAN
Jika filter menjadi tersumbat, aliran udara akan berkurang, dan akan timbul bunyi tidak normal dari unit air conditioner.

Membersihkan Recirculated Air Filter (jika terpasang)


1. Lepaskan wing bolt (1) dari inspection window disebelah kiri bawah
belakang pada bagian dalam cab operator, kemudian keluarkan
recirculated air filter.
2. Bersihkan filter tersebut dengan udara terkompresi. Jika ada oli
yang melekat di filter, atau jika filter sangat kotor, cuci filter dengan
menggunakan zat netral. Setelah membilasnya di dalam air,
keringkan sampai betul-betul kering sebelum menggunakannya
lagi. Ganti filter dengan part yang baru setiap tahun. Jika
penyumbatan pada filter tidak dapat dibersihkan dengan
meniupkan udara atau mencucinya di dalam air, filter harus segera
diganti.
• Filter RECIRC harus dipasang menghadap ke arah yang
tepat. Pasang filter sedemikian rupa sehingga bagian yang
menonjol menghadap depan mesin.

Membersihkan Fresh Air Filter


1. Gunakan kunci tombol start untuk membuka cover (2) di kiri
belakang cab operator, kemudian buka cover (2) dengan tangan
dan lepaskan filter (3) didalam cover.
2. Bersihkan filter dengan udara terkompresi. Jika ada minyak pada
filter, atau jika filter sangat kotor, cuci dengan zat yang netral.
Setelah membilasnya di dalam air, keringkan sampai betul-betul
kering sebelum menggunakannya lagi. Ganti filter dengan part
yang baru setiap tahun. Jika penyumbatan pada filter tidak dapat
dibersihkan dengan menyemprotkan udara atau mencucinya di
dalam air, filter harus segera diganti.
3. Setelah membersihkan, kembalikan filter (3) ke posisi semula
dan tutup covernya. Gunakan kunci tombol start untuk mengunci
cover. Jangan lupa mencabut kunci tombol start.

4 - 64
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PERHATIAN
• Fresh filter harus dipasang menghadap ke arah yang tepat. Ketika
memasang, masukkan ujung panjang (L) dari filter (3) ke dalam
filter case terlebih dahulu. Jika ujung pendek (S) dipasang terlebih
dahulu, maka cover (2) tidak akan bisa menutup.

4 - 65
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGGANTI BREATHER ELEMENT DIDALAM TANGKI HIDROLIK


! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.

• Ketika membuka oil filter cap, putar pelan-pelan untuk membebaskan tekanan internal, lalu buka dengan
hati-hati.

1. Buka penutup (cap) filter oli (F) di atas tangki hidrolik.

2. Ganti filter element (1) di dalam cap.

4 - 66
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DIDALAM FINAL DRIVE CASE,


MENAMBAH OLI

! PERINGATAN
 Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
 Jika masih ada sisa tekanan di dalam case, oli atau plug dapat terlontar ke luar. Kendorkan plug perlahan-
lahan untuk membuang tekanan.
 Jangan berdiri di depan plug ketika mengendorkan plug.

• Persiapkan alat pegangan.


1. Atur sedemikian sehingga tanda TOP ada di atas dan tanda
UP serta plug (P) tegak lurus permukaan tanah.
2. Lepaskan plug (F) dengan menggunakann alat pegangan.
Ketika ketinggian oli mencapai suatu titik 10 mm (0.4 in) di
bawah bagian bawah lobang plug, berarti jumlah oli yang
tepat telah ditambahkan.
3. Jika ketinggian oli terlalu rendah, pasang plug (F), operasikan
travel lever, dan gerakkan maju atau mundur untuk memutar
sprocket 1 putaran. Kemudian ulangi Langkah 2 untuk
memeriksa lagi.
4. Jika tinggi permukaan oli rendah, tambahkan oli melalui
lobang plug (F). Tambahkan oli sampai oli meluap dari lobang
plug (F).
5. Setelah diperiksa, pasang plug (F).
Tenaga putar pengencangan untuk plug (F): 58.6 sampai
78.4 Nm (6 sampai 6 kgm, 43.4 sampai 57.8 lbft)

PERHATIAN
Terdapat 2 buah plug (F). Tambahkan oli melalui salah satu plug
yang lebih mudah untuk mengisi oli dan melalui mana tidak ada
gear internal yang dapat terlihat.

4 - 67
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 1000 JAM


Perawatan untuk servis setiap 100, 250 dan 500 jam sebaiknya dilakukan pada saat yang sama.

MENGGANTI HYDRAULIC OIL FILTER ELEMENT

! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini
• Ketika membuka oil filter cap, putar pelan-pelan untuk membebaskan tekanan internal, lalu buka dengan
hati-hati.

PERHATIAN

Jika mesin dilengkapi dengan hydraulic breaker, oli hidrolik akan lebih cepat menurun mutunya dibanding
selama operasi bucket normal. Untuk keterangan lebih rinci, baca tentang “INTERVAL WAKTU PERAWATAN
UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)” bila melakukan perawatan.

1. Letakkan peralatan kerja di tanah yang keras dan datar dengan


postur perawatan seperti terlihat didalam gambar, lalu turunkan
peralatan kerja ke tanah dan matikan engine.

2. Lepaskan cap dari oil filter (F) dan bebaskan tekanan didalam
sistem.
3. Kendorkan 6 bolt, kemudian lepas cover (1). Ketika melakukan
hal ini cover mungkin melayang keluar didorong tenaga spring (2).
Tekan cover bila menanggalkan bolt.
4. Setelah meningalkan spring (2), valve (3) dan strainer (4) keluarkan
element (5).
• Periksa kotoran didasar filter case dan bersihkan kalau ada.
Hati-hati kotoran jangan sampai masuk ke dalam tangki
hidrolik.
5. Bersihkan parts yang telah ditanggalkan didalam minyak pencuci.
6. Pasang element baru di tempat dimana element lama (5) dipasang
7. Pasang valve (3), strainer (4) dan spring (2) di atas element.
8. Letakkan cover (1) di tempatnya, tekan kebawah dengan tangan,
dan pasang cover dengan mounting bolt.
9. Pasang oil filler cap dan pasang cover.
10. Untuk melakukan pembuangan angin, hidupkan engine sesuai
dengan ketentuan didalam “MENSTART ENGINE (HALAMAN
3-132)”, dan jalankan engine pada kecepatan low idle selama 10
menit.
11. Matikan engine.

4 - 68
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI OLI DI DALAM SWING MACHINERY CASE

! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Oleh
karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.

• Kapasitas isi ulang : 4,5 liter (1,19 US gal.)


1. Buka cover (A) dari lobang inspeksi.

2. Letakkan sebuah wadah di bawah drain valve (P) di bawah body


mesin untuk menampung oli.
3. Kendorkan drain valve (P), keluarkan oli lalu kencangkan lagi
drain valve.

PERHATIAN
 Jika oli membentuk benang tipis, tidak ada masalah jika menghentikan prosedur pengurasan.
 Pada temperatur dingin, lakukan swing peralatan kerja untuk sedikit menaiikan temperatur oli sebelum memulai
pekerjaan menguras oli. Akan tetapi, jangan sekali-kali melakukan swing peralatan kerja selama pekerjaan
pengurasan sedang dilakukan. Hal ini akan menyebabkan kerusakan mesin swing.
4. Buka penutup (cap) filter oli (F), lalu tambahkan oli sesuai kebutuhan melalui filter oli (F).
5. Periksa ketinggian oli. Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DI DALAM
SWING MACHINERY CASE, MENAMBAH OLI (HALAMAN 4-52)”.

4 - 69
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DIDALAM DAMPER CASE, MENAMBAH OLI

! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Oleh
karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.

PERHATIAN

Parkir mesin di tanah yang datar dan matikan engine. Setelah menunggu 30 menit setelah engine dimatikan,
periksa tinggi permukaan oli.

1. Buka pintu di sisi kiri mesin.

2. Lepaskan plug (P) dan periksa apakah oli ada dekat dasar lobang
plug. Kalau permukaan oli rendah, lepas plug (F) dan tambahkan
oli melalui oil melalui plug (F) filler port sampai bagian bawah
lobang plug (G).

PERHATIAN

Kalau permukaan oli terlalu tinggi, keluarkan oli sampai tingginya


sesuai dengan yang ditentukan untuk menghindari overheating.

3. Pasang plug (G) dan (F).

4. Tutup kembali pintu.

4 - 70
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE

! PERINGATAN
• Segera setelah engine dimatikan, semua parts-nya masih sangat panas. Oleh karena itu, tunggu agar
menjadi dingin dulu sebelum mengganti filter.
• Dihasilkan tekanan tinggi di dalam sistem piping bahan bakar engine ketika engine hidup.
Saat mengganti filter, tunggu sedikitnya 30 detik setelah mematikan engine agar tekanan internal turun
sebelum mengganti filter.
• Jangan mendekatkan api.

PEMBERITAHUAN
• Cartridge-catridge filter bahan bakar asli Komatsu menggunakan filter khusus yang kemampuan
penyaringannya sangat efisien. Ketika mengganti filter cartridge, selalu gunakan part Komatsu yang asli.
• Sistem rail fuel injection yang umum digunakan pada mesin ini terdiri dari komponen-komponen yang
lebih presisi dibanding injection pump dan nozzle konvensional.
Jika digunakan part selain filter cartridge Komatsu asli, debu atau kotoran dapat masuk dan menimbulkan
masalah dengan sistem injeksi. Jangan sekali-kali menggunakan parts subtitusi.
• Ketika melakukan pemeriksaan atau perawatan sistem bahan bakar, berikan perhatian lebih dari biasanya
terhadap masuknya kotoran. Jika kotoran menempel pada bagian manapun, gunakan bahan bakar untuk
mencucinya hingga bersih.

 Siapkan wadah untuk menampung oli yang dikuras.


 Siapkan sebuah kunci filter

1. Putar katup (1) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi


CLOSE (S).

2. Buka cover di sisi kanan mesin.


3. Letakkan wadah di bawah filter cartridge untuk menampung bahan
bakar.
4. Dengan menggunakan sebuah kunci filter, putar filter cartridge (2)
ke kiri untuk melepaskannya.
5. Bersihkan filter head, lapisi permukaan packing filter cartridge
baru dengan oli tipis-tipis, kemudian pasang filter cartridge ke filter
head.

4 - 71
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

(Mesin-mesin spesifikasi pengaturan bahan bakarnya kurang bagus)

 Ganti inner seal (3) dengan yang baru.

PEMBERITAHUAN
• Jangan mengisi filter cartridge baru dengan bahan bakar.
• Buka cap (B) dan pasang filter cartridge.

6. Ketika memasang, kencangkan sampai permukaan packing


menyentuh permukaan seal dari filter head, kemudian kencangkan 3/4 putaran.
Jika filter cartridge dikencangkan berlebihan, maka packing akan rusak dan hal ini akan menyebabkan bahan
bakar bocor. Jika filter cartridge terlalu kendor, bahan bakar juga akan bocor dari packing, oleh karena itu selalu
kencangkan dengan kekuatan yang tepat.
7. Putar valve (1) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi OPEN (O).
8. Setelah selesai mengganti filter cartridge (2), buang angin yang terperangkap di dalamnya.
Buang angin dengan cara sebagai berikut:
9. Isikan bahan bakar (sampai posisi dimana pelampung di titik tertinggi).
10. Kendorkan knob feed pump (4), tarik keluar, lalu pompakan masuk dan keluar sampai gerakannya menjadi berat.

PERHATIAN
 Tidak perlu membuka plug di atas fuel prefilter dan fuel main
filter.
 Setelah engine kehabisan bahan bakar, gunakan prosedur yang
sama untuk mengoperasikan feed pump (4) dan membuang
udara.

11. Tekan ke dalam knob dari feed pump (4) dan kencangkan.

4 - 72
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

12. Setelah mengganti filter cartridge, hudupkan engine dan jalankan pada kecepatan Low idle (MIN) selama 10 menit.
Periksa apakah ada oli yang bocor pada permukaan sealing filter. Jika ternyata bocor, periksa kondisi kekencangan
filter cartridge. Jika masih bocor, ulangi proses pada langkah 1 sampai 4 untuk melepas filter cartridge, dan jika
rusak atau ada benda asing yang tersangkut, ganti dengan cartridge baru dan ulangi proses pada langkah 5
sampai 12 untuk memasangnya.

PERHATIAN
Kadang-kadang masih ada udara tertinggal di dalam water separator setelah pembuangan udara, tetapi engine dapat
dihidupkan dengan mengoperasikan feed pump (4) sampai gerakannya menjadi berat. Udara yang tertinggal tersebut
akan keluar dengan sendirinya ketika water separator dibiarkan apa adanya selama beberapa saat setelah engine
dimatikan.

4 - 73
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGECEK SEMUA TITIK PENGENCANGAN KLEM-KLEM PIPA KNALPOT


Hubungi distributor Komatsu agar memeriksa kekencangan klem-klem antara air cleaner - turbocharger - aftercooler
– engine.

MEMERIKSA KETEGANGAN FAN BELT DAN MENGGANTI FAN BELT


Dibutuhkan alat khusus untuk pemeriksaan dan mengganti fan belt. Hubungi distributor Komatsu untuk meminta agar
melakukan pemeriksaan dan penggantian.

PERHATIAN
Penyetel tegangan fan belt otomatis yang terpasang, “Auto Tensional Fan Belt”, menyediakan penyetelan defleksi belt.

MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM ACCUMULATOR (untuk


breaker)
(jika dilengkapi)
Dibutuhkan alat khusus untuk pemeriksaan dan pengisian dengan gas nitrogen.
Hubungi distributor Komatsu agar melakukan pemeriksaan dan mengisi akumulator.

4 - 74
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 2000 JAM


Perawatan untuk servis setiap 100, 250, 500 dan 1000 jam sebaiknya dilakukan pada saat yang sama.

MENGGANTI OLI DI DALAM FINAL DRIVE CASE

! PERINGATAN
 Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
 Jika masih ada sisa tekanan di dalam case, oli atau plug dapat terlontar ke luar. Kendorkan plug perlahan-
lahan untuk membuang tekanan.
 Jangan berdiri di depan plug ketika mengendorkan plug.

• Kapasitas penggantian oli: 3.3 l (0.87 US gal) (kanan maupun kiri):


• Persiapkan alat pegangan.

1. Atur sedemikian sehingga tanda TOP ada di atas dan tanda UP


serta plug (P) tegak lurus permukaan tanah.
2. Letakkan wadah di bawah plug (P) untuk menampung minyak.
3. Lepaskan plug (P) dan (F) dengan alat pegangan dan keluarkan
minyak.

PEMBERITAHUAN
Periksa semua 0-ring didalam plug kalau-kalau ada yang rusak.
Kalau perlu ganti dengan yang baru

4. Kencangkan plug (P)


5. Tambahkan oli melalui lobang plug (F).
6. Kalau minyak melimpah dari lobang plug (F), pasang plug (F)
Tenaga putar pengencangan plug (P) dan (F):
58.8 sampai dengan 78.5 Nm (6 sampai dengan 8 kgm, 43.3
sampai 57.9 lbft)

PEMBERITAHUAN
Plug (F) ada 2 buah. Tambahkan oli melalui salah satu plug yang
lebih mudah untuk mengisi minyak dan melalui mana tidak terlihat
gear bagian dalam.

4 - 75
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MEMBERSIHKAN HYDRAULIC TANK STRAINER

! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.

1. Buka penutup dari oil filler (F), dan bebaskan tekanan internal
2. Kendorkan 6 buah bolt, lalu lepas cover (1). Ketika mengerjakan
ini, cover mungkin terpental karena tenaga dorongan spring (2).
Tekan cover ketika menanggalkan bolt.

3. Tahan bagian atas rod (3), dan tarik untuk tanggalkan spring (2)
dan strainer (4).

4. Bersihkan kotoran yang menempel pada strainer (4), lalu cuci


strainer didalam minyak diesel atau minyak pencuci. Jika strainer
rusak, ganti dengan yang baru.

5. Ketika memasang, masukkan strainer (4) ke dalam bagian tangki


yang menonjol (5), lalu pasang.

6. Pasanglah sedemikian rupa sehingga bagian yang menonjol


pada dasar cover (1) menahan spring (2), kemudian kencangkan
dengan bolt.

4 - 76
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM AKUMULATOR (UNTUK


CONTROL CIRCUIT)

! PERINGATAN
Akumulator bersisi gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu kesalahan penanganan dapat menyebabkan
ledakan, yang akan mengakibatkan cidera serius atau kematian. Ketika menangani akumulator, selalu patuhi
petunjuk berikut ini.
• Tekanan di dalam sistem hidrolik tidak dapat ditiadakan secara sepurna. Ketika melepas peralatan hidrolik,
jangan berdiri di arah semburan oli ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, kendorkan bolts perlahan-
lahan ketika melakukan pekerjaan.
• Jangan membongkar akumulator.
• Jangan mendekatkan api atau memusnahkan akumulator dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau memotongnya dengan gas cut.
• Jangan menghantamkan akumulator atau mengguling-gulingkan atau terkena benturan.

PEMBERITAHUAN
Jika tekanan muatan gas nitrogen di dalam akumulator rendah dan tetap terus dioperasikan, makan akan
menjdi tidak mungkin membuang sisa tekanan di dalam sistem hidrolik jika terjadi kegagalam pada mesin.

FUNGSI AKUMULATOR
Akumulator menyimpan tekanan di dalam control circuit-nya. Meskipun
mesin sudah dimatikan, control circuit masih dapat dioperasikan,
sehingga tindakan-tindakan berikut dimungkinkan.
• Jika control levers dioperaikan pada arah untuk menurunkan
lower peralatan kerja, dimungkinkan bagi peralatan kerja untuk
turun sendiri karena beratnya sendiri.
• Tekanan di dalam sistem hidrolik dapat dilepaskan.

Akumulator dipasang di posisi yang ditunjukkan pada gambar di


sebelah kanan.

4 - 77
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGECEK FUNGSI AKUMULATOR

! PERINGATAN
Ketika melakukan pemeriksaan, periksa terlebih dahulu bahwa tidak ada orang atau hambatan di area
sekitarnya.

Periksa tekanan muatan gas nitrogen sebagai berikut.

1. Hentikan mesin di tanah yang kokoh dan rata.


2. Tahan peralatan kerja pada posisi jangkauan maksimum (arm
keluar penuh, bucket membuka penuh) pada ketinggian (A) 1.5
m (4 ft 11 in) dari tanah.

Lakukan Langkah 3 sampai 5 dalam waktu 15 detik.


Ketika engine dimatikan, tekanan di dalam akumulator berangsur-angsur turun. Karena inilah, maka pemeriksaan
hanya dapat dilakukan segera setelah engine dimatikan.

3. Jaga peralatan kerja pada jangkauan maksimum, putar tombol start ke posisi OFF (A), dan matikan engine.

4. Putar tombol start ke posisi ON (B).

4 - 78
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

5. Dengan lock lever pada posisi FREE (F), operasikan control lever
peralatan kerja secara penuh pada arah LOWER dan periksa
bahwa peralatan kerja diturunkan ke tanah.

6. Jika peralatan kerja turun karena beratnya sendiri dan menyentuh


tanah, berarti akumulator normal.
Jika peralatan kerja tidak turun atau berhenti di pertengahan jalan,
tekanan yang diberikan dari gas di dalam akumulator untuk sistem
hidrolik mungkin telah turun.
Hubungi distributor Komatsu untuk melakukan pemeriksaan.

7. Tindakan ini menyelesaikan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai, atur lock lever ke posisi LOCK dan putar
tombol start ke posisi OFF.

4 - 79
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

CARA MEMBEBASKAN TEKANAN DI DALAM SISTEM HIDROLIK


1. Tempatkan peralatan kerja di tanah. Tutup crusher attachment
jaws, dsb.
2. Operasikan lock lever peralatan kerja ke posisi LOCK.
3. Masukkan lock pin untuk attachment control pedal di posisi (c)
dimana dimungkinkan untuk mengoperasikan pedal.
(jika dilengkapi)

Lakukan Langkah 4 sampai 6 dalam waktu 15 detik.


Ketika engine dimatikan, tekanan di dalam akumulator berangsur-angsur turun. Karena inilah, maka pembuangan
tekanan hanya dapat dilakukan segera setelah engine dimatikan.

4. Matikan engine.
5. Putar tombol start ke posisi ON (B).

6. Atur lock lever ke posisi FREE (F), lalu operasikan control lever
peralatan kerja dan attachment control pedal (jika dilengkapi)
secara penuh ke depan, belakang, kiri, dan kanan untuk
membuang tekanan di dalam sistem kontrol.

7. Atur lock lever ke posisi LOCK, lalu putar tombol start ke posisi
OFF.
8. Masukkan lock pin di posisinya (A) sedemikian rupa sehingga
attachment control pedal tidak dapat dioperasikan.
(jika dilengkapi)

4 - 80
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MEMERIKSA ALTERNATOR, MEMERIKSA STARTING MOTOR


Sikat (brushes) dapat aus atau pelumas pada bearing dapat kering, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
pemeriksaaan dan perbaikan.
Jika engine sering di-start, mintalah agar dilakukan pemeriksaan setiap 1000 jam

MENGECEK ENGINE VALVE CLEARANCE, MENYETEL


Karena diperlukan perkakas khusus untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan, maka sebaiknya menghubungi
distributor Komatsu.

4 - 81
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 4000 JAM


Perawatan untuk servis setiap 100, 250, 500,1000 dan 2000 jam sebaiknya dilakukan pada saat yang sama.

MEMERIKSA WATER PUMP


Periksa apakah ada kebocoran air dan oli di sekitar water pump.
Jika ada masalah, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
pembongkaran, perbaikan atau penggantian.

4 - 82
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGGANTI AKUMULATOR (UNTUK CONTROL CIRCUIT)


Ganti akumulator setiap 2 tahun atau setiap 4000 jam, mana yang terjadi lebih dulu.

! PERINGATAN
Akumulator bersisi gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu kesalahan penanganan dapat menyebabkan
ledakan, yang akan mengakibatkan cidera serius atau kematian. Ketika menangani akumulator, selalu patuhi
petunjuk berikut ini.

• Tekanan di dalam sistem hidrolik tidak dapat ditiadakan secara sepurna. Ketika melepas peralatan hidrolik,
jangan berdiri di arah semburan oli ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, kendorkan bolts perlahan-
lahan ketika melakukan pekerjaan.
• Jangan membongkar akumulator.
• Jangan mendekatkan api atau memusnahkan akumulator dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau memotongnya dengan gas cut.
• Jangan menghantamkan akumulator atau mengguling-gulingkan atau terkena benturan.
• Ketika memusnahkan akumulator, gasnya harus dibuang. Hubungi distributor Komatsu untuk meminta
agar dilakukan pekerjaan pemusnahan ini.

Jika operasi tetap dilanjutkan ketika kinerja akumulator telah menurun


(drop), menjadi tidak mungkin membebaskan sisa tekanan di dalam
sistem hidrolik pada waktu terjadi kegagalan mesin. Hubungi distributor
Komatsu agar dilakukan penggantian akumulator.

Akumulator dipasang di posisi yang ditunjukkan pada gambar di


sebelah kanan.

4 - 83
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

MENGECEK KLEM PIPA TEKANAN-TINGGI YANG KENDOR, KARET YANG MENGERAS

Periksa secara visual dan sentuh dengan tangan untuk memeriksa bahwa tidak ada karet yang mengeras dan tidak
ada baut-baut yang kendor pada mounting clamps (2 tempat) untuk pipa-pipa high-pressure antara supply pump dan
common rail. Jika ditemukan hal yang tidak normal tersebut, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan penggantian.

MENGECEK APAKAH ADA TUTUP PENCEGAH SEMBURAN BAHAN BAKAR YANG HILANG,
KARET YANG MENGERAS

Tutup pencegah semburan bahan bakar (10 tempat) pada pipa fuel injection dan di kedua ujung pipa high-pressure
piping berfungsi untuk mencegah bahan bakar bersentuhan dengan part dari engine yang temperaturnya panas dan
menyebabkan kebakaran jika bahan bakar bocor atau menyembur ke luar. Periksa secara visual dan sentuh dengan
tangan untuk memerikasa bahwa tidak ada penutup yang hilang, baut-baut lepas atau karet yang mengeras. Jika
ditemukan hal yang tidak normal, bagian-bagian tersebut harus diganti. Hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
penggantian.

4 - 84
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

MENGECEK KONDISI PENGOPERASIAN KOMPRESOR


Periksa 2 item berikut.
1. Ketika tombol air conditioner switch dipindah ON-OFF, apakah kompresor dan magnet clutch juga ikut pindah ON-
OFF?
2. Apakah dihasilkan bunyi yang tidak normal oleh clutch atau bodi kompresor?
Jika ditemukan hal yang tidak normal, hubungi distributor Komatsu agar bagian-bagian tersebut dibongkar, diperbaiki
atau diganti

4 - 85
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 5000 JAM


Perawatan untuk servis setiap 100, 250, 500 dan 1000jam sebaiknya dilakukan pada saat yang sama.

MENGGANTI OLI DI DALAM TANGKI HIDROLIK

! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
• Ketika membuka oil filter cap, putar pelan-pelan untuk membebaskan tekanan internal, lalu buka dengan
hati-hati.

PERHATIAN
Jika mesin dilengkapi dengan hydraulic breaker, oli hidrolik akan lebih cepat menurun mutunya dibanding
selama operasi bucket normal. Untuk keterangan lebih rinci, baca tentang “INTERVAL WAKTU PERAWATAN
BREAKER (HALAMAN 4-17)” bila melakukan perawatan.

• Kapasitas isi ulang : 121 liter (31,97 US gal.)


• Persiapkan sebuah alat pegangan (untuk kunci socket).

1. Lakukan swing upper structure sedemikian rupa sehingga hydraulic


tank berada di tengah-tengah antara track kiri dan kanan.
2. Pendekkan arm dan bucket cylinder, kemudian turunkan boom
dan tempatkan teeth bersentuhan dengan tanah.
3. Atur lock lever ke posisi LOCK dan matikan engine.

4. Lepaskan cap dari oil filler port (F) di bagian atas tangki hidrolik.
5. Letakkan sebuah wadah di bawah drain plug di bawah mesin
untuk menampung oli yang dikuras. Lepaskan drain plug (P) dan
keluarkan oli.
Periksa O-ring yang terpasang pada plug (P), dan jika rusak, ganti O-ring tersebut. Setelah mengeluarkan oli,
kencangkan drain plug (P).
• Tenaga putar pengencangan yang ditentukan 68.6 ± 9.81 Nm
(7 ± 1 kgm, 50.6 ± 7.2 lbft)
• Ketika melepaskan drain plug (P), hati-hati jangan sampai
Anda terkena oli.
6. Tambahkan oli yang baru dan bersih melalui oil filler port (F).
Periksa bahwa bahwa tinggi permukaan oli ada di antara garis H
dan L pada sight gauge.
• Untuk penjelasan lebih lanjut tentang oli yang sesuai, baca
tentang ““BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG
DIREKOMENDASIKAN (HALAMAN 4-9)”.
• Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pemeriksaan tinggi
permukaan oli, baca tentang “Memeriksa Level Oli di dalam Tangki Hidrolik, Menambah Oli (HALAMAN 3-118)”.
7. Buang angin dari sistem hidrolik.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang metode membuang angin dari sistem hidrolik, baca tentang “MEMBUANG
ANGIN DARI SISTEM HIDROLIK (HALAMAN 4-41)”.

4 - 86
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN

PERAWATAN SETIAP 8000 JAM


Perawatan untuk servis setiap 100, 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 jam sebaiknya dilakukan pada saat yang sama.

MENGGANTI TUTUP PENCEGAH SEMBURAN BAHAN BAKAR


Hubungi distributor Komatsu untuk meminta agar tutup pencegah semburan bahan bakar diganti.

MENGGANTI KLEM PIPA BERTEKANAN TINGGI


Ketika mengganti klem-klem tekanan tinggi pada engine, selalu hubungi distributor Komatsu agar melakukan
penggantian tersebut.

4 - 87
SPESIFIKASI

5-1
SPESIFIKASI SPESIFIKASI

SPESIFIKASI

Item Satuan PC195LC-8

Berat mesin kg (lb) 19500 (42,990)


Kapasitas Bucket m3 (cu.yd) 0.90 (1.18)
Nama engine - KOMATSU SAA4D107E-1 diesel engine
Daya terpasang engine kW (HP) / rpm 92 (123) / 2,200
A Panjang keseluruhan mm (ft in) 8570 (28’ 1”)
B Tinggi keseluruhan, peralatan kerja mm (ft in) 3150 (10’ 33”)
C Lebar keseluruhan mm (ft in) 3000 (9’ 8”)
D Lebar Track mm (ft in) 800 (2’ 6”)
E Tinggi cab mm (ft in) 3030 (9’ 11”)
F Radius upper structure mm (ft in) 2435 (7’ 12”)
G Panjang track mm (ft in) 4070 (13’ 4”)
H Jarak Tumbler center mm (ft in) 3275 (10’ 8”)
Min. ground clearance mm (ft in) 440 (1’ 5”)
Kecepatan Travel (Lo/High) km/h (MPH) 3.4/5.5 (2.1/5.5)
Kecepatan Swing rpm 12.0

5-2
SPESIFIKASI SPESIFIKASI

Rentang kemampuan kerja Satuan PC195LC-8


A Jangkauan gali maksimum mm (ft in) 9195 (30’ 0”)
B Kedalaman gali maksimum mm (ft in) 6252 (20’ 5”)
C Ketinggian gali maksimum mm (ft in) 8578 (28’ 1”)
D Ketinggian timbun maksimum mm (ft in) 6718 (22’ 0”)
E Jangkauan maksimum di permukaan tanah mm (ft in) 9005 (29’ 5”)

5-3
ATTACHMENT DAN
ATTACHMENT OPSIONAL

! PERINGATAN
Bacalah dan pastikan bahwa Anda benar-benar memahami bagian
KESELAMATAN sebelum membaca bagian ini.

6-1
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK KESELAMATAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK KESELAMATAN


Ketika memasang attachment atau attachment opsional ke mesin, perlu memperhatikan keselamatan. Patuhi tindakan-tindakan
kewaspadaan berikut ini secara ketat ketika memilih, memasang atau menggunakan attachment atau attachment opsional.

KEWASPADAAN PADA SAAT MEMILIH MESIN


• Konsultasikan dengan distributor Komatsu sebelum memasang attachment atau attachment opsional ke mesin. Tergantung
jenis attachment atau attachment opsional, mungkin perlu memasang sebuah front guard, overhead guard, atau struktur
keselamatan lainnya ke mesin. Mungkin juga ada masalah attachment atau attachment opsional membentur cab operator.
• Pasang hanya attachment atau attachment opsional yang diijinkan oleh Komatsu. Komatsu tidak dapat menerima tanggungjawab
apapun atas kecelakaan, kerusakan, atau kegagalan yang disebabkan oleh penggunaan attachment atau attachment opsional
yang tidak diijinkan oleh Komatsu.

MEMBACA BUKU PEDOMAN SECARA SEKSAMA


• Sebelum memasang atau menggunakan attachment atau attachment opsional, pastikan bahwa Anda telah membaca secara
cermat dan memahami isi buku panduan untuk mesin dan attachment atau attachment opsional.
• Jika buku panduan hilang atau rusak, selalu dapatkan salinan baru dari pabrik pembuat attachment atau distributor Komatsu.

PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MELEPAS ATAU MEMASANG


Ketika melepaskan atau memasang attachment atau attachment opsional, patuhi tindakan-tindakan kewaspadaan berikut, dan hati-
hatilah untuk menjamin keselamatan selama pengoperasian.
• Lakukan pekerjaan pelepasan dan pemasangan di atas permukaan tanah yang kuat dan rata.
• Apabila pekerjaan dilakukan oleh 2 orang pekerja atau lebih, pilih pemimpinnya dan ikuti instruksinya.
• Gunakan sebuah crane ketika menangani obyek-obyek berat (lebih dari 25 kg (55 lb)). (Crane harus dioperasikan oleh seorang
operator yang memiliki kualifikasi yang sesuai.)
• Jangan sekali-kali berada di bawah suatu beban yang diangkat dengan crane.
• Jangan melakukan pengoperasian dengan beban ditahan diketinggian oleh crane. Selalu gunakan stand untuk mencegah
beban terjatuh.
• Ketika melepaskan suatu bagian yang berat, pertimbangkan keseimbangannya setelah dilepas. Untuk mencegah mesin
terguling, letakkan penopang di posisinya jika perlu sebelum melepas bagian tersebut.
• Sebelum memasang atau setelah melepas attachment atau attachment opsional, letakkan dalam kondisi stabil untuk untuk
mencegah roboh.
• Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pekerjaan melepas atau memasang, konsultasikan dengan distributor Komatsu.

PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENGGUNAKAN


Ketika peralatan kerja yang panjang atau berat dipasang, ingatlah tindakan-tindakan kewaspadaan berikut. Sebelum mulai
bekerja, pindahkan mesin ke suatu tempat yang aman dan lakukan operasi pengujian untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya
memahami gerakan, pusat gravitasi, dan rentang kerja mesin.
• Jangan melakukan swing peralatan kerja jika mesin menyudut. Jika peralatan kerja diayunkan (swing) dengan mesin menyudut,
ada bahaya bahwa mesin akan terguling.
• Selalu jaga jarak aman dari hambatan-hambatan di area sekitar ketika mengoperasikan. Jika peralatan kerja yang panjang
dipasang, maka rentang kerjanya menjadi lebih besar.
• Jika peralatan kerja yang berat dipasang, perhatikan secara cermat terhadap tindakan-tindakan kewaspadaan berikut.
• Swing overrun (jarak gerakan peralatan kerja sebelum benar-benar berhenti setelah swing brake diterapkan) akan lebih besar.
Ada bahaya membentur sesuatu jika swing overrun salah perhitungan, oleh karena itu berikan ruang ekstra untuk posisi swing
ketika melakukan swing.
• Hydraulic drift dari peralatan kerja (besarnya gerakan peralatan kerja ke bawah karena beratnya sendiri ketika dihentikan pada
suatu posisi diketinggian) juga menjadi lebih besar. Jangan menghentikan peralatan kerja pada posisi sedang di atas; selalu
turunkan ke tanah.
• Jangan melakukan swing, menurunkan, atau menghentikan peralatan kerja secara tiba-tiba. Ini berbahaya karena mesin dapat
terguling.
• Jangan secara tiba-tiba memanjangkan atau memendekkan boom cylinder. Kejutan dapat menyebabkan mesin terguling.

6-2
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL BUCKET YANG DILENGKAPI HOOK

BUCKET YANG DILENGKAPI DENGAN HOOK


KONDISI HOOK

Periksa apakah tidak ada kerusakan pada hook, stopper, atau hook mount. Kalau ada yang tidak normal, hubungi
distributor Komatsu

PEKERJAAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN

Bekerja dengan Hati-Hati


• Selama melakukan pekerjaan mengangkat, kurangi kecepatan
engine dan operasikan mesin dengan mode L.
• Tergantung dan posisi peralatan kerja, ada bahaya kawat atau
beban tergelincir (slip) dari hook.
Untuk mencegah hal tersebut, sudut hook yang tepat harus selalu
dijaga dengan hati-hati.
• Jangan sekali-kali mengemudikan mesin sambil mengangkat
beban.
• Kalau bucket yang dilengkapi dengan hook diputar dan digunakan
untuk bekerja, bucket akan membentur arm ketika melakukan
pekerjaan dumping (menimbun). Hati-hati menggunakannya.
• Bila Anda berencana memasang hook, hubungi distributor
Komatsu.

6-3
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

MESIN YANG SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT


LOKASI MESIN-MESIN

(1) Stop valve (5) Filter tambahan utk breaker


(2) Selector valve (6) Akumulator (untuk tekanan rendah)
(3) Attachment control pedal (7) Akumulator (untuk tekanan tinggi: jika dilengkapi)
(4) Lock pin

Stop Valve
Valve ini (1) menghentikan aliran oli hidrolik.
(F) FREE: oli hidrolik mengalir
(L) LOCK: oli hidrolik berhenti mengalir
Ketika melepas dan memasang ATTACHMENT, atur valve ini ke posisi
LOCK.

6-4
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

Selector Valve
Valve (2) ini mengalihkan aliran oli hidrolik.

Aliran otomatis dialihkan dengan working mode yang dipilih. Working


mode perlu dialihkan agar cocok dengan attachment yang dipasang.
Untuk penjelasan terperinci, baca tentang “SISTEM HIDROLIK
(HALAMAN 6-8)”

PERHATIAN
Kalau pabrik attachment menambahkan service circuit, maka return
circuit mungkin tidak beralih otomatis.

Attachment Control Pedal

! PERINGATAN
Jangan mengoperasikan attachment dengan meletakkan kaki Anda di atas pedal. Jika secara sengaja diinjak,
attachment dapat bergerak secara tiba-tiba dan menyebabkan cidera serius. Kunci pedal dengan lock pin
ketika Anda tidak sedang mengoperasikan attachment

Pedal (3) digunakan untuk mengendalikan attachment. Kalau bagian


depan, tengah (netral), dan belakang pedal ditekan, attachment
bergerak sebagai berikut: Hydraulic breaker
Bagian depan pedal (A) : bergerak
Bagian tengah pedal N : berhenti
Bagin belakang pendal (B) : berhenti
Mengenai attachment lain, adakanlah rapat dengan pihak pabrik
attachment ketika pemasangan untuk memastikan cara menggunakan
pedal dan attachment sebelum attachment digunakan.

6-5
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

Lock Pin
Pin (4) mengunci control pedal.
Posisi (A): Terkunci
Posisi (B): Hanya bagian depan pedal yang bisa dioperasikan sampai
posisi penuh (bagian belakang terkunci)
Posisi (c): Bagian depan dan belakang pedal bisa dioperasikan
sampai posisi penuh.

• Bila tidak menggunakan attachment, setel lock in ke posisi (A).


• Bila menggunakan breaker, gunakan tombol pemilih working
mode di bagian tombol monitor untuk mengatur working mode ke
mode B, and atur lock pin ke posisi (B) bila menngunakan pedal.
• Bila menggunakan Crusher, gunakan tombol pemilih working
mode di bagian tombol monitor untuk mengatur working mode ke
mode ATT, and atur lock pin ke posisi (c) bila menngunakan pedal.

PERHATIAN
• Bila menggunakan breaker, kalau lock pin disetel ke posisi (c) dan bagian pedal dioperasikan secara
langsung (D), akan berakibat pengoperasian yang cacat dan breaker pecah. Lock pin harus selalu disetel
ke posisi (B) bila menggunakan breaker.
• Sebelum mengubah posisi lock pin, matikan engine.

Oil Filter Tambahan Untuk Sistem Breaker


Filter (5) ini mencegah menurunnya mutu oli hidrolik bila mengunakan
breaker.
Minyak hanya akan mengalir kalau memilih B pada monitor.

PEMBERITAHUAN
Pasang selalu filter tambahan didalam return circuit pada mesin
yang dilengkapi dengan hydraulik breaker.

6-6
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

Akumulator

! PERINGATAN
Akumulator diisi dengan gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu jika ditangani secara salah, dapat
menyebabkan ledakan dan berakibat kecelakaan serius atau kematian. Ketika menangani akumulator, patuhi
hal-hal berikut.
 Tekanan di dalam sistem hidrolik tidak dapat ditiadakan secara sepurna. Ketika melepas peralatan hidrolik,
jangan berdiri di arah semburan oli ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, kendorkan bolts perlahan-
lahan ketika melakukan pekerjaan
 Jangan mempreteli akumulator.
 Jangan mendekatkan ke api menyala atau dimusnahkan dengan api.
 Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau menggunakan cutting torch.
 Jangan menghantam akumulator atau terkena benturan.
 Saat akumulator dimusnahkan, gasnya harus dibuang. Hubungi distributor Komatsu untuk melakukan
pekerjaan pemusnahan ini.

Akumulator (6) dan (7) ini dipasang untuk mengurangi tekanan puncak
didalam sistem hidrolik bila menggunakan breaker. Jangan sentuh
bagian ini.

PERHATIAN
Pada mesin yang dilengkapi dengan sebuah breaker, perlu memasang akumulator ke breaker piping untuk
menyesuaikan dengan nomor model dari pabrik pembuat breaker. Jika akumulator tidak dipasang dan breaker
dioperasikan, maka umur pakai mesin akan berkurang. Untuk pertanyaan tentang breaker, hubungi distributor
Komatsu.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM (untuk
breaker) (HALAMAN 4-74)” atau “MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM ACCUMULATOR
(UNTUK CONTROL CIRCUIT) (HALAMAN 4-77)”.

6-7
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

SISTEM HIDROLIK
PERHATIAN
• Return circuit harus Iangsung kembali ke return filter ketika breaker dipasang, oleh karena itu gunakan
hanya mode B. Jangan gunakan mode yang lain.
• Ketika mesin dikirim dari pabrik, telah ditentukan tekanan standar untuk safety valve pada service valve,
sebagai berikut:
Bila yang dipilih mode B, maka diatur pada 24.5MPa (250 kg/cm2, 3,550 PSI); Kalau mode ATT yang dipilih
maka diatur pada 20.6MPa (210 kg/cm2, 2,982 PSI).
Tekanan yang ditentukan mungkin perlu penyetelan tergantung pada attachmentnya. Dalam hal demikian,
hubungi distributor Komatsu untuk melakukan penyetelan.

Menswitch Sistem Hidrolik


• Tergantung tipe attachmentnya, working mode pada monitor disetel sebagai berikut:

• Tekanan yang ditentukan safety valve pada service valve dan switch sistem hidrolik sesuai dengan working mode
yang dipilih.

Working Tekanan yang ditentukan untuk safety


Attachment Sistem Hdrolik
Mode valve di dalam service valve
One-way circuit Secara otomatis membentuk sistem
Ketika dikirim dari pabrik 20.6 MPa (210
attachment,misalnya Mode B rangkaian apabila return circuit tidak
kg/cm2, 2982 PSI)
breaker melewati control valve
Double-acting circuit Secara otomatis membentuk sistem
Ketika dikirim dari pabrik 24.5 MPa (250
attachment, misalnya Mode ATT rangkaian apabila return circuit melewati
kg/cm2, 3550 PSI)
crusher control valve

Menyetel Aliran oli


Tergantung pada attachmentnya, aliran oli di service circuit perlu diubah.
Untuk penjelasan yang terperinci, baca tentang “PENGOPERASIAN ATTACHMENT (HALAMAN 6-17)”.

Menswitch Antara Breaker dan Attachment Umum


• Bila attachment opsional dipasang dan working mode yang dipilih adalah mode B.
1) Membentuk sistem rangkaian breaker (1-way circuit)
2) Oli hidrolik yang mengalir didalam sistem breaker, mengalir ke filter tambahan untuk breaker.
3) Relief valve disetel ke tekanan rendah.
Tekanan yang diset ketika dikirim dari pabrik: 20,6 Mpa (210 kgf/cm2, 2.980 PSI)
1) Aliran oli maksimum dapat disetel pada mode user.

• Bila attachment opsional dipasang dan working mode yang dipilih adalah mode ATT.
1) Membentuk sistem rangkaian crusher (double-acting circuit)
2) Oli hidrolik yang mengalir di dalam sistem crusher, tidak mengalir melalui filter tambahan untuk breaker.
3) Relief valve disetel ke tekanan tinggi.
Tekanan yang diset ketika dikirim dari: 24.5 MPa (250 kg/cm2, 3.550 PSI)
(4) Aliran oli maksimum dapat disetel pada mode user.

6-8
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

Sambungan Sistem Hidrolik


Ketika menyambung attachment, sambung sistem hidrolik sebagai
berikut:
1. Periksa bahwa stop valve (1) di posisi LOCK (B)

(A) FREE: Oli hidrolik mengalir (arah anak panah sejajar dengan
arah memanjang dari arm)
(B) LOCK: Oli hidrolik tidak mengalir (arah anak panah tegak
lurus terhadap arah memanjang dari arm)

 Ketika menentukan posisi FREE atau LOCK dari stop valve rotor,
buka bolt (2), balikkan ke atas plate (1), lalu putar rotor. Setelah
pengaturan, pasang lagi plate (1) dengan bolt (2).

2. Tanggalkan plug (3) di ujung pipa stop valve (2 tempat di kiri dan
kanan).
Hati-hati parts yang sudah ditanggalkan jangan sampai hilang
atau rusak.

3. Setelah menanggalkan plug (3), sambung pipa atachment (4)


yang disediakan oleh pabrik attachment.
Mengenai ukuran moncong (mouthpiece) dan komponen
tambahan akumulator, tindakan yang harus dilakukan tidak
sama tergantung pabrik attachmennya, oleh karena itu hubungi
distributor Komatsu.

6-9
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

Jalur Yang Dilalui Oli


Arah menggerakkan pedal dan jalan yang dilalui mnyak diperlihatkan didalam diagram di bawah ini.

Bila yang diinjak bagian depan pedal, minyak mengalir ke pipa disisi kiri peralatan kerja. Bila yang diinjak bagian
belakang pedal, minyak mengalir ke sisi kanan peralatan kerja. (Bila yang dipasang breaker, hanya bagian depan
pedal saja yang bisa digunakan).

6 - 10
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

Mengganti Filter Element Tambahan Untuk Breaker

! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja
dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius.
Tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
• Jika menggunakan kompresor angin, ada bahaya yang dapat
mengakibatkan cidera serius karena kotoran yang ikut tertiup.
Selalu pakai kaca mata pengaman, masker debu atau
peralatan pelindung lain.

PEMBERITAHUAN
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “INTERVAL PERAWATAN UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)”

• Siapkan wadah untuk menampung minyak.

1. Turunkan peralatan kerja ke tanah kemudian matikan engine.

2. Putar tombol start ke posisi ON (B), dan tekan ke bawah lock lever
ke posisi FREE (F).
3. Setelah melakukan langkah 2, operasikan masing-masing control
lever peralatan kerja dan control pedal attachment secara penuh
ke depan, belakang, kiri dan ke kanan 2 atau 3 kali dalam waktu
15 detik untuk membuang tekanan internal di dalam sistem hidrolik

6 - 11
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

1. Atur lock lever ke posisi LOCK (L).

2. Kendorkan pelan-pelan oil filler cap (F) di atas tangki hidrolik


untuk membuang tekanan didalam sistem hidrolik.

3. Letakkan wadah di bawah filter element untuk menampung oli.

4. Atur wadah pada posisi untuk menampung oli yang dikuras, lalu
lepaskan plug (3) dan keluarkan oli yang terakumulasi di dalam
filter case (1).

5. Setelah memeriksa bahwa temperatur oli hidrolik sudah turun,


putar filter case (1) ke kiri, lepaskan, kemudian keluarkan element
(2).

6. Bersihkan parts yang ditanggalkan. Pasang element baru (2).


• Element (2) harus dipasang menghadap ke arah yang benar.
Atur arah (Y) dengan lobang-lobang di dalamnya menghadap
ke atas, dan masukkan lobang di dalam element (2) di bagian
menonjokl di dalam filter head (6).
7. Pasang O-ring baru (4) ke filter case (1), kemudian pasang filter case
(1) ke filter head (4). Ketika bagian atas filter case (1) menyentuh
filter head, kencangkan sekurang-kurangnya 1/2 putaran lagi.

8. Bersihkan plug (3), lalu pasang O-ring baru (5) ke plug (3).

9. Pasang plug (3) ke filter case (1).


Tenaga putar pengencangan: 27.4 sampai 58.8 Nm (2.8 sampai 6.0
kgm, 20.3 sampai 43.4 lbft)

6 - 12
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

MELEPASKAN DAN MEMASANG ATTACHMENT

Melepaskan Attachment
1. Turunkan attachment di tanah dan matikan engine.
2. Putar tombol start ke posisi ON (B) dan tekan ke bawah safety
lock lever ke posisi FREE (F).
3. Setelah melakukan langkah 2, operasikan masing-masing control
lever peralatan kerja dan control pedal attachment secara penuh
ke depan, belakang, kiri dan ke kanan 2 atau 3 kali dalam waktu
15 detik untuk membuang tekanan internal di dalam sistem
hidrolik

4. Atur lock lever ke posisi LOCK (L).

5. Kendorkan pelan-pelan oil filler cap (F) di atas tangki hidrolik


untuk membuang tekanan didalam sistem hidrolik.

6 - 13
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

6. Setelah mengecek bahwa temperatur oli hidrolik sudah turun, atur


rotor pada stop valve (yang terpasang ke pipa untuk lobang masuk
dan lobang keluar pada permukaan samping arm) ke posisi LOCK
(B).
(A) FREE: Oli hidrolik mengalir (arah anak panah sejajar dengan
arah memanjang dari arm)
(B) LOCK: Oli hidrolik tidak mengalir (arah anak panah tegak
lurus terhadap arah memanjang dari arm)

 Ketika menentukan posisi FREE atau LOCK dari stop valve


rotor, buka bolt (2), balikkan ke atas plate (1), lalu putar rotor.
Setelah pengaturan, pasang lagi plate (1) dengan bolt (2).
7. Tanggalkan hose-hose di sisi attachment. Pasang blind plug pada
2 lobang keluar.

Plug digunakan untuk mencegah attachment beroperasi tidak


betul karena masuknya benda asing. Setelah plug terpasang
dengan benar, simpan attachment.

8. Lepaskan attachment dengan menanggalkan mounting pin (2


buah). Kemudian pasang bucket.

Mengenai prosedur memasang bucket, baca ‘MENGGANTI DAN


MEMBALIK BUCKET (HALAMAN 3-168)”

9. Setelah bucket terpasang, periksa tinggi permukaan oli hidrolik.

6 - 14
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

Memasang Attachment
1. Tanggalkan bucket.
Mengenai prosedur melepaskan bucket, baca tentang “MENGGANTI DAN MEMBALIK BUCKET (HALAMAN
3-168)”.
2. Letakkan attachment di tempat yang rata, pasang pin (A) dan (B)
pada arm.

3. Turunkan peralatan kerja ke tanah kemudian matikan engine.


4. Putar tombol start ke posisi ON (B), kemudian atur lock lever ke
posisi FREE (F)
5. Setelah melakukan langkah 4, operasikan masing-masing control
lever peralatan kerja dan control pedal attachment secara penuh
ke depan, belakang, kiri dan ke kanan 2 atau 3 kali dalam waktu
15 detik untuk membuang tekanan internal di dalam sistem
hidrolik

6. Atur lock lever ke posisi LOCK (L).

6 - 15
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

7. Kendorkan pelan-pelan oil filler cap (F) di atas tangki hidrolik


untuk membuang tekanan didalam sistem hidrolik.

8. Setelah memastikan bahwa temperatur oli hidrolik sudah turun, lepaskan plug dari lobang keluar dan lobang
masuk di 2 tempat. Hati-hatilah jangan sampai ada debu atau lumpur menempel ke bagian mulut selang.
Jika O-ring rusak, ganti dengan yang baru.
9. Sambungkan hose di sisi attachment. Pasang blind plug pada dua lobang keluar.
Ketika melakukan hal ini, periksa arah aliran oli dan hati-hati jangan sampai membuat kesalahan
10. Atur rotor pada stop valve yang terpasang ke lobang masuk pada
permukaan samping arm dan pipa lobang keluar ke posisi FREE
(A).
(A) FREE: Oli hidrolik mengalir (arah anak panah sejajar dengan
arah memanjang dari arm)
(B) LOCK: Oli hidrolik tidak mengalir (arah anak panah tegak
lurus terhadap arah memanjang dari arm)

 Ketika menentukan posisi FREE atau LOCK dari stop valve


rotor, buka bolt (2), balikkan ke atas plate (1), lalu putar rotor.
Setelah pengaturan, pasang lagi plate (1) dengan bolt (2).

11. Setelah attachment terpasang, periksa tinggi permukaan oli di dalam tangki hidrolik.

6 - 16
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

PENGOPERASIAN ATTACHMENT
! PERINGATAN
• Jika pedal dioperasikan ketika auto-deceleration sedang diaktifkan dan kecepatan engine sudah turun,
kecepatan engine akan bertambah secara tiba-tiba, oleh karena itu harus hati-hati ketika mengoperasikan

• Bila Anda meletakkan kaki Anda di pedal dan tanpa sengaja menekan pedal, ada bahaya bahwa attachment
dapat mendadak bergerak dan mengakibatkan cedera parah. Jangan letakkan kaki Anda di pedal kecuali
bila sedang menggunakan pedal.

• Ketika attachment tidak sedang digunakan, atur lock pin pada pedal ke posisi LOCK untuk mencegah
pedal digerakkan.

 Ketika mengubah setting aliran oli untuk mode breaker, baca tentang “Pengaturan Breaker/Attachment (HALAMAN
3-47)” untuk rincian lebih lanjut.

 Ketika mengubah setting aliran oli untuk mode attachment untuk crusher atau attachment lain, baca tentang
“Pengaturan Breaker/Attachment (HALAMAN 3-47)”, “Mengubah Pengaturan Mode Breaker (HALAMAN 3-47)”
untuk rincian lebih lanjut.

Cara pengoperasian attachment adalah sebagai berikut.

6 - 17
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

Bila Menggunakan Breaker

PEMBERITAHUAN
Ketika melakukan pengoperasian breaker, gunakan breaker mode. Jika breaker mode tidak digunakan, breaker
dapat rusak.

Dengan working mode dipilih di mode B, masukkan lock pin di posisi


front-only FREE (B). Tekan bagian depan pedal untuk mengoperasikan
breaker.

Jika pilot monitor working mode tidak menampilkan B untuk breaker


mode, tekan tombol pemilih working mode (1) dan atur ke mode
breaker sebagai berikut.

• Ketika tombol working mode selector (1) ditekan, screen berganti


ke layar pemilihan working mode.

6 - 18
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

1. Tekan tombol pemilih working mode (1) atau tekan tombol F3 atau
F4 untuk memilih mode breaker B.
2. Dengan mode breaker B di sorot warna kuning, lakukan salah satu
dari hal-hal berikut untuk menerima pilihan tersebut.
• Tekan terus tombol pemilih working mode (1).
• Tekan tombol F6.
• Biarkan tetap apa adanya selama 5 detik.
3. Jika mode breaker dipilih, maka “Really Set Breaker Mode?”
ditampilkan pada layar. Untuk mengatur ke mode breaker, tekan
tombol F6.
• Jika tombol F5 ditekan, screen kembali ke layar pemilihan
working mode tanpa berubah ke mode breaker.
 Jika slide arm atau attachment khusus lainnya dipasang, dan
mode dipindahkan ke mode breaker tanpa sengaja, maka
dapat mengakibatkan bahaya serius, misalnya turunnya
peralatan kerja secara tiba-tiba.

Kewaspadaan ketika menggunakan


• Periksa apakah stop valve ada di posisi FREE.
• Periksa apakah working mode adalah Mode B.
Untuk rincian lebih lanjut tentang jalur yang dialiri minyak, baca tentang “SISTEM HIDROLIK (HALAMAN 6-8)”
• Konsultasikan dengan pabrik breaker apakah akumulator untuk sistem breaker harus di pasang di mesin Anda
atau tidak.
• Untuk tindakan kewaspadaan lain mengenai breaker, baca buku panduan yang disediakan oleh pabrik breaker
dan gunakan breaker dengan benar.
• Bila menggunakan breaker, mutu oli hidrolik lebih cepat menurun, oleh karena itu interval waktu perawatan oli
hidrolik dan elemen perlu dipersingkat.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “INTERVAL PERAWATAN UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)”.

6 - 19
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

Ketika menggunakan Attachment Umum seperti Crusher


Dengan working mode diatur ke mode ATT, masukkan lock pin di
posisi FREE (c) baik untuk depan maupun belakang. Tekan depan
atau belakang pedal untuk mengoperasikan attachment.

Jika pilot monitor untuk working mode tidak menampilkan ATT untuk
mode attachment, tekan tombol pemilih working mode (1) dan atur ke
mode attachment sebagai berikut.
• Jika P, E, atau mode L dipilih, attachment tidak digerakkan.

1. Tekan tombol pemilih working mode (1) atau tekan tombol F3 atau
F4 untuk memilih mode attachment ATT.
2. Dengan mode attachment ATT disinari warna kuning, lakukan
salah satu dari hal-hal berikut untuk menerima pilihan tersebut.
• Tekan terus tombol pemilih working mode (1).
• Tekan tombol F6.
• Biarkan apa adanya selama 5 detik.
• Pada user menu attachment setting, dimungkinkan untuk me-
nonaktifkan mode attachment.
• Ketika menggunakan mode attachment, periksa bahwa mode
attachment aktif sebelum mulai bekerja.

Kewaspadaan ketika menggunakan


• Periksa apakah stop valve ada di posisi FREE.
• Periksa apakah working mode adalah Mode ATT.
Untuk rincian lebih lanjut tentang jalur yang dialiri minyak, baca tentang “SISTEM HIDROLIK (HALAMAN 6-8)”
• Untuk tindakan kewaspadaan lain mengenai attachment, baca buku panduan yang disediakan oleh pabrik breaker
dan gunakan attachment dengan benar.

6 - 20
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT

MENYIMPAN DALAM WAKTU LAMA


Kalau peralatan tidak akan digunakan untuk jangka waktu yang panjang, lakukan hal-hal berikut ini.
• Setel stop valve ke kondisi LOCK.
• Pasang plug ke valve.
• Atur lock pin pada posisi LOCK.
Jika breaker atau attachment umum tidak dipasang, mengoperasikan pedal akan mengakibatkan overheating dan
masalah lain.

SPESIFIKASI
Spesifikasi hidrolik
• Aliran oli berbaur maksimum: 160 x 2 liter/menit
Port A: 29.9MPa (305 kg/cm2, 4,331 PSI) (kecuali mode B)
Port B: 29.9MPa (305 kg/cm2, 4,331 PSI) (kecuali mode B)
• Safety valve cracking pressure untuk service valve.
Port A: 24.5MPa (250 kg/cm2, 3,550 PSI) (kecuali Mode B)
Port B: 24.5MPa (250 kg/cm2, 3,550 PSI) (kecuali mode B)
• Setting pressure safety valve relief untuk service valve: 20.6 MPa (210 kg/cm2, 2980 PSI) (Mode B)
• Safety valve cracking pressure untuk service valve: 15.2 MPa (155 kg/cm2, 2200 PSI) (Mode B)

6 - 21
PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT

! PERINGATAN
• Bacalah buku panduan attachment dan bagian-bagian didalam pedoman ini yang berkaitan dengan
attachment dan attachment opsional.
• Bila memasang attachment atau attachment pilihan tanpa konsultasi dengan distributor Komatsu, mungkin
timbul masalah safety. Karena itu hubungilah distributor Komatsu sebelum attachment dipasang.
• Bila attachment atau attachment opsional dipasang tanpa konsultasi dengan distributor Komatsu, mungkin
bukan hanya masalah safety yang timbul, tetapi mungkin juga pengaruhnya buruk pada operasi mesin
dan usia pakai peralatan.
• Komatsu tidak bertanggung-jawab atas cedera, kecelakaan atau kerusakan akibat penggunaan attachment
atau attachment opsional yang tidak resmi.

6 - 22
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT

KOMBINASI ATTACHMENT
! PERINGATAN
Tergantung jenis atau kombinasi peralatan kerja yang digunakan, ada bahaya bahwa peralatan kerja mungkin
akan membentur cab atau badan mesin. Ketika untuk pertama kali menggunakan peralatan kerja yang belum
dikenal, sebelum start periksalah kemungkinan bahaya saling benturan, dan bekerjalah dengan hati-hati.

Berikut disajikan tabel kombinasi attachment yang bisa dipasang pada arm standar, arm pendek atau arm panjang.
o : bisa dipakai
X : tidak bisa dipakai

PERHATIAN
• Bila mesin dilengkapi dengan long arm, kalau bucket ditarik ke badan mesin, arm akan membentur body.
Operasikan long arm dengan hati-hati.
• Bila boom diturunkan seluruhnya ketika menggali miring, boom akan mengganggu undercarriage. Gunakan
boom dengan hati-hati.

Kategori penggunaan
Untuk penggalian umum : Menggali atau memuat pasir, kerikil, tanah liat dsb.
Untuk penggalian ringan : Menggali atau memuat tanah dan pasir yang kering dan belum menjadi keras, lumpur
dsb.
Untuk pekerjaan memuat : Memuat tanah atau pasir gembur.
• Untuk menggali atau memuat tanah keras atau batu lunak, dianjurkan menggunakan bucket yang diperkuat dengan
daya tahan tinggi dan sangat tahan aus.
*: Dilengkapi dengan side cutter.
Kapasitas
Lebar luar Standard arm Short arm Long arm
Nama bucket m3 (cu.yd) Kegunaan
mm (ft in) 2.61 m (8 ft 7 in) 2.25 m (7 ft 5 in) 2.9 m (9 ft 6 in)
SAE/CECE
0.60/0.55 Penggalian
* Narrow bucket 900 (2’ 11”) O O O
(0.78/0.72) sempit
0.65/0.60 Penggalian
* Standard bucket 966 (3’ 2”) O O X
(0.85/0.78) umum
0.70/0.65 Penggalian
Light duty bucket 1,100 (3’ 7”) O O X
(0.92/0.85) Ringan

6 - 23
PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

PEMILIHAN TRACK SHOES


Pilih track shoes yang tepat untuk menyesuaikan dengan kondisi pengoperasian.

Pemilihan
Periksa kategori dari tabel penggunaan di bawah ini dan pilih track shoes dari tabel yang ada di bawah.
• Kategori penggunaan B adalah untuk shoes yang lebar (wide shoes). Terdapat batas-batas untuk penggunaan
wide shoes, oleh karena itu periksa secara cermat ketika menggunakannya. Selidiki kondisi-kondisi penggunaan
secara cermat dan pertimbangkan situasi untuk memilih track shoes yang paling cocok.
• Ketika memilih lebar shoes, dimungkinkan bahwa shoes tersebut tidak akan menyebabkan masalah dalam rentang
untuk flotation dan tekanan kontak tanah dari mesin. Jika digunakan lebar yang melebihi yang diperlukan, akan
ada beban lebih besar pada track shoes, dan hal ini akan menyebabkan masalah seperti track shoes bengkok, link
retak, pin patah, dan shoes bolt lepas.

Kategori Kegunaan Kewaspadaaan ketika menggunakan

• Diatas tanah kasar dimana ada hambatan-hambatan yang besar seperti


Tanah berbatu, bantaran
A bongkahan batu atau pepohonan tumbang, lakukan travel pada kecepatan
sungai, tanah normal
rendah.
• Shoes ini tidak dapat digunakan di atas tanah yang kasar dimana ada
hambatan-hambatan yang besar seperti bongkahan batu atau pepohonan
tumbang.
B Tanah normal, tanah
lembek • Lakukan travel pada kecepatan Hi speed hanya di atas tanah yang rata,
jika tidak dimungkinkan untuk menghindari melewati hambatan-hambatan
tersebut, kurangi kecepatan dan lakukan travel pada separuh kecepatan
pada kecepatan Lo.

PC195LC-8
Spesifikasi Kategori
Standard 800 mm Triple A

6 - 24
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT

PEMILIHAN BUCKET TEETH


Tergantung kondisi kerjanya, ada bahaya bahwa adapter dan teeth dapat patah, Oleh karena itu pilihlah dari vertical
pin tooth dan horizontal pin tooth untuk memperoleh teeth yang sesuai untuk kegunaan yang dimaksudkan.
Sementara teeth standar dari tipe pin vertikal maupun horisontal dapat digunakan secara luas, jenis teeth berikut
disarankan tergantung kondisi kerjanya.

Pemilihan Teeth
Tooth Tipe Vertical Pin
Penggalian normal: Menggali dan memuat tanah normal, seperti pasir, kerikil, tanah liat, dsb.
Penggalian ringan: menggali dan memuat tanah berpasir yang kering dan lepas, atau tanah berlumpur.
Pemuatan (Loading): memuat tanah kering dan lepas.

Tooth Tipe Horizontal Pin


Penggalian berat: Pekerjaan penggalian dan pemukulan (hammering) pada tanah keras, tanah berbatu, pekerjaan
mengupas atau pekerjaan berat lainnya
• Heavy-duty bucket termasuk tipe horisontal pin dan oleh karena itu, gunakan alat ini untuk penggalian berat.

Long-life Tooth
• Tempat-tempat kerja dimana dituntut ketahanan kausan yang panjang, seperti ketika memuat batuan keras.

• Tempat-tempat kerja dimana tidak diperlukan penetrasi, misalnya ketika bekerja dengan batu-batu yang telah hancur
setelah blasting atau ripping.
• Tempat-tempat kerja dimana pekerjaan berat dilakukan, misalnya memukul atau mencabut batu dengan ujung-
ujung teeth.

Self-sharpening Tooth
• Tempat-tempat kerja yang membutuhkan penetrasi seperti menggali dan memuat tanah berpasir atau tanah
berlempung.

Pedoman Pemilihan Untuk Tooth Tipe Horizontal Pin atau Vertical Pin
Tempat Kerja Yang Berlaku
Tanah berlempung,
Batuan yang Telah Granit yang telah
Batuan Pasir
dihancurkan dilapukkan melalui
dekompresi
Pekerjaan menggali dengan
Tooth tipe horizontal pin Tooth tipe vertical pin
Ringan ←→ Berat

hammering
Isi Pekerjaan

Pengupasan Tooth tipe horizontal pin Tooth tipe vertical pin


Ekskavasi umum Tooth tipe vertical pin

Pemuatan (Loading) Tooth tipe vertical pin

6 - 25
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN


Bagian ini menguraikan tentang tindakan kewaspadaan yang harus dipatuhi bila mengoperasikan hydraulic excavator
yang dilengkapi dengan attachment.

PERHATIAN
Pilihlah model attachment yang paling cocok untuk hydraulic excavator yang dipasang.
• Tergantung model mesin hydraulic excavator, jenis attachment atau model khusus attachment yang bisa dipasang
bermacam-macam. Oleh karena itu, untuk attachment yang paling cocok, konsultasikan dengan distributor
Komatsu.

HYDRAULIC BREAKER
Penggunaan Utama
• Memecahkan batu
• Pekerjaan demolisi (pembongkaran)
• Membangun jalan
Attachment ini bisa digunakan untuk berbagai pekerjaan termasuk
menghancurkan bangunan, membongkar permukaan jalan, menggali
terowongan, memecahkan slag, memecahkan batu, dan pekerjaan
memecahkan di tambang batu-batuan.

Bila melakukan pekerjaan memecah batu dsb arahkan dan dorongkan


pahat tegak lurus ke permukaan yang dibentur.

Ketika melakukan benturan (impact), dorongkan pahat pada


permukaan yang dibentur dan operasikan sehingga chasis naik kurang
lebih 5cm (2 inci) dari tanah. Mesin jangan dibiarkan terangkat lebih
tinggi lagi dari tanah.

6 - 26
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN

Ketika melakukan benturan terus-menerus pada permukaan yang


sama, kalau pahat tidak menembus atau memecah permukaan dalam
1 menit, pindahkan titik benturan dan pemecahan dilakukan lebih
dekat ke pinggir permukaan.

Arah penetrasi pahat dan arah badan breaker lambat-laun akan saling
menyimpang satu dengan yang lain. Agar tetap pahat dan breaker
dalam satu garis lurus, setel selalu silinder bucket.

Pahat harus selalu ditekan pada permukaan yang dipecahkan dengan


tepat untuk mencegah tenaga benturan bila tidak ada perlawanan

6 - 27
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

Pekerjaan-Pekerjaan Yang Dilarang


Untuk menjamin usia pakai mesin yang panjang dan pekerjaan dilaksanakan dengan aman, mesin jangan digunakan
dengan cara-cara tersebut di bawah ini.
• Semua silinder jangan dioperasikan sampai ke ujung stroke. Sisakan selalu kurang lebih 5cm (2 inci)

Menggunakan mata breaker untuk mengumpulkan batu-batu.

Bekerja dengan tenaga ayunan.

Menggerakkan pahat selagi melakukan pekerjaan membentur (impact)

Menahan pahat horisontal atau menghadap kearah atas ketika


melakukan pekerjaan dengan tenaga impact.

6 - 28
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN

Melakukan pekerjaan di dalam air.

Memuntir pahat ketika pahat sudah menembus batu.

Bekerja membuat lobang

Memanjangkan silinder bucket sepenuhnya dan mendorongkannya ke


tanah agar mesin terangkat dari tanah.

Bekerja menggunakan tenaga impact di ujung gerakan hydraulic


cylinder

6 - 29
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL

Pelumasan
Lakukan pelumasan dengan posisi yang benar.

PEMBERITAHUAN
Jika breaker dilumasi dengan posisi yang tidak tepat, akan
terisi grease melebihi jumlah yang diperlukan. Akibatnya, tanah
dan pasir akan masuk ke sistem hidrolik dan dapat merusak
komponen-komponen hidrolik, ketika breaker digunakan.

6 - 30
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN

MENANGANI MESIN YANG DILENGKAPI DENGAN KOMTRAX


• KOMTRAX adalah sebuah sistem pengatur mesin yang menggunakan komunikasi nirkabel.
• Anda perlu membuat kontrak dengan distributor Komatsu sebelum sistem KOMTRAX dapat digunakan. Para
pelanggan yang ingin menggunakan sistem KOMTRAX harus berkonsultasi dengan distributor Komatsu.
• Peralatan KOMTRAX adalah peralatan nirkabel yang menggunakan gelombang radio, oleh karena itu perlu
memperoleh ijin dan mematuhi undang-undang negara atau wilayah dimana mesin yang dilengkapi dengan
KOMTRAX digunakan. Pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu sebelum menjual atau mengekspor
mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX.
• Ketika menjual atau mengekspor mesin atau pada waktu-waktu lain ketika distributor Komatsu menganggap perlu,
mungkin perlu bagi distributor Komatsu untuk melepas peralatan KOMTRAX atau melakukan tindakan untuk
menghentikan komunikasi.
• Jika Anda tidak mematuhi aturan keselamatan di atas, maka Komatsu maupun distributor Komatsu tidak bertanggung
jawab atas masalah yang ditimbulkan atau atas kerugian yang diakibatkan.

PENCEGAHAN BAHAYA DASAR

! PERINGATAN
• Jangan membongkar, memperbaiki, memodifikasi, atau memindahkan terminal komunikasi, antena, atau
kabel. Tindakan ini dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan atau terbakarnya peralatan KOMTRAX atau
mesin itu sendiri. (Distributor Komatsu akan melakukan pelepasan dan pemasangan KOMTRAX.)
• Usahakan jangan sampai ada kabel atau cords menjadi tersangkut; jangan merusak atau menarik kabel atau
cords secara paksa. Hubungan pendek atau kabel-kabel sistem terbuka dapat mengakibatkan kegagalan
atau terbakarnya peralatan KOMTRAX atau mesin itu sendiri.
• Bagi siapapun juga yang memakai pacemaker, pastikan bahwa antena komunikasi berjarak sekurang-
kurangnya 22 cm (8.7 in) dari pacemaker. Gelombang radio dapat berdampak buruk terhadap bekerjanya
pacemaker.
• Didekat lokasi kerja blasting, mungkin ada bahaya akibat ledakan yang tidak terduga dikarenakan
penggunaan alat komunikasi nirkabel interaktif KOMTRAX dan dapat mengakibatkan cidera serius.
Pastikan mengoperasikan mesin jauh dari lokasi kerja blasting. Jika Anda harus mengoperasikan mesin
dalam jarak 12 m (39 ft 4 in) dari lokasi kerja blasting atau peralatan remote blasting, mintalah bantuan
distributor Komatsu untuk memutus kabel sumberdaya KOMTRAX terlebih dahulu.
Jika ada pembatasan atau undang-undang wilayah atau negara dimana mesin yang dilengkapi dengan
peralatan ini digunakan, maka pembatasan atau undang-undang tersebut harus lebih diutamakan dibanding
peringatan ini.
Spesifikasi KOMTRAX adalah sebagai berikut.
Rated transmit power: 5 sampai dengan 10 W
Frekuensi Transmit: 148 sampai dengan 150 MHz

PEMBERITAHUAN
• Meskipun kunci pada tombol start sistem KOMTRAX pada posisi OFF, daya listrik masih memakai daya listrik
meskipun kecil. Ketika mesin akan disimpan dalam jangka panjang, lakukan tindakan yang ditentukan di dalam
“PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA (HALAMAN 3-191)”.
• Hubungi distributor Komatsu sebelum memasang top guard atau attachment lain yang menutup cab roof.
• Hati-hati agar air tidak masuk ke dalam terminal atau rangkaian komunikasi.

PERHATIAN
• Sistem KOMTRAX menggunakan komunikasi nirkabel, oleh karena itu tidak dapat digunakan di dalam terowongan,
di bawah tanah, di dalam gedung, atau didaerah pegunungan dimana gelombang radio tidak dapat diterima.
Sekalipun ketika mesin ada di area terbuka, mesin tidak dapat digunakan di area dimana sinyal radionya lemah
atau area-area diluar wilayah jangkauan komunikasi nirkabel.
• Mutlak tidak perlu memeriksa atau mengoperasikan terminal komunikasi KOMTRAX, tetapi jika ditemukan hal yang
tidak normal, hubungi distributor Komatsu.

6 - 31
6 - 32
INDEX

INDEKS FUSE ...................................................................... 3-107


FUSIBLE LINK ....................................................... 3-108
<A>
SETELAH MENSTART ENGINE............................. 3-135
<G>
PENGATURAN AIR CONDITIONER....................... 3- 88
INFORMASI TENTANG PENGOPERASIAN
ASBAK.................................................................... 3- 87
UMUM..................................................................... 3-161
PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT ................ 6- 2
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK
KOMBINASI ATTACHMENT................................ 6- 23
PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN .................. 2- 14
PEMILIHAN BUCKET TEETH............................. 6- 25
JANGAN SAMPAI TERSANGKUT PADA PERALATAN
DAYA LISTRIK TAMBAHAN................................ 3-106
KERJA................................................................ 2- 19
PENCEGAHAN KEBAKARAN............................ 2- 16
<B>
PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MEMULAI
SEBELUM MEMBACA BUKU PEDOMAN INI........ 1- 2
PENGOPERASIAN ............................................ 2- 14
SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE...................3-110
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT ATTACHMENT
PENGGANTIAN DAN PEMBALIKAN BUCKET...... 3-168
DAN ATTACHMENT OPTIONAL........................ 2- 21
BUCKET YANG DILENGKAPI DENGAN HOOK..... 6- 3
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT KACA
KONDISI HOOK ................................................. 6- 3
CAB.................................................................... 2- 21
PENGOPERASIAN-PENGOPERASIAN YANG
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT STRUKTUR
TIDAK DIPERBOLEHKAN................................... 6- 3
PELINDUNG........................................................ 2- 19
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA NAIK-TURUN
<C>
MESIN.................................................................. 2-17
CAP YANG DILENGKAPI DENGAN LOCK ............ 3- 85
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENJALANKAN
PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN ................. 3-188
MESIN DI DALAM GEDUNG .............................. 2- 21
SETELAH CUACA DINGIN BERAKHIR ............ 3-190
PERSIAPAN UNTUK PENGOPERASIAN YANG
SETELAH PEKERJAAN HARIAN SELESAI...... 3-190
AMAN.................................................................. 2- 14
INFORMASI TENTANG PENGOPERASIAN DI
PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA YANG
CUACA DINGIN ................................................. 3-188
JATUH, TERPENTAL, BENDA YANG
CONTROL LEVER DAN PEDAL............................. 3- 75
MENONJOL......................................................... 2- 20
CONTROLLER........................................................ 3-108
MODIFIKASI TANPA IJIN.................................... 2- 21
CONTROL DAN GAUGE........................................ 3- 3
KEWASPADAAN UMUM UNTUK KESELAMATAN. 6- 2
KEWASPADAAN KETIKA MELEPAS ATAU
<D>
MEMASANG......................................................... 6- 2
CONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI ............. 3- 5
KEWASPADAAN KETIKA MEMILIH .................... 6- 2
ARAH MESIN ......................................................... 1- 4
KEWASPADAAN KETIKA MENGGUNAKAN ...... 6- 2
KUNCI PINTU.......................................................... 3- 84
BACA BUKU PEDOMAN INI SECARA CERMAT.6- 2
GREASE GUN HOLDER.................................... 3-109
<E>
PERAWATAN SISTEM LISTRIK.............................. 4- 7
<H>
PALU DARURAT..................................................... 3- 84
MENANGANI MESIN YANG DILENGKAPI DENGAN
PERATURAN EPA, PELAT NOMOR ENGINE........ 1- 5
KOMTRAX................................................................ 6- 3
KELUAR DARI PERANGKAP LUMPUR................. 3-165
KEWASPADAAN DASAR.................................... 6- 31
MENANGANI OLI, BAHAN BAKAR, COOLANT,
<F>
DAN MENYELENGGARAKAN KLINIK OLI......... 4- 4
ALAT PEMADAM KEBAKARAN.............................. 3-109

7-1
INDEX

<I> HYDRAULIC BREAKER....................................... 4-17


PENDAHULUAN........................................................ 1- 4 DIAGRAM JADWAL PERAWATAN....................... 4-15
SISTEM MONITORING.............................................. 3- 5
<L>
MENGANGKAT MESIN .......................................... 3-186 <O>
MELAKUKAN BONGKAR-MUAT DENGAN GARIS BESAR SERVIS ............................................ 4- 4
TRAILER................................................................. 3-176
PEMASANGAN KUNCI........................................... 3-174 <P>
MENYIMPAN DALAM WAKTU LAMA .................... 3-191 MEMARKIR MESIN................................................. 3-172
SETELAH PENYIMPANAN................................ 3-192 PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN..... 2- 36
SEBELUM PENYIMPANAN................................ 3-191 PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM PEMERIKSAAN
SELAMA PENYIMPANAN.................................. 3-191 DAN PERAWATAN DIMULAI............................... 2- 36
MENGHIDUPKAN ENGINE SETELAH DISIMPAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN DAN
UNTUK WAKTU YANG LAMA ........................... 3-192 PEMERIKSAAN................................................... 2- 40
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK
<M> PENGOPERASIAN ................................................. 2- 22
PEMERIKSAAN MESIN SETELAH PEKERJAAN MENGANGKAT BENDA DENGAN BUCKET...... 2- 35
HARIAN................................................................... 3-173 PENGOPERASIAN.............................................. 2- 26
PENGOPERASIAN MESIN..................................... 3-147 PENCEGAHAN BAHAYA UN UNTUK TEMPAT
PENGOPERASIAN MESIN DAN CONTROL..........3-110 KERJA................................................................. 2- 22
MESIN YANG SIAP DIPASANGI ATTACHMENT..... 6- 4 MENGHIDUPKAN ENGINE................................. 2- 24
PENGOPERASIAN ATTACHMENT..................... 6- 17 PENGGANDENGAN (TOWING)......................... 2- 35
SISTEM HIDROLIK............................................. 6- 8 PENGANGKUTAN............................................... 2- 34
LOKASI................................................................ 6- 4 NOMOR IDENTIFIKASI PRODUK (PIN)/PELAT Nomor
MENYIMPAN DALAM WAKTU LAMA................. 6- 21 SERI MESIN............................................................... 1- 5
SPESIFIKASI....................................................... 6- 21 INFORMASI PRODUK............................................... 1- 5
GAMBAR ILUSTRASI MESIN.................................. 3- 2 PENGOPERASIAN-PENGOPERASIAN YANG TIDAK
GAMBARAN MESIN SECARA KESELURUHAN. 3- 2 DIPERBOLEHKAN.................................................. 3-158
BOOKS MAJALAH.............................................. 3- 87
INFORMASI PERAWATAN.................................. 4- 2 <R>
PROSEDUR PERAWATAN...................................... 4- 18 RADIO..................................................................... 3-101
MEMERIKSA SEBELUM MENGHIDUPKAN APLIKASI YANG DISARANKAN............................. 3-166
ENGINE............................................................... 4- 45 PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG
PERAWATAN SETIAP 100 JAM.......................... 4- 46 DISARANKAN.......................................................... 6- 26
PERAWATAN SETIAP 1000 JAM........................ 4- 64 HYDRAULIC BREAKER ..................................... 6- 26
PERAWATAN SETIAP 2000 JAM........................ 4- 71 BAHAN BAKAR, CAIRAN PENDINGN, DAN PELUMAS
YANG DISARANKAN............................................... 4- 9
PERAWATAN SETIAP 250 JAM.......................... 4- 47
MERK YANG DIREKOMENDASIKAN, KUALITAS YANG
PERAWATAN SETIAP 4000 JAM........................ 4- 78
DIREKOMENDASIKAN UNTUK PRODUK PRODUK
PERAWATAN SETIAP 500 JAM.......................... 4- 51
PERAWATAN SETIAP 5000 JAM........................ 4- 82
PERAWATAN SETIAP 8000 JAM........................ 4- 83
BILA DIPERLUKAN............................................. 4- 18
JADWAL PERAWATAN............................................ 4- 15
INTERVAL PERAWATAN UNTUK

7-2
INDEX

SELAIN OLI ASLI KOMATSU,...................................4- 11 <W>


KOMPONEN YANG AUS........................................ 4- 8
<S> DAFTAR KOMPONEN YANG AUS......................... 4- 8
KESELAMATAN ..................................................... 2- 2 JENDELA DEPAN (WINDSHIELD)......................... 3- 78
SAFETY PARTS PENTING .................................... 4- 13 PENGOPERASIAN DAN KONTROL PERALATAN
KERJA..................................................................... 3-154
DAFTAR SAFETY PARTS PENTING...................... 4- 14
WORKING MODE................................................... 3-156
KESELAMATAN INFORMASI ................................ 1- 3
LABEL KESELAMATAN.......................................... 2- 5
<Y>
LOKASI LABEL KESELAMATAN........................ 2- 6
NOMOR SERI DAN DISTRIBUTOR MESIN ANDA... 1- 6
LABEL KESELAMATAN ..................................... 2- 7
LOKASI SERVICE METER .................................... 1- 6
SPESIFIKASI ......................................................... 5- 2
MENGHIDUPKAN ENGINE.................................... 3-132
MENGEMUDIKAN MESIN ..................................... 3-151
MEMATIKAN ENGINE............................................. 3-146
SUN ROOF (JENDELA ATAP)................................ 3- 78
SWING ................................................................... 3-153
TOMBOL-TOMBOL (SWITCH)................................ 3- 71

<T>DAFTAR KEKUATAN PENGENCANGAN......... 4- 12


SPESIFIKASI KEKUATAN PENGENCANGAN........4- 12
TOOL BOX.............................................................. 3-108
PENGANGKUTAN................................................... 3-175
PROSEDUR PENGANGKUTAN............................. 3-175
TRAVELING DI KEMIRINGAN................................ 3-163
MASALAH DAN TINDAKAN.................................... 3-193
BATERAI KOSONG ......................................... 3-196
LOBANG KAIT UNTUK MENARIK MESIN
RINGAN............................................................ 3-195
MASALAH LAIN................................................ 3- 20
KEJADIAN-KEJADIAN YANG BUKAN MERUPAKAN
KERUSAKAN.................................................... 3-193
BAHAN BAKAR HABIS..................................... 3-193
KONDISI PEKERJAAN BERAT......................... 3-195
MENARIK MESIN.............................................. 3-194

<U>
PENGGUNAAN MESIN........................................... 1- 4

<V>
JARAK PANDANG DARI TEMPAT DUDUK
OPERATOR ............................................................ 1- 4

7-3
INDEX

7-4

Anda mungkin juga menyukai