HYDRAULIC
PC195LC-8
PC195LC-8
EXCAVATOR
SERIAL NUBERS PC195LC-8 J10001 - UP
! PERINGATAN
Pemakaian alat secara tidak aman dapat menyebabkan luka
serius atau kematian, Operator dan orang yang merawat alat
harus membaca Buku Pedoman ini sebelum mengoperasikan
dan merawat alat. Buku Pedoman ini harus disimpan dekat
dengan alat sebagai pegangan dan diperhatikan oleh seluruh
personil yang berhubungan dengan alat ini.
*LBAMP19800* PEMBERITAHUAN
Komatsu mempunyai Buku Pedoman Pengoperasian &
0 Perawatan dalam versi bahasa lain. Hubungi distributor lokal
@ 2016 KOMATSU anda, jika memerlukan Buku Pedoman dalam bahasa lain.
All Right Reserved
Printed in Indonesia 10-2016
KATA PENGANTAR
1-1
SEBELUM MEMBACA MANUAL INI KATA PENGANTAR
Jika Anda menjual mesin milik Anda, pastikan Anda memberikan buku pedoman ini kepada pemilik yang baru
bersamaan dengan menyerahkan mesin.
Simpanlah selalu Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan ini
di tempat penyimpanan untuk yang ditunjukkan di gambar sebelah
kanan agar semua personil dapat membacanya setiap saat.
Jika buku pedoman ini hilang atau rusak, segera hubungi distributor dan beritahukan tentang nama model dan Nomor
seri mesin untuk memperoleh penggantinya. Untuk rincian mengenai nama model mesin dan Nomor seri mesin, lihat
pelat Nomor seri mesin. Untuk memperoleh Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan yang sesuai, Anda perlu
memberikan nama model dan Nomor seri mesin kepada distributor Komatsu.
Buku pedoman ini menggunakan Sistem Satuan Internasional (SI) untuk satuan pengukuran. Untuk acuan, satuan-
satuan yang teloah digunakan pada edisi sebelumnya diberikan di dalam ( ).
Penjelasan, nilai dan ilustrasi pada buku pedoman ini dipersiapkan sesuai dengan informasi terakhir yang tersedia saat
itu. Perbaikan yang berkelanjutan dalam segi disain mesin ini dapat menimbulkan perubahan-perubahan tambahan
tidak akan dijelaskan dalam buku pedoman ini secara detail. Hubungi Komatsu atau distributor Komatsu untuk
mendapatkan informasi terbaru yang berkenaan dengan mesin Anda dan pertanyaan berkenaan dengan informasi
yang terdapat dalam buku pedoman ini.
• Nomor dalam lingkaran yang tercantum pada ilustrasi sama dengan nomor yang ada dalam () di dalam teks.
(Contoh: (1))
Komatsu mengeluarkan mesin yang sesuai dengan semua peraturan dan standar yang berlaku dari negara-negara
pembeli. Jika mesin ini dibeli di negara lain, mungkin ada peralatan atau spesifikasi keselamatan yang kurang dan
dibutuhkan oleh negara Anda. Jika ada pertanyaan apakah produk Anda sesuai dengan standar dan peraturan yang
diterapkan negara Anda, silahkan menghubungi Komatsu atau distributor Anda sebelum mengoperasikan mesin.
1-2
KATA PENGANTAR INFORMASI KESELAMATAN
INFORMASI KESELAMATAN
Untuk memastikan Anda dapat menggunakan alat dengan aman, aturan keselamatan dan label-label tercantum di
dalam Buku Pedoman ini dan ditempelkan di alat untuk memberikan penjelasan tentang situasi-situasi yang melibatkan
potensi bahaya dan cara-cara menghindari situasi-situasi tersebut.
Isyarat Kata
Isyarat kata berikut ini dipakai untuk memberitahu anda bahwa ada potensi bahaya yang dapat menyebabkan cidera
atau kerusakan.
Di dalam buku pedoman ini dan pada label-label alat, isyarat kata berikut dipakai untuk memperingatkan tingkat potensi
bahaya.
Menandakan situasi bahaya yang pasti terjadi yang, jika tidak dihindari, akan
! BAHAYA mengakibatkan kematian atau cidera serius.
Menandakan situasi potensi bahaya yang, jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan
! PERINGATAN kematian atau cidera serius.
Menandakan situasi potensi bahaya yang, jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan
! PERHATIAN cidera ringan atau sedang. Dipakai juga untuk memperingatkan praktek tidak
aman yang dapat mengakibatkan kerusakan properti.
! PERINGATAN
Ketika berdiri dari tempat duduk operator, selalu pasang lock lever ke posisi LOCK. Jika control lever yang
tidak dikunci tanpa sengaja tersenggol, maka dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
Selain yang telah disebutkan di atas, isyarat kata berikut ini digunakan untuk menunjukkan pencegahan bahaya yang
harus dipatuhi untuk melindungi alat atau untuk memberi informasi yang bermanfaat untuk diketahui.
Kata ini digunakan untuk pencegahan bahaya yang harus dilakukan untuk
PEMBERITAHUAN menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperpendek umur alat.
PERHATIAN Kata ini digunakan untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk diketahui.
1-3
INFORMASI KESELAMATAN KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
PENGGUNAAN MESIN
Peralatan Komatsu ini didesiin untuk umumnya dipakai pada pekerjaan berikut ini:
• Pekerjaan Penggalian (Digging)
• Pekerjaan Perataan Tanah (Leveling)
• Pekerjaan Pembuatan Parit (Ditching)
• Pekerjaan Pemuatan (Loading)
• Pekerjaan Pembongkaran (Demolition)
Untuk informasi lebih lanjut, baca bagian “APLIKASI YANG DISARANKAN (HALAMAN 3-166)”.
ARAH MESIN
Di dalam buku pedoman ini, istilah front (depan), rear (belakang), left (kiri), dan right (kanan) berarti arah travel jika
dilihat dari tempat duduk operator ketika tempat duduk operator menghadap kedepan dan sprocket ada dibelakang
mesin.
STRUKTUR PELINDUNG
Mesin ini adalah ROPS yand memenuhi ISO12117-2:2008 apabila terpasang plat ROPS - lihat “LOKASI LABEL
KESELAMATAN (HALAMAN 2-6)” untuk lokasi plat ROPS.
1-4
KATA PENGANTAR INFORMASI KESELAMATAN
INFORMASI PRODUK
Ketika meminta perbaikan atau memesan suku cadang pengganti, beritahu distributor Komatsu Anda tentang item-
item berikut.
1-5
INFORMASI KESELAMATAN KATA PENGANTAR
Alamat
Petugas Servis
Telefon /Fax
1-6
KATA PENGANTAR INFORMASI KESELAMATAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................... 1- 1
SEBELUM MEMBACA BUKU PEDOMAN INI.................................................................................................... 1- 2
INFORMASI KESELAMATAN............................................................................................................................. 1- 3
PENDAHULUAN................................................................................................................................................. 1- 4
PENGGUNAAN MESIN................................................................................................................................ 1- 4
ARAH MESIN............................................................................................................................................... 1- 4
JARAK PANDANG DARI TEMPAT DUDUK OPERATOR............................................................................ 1- 4
STRUKTUR PELINDUNG............................................................................................................................ 1- 4
INFORMASI PRODUK ....................................................................................................................................... 1- 5
NOMOR IDENTIFIKASI PRODUK (PIN)/PELAT NOMOR SERI MESIN..................................................... 1- 5
PERATURAN EPA, PELAT NOMOR SERI ENGINE.................................................................................... 1- 5
POSISI SERVICE METER........................................................................................................................... 1- 6
NOMOR SERI MESIN DAN DISTRIBUTOR ANDA..................................................................................... 1- 6
KESELAMATAN ....................................................................................................................................................... 2- 1
KESELAMATAN ................................................................................................................................................. 2- 2
LABEL KESELAMATAN...................................................................................................................................... 2- 5
LOKASI LABEL KESELAMATAN................................................................................................................. 2- 6
LABEL KESELAMATAN............................................................................................................................... 2- 7
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM YANG LAZIM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN.................... 2- 14
PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MEMULAI PENGOPERASIAN..........................................................2- 14
PERSIAPAN UNTUK PENGOPERASIAN YANG AMAN..............................................................................2- 14
PENCEGAHAN KEBAKARAN ....................................................................................................................2- 16
KEWASPADAAN SAAT NAIK-TURUN MESIN............................................................................................2- 17
JANGAN SAMPAI TERSANGKUT PADA PERALATAN KERJA...................................................................2- 19
KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN STRUKTUR PELINDUNG...............................................................2- 19
PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA YANG JATUH, TERPENTAL, BENDA MENONJOL......... 2- 20
MODIFIKASI TANPA IJIN.............................................................................................................................2- 21
KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL............................ 2- 21
KEWASPADAAN TERKAIT DENGAN KACA CAB.......................................................................................2- 21
KEWASPADAAN KETIKA MENJALANKAN ENGINE DI DALAM GEDUNG...............................................2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN .....................................................................................2- 22
KEWASPADAAN DI TEMPAT KERJA..........................................................................................................2- 22
MENGHIDUPKAN ENGINE ........................................................................................................................2- 24
PENGOPERASIAN......................................................................................................................................2- 26
PENGANGKUTAN........................................................................................................................................2- 34
PENARIKAN MESIN (TOWING)..................................................................................................................2- 35
MENGANGKAT BENDA DENGAN BUCKET ..............................................................................................2- 35
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN ...............................................................................................2- 36
KEWASPADAAN SEBELUM MULAI PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN.................................................2- 36
KEWASPADAAN UNTUK PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN..................................................................2- 40
PENGOPERASIAN ..................................................................................................................................................3- 1
GAMBAR ILUSTRASI PERALATAN ..................................................................................................................3- 2
GAMBAR MESIN SECARA KESELURUHAN..............................................................................................3- 2
KONTROL DAN GAUGE..............................................................................................................................3- 3
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI..........................................................................................................3- 5
SISTEM MONITORING................................................................................................................................3- 5
TOMBOL-TOMBOL (SWITCH).....................................................................................................................3- 71
CONTROL LEVER DAN PEDAL..................................................................................................................3- 75
SUN ROOF (JENDELA ATAP).....................................................................................................................3- 78
1-7
PENDAHULUAN KATA PENGANTAR
1-8
KATA PENGANTAR PENDAHULUAN
1 - 10
KESELAMATAN
! PERINGATAN
Bacalah dengan seksama dan pastikan bahwa Anda benar-benar
memahami peringatan-peringatan yang terdapat pada buku pedoman
ini dan label safety pada mesin. Apabila menjalankan atau melakukan
perbaikan mesin, harus selalu mengikuti peringatan-peringatan secara
benar.
2-1
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN
LABEL KESELAMATAN.............................................................................................................................................2- 5
LOKASI LABEL KESELAMATAN.........................................................................................................................2- 6
LABEL KESELAMATAN ......................................................................................................................................2- 7
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN.................................................2- 14
PENCEGAHAN BAHAYA SEBELUM MEMULAI PENGOPERASIAN ...............................................................2- 14
MEMASTIKAN PENGOPERASIAN DENGAN AMAN..................................................................................2- 14
MEMAHAMI MESIN ....................................................................................................................................2- 14
PERSIAPAN UNTUK PENGOPERASIAN YANG AMAN....................................................................................2- 14
PENCEGAHAN BAHAYA BERKENAAN DENGAN PERALATAN TERKAIT KESELAMATAN..................... 2- 14
MEMERIKSA MESIN ...................................................................................................................................2- 14
MEMAKAI PAKIAAN KERJA YANG TEPAT DAN PERALATAN PELINDUNG.............................................2- 14
MENJAGA KEBERSIHAN MESIN................................................................................................................2- 15
MENCEGAH BAHAYA DI DALAM RUANG OPERATOR.............................................................................2- 15
MENYEDIAKAN ALAT PEMADAM API DAN PERALATAN P3K .................................................................2- 15
JIKA DITEMUKAN ADA BAHAYA ................................................................................................................2- 15
PENCEGAHAN KEBAKARAN............................................................................................................................2- 16
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBAKARAN......................................................2- 16
TINDAKAN UNTUK MENCEGAH KEBAKARAN.........................................................................................2- 16
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA NAIK-TURUN MESIN ..................................................................................2- 17
GUNAKAN HANDRAILS DAN TANGGA KETIKA NAIK-TURUN MESIN.....................................................2- 17
JANGAN MELOMPAT KETIKA NAIK-TURUN MESIN ................................................................................2- 18
JANGAN ADA ORANG DI ATAS ATTACHMENTS.......................................................................................2- 18
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA BERANJAK DARI TEMPAT DUDUK OPERATOR ................................ 2- 18
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENINGGALKAN MESIN.....................................................................2- 18
PINTU DARURAT DARI CAB OPERATOR..................................................................................................2- 18
JANGAN SAMPAI TERSANGKUT PADA PERALATAN KERJA ........................................................................2- 19
PENCEGAHAN BAHAYA STRUKTUR PELINDUNG.........................................................................................2- 19
PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA YANG JATUH, TERLONTAR DAN BENDA-BENDA YANG
MENGGANGGU.................................................................................................................................................2- 20
MODIFIKASI TANPA IJIN....................................................................................................................................2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL...................................... 2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA TERKAIT KACA CAB.................................................................................................2- 21
PENCEGAHAN BAHAYA KETIKA MENJALANKAN ENGINE DI DALAM GEDUNG........................................ 2- 21
2-2
KESELAMATAN KESELAMATAN
2-3
KESELAMATAN KESELAMATAN
2-4
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN
LABEL KESELAMATAN
Tanda peringatan dan label keselamatan berikut digunakan pada mesin ini.
• Pastikan Anda benar-benar faham isi dan posisi yang tepat dari label-label.
• Untuk memastikan bawah isi label safety dapat terbaca dengan jelas, pastikan posisinya benar dan tetap terjaga
kebersihannya. Saat membersihkannya, jangan menggunakan bensin atau pelarut organik. Bensin atau pelarut
organik dapat menyebabkan label itu terkelupas.
• Jika ada label yang rusak, terkelupas hilang atau tidak dapat dibaca dengan benar, hubungi distributor Komatsu
untuk mendapatkan yang baru. Untuk detail tentang label part number, lihat buku pedoman ini atau label yang
sesungguhnya.
• Selain itu ada juga label lainnya pada mesin selain label keselamatan. Lakukan penanganan untuk label-label
tersebut sama seperti di atas.
2-5
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN
* : Jika dilengkapi
2-6
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN
LABEL KESELAMATAN
Peringatan!
(1) Tindakan pencegahan untuk pengoperasian,
pemeriksaan dan perawatan (09651-A0641)
2-7
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN
2-8
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN
Setelah menaikkan
jendela, pastikan
menguincinya agar aman
dengan pin pengunci
(8) Kewaspadaan saat coolant dan oli hidrolik Jangan pernah membuka
cap pada saat temperatur
bersuhu tinggi (09653-A0481) mesin masih panas
(tinggi). Uap panas
atau oli bertemperatur
tinggi yang menyembur
dari radiator atau
tangki hidrolik akan
mengakibatkan cidera
dan/atau luka bakar.
2-9
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN
(12) Hentikan perputaran saat melakukan pengujian dan Tanda yang menggambarkan
bahaya untuk komponen yang
perawatan (09667-A0481). berputar, misalnya belt.
2 - 10
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN
2 - 11
LABEL KESELAMATAN KESELAMATAN
(18) Larangan men-start engine dengan melakukan Nyalakan engine hanya setelah
duduk di tempat duduk operator.
hubungan pendek (09842-A0481)
Jangan berusaha menghidupkan
engine dengan menghubungkan
pendek starting circuit engine.
Tindakan demikian dapat
mengakibatkan cidera serius
atau kebakaran.
2 - 12
KESELAMATAN LABEL KESELAMATAN
2 - 13
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN
• Hanya petugas yang sudah terlatih dan berwenang saja yang dapat mengoperasikan dan melakukan perawatan
pada mesin.
• Patuhi semua aturan keselamatan, tindakan dan instruksi keselamatan di dalam buku pedoman ini saat
mengoperasikan atau melaksanakan pemeriksaan atau perawatan pada mesin.
• Jika Anda merasa kurang sehat atau jika Anda di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, kemampuan Anda
untuk mengoperasikan atau memperbaiki mesin secara aman dapat jauh berkurang, sehingga membahayakan diri
Anda sendiri maupun orang lain yang ada di tempat kerja Anda.
• Saat bekerja dengan operator lain atau dengan orang yang sedang bertugas mengatur lalulintas di lokasi kerja,
diskusikan tentang isi pengoperasian sebelumnya dan gunakan isyarat-isyarat yang telah ditentukan ketika
melakukan pengoperasian.
MEMAHAMI MESIN
Sebelum mengoperasikan mesin, baca buku pedoman ini secara cermat. Jika ada bagian-bagian di dalam buku
pedoman ini yang tidak Anda mengerti, mintalah penjelasan kepada penanggungjawab keselamatan.
MEMERIKSA MESIN
Periksa mesin sebelum memulai pengoperasian. Jika menemukan ketidakwajaran, jangan mengoperasikan mesin
sampai perbaikan terhadap bagian yang bermasalah telah diselesaikan.
2 - 14
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
2 - 15
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN
PENCEGAHAN KEBAKARAN
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBAKARAN
• Putar tombol start ke posisi OFF untuk mematikan engine.
• Gunakan handrails dan tangga untuk turun dari mesin.
• Jangan melompat turun dari mesin. Dikhawatikan dapat terjatuh dan mengalami cidera serius.
2 - 16
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
Untuk mencegah cidera atau kematian yang disebabkan karena terpeleset atau jatuh dari mesin, selalu patuhi hal-hal
berikut.
• Gunakan handrail dan anak tangga yang bertanda panah A pada
gambar di sebelah kanan saat naik atau turun dari mesin.
• Sebelum naik atau turun dari mesin, periksa handrails dan tanggal, dan jika ada oli, gemuk atu lumpur, jika menempel
pada handrails atau tangga, bersihkan segera. Selain itu, kencangkan jika ada bolt yang kendor.
• Jangan memegang control levers dan lock levers saat naik atau turun dari mesin.
• Jangan menaiki engine hood atau covers dimana tidak terpasang Anti Slip.
• Jangan turun naik mesin sambil membawa tools di tangan.
• Kaca spion samping tipe lipat dapat berputar, oleh karena itu jangan berpegangan padanya.
2 - 17
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN
2 - 18
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
• Jika bobot (masa) mesin melebihi nilai yang ditentukan yang ditunjukkan pada pelat sertifikasi ROPS atau jika
spesifikasi mesin diubah menjadi spesifikasi lain yang tidak tercantum di dalam buku panduan ini, ROPS tidak
akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yang dapat mengakibatkan cidera serius atau kematian.
• Jangan menambah bobot mesin melampaui nilai yang ditentukan dengan memodifikasi mesin atau dengan
mamasang attachments tambahan ke mesin dan jangan mengubah spesifikasi mesin menjadi spesifikasi lain
yang tidak tercantum di dalam buku panduan ini. Jika ragu, hubungi pihak distributor Komatsu.
• Dengan kombinasi peralatan kerja (misalnya bucket, breaker) yang disebutkan oleh Komatsu di dalam buku
panduan ini, berat keseluruhan mesin tidak melebihi nilai yang ditentukan untuk ROPS.
• Selalu patuhi hal-hal berikut. Jika mesin dilengkapi dengan struktur pelindung, jangan melepas struktur pelindung
tersebut dan megoperasikan mesin tanpa struktur pelindung.
• Jika struktur pelindung dilas, atau dibor untuk membuat lobang padanya, atau dan struktur pelindung ini dimodifikasi
dengan cara lain, maka kekuatannya dapat berkurang. Konsultasikan dengan pihak distributor Komatsu sebelum
melakukan modifikasi apapun.
• Jika struktur pelindung rusak atau penyok karena kejatuhan sesuatu atau kerena terguling, maka kekuatannya
akan berkurang dan tidak akan mampu berfungsi secara benar. Dalam kasus demikian, selalu hubungi pihak
distributor Komatsu untuk memperoleh saran tentang metode perbaikan.
• Sekalipun jika struktur pelindung telah dipasang, selalu kencangkan seat belt Anda dengan benar ketika
mengoperasikan mesin . Jika Anda tidak mengencangkan seat belt Anda dengan benar, maka seat belt tidak akan
dapat menjalankan fungsinya.
2 - 19
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN KESELAMATAN
2 - 20
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN
• Jika kaca cab di sisi peralatan kerja pecah, ada bahaya bahwa operator dapat terbentur secara langsung atau
tersangkut pada peralatan kerja. Jika kaca pecah, segera hentikan pengoperatian dan ganti kaca tersebut.
• Jendela atas (ceiling window) terbuat dari plastik, oleh karena itu jika tergores, maka kejelasan penglihatan akan
menjadi kurang dan ada bahaya bahwa kaca tersebut dapat pecah. Jika kaca tergores atau baret, gantilah dengan
part baru secepatnya. Jika jendela tergores dan tidak diganti, maka ada bahaya bahwa batui-batu yang jatuh
mengenai kaca tersebut akan menyebabkan kaca pecah, sehingga dapat mengakibatkan cidera bagi operator.
2 - 21
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
2 - 22
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
2 - 23
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
MENGHIDUPKAN ENGINE
GUNAKAN LABEL PERINGATAN
Jika ada peringatan “BAHAYA! JANGAN dihidupkan!” yang terpasang,
ini berarti bahwa seseorang sedang melakukan pemeriksaan dan
perawatan mesin. Jika tanda peringatan tersebut diabaikan dan mesin
dihidupkan, ada bahaya bahwa orang yang melaksanakan pemeriksaan
atau perawatan tersebut dapat tersangkut pada komponen berputar
atau komponen-komponen yang bergerak dan mengalami cidera
serius atau kematian. Jangan menghidupkan engine atau menyentuh
levers.
2 - 24
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
2 - 25
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
PENGOPERASIAN
PEMERIKSAAN SEBELUM PENGOPERASIAN
Jika pemeriksaaan sebelum menghidupkan engine tidak dilakukan dengan benar, maka mesin tidak akan dapat
menunjukkan performa maksimumnya, dan juga ada bahaya bahwa mesin dapat mengakibatkan cidera serius atau
kematian.
Ketika melakukan pemeriksaan, pindahkan mesin ke area yang luas dimana tidak ada hambatan, dan perhatikan
secara cermat area sekitarnya. Jangan mengijinkan ada orang di dekat mesin.
• Selalu pasang seat belt. Dikhawatikan bahwa Anda dapat terlempar dari tempat duduk operator dan mengalami
cidera serius ketika brake diaktifkan secara tiba-tiba.
• Periksa bahwa gerakan mesin sesuai dengan display pada control
pattern card. Jika tidak sesuai, segera ganti dengan control pattern
card yang tepat.
• Periksa kondisi pengoperasian peralatan, peralatan kerja, arm,
boom, travel dan sistem swing.
• Periksa adanya masalah pada suara mesin, getaran, panas, bau,
atau gauges; periksa juga bahwa tidak ada kebocoran oli atau
bahan bakar.
• Jika ditemukan ada masalah, segera lakukan perbaikan.
2 - 26
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
2 - 27
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
2 - 28
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
TRAVELING DI KEMIRINGAN
Untuk menghindari mesin agar tidak terbalik atau oleng ke satu sisi, selalu patuhi petunjuk berikut ini.
• Jaga agar peralatan kerja pada posisi 20-30cm dari atas tanah. Saat darurat, segera turunkan peralatan kerja ke
tanah untuk membantu menghentikan mesin.
• Ketika melakukan traveling menaiki tanjakan, atur cab operator
menghadap arah tanjakan, ketika melakukan traveling menuruni
tanjakan, atur cab operator menghadap arah turunan.
Selalu periksa kekokohan tanah di bawah bagian depan mesin
ketika traveling.
• Jangan melakukan traveling di kemiringan yang ditutupi pelat baja. Untuk kemiringan yang sekecil apapun ada
bahaya bahwa mesin bisa tergelincir.
• Lakukan travel di atas rumput, reruntuhan dedaunan dengan kecepatan rendah. Walaupun di tanah yang tidak
terlalu miring, bahaya tergelincir masih ada.
• Jika engine mati ketika traveling di turunan, segera pindahkan control lever ke posisi NEUTRAL dan nayalakan lagi
engine.
2 - 29
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
2 - 30
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
2 - 31
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
2 - 32
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
MEMARKIR MESIN
• Parkir mesin di tanah yang kokoh dan rata.
• Pilih tempat yang jauh dari bahaya longsoran batu, longsoran
tanah, atau banjir.
• Turunkan peralatan kerja ke tanah.
• Saat meninggalkan mesin, atur safety lock lever (1) ke posisi LOCK,
kemudian matikan engine.
• Semua pintu mesin harus dikunci, lalu cabut kuncinya untuk
menghindari orang yang tidak berwenang menjalankan mesin, dan
simpan di tempat khusus.
2 - 33
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN KESELAMATAN
PENGANGKUTAN
Ketika mesin diangkut di atas trailer, ada bahaya terjadinya cidera serius atau kematian selama pengangkutan. Selalu
patuhi petunjuk berikut ini.
• Selalu periksa dimensi mesin secara cermat. Tergantung peralatan kerja yang dipasang, berat mesin, ketinggian
pengangkutan, dan panjang keseluruhan dapat berbeda-beda.
• Periksa sebelumnya bahwa semua jembatan dan bangunan lain yang akan dilewati saat pengangkutan cukup kuat
untuk menahan beban gabungan mesin pengangkut dan mesin yang diangkut.
• Mesin dapat dilepas menjadi beberapa bagian untuk diangkut, oleh kerena itu, jika Anda ingin mengangkut mesin
Anda, hubungi pihak distributor Komatsu agar melaksanakan pekerjaan tersebut.
BONGKAR-MUAT
ketika menaikkan muatan atau membongkar muatan mesin, kesalahan pengoperasian dapat menimbulkan bahaya
mesin terbalik atau jatuh, sehingga diperlukan kehati-hatian secara
khusus. Selalu patuhi petunjuk berikut ini.
• Lakukan pemuatan dan pembongkaran muatan hanya di atas tanah
yang kokoh dan datar saja. Jaga jarak yang aman dari tepi jalan
atau tebing.
• Jangan sekali-kali menggunakan peralatan kerja untuk memuat
atau membongkar mesin.
Ada bahaya bahwa mesin dapat jatuh atau terguling.
• Selalu gunakan ramp (bidang miring) yang cukup kuat. Pastikan
bahwa bidang miring tersebut memiliki lebar, panjang, dan
ketebalan yang cukup untuk menyediakan landaian pemuatan yang
aman. Lakukan langkah-langkah yang sesuai untuk mencegah (1) Blocks
bidang miring tersebut bergerak dari posisinya atau terlepas. (2) Ramp
(3) Garis tengah antar ramps
• Pastikan permukaan bidang miring bersih dan bebas dari grease, (4) Sudut ramp: Maksimal 15
o
2 - 34
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PENGOPERASIAN
2 - 35
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN
2 - 36
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN
2 - 37
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN
• Keluarkan sisa tekanan oli dari sistem hidrolik, dan tempatkan lock
lever (1) ke posisi LOCK. Untuk mengeluarkan sisa tekanan oli,
baca tentang “CARA MEMBUANG TEKANAN DI DALAM SISTEM
HIDROLIK (HALAMAN 4-80)”.
• Jangan menyentuh control levers atau pedal. Jika control lever atau
pedal harus dioperasikan, selalu beri tanda kepada teman kerja
Anda untuk memperingatkan mereka agar bergeser ke tempat yang
aman.
2 - 38
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN
2 - 39
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN
MENANGANI BATERAI
Sebelum memeriksa atau menangani baterai, putar kunci di tombol start ke posisi OFF.
Bahaya baterai meledak
Ketika baterai diisi setrum, dihasilkan gas hidrogen yang
mudah terbakar dan dapat meledak. Selain itu, elektrolit baterai
mengandung larutan asam sulfat. Kesalahan penanganan dapat
mengakibatkan cidera serius atau kematian, ledakan, atau
kebakaran, oleh karena itu, selalu patuhi hal-hal berikut.
• Jangan menggunakan atau men-charge baterai jika elektrolit
baterai di bawah tanda LOWER LEVEL. Hal ini dapat
mengakibatkan ledakan.
Selalu periksa secara periodik level elektrolit baterai, dan
tambahkan air suling (atau cairan pengisi baterai yang tersedia
secara komersial) sampai ke tanda UPPER LEVEL.
• Jangan merokok atau mendekatkan api ke baterai.
• Gas hidrogen dihasilkan ketika baterai sedang di-charge,
oleh karena itu lepaskan baterai dari mesin, bawa ke tempat
yang ventilasinya memadai, buka penutup baterai, kemudian
lakukan pengisian (charge).
• Setelah pengisian selesai, pasang penutup baterai dengan
benar.
2 - 40
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN
2 - 41
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN
2 - 42
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN
KEBISINGAN
Ketika melakukan perawatan engine dan Anda terpapar kebisingan dalam jangka waktu yang lama, pakailah penutup
telinga atau ear plug ketika bekerja.
Bila kebisingan mesin terlalu tinggi, dapat menimbulkan masalah pendengaran sementara atau permanen.
2 - 43
PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN KESELAMATAN
PERAWATAN AC
• Jika refrigerant AC terkena mata, maka dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan; jika terkena dikulit, dapat mengakibatkan
radang karena dingin (frostbite). Jangan sekali-kali mengendorkan komponen-komponen dari sistem pendingin.
2 - 44
KESELAMATAN PENCEGAHAN BAHAYA UNTUK PERAWATAN
2 - 45
PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
Sebelum membaca bagian ini, harap membaca dan pastikan bahwa Anda
memahami bagian KESELAMATAN
3-1
GAMBAR ILUSTRASI MESIN PENGOPERASIAN
3-2
PENGOPERASIAN GAMBAR ILUSTRASI MESIN
3-3
GAMBAR ILUSTRASI MESIN PENGOPERASIAN
Monitor Mesin
3-4
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Untuk menjalankan pengoperasian dengan benar dan aman, penting memahami dengan baik metode pengoperasian
peralatan, dan fungsi yang tampil pada display.
SISTEM MONITORING
PERHATIAN
Salah satu cirri khas panel LCD (liquid crystal display) adalah bahwa mungkin terdapat black spot (titik-titik yang tidak
menyala) atau white spots (titik-titik yang terus menyala) di layar. Jika ada black spot atau white spot-nya kurang dari
10, maka bukan merupakan kerusakan atau cacat.
3-5
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
• Ketika tombol start diputar ke posisi ON, opening screen GG ditampilkan di layar.
• Setelah opening screen GG ditampilkan selama 2 detik, screen berganti ke screen pemeriksaan sebelum
mulai DD.
• Setelah screen pemeriksaan sebelum mulai, screen DD ditampilkan selama 2 detik, screen berganti ke
layar tampilan working mode/travel mode HH.
• Setelah layar tampilan working mode/travel mode HH ditampilkan selama 2 detik, screen berganti ke screen
standar BB.
• Jika working mode ketika engine dihidupkan adalah mode B, maka opening screen GG ditampilkan selama 2
detik, dan screen kemudian berganti ke layar konfirmasi breaker mode II.
Ketika menyalakan engine dalam mode B, tekan saklar F6. Jika Anda
tidak ingin menghidupkan engine dalam mode B, tekan saklar F5.
Dalam hal ini, sistem start dengan mode E.
3-6
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Ketika engine dihidupkan, voltase baterai dapat turun secara tiba-tiba tergantung temperatur dan kondisi baterai. Jika
ini terjadi, layar pada monitor mesin mungkin padam sebentar, tetapi ini bukan menunjukkan ada yang tidak normal.
• Ketika tombol start start diputar ke posisi OFF, ending screen JJ ditampilkan selama 5 detik, lalu display mati.
3-7
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
• Jika ada hal yang tidak normal ketika menghidupkan engine, screen pemeriksaan sebelum mulai DD berganti ke
screen peringatan waktu perawatan CC, screen peringatan FF, atau screen kesalahan EE.
• Setelah menampilkan screen pemeriksaan sebelum mulai DD selama 2 detik, screen berganti ke screen peringatan
waktu perawatan CC.
• Setelah menampilkan screen peringatan waktu perawatan CC selama 30 detik, screen kembali ke screen standar
BB.
• Setelah menampilkan screen pemeriksaan sebelum mulai DD selama 2 detik, screen berganti ke screen peringatan
FF atau screen kesalahan EE.
3-8
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
• Jika terjadi hal yang tidak normal selama pengoperasian,screen standar BB berganti ke screen peringatan FF-(1)
atau screen kesalahan EE.
• Setelah menampilkan screen peringatan FF-(1) selama 2 detik, screen secara otomatis berganti ke screen
peringatan FF-(2).
3-9
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Warna-warna yang menyala pada monitor terkait dengan item-item emergency stop, item-item waspada, dan item-item
pengecekan dasar adalah sebagai berikut.
3 - 10
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Emergency Monitor
! PERHATIAN
Jika monitor menyala merah, segera matikan engine atau jalankan pada kecepatan Low idle (MIN), periksa lokasi terkait, kemudian
lakukan tindakan-tindakan yang perlu.
Item-item berikut harus dicermati ketika engine sedang jalan. Jika ada masalah, monitor untuk lokasi abnormal menyala
merah dan buzzer berbunyi, segera lakukan tindakan.
(1) Monitor temperatur coolant engine (3) Monitor tekanan oli mesin
(2) Monitor temperatur oli hidrolik
Tampilan (A) pada temperatur yang rendah: Cahaya latar monitor (D)
putih
Tampilan (B) pada temperatur yang sesuai: Cahaya latar monitor (D)
biru
Tampilan (C) saat kondisi abnormal: Cahaya latar monitor (D) merah
3 - 11
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tampilan (A) pada temperatur yang rendah: Cahaya latar monitor (D)
putih
Tampilan (B) pada temperatur yang sesuai: Cahaya latar monitor (D)
biru
Tampilan (C) saat kondisi abnormal: Cahaya latar monitor (D) merah
3 - 12
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Monitor Waspada
! PERHATIAN
Jika monitor peringatan menyala merah, hentikan pekerjaan secepat mungkin dan lakukan pemeriksaan dan
perawatan pada lokasi terkait. Jika peringatan diabaikan, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan.
Berikut adalah item-item yang harus dicermati ketika engine sedang jalan. Jika terjadi keadaan abnormal, screen
menampilkan item yang perlu tindakan segera.
Jika ada hal yang tidak normal, monitor untuk lokasi abnormal menyala merah.
(1) Monitor temperatur coolant engine (4) Monitor level pengisian baterai
(2) Monitor temperatur oli hidrolik (5) Monitor penyumbatan air cleaner
(3) Monitor level bahan bakar (6) Monitor water separator
3 - 13
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 14
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Water separator merupakan satu kesatuan dengan fuel prefilter. Water
separator dipasang di bagian bawah fuel prefilter dan dapat dilepas.
3 - 15
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
! PERHATIAN
Monitor-monitor ini tidak menjamin kondisi mesin.
Jangan terlalu mengandalkan pada monitor ketika melakukan pemeriksaan sebelum memulai (pemeriksaan harian). Pastikan
anda keluar dari mesin dan memeriksa masing-masing item secara langsung.
Tampilkan item-item dasar di antara item-item pemeriksaan sebelum memulai starting yang harus diperiksa sebelum
menyalakan engine. Jika ada hal yang tidak normal, monitor untuk lokasi abnormal akan menyala merah.
3 - 16
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Untuk penjelasan rinci tentang cara memastikan waktu perawatan,
baca tentang “Tombol Selektor Perawatan (HALAMAN 3-42)”.
Jika ingin mengganti setting untuk waktu perawatan, minta agar
distributor Komatsu mengganti setting tersebut.
3 - 17
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Displai Pilot
• Displai pilot di bagian atas screen terdiri dari lampu-lampu pilot untuk memastikan telah diaktifkannya masing-
masing fungsi.
• Ketika tombol start diputar ke ON, lampu pilot menyala ketika item-item display berfungsi.
3 - 18
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Swing motor dilengkapi dengan rem cakram yang secara otomatis
menghentikan putaran. Ketika monitor swing lock menyala, rem
tersebut tetap diaktifkan.
MONITOR WIPER
Monitor (3) menunjukkan keadaan beroperasinya wiper.
Tampilan monitor ketika tombol wiper dioperasikan, adalah sebagai
berikut:
Ketika ON menyala: Wiper bergerak secara terus menerus
Ketika INT menyala: Wiper bergerak sesaat-sesaat
OFF: Wiper berhenti
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol wiper, baca
tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN 3-3)”
Monitor Auto-Deceleration
Monitor ini (4) menunjukkan setting dari auto-deceleration baik ON
ataupun OFF.
Tampilan monitor ketika tombol auto-deceleration dioperasikan,
sebagai berikut.
Monitor auto-deceleration ON: Auto-deceleration diaktifkan
Monitor auto-deceleration OFF: Auto-deceleration dinon-aktifkan
• Untuk keterangan lebih rinci tentang posisi tombol auto-
deceleration, baca tentang “CONTROL DAN GAUGE (HALAMAN
3-3)”.
3 - 19
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Hanya apabila working mode pada mode P atau E atau ATT, daya
bertambah ketika tombol knob ditekan. Sekalipun jika tombol knob
ditekan terus, penambahan daya berakhir setelah 8.5 detik.
3 - 20
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 21
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Ketika engine dihidupkan, jika indikator di posisi (C), monitor temperatur coolant engine (E) menunjukkan tampilan
low-temperature.
Jika ini terjadi, lakukan pemanasan engine. Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “Pemanasan Engine
(HALAMAN 3-136)”
3 - 22
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Ketika indikator mencapai area merah (A), temperatur oli hidrolik adalah sebagai berikut:
Posisi area merah (A): 102°C (215.6°F) atau lebih
Posisi area merah (B): 105°C (221 °F) atau lebih
Ketika indikator ada di area merah (A) sampai (B), monitor temperatur oli hidrolik (E) menunjukkan tampilan adanya hal
yang tidak normal. Ketika engine dihidupkan, jika indikator di posisi (C) dan temperatur oli hidrolik adalah 20°C (68°F),
monitor temperatur oli hidrolik (E) menunjukkan tampilan low-temperature. Jika ini terjadi, lakukan pemanasan mesin.
Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “Memanaskan Peralatan Hidrolik (HALAMAN 3-138)”
Fuel Gauge
Alat ukur ini (12) menunjukkan jumlah bahan bakar yang masih tersisa
di dalam tangki bahan bakar. Selama pengoperasian normal, indikator
semestinya ada di area hijau.
Jika indikator mulai memasuki area merah (A) selama pengoperasian,
sisa bahan bakar kurang dari 60 liter (15.85 US gal), oleh karena itu,
lakukan pemeriksaan dan tambahkan bahan bakar.
• (A) sampai (B): Menunjukkan area merah
• (A) sampai (C): Menunjukkan area hijau
PERHATIAN
Ketika indikator mencapai area merah (B), sisa bahan bakar kurang dari 41 liter (10.83 US gal).
Ketika indikator ada di area merah (B), monitor tinggi permukaan bahan bakar (D) menyala merah.
Level bahan bakar yang tepat mungkin tidak dapat ditampilkan untuk waktu yang singkat ketika tombol start diputar
ke ON, tetapi hal ini bukan berarti ada gangguan.
3 - 23
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 24
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
ECO Gauge
Alat ukur atau gauge ini (14) menunjukkan keadaan beban kerja.
Ketika gauge ada di area hijau A, berarti beban kerjanya ringan sampai
sedang. Ketika gauge ada di area oranye B, berarti beban kerjanya
berat.
• Ketika gauge memasuki area kuning, tidak ada yang salah pada
mesin, tetapi untuk melindungi lingkungan, kurangi output engine
sampai suatu titik dimana tidak ada akibat negatif terhadap
pengoperasian. Secara umum, lakukan operasi hemat energi di
area hijau. Mengurangi frekuensi travel juga membantu untuk
menghemat energi. Pertimbangkan cara terbaik untuk menghemat
energi.
3 - 25
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
(1) Tombol pemilih working mode (5) Tombol pembersih kaca jendela
3 - 26
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
• Untuk mesin yang siap dipasangi attachment, mode attachment ditambahkan pada display.
Untuk keterangan lebih rinci tentang cara menangani mesin yang siap dipasangi attachment, lihat Bagian
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL.
• Ketika monitor mulai start, jika pengaturan working mode adalah
mode B, pesan konfirmasi di sebelah kanan ditampilkan dan
buzzer berbunyi.
• Ketika start up dan tetap pada mode B, selalu tekan tombol fungsi
F6 (Yes).
Jika Anda menekan F5 (No), maka sistem akan start up pada
mode E.
• Jika Anda ingin memiliki setting otomatis dari mode P, E, L, B, atau mode ATT ketika starting (pengaturan baku
opsional), minta agar distributor Komatsu mengganti setting tersebut.
3 - 27
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Prosedur Pengoperasian
1. Jika tombol pemilih working mode (1) ditekan, screen Working
Mode ditampilkan pada monitor.
2. Tekan tombol-tombol fungsi F3 atau F4 di bagian bawah screen
atau tombol pemilih working mode (1) untuk mengubah pemilihan
mode satu kali setiap waktu.
PERHATIAN
Untuk kembali ke screen standar tanpa mengubah working mode,
tekan tombol fungsi F5.
3 - 28
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Ketika mengatur working mode ke mode B, untuk menjamin
keselamatan, buzzer berbunyi dan pada saat yang sama, pesan di
dalam ilustrasi di sebelah kanan ditampilkan di layar. Ketika mengatur
ke mode breaker, selalu tekan tombol fungsi F6.
PEMBERITAHUAN
Ketika menggunakan breaker, atur ke mode B. Jika mode B tidak digunakan, ada bahaya bahwa breaker bisa
patah.
3 - 29
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tombol Auto-Deceleration
Jika control lever diposisi NEUTRAL, tombol ini (3) secara otomatis
menurunkan kecepatan engine dan menyalakan fungsi untuk
mengurangi konsumsi bahan bakar.
Monitor auto-deceleration ON: Auto-deceleration ON
Monitor auto-deceleration OFF: Auto-deceleration OFF
Setiap kali tombol tersebut ditekan, auto-deceleration berpindah-
pindah antara ON dan OFF.
• Fungsi auto-deceleration
Ketika fungsi auto-deceleration adalah ON, jika kontrol peralatan
kerja dan travel lever diputar ke posisi N, maka engine akan
turun setelah 4 detik dari kecepatan pengoperasian menjadi
kecepatan idle speed.
Hal ini mejadikan dimungkinkan untuk mengurangi konsumsi
bahan bakar.
Jika salah satu lever dioperasikan saat mesin dalam
kondisi ini, maka kecepatan engine akan kembali ke
kecepatan pengoperasian sebelumnya untuk menjadikannya
memungkinkan untuk melaksanakan operasi.
3 - 30
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
! PERINGATAN
• Ketika memuat atau membongkar muatan dari sebuah trailer, selalu lakukan traveling pada kecepatan
rendah (dengan tombol travel speed selector (3) pada posisi Lo). Jangan sekali-kali mengoperasikan
tombol travel speed selector (3) selagi melakukan pemuatan atau pembongkaran muatan.
• Jika kecepatan travel dipindah antara Hi dan Lo ketika mesin sedang traveling, mesin dapat menyimpang
arah ke satu sisi, sekalipun ketika traveling pada garis lurus.
Matikan mesin sebelum mengganti kecepatan travel.
PERHATIAN
Setiap kali tombol travel speed selector (3) dipindah, mode
ditampilkan pada tampilan monitor, dan setelah 2 detik, screen
kembali ke screen standar.
3 - 31
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tombol Wiper
Tombol ini (4) menggerakkan wiper jendela depan.
Setiap kali tombol tersebut ditekan, akan mengubah ON → INT →
stop (OFF).
Monitor wiper INT menyala: Wiper bergerak sesaat-sesaat
Monitor wiper ON menyala: Wiper bergerak secara terus menerus
Monitor wiper OFF: Wiper berhenti
PERHATIAN
Setiap kali tombol wiper (5) ditekan, mode ditampilkan di tengah-
tengah tampilan monitor, dan setelah 2 detik, screen kembali ke
screen standar.
3 - 32
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 33
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tombol-Tombol Fungsi
• Tombol-tombol fungsi (7) terdiri dari 6 tombol (F1 sampai
dengan F6). Fungsi masing-masing tombol tersebut berbeda-
beda sesuai isi dari masing-masing screen.
Ketika tampilan monitor menunjukkan screen standar, fungsi-
fungsinya ditammpilkan sebagai berikut:
3 - 34
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Pengoperasian tombol-tombol fungsi jika screen awal menunjukkan screen standar adalah sebagai berikut:
3 - 35
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Jika mesin tidak dilengkapi dengan kamera No. 2, ikon-ikon panduan
(a) dan (b) tidak ditampilkan.
3 - 36
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Pengoperasian Layar Tampilan Gambar Ketika 2 Layar Kamera Ditunjukkan Secara Serentak.
Penjelasan berikut menguraikan tentang metode pengoperasian ketika diinginkan menampilkan 2 layar kamera pada
saat yang sama pada monitor.
• Pada screen tampilan citra kamera No. 1, jika tombol F4 ditekan,
citra kamera No. 1 (d) dan citra kamera No. 2 (e) ditampilkan di
layar.
• Ketika 2 layar ditampilkan pada saat yang sama, tampilan berganti
secara lebih lambat dibandingkan ketika hanya layar 1 saja
ditampilkan di layar.
3 - 37
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 38
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 39
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 40
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 41
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
a b
Engine oil change 500
Engine oil filter change 500
Fuel main filter change 1000
Fuel prefilter change 500
Hydraulic oil filter change 1000
Hydraulic tank breather change 500
Damper case service 1000
Final drive oil change 2000
Swing machinery oil change 1000
Hydraulic oil change 5000
a: Item-item Perawatan
b: Pengaturan waktu perawatan asal (h)
c: Waktu tersisa sampai perawatan (h)
3 - 42
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Ketika mengartur ulang waktu tersisa, tekan terus tombol F6 selama
sekurang-kurangnya 1,5 detik. Jika tombol F6 tidak ditekan terus
selama sekurang-kurangnya 1,5 detik, maka bunyi pengoperasian
tombol dapat terdengar, tetapi layer tidak beralih ke layar untuk
mengatur ulang waktu tersisa.
3 - 43
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
● Jika ingin membatalkan pengaturan ulang (reset), tekan
tombol F5. Layar kembali ke layar daftar perawatan.
● Pada layar pengaturan ulang, jika selama lebih dari 30 detik
tidak ada tombol yang dioperasikan, maka layar secara
otomatis beralih ke layar daftar perawatan.
PERHATIAN
Jika ingin membatalkan pengaturan ulang (reset), tekan tombol F5.
Layar kembali ke layar daftar perawatan.
Pada layar konfirmasi ulang, jika selama lebih dari 30 detik tidak ada
tombol yang dioperasikan, maka layar secara otomatis beralih ke layar
daftar perawatan.
3 - 44
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 45
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
a: Pengaturan breaker/attachment
(Mesin yang siap untuk dipasangi attachment)
b: Tampilan pesan
(Mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX)
c: Penyesuaian Layar
d: Penyetelan Jam
e: Pemilihan bahasa
f: Penyetelan Economy mode
3 - 46
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 47
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 48
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 49
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
2. Pada layar Breaker Select, pilih salah satu dari 2 nilai yang telah
ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan tombol F6.
3 - 50
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
2. Pada layar Breaker Oil Flow Setting, pilih salah satu dari 2 nilai
yang telah ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan tombol F6.
● Kedua nilai fungsi dasar (default) untuk pengaturan aliran oli
tersebut diatur ke 140 liter/menit, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan.
Aliran oli yang saat itu ditetapkan untuk mode B ditandai
dengan B di depan nama item seperti yang ditunjukkan
pada ilustrasi di sebelah kanan.
3 - 51
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3. Pada layar Breaker Oil Flow Setting, ubah aliran oli yang
ditetapkan.
● Setelah menggunakan tombol F3 atau F4 untuk mengubah
ke aliran oli yang sesuai, tekan tombol F6 untuk menyetujui
perubahan aliran oli tersebut dan kembali ke layar sebelumnya.
● Apabila tombol F5 ditekan, tidak ada perubahan yang dibuat
pada aliran oli dan layar kembali ke layar sebelumnya.
3 - 52
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 53
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 54
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 55
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
2. Pada Menu 2-Way Attachment Select, pilih salah satu dari 2 nilai
yang telah ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan tombol F6.
● Kedua nilai fungsi dasar (default) untuk pengaturan aliran oli
tersebut diatur ke 290 liter/menit, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan.
Untuk mengubah pengaturan aliran oli, ikuti prosedur yang
diberikan di dalam “Mengubah pengaturan aliran attachment
(HALAMAN 3-57)”.
● Aliran oli saat ini yang ditetapkan untuk mode ATT ditandai
dengan ATT di depan nama item seperti yang ditunjukkan
pada ilustrasi di sebelah kanan.
3 - 56
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
2. Pada layar 2-Way Attachment Select Oil Flow Setting, pilih salah
satu dari 2 nilai yang telah ditetapkan untuk aliran oli, lalu tekan
tombol F6.
Aliran oli saat ini yang ditetapkan untuk mode ATT ditandai
dengan ATT di depan item.
● “No 2-Way Attachment” tidak dapat dipilih
3 - 57
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 58
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tampilan Pesan
(Mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX)
Pada mesin-mesin yang dilengkapi dengan KOMTRAX, dimungkinkan untuk melihat pesan-pesan dari distributor
Komatsu pada menu massage display ini.
PERHATIAN
Saat ini, belum ada wilayah dimana dimungkinkan penggunaan layanan pesan ini.
Di wilayah-wilayah dimana tidak dimungkinkan untuk menggunakan layanan pesan, fungsi-fungsi menu message
display sebagai berikut.
1. Pada layar standar, tekan tombol F6.
2. Pilih “User Message” pada User Menu, lalu tekan tombol F6.
3 - 59
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Menyetel Layar
Gunakan menu screen adjustment ini untuk menyetel tingkat
kecerahan (brightness), kontras, dan cahaya latar pada layar.
2. Pilih screen adjustment pada user menu, lalu tekan tombol F6.
Layar beralih ke layar selection menu untuk penyetelan layar.
3 - 60
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3. Pilih item yang akan diatur (a) atau (b) dari layar selection menu
untuk penyetelan layar, lalu tekan tombol F6. Layar beralih ke
layar pengaturan untuk item yang dipilih.
PERHATIAN
Jika mesin tidak dilengkapi dengan kamera, maka selection menu
untuk penyetelan layar tidak ditampilkan.
Jika screen adjustment dipilih dari user menu, maka screen adjustment
pada langkah 4 akan ditampilkan.
3 - 61
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
F2: Mengatur ulang semua nilai yang telah disesuaikan ke nilai default
F3: Indikator item-item yang dipilih berpindah 1 segmen ke kiri.
F4: Indikator item-item yang dipilih berpindah 1 segmen ke kanan.
F5: Kembali ke user menu.
F6: Menyetujui perubahan dan beralih ke pengaturan item berikutnya.
3 - 62
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Penyetelan Jam
Pada menu clock adjustment ini, dimungkinkan untuk mengubah
pengaturan jam yang ditampilkan pada monitor pilot dari tampilan
standar.
3 - 63
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
2. Pilih “Clock Adjustment” pada user menu, lalu tekan tombol F6.
Layar beralih ke layar menu pemilihanan penyetelan waktu.
3 - 64
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3. Pada layar pemilihan clock adjustment, dimungkinkan untuk melakukan pengoperasian-pengoperasian berikut
dengan menggunakan tombol F3 sampai dengan F6.
● Time
Menyetel pengaturan jam.
3 - 65
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
● 12h/24h Mode
Pilih tampilan 12-hour (am/pm) atau tampilan 24-hour.
3 - 66
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Daylight saving time atau summer time berarti memindahkan jam maju
1 jam untuk memanfaatkan fakta bahwa matahari terbit lebih awal
musim panas. Sistem ini digunakan di banyak negara selama musim
panas.
3 - 67
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Pemilihan Bahasa
Pada menu pemilihan bahasa ini, dimungkinkan untuk memilih bahasa yang digunakan pada layar monitor.
3 - 68
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3. Pilih bahasa yang akan digunakan untuk layar, lalu tekan tombol
F6. Tampilan layar berubah ke bahasa yang dipilih.
3 - 69
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 70
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
TOMBOL-TOMBOL (SWITCH)
Tombol Start
Tombol start (1) digunakan untuk menghidupkan atau mematikan
engine.
(B) : Posisi ON
Arus listrik mengalir melalui sistem pengisian muatan dan lampu.
Pertahankan kunci tombol start tetap di posisi ON pada waktu engine
dijalankan.
3 - 71
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Pemantik Rokok
Tombol ini (3) digunakan ketika menyalakan rokok.
Ketika pemantik rokok ditekan masuk, maka akan kembali ke posisi
semula setelah beberapa detik, oleh karena itu tarik keluar untuk
menggunakannya.
Jika pemantik rokok dilepas, maka socket dapat digunakan sebagai
sumber daya 85W (24V x 3.5A).
PEMBERITAHUAN
Pemantik rokok ini dirancang untuk 24 V. Jangan digunakan sebagai
sumber daya untuk peralatan 12 V.
! PERINGATAN
• Ketika tidak sedang menggunakan operasi swing, misalnya ketika traveling, posisikan tombol swing lock
ke posisi ON.
• Di kemiringan, bahkan ketika tombol swing lock pada posisi ON, berat dari peralatan kerja dapat
menyebabkan upper structure berayun jika swing control lever dioperasikan pada arah menurun.
3 - 72
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tombol Lampu
Tombol ini (5) digunakan untuk menyalakan lampu kerja dan
pencahayaan monitor.
(a) Posisi Night: Lampu-lampu menyala dan pencahayaan monitor
diatur ke night mode
(b) Posisi Day: Lampu-lampu menyala dan pencahayaan monitor
diatur ke day mode
(c) Posisi OFF: Lampu-lampu padam.
(Pencahayaan monitor diatur ke day mode.)
Tombol Klakson
Ketika tombol ini (6) di ujung kanan control lever peralatan kerja
sebelah kanan ditekan, maka klakson berbunyi.
PEMBERITAHUAN
Dimungkinkan untuk menyalakan lampu ruang cab interior bahkan
ketika tombol start ada di posisi OFF, jangan lupa dimastikan.
3 - 73
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PEMBERITAHUAN
• Tombol ini disediakan untuk memungkinkan Anda dapat melakukan pengoperasian untuk sementara
waktu, ketika terjadi masalah pada sistem kontrol pompa. Jangan menggunakannya kecuali dalam keadaan
darurat. Lebih lanjut, perbaiki permasalahan secepatnya.
• Jika tombol ini ditekan dan dipindah ke posisi EMERGENCY secara tidak sengaja, sehingga menyalakan
engine, ketika mesin sedang beroperasi normal, tanda “E02” ditunjukkan pada tampilan.
Jika “E02” ditampilkan selama pengoperasian, pastikan bahwa tombol ini diatur ke posisi NORMAL.
3 - 74
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Lock Lever
! PERINGATAN
• Saat beranjak dari tempat duduk operator, tekan ke bawah lock lever dengan cukup kuat agar ke posisi
LOCK (L). Jika lock lever tidak (1) pada posisi LOCK (L) dan control lever secara tidak sengaja tersenggol,
maka dapat menyebabkan cidera serius.
• Periksa bahwa lock lever benar-benar sudah pada posisi LOCK (L) .
• Saat menarik lock lever (1) ke atas atau ketika mendorong lock lever ke bawah, hati-hati jangan menyentuh
control lever peralatan kerja
PERHATIAN
Lock lever ini merupakan tipe hydraulic lock. Maka, ketika dalam posisi LOCK (L), control lever atau control pedal
bergerak tetapi mesin tidak bergerak.
3 - 75
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Travel Lever
! PERINGATAN
• Jangan meletakkan kaki Anda pada pedal kecuali mesin sedang travel. Jika pedal secara tidak sengaja
tertekan, maka mesin akan bergerak secara tiba-tiba dan akan menyebabkan kecelakaan serius. Harus
sangat hati-hati ketika mengoperasikan pedal untuk operasi travel atau steering. Ketika tidak sedang
menggunakan pedal, jangan meletakkan kaki Anda pada pedal.
• Jika track frame menghadap ke belakang maka mesin akan bergerak ke arah berlawanan ketika travel
lever dioperasikan. (Mesin akan travel maju ketika dioperasikan mundur, dan akan travel mundur ketika
dioperasikan maju; arah kiri dan kanan juga akan terbalik).
• Saat mengoperasikan travel lever, periksa apakah track frame menghadap ke depan ataukah ke belakang.
(Jika sprocket menghadap ke belakang, maka track frame menghadap ke depan).
Lever (2) ini dipakai untuk merubah arah travel antara maju dan mundur.
Tanda ( ) menunjukkan pengoperasian pedaL
PERHATIAN
Jika lever dipindah ke posisi FORWARD atau REVERSE dari posisi
NEUTRAL, alarm berbunyi untuk memperingatkan bahwa mesin mulai
bergerak.
3 - 76
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Pengoperasian Arm
(a) Arm OUT (keluar)
(b) Arm IN (masuk)
Pengoperasian Swing
(c) Swing RIGHT (kanan)
(d) Swing LEFT (kiri)
N (NEUTRAL): Upper structure dan arm ditahan di posisinya dan tidak
bergerak.
Pengoperasian Boom
(a) RAISE (naik)
(b) LOWER (turun)
Pengoperasian Bucket
(c) DUMP
(d) CURL
N (Netral): Boom dan bucket ditahan di posisinya dan tidak bergerak.
3 - 77
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
! PERINGATAN
Saat beranjak dari tempat duduk operator, atur lock lever dengan benar ke posisi LOCK.
Jika control lever di posisi FREE dan control lever atau control pedal tersenggol tanpa sengaja maka dapat
menyebabkan kecelakaan serius.
Saat Membuka
1. Atur lock lever (1) dengan benar ke posisi LOCK (L).
Saat Menutup
Pegang tangkai pegangan (B), turunkan ceiling window, dan kancingkan kunci (A). Jika kunci tidak dapat dikancingkan,
buka ceiling window, lalu tarik lagi ke dalam dan kancingkan kunci.
! PERINGATAN
• Saat membuka atau menutup jendela depan, jendela bawah, atau pintu, selalu atur lock lever ke posisi
LOCK. Jika control lever di posisi FREE, dan control lever atau control pedal tersenggol secara tidak
sengaja, maka dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan serius.
• Saat membuka atau menutup jendela depan, lakukanlah setelah mesin diparkir pada permukaan tanah
yang rata, peralatan kerja harus benar-benar turun ke tanah, matikan engine lalu lakukan pekerjaan.
• Saat membuka jendela depan, genggam pegangan kuat-kuat dengan kedua tangan, tarik ke atas dan
jangan dilepaskan sampai automatic lock catch terkunci.
• Saat menutup jendela depan, jendela akan bergerak lebih cepat disebabkan berat jendela itu sendiri.
Pegang kuat-kuat grip dengan kedua tangan saat menutupnya.
Dapat juga menarik jendela depan (keatas) di dalam atap kompartemen operator.
3 - 78
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Saat Membuka
(4) Pegang 2 pegangan (A) pada bagian atas, bawah, kiri, kanan dari
jendela depan, kemudian tarik 2 lever (B) untuk membuka lock
yang ada di atas jendela depan. Bagian atas jendela depan akan
keluar.
3 - 79
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
• LOCK akan mengunci jika tanda panah pada lock case (F)
sama dengan posisi panah pada lock lever (B). Cek secara
visual.
• Jika tanda panah pada lock case (F) tidak sama dengan posisi
tanda panah pada lock lever (B), lock akan membuka. Ulangi
pengoperasian pada langkah 5 agar lock mengunci.
3 - 80
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Saat Menutup
! PERINGATAN
Saat menutup jendela, turunkan secara perlahan dan hati-hati jangan sampai tangan Anda terjepit.
3. Pegang Pegangan kiri dan kanan (A), dan tarik kebawah lock lever
(B) untuk membuka kunci.
3 - 81
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
• Lock mengunci jika tanda panah pada lock case (F) sama
posisinya dengan tanda panah pada lock lever (B). Periksa
secara visual.
• Jika tanda panah pada lock case (F) tidak sama dengan
posisi panah pada lock lever (B), lock tidak mengunci. Ulangi
langkah 5 untuk mengunci.
3 - 82
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
• Jika ada pasir atau debu yang menumpuk di bagian bawah jendela
depan, akan sulit membuka jendela. Selain itu, ketika melipat
jendela, pasir dan debu yang menempel di kaca akan terbawa
masuk di dalam cab. Untuk mencegah hal ini, bersihkan area (A)
sebelum membuka.
3 - 83
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PALU DARURAT
! PERHATIAN
Jika perlu memecah kaca jendela dengan palu, harus ekstra hati-hati agar tidak melukai Anda sendiri
karena serpihan-serpihan kaca yang beterbangan.
Untuk mencegah cidera, bersihkan serpihan-serpihan pecahan kaca yang tertinggal di bingkai jendela
sebelum membebaskan diri melalui jendela. Juga hati-hati jangan sampai tergelincir di atas serpihan-
serpihan pecahan kaca.
Untuk bisa keluar dari cab operator, gunakan palu (A) untuk memecah
kaca dan keluarlah melalui jendela.
KUNCI PINTU
! PERINGATAN
Sebelum membuka kunci pintu, selalu hentikan mesin di tanah yang rata.
Jangan sekali-kali membuka kunci pintu di kemiringan. Pintu dapat secara tiba-tiba menutup dan
menyebabkan cidera.
Ketika membuka kunci pintu, jangan mengeluarkan tubuh atau tangan Anda keluar dari mesin dan jangan
meletakan tangan Anda di rangka pintu. Pintu dapat secara tiba-tiba menutup dan menyebabkan cidera.
3 - 84
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Mengunci Cap
1. Putar cap sampai keras, kemudian masukkan kunci pada lobang kunci.
2. Putar kunci starter ke posisi LOCK (B), lalu cabut kuncinya.
3 - 85
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Mengunci Cover
1. Tutup cover dan masukkan kunci ke lobang kunci.
2. Putar kunci searah jarum jam lalu cabut kuncinya.
3 - 86
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
DRINK BOX
Bagian ini ada di sebelah kanan belakang untuk menjaga minuman
dan barang-barang lain tetap panas atau dingin.
Udara panas atau dingin tertiup ke dalam box ac conditioner.
KOTAK MAJALAH
(Cup holder disediakan secara terpisah didepan kotak majalah.)
Terletak di sebelah kiri tempat duduk operator.
Simpan Buku Panduan Pengperasian dan Perawatan di dalam kotak
ini sehingga dapat di ambil dan dibaca sewaktu-waktu diperlukan.
ASBAK
Ada di bagian atas dari console box di sebelah kiri tempat duduk
operator.
Selalu taruh rokok Anda sebelum memasukkannya ke dalam asbak
dan pastikan menutup penutupnya.
3 - 87
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
TOMBOL-TOMBOL PENGATUR AC
Panel Kontrol AC (Jika dilengkapi)
Tombol OFF
Tombol (1) digunakan untuk menghentikan fan (kipas) dan air
conditioner (AC).
PERHATIAN
Meskipun tombil ini (1) ditekan, layar monitor tidak berubah ke layar air
conditioner adjustment.
3 - 88
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Tombol Fan
Tombol (2) digunakan untuk menyetel aliran udara.
Aliran udara dapat disetel sampai 6 level.
PERHATIAN
Jika mode disetel ke auto mode dan setting temperatur diatur ke 18.0 °C (64.4 °F) atau 32.0 °C (89.6 °F), aliran udara
dari fan selalu disetel ke HIGH dan tidak berubah meskipun temperatur yang dipilih telah dicapai.
3 - 89
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 90
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Ketika Auto Mode dipilih, jika temperatur yang dipilih diatur ke 18.0 °C
(64.4 °F) atau 32.0 °C (89.6 °F), aliran udara selalu disetel ke High,
tetapi kejadian ini bukan kerusakan.
Udara dari luar ditutup, hanya udara yang ada dalam cab saja yang bersirkulasi.
RECIRC
Posisi ini dipakai untuk pendinginan cepat atau saat kondisi udara luar kotor.
Udara luar dialirkan masuk ke dalam cab. Gunakan posisi ini untuk mengalirkan
FRESH
udara segar atau saat demisting.
Display Monitor
3 - 91
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 92
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Metode Pengoperasian
Air conditioner (AC) dapat dioperasikan secara otomatis atau manual. Pilih metode pengoperasian sesuai keinginan.
Pengoperasian Otomatis
PERHATIAN
Saat monitor tampilan vent (c) menampilkan (d) atau (e), dan
temperatur coolant engine rendah, maka aliran udara secara otomatis
dibatasi untuk mencegah udara dingin menyembur keluar.
3 - 93
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
3 - 94
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3. Tekan tombol setting temperatur (3) dan atur suhu dalam cab.
4. Tekan tombol vent selector (4) dan pilih vent yang diinginkan.
Setelah ditekan display untuk vent (C) pada display monitor
berubah sesuai pilihan.
3 - 95
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
1. Tekan tombol fan (2) dan atur aliran udara. Periksa bahwa
temperatur yang dipilih (a) dan aliran udara (b) tampil pada display
monitor.
2. Tekan tombol vent selector (4) dan atur vent display pada display
monitor seperti gambar kanan ini.
3 - 96
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
4. Atur tombol fan (2), tombol setting suhu (3), dan tombol selektor
FRESH/RECIRC (6) ke posisi yang diinginkan.
3 - 97
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Pengoperasian Defroster
1. Tekan tombol fan (2) dan atur aliran udara. Periksa temperatur
setting (a) dan aliran udara (b) akan muncul pada display monitor.
2. Tekan tombol vent selector (4) dan atur vent display pada display
monitor seperti (f) dan (g) seperti ditunjukkan dalam gambar
kanan.
3 - 98
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
5. Atur vent (A), (B1) dan (B2) sehingga aliran udara menyembur ke
kaca jendela.
(Vent (C) dan (D) tetap dan tidak dapat disetel.)
3 - 99
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PEMBERITAHUAN
1. Saat menyalakan AC selalu dimulai dengan kecepatan engine yang rendah. Jangan start AC dengan kecepatan
engine tinggi karena dapat merusak AC.
2. Jangan sampai air masuk ke dalam panel kontrol atau sensor sinar matahari karena panel kontrol akan rusak.
Oleb sebab itu hati-hati jangan biarkan air mengenai bagian ini. Jangan pula menyalakan api dekat komponen-
komponen ini.
3. Agar fungsi otomatis dari AC bekerja dengan baik, jaga sensor sinar matahari harus dalam keadaan bersih
danjangan meletakkan apapun sembarangan dekat sensor sinar matahari sehingga dapat mengganggu fungsi
sensor.
Ventilasi
• Ketika menyalakan air conditioner untuk waktu yang lama, putar lever ke posisi FRESH sekali setiap 1 jam untuk
melakukan ventilasi dan pendinginan.
• Saat Anda merokok dan AC sedang menyala, maka asap akan mulai membuat mata Anda pedih, oleh karena itu
bukalah jendela dan atur lever ke FRESH sebentar agar asap hilang sambil melanjutkan pendinginan
Pengendalian Temperatur
Saat cooler menyala, atur suhu hingga terasa sejuk saat kita memasuki cab (5 atau 6°C) (9 atau 10.8 °F) lebih rendah
dari suhu luar). Perbedaan suhu ini yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, untuk itu hati-hatilah mengatur
suhu sewajarnya.
3 - 100
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
RADIO
Control Panel
Tombol SEL
Setiap kali tombol ini (2) ditekan, mode berubah sebagai berikut: VOL (volume) Б→ BAS (bass) → TRE (treble) → BAL
(balance). Modenya ditampilkan di layar ditampilkan di layar (7). Untuk penjelasan lebih rinci tentang masing-masing
mode, baca tentang “Cara Mengoperasikan Mode (HALAMAN 3-104)”.
3 - 101
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
Tombol AS/PS
Tombol ini (5) mengaktifkan fungsi auto store dan preset scan.
Auto store
Jika tombol ini ditekan terus selama sekurang-kurangnya 2 detik selama menerima siaran radio, maka akan secara
otomatis mencari 6 stasiun AM dan FM yang tersedia masing-masing, mulai dengan frekuensi yang paling rendah
dan berlanjut sampai frekuensi yang paling tinggi. Frekuensi-frekuensi ini kemudian dapat disimpan di dalam
preset memory.
Preset scan
Jika tombol ini ditekan dalam waktu 2 detik, dimungkinkan untuk memilih salah satu stasiun radio yang telah di-
preset. Tunggu selama 6 detik setelah menekan tombol ini lalu tekan tombol ini sekali lagi untuk memilih stasiun
radio yang telah di-preset berikutnya. Jika tidak mungkin untuk menerima frekuensi yang telah di- preset, pemilih
berlanjut setelah 1 detik ke stasiun yang telah di-preset berikutnya.
PERHATIAN
Tombol preset dapat digunakan untuk menyimpan (save) frekuensi secara manual. Untuk menyimpan frekuensi secara
otomatis, gunakan tombol Auto store.
Display
Tampilan (display) ini (7) menunjukkan band penerimaan siaran, frekuensi, Nomor preset, dan waktu.
3 - 102
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Pengaturan Radio
PERHATIAN
Juga dimungkinkan untuk menyimpan ke tombol Preset dengan
menggunakan tombol auto store.
Manual tuning
Tekan tombol tuning (9) sampai frekuensi ditampilkan di layar (7).
Tombol <: Frekuensi turun
Tombol >: Frekuensi naik
Ketika frekuensi mencapai frekuensi tertinggi (top) atau terrendah (bottom) , secara otomatis akan melanjutkan sebagai
berikut: Top → Bottom, atau Bottom → Top.
Auto tuning
Tekan tombol tuning (9) selama sekurang-kurangnya 3 detik. Ketika sebuah stasiun telah tertangkap siarannya,
pencarian gelombang (tuning) secara otomatis berhenti. Untuk mencari stasiun berikutnya, tekan lagi tombol tuning
selama sekurang-kurangnya 3 detik.
Tombol <: Frekuensi turun
Tombol >: Frekuensi naik
Jika tombol ini ditekan selama auto tuning, maka auto tuning akan dibatalkan dan setting akan kembali ke frekuensi
yang digunakan sebelum tombol ini ditekan.
3 - 103
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PERHATIAN
Dengan masing-masing mode, display kembali secara otomatis ke setting semula setelah 5 detik.
3 - 104
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
Antena
Sebelum mengangkut mesin atau meletakkannya di dalam sebuah bangunan, lipat antena untuk mencegah interferensi.
Lipat antena dengan cara sebagai berikut.
1. Kendorkan mounting bolt antena (1) dan simpan antena pada
posisi (A).
2. Setelah menyimpan antena, kencangkan bolt (1).
3 - 105
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
PEMBERITAHUAN
Tarik keluar plug konektor untuk mengambil daya listrik dari bagian
belakang panel.
Daya listrik maksimum yang dapat dipaikai adalah 85 W (24 V x 3.5 A).
Sumber Daya 12 V
(jika dilengkapi)
Sumber daya ini dapat dipakai sampai kapasitas 60 W (12 V x 5 A).
3 - 106
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
FUSE
PEMBERITAHUAN
Sebelum mengganti fuse, pastikan telah mematikan suplai daya (atur tombol start ke posisi OFF).
Kotak sekering (Fuse holder) ada di sebelah kanan belakang tempat duduk operator.
Fuse berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dan
pengawatan agar tidak terbakar.
Jika fuse termakan karat, atau terlihat bubuk putih, atau fuse
pada fuse holder Ionggar, maka perlu diganti.
Ganti fuse dengan yang lain dengan kapasitas yang sama.
Kapasitas
No. Nama Sistem
Fuse
(1) 10 A Relai untuk lampu
(2) 30 A Solenoid valve
(3) 10 A PPC lock solenoid
(4) 10 A Pembersih jendela, pemantik api
(5) 10 A Klakson
(6) 10 A Auto pre-heater
(7) 10 A Beacon
(8) 20A Lampu
(9) 10 A Radio, speaker, tombol knob kiri
(10) 10 A Cadangan
(11) 20A Unit A/C
(12) 10A Cadangan
(13) 10A Lampu OPT
(14) 10 A Sumber daya OPT (1)
Sumber daya OPT (2), Travel alarm,
(15) 10 A
port daya 12V.
(16) 10 A Radio back up, Lampu ruang
(17) 20A Tombol starter, Monitor, Controller
(18) 10 A Cadangan
(19) 30 A Engine controller
(20) 5A Engine controller
3 - 107
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
FUSIBLE LINK
Jika motor start tidak menyala meskipun tombol start sudah di posisi
ON, kemungkinan fusible link berbentuk kawat (1) (2 tempat) meleleh,
oleh karena itu, buka penutup kotak baterai di sisi kanan mesin,
periksa fusible link dan ganti jika perlu.
PERHATIAN
CONTROLLER
Controller telah terpasang.
PEMBERITAHUAN
TOOL BOX
Simpanlah tools pada box ini
3 - 108
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
3 - 109
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
Keluarkan semua bahan mudah terbakar dari sekitar baterai, engine, knalpot, turbocharger, atau komponen-
komponen engine bertemperatur tinggi lainnya.
Kebocoran bahan bakar atau oli akan menyebabkan mesin terbakar. Periksa secara cermat, pastikan untuk
memperbaiki setiap masalah, atau hubungi distributor Komatsu
Lakukan pemeriksaan dan pembersihan berikut setiap hari sebelum menghidupkan engine untuk digunakan.
1. Periksa untuk mengetahui apakah ada kerusakan, aus, play pada peralatan kerja, silinder, linkage, dan hoses.
Periksa bahwa tidak ada retak, aus berlebihan, atau play pada peralatan kerja, silinder, linkage, atau hoses. Jika
ditemukan ada masalah, perbaiki.
2. Bersihkan debu dan kotoran dari sekitar engine, baterai, dan radiator.
Periksa untuk mengetahui apakah ada kotoran yang terkumulasi di sekitar engine dan radiator. Periksa juga adanya
bahan mudah terbakar (daun-daun kering, ranting-ranting, dsb.) di sekitar baterai, engine muffler, turbocharger,
atau komponen-komponen temperatur tinggi lainnya. Jika ada kotoran atau bahan mudah terbakar, bersihkan.
Mengenai cara membersihkan kotoran dari radiator, baca tentang “MEMBERSIHKAN DAN MEMERIKSA
RADIATOR FINS, OIL COOLER FINS, AFTER COOLER FINS, FUEL COOLER FINS, DAN CONDENSER FINS
(khusus mesin-mesin yang dilengkapi dengan air conditioner) (HALAMAN 4-62)”.
3. Periksa untuk mengetahui apakah ada kebocoran coolant dan oli di sekitar engine
Periksa engine untuk mengetahui apakah ada kebocoran oli, kebocoran coolant dari sistem pendingin. Jika
ditemukan ada kebocoran, perbaiki.
4. Periksa untuk mengetahui apakah ada kebocoran dari fuel line.
Periksa bahwa tidak ada kebocoran bahan bakar atau kerusakan pada hoses dan tubes. Jika ditemukan ada
masalah, lakukan perbaikan.
5. Periksa untuk mengetahui apakah ada kebocoran oli dari peralatan hidrolik, tangki hidrolik, selang dan sambungan-
sambungan. Periksa bahwa tidak ada kebocoran oli. Jika ditemukan ada masalah, lakukan perbaikan ditempat
dimana oli tersebut bocor.
6. Periksa undercarriage (track, sprocket, idler, guard) untuk mengetahui apakah ada kerusakan, aus, bolts kendor,
atau oli bocor dari roller.
Jika ditemukan ada masalah, perbaiki.
7. Periksa untuk mengetahui apakah ada masalah pada handrail, tangga, bolts yang kendor.
Jika ditemukan ada masalah, perbaiki. Kencangkan bolts yang kendor.
3 - 110
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
8. Periksa untuk mengetahui apakah ada masalah pada gauges dan monitor
Periksa bahwa tidak ada masalah pada gauges dan monitor di ruang operator. Jika ditemukan ada masalah, ganti
komponen-komponen tersebut. Bersihkan kotoran yang ada dipermukaannya.
3 - 111
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Selalu periksa item-item pada bagian ini sebelum menghidupkan engine setiap hari.
! PERINGATAN
• Jangan buka tutup radiator jika tidak perlu. Saat pemeriksaan coolant, tunggu sampai dingin, dan periksa
sub tank.
• Segera setelah engine dimatikan, suhu coolant sangat tinggi dan radiator dalam kondisi tekanan internal
yang tinggi. Pada kondisi ini jika.tutup dibuka sangat berbahaya karena dapat menyebabkan bahaya
terbakar. Tunggu sampai suhu turun, kemudian putar tutupnya perlahan untuk membuang tekanan yang
ada.
4. Jika bagian dalam sub-tank (1) kotor dan level air tidak terlihat,
gunakan prosedur “MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM SISTEM
PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.
3 - 112
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
2. Dimungkinkan untuk menetapkan level air dan jumlah sedimen dengan melihat melalui transparent cap (2). Jika
terdapat air atau endapan yang terkumpul di bagian dasar, tempatkan sebuah wadah untuk menampung air yang
dikuras di bawah drain hose (3).
3. Kendorkan drain valve (4) dan keluarkan air.
4. Ketika bahan bakar mulai keluar dari drain hose (3), kencangkan drain valve (4) dengan segera.
Pada mesin ini, sebuah sensor dipasang untuk mendeteksi jika air
terakumulasi di dalam transparent cap (2).
Ketika monitor water separator (5) menyala merah pada monitor
mesin, ini menunjukkan bahwa air teakumulasi di dalam transparent
cap (2).
Dalam hal ini juga, gunakan prosedur di atas untuk mengeluarkan air.
PERHATIAN
Ketika hanya monitor water separator yang menyala, maka akan
menyala di posisi yang ditunjukkan di dalam diagram di sebelah kanan.
Jika monitor-monitor lain juga menyala pada waktu yang sama, monitor
water separator menyala di posisi yang berbeda.
3 - 113
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PEMBERITAHUAN
Jika air yang terakumulasi di dalam transparent cap (2) membeku, maka monitor water separator tidak
dapat menyala. Ketika engine dihidupkan, ketika temperatur disekitar fuel prefilter (1) naik, air yang
membeku akan meleleh dan monitor water separator dapat secara tiba-tiba menyala. Di wilayah-wilayah
yang suhunya dingin, meskipun monitor water separator tidak menyala, sering lakukan pengurasan air.
Jika air di dalam transparent cap (2) membeku, periksa bahwa air yang membeku tersebut telah melebur
seluruhnya, kemudian gunakan prosedur di atas untuk menguras air.
PERHATIAN
Jika transparent cap (2) kotor atau sulit untuk melihat bagian dalam, bersihkan transparent cap (2) ketika mengganti
fuel prefilter cartridge (1).
Ketika drain valve (4) telah dilepas selama operasi pembersihan, olesi O-ring dengan grease dan kencangkan
sampai menyentuh bagian dasar.
3 - 114
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
6. Kencangkan drain valve (4) dengan tangan sampai menyentuh dasar transparent cap (2).
7. Lepaskan fuel container.
8. Putar valve (6) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi OPEN (O).
3 - 115
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
• Water separator adalah sebuah perangkat untuk memisahkan air yang tercampur dengan bahan bakar.
Ketika menguras air, bahan bakar ikut dikuras. Oleh karena itu, jangan pernah mendekatkan api ke air hasil
kurasan.
• Ketika menguras air, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk menguras oli dan hati-hati jangan sampai air yang
dikuras tumpah. Air yang dikuras mengandung bahan bakar dan dapat terbakar. Jika air hasil kurasan ini tumpah, bersihkan
sampai benar-benar bersih.
PEMBERITAHUAN
Jika pelampung (1) mencapai di atas level line (2), ada bahaya
bahwa air yang dipisahkan dapat tersedot ke dalam engine.
Selalu kuras air sebelum pelampung (1) mencapai level line (2).
• Sebelum melakukan pekerjaan ini, periksa tangki bahan bakar dengan mengacu pada “Memerika Level Bahan
Bakar, Menambah Bahan Bakar (HALAMAN 3-120)”. Jika bahan bakar terlalu kurang, air tidak dapat ditiriskan
dengan tuntas.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.
3 - 116
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
8. Setelah pekerjaan pengurasan air selesai, lakukan pembuangan angin. Gunakan prosedur yang sama seperti
ketika mengganti fuel filter cartridge.
Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang “MENGGANTI FUEL PREFILTER
CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.
3 - 117
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
• Ketika engine baru saja dimatikan, komponen-komponennya dan oilnya masih sangat panas, dan dapat
menyebabkan luka bakar. Untuk itu, tunggu sampai suhu mendingin sebelum memulai pekerjaan.
• Ketika membuka oil filler cap, putar tutupnya perlahan untuk membuang tekanan di dalamnya, lalu lepas tutupnya.
PERHATIAN
Level oil akan bervariasi tergantung temperatur oil. Sebagai acuan,
gunakan level berikut ini:
• Sebelum pengoperasian : antara level H dan level L (temperatur
oil 10° sampai 30°C (50 sampai 86°F)
• Pengoperasian Normal: sekitar level H
(Temperatur oli 50° sampai 80°C (122° sampai 176°F)
PEMBERITAHUAN
Jangan menambahkan oli melebihi garis H. Karena dapat merusak
sistem hidrolik atau menyebabkan oil menyembur.
Jika oli sudah diisi melebihi garis H, lakukan swing upper structure
sampai drain plug (P) di bawah tangki hidrolik mencapai antara
track shoe kanan dan kiri dan matikan engine. Tunggu sampai oil
mendingin, kemudian lepas cover (1) dan kuras sisa oil yang ada
melalui drain plug (P).
3 - 118
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
! PERINGATAN
Ketika engine baru saja dimatikan, komponen-komponennya dan oilnya masih sangat panas, dan dapat
menyebabkan luka bakar. Untuk itu, tunggu sampai suhu mendingin sebelum memulai pekerjaan.
4. Level oli harus diantara tanda H dan L pada dipstick (G). Jika oli di
bawah tanda L, tambahkan oil melalui oil filler port (F).
5. Jika oil di atas garis H, buka drain valver (P) yang ada pada bagian
bawah engine oil pan, kurangi oil yang berlebihan, kemudian
periksa lagi level oil.
6. Jika level oil sudah benar, kencangkan penutup filler oil rapat-
rapat dan tutup engine hood.
PERHATIAN
Ketika memeriksa oil lever setelah engine dioperasikan, tunggu sedikitnya 15 menit setelah engine dimatikan sebelum
melakukan pemeriksaan.
Jika mesin berada di permukaan yang miring, segera pindahkan ke permukaan horisontal.
3 - 119
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
Ketika mengisi bahan bakar, jangan sampai tumpah atau luber, karena dapat menyebabkan kebakaran.
Jika ada bahan bakar yang tumpah, keringkan sampai bersih. Jika bahan bakar tumpah keatas tanah atau pasir, buang jauh-
jauh tanah atau pasir tersebut. Bahan bakar sangat mudah terbakar dan berbahaya. Jauhkan bahan bakar dari api.
2. Jika tangki tidak penuh, buka fuel filler cap (F) pada fuel tank dan
tambahkan bahan bakar melalui fuel filler sampai float gauge (G)
naik ke posisi maksimum.
Kapasitas tangki bahan bakar: 280 liter (73.98 US gal)
Posisi ujung (a) dari float gauge (G) saat tangki penuh: kira-kira
50 mm (2 in)
PERHATIAN
Jika breather hole (3) pada cap mampet, tekanan pada tangki akan
menurun dan bahan bakar tidak mengalir.
3 - 120
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
! PERHATIAN
• Jika fuses sering putus atau jika ada tanda bekas hubungan pendek pada kebel listrik, segera hubungi
distributor komatsu untuk dicari letak penyebabnya dan diperbaiki.
• Jaga agar permukaan atas baterai selalu bersih dan periksa lobang angin di tutup baterai. Jika tersumbat
oleh kotoran atau debu, cuci tutup baterai agar lobang angin tersebut bersih.
Periksa bahwa tidak ada fuses yang rusak; bahwa digunakan fuses dengan kapasitas yang telah ditentukan; bahwa
tidak ada jalur kabel yang putus atau tanda bekas hubungan pendek di kabel listrik dan tidak ada kerusakan pada
penutupnya. Juga periksa bahwa tidak ada terminal yang kendor. Jika ada terminal yang kendor, kencangkan.
Selain itu, perhatikan kabel listrik saat memeriksa baterai, motor starter engine dan alternator.
Pastikan memeriksa bahwa tidak ada bahan mudah terbakar terakumulasi di sekitar baterai. Jika ditemukan adanya
bahan mudah terbakar, segera bersihkan.
3 - 121
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Penyetelan
Menyetel Tempat Duduk
! PERINGATAN
Ketika menyetel posisi tempat duduk operator, selalu atur lock levers ke posisi LOCK agar tidak menyenggol
control lever.
• Selalu setel tempat duduk operator sebelum setiapkali mulai bekerja atau saat pergantian shif operator.
• Atur kursi sehingga tombol dan kontrol lever dapat dioperasikan dengan bebas dan mudah dengan kondisi
punggung operator bersandar pada backrest.
Tarik lever (2) dan atur sandaran kursi sampai pada posisi yang
nyaman untuk pengoperasian, kemudian lepas lever.
Saat melakukan penyetelan, duduk dengan punggung Anda
bersender pada sandaran. Jika tidak bersender, sandaran kursi
akan tiba-tiba bergeser ke depan.
3 - 122
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
Putar knob 8 ke kanan uituk mengeraskan suspensi, atau putar ke kiri untuk meringankan suspensi. Atur reading dial
untuk menyamakan berat badan operator dan pilih suspensi optimum.
PERHATIAN
Untuk menghasilkan penyesuaian optimum, putar knob (8) sehingga indikator berat yang ditampilkan (kg) pada bagian
transparan (8) sama dengan berat operator.
3 - 123
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Kaca Spion
! PERINGATAN
• Pastikan menyetel kaca cermin sebelum mulai bekerja. Jika tidak disetel dengan benar, Anda tidak dapat
menjamin visibilitas dan dapat mengalami cidera atau dapat menciderai orang lain.
3 - 124
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3 - 125
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
• Jika spion samping (C), dan D tidak dapat bergerak lancar ketika
menyetel sudutnya, kendorkan mirror securing screw (6).
Tenaga putar pengencangan screw (6): 3.1 sampai 3.5 Nm
(0.31 sampai 0.35 kgm , 2.2 sampai 2.6 lbft)
3 - 126
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
! PERINGATAN
• Pastikan menyetel kamera sebelum mulai bekerja. Jika tidak
disetel dengan benar, Anda tidak dapat menjamin visibilitas
dan dapat mengalami cidera atau dapat menciderai orang
lain.
• Ketika menyetel sudut rearview camera, persiapkan dulu
sebuah scaffold untuk tempat pijakan yang aman.
Jika Anda mencoba melakukan penyetelan sambil berdiri di
atas counterweight, selalu ada bahaya cedera serius
disebabkan terjatuh.
Jika gambar yang ada di monitor posisinya tidak tepat, buka cover (1)
dan setel mounting angle (A) dari rearview camera.
Besarnya penyetelan sudut (A): Antara 35 derajat sampai 80 derajat
3 - 127
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Bagian dari mesin ditunjukkan pada layar monitor.
3 - 128
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
! PERINGATAN
• Sebelum mengencangkan seat belt, periksa apakah ada securing brackets dan belt yang kondisinya tidak
normal. Ganti belt atau securing bracket apabila sudah aus atau rusak.
• Walaupun sabuk terlihat normal, tetap ganti sesuai jadwal berikut:
5 tahun setelah tanggal pembuatan seat belt, atau setiap 3 tahun terhitung dari mulai digunakan, mana
yang terjadi lebih awal.
• Selalu gunakan selalu seat belt ketika mengoperasikan mesin.
• Pasang seat belt melintang tubuh Anda tanpa ada bagian yang membelit.
PERHATIAN
Tanggal pembuatan seat belt yang tercantum pada seat belt adalah awal periode 5-tahun. Tanggal ini bukan awal
periode 3-tahun penggunaan aktual.
Mengencangkan Seatbelt
Pegang grip (2) dan tarik sabuk keluar dari mesin penggulung (wind-in
device) (1), periksa bahwa sabuk tidak terpuntir, kemudian masukkan
tongue (3) ke dalam buckle (4) kuat-kuat.
Ketika melakukan hal ini, tarik sedikit sabuk untuk memeriksa bahwa
sabuk sudah terkunci dengan benar.
Membuka Sabuk
Tekan tombol (5) pada buckle (4), dan lepaskan tongue (3) dari buckle (4).
Sabuk secara otomatis tergulung, pegang grip (2) dan kembalikan sabuk perlahan-lahan ke wind-in device (1).
3 - 129
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
Saat menghidupkan engine, pastikan bahwa lock lever harus pada posisi LOCK.
Jika control lever tidak dikunci dengan aman dan control lever tersenggol secara tanpa sengaja, maka engine
dapat menyala, mesin dapat bergerak secara tiba-tiba, dan hal ini dapat menyebabkan kecelakaan serius
PERHATIAN
Hubungi distributor Komatsu untuk mendapatkanpenjelasan lebih
rinci tentang metode memasukkan, mengubah, atau membatalkan
password.
3 - 130
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
1) Buzzer akan berbunyi sekitar 2 detik dan monitor atau meter akan
menyala sekitar 2 detik.
• Monitor level coolant radiator (4)
• Monitor level muatan baterai (5)
• Monitor tekanan oli mesin (6)
• Monitor level oli mesin (7)
• Monitor penyumbatan air cleaner (8)
• Monitor water separator (9)
• Gauge temperatur coolant engine (10)
Jika monitor atau gauge tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi,
ada kemungkinan kerusakan pada monitor. Maka, segera hubungi
distributor Komatsu agar dilakukan perbaikan.
3 - 131
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
MENGHIDUPKAN ENGINE
! PERINGATAN
• Duduklah di kursi operator sebelum menghidupkan engine.
• Jangan berusaha menghidupkan engine dengan menghubungkan pendek engine starting circuit. Tindakan
demikian dapat menyebabkan cidera serius, kematian atau kebakaran.
• Periksa bahwa tidak ada orang atau hambatan di area sekitar, kemudian bunyikan klakson dan nyalakan
engine.
• Jangan pernah menggunakan cairan pembantu starting karena dapat menyebabkan ledakan.
• Gas dari knalpot beracun. Saat menghidupkan engine di ruang yang sempit, pastikan ventilasinya baik.
PEMBERITAHUAN
• Sebelum menghidupkan engine, periksa bahwa fuel control
dial (2) di posisi Low idle (MIN). Jika fuel control dial pada
posisi High idle (MAX), engine akan berakselerasi secara tiba-
tiba dan menyebabkan kerusakan terhadap bagian-bagian
engine.
• Jangan menahan kunci di dalam tombol start (3) pada posisi
START secara terus menerus selama lebih dari 20 detik.
Jika engine tidak mau hidup, tunggu paling tidak 2 menit, lalu
nyalakan lagi dari awal.
• Setelah engine hidup, tunggu sampai monitor tekanan oli
engine tidak menyala. Jangan menyentuh control lever atau
control pedal sementara monitor tekanan oli engine masih
menyala.
Mesin ini dilengkapi dengan sebuah engine automatic preheating device yang berfungsi untuk menyalakan engine
preheating secara otomatis.
Jika temperatur sekitar dalam keadaan dingin, monitor preheating akan menyala ketika kunci di dalam tombol start (3)
diputar ke posisi ON untuk memberitahu operator bahwa preheating telah dinyalakan secara otomatis.
1. Periksa sefety lock lever (1) pada posisi LOCK (L). Jika lock lever
(1) pada posisi FREE, engine tidak mau menyala.
2. Atur fuel control dial (2) pada posisi Low idle (MIN).
3 - 132
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
PERHATIAN
Jika temperatur sekitar dalam keadaan dingin, engine tidak mau hidup
meskipun kunci di dalam tombol start (3) ditahan pada posisi START
selama 20 detik. Jika ini terjadi, tunggu paling tidak 2 menit, lalu
nyalakan lagi dari awal.
5. Setelah engine hidup, lepas kunci di dalam tombol start (3). Kunci
akan secara otomatis kembali ke posisi ON (B).
PERHATIAN
Ketika engine dihidupkan, voltase baterai dapat turun secara tiba-tiba
tergantung temperatur dan kondisi baterai. Jika ini terjadi, tampilan
pada monitor mesin mungkin padan sebentar, tetapi ini bukan
menunjukkan ada yang tidak normal.
PEMBERITAHUAN
Jika monitor tekanan oli mesin tidak pada meskipun setelah 4 sampai 5
detik ditekan, segera matikan engine. Periksa level oli, periksa adanya
oli bocor, dan segera ambil tindakan yang diperlukan.
3 - 133
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Terlepas dari temperatur sekitar, dimungkinkan untuk menghidupkan
engine preheating secara manual.
1. Putar kunci di dalam tombol start (3) ke kiri dari posisi OFF (A).
Monitor preheating menyala dan engine preheating hidup.
(Preheating terus berlanjut sementara kunci di dalam tombol start
(3) ditahan di posisi kiri.)
2. Monitor preheating mulai menyala sekitar 30 detik setelah
preheating dimulai dan kemudian padam dalam sekitar 10 detik.
3. Setelah monitor preheating padam, putar kunci di dalam tombol
start (3) ke posisi START (C). Engine akan hidup.
3 - 134
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
! PERINGATAN
• Untuk menghentikan engine dalam keadaan darurat atau
ketika jalannya engine tidak normal atau ada masalah lain,
putar kunci di dalam tombol start ke posisi OFF.
• Jangan melakukan pekerjaan atau mengoperasikan
lever atau pedal secara tiba-tiba sementara oli hidrolik
temperaturnya dingin. Selalu lakukan pemanasan untuk
peralatan hidrolik sampai monitor temperatur oli hidrolik
menampilkan temperatur yang tepat.
(Ketika temperatur oli hidrolik dingin, low temperature
display yang ditunjukkan di sebelah kanan diberikan.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang
monitor (C) berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang
monitor (C) berwarna putih)
• Jika operasi pemanasan untuk peralatan hidrolik tidak
dilakukan secara tuntas, dan mesin digerakkan,
maka reaksi dari control lever dan pedal akan lambat
dan gerakannya mungkin tidak sesuai dengan yang
dimaksudkan oleh operator. Selalu lakukan pemanasan
peralatan hidrolik. Secara khusus, di daerah-daerah
yang dingin, selalu lakukan pemanasan peralatan
hidrolik secara tuntas.
Terdapat 2 jenis operasi pemanasan: pemanasan engine dan memanaskan peralatan hidrolik. Selain itu, tergantung
lingkungannya, cara melakukan pekerjaan pemanasan mungkin berbeda-beda, oleh karena itu lakukan pemanasan
engine sesuai dengan item-item yang diberikan di bagian yang sesuai.
(Ketika hanya engine saja yang dipanaskan, peralatan hidrolik tidak akan dipanaskan, oleh karena itu selalu lakukan
pemanasan untuk peralatan hidrolik secara terpisah dari operasi pemanasan untuk engine. Lakukan pemanasan
peralatan hidrolik secara tuntas sehingga menjamin bahwa oli hidrolik telah dipanaskan dan bahwa oli hidrolik yang
telah hangat bersirkulasi di semua sistem kontrol.)
3 - 135
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
• Segera setelah menghidupkan engine, hindari menjalankan secara tiba-tiba, mempercepat secara tiba-tiba, berhenti
mendadak yang tidak perlu, dan mengubah arah secara tiba-tiba.
Memanaskan Engine
PEMBERITAHUAN
• Jangan mengakselerasi engine dengan tiba-tiba sebelum
pemanasan selesai
• Jangan menjalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN)
dan High idle (MAX) dalam keadaan tanpa beban secara terus
menerus lebih dari 20 menit. Jika dilakukan dapat berakhibat
buruk terhadap lingkungan, dan juga akan berdampak buruk
terhadap struktur internal engine.
Jika engine perlu dijalankan pada kecepatan idle lebih dari
20 menit, selalu berikan beban atau jalankan engine pada
kecepatan sedang (mid-range).
Setelah menghidupkan engine, jangan langsung mengoperasikan mesin. Pertama lakukan pengoperasian dan
pemeriksaan sebagai berikut.
1. Mesin ini dilengkapi dengan sebuah automatic engine warm-up system, oleh karena itu jika temperatur air engine
di bawah 30°C (86°F) setelah engine dihidupkan, operasi pemanasan engine berjalan secara otomatis. Ketika
operasi pemanasan engine otomatis berjalan, kecepatan engine dijaga pada suatu kecepatan di atas kecepattan
Low idle (MIN) normal.
Jika temperatur air engine naik di atas 30°C (86°F) atau jika operasi pemanasan telah berlanjut selama lebih dari
10 menit, maka pemanasan otomatis dibatalkan dan kecepatan engine turun ke kecepatan Low idle (MIN) normal.
2. Periksa bahwa monitor temperatur coolant engine (1) menampilkan
temperatur yang tepat.
Jika menampilkan low temperatur, gunakan prosedur pada
langkah 3 untuk melakukan pemanasan tambahan terhadap
engine sampai layar monitor menampilkan temperatur yang tepat.
(A) Display ketika temperatur normal: Latar belakang monitor (C)
berwarna biru
(B) Display ketika temperatur dingin: Latar belakang monitor (C)
berwarna putih
3 - 136
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3. Putar fuel control dial (2) ke suatu titik ditengah-tengah antara Low
idle (MIN) dan High idle (MAX), jalankan engine tanpa beban pada
kecepatan mid-range sampai monitor temperatur coolant engine
(1) menampilkan temperatur yang tepat.
Jika monitor temperatur coolant engine menampilkan temperatur yang tepat, operasi pemanasan engine telah selesai.
Setelah memeriksa bahwa monitor temperatur coolant engine menampilkan temperatur yang tepat, lakukan pemanasan
untuk engine hidrolik.
PEMBERITAHUAN
Membatalkan operasi automatic warm-up
Jika menjadi perlu dalam keadaan darurat untuk membatalkan operasi automatic warm-up atau untuk menurunkan
kecepatan engine ke Low idle (MIN), lakukan sebagai berikut.
1) Putar fuel control dial (2) ke High idle (MAX) dan tahan selama 3
detik
2) Ketika fuel control dial (2) dikembalikan ke posisi Low idle (MIN),
kecepatan engine akan turun.
3 - 137
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
3 - 138
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
5. Putar fuel control dial (4) ke titik tengah antara Low idle (MIN) dan
High idle (MAX).
3 - 139
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PEMBERITAHUAN
Ketika peralatan kerja dipendekkan, perhatikan bahwa peralatan
kerja tidak menyentuh bodi mesin atau tanah.
3 - 140
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3 - 141
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
3 - 142
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
Jika monitor temperatur oli hidrolik menampilkan temperatur yang tepat, operasi pemanasan peralatan hidrolik sudah
selesai.
Setelah memastikan bahwa monitor temperatur oli hidrolik menampilkan temperatur yang tepat, lakukan prosedur
berikut.
3 - 143
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
2. Tekan tombol pemilih working mode (20) dari monitor mesin untuk
memilih working mode yang akan digunakan.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedur untuk mengganti
working mode, baca tentang “Tombol Pemilih Working Mode
(HALAMAN 3-26)”.
2) Mode E
Untuk pengoperasian dengan penekanan pada penghematan
bahan bakar
3 - 144
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3) Mode L
Untuk pengoperasian yang membutuhkan fine control
4) Mode B
Untuk pengoperasian breaker
5) Mode ATT
Untuk pengoperasian dengan crusher atau attachment
double-acting action
3 - 145
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
MEMATIKAN ENGINE
PEMBERITAHUAN
Jika engine dimatikan secara mendadak, ada bahaya bahwa umur
pakai dari berbagai komponen engine akan berkurang. Kecuali
dalam keadaan darurat, jangan sekali-kali mematikan engine
secara tiba-tiba. Jika engine terlalu panas, jangan menghentikan
engine secara tiba-tiba. Jalankan engine pada kecepatan sedang
agar engine dingin perlahan-lahan, kemudian hentikan.
3 - 146
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
PENGOPERASIAN MESIN
! PERINGATAN
• Sebelum mengoperasikan steering lever atau travel pedal, periksa arah track frame. Jika track frame
menghadap belakang (jika sprocket di depan), maka pengoperasian mesin akan terbalik arah dari
pengoperasian travel lever atau travel pedal (front travel dan rear travel terbalik, setir kiri dan kanan
terbalik).
• Sebelum menyalakan mesin, periksa bahwa area di sekeliling mesin aman, dan bunyikan klakson.
• Jangan biarkan orang lain berada di sekitar mesin.
• Bersihkan semua rintangan yang menghalangi jalur travel mesin.
• Hati-hati saat travel mundur karena bagian belakang mesin tidak terlihat.
• Jika travel lever atau travel pedal dioperasikan ketika auto deceleration sedang diaktifkan, maka kecepatan
engine akan naik dengan tiba-tiba. Operasikan lever secara hati-hati.
• Ketika traveling, periksa bahwa alarm berbunyi secara normal.
2. Putar fuel control dial (3) ke posisi High idle (MAX) untuk
meningkatkan kecepatan engine.
3 - 147
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
2. Operasikan travel lever (5) kiri dan kanan, atau travel pedal (6) kiri
dan kanan sebagai berikut:
• Saat sprocket (A) ada di belakang mesin
Nyalakan mesin dengan menekan lever (5) maju perlahan atau
dengan menginjak bagian depan travel pedal (6) perlahan-lahan.
3. Periksa bahwa travel alarm berbunyi. Jika travel alarm tidak berbunyi, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
perbaikan..
PERHATIAN
Pada suhu dingin, jika kecepatan travel tidak normal, lakukan pemanasan (warming-up) secara menyeluruh .
Selain itu, jika undercarriage tersumbat oleh lumpur dan kecepatan travel mesin tidak normal, maka bersihkan tanah
dan lumpur pada undercarriage.
3 - 148
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
2. Operasikan travel lever (5) kiri dan kanan, atau travel pedal (6) kiri
dan kanan sebagai berikut:
• Saat sprocket (A) ada di belakang mesin:
Secara perlahan-lahan tarik lever (5) ke belakang, atau
perlahan-lahan tekan bagian belakang pedal (6) untuk
menggerakkan mesin mundur.
3. Periksa bahwa travel alarm berbunyi. Jika travel alarm tidak berbunyi, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
perbaikan.
PERHATIAN
Pada suhu dingin, jika kecepatan travel tidak normal, lakukan pemanasan (warming-up) secara menyeluruh
Selain itu, jika undercarriage tersumbat oleh lumpur dan kecepatan travel tidak normal maka bersihkan tanah dan
lumpur pada undercarriage.
3 - 149
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Menghentikan Mesin
Hindari menghentikan mesin secara tiba-tiba. Berikan ruang yang
cukup lapang bagi Anda sendiri ketika menghentikan mesin.
1. Taruh travel lever (1) kiri dan kanan ke posisi netral, kemudian
hentikan mesin.
3 - 150
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
MENYETIR MESIN
Steering
! PERINGATAN
Sebelum mengoperasikan travel lever, atau travel pedal, periksa arah menghadapnya track frame (posisi
sprocket). Ketika sprocket ada di depan, arah pengoperasian travel lever atau control pedal adalah kebalikan
dari arah gerakan mesin.
Tekan maju travel lever kanan untuk belok kiri saat berjalan maju; dan
tarik ke belakang untuk belok kiri saat traveling berbalik.
(A) : Maju belok kiri
(B) : Munduir belok kiri
PERHATIAN
Saat belok ke kanan, jalankan travel lever kiri dengan kondisi yang
sama..
3 - 151
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PERHATIAN
Saat belok kanan, jalankan travel lever kanan dengan cara yang sama.
PERHATIAN
3 - 152
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
MELAKUKAN SWING
! PERINGATAN
• Ekor dari mesin memanjang melebihi track. Sebelum mengoperasikan swing, periksa bahwa area di
sekeliling mesin aman.
• Jika lever dioperasikan pada saat kecepatan engine telah berkurang karena fungsi auto-deceleration,
kecepatan engine akan bertambah secara tiba-tiba, operasikan secara hati-hati.
3. Saat swing tidak dipakai, putar tombol swing lock (1) ke posisi ON.
Periksa bahwa monitor swing lock (2) menyala.
(a) : Posisi ON
(b) : Posisi OFF
3 - 153
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
Jika lever dioperasikan pada saat kecepatan engine telah berkurang karena fungsi auto-deceleration, kecepatan
engine akan bertambah secara tiba-tiba, operasikan lever secara hati-hati.
• Arm Control
Gerakkan lever kontrol peralatan kerja kiri ke depan atau belakang
untuk menjalankan arm.
• Swing control
Gerakkan control lever peralatan kerja kiri ke kiri atau ke kanan
untuk melakukan swing upper structure.
• Boom control
Gerakkan control lever peralatan kerja kanan ke depan atau
belakang untuk mengoperasikan boom.
• Bucket control
Gerakkan control lever peralatan kerja kanan ke kiri atau ke kanan
untuk mengoperasikan bucket.
3 - 154
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
Jika control lever peralatan kerja dikembalikan ke posisi NEUTRAL ketika mesin dihentikan, meskipun fuel control
dial diatur ke High idle (MAX), mekanisme auto-deceleration akan bekerja untuk mengurangi kecepatan engine ke
kecepatan mid-range.
PERHATIAN
Sistem kontrol pada mesin ini dilengkapi dengan akumulator. Meskipun engine berhenti, jika kunci tombol start diputar
ke posisi ON dalam waktu 15 detik setelah mematikan engine, dan lock lever diatur ke posisi FREE, dimungkinkan
untuk menggunakan pengoperasian lever untuk menurunkan peralatan kerja ke tanah.
Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengeluarkan sisa tekanan di dalam sistem silinder hidrolik atau untuk
menurunkan boom setelah menaikkan mesin ke atas trailer.
3 - 155
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
WORKING MODE
Working Mode
Gunakan tombol pemilih working mode (1) untuk memilih mode kerja yang sesuai dengan kondisi atau tujuan
pengoperasian. Ini akan memungkinkan melakukan pengoperasian secara efisien.
Gunakan prosedur berikut untuk memilih working mode yang paling efisien.
Ketika tombol start diputar ke ON, working mode diatur ke mode yang telah dioperasikan ketika tombol start terakhir
DIMATIKAN.
Working
Pengoperasian yang berlaku
mode
Operasi penggalian dan pemuatan normal
Mode P
(operasi sadar produksi)
Operasi penggalian dan pemuatan normal
mode E
(konsumsi bahan bakar operasi sadar)
Menyesuaikan posisi
mode L
(operasi fine control)
mode B Operasi breaker
Pengoperasian dengan crusher atau
Mode ATT
double-acting action attachment lainnya
PEMBERITAHUAN
Jangan menggunakan mode P untuk melakukan pengoperasian breaker. Jika pengoperasian breaker dilakukan
pada mode pengoperasian yang berat (heavy-duty), ada bahaya rusaknya arau patahnya peralatan hidrolik.
3 - 156
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3 - 157
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
3 - 158
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3 - 159
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Jika mesin travel secara terus menerus untuk waktu yang lama dengan track dalam keadaan kendor, maka bagian-
bagian undercarriage dapat rusak prematur.
Ketika traveling secara terus menerus untuk waktu yang lama, periksa tegangan track setiap 1.5 jam, dan lakukan
penyetelan jika kendor. Baca “MEMERIKSA DAN MENYETEL TEGANGAN TRACK (HALAMAN 4-28)” untuk
penyetelan.
3 - 160
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
Traveling
Traveling di atas bongkahan batu, tunggul pohon, atau hambatan-
hambatan lain akan menyebabkan goncanganbesar terhadap chassis
(dan khususnya terhadap tracks), dan hal ini akan menyebabkan
kerusakan terhadap mesin. Karena alasan inilah, maka selalu
singkirkan hambatan atau lakukan traveling menghindarinya, atau
ambil langkah-langkah lain untuk menghindari traveling di atas
hambatan-hambatan tersebut sejauh mungkin.
Jika tidak ada cara menghindari traveling di atas hambatan, kurangi
kecepatan travel, jaga peralatan kerja sedekat mungkin dengan tanah,
dan usahakan melakukan traveling sedemikian rupa sehingga bagian
tengah track melintas di atas hambatan tersebut.
3 - 161
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PEMBERITAHUAN
Ketika menggerakkan mesin keluar dari air, jika sudut mesin melebihi
15 derajat, bagian belakang upper structure akan berada di bawah
air, dan air akan muncrat ke atas karena cooling fan. Hal ini dapat
mengakibatkan fanpatah.
Harus sangat hati-hati ketika menggerakkan mesin keluar dari air.
3 - 162
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
TRAVELING DI KEMIRINGAN
! PERINGATAN
• Membelokkan atau mengoperasikan peralatan kerja ketika
bekerja di kemiringan dapat menyebabkan mesin hilang
keseimbangan dan terbalik, oleh karena itu hindari tindakan
tersebut.
Amat sangat berbahaya melakukan swing ke arah bawah
dari ketinggian ketika bucket berisi muatan. Jika pekerjaan
tersebut harus dilakukan, buat gundukan tanah menjadi
platform (A) pada kemiringan sehingga mesin tetap horisontal
selama pengoperasian.
• Jangan bekerja di kemiringan yang ditutupi pelat baja.
Meskipun dengan kemiringan sedikit saja ada bahaya bahwa
mesin bisa tergelincir.
• Jangan melakukan traveling menaiki atau menuruni
kemiringan terjal. Ini berbahaya karena mesin dapat terguling.
• Ketika traveling, naikkan bucket sekitar 20 sampai 30 cm (8
sampai 12 in) dari tanah.
Jangan melakukan traveling menuruni tanjakan dengan arah
mundur.
• Jangan sekali-kali membelok di kemiringan atau melakukan
travel memotong kemiringan.
Harus turun dulu ke tempat yang rata untuk melakukan
tindakan ini. Mungkin butuh waktu lebih lama, tetapi akan
menjamin keselamatan.
• Selalu operasikan atau lakukan travel dengan cara sedemikian
rupa sehingga dimungkinkan untuk berhenti dengan aman
setiap saat jika mesin tergelincir atau menjadi tidak stabil.
• Ketika traveling menaiki tanjakan, jika shoes selip atau
tidak memungkinkan untuk travel menaiki tanjakan
dengan menggunakan hanya kekuatan track saja, jangan
menggunakan tenaga tarikan dari arm untuk membantu
mesin travel menaiki tanjakan. Ini berbahaya karena mesin
dapat terguling.
3 - 163
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
3 - 164
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
PEMBERITAHUAN
Ketika menggunakan boom atau arm untuk menaikkan mesin,
selalu usahakan bagian bawah bucket menyentuh tanah. Sudut
antara boom dan arm harus 90 derajat sampai dengan 110 derajat
Hal yang sama berlaku ketika menggunakan bucket yang
dipasang pada arah terbalik.
3 - 165
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Pekerjaan Backhoe
Backhoe cocok untuk menggali area-area yang lebih rendah dari
mesin.
Ketika kondisi mesin seperti ditunjukkan di dalam diagram di sebelah
kanan (sudut antara [bucket cylinder dan link] dan [arm cylinder dan
arm] adalah 90 derajat), kekuatan ekskavasi maksimum diperoleh dari
gaya dorong masing-masing silinder.
Ketika menggali, gunakan sudut ini secara efektif untuk mengoptimalkan
efesiensi pekerjaan Anda.
Pekerjaan Shovel
Shovel cocok untuk menggali pada posisi yang lebih tinggi dari mesin.
Pekerjaan shovel dilakukan dengan memasang bucket pada arah
terbalik.
3 - 166
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
Pekerjaan Pemuatan
Ditempat-tempat dimana sudut swing sempit, efisiensi pekerjaan
dapat ditingkatkan dengan menempatkan dump truck pada suatu
tempat yang mudah terlihat bagi operator.
Pemuatan menjadi lebih mudah dan kapasitas menjadi lebih besar
jika Anda memulai dari depan body dump truck dibandingkan jika
pemuatan dilakukan dari samping.
3 - 167
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
• Ketika pin dipukul dengan menggunakan palu, serpihan-serpihan logam dapat berhamburan dan
menyebabkan cidera serius.
Ketika melakukan pekerjaan ini, pakailah selalu kaca mata pelindung, topi yang keras/helm, sarung tangan,
dan peralatan pelindung lain.
• Ketika bucket dilepas, letakkan pada kondisi yang stabil.
• Jika pin dipukul dengan tenaga yang kuat, ada bahaya bahwa pin mungkin terpental dan mencederai
orang-orang yang ada di sekitarnya. Pastikan bahwa tidak ada orang di area sekitar sebelum memulai
pekerjaan.
• Ketika melepas pin, jangan berdiri dibelakang bucket. Selain itu, harus ekstra hati-hati untuk tidak
meletakkan kaki Anda di bawah bucket ketika berdiri disampingnya untuk melakukan pekerjaan.
• Ketika melepas atau memasukkan pin, harus ekstra hati-hati jangan sampai jari Anda tersangkut.
• Jangan sekali-kali memasukkan jari Anda ke dalam lobang pin ketika meluruskan lobang-lobang.
Hentikan mesin di atas permukaan yang kuat dan rata dan lakukan pekerjaan. Ketika melakukan pekerjaan bersama-
sama, tunjuk seorang pemimpin dan ikuti instruksi dan isyarat orang tersebut.
Penggantian
1. Letakkan bucket menyentuh permukaan yang rata.
PERHATIAN
Ketika melepas pin, letakkan bucket sedemikian rupa sehingga bucket
bersentuhan secara ringan dengan tanah.
Jika bucket diturunkan dengan kuat ke tanah, resistensinya akan
meningkat dan akan sulit untuk melepas pin.
PEMBERITAHUAN
Setelah melepas pin, pastikan bahwa lumpur atau pasir tidak
mengotorinya. Dust seal dipasang pada kedua ujung bushing,
hati-hati jangan sampai merusaknya.
2. Lepaskan dua mur pada stopper bolt untuk arm pin (A) dan link pin
(B), lepaskan bolt tersebut, tarik keluar arm pin (A) dan link pin (B),
dan kemudian lepaskan bucket.
3. Luruskan arm (5) dengan lobang-lobang (1) dari bucket pengganti
dan link (6) dengan lobang-lobang (2), kemudian masukkan pin
yang telah diolesi grease (A) dan (B) ke dalam lobang (1) dan
lobang (2) berturut-turut.
3 - 168
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
PERHATIAN
Ketika memasang bucket, untuk bagian arm pin (A), pasang O-ring (3)
ke bucket (4) di posisi yang ditunjukkan di dalam diagram di sebelah
kanan. Setelah memasukkan pin, pasanglah di dalam alur standar.
Untuk bagian link pin (B), pasangi bucket dengan O-ring (3) yang
terpasang pada alur standar.
PERHATIAN
• Lumasi grease secara seksama sampai grease keluar dari
permukaan ujung.
• Ketika mengganti bucket, ganti dust seal jika sudah rusak. Jika
seal yang rusak digunakan tanpa diganti, maka pasir dan kotoran
dapat masuk ke bagian pin dan menyebabkan aus yang tidak
normal pada pin.
3 - 169
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
Membalik Peralatan
1. Tempatkan bucket menyentuh permukaan yang rata.
PERHATIAN
Ketika melepas pin, letakkan bucket sedemikian rupa sehingga
bersentuhan secara ringan dengan tanah.
Jika bucket diturunkan dengan kuat ke tanah, maka resistensinya
akan meningkat dan akan sulit melepas pin.
PEMBERITAHUAN
Setelah melepas pin, pastikan bahwa lumpur atau pasir tidak
mengotorinya. Dust seal dipasang pada kedua ujung bushing,
hati-hati jangan sampai merusaknya.
2. Lepaskan dua mur pada stopper bolt untuk arm pin (A) dan link pin
(B), lepaskan bolt tersebut, tarik keluar arm pin (A) dan link pin (B),
dan kemudian lepaskan bucket.
3 - 170
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
PERHATIAN
PERHATIAN
• Lumasi dengan grease secara cermat sampai grease keluar dari
permukaan ujung.
• Ketika mengganti bucket, ganti dust seal jika sudah rusak. Jika
seal yang rusak digunakan tanpa diganti, pasir dan kotoran dapat
masuk ke bagian pin dan menyebabkan aus yang tidak normal
pada pin.
3 - 171
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
MEMARKIR MESIN
! PERINGATAN
• Hindari menghentikan mesin secara tiba-tiba. Berikan ruang
yang cukup lapang bagi Anda sendiri ketika menghentikan
mesin.
• Ketika menghentikan mesin, pilih tanah yang kuat dan rata
dan hindari tempat-tempat berbahaya.
Jika secara tanpa dapat dihindarkan perlu memarkir mesin
di kemiringan, masukkan balok-balok di bawah track shoe.
Sebagai tindakan keselamatan tambahan, tancapkan bucket
ke dalam tanah.
• Jika control lever tersenggol secara tanpa sengaja, maka
mesin dapat bergerak secara tiba-tiba, dan hal ini dapat
menyebabkan kecelakaan serius.
• Sebelum meninggalkan kompartemen operator, selalu atur lock
lever dengan benar ke posisi LOCK.
2. Putar fuel control dial (2) ke posisi Low idle (MIN) dan turunkan
kecepatan engine.
3 - 172
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN
3 - 173
PENGOPERASIAN DAN PENGENDALIAN MESIN PENGOPERASIAN
PEMASANGAN KUNCI
Selalu kunci tempat-tempat berikut.
(1) Pintu cab operator
Selalu tutup jendela.
(2) Filler port tangki bahan bakar
(3) Engine hood
(4) Tool box
(5) Pintu sebelah kiri mesin
(6) Pintu sebelah kanan mesin
(7) Filler port tangki hidrolik
(8) FRESH filter intake port AC
PERHATIAN
Gunakan kunci tombol start untuk mengunci dan membuka kunci
semua tempat.
3 - 174
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
PENGANGKUTAN
Ketika mengangkut mesin, patuhi semua hukum dan peraturan terkait, dan harus berhati-hati untukmenjamin
keselamatan.
PROSEDUR PENGANGKUTAN
• Pilih metode pengangkutan sesuai dengan berat dan ukuran yang diberikan di dalam “SPESIFIKASI (HALAMAN
5-2)”.
Perhatikan bahwa berat dan dimensi yang diberikan di dalam SPESIFIKASI mungkin berbeda sesuai jenis shoe
atau arm, atau attachment-attachment lain.
• Konsultasikan dengan distributor Komatsu untuk keterangan rinci tentang prosedur mengangkut mesin dengan
protective guard terpasang untuk cab operator.
3 - 175
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN
Ketika memuat atau menurunkan mesin, selalu gunakan ramp atau platform. Lakukan pekerjaan ini dengan cara
sebagai berikut:
3 - 176
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
Pemuatan
1. Lakukan pemuatan hanya di atas tanah yang kuat dan rata.
Jaga jarak aman dari tepi jalan.
2. Terapkan trailer brake secara aman, kemudian letakkan balok-
balok (1) di bawah ban untuk mencegah trailer bergerak.
• Atur ramp kiri dan kanan (2) sejajar satu sama lain dan berjarak
sama ke kiri dan ke kanan (3) trailer. Buat sudut pemasangan
(4) maksimum 15 derajat. Jika ramp melengkung cukup besar
karena berat mesin, letakkan balok-balok di bawah ramp
untuk mencegah agar tidak melengkung.
3 - 177
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN
3 - 178
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
11. Pada saat mesin melewati roda belakang, mesin akan condong
ke depan, hati-hati jangan sampai peralatan kerja berbenturan
dengan body trailer. Gerakkan mesin ke depan ke posisi yang
telah ditentukan, lalu hentikan mesin.
3 - 179
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN
Mengamankan Mesin
PEMBERITAHUAN
• Lipat antena radio. Atur ulang kaca spion sedemikian rupa sehingga berada dalam lebar mesin.
• Untuk mencegah kerusakan terhadap bucket cylinder selama pengangkutan, letakkan sebatang balok
kayu di bawah ujung bucket link untuk mencegah bucket cylinder bersentuhan dengan lantai.
• Periksa bahwa engine hood catch terkunci. Pegang grip dari engine hood dan naikkan sedikit. Jika tidak
terbuka, berarti kait terkunci.
Jika engine hood catch tidak terkunci, ada bahaya bahwa engine hood dapat terbuka selama diangkut.
3 - 180
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
3 - 181
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN
Kaca Spion
Kaca spion ada di posisi-posisi yang ditunjukkan di dalam diagram di
sebelah kanan. Jika rusak, atau harus dilepas untuk pengiriman, atau
akan dipasang lagi, gunakan prosedur berikut.
• Setelah memasang kaca spion, pastikan menyetelnya, dengan
mengacu pada “Kaca Spion (HALAMAN 3-124)”.
3 - 182
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
Pemasangan
• Kaca spion (A), (B)
1. Pasang tangkai penyangga (3) dan clamp (5) ke handrail,
kemudian kencangkan dengan bolt (4).
2. Pasang kaca spion (1) ke tangkai penyangga (3), kemudian
kencangkan lock bolt (2).
3 - 183
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN
Membongkar Muatan
1. Lakukan pembongkaran muatan hanya di atas tanah yang kuat
dan rata. Jaga jarak aman dari tepi jalan.
2. Aktifkan trailer brake dengan benar, kemudian letakkan balok (1)
di bawah ban untuk mencegah trailer bergerak.
• Atur ramp kiri dan kanan (2) sejajar satu sama lain dan
berjarak sama ke kiri dan ke kanan dari tengah-tengah (3)
trailer. Buat sudut pemasangan (4) maksimum 15 derajat. Jika
ramp melengkung cukup besar di bawah berat mesin, letakkan
balok di bawah ramp untuk mencegah agar tidak melengkung.
3 - 184
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
PEMBERITAHUAN
• Ketika menurunkan mesin dari trailer, selalu pertahankan arm dan
boom membentuk sudut 90 derajat sampai 110 derajat
Jika mesin diturunkan dari trailer dengan arm tertarik ke dalam,
maka akanmenyebakan kerusakan terhadap mesin.
• Ketika menggerakkan di atas ramp, jangan menancapkan bucket
ke dalam tanah. Hal ini akan menyebakan kerusakan terhadap
hydraulic cylinders.
10. Ketika bergerak dari bagian belakang trailer ke atas ramp, atur
sudut arm dan boom 90 derajat sampai 110 derajat, turunkan
bucket ke tanah, kemudian gerakkan mesin perlahan-lahan.
11. Ketika bergerak menuruni ramp, operasikan boom dan arm
perlahan-lahan untuk menurunkan mesin secara hati-hati sampai
dengan benar-benar lepas dari ramp.
3 - 185
PENGANGKUTAN PENGOPERASIAN
MENGANGKAT MESIN
! PERINGATAN
• Operator yang melakukan pekerjaan mengangkat dengan menggunakan crane harus operator crane yang
memiliki kualifikasi yang sesuai.
• Jangan sekali-kali menaikkan mesin dengan pekerja ada di atasnya.
• Selalu pastikan bahwa wire rope memiliki kekuatan yang cukup besar untuk berat mesin ini.
• Ketika mengangkat, jaga agar mesin selalu horisontal.
• Ketika melakukan operasi pengangkatan, atur lock lever ke posisi LOCK untuk mencegah mesin bergerak
tanpa diinginkan.
• Jangan sekali-kali masuk ke area di bawah atau di sekitar mesin yang sedang diangkat.
Jangan sekali-kali mencoba mengangkat mesin pada posisi selain posisi yang ditentukan di dalam prosedur
di bawah ini atau menggunakan mesin penagangkat selain di dalam prosedur di bawah ini.
Ini berbahaya karena mesin dapat kehilangan keseimbangan.
PEMBERITAHUAN
Metode mengangkat ini berlaku untuk mesin dengan spesifikasi standar.
Metode mengangkat berbeda-beda sesuai attachment dan attachment-attachment opsional yang dipasang.
Untuk penjelasan lebih rinci tentang prosedur untuk mesin-mesin yang bukan spesifikasi standar, konsultasikan dengan
distributor Komatsu.
Ketika mengangkat mesin, lakukan pekerjaan di atas tanah yang rata sebagai berikut.
1. Hidupkan engine, kemudian lakukan swing upper structure sedemikian rupa sehingga peralatan kerja akan berada
di sebelah sprocket (1).
2. Panjangkan bucket cylinder dan arm cylinder secara penuh,
kemudian turunkan peralatan kerja ke tanah seperti ditunjukkan
pada gambar sebelah kanan dengan menggunakan boom cylinder
4. Matikan engine, periksa bahwa tidak ada sesuatu disekitar kompartemen operator, lalu turunlah dari mesin. Tutup
pintu cab dan kaca depan dengan benar.
3 - 186
PENGOPERASIAN PENGANGKUTAN
3 - 187
PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN PENGOPERASIAN
Ganti oli dengan oli low viscosity untuk semua komponen. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang viskositas yang
ditentukan, baca tentang “BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN (HALAMAN
4-9)”.
! PERINGATAN
Coolant beracun. Hati-hati jangan sampai kena mata atau kulit. Jika kena mata atau kulit, cuci bersih
dengan menggunakan air bersih yang banyak dan langsung bawa ke dokter.
Ketika mengganti coolant atau ketika menangani coolant yang mengandung coolant yang telah
dikeluarkan selama perbaikan radiator, hubungi distributor Komatsu atau perusahaan spesialis untuk
meminta dilakukan pekerjaan tersebut. Coolant beracun. Jangan sampai masuk ke saluran drainase atau
jangan membuangnya di permukaan tanah.
PEMBERITAHUAN
Gunakan SUPERCOOLANT asli Komatsu (AF-NAC) untuk coolant. Pada dasarnya, kami tidak menyarankan
penggunaan coolant selain SUPERCOOLANT (AF-NAC).
Coolant sudah diencerkan dengan air suling, oleh karena itu tidak mudah terbakar.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang kerapatan jenis (densitas) coolant dan interval penggantian coolant, baca tentang
“MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM SISTEM PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.
3 - 188
PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN
Baterai
! PERINGATAN
• Baterai menghasilkan gas mudah terbakar. Jangan mendekatkan api ke baterai.
• Elektrolit baterai berbahaya. Jika terkena mata atau kulit, cuci bersih dengan air yang banyak dan bawa
ke dokter.
• Elektrolit baterai melarutkan cat. Jika terkena bodi mesin, segera cuci dengan air.
• Jika elektrolit baterai membeku, jangan mengisi baterai atau menghidupkan engine dengan sumberdaya
yang berbeda. Ini berbahaya karena baterai dapat meledak.
• Elektrolit baterai beracun. Jangan sampai mengalir masuk ke saluran drainase, atau jangan membuangnya
dipermukaan tanah.
Ketika suhu lingkungan turun, kapasitas baterai juga akan turun. Jika rasio muatan baterai rendah, maka elektrolit
baterai dapat membeku. Jaga agar muatan baterai sedekat mungkin dengan 100%. Isolasikan baterai dari temperatur
dingin untuk menjamin bahwa mesin dapat dihidupkan dengan mudah dipagi harinya.
PERHATIAN
Ukur berat jenis dan hitung tingkat muatan baretai (charging rate) dari tabel konversi berikut.
Temperatur
Elektrolit 20°C 0°C -10°C -20°C
Charging (68°F) (32°F) (14°F) (-4°F)
Rate (%)
100 1.28 1.29 1.30 1.31
90 1.26 1.27 1.28 1.29
80 1.24 1.25 1.26 1.27
75 1.23 1.24 1.25 1.26
• Karena kapasitas baterai turun drastis pada temperatur rendah, tutup atau lepas baterai dari mesin, simpan baterai
ditempat yang hangat, dan pasang lagi dipagi hari berikutnya.
• Jika level elektrolit low, tambahkan air suling dipagi hari sebelum mulai bekerja. Jangan menambahkan air setelah
hari kerja untuk mencegah elektrolit yang terlarut di dalam baterai membeku selama malam harinya.
3 - 189
PENGOPERASIAN DI CUACA DINGIN PENGOPERASIAN
Untuk mencegah lumpur, air, atau undercarriage membeku dan menjadikan tidak mungkin bagi mesin untuk bergerak
pada pagi hari berikutnya, patuhi tindakan pencegahan berikut.
• Bersihkan semua lumpur dan air dari mesin. Secara khusus, bersihkan hydraulic cylinder rods untuk mencegah
kerusakan pada seal yang disebabkan karena lumpur, kotoran, atau tetesan air pada rod masuk ke dalam seal.
• Parkir mesin di tanah yang keras dan kering.
Jika hal ini tidak dimungkinkan, parkir mesin di atas papan (board).
Papan-papan tersebut mencegah track membeku di tanah, dan memungkinkan mesin untuk digerakkan pada pagi
hari berikutnya.
• Buka drain valve dan keluarkan air yang ada di dalam sistem bahan bakar untuk mencegah agar tidak membeku.
• Isi tangki bahan bakar sesuai kapasitas. Hal ini meminimalkan terjadinya kondensasi air di dalam tangki ketika
temperatur turun.
• Setelah pengoperasian di dalam air atau lumpur, bersihkan air dari undercarriage seperti diuraikan di bawah ini
untuk memperpanjang umur pakai undercarriage.
3 - 190
PENGOPERASIAN PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA
SEBELUM PENYIMPANAN
PEMBERITAHUAN
Ketika menyimpan mesin (1 bulan atau lebih), letakkan mesin
dengan posisi yang ditunjukan pada diagram di kanan untuk
melindungi cylinder rod. (Untuk mencegah berkembangnya karat
cylinder piston rod)
Apabila mesin akan disimpan untuk waktu yang lama (lebih dari 1 bulan), simpan dengan cara sebagai berikut.
• Bersihkan dan cuci semua bagian, kemudian simpan mesin di dalam ruangan. Jika mesin harus disimpan diluar
ruangan, pilih tanah yang rata dan tutupi mesin dengan terpal.
• Isi tangki bahan bakar sampai penuh. Hal ini mencegah masuknya kelembaban.
• Lakukan pelumasan dan ganti oli sebelum disimpan.
• Kunci masing-masing control lever dan pedal dengan lock lever dan pedal lock.
• Atur stop valve di posisi LOCK, pada mesin-mesin yang siap dipasangi attachment. Pasang blind plug ke elbow.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang posisi LOCK dan posisi FREE dari stop valve, baca tentang “ATTACHMENT
REMOVAL DAN INSTALLATION (HALAMAN 6-13)”.
• Untuk mencegah karat, isi dengan coolant untuk mencapai densitas sekurang-kurangnya 30% untuk coolant
engine.
SELAMA PENYIMPANAN
! PERINGATAN
Jika perlu melakukan pencegahan karat ketika mesin ada di luar ruangan, buka pintu dan jendela untuk
menambah ventilasi dan mencegah timbulnya gas beracun.
Selama penyimpanan, operasikan dan gerakkan mesin untuk jarak dekat sebulan sekali sehingga lapisan oli yang baru
akan membasahi komponen-komponen yang bergerak. Pada saat yang sama, juga isi muatan baterai.
• Ketika mengoperasikan peralatan kerja, bersihkan semua grease dari hydraulic cylinder rods.
• Jika mesin dilengkapi dengan air conditioner, operasikan air conditioner selama 3 sampai 5 menit sekali sebulan
untuk melumasi semua bagian dari kompresor air conditioner. Selalu jalankan engine pada kecepatan Low idle
(MIN) ketika melakukan pekerjaan ini. Selain itu, periksa level coolant refrigerant) dua kali setahun.
3 - 191
PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA PENGOPERASIAN
SETELAH PENYIMPANAN
PEMBERITAHUAN
Jika mesin telah disimpan tanpa melakukan pencegahan karat setiap bulan, konsultasikan kepada distributor Komatsu
sebelum menggunakannya.
Ketika menggunakan mesin setelah disimpan dalam jangka panjang, lakukan hal-hal berikut sebelum menggunakannya.
• Bersihkan grease dari hydraulic cylinder rods.
• Tambahkan oli dan grease pada semua titik-titik pelumasan.
• Apabila mesin disimpan untuk jangka waktu yang lama, uap air di dalam udara akan bercampur dengan oli.
Periksa oli sebelum dan setelah menghidupkan engine. Jika ada air di dalam oli, ganti semua oli.
3 - 192
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
• Ketika menghidupkan atau mematikan swing, bunyi bising akan dikeluarkan dari brake valve.
• Ketika menuruni kemiringan terjal pada kecepatan rendah, bunyi bising akan dikeluarkan dari travel motor brake
valve
3 - 193
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
Cidera serius atau kematian dapat terjadi jika mesin yang rusak
ditarik dengan cara tidak benar atau jika ada kesalahan dalam
memilih atau memeriksa wire rope.
• Selalu periksa bahwa wire rope yang digunakan untuk towing
memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk berat mesin
yang ditarik.
• Jangan gunakan wire rope yang lilitannya sudah putus (A),
diameternya berkurang (B) atau ada belitan (C). Dikhawatikan
bahwa rope tersebut dapat putus saat proses penarikan.
• Selalu pakai sarung tangan karet saat menangani wire rope.
• Jangan menarik mesin di kemiringan.
• Selama melakukan penarikan (towing), jangan berdiri diantara
mesin penarik dengan mesin yang ditarik.
• Operasikan mesin pelan-pelan dan hati-hati jangan memberi
beban mendadak pada wire rope.
PEMBERITAHUAN
3 - 194
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
3 - 195
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN
BATERAI HABIS
! PERINGATAN
• Berbahaya jika mengisi baterai yang terpasang pada mesin.
Pastikan bahwa baterai dilepas terlebih dahulu sebelum
mengisi muatan.
• Ketika memeriksa atau menangani baterai, matikan engine
dan putar kunci tombol start ke posisi OFF.
• Baterai menghasilkan gas hidrogen, sehingga dikhawatikan
dapat meledak. Jangan mendekatkan rokok yang menyala
kedekat baterai, atau jangan melakukan hal apapun yang
dapat menimbulkan percikan api.
• Elektrolit baterai adalah larutan asam sulfat, dan dapat
menyerang pakaian dan kulit Anda. Jika terkena pakaian
atau kulit, segera cuci bersih dengan air yang banyak.
Jika terkena mata, cuci bersih dengan air bersih dan bawa
kedokter.
• Ketika menangani baterai, selalu pakai kacamata pelindung
dan sarung tangan karet.
• Ketika melepas baterai, lepaskan terlebih dahulu kabel dari
ground (biasanya terminal negatip (-)). Ketika memasang,
pasang terlebih dahulu terminal positip (+).
Jika tool menyentuh terminal positip (+) dan chassis, ada
bahaya bahwa hal ini dapat menimbulkan percikan api,
sehingga harus sangat hati-hati.
• Jika terminal-terminal kendor, ada bahaya bahwa kontak
yang tidak sempurna dapat menghasilkan percikan api yang
akan mengakibatkan ledakan.
Ketika memasang terminal, pasanglah dengan benar.
• Ketika melepas atau memasang terminal, periksa mana
terminal positip (+) dan mana yang terminal negatip (-).
3 - 196
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
Pengisian Baterai
Ketika mengisi baterai, jika baterai ditangani secara tidak benar, dapat
meledak. Selalu ikuti petunjuk “BATERAI HABIS (HALAMAN 3-196)”
dan buku panduan yang dilampirkan pada charger, dan lakukan hal-
hal berikut.
3 - 197
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN
! PERINGATAN
• Ketika menghubungkan kabel-kabel, jangan sekali-kali
menyentuh terminal positip (+) dan negatip (-).
• Saat menghidupkan engine dengan kabel booster, pakailah
kaca mata pelindung.
• Hati-hati jangan sampai mesin yang normal dengan
mesin yang bermasalah saling bersentuhan. Hal ini untuk
mencegah timbulnya percikan api didekat baterai yang dapat
mengakibatkan gas hidrogen yang dihasilkan oleh baterai
terbakar. Jika gas hidrogen meledak, dapat mengakibatkan
cidera serius.
• Hati-hati jangan sampai melakukan kesalahan dalam
penyambungan kabel booster. Penyambungan terakhir
(ke rangka upper structure), akan timbul percikan api,
sambungkan kabel ke titik yang sejauh mungkin dari baterai.
(Bagaimanapun juga, hindari peralatan kerja karena bukan
konduktor yang baik)
• Ketika melepas kabel booster, berhati-hatilah jangan
sampai penjepitnya saling bersentuhan satu sama lain atau
menyentuh chassis.
PEMBERITAHUAN
• Sistem start untuk mesin ini menggunakan 24V. Untuk mesin yang normal, juga menggunakan baterai 24V.
• Ukuran kabel booster dan clip harus sesuai dengan ukuran baterai.
• Baterai dari mesin yang normal kapasitasnya harus sama dengan engine yang akan dihidupkan.
• Periksa kabel-kabel dan clip apakah ada yang rusak atau berkarat.
• Pastikan bahwa kabel-kabel dan clip terhubung secara kuat.
• Periksa bahwa lock levers dan parking brake lever kedua mesin di posisi LOCK.
• Periksa bahwa masing-masing levers di posisi NEUTRAL.
3 - 198
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
Tahan tombol start dari mesin yang normal dan mesin yang rusak di posisi OFF.
Hubungkan kabel booster sebagai berikut, sesuai nomor urut yang ditandai pada gambar.
1. Hubungkan clip kabel booster (A) ke terminal positip (+) baterai (C)
pada mesin yang bermasalah.
3. Hubungkan clip kabel booster (B) ke terminal negatip (-) baterai (D)
di mesin yang normal.
Menghidupkan Engine
! PERINGATAN
Selalu periksa bahwa lock levers peralatan kerja diatur ke posisi LOCK, terlepas dari apakah mesin bekerja
secara normal atau bermasalah. Periksa juga bahwa semua control levers pada posisi NEUTRAL.
Setelah engine menyala, lepaskan kabel booster sesuai urutan terbalik dengan urutan ketika menghubungkan.
1. Lepas clip kabel booster (B) dari blok mesin (E) di mesin yang
bermasalah.
2. Lepas clip kabel booster (B) dari terminal negatip (-) baterai (D) di
mesin yang normal.
3. Lepas clip kabel booster (A) dari terminal positip (+) baterai (D) di
mesin yang normal.
4. Lepas clip kabel booster (A) dari terminal positip (+) baterai (C) di
mesin yang bermasalah.
3 - 199
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN
MASALAH LAIN
Sistem Elektrik
• ( ): Bila menghadapi masalah-masalah di dalam tanda kurung ini, pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu.
• Bila menemukan masalah atau penyebab yang tidak disebutkan di dalam daftar berikut, hubungi distributor
Komatsu agar dilakukan perbaikan.
Masalah Penyebab utama Perbaikan
• Lampu tidak menyala terang • Wiring rusak, baterai lemah (• Periksa, perbaiki terminal yang
walaupun engine pada kendor, sambungan lepas, ganti
kecepatan tinggi • Fan belt kendor baterai)
• Lampu berkedip-kedip ketika (• Ganti fan belt, Periksa
engine hidup ketegangannya)
Lampu peringatan sistem pengisi • Alternator rusak (• Ganti)
baterai tidak padam sekalipun
engine hidup • Wiring rusak (• Periksa, perbaiki)
Bunyi tidak normal dihasilkan dari • Alternator rusak (• Ganti)
alternator
Starting motor tidak hidup ketika • Wiring rusak (• Periksa, perbaiki)
tombol start diputar ke ON
• Muatan baterai tidak cukup (• Ganti
3 - 200
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
Chassis
• ( ): Bila menghadapi masalah-masalah di dalam tanda kurung ini, pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu.
• Bila menemukan masalah atau penyebab yang tidak disebutkan di dalam daftar berikut, hubungi distributor
Komatsu agar dilakukan perbaikan.
3 - 201
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN
Engine
• ( ): Bila menghadapi masalah-masalah di dalam tanda kurung ini, pastikan selalu menghubungi distributor Komatsu.
• Bila menemukan masalah atau penyebab yang tidak disebutkan di dalam daftar berikut, hubungi distributor
Komatsu untuk meminta dilakukan perbaikan.
Masalah Penyebab utama Perbaikan
Lampu peringatan • Oli di dalam oil pan kurang (udara • Tambah minyak sampai level yang
tekanan oli mesin tersedot masuk) ditentukan. Baca tentang PEMERIKSAAN
menyala SEBELUM START
• Oil filter cartridge tersumbat
• Ganti Catridge. Baca tentang SERVIS
• Oil pipe, sambungan pipe kurang SETIAP 500 JAM
kencang, minyak bocor akibat
kerusakan (• Periksa, perbaiki)
• Sensor tekanan oli mesin rusak (• Ganti sensornya)
• Monitor rusak (• Ganti monitor)
Uap menyembur dari • Coolant kurang, air bocor • Periksa, tambah coolant, perbaiki. Baca
bagian atas radiator tentang PEMERIKSAAN SEBELUM START
(pressure valve) • Fan belt kendor
(• Periksa tegangan fan belt, ganti)
• Kotoran atau kerak terkumpul di
sistem pendingin • Ganti coolant, kuras sistem pendingin. Baca
tentang BILA DIPERLUKAN
• Radiator fins tersumbat atau fins
rusak • Bersihkan atau perbaiki. Baca SERVIS
SETIAP 500 JAM
Monitor level coolant • Thermostat rusak
menyala (• Ganti thermostat)
• Tutup radiator filler kendor
(pengoperasian di tempat yang • Kecangkan tutupnya atau ganti packing
tinggi)
(• Ganti sensor)
• Sensor level coolant rusak
• Monitor rusak (• Ganti monitor)
Starting motor berputar • Bahan bakar kurang • Tambahkan bahan bakar. Baca tentang
tetapi engine tidak mau PEMERIKSAAN SEBELUM START
menyala • Udara masuk ke fuel line
• Perbaiki tempat dimana udara tersedot
• Fuel injection pump rusak atau masuk, Baca tentang SERVIS SETIAP 500
nozzle rusak JAM.
• Putaran engine oleh starting motor (• Ganti pompa dan nozzle)
pelan
• Baca tentang SISTEM ELEKTRIK
• Monitor engine pre-heating tidak
menyala • Baca tentang SISTEM ELEKTRIK
• Kompresi tidak bagus (• Setel Valve clearance)
(Valve clearance tidak normal)
Gas dari knalpot • Terlalu banyak oli di dalam oil pan • Kurangi kelebihan oli. Baca tentang
berwarna putih atau PEMERIKSAAN SEBELUM START
kebiruan • Bahan bakar tidak sesuai
• Ganti dengan bahan bakar yang telah
ditentukan
Gas dari knalpot • Air cleaner element tersumbat • Bersihkan atau ganti. Baca tentang BILA
kadang-kadang DIPERLUKAN
menjadi hitam • Nozzle rusak
(• Ganti nozzle)
• Kompresi tidak bagus
(• Baca tentang “Kompresi tidak bagus” di
• Turbocharger rusak atas)
(• Bersihkan atau ganti turbocharger)
Suara bising • Nozzle Rusak (* Ganti Nozzle
pembakaran kadang-
kadang terdengar
seperti suara orang
bernafas
3 - 202
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
3 - 203
MASALAH DAN TINDAKAN PENGOPERASIAN
(*1): Untuk penjelasan rinci tentang menangani emergency pump drive switch, baca bagian “Emergency Pump
Drive Switch (HALAMAN 3-74)”.
(*2): Untuk penjelasan tentang penggantian elemen fuel main filter, baca tentang “MENGGANTI FUEL MAIN
FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-67)” dan untuk penjelasan tentang penggantian elemen fuel prefilter,
baca tentang “MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-55)”
3 - 204
PENGOPERASIAN MASALAH DAN TINDAKAN
PERHATIAN
Jika tidak ada nomor telepon titik kontak yang terdaftar, maka tidak
ada nomor telepon yang ditampilkan di layar.
Jika perlu mendaftarkan nomor telepon, hubungi distributor Komatsu
untuk meminta dilakukan pendaftaran.
3 - 205
KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI PENGOPERASIAN
PEMBERITAHUAN
1. Saat menyalakan pendingin udara selalu dimulai dengan kecepatan engine yang rendah. Jangan nyalakan
pendingin udara dengan kecepatan engine tinggi karena dapat merusaknya.
2. Jangan sampai air masuk ke dalam panel kontrol karena panel kontrol akan rusak. Oleb sebab itu hati-hati jangan
biarkan air mengenai bagian ini. Jangan pula menyalakan api dekat komponen-komponen ini.
Ventilasi
• Ketika menyalakan pendingin udara untuk waktu yang lama, buka jendela sekali setiap 1 jam untuk melakukan
ventilasi dan pendinginan.
• Saat Anda merokok dan pendingin udara sedang menyala, maka asap akan mulai membuat mata Anda pedih,
oleh karena itu bukalah jendela sebentar agar asap hilang sambil melanjutkan pendinginan.
Pengendalian Temperatur
Saat cooler menyala, atur suhu hingga terasa sejuk saat kita memasuki cab (5 atau 6°C) (9 atau 10.8 °F) lebih rendah
dari suhu luar). Perbedaan suhu ini yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, untuk itu hati-hatilah mengatur
suhu sewajarnya.
Memeriksa Dan Merawat Mesin Yang Dilengkapi Dengan Pendingin udara (Air cooler)
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan pada mesin yang dilengkapi dengan air conditioner, lakukan
pemeriksaan dan perawatan sesuai diagram. Untuk keterangan lebih lanjut, baca tentang “MEMERIKSAA
DAN MERAWAT AIR CONDITIONER (HALAMAN 4-36), MEMERIKSAA TEGANGAN BELT KOMPRESOR AIR
CONDITIONER, MENYETEL (HALAMAN 4-51), MEMBERSIHKAN FILTER FRESH/RECIRC AIR CONDITIONER
(HALAMAN 4-64)”.
• Ketika air cooler tidak digunakan setiap hari, untuk mencegah hilangnya lapisan tipis oli diberbagai bagian, jalankan
engine pada kecepatan low dari waktu ke waktu dan lakukan pendinginan untuk menghilangkan kelembaban
selama beberapa menit.
• Jika temperatur di dalam cab rendah, maka air cooler mungkin tidak mau jalan. Dalam hal ini, lakukan resirkulasi
udara segar untuk memanaskan bagian dalam cab. Ketika tombol air cooler diputar ke ON, air cooler akan bekerja.
• Jika ada hal yang tidak normal terdeteksi di dalam peralatan atau sensor yang digunakan pada air cooler maka
minta kepada distributor Komatsu agar dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.
PEMBERITAHUAN
1. Posisi saklar pendingin udara ini berada di sebelah kiri
belakang kursi operator (1).
2. Pada saat menyalakan pendingin udara posisikan anda 1
berada posisi duduk di kursi operator.
3. Jika mesin tidak dipakai dalam waktu lama maka, sebelum
anda meninggalkan / beranjak dari kursi operator posisikan
saklar (2) dalam posisi off.
3 - 206
PENGOPERASIAN KONTROL DAN GAUGE SECARA RINCI
CATATAN :
Pedingin udara ini akan bekerja secara normal, jika saklar kedua tersebut (2) dan (4) dalam posisi ON. Dan
engine di kondisikan dalam keadaan hidup.
3 - 207
PERAWATAN
! PERINGATAN
Bacalah dan pastikan bahwa Anda benar-benar memahami bagian
KESELAMATAN sebelum membaca bagian ini.
4-1
INFORMASI PERAWATAN PERAWATAN
INFORMASI PERAWATAN
Jangan melakukan pemeriksaan dan perawatan yang tidak ada di dalam buku pedoman ini.
Memeriksa Service Meter:
Periksalah tiap hari angka service meter untuk mengetahui apakah sudah tiba waktunya melakukan perawatan yang
diperlukan.
Parts Pengganti Komatsu Yang Asli:
Gunakanlah parts Komatsu yang asli yang ditentukan di dalam Parts Book sebagai parts pengganti.
4-2
PERAWATAN INFORMASI PERAWATAN
4-3
GARIS BESAR SERVIS PERAWATAN
OLI
• Oli digunakan di dalam engine, peralatan hidrolik dalam kondisi yang sangat ekstrim (suhu tinggi, tekanan tinggi),
dan mutunya menurun setelah digunakan.
Selalu gunakan oli yang cocok dengan kelas (grade) dan suhu lingkungan maksimum dan minimum yang
disarankan di dalam Buku Pedoman Pengoperasian dan Perawatan. Sekalipun oli bersih, gantilah dengan yang
baru setelah lewat interval waktu yang ditentukan.
• Oli sama dengan darah pada manusia. Jadi, berhati-hatilah selalu bila menggunakannya untuk mencegah
kemasukan benda asing (air, partikel logam, kotoran dsb).
Sebagian besar masalah pada mesin diakibatkan oleh tercampunya benda-benda tersebut.
Jaga secara khusus agar oli tidak tercemar benda asing ketika menyimpan dan menambah oli.
• Jangan sekali-kali mencampur oli yang berbeda grade dan mereknya.
• Selalu tambahkan oli menurut jumlah yang telah ditentukan.
Kelebihan maupun kekurangan oli akan menimbulkan masalah.
• Jika oli di dalam peralatan kerja tidak jernih, mungkin air atau udara masuk ke dalam sistem. Dalam kasus demikian,
hubungilah distributor Komatsu.
• Ketika mengganti oli, filter pun harus diganti.
• Kami anjurkan Anda melakukan analisa oli secara berkala untuk mengecek kondisi mesin. Barang siapa yang ingin
menikmati pelayanan ini, hubungilah distributor Komatsu.
• Bila menggunakan oli umum yang dijual bebas, interval penggantian harus dipercepat.
Kami menyarankan agar anda selalu menggunakan klinik oli Komatsu. untuk melakukan pemeriksaan rinci tentang
sifat-sifat oli.
4-4
PERAWATAN GARIS BESAR SERVIS
BAHAN BAKAR
• Untuk mencegah uap air di udara mengembun dan membentuk air di dalam tangki bahan bakar, selalu isi tangki
bahan bakar setelah selesai bekerja setiap hari.
• Fuel pump merupakan perangkat presisi dan jika bahan bakar mengandung air atau kotoran, fuel pump tidak dapat
bekerja dengan balk.
• Anda harus sangat berhati-hati agar bahan bakar tidak kemasukan benda asing (impurity) saat menyimpan atau
menambah bahan bakar.
• Selalu gunakan bahan bakar yang telah yang telah ditentukan untuk temperatur di dalam Buku Pedoman
Pengoperasian dan Perawatan.
• Jika bahan bakar digunakan pada suhu di bawah temperatur yang ditentukan (khususnya pada suhu yang
rendah di bawah -15°C (5°F), bahan bakar dapat mengental.
• Jika bahan bakar digunakan pada suhu melebihi temperatur yang ditentukan, kekentalannya akan turun, dan
hal ini dapat menimbulkan misalnya, menetes ke dalam n output.
• Sebelum menghidupkan engine, atau 10 menit setelah menambah bahan bakar, buang endapan dan air yang ada
di dalam tangki bahan bakar
• Jika engine kehabisan bahan bakar, atau filter sudah diganti, perlu membuang angin dari dalam sistem.
• Jika ada benda aasing di dalam tangki bahan bakar, cuci tangki dan sistem bahan bakar.
PEMBERITAHUAN
Selalu gunakan solar untuk bahan bakar.
Untuk memastikan karakteristik konsumsi bahan bakar yang baik dan karakteristik gas buangan dari knalpot, mesin
yang dipasang pada mesin ini menggunakan perangkat injeksi bahan bakar tekanan tinggi yang diatur secara
elektronik. Perangkat ini membutuhkan parts presisi tinggi dan pelumasan, oleh karena itu jika digunakan bahan bakar
yang viskositasnya rendah dengan kemampuan pelumasan yang rendah, maka keawetannya dapat jauh berkurang.
4-5
GARIS BESAR SERVIS PERAWATAN
GREASE
• Grease digunakan untuk mencegah puntiran dan bunyi bising pada sambungan-sambungan.
• Peralatan konstruksi ini digunakan pada kondisi tugas yang berat. Selalu gunakan grease yang disarankan
dan patuhi interval penggantian dan suhu lingkungan yang disarankan yang diberikan di dalam Buku Pedoman
Pengoperasian dan Perawatan ini.
• Nipple-nipple grease yang tidak tercakup di dalam bagian Perawatan adalah nipple-nipple grease yang digunakan
bila melakukan overhaul, maka tidak perlu dioles grease.
Jika suatu bagian menjadi kaku setelah digunakan dalam waktu lama, tambahkan grease pada bagian tersebut.
• Selalu bersihkan bekas grease lama terpancar keluar ketika mengoleskan grease.
Anda harus sangat hati-hati membersihkan grease yang lama di tempat-tempat dimana pasir atau kotoran yang
melekat di grease dapat mengakibatkan keausan pada bagian yang berputar.
• Lain-lain
Pengukuran-pengukuran dilakukan terhadap hal-hal seperti rasio air di dalam oli, atau rasio bahan bakar di dalam
oli dan viskositas dinamis, yang memungkinkan diagnosa presisi tinggi tentang kesehatan mesin.
4-6
PERAWATAN GARIS BESAR SERVIS
FILTER-FILTER
• Filter merupakan safety parts yang sangat penting. Filter mencegah masuknya benda asing yang ada di dalam
bahan bakar dan sistem udara masuk ke dalam peralatan penting dan menimbulkan masalah.
Semua filter harus diganti secara berkala. Untuk penjelasan lebih lanjut, baca tentang Buku Pedoman Pengoperasian
dan Perawatan.
Akan tetapi, saat bekerja di dalam kondisi yang berat, gantilah filter dengan interval yang lebih singkat sesuai oli
dan bahan bakar yang dipakai (kandungan belerangnya).
• Jangan sekali-kali membersihkan filter (tipe cartridge) dan menggunakannya kembali. Ganti dengan yang baru.
• Ketika mengganti filter oli, periksa apakah ada partikel logam melekat pada filter yang lama. Jika ditemukan partikel
logam, hubungilah distributor Komatsu.
• Kemasan filter cadangan jangan dibuka sampai saatnya filter itu akan digunakan.
• Selalu gunakan filter Komatsu yang asli.
4-7
PARTS YANG AUS PERAWATAN
Sebagai hasil dari upaya terus menerus kami untuk meningkatkan kualitas produk, part number mungkin berubah, oleh
karena itu beritahu distributor Komatsu tentang nomor seri mesin dan periksa part number terbaru ketika memesan
parts.
Komponen-komponen yang tercantum dalam tanda kurung harus diganti pada saat yang sama.
4-8
PERAWATAN BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN
Jika kandungan belerang di dalam bahan bakar lebih dari 0.5%, ganti oli sesuai dengan tabel berikut.
• Jika bahan bakar ini digunakan, dikhawatirkan bahwa masalah serius dapat terjadi karena merosotnya kualitas
oli mesin secara lebih awal atau tingkat keausan bagian-bagian internal mesin secara lebih awal. Jika keadaan
setempat menjadikan perlu menggunakan bahan bakar ini, selalu ingat hal berikut.
1) Pastikan sering-sering memeriksa Total Basic Number (TBN) oli oleh TBN handy checker dsb., dan ganti oli
berdasarkan hasilnya.
2) Selalu sadari bahwa interval penggantian oli jauh lebih singkat dibanding standar.
3) Pastikan melakukan pemeriksaan engine secara periodik oleh ahli dari distributor karena interval penggantian
bagian-bagian yang harus diganti secara periodik dan interval overhaul juga akan lebih pendek.
4-9
BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
Selalu gunakan solar untuk bahan bakar.
Untuk menjamin karakteristik konsumsi bahan bakar yang baik dan karakteristik gas dari knalpot yang baik, engine yang
dipasang pada mesin ini menggunakan perangkat injeksi bahan bakar tekanan tinggi yang diatur secara elektronik.
Perangkat ini membutuhkan parts dan pelumasan presisi tinggi, oleh karena itu jika digunakan bahan bakar viskositas
rendah dengan kemampuan pelumasan yang rendah, maka ketahannya akan jauh berkurang.
Catatan 1: HTHS ( High-Temperature High-Shear Viscosity 150°C (302°F)), yang ditentukan oleh ASTM D4741 harus
sama dengan atau lebih tinggi dari 3.5 mPa-S. Komatsu EOS0W30 dan EOS5W40 adalah oli yang paling sesuai.
4 - 10
PERAWATAN BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN
Catatan 2: Oli powertrain memiliki sifat yang berbeda dari oli mesin. Pastikan menggunakan oli yang disarankan.
Catatan 4: Coolant
1) SUPERCOOLANT (AF-NAC) asli Komatsu berfungsi penting mencegah korosi serta mencegah pembekuan.
Bahkan di area-area dimana pembekuan bukan masalah, penggunaan coolant anti-beku sangat penting.
Mesin-mesin Komatsu dilengkapi dengan SUPERCOOLANT (AF-NAC). SUPERCOOLANT (AF-NAC) memiliki
sifat anti-korosi, anti-beku dan sifat pendinginan yang sangat baik dan dapat digunakan secara terus-menerus
selama 2 tahun atau 4000 jam. SUPERCOOLANT (AF-NAC) sangat disarankan jika tersedia.
2) Mengenai penjelasan lebih lanjut tentang densitas coolant, baca tentang “MEMBERSIHKAN BAGIAN DALAM
SISTEM PENDINGIN (HALAMAN 4-24)”.
Coolant tersedia sudah dalam bentuk diencerkan. Dalam hal ini, tambahkan cairan yang sudah diencerkan
sebelumnya tersebut agar tangki tetap penuh. (Jangan mengencerkan coolant dengan air biasa.)
3) Untuk menjaga sifat antikorosi dari coolant, selalu pertahankan densitas coolant antara 30% sampai 64%.
4 - 11
DAFTAR PENGENCANGAN PERAWATAN
! PERHATIAN
Jika nut, bolt, atau parts lainnya tidak dikencangkan sesuai tingkat kekencangan (torque) yang ditentukan,
parts yang dikencangkan tersebut dapat kendor atau rusak, dan hak ini akan mengakibatkan mesin akan gagal
berfungsi atau timbul masalah operasional. Perhatikan dengan cermat ketika mengencangkan parts.
Kecuali ditentukan lain, kencangkan nut dan bolt metrik sampai torque yang tercantum di dalam daftar di bawah ini.
Jika nut atau bolt perlu diganti, gunakan selalu parts asli Komatsu yang sama ukurannya dengan parts yang akan
diganti.
*Tenaga putar yang bertanda * menunjukkan tenaga putar pengencangan untuk selang-selang di bagian atas swivel
joint.
4 - 12
PERAWATAN KOMPONEN YANG KRITIS
4 - 13
KOMPONEN YANG KRITIS PERAWATAN
No. Safety parts penting yang harus diganti secara periodik Jumlah Interval penggantian
1 Selang bahan bakar (fuel tank - fuel prefillter) 1
2 Selang bahan bakar (fuel prefillter - supply pump) 1
3 Selang aliran balik bahan bakar, cooler (engine - fuel cooler) 1
4 Selang aliran balik bahan bakar (fuel cooler - fuel tank) 1
5 Selang bahan bakar (supply pump - fuel main fillter) 2
Tabung aliran balik bahan bakar (injector, supply pump, fuel
6 1
return merge tube dari common rail)
7 Selang pump outlet (pump - control valve) 2
8 Selang peralatan kerja (boom cylinder inlet port) 4
9 Selang peralatan kerja (bucket cylinder line, boom foot) 2
10 Selang peralatan kerja (bucket cylinder inlet port) 2
Setiap 2 tahun atau
11 Selang peralatan kerja (arm cylinder line, boom foot) 2
4000 jam, mana yang
12 Selang peralatan kerja (arm cylinder inlet port) 2
terjadi lebih dulu
13 Selang saluran tambahan attachment (boom foot) 2
14 Selang saluran tambahan attachment (boom top) 2
15 Selang saluran swing (swing motor inlet port) 2
16 Selang main suction 1
17 Selang heater 2
18 Selang saluran Travel (control valve - swivel joint) 4
19 Selang saluran Travel (swivel joint - travel motor) 4
20 Pump LS hose 2
21 Selang tekaman pompa 1
Akumulator
22 masing 1
(Untuk low pressure, high pressure attachment tambahan)
23 Klem pipa high-pressure 1set
Setiap 8000 jam
24 Tutup penahan semburan bahan bakar 1set
Setiap 3 tahun setelah
mulai digunakan
atau 5 tahun setelah
25 Seat belt 1
pembuatan seat belt,
mana yang terjadi lebih
dulu
4 - 14
PERAWATAN JADWAL PERAWTAN
JADWAL PERAWATAN
Jika mesin dilengkapi dengan hydraulic breaker, maka jadwal perawatannya untuk beberapa bagian akan berbeda.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “INTERVAL PERAWATAN UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)”
untuk memastikan jadwal perawatan yang tepat ketika melakukan perawatan.
4 - 15
JADWAL PERAWTAN PERAWATAN
4 - 16
PERAWATAN JADWAL PERAWTAN
PERHATIAN
Rasio pengoperasian breaker 100% berarti bahwa yang digunakan hanya breaker
Rasio pengoperasian breaker 0% berarti bahwa breaker tidak digunakan
4 - 17
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PROSEDUR PERAWATAN
BILA DIPERLUKAN
MEMERIKSA, MEMBERSIHKAN DAN MENGGANTI ELEMEN AIR CLEANER
! PERINGATAN
• Ketika menggunakan udara terkompresi, ada bahaya kotoran berhamburan dan menyebabkan cidera.
Pakailah selalu kaca mata pelindung, masker anti debu, atau peralatan pelindung lain.
• Ketika melepas elemen luar dari bodi air cleaner, akan berbahaya jika menariknya keluar secara paksa.
Ketika bekerja di ketinggian atau dimana pijakannya tidak stabil, hati-hati jangan sampai terjatuh karena
reaksi ketika menarik elemen luar.
PEMBERITAHUAN
• Jangan membersihkan elemen air cleaner sebelum monitor penyumbatan air cleaner pada panel monitor menyala.
Jika elemen sering dibersihkan sebelum monitor penyumbatan air cleaner menyala, maka air cleaner tidak dapat
menunjukkan kinerjanya secara penuh, dan efisiensi pembersihannya juga akan berkurang.
Selain itu, selama pelaksanaan pembersihan, semakin banyak kotoran yang menempel pada elemen akan jatuh
masuk ke dalam elemen dalam.
• Jika melakukan pemeriksaan, pembersihan atau perawatan selagi engine dalam keadaan hidup, maka kotoran
akan masuk ke dalam engine dan dapat menyebabkan kerusakan engine. Sebelum melakukan pekerjaan ini,
pastikan mematikan engine terlebih dahulu.
Pengecekan
Jika monitor penyumbatan air cleaner (1) dari panel monitor menyala,
bersihkan elemen air cleaner.
Penggantian
• Ganti elemen, O-ring
Jika elemen telah digunakan selama 1 tahun, atau monitor
penyumbatan air cleaner (1) pada panel monitor menyala setelah
elemen dibersihkan, ganti elemen luar (5), elemen dalam (6), dan
O-ring (8).
• Mengganti evacuator valve
Ganti evacuator valve (4) jika rusak atau jika karetnya sudah
terlihat penyok.
4 - 18
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
Sebelum dan setelah membersihkan elemen, jangan membiarkannya atau menyimpannya ditempat yang
terkena sinar matahari langsung.
1. Buka pintu di sisi kiri mesin, buka 3 kait/hook (2), kemudian buka
cover (3).
PEMBERITAHUAN
• Jangan sekali-kali melepas elemen dalam (6). Tindakan ini
akan memungkinkan kotoran dapat masuk dan menyebabkan
kerusakan engine.
• Jangan menggunakan obeng atau tool lainnya.
PEMBERITAHUAN
Ketika membersihkan elemen, jangan memukul atau membenturkannya
terhadap sesuatu.
7. Arahkan udara terkompresi kering (kurang dari 0.2 MPa {2.1 kg/cm,
30.0 PSI}) ke elemen luar dari sisi dalam disepanjang lipatannya,
kemudian arahkan dari sebelah luar disepanjang lipatannya dan
sekali lagi dari dalam.
1) Ganti elemen luar yang telah dibersihkan berulang-ulang 6
kali atau telah digunakan selama 1 tahun penuh. Ganti elemen
dalam pada saat yang sama.
2) Ganti baik elemen dalam maupun luar ketika monitor penyumbatan air cleaner (1) menyala segera setelah
memasang elemen luar yang telah dibersihkan meskipun sebelum dibersihkan 6 kali.
4 - 19
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
• Jangan gunakan elemen yang lipatannya atau gasketnya atau sealnya sudah rusak.
• Jika elemen atau O-ring dibersihkan dan digunakan lagi setelah telah digunakan selama lebih dari 1 tahun,
maka akan menyebabkan timbul masalah. Jangan pernah gunakan lagi.
10. Periksa bahwa tidak ada kotoran atau oli yang menempel pada bagian seal dari elemen baru atau elemen yang
telah dibersihkan. Bersihkan semua kotoran atau oli.
11. Dorong elemen luar secara lurus dengan menggunakan tangan ketika memasangnya ke bodi air cleaner.
Jika elemen luar dipegang dan digoyang-goyang sedikit ke atas dan ke bawah dan ke kiri dan ke kanan sambil
menekannya, maka elemen luar akan dapat dengan mudah masuk.
PEMBERITAHUAN
Pastikan memasang elemen air cleaner menghadap ke arah yang
benar.
Pasang sedemikian rupa sehingga bagian bawah silinder elemen
air cleaner (menghadap dimana tidak ada lobang yang di bor)
(B), (C) pada ujung cover (3). Jika arah pemasangannya salah,
ada bahaya bahwa hal ini akan dapat mengakibatkan patahnya
elemen air cleaner atau kerusakan serius terhadap engine.
4 - 20
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
Ketika memasukkan elemen, jika karet di ujungnya
menggelembung atau elemen luar tidak terdorong secara lurus,
dan cover (3) dipasang secara paksa ke hook (2), ada bahaya
bahwa hook dan bodi air cleaner dapat rusak, oleh karena itu hati-
hati ketika merakit.
4 - 21
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
Mengganti Elemen
1. Buka pintu di sisi kiri mesin, buka 3 kait/hook (2), kemudian buka
cover (3).
PEMBERITAHUAN
• Elemen dalam tidak boleh dibersihkan dan digunakan lagi. Ketika menggali elemen luar, ganti juga elemen
dalam pada saat yang sama.
• Jika elemen dalam tidak dipasang dengan benar dan elemen luar serta cover dipasang, ada bahaya bahwa
elemen luar akan rusak.
• Bagian seal pada parts imitasi akan kehilangan presisi, dan memungkinkan masuknya debu, yang
menyebabkan kerusakan engine. Jangan gunakan parts imitasi.
6. Lepas elemen dalam (6), ), kemudian dengan cepat pasang inner element yang baru.
Dorong inner element dengan benar sehingga tidak bergerak.
7. Dorong elemen luar yang baru (5) dengan tangan secara lurus ketika memasangnya ke bodi air cleaner.
Jika elemen ditahan dan digoyang-goyang sedikit ke atas dan ke bawah dan ke kiri dan ke kanan sambil
mendorongnya masuk, maka elemen dapat dengan mudah masuk.
4 - 22
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
Pastikan memasang elemen air cleaner menghadap ke arah yang
tepat. Pasang sedemikian rupa sehingga bagian bawah silinder
elemen air cleaner (menghadap dimana tidak ada lobang yang di
bor) (B), (C) pada ujung cover (3). Jika arah pemasangan salah,
ada bahaya bahwa hal ini akan mengakibatkan patahnya elemen
air cleaner atau kerusakan serius terhadap engine.
PEMBERITAHUAN
Ketika memasukkan elemen, jika karet pada ujungnya telah
mengembang atau elemen luar tidak terdorong secara lurus,
dan cover (3) dipasang secara paksa ke pengait (2), ada bahaya
bahwa pengait dan bodi air cleaner dapat rusak, oleh karena itu
hati-hatilah ketika merakit.
10. Ganti seal (9) pad caover (3) dengan yang baru.
4 - 23
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
• Segera setelah engine dimatikan, coolant suhunya tinggi dan radiator mengalami tekanan internal yang
tinggi. Jika penutup radiator dibuka pada kondisi ini untuk membuang air, maka dapat mengakibatkan
melepuh. Tunggu sampai temperatur turun, kemudian putar cap perlahan-lahan untuk melepaskan tekanan
internal sebelum membukanya.
• Ketika menghidupkan engine untuk membersihkan mesin, atur lock lever ke posisi LOCK agan mesin tidak
gerak.
• Untuk keterangan rinci tentang saat menghidupkan engine, baca tentang “PEMERIKSAAN SEBELUM
MENGHIDUPKAN ENGINE, MENYETEL (HALAMAN 3-110)” dan “MENGHIDUPKAN ENGINE (HALAMAN
3-132)”.
• Ada bahaya akan menyenggol fan jika undercover dibiarkan terbuka.
• Jangan menyelinap ke belakang mesin ketika engine sedang menyala.
Hentikan mesin di tanah yang rata ketika membersihkan atau mengganti coolant.
Bersihkan bagian dalam sistem pendingin, ganti coolant sesuai dengan tabel di bawah ini.
SUPERCOOLANT (AF-NAC) asli Komatsu berfungsi penting mencegah korosi serta mencegah pembekuan. Bahkan
di area-area dimana pembekuan bukan masalah, penggunaan coolant anti-beku sangat penting. Mesin-mesin
Komatsu dilengkapi dengan SUPERCOOLANT (AF-NAC). SUPERCOOLANT (AF-NAC) memiliki sifat anti-korosi,
anti-beku dan sifat pendinginan yang sangat baik dan dapat digunakan secara terus-menerus selama 2 tahun atau
4000 jam. Pada dasarnya, kami tidak menyarankan penggunaan coolant selain SUPERCOOLANT (AF-NAC). Jika
Anda menggunakan coolant lain, dapat menimbulkan masalah serius, misalnya korosi pada engine dan komponen-
komponen aluminium sistem pendingin.
4 - 24
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
Untuk menjaga sifat antikorosi coolant, selalu jaga densitas coolant antara 30% dan 64%. Ketika memilih coolant,
selidiki temperatur terendah dimasa lalu dan putuskan tentang densitas untuk coolant dari tabel densitas coolant
di bawah ini. Pada saat benar-benar memutuskan densitas untuk coolant, tetapkan sekitar 10°C (18° F) di bawah
temperatur terendah. Densitas sekurang-kurangnya harus di atas 30%. Jika densitas coolant yang diperoleh lebih
tinggi dari densitas yang diperlukan untuk temperatur terendah, encerkan dengan air suling yang jumlahnya cukup,
dan kemudian isikan ke dalam tangki.
! PERINGATAN
• Coolant beracun. Ketika membuka drain valve, hati-hati jangan sampai terkena coolant.
Jika terkena mata Anda, cuci mata Anda dengan air bersih yang banyak dan langsung hubungi dokter.
• Ketika mengganti coolant atau ketika menangani coolant yang mengandung coolant yang telah dikeluarkan
selama perbaikan radiator, hubungi distributor Komatsu atau minta sebuah perusahaan spesialis untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Coolant beracun. Jangan sampai mengalir masuk ke saluran drainase atau
menyiramkannya ke permukaan tanah.
Coolant sudah dicampur dengan air suling, oleh karena itu tidak mudah terbakar. (Mengenai penjelasan lebih
lanjut tentang air suling, baca tentang “COOLANT DAN AIR UNTUK MENGENCERKAN (HALAMAN 4-5)”. Periksa
densitasnya dengan menggunakan tester coolant.
4 - 25
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4. Buka cover (2), lalu letakkan wadah di bawah drain valve (3)
untuk menampung campuran coolant.
Buka drain valve (3) di sisi bawah radiator dan keluarkan coolant.
5. Setelah mengeluarkan coolant, tutup drain valve (3), kemudian isi
dengan air bersih. Setelah radiator diisi air, hidupkan dan jalankan
engine pada kecepatan low idle selama sekitar 10 menit.
6. Matikan engine dan buka drain valve (3) untuk menguras air.
7. Setelah menguras airnya, bersihkan radiator dengan detergent.
Untuk penjelasan tentang metode membersihkan, ikuti petunjuk
yang ada pada detergent
8. Tutup drain valve (3).
9. Pasang cover (2).
10. Tambahkan coolant melalui lobang pengisi sampai mencapai mulut lobang. Mengenai penjelasan lebih lanjut
tentang densitas coolant, baca tentang “TABEL DENSITAS COOLANT “.
11. Jalankan engine selama 5 menit pada kecepatan low idle untuk membuang angin di dalam sistem pendingin,
kemudian jalankan pada kecepatan high idle selama 5 menit. (Ketika melakukan hal ini, biarkan penutup radiator
(1) tetap terbuka.)
12. Kuras coolant dari tangki penampung (4), gelontor bagian dalam
tangki penampung, lalu tambahkan air sampai di antara tanda
FULL dan LOW.
Jika tangki penampung sangat kotor dan sulit dibersihkan,
ganti dengan yang baru.
4 - 26
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
Mengencangkan
Triple shoe, swamp shoe, flat shoe
1. Pertama, kencangkan sampai tenaga putar pengencangan 490 ± 49 Nm (50 ± 5 kgm, 360 ± 36 lbft), kemudian
periksa bahwa nut dan shoe bersentuhan secara rapat dengan permukaan persentuhan link.
Urutan Mengencangkan
4 - 27
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
Untuk keterangan rinci tentang menghidupkan engine dan mengoperasikan peralatan kerja, baca
tentang “SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE (HALAMAN 3-110)”, “MENGHIDUPKAN ENGINE
(HALAMAN 3-132)”, “SETELAH MENGHIDUPKAN ENGINE (HALAMAN 3-135)”, dan “KONTROL DAN
PENGOPERASIAN PERALATAN KERJA (HALAMAN 3-154)” DI BAGIAN PENGOPERASIAN .
Keausan pin dan bushing pada undercarriage bervariasi menurut kondisi kerja dan jenis tanah. Karena itu periksalah
tegangan track untuk menjaga tegangan standar.
Untuk melakukan pemeriksaan dan penyetelan track shoe, hentikan mesin di tanah yang rata dan keras.
Pemeriksaan
1. Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN), kemudian
gerakkan mesin ke depan sampai jarak yang sama dengan
panjang track di atas tanah, dan perlahan-lahan hentikan mesin.
2. Letakkan di atas track shoe batang kayu lurus (3) dengan
bentangan dari idler (1) sampai dengan upper carrier roller (2).
3. Ukur defleksi/pembelokan maksimum antara permukaan bawah
batang kayu dan permukaan atas track shoe.
Defleksi “a” harus antara 10 sampai 30 mm (0.4 sampai 1.2 in).
Jika tegangan track nilainya tidak standar, setel dengan cara sebagai
berikut.
Penyetelan
! PERINGATAN
Ini berbahaya karena plug (1) terpental karena tekanan internal
grease. Jangan sekali-kall mengendorkan plug (1) lebih dari 1
putaran.
4 - 28
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Sangat berbahaya bila grease dikeluarkan dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedur di bawah ini. Jika
tegangan track tidak dapat dikurangi dengan prosedur ini, hubungi distributor Komatsu untuk melakukan
perbaikan.
4 - 29
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
• Berbahaya kalau peralatan kerja tidak disengaja bergerak ketika bucket teeth sedang diganti. Peralatan
kerja dijaga agar stabil, engine dimatikan dan lever-lever dikunci erat-erat ke posisi LOCK.
• Lock pin harus dipukul keras-keras agar dapat keluar, jadi ada bahaya terpental. Periksa jangan ada orang
lain disekitarnya.
1. Agar pin dari tooth (1) dapat diketok keluar, letakkan balok (5) di
bawah permukaan bawah bucket dan atur sedemikian agar bidang
alas bucket horisontal.
3. Gunakan palu dan drift untuk mengetok keluar lock pin (2). (Kalau
drift ditempelkan pada rubber pin lock (3) ketika diketok rubber pin
lock dapat patah. Tempelkan drift pada bagian belakang pin.
4. Setelah menanggalkan lock pin (2) dan rubber lockpin (3), periksa
kedua komponen tersebut .
4 - 30
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
Kalau lock pin (2) dan rubber lockpin (3) mengandung cacat seperti disebutkan di bawah ini, tooth (1) dapat lepas
selama dioperasikan. Ganti dengan parts yang baru.
• Karet (6) dari rubber pin lock sobek dan bola baja (gotri) hampir
keluar.
7. Bersihkan bagian dalam teeth (1). Pasang teeth pada adapter (4). Kalau ada lumpur melekat pada teeth
atau kalau ada tonjolan-tonjolan, teeth (1) tidak akan masuk ke dalam adapter dengan benar, dan tidak terjadi
kontak yang benar pada bagian yang berpasangan (mating).
4 - 31
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
8. Pasang tooth (1) pada adapter (4), dan pastikan bahwa bila pointer
ditekan dengan kuat, permukaan belakang lobang untuk pin dan
teeth (1) berada pada ketinggian yang sama dengan permukaan
belakang lobang untuk pin pada adapter (4).
Jika permukaan belakang dari lobang pin dari tooth (1) menonjol
di depan permukaan belakang dari lobang pin dari adapter (4),
jangan memukul masuk pin.
Jika hal ini terjadi, akan ada sesuatu (C) yang menghambat tooth
(1) masuk ke dalam adapter (4) dengan sempurna, cari letak
masalahnya dan singkirkan hambatan tersebut. Bila teeth (1)
sudah masuk sempurna ke dalam adapter (4), ketok lock pin (2)
supaya masuk.
9. Masukkan lock pin(2) ke lobang pada tooth (1), dan ketok agar
masuk sehingga bagian atas lock pin (2) sama tingginya dengan
permukaan tooth (1)
10. Setelah menggaflti bucket tooth, periksa selalu hal-hal berikut ini.
PEMBERITAHUAN
Jika teeth diputar, keausannya akan merata. Ini akan memperpanjang usia pakai tooth dan frekwensi penggantian
dapat dikurangi.
Pada saat mengganti teeth, Ganti rubber pin lock dan lock pin dengan yang baru pada saat bersamaan. Hal ini dapat
mencegah teeth copot.
4 - 32
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Berbahaya kalau peralatan kerja tidak disengaja bergerak ketika bucket teeth sedang diganti. Peralatan
kerja dijaga agar stabil, engine dimatikan dan lever-lever dikunci erat-erat ke posisi LOCK.
• Lock pin harus dipukul keras-keras agar dapat keluar, jadi ada bahaya terpental. Periksa jangan ada orang
lain disekitarnya.
1. Agar pin (1) dari tooth (2) dapat diketok keluar, letakkan balok (5)
di bawah permukaan bawah bucket dan atur sedemikian agar
bidang alas bucket horisontal.
3. Letakkan sebuah bar pada kepala pin (1), pukul bar tersebut
dengan palu untuk mengetok pin agar keluar, kemudian lepaskan
tooth (2).
PERHATIAN
• Jika bucket teeth tidak dapat dilepas dengan aman dengan
menggunakan cara ini, minta agar distributor Komatsu
mengganti bucket teeth.
4 - 33
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
Sangat berbahaya jika peralatan kerja bergerak tanpa sengaja
ketika menyetel jarak bebas bucket.
Tempatkan peralatan kerja pada kondisi stabil, matikan engine,
kemudian atur lock lever dengan aman ke posisi LOCK (L).
[Contoh]
Dalam hal play sebesar 3 mm (0.118 in), lepaskan 2 buah shim
1.0 mm (0.039 in) dan 1 buah shim 0.5 mm (0.020 in). Play akan
menjadi 0.5 mm (0.020 in). Untuk shim (4), digunakan 2 jenis
yakni 1.0 mm (0.039 in) dan 0.5 mm (0.020 in).
Ketika play “a” kurang dari 1 shim, jangan melakukan perawatan
apapun.
5. Kencangkan 4 bolt (2).
(6) Arm
Jika bolt (2) terlalu keras untuk dikencangkan, tarik keluar pin
(7) Bucket
stopper bolt (5) agar lebih mudah mengencangkannya.
4 - 34
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
4 - 35
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
Kalau refrigerant yang dipakai didalam mesin pendingin mengenai mata atau tangan, dapat mengakibatkan
kebutaan atau cedera-karena-dingin. Jangan sentuh refrigerant. Sistem refrigerant jangan sampai kendor.
Jangan dekatkan api pada bagian dimana terdapat kebocoran refrigerant
PERHATIAN
Bila tidak digunakan selama jangka panjang, aktifkan cooler selama 3 sampai 5 menit sekali dalam sebulan untuk
mengalirkan pelumas ke tiap komponen kompresor.
4 - 36
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
• Kalau control lever tak sengaja tersentuh, mesin mungkin mendadak bergerak dan mengakibatkan kecelakaan yang serius.
Safety lock lever harus selalu dipasang erat pada posisi LOCK sebelum beranjak dari kursi operator.
PERHATIAN
• Bila melakukan pekerjaan ini, hati-hati air jangan sampai mengenai monitor dan konektor di dalam cab
operator.
• Jangan sekali-kali menyiramkan air pada landasan kursi operator (2)
• Kalau air membasahi sekitar peralatan, seka dengan lap sampai kering.
Dengan lantal yang dapat dicuci, kotoran yang ada di lantai cab dapat langsung disemprot dengan air.
Cara Mencuci
1. Miringkan mesin.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “Cara Menempatkan Mesin di Kemiringan (HALAMAN 4-39)”
2. Putar bagian atas mesin (upper structure) pelan-pelan sehingga
lobang pembuangan air (3) di lantai cab ada pada posisi yang
rendah.
4 - 37
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
3. Turunkan peralatan kerja ke tanah dan atur agar mesin ada pada
posisi yang stabil.
4. Setel safety lock lever (1) pada posisi LOCK (L) dan matikan
engine.
4 - 38
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Pilih tempat yang rata dan kokoh
Tempatkan selalu balok di bawah track agar mesin tidak bergerak. Tancapkan peralatan kerja ke dalam tanah
! PERINGATAN
Pilih tempat yang rata dan mantap
Letakkan balok-balok yang kuat di bawah undercarriage agar mesin stabil. Hati-hati sekali bila mengerjakannya
4 - 39
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
Gas spring bersisi gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu kesalahan penanganan dapat menyebabkan
ledakan, yang akan mengakibatkan cidera serius atau kematian. Ketika menangani gas spring, selalu patuhi
petunjuk berikut ini.
• Jangan membongkar gas spring.
• Jangan mendekatkan api atau memusnahkan gas spring dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya.
• Jangan menghantamkan gas spring, menggulingkan atau terkena benturan.
• Ketika memusnahkan gas spring, gasnya harus dibuang. Hubungi distributor Komatsu untuk meminta
agar dilakukan pekerjaan pemusnahan ini.
Gas spring terletak di engine hood (2 tempat di kiri dan kanan) dan di atap cab (2 tempat di kiri dan kanan).
4 - 40
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
2. Menstart engine
Hudupkan engine, dengan mengacu pada ‘MENSTART ENGINE (HALAMAN 3-132)”.
Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN) selama 10 menit, baru setelah itu mulai beroperasi.
PERHATIAN
Kalau engine dijalankan Iangsung pada kecepatan tinggi atau silinder digerakkan sampai ke ujung stroke,
udara didalam silinder mungkin mengakibatkan kerusakan pada piston packing.
4. Membuang angin dari swing motor
1) Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN), kendorkan
hose (1) pada port S, periksa apakah ada minyak merembes
keluar dari hose S (1).
PERHATIAN
Jangan melakukan swing dalam keadaan apapun.
2) Kalau tidak ada minyak merembes keluar, matikan engine,
lepas port S hose (1), isikan oli hidrolik ke dalam motor.
3) Setelah aingin dibuang semuanya, kencangkan port S hose
(1)
4) Jalankan engine pada kecepatan Low idle (MIN), dan lambat-lambat lakukan swing sekurang-kurangnya dua
kali secara sama ke kiri dan ke kanan, udara secara otomtis akan terbuang.
4 - 41
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PERHATIAN
• Kalau angin tidak dibuang dari swing motor, motor bearing akan rusak.
• Kalau swing motor safety valve diganti, minta distributor Komatsu untuk melakukan penggantian dan
pembuangan angin
PERHATIAN
• Kalau cara membuang angin dari attachment sudah ditentukan oleh pabrik attachment, lakukan
pembuangan angin sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
• Setelah pembuangan angin selesal, matikan engine, dan biarkan mesin selama 5 menit sebelum mulai
bekerja. Hal ini untuk menghilangkan gelembung-gelembung yang ada didalam minyak didalam silinder
hidrolik.
• , Pastikan tidak ada minyak bocor, dan bersihkan dengan lap minyak yang tertumpah.
• Setelah pembuangan angin selesai, periksa permukaan oli. Kalau rendah, tambah minyak.
4 - 42
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Ketika mengeluarkan bahan bakar dari water separator, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli hasil tirisan dan hati jangan sampai bahan bakar tumpah. Bahan bakar yang tumpah dapat
mengakibatkan kebakaran, oleh karena itu bersihkan sampai betul-betul bersih.
• Bahan bakar dapat mengundang bahaya karena mudah terbakar. Jangan sekali-kali mendekatkan api ke
bahan bakar.
PEMBERITAHUAN
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan sistem bahan bakar, harus sangat hati-hati jangan sampai
ada kotoran atau debu masuk ke dalamnya. Jika ada kotoran atau debu disekitar sistem bahan bakar,
bersihkan sampai betul-betul bersih dengan menggunakan bahan bakar sebelum memulai pekerjaan.
• Untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam sistem bahan bakar, bersihkan semua kotoran
dan debu dari area sekitar sebelum memulai pekerjaan.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.
4 - 43
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
20. Ketika seluruh pekerjaan telah selesai, buang angin dari water separator dengan cara yang sama seperti ketika
mengganti fuel filter cartridge.
Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang “MENGGANTI CARTRIDGE FUEL FILTER
TAMBAHAN (HALAMAN 4-53)”,“MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI
FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.
4 - 44
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Ketika mengeluarkan bahan bakar dari water separator, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli hasil tirisan dan hati jangan sampai bahan bakar tumpah. Bahan bakar yang tumpah dapat
mengakibatkan kebakaran, oleh karena itu bersihkan sampai betul-betul bersih.
• Bahan bakar dapat mengundang bahaya karena mudah terbakar. Jangan sekali-kali mendekatkan api ke
bahan bakar.
PEMBERITAHUAN
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan sistem bahan bakar, harus sangat hati-hati jangan sampai
ada kotoran atau debu masuk ke dalamnya. Jika ada kotoran atau debu disekitar sistem bahan bakar,
bersihkan sampai betul-betul bersih dengan menggunakan bahan bakar sebelum memulai pekerjaan.
• Untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam sistem bahan bakar, bersihkan semua kotoran
dan debu dari area sekitar sebelum memulai pekerjaan.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.
4 - 45
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
18. Ketika seluruh pekerjaan telah selesai, buang angin dari water
separator dengan cara yang sama seperti ketika mengganti fuel
filter cartridge.
Untuk penjelasan tentang prosedur membuang angin, baca tentang “MENGGANTI CARTRIDGE FUEL FILTER
TAMBAHAN (HALAMAN 4-53)”,“MENGGANTI FUEL PREFILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-59)”, “MENGGANTI
FUEL MAIN FILTER CARTRIDGE (HALAMAN 4-71)”.
4 - 46
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
4 - 47
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PELUMASAN
PEMBERITAHUAN
Jika dihasilkan bunyi aneh dari titik pelumasan, lakukan pelumasan tanpa menimbang interval pelumasan.
Lakukan pelumasan setiap 10 jam untuk 50 jam pertama pada mesin baru.
• Setelah mesin digunakan melakukan pekerjaan di dalam air, pastikan melumasi pin-pin yang basah.
4 - 48
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Jangan menggunakan baterai jika level elektrolit baterai di bawah garis LOWER LEVEL. Hal ini akan
mempercepat penurunan mutu di bagian dalam baterai dan mengurangi umur pemakaian baterai. Selain
itu, dapat menyebabkan ledakan.
• Baterai menghasilkan gas mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan, jangan mendekatkan api atau
percikan api kedekat baterai.
• Elektrolit baterai berbahaya. Jika terkena mata atau kulit, cuci bersih dengan air yang banyak dan hubungi
dokter.
PEMBERITAHUAN
Ketika menambah air aki, jangan sampai elektrolit baterai melebihi garis UPPER LEVEL. Jika ketinggian
elektrolit terlalu tinggi, dapat bocor dan menyebabkan kerusakan terhadap permukaan cat atau menjadikan
bagian-bagian lain berkarat.
Ketika menambah air aki pada cuaca dingin, lakukan penambahan sebelum waktu kerja di pagi hari untuk
mencegah elektrolit membeku.
4 - 49
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
2. Jika permukaan elektorlit ada di bawah titik tengah antara garis U.L
dan L.L. tanggalkan cap (1) dan tambahkan air murni (misalnya air
aki yang dijual bebas) sampai ke garis U.L.
3. Setelah air aki ditambah, kencangkan penutup (2) erat-erat
PERHATIAN
Jika air aki diisi sampai melebihi garis U.L, gunakan pipet untuk
menurunkan permukaan elektrolit sampai garis U.L. Netralisir cairan
yang diambil tersebut dengan natrium bikarbonat (baking soda) lalu
siram dengan air atau minta petunjuk distributor Komatsu atau pabrik baterai.
Ketika Tidak Mungkin Mengecek Tinggi Permukaan Elektrolit Dan Samping Baterai
Jika tidak dimungkinkan mengecek tinggi permukaan elektrolit baterai
dari samping baterai, atau tidak ada tulisan UPPER LINE disamping
baterai, lakukan pengecekan sebagai berikut :
1. Buka cover baterai di bagian kiri bodi mesin.
2. Buka penutup (2) pada bagian atas baterai, lihat melalui lobang
pengisian air (3), dan periksa permukaan elektrolit. Jika elektrolit
tidak sampai ke sleeve (4), tambahkan air murni (misalnya air aki
yang dijual bebas), sehingga tinggi permukaan mencapai dasar
sleeve (garis UPPER LEVEL).
(A) Level Yang Tepat: Level ektrolit sampai di batas bawah
sleeve, sehingga tegangan permukaan mengakibatkan
permukaan naik dan pelat terlihat melengkung.
(B) Kurang: Level ektrolit tidak sampai di batas bawah
sleeve, sehingga pelat terlihat normal.
3. Setelah air aki ditambah, kencangkan penutup (2) erat-erat.
PERHATIAN
Jika air aki diisi sampai melebihi ujung bawah sleeve, gunakan pipet
untuk menurunkan permukaan elektrolit sampai garis U.L. Netralisir
cairan yang diambil tersebut dengan natrium bikarbonat (baking soda) lalu siram dengan air atau minta petunjuk
distributor Komatsu atau pabrik baterai..
4 - 50
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
Pengecekan
Defleksi belt harus 6 sampai 9 mm (0,23 s/d 0,35 in.) ketika ditekan
dengan tenaga jari kira-kira 58,8N (6 kgf) pada suatu titik ditengah-
tengah (C) diantara drive pulley (B) dan compressor pulley (A).
Penyetelan
1. Lepas guard (1)
2. Kendorkan bolt (2) dan (3), lalu gerakkan kompresor (4) untuk
menyetelnya
PERHATIAN
Apabila bolt (2) dan (3) dikendorkan, kompresor (4) dapat
bergerak, dengan menggunakan posisi mounting bolt (2) sebagai
fulcrum.
PEMBERITAHUAN
Periksa masing-masing pulley apakah ada kerusakan, aus pada V-groove, dan aus pada V-belt. Secara
khusus, pastikan memeriksa bahwa V-belt tidak menyentuh bagian bawah V-groove.
Apabila ada di antara hal-hal berikut yang terjadi, mintalah agar distributor Komatsu di wilayah Anda
mengganti belt dengan yang baru.
Fan belt telah memanjang, sehingga menyisakan sedikit toleransi untuk penyetelan.
Belt gumpal atau retak.
Belt mengeluarkan bunyi selip atau berdecit.
Ketika V-belt baru dipasang, setel ulang setelah 1 jam pengoperasian.
4 - 51
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4 - 52
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Ketika mengeluarkan bahan bakar dari water separator, persiapkan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli hasil tirisan dan hati jangan sampai bahan bakar tumpah. Bahan bakar yang tumpah dapat
mengakibatkan kebakaran, oleh karena itu bersihkan sampai betul-betul bersih.
• Bahan bakar dapat mengundang bahaya karena mudah terbakar. Jangan sekali-kali mendekatkan api ke
bahan bakar.
PEMBERITAHUAN
• Ketika melakukan pemeriksaan dan perawatan sistem bahan bakar, harus sangat hati-hati jangan sampai
ada kotoran atau debu masuk ke dalamnya. Jika ada kotoran atau debu disekitar sistem bahan bakar,
bersihkan sampai betul-betul bersih dengan menggunakan bahan bakar sebelum memulai pekerjaan.
• Untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam sistem bahan bakar, bersihkan semua kotoran
dan debu dari area sekitar sebelum memulai pekerjaan.
• Persiapkan sebuah wadah untuk menampung oli yang dikuras.
• Siapkan wadah untuk menampung oli
• Siapkan sebuah kunci berukuran 24mm
4 - 53
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4 - 54
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
PELUMASAN
PEMBERITAHUAN
Jika dihasilkan bunyi aneh dari titik pelumasan, lakukan pelumasan tanpa menimbang interval pelumasan.
Lakukan pelumasan setiap 10 jam untuk 50 jam pertama pada mesin baru. Juga lakukan pelumasan setiap
250 jam dan 500 jam pada mesin baru.
• Setelah mesin digunakan melakukan pekerjaan di dalam air, pastikan melumasi pin-pin yang basah.
• Ketika melakukan pekerjaan berat, misalnya pengoperasian hydraulic breaker, lakukan pelumasan setiap
100 jam.
4 - 55
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4 - 56
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
MENGGANTI OLI DI DALAM ENGINE OIL PAN, MENGGANTI CARTRIDGE FILTER OLI MESIN
! PERINGATAN
Segera setelah engine dimatikan, komponen-komponen mesin dan oli masih sangat panas, dan dapat
menyebabkan cedera bakar. Oleh karena itu, tunggu agar menjadi dingin dulu sebelum memulai pekerjaan.
4. Bersihkan filter holder, isi filter cartridge yang baru dengan oli bersih, olesi permukaan uliran dan packing filter
cartridge baru dengan oli bersih (atau olesi secara tipis dengan grease), kemudian pasang ke filter holder.
PERHATIAN
Periksa bahwa tidak ada packing lama yang menempel pada filter holder. Jika ada packing lama yang menempel pada
filter, maka akan menyebabkan oli bocor.
5. Ketika memasang, kencangkan sampai permukaan packing menyentuh permukaan seal dari filter holder, kemudian
kencangkan lagi 3/4 sampai 1 putaran.
4 - 57
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4 - 58
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Segera setelah engine dimatikan, temperatur semua parts-nya masih sangat panas. Oleh karena itu, tunggu
agar menjadi dingin sebelum memulai mengganti filter.
• Dihasilkan tekanan tinggi di dalam sistem pipa bahan bakar engine ketika engine hidup.
• Saat mengganti filter, tunggu sedikitnya 30 detik setelah mematikan engine agar tekanan internal turun
sebelum mengganti filter.
• Jangan mendekatkan ke api.
PEMBERITAHUAN
• Cartridge-catridge filter bahan bakar asli Komatsu menggunakan filter khusus yang kemampuan
penyaringannya sangat efisien. Ketika mengganti filter cartridge, selalu gunakan part Komatsu yang asli.
• Sistem rail fuel injection yang umum digunakan pada mesin ini terdiri dari komponen-komponen yang
lebih presisi dibanding injection pump dan nozzle konvensional.
Jika digunakan part selain filter cartridge Komatsu asli, debu atau kotoran dapat masuk dan menyebabkan
masalah dengan sistem injeksi. Jangan sekali-kali menggunakan parts substitusi.
• Ketika melakukan pemeriksaan atau perawatan sistem bahan bakar, berikan perhatian lebih besar dari
biasanya terhadap masuknya kotoran. Jika ada kotoran yang menempel pada bagian manapun, gunakan
bahan bakar untuk membersihkannya.
4 - 59
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
• Ketika menambahkan bahan bakar, jangan melepas cap (B).
Selalu tambahkan bahan bakar dari 8 lobang kecil (A) yang
ada pada sisi yang kotor.
• Setelah menambahkan bahan bakar, buka cap (B) dan pasang
filter bahan bakar.
• Selalu isi dengan bahan bakar yang bersih. Hati-hati jangan
sampai ada kotoran atau debu masuk ke dalam bahan bakar.
Secara khusus, bagian tengah adalah sisi yang bersih, oleh
karena itu jangan membuka cap (B) ketika menambahkan
bahan bakar. Hati-hati jangan sampai ada kotoran atau debu
masuk ke dalam bagian tengah di sisi yang bersih tersebut.
11. Pada saat memasang, kencangkan sampai permukaan packing menyentuh permukaan seal pada filter holder,
kemudian kencangkan 3/4 putaran.
Jika filter cartridge dikecangkan berlebihan, maka packingnya akan rusak dan hal ini akan menyebabkan bahan
bakar bocor. Jika filter cartridge terlalu kendor, bahan bakar juga akan bocor dari packing, oleh karena itu selalu
kencangkan dengan kekuatan yang benar.
• Ketika mengencangkan menggunakan kunci filter, harus sangat hati-hati jangan sampai filter penyok atau
rusak.
12. Pastikan bahwa drain plug (2) dikencangkan kuat-kuat.
13. Buka kantong vinyl yang membungkus konektor (5), kemudian hubungkan konektor (5).
PERHATIAN
• Jika air masuk pada konektor (5), maka sensor mungkin tidak
berfungsi dan monitor water separator akan menyala. Ketika
melepas konektor (5), harus sangat hati-hati jangan sampai ada
air masuk ke konektor.
• Jika air masuk ke konektor (5), keringkan sampai betul-betul
kering sebelum menghubungkannya.
14. Putar valve (1) di bagian bawah tangki bahan bakar ke posisi
OPEN (O).
4 - 60
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
15. Setelah selesai mengganti filter cartridge (4), lakukan operasi pembuangan angin.
PERHATIAN
Tidak perlu membuka plug di atas fuel prefilter dan fuel main filter.
Setelah engine kehabisan bahan bakar, gunakan prosedur yang sama untuk mengoperasikan feed pump (7) dan
membuang udara.
18. Setelah selesai membuang udara, tekan ke dalam knob dari feed pump (7) dan kencangkan..
19. Setelah mengganti filter cartridge, hidupkan engine dan kemudian jalankan selama sekitar 10 menit pada kecepatan
Low idle (MIN).
Periksa bahwa tidak ada bahan bakar bocor dari permukaan filter seal dan tranparent cap mounting. Jika bahan
bakar bocor, periksa kekencangan filter cartridge.
Jika masih ada bahan bakar yang bocor, ulangi Langkah 1 sampai 7 untuk melepas filter cartridge, dan jika rusak
atau ada benda asing yang menempel pada permukaan packing, ganti dengan cartridge baru dan ulangi Langkah
8 sampai 19 untuk memasangnya.
PERHATIAN
kadang-kadang masih ada udara tertinggal di dalam water separator (3) setelah pembuangan udara, tetapi engine
dapat dihidupkan dengan mengoperasikan feed pump (7) sampai gerakannya menjadi berat. Udara yang tertinggal
tersebut akan keluar dengan sendirinya ketika water separator dibiarkan apa adanya selama beberapa saat setelah
engine dimatikan.
4 - 61
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
MEMBERSIHKAN DAN MEMERIKSA RADIATOR FINS, OIL COOLER FINS, AFTER COOLER
FINS, FUEL COOLER FINS, DAN AIR CONDITIONER CONDENSER FINS (khusus mesin yang
dilengkapi dengan air conditioner)
! PERINGATAN
Kalau udara terkompresi, air bertekanan tinggi, atau uap langsung mengenai tubuh Anda, atau kotoran tersembur oleh udara
terkompresi air bertekanan tinggi, atau uap ada bahaya akan menimbulkan cedera serius. Pakai selalu kacamata pengaman,
masker debu, atau peralatan pelindung lain.
PERHATIAN
Bila menggunakan udara terkompresi untuk membersihkan, semprotkan dengan jarak yang cukup cukup
aman agar tidak merusak fin. Kalau fin rusak, air akan bocor dan mengakibatkan overheating. Di tempat kerja
yang berdebu, lakukan pemeriksaan fins tiap hari, terlepas dari waktu perawatan.
4 - 62
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
4 - 63
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
Sebagai pedoman, filters harus dibersihkan setiap 500 jam, tetapi di tempat kerja yang berdebu, filter harus
lebih sering dibersihkan.
PERHATIAN
Jika filter menjadi tersumbat, aliran udara akan berkurang, dan akan timbul bunyi tidak normal dari unit air conditioner.
4 - 64
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
PERHATIAN
• Fresh filter harus dipasang menghadap ke arah yang tepat. Ketika
memasang, masukkan ujung panjang (L) dari filter (3) ke dalam
filter case terlebih dahulu. Jika ujung pendek (S) dipasang terlebih
dahulu, maka cover (2) tidak akan bisa menutup.
4 - 65
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
• Ketika membuka oil filter cap, putar pelan-pelan untuk membebaskan tekanan internal, lalu buka dengan
hati-hati.
4 - 66
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
Jika masih ada sisa tekanan di dalam case, oli atau plug dapat terlontar ke luar. Kendorkan plug perlahan-
lahan untuk membuang tekanan.
Jangan berdiri di depan plug ketika mengendorkan plug.
PERHATIAN
Terdapat 2 buah plug (F). Tambahkan oli melalui salah satu plug
yang lebih mudah untuk mengisi oli dan melalui mana tidak ada
gear internal yang dapat terlihat.
4 - 67
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini
• Ketika membuka oil filter cap, putar pelan-pelan untuk membebaskan tekanan internal, lalu buka dengan
hati-hati.
PERHATIAN
Jika mesin dilengkapi dengan hydraulic breaker, oli hidrolik akan lebih cepat menurun mutunya dibanding
selama operasi bucket normal. Untuk keterangan lebih rinci, baca tentang “INTERVAL WAKTU PERAWATAN
UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)” bila melakukan perawatan.
2. Lepaskan cap dari oil filter (F) dan bebaskan tekanan didalam
sistem.
3. Kendorkan 6 bolt, kemudian lepas cover (1). Ketika melakukan
hal ini cover mungkin melayang keluar didorong tenaga spring (2).
Tekan cover bila menanggalkan bolt.
4. Setelah meningalkan spring (2), valve (3) dan strainer (4) keluarkan
element (5).
• Periksa kotoran didasar filter case dan bersihkan kalau ada.
Hati-hati kotoran jangan sampai masuk ke dalam tangki
hidrolik.
5. Bersihkan parts yang telah ditanggalkan didalam minyak pencuci.
6. Pasang element baru di tempat dimana element lama (5) dipasang
7. Pasang valve (3), strainer (4) dan spring (2) di atas element.
8. Letakkan cover (1) di tempatnya, tekan kebawah dengan tangan,
dan pasang cover dengan mounting bolt.
9. Pasang oil filler cap dan pasang cover.
10. Untuk melakukan pembuangan angin, hidupkan engine sesuai
dengan ketentuan didalam “MENSTART ENGINE (HALAMAN
3-132)”, dan jalankan engine pada kecepatan low idle selama 10
menit.
11. Matikan engine.
4 - 68
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Oleh
karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
PERHATIAN
Jika oli membentuk benang tipis, tidak ada masalah jika menghentikan prosedur pengurasan.
Pada temperatur dingin, lakukan swing peralatan kerja untuk sedikit menaiikan temperatur oli sebelum memulai
pekerjaan menguras oli. Akan tetapi, jangan sekali-kali melakukan swing peralatan kerja selama pekerjaan
pengurasan sedang dilakukan. Hal ini akan menyebabkan kerusakan mesin swing.
4. Buka penutup (cap) filter oli (F), lalu tambahkan oli sesuai kebutuhan melalui filter oli (F).
5. Periksa ketinggian oli. Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “MENGECEK TINGGI PERMUKAAN OLI DI DALAM
SWING MACHINERY CASE, MENAMBAH OLI (HALAMAN 4-52)”.
4 - 69
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Oleh
karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
PERHATIAN
Parkir mesin di tanah yang datar dan matikan engine. Setelah menunggu 30 menit setelah engine dimatikan,
periksa tinggi permukaan oli.
2. Lepaskan plug (P) dan periksa apakah oli ada dekat dasar lobang
plug. Kalau permukaan oli rendah, lepas plug (F) dan tambahkan
oli melalui oil melalui plug (F) filler port sampai bagian bawah
lobang plug (G).
PERHATIAN
4 - 70
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
• Segera setelah engine dimatikan, semua parts-nya masih sangat panas. Oleh karena itu, tunggu agar
menjadi dingin dulu sebelum mengganti filter.
• Dihasilkan tekanan tinggi di dalam sistem piping bahan bakar engine ketika engine hidup.
Saat mengganti filter, tunggu sedikitnya 30 detik setelah mematikan engine agar tekanan internal turun
sebelum mengganti filter.
• Jangan mendekatkan api.
PEMBERITAHUAN
• Cartridge-catridge filter bahan bakar asli Komatsu menggunakan filter khusus yang kemampuan
penyaringannya sangat efisien. Ketika mengganti filter cartridge, selalu gunakan part Komatsu yang asli.
• Sistem rail fuel injection yang umum digunakan pada mesin ini terdiri dari komponen-komponen yang
lebih presisi dibanding injection pump dan nozzle konvensional.
Jika digunakan part selain filter cartridge Komatsu asli, debu atau kotoran dapat masuk dan menimbulkan
masalah dengan sistem injeksi. Jangan sekali-kali menggunakan parts subtitusi.
• Ketika melakukan pemeriksaan atau perawatan sistem bahan bakar, berikan perhatian lebih dari biasanya
terhadap masuknya kotoran. Jika kotoran menempel pada bagian manapun, gunakan bahan bakar untuk
mencucinya hingga bersih.
4 - 71
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PEMBERITAHUAN
• Jangan mengisi filter cartridge baru dengan bahan bakar.
• Buka cap (B) dan pasang filter cartridge.
PERHATIAN
Tidak perlu membuka plug di atas fuel prefilter dan fuel main
filter.
Setelah engine kehabisan bahan bakar, gunakan prosedur yang
sama untuk mengoperasikan feed pump (4) dan membuang
udara.
11. Tekan ke dalam knob dari feed pump (4) dan kencangkan.
4 - 72
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
12. Setelah mengganti filter cartridge, hudupkan engine dan jalankan pada kecepatan Low idle (MIN) selama 10 menit.
Periksa apakah ada oli yang bocor pada permukaan sealing filter. Jika ternyata bocor, periksa kondisi kekencangan
filter cartridge. Jika masih bocor, ulangi proses pada langkah 1 sampai 4 untuk melepas filter cartridge, dan jika
rusak atau ada benda asing yang tersangkut, ganti dengan cartridge baru dan ulangi proses pada langkah 5
sampai 12 untuk memasangnya.
PERHATIAN
Kadang-kadang masih ada udara tertinggal di dalam water separator setelah pembuangan udara, tetapi engine dapat
dihidupkan dengan mengoperasikan feed pump (4) sampai gerakannya menjadi berat. Udara yang tertinggal tersebut
akan keluar dengan sendirinya ketika water separator dibiarkan apa adanya selama beberapa saat setelah engine
dimatikan.
4 - 73
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
PERHATIAN
Penyetel tegangan fan belt otomatis yang terpasang, “Auto Tensional Fan Belt”, menyediakan penyetelan defleksi belt.
4 - 74
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
Jika masih ada sisa tekanan di dalam case, oli atau plug dapat terlontar ke luar. Kendorkan plug perlahan-
lahan untuk membuang tekanan.
Jangan berdiri di depan plug ketika mengendorkan plug.
PEMBERITAHUAN
Periksa semua 0-ring didalam plug kalau-kalau ada yang rusak.
Kalau perlu ganti dengan yang baru
PEMBERITAHUAN
Plug (F) ada 2 buah. Tambahkan oli melalui salah satu plug yang
lebih mudah untuk mengisi minyak dan melalui mana tidak terlihat
gear bagian dalam.
4 - 75
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
1. Buka penutup dari oil filler (F), dan bebaskan tekanan internal
2. Kendorkan 6 buah bolt, lalu lepas cover (1). Ketika mengerjakan
ini, cover mungkin terpental karena tenaga dorongan spring (2).
Tekan cover ketika menanggalkan bolt.
3. Tahan bagian atas rod (3), dan tarik untuk tanggalkan spring (2)
dan strainer (4).
4 - 76
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Akumulator bersisi gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu kesalahan penanganan dapat menyebabkan
ledakan, yang akan mengakibatkan cidera serius atau kematian. Ketika menangani akumulator, selalu patuhi
petunjuk berikut ini.
• Tekanan di dalam sistem hidrolik tidak dapat ditiadakan secara sepurna. Ketika melepas peralatan hidrolik,
jangan berdiri di arah semburan oli ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, kendorkan bolts perlahan-
lahan ketika melakukan pekerjaan.
• Jangan membongkar akumulator.
• Jangan mendekatkan api atau memusnahkan akumulator dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau memotongnya dengan gas cut.
• Jangan menghantamkan akumulator atau mengguling-gulingkan atau terkena benturan.
PEMBERITAHUAN
Jika tekanan muatan gas nitrogen di dalam akumulator rendah dan tetap terus dioperasikan, makan akan
menjdi tidak mungkin membuang sisa tekanan di dalam sistem hidrolik jika terjadi kegagalam pada mesin.
FUNGSI AKUMULATOR
Akumulator menyimpan tekanan di dalam control circuit-nya. Meskipun
mesin sudah dimatikan, control circuit masih dapat dioperasikan,
sehingga tindakan-tindakan berikut dimungkinkan.
• Jika control levers dioperaikan pada arah untuk menurunkan
lower peralatan kerja, dimungkinkan bagi peralatan kerja untuk
turun sendiri karena beratnya sendiri.
• Tekanan di dalam sistem hidrolik dapat dilepaskan.
4 - 77
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
Ketika melakukan pemeriksaan, periksa terlebih dahulu bahwa tidak ada orang atau hambatan di area
sekitarnya.
3. Jaga peralatan kerja pada jangkauan maksimum, putar tombol start ke posisi OFF (A), dan matikan engine.
4 - 78
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
5. Dengan lock lever pada posisi FREE (F), operasikan control lever
peralatan kerja secara penuh pada arah LOWER dan periksa
bahwa peralatan kerja diturunkan ke tanah.
7. Tindakan ini menyelesaikan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai, atur lock lever ke posisi LOCK dan putar
tombol start ke posisi OFF.
4 - 79
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4. Matikan engine.
5. Putar tombol start ke posisi ON (B).
6. Atur lock lever ke posisi FREE (F), lalu operasikan control lever
peralatan kerja dan attachment control pedal (jika dilengkapi)
secara penuh ke depan, belakang, kiri, dan kanan untuk
membuang tekanan di dalam sistem kontrol.
7. Atur lock lever ke posisi LOCK, lalu putar tombol start ke posisi
OFF.
8. Masukkan lock pin di posisinya (A) sedemikian rupa sehingga
attachment control pedal tidak dapat dioperasikan.
(jika dilengkapi)
4 - 80
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
4 - 81
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
4 - 82
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
! PERINGATAN
Akumulator bersisi gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu kesalahan penanganan dapat menyebabkan
ledakan, yang akan mengakibatkan cidera serius atau kematian. Ketika menangani akumulator, selalu patuhi
petunjuk berikut ini.
• Tekanan di dalam sistem hidrolik tidak dapat ditiadakan secara sepurna. Ketika melepas peralatan hidrolik,
jangan berdiri di arah semburan oli ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, kendorkan bolts perlahan-
lahan ketika melakukan pekerjaan.
• Jangan membongkar akumulator.
• Jangan mendekatkan api atau memusnahkan akumulator dengan api.
• Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau memotongnya dengan gas cut.
• Jangan menghantamkan akumulator atau mengguling-gulingkan atau terkena benturan.
• Ketika memusnahkan akumulator, gasnya harus dibuang. Hubungi distributor Komatsu untuk meminta
agar dilakukan pekerjaan pemusnahan ini.
4 - 83
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
Periksa secara visual dan sentuh dengan tangan untuk memeriksa bahwa tidak ada karet yang mengeras dan tidak
ada baut-baut yang kendor pada mounting clamps (2 tempat) untuk pipa-pipa high-pressure antara supply pump dan
common rail. Jika ditemukan hal yang tidak normal tersebut, hubungi distributor Komatsu agar dilakukan penggantian.
MENGECEK APAKAH ADA TUTUP PENCEGAH SEMBURAN BAHAN BAKAR YANG HILANG,
KARET YANG MENGERAS
Tutup pencegah semburan bahan bakar (10 tempat) pada pipa fuel injection dan di kedua ujung pipa high-pressure
piping berfungsi untuk mencegah bahan bakar bersentuhan dengan part dari engine yang temperaturnya panas dan
menyebabkan kebakaran jika bahan bakar bocor atau menyembur ke luar. Periksa secara visual dan sentuh dengan
tangan untuk memerikasa bahwa tidak ada penutup yang hilang, baut-baut lepas atau karet yang mengeras. Jika
ditemukan hal yang tidak normal, bagian-bagian tersebut harus diganti. Hubungi distributor Komatsu agar dilakukan
penggantian.
4 - 84
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
4 - 85
PROSEDUR PERAWATAN PERAWATAN
! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja dimatikan dan dapat menyebabkan luka
bakar yang serius. Oleh karena itu, tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
• Ketika membuka oil filter cap, putar pelan-pelan untuk membebaskan tekanan internal, lalu buka dengan
hati-hati.
PERHATIAN
Jika mesin dilengkapi dengan hydraulic breaker, oli hidrolik akan lebih cepat menurun mutunya dibanding
selama operasi bucket normal. Untuk keterangan lebih rinci, baca tentang “INTERVAL WAKTU PERAWATAN
BREAKER (HALAMAN 4-17)” bila melakukan perawatan.
4. Lepaskan cap dari oil filler port (F) di bagian atas tangki hidrolik.
5. Letakkan sebuah wadah di bawah drain plug di bawah mesin
untuk menampung oli yang dikuras. Lepaskan drain plug (P) dan
keluarkan oli.
Periksa O-ring yang terpasang pada plug (P), dan jika rusak, ganti O-ring tersebut. Setelah mengeluarkan oli,
kencangkan drain plug (P).
• Tenaga putar pengencangan yang ditentukan 68.6 ± 9.81 Nm
(7 ± 1 kgm, 50.6 ± 7.2 lbft)
• Ketika melepaskan drain plug (P), hati-hati jangan sampai
Anda terkena oli.
6. Tambahkan oli yang baru dan bersih melalui oil filler port (F).
Periksa bahwa bahwa tinggi permukaan oli ada di antara garis H
dan L pada sight gauge.
• Untuk penjelasan lebih lanjut tentang oli yang sesuai, baca
tentang ““BAHAN BAKAR, COOLANT DAN PELUMAS YANG
DIREKOMENDASIKAN (HALAMAN 4-9)”.
• Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pemeriksaan tinggi
permukaan oli, baca tentang “Memeriksa Level Oli di dalam Tangki Hidrolik, Menambah Oli (HALAMAN 3-118)”.
7. Buang angin dari sistem hidrolik.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang metode membuang angin dari sistem hidrolik, baca tentang “MEMBUANG
ANGIN DARI SISTEM HIDROLIK (HALAMAN 4-41)”.
4 - 86
PERAWATAN PROSEDUR PERAWATAN
4 - 87
SPESIFIKASI
5-1
SPESIFIKASI SPESIFIKASI
SPESIFIKASI
5-2
SPESIFIKASI SPESIFIKASI
5-3
ATTACHMENT DAN
ATTACHMENT OPSIONAL
! PERINGATAN
Bacalah dan pastikan bahwa Anda benar-benar memahami bagian
KESELAMATAN sebelum membaca bagian ini.
6-1
PENCEGAHAN BAHAYA UMUM UNTUK KESELAMATAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
6-2
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL BUCKET YANG DILENGKAPI HOOK
Periksa apakah tidak ada kerusakan pada hook, stopper, atau hook mount. Kalau ada yang tidak normal, hubungi
distributor Komatsu
6-3
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
Stop Valve
Valve ini (1) menghentikan aliran oli hidrolik.
(F) FREE: oli hidrolik mengalir
(L) LOCK: oli hidrolik berhenti mengalir
Ketika melepas dan memasang ATTACHMENT, atur valve ini ke posisi
LOCK.
6-4
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
Selector Valve
Valve (2) ini mengalihkan aliran oli hidrolik.
PERHATIAN
Kalau pabrik attachment menambahkan service circuit, maka return
circuit mungkin tidak beralih otomatis.
! PERINGATAN
Jangan mengoperasikan attachment dengan meletakkan kaki Anda di atas pedal. Jika secara sengaja diinjak,
attachment dapat bergerak secara tiba-tiba dan menyebabkan cidera serius. Kunci pedal dengan lock pin
ketika Anda tidak sedang mengoperasikan attachment
6-5
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
Lock Pin
Pin (4) mengunci control pedal.
Posisi (A): Terkunci
Posisi (B): Hanya bagian depan pedal yang bisa dioperasikan sampai
posisi penuh (bagian belakang terkunci)
Posisi (c): Bagian depan dan belakang pedal bisa dioperasikan
sampai posisi penuh.
PERHATIAN
• Bila menggunakan breaker, kalau lock pin disetel ke posisi (c) dan bagian pedal dioperasikan secara
langsung (D), akan berakibat pengoperasian yang cacat dan breaker pecah. Lock pin harus selalu disetel
ke posisi (B) bila menggunakan breaker.
• Sebelum mengubah posisi lock pin, matikan engine.
PEMBERITAHUAN
Pasang selalu filter tambahan didalam return circuit pada mesin
yang dilengkapi dengan hydraulik breaker.
6-6
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
Akumulator
! PERINGATAN
Akumulator diisi dengan gas nitrogen bertekanan tinggi, oleh karena itu jika ditangani secara salah, dapat
menyebabkan ledakan dan berakibat kecelakaan serius atau kematian. Ketika menangani akumulator, patuhi
hal-hal berikut.
Tekanan di dalam sistem hidrolik tidak dapat ditiadakan secara sepurna. Ketika melepas peralatan hidrolik,
jangan berdiri di arah semburan oli ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, kendorkan bolts perlahan-
lahan ketika melakukan pekerjaan
Jangan mempreteli akumulator.
Jangan mendekatkan ke api menyala atau dimusnahkan dengan api.
Jangan membuat lobang atau mengelasnya atau menggunakan cutting torch.
Jangan menghantam akumulator atau terkena benturan.
Saat akumulator dimusnahkan, gasnya harus dibuang. Hubungi distributor Komatsu untuk melakukan
pekerjaan pemusnahan ini.
Akumulator (6) dan (7) ini dipasang untuk mengurangi tekanan puncak
didalam sistem hidrolik bila menggunakan breaker. Jangan sentuh
bagian ini.
PERHATIAN
Pada mesin yang dilengkapi dengan sebuah breaker, perlu memasang akumulator ke breaker piping untuk
menyesuaikan dengan nomor model dari pabrik pembuat breaker. Jika akumulator tidak dipasang dan breaker
dioperasikan, maka umur pakai mesin akan berkurang. Untuk pertanyaan tentang breaker, hubungi distributor
Komatsu.
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM (untuk
breaker) (HALAMAN 4-74)” atau “MEMERIKSA TEKANAN MUATAN GAS NITROGEN DI DALAM ACCUMULATOR
(UNTUK CONTROL CIRCUIT) (HALAMAN 4-77)”.
6-7
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
SISTEM HIDROLIK
PERHATIAN
• Return circuit harus Iangsung kembali ke return filter ketika breaker dipasang, oleh karena itu gunakan
hanya mode B. Jangan gunakan mode yang lain.
• Ketika mesin dikirim dari pabrik, telah ditentukan tekanan standar untuk safety valve pada service valve,
sebagai berikut:
Bila yang dipilih mode B, maka diatur pada 24.5MPa (250 kg/cm2, 3,550 PSI); Kalau mode ATT yang dipilih
maka diatur pada 20.6MPa (210 kg/cm2, 2,982 PSI).
Tekanan yang ditentukan mungkin perlu penyetelan tergantung pada attachmentnya. Dalam hal demikian,
hubungi distributor Komatsu untuk melakukan penyetelan.
• Tekanan yang ditentukan safety valve pada service valve dan switch sistem hidrolik sesuai dengan working mode
yang dipilih.
• Bila attachment opsional dipasang dan working mode yang dipilih adalah mode ATT.
1) Membentuk sistem rangkaian crusher (double-acting circuit)
2) Oli hidrolik yang mengalir di dalam sistem crusher, tidak mengalir melalui filter tambahan untuk breaker.
3) Relief valve disetel ke tekanan tinggi.
Tekanan yang diset ketika dikirim dari: 24.5 MPa (250 kg/cm2, 3.550 PSI)
(4) Aliran oli maksimum dapat disetel pada mode user.
6-8
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
(A) FREE: Oli hidrolik mengalir (arah anak panah sejajar dengan
arah memanjang dari arm)
(B) LOCK: Oli hidrolik tidak mengalir (arah anak panah tegak
lurus terhadap arah memanjang dari arm)
Ketika menentukan posisi FREE atau LOCK dari stop valve rotor,
buka bolt (2), balikkan ke atas plate (1), lalu putar rotor. Setelah
pengaturan, pasang lagi plate (1) dengan bolt (2).
2. Tanggalkan plug (3) di ujung pipa stop valve (2 tempat di kiri dan
kanan).
Hati-hati parts yang sudah ditanggalkan jangan sampai hilang
atau rusak.
6-9
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
Bila yang diinjak bagian depan pedal, minyak mengalir ke pipa disisi kiri peralatan kerja. Bila yang diinjak bagian
belakang pedal, minyak mengalir ke sisi kanan peralatan kerja. (Bila yang dipasang breaker, hanya bagian depan
pedal saja yang bisa digunakan).
6 - 10
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
! PERINGATAN
• Suhu parts dan minyak sedang tinggi ketika engine baru saja
dimatikan dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius.
Tunggu sampai suhu turun sebelum memulai pekerjaan ini.
• Jika menggunakan kompresor angin, ada bahaya yang dapat
mengakibatkan cidera serius karena kotoran yang ikut tertiup.
Selalu pakai kaca mata pengaman, masker debu atau
peralatan pelindung lain.
PEMBERITAHUAN
Untuk penjelasan lebih lanjut, baca “INTERVAL PERAWATAN UNTUK HYDRAULIC BREAKER (HALAMAN 4-17)”
2. Putar tombol start ke posisi ON (B), dan tekan ke bawah lock lever
ke posisi FREE (F).
3. Setelah melakukan langkah 2, operasikan masing-masing control
lever peralatan kerja dan control pedal attachment secara penuh
ke depan, belakang, kiri dan ke kanan 2 atau 3 kali dalam waktu
15 detik untuk membuang tekanan internal di dalam sistem hidrolik
6 - 11
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
4. Atur wadah pada posisi untuk menampung oli yang dikuras, lalu
lepaskan plug (3) dan keluarkan oli yang terakumulasi di dalam
filter case (1).
8. Bersihkan plug (3), lalu pasang O-ring baru (5) ke plug (3).
6 - 12
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
Melepaskan Attachment
1. Turunkan attachment di tanah dan matikan engine.
2. Putar tombol start ke posisi ON (B) dan tekan ke bawah safety
lock lever ke posisi FREE (F).
3. Setelah melakukan langkah 2, operasikan masing-masing control
lever peralatan kerja dan control pedal attachment secara penuh
ke depan, belakang, kiri dan ke kanan 2 atau 3 kali dalam waktu
15 detik untuk membuang tekanan internal di dalam sistem
hidrolik
6 - 13
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
6 - 14
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
Memasang Attachment
1. Tanggalkan bucket.
Mengenai prosedur melepaskan bucket, baca tentang “MENGGANTI DAN MEMBALIK BUCKET (HALAMAN
3-168)”.
2. Letakkan attachment di tempat yang rata, pasang pin (A) dan (B)
pada arm.
6 - 15
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
8. Setelah memastikan bahwa temperatur oli hidrolik sudah turun, lepaskan plug dari lobang keluar dan lobang
masuk di 2 tempat. Hati-hatilah jangan sampai ada debu atau lumpur menempel ke bagian mulut selang.
Jika O-ring rusak, ganti dengan yang baru.
9. Sambungkan hose di sisi attachment. Pasang blind plug pada dua lobang keluar.
Ketika melakukan hal ini, periksa arah aliran oli dan hati-hati jangan sampai membuat kesalahan
10. Atur rotor pada stop valve yang terpasang ke lobang masuk pada
permukaan samping arm dan pipa lobang keluar ke posisi FREE
(A).
(A) FREE: Oli hidrolik mengalir (arah anak panah sejajar dengan
arah memanjang dari arm)
(B) LOCK: Oli hidrolik tidak mengalir (arah anak panah tegak
lurus terhadap arah memanjang dari arm)
11. Setelah attachment terpasang, periksa tinggi permukaan oli di dalam tangki hidrolik.
6 - 16
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
PENGOPERASIAN ATTACHMENT
! PERINGATAN
• Jika pedal dioperasikan ketika auto-deceleration sedang diaktifkan dan kecepatan engine sudah turun,
kecepatan engine akan bertambah secara tiba-tiba, oleh karena itu harus hati-hati ketika mengoperasikan
• Bila Anda meletakkan kaki Anda di pedal dan tanpa sengaja menekan pedal, ada bahaya bahwa attachment
dapat mendadak bergerak dan mengakibatkan cedera parah. Jangan letakkan kaki Anda di pedal kecuali
bila sedang menggunakan pedal.
• Ketika attachment tidak sedang digunakan, atur lock pin pada pedal ke posisi LOCK untuk mencegah
pedal digerakkan.
Ketika mengubah setting aliran oli untuk mode breaker, baca tentang “Pengaturan Breaker/Attachment (HALAMAN
3-47)” untuk rincian lebih lanjut.
Ketika mengubah setting aliran oli untuk mode attachment untuk crusher atau attachment lain, baca tentang
“Pengaturan Breaker/Attachment (HALAMAN 3-47)”, “Mengubah Pengaturan Mode Breaker (HALAMAN 3-47)”
untuk rincian lebih lanjut.
6 - 17
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
PEMBERITAHUAN
Ketika melakukan pengoperasian breaker, gunakan breaker mode. Jika breaker mode tidak digunakan, breaker
dapat rusak.
6 - 18
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
1. Tekan tombol pemilih working mode (1) atau tekan tombol F3 atau
F4 untuk memilih mode breaker B.
2. Dengan mode breaker B di sorot warna kuning, lakukan salah satu
dari hal-hal berikut untuk menerima pilihan tersebut.
• Tekan terus tombol pemilih working mode (1).
• Tekan tombol F6.
• Biarkan tetap apa adanya selama 5 detik.
3. Jika mode breaker dipilih, maka “Really Set Breaker Mode?”
ditampilkan pada layar. Untuk mengatur ke mode breaker, tekan
tombol F6.
• Jika tombol F5 ditekan, screen kembali ke layar pemilihan
working mode tanpa berubah ke mode breaker.
Jika slide arm atau attachment khusus lainnya dipasang, dan
mode dipindahkan ke mode breaker tanpa sengaja, maka
dapat mengakibatkan bahaya serius, misalnya turunnya
peralatan kerja secara tiba-tiba.
6 - 19
MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
Jika pilot monitor untuk working mode tidak menampilkan ATT untuk
mode attachment, tekan tombol pemilih working mode (1) dan atur ke
mode attachment sebagai berikut.
• Jika P, E, atau mode L dipilih, attachment tidak digerakkan.
1. Tekan tombol pemilih working mode (1) atau tekan tombol F3 atau
F4 untuk memilih mode attachment ATT.
2. Dengan mode attachment ATT disinari warna kuning, lakukan
salah satu dari hal-hal berikut untuk menerima pilihan tersebut.
• Tekan terus tombol pemilih working mode (1).
• Tekan tombol F6.
• Biarkan apa adanya selama 5 detik.
• Pada user menu attachment setting, dimungkinkan untuk me-
nonaktifkan mode attachment.
• Ketika menggunakan mode attachment, periksa bahwa mode
attachment aktif sebelum mulai bekerja.
6 - 20
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL MESIN SIAP UNTUK DILENGKAPI DENGAN ATTACHMENT
SPESIFIKASI
Spesifikasi hidrolik
• Aliran oli berbaur maksimum: 160 x 2 liter/menit
Port A: 29.9MPa (305 kg/cm2, 4,331 PSI) (kecuali mode B)
Port B: 29.9MPa (305 kg/cm2, 4,331 PSI) (kecuali mode B)
• Safety valve cracking pressure untuk service valve.
Port A: 24.5MPa (250 kg/cm2, 3,550 PSI) (kecuali Mode B)
Port B: 24.5MPa (250 kg/cm2, 3,550 PSI) (kecuali mode B)
• Setting pressure safety valve relief untuk service valve: 20.6 MPa (210 kg/cm2, 2980 PSI) (Mode B)
• Safety valve cracking pressure untuk service valve: 15.2 MPa (155 kg/cm2, 2200 PSI) (Mode B)
6 - 21
PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
! PERINGATAN
• Bacalah buku panduan attachment dan bagian-bagian didalam pedoman ini yang berkaitan dengan
attachment dan attachment opsional.
• Bila memasang attachment atau attachment pilihan tanpa konsultasi dengan distributor Komatsu, mungkin
timbul masalah safety. Karena itu hubungilah distributor Komatsu sebelum attachment dipasang.
• Bila attachment atau attachment opsional dipasang tanpa konsultasi dengan distributor Komatsu, mungkin
bukan hanya masalah safety yang timbul, tetapi mungkin juga pengaruhnya buruk pada operasi mesin
dan usia pakai peralatan.
• Komatsu tidak bertanggung-jawab atas cedera, kecelakaan atau kerusakan akibat penggunaan attachment
atau attachment opsional yang tidak resmi.
6 - 22
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT
KOMBINASI ATTACHMENT
! PERINGATAN
Tergantung jenis atau kombinasi peralatan kerja yang digunakan, ada bahaya bahwa peralatan kerja mungkin
akan membentur cab atau badan mesin. Ketika untuk pertama kali menggunakan peralatan kerja yang belum
dikenal, sebelum start periksalah kemungkinan bahaya saling benturan, dan bekerjalah dengan hati-hati.
Berikut disajikan tabel kombinasi attachment yang bisa dipasang pada arm standar, arm pendek atau arm panjang.
o : bisa dipakai
X : tidak bisa dipakai
PERHATIAN
• Bila mesin dilengkapi dengan long arm, kalau bucket ditarik ke badan mesin, arm akan membentur body.
Operasikan long arm dengan hati-hati.
• Bila boom diturunkan seluruhnya ketika menggali miring, boom akan mengganggu undercarriage. Gunakan
boom dengan hati-hati.
Kategori penggunaan
Untuk penggalian umum : Menggali atau memuat pasir, kerikil, tanah liat dsb.
Untuk penggalian ringan : Menggali atau memuat tanah dan pasir yang kering dan belum menjadi keras, lumpur
dsb.
Untuk pekerjaan memuat : Memuat tanah atau pasir gembur.
• Untuk menggali atau memuat tanah keras atau batu lunak, dianjurkan menggunakan bucket yang diperkuat dengan
daya tahan tinggi dan sangat tahan aus.
*: Dilengkapi dengan side cutter.
Kapasitas
Lebar luar Standard arm Short arm Long arm
Nama bucket m3 (cu.yd) Kegunaan
mm (ft in) 2.61 m (8 ft 7 in) 2.25 m (7 ft 5 in) 2.9 m (9 ft 6 in)
SAE/CECE
0.60/0.55 Penggalian
* Narrow bucket 900 (2’ 11”) O O O
(0.78/0.72) sempit
0.65/0.60 Penggalian
* Standard bucket 966 (3’ 2”) O O X
(0.85/0.78) umum
0.70/0.65 Penggalian
Light duty bucket 1,100 (3’ 7”) O O X
(0.92/0.85) Ringan
6 - 23
PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
Pemilihan
Periksa kategori dari tabel penggunaan di bawah ini dan pilih track shoes dari tabel yang ada di bawah.
• Kategori penggunaan B adalah untuk shoes yang lebar (wide shoes). Terdapat batas-batas untuk penggunaan
wide shoes, oleh karena itu periksa secara cermat ketika menggunakannya. Selidiki kondisi-kondisi penggunaan
secara cermat dan pertimbangkan situasi untuk memilih track shoes yang paling cocok.
• Ketika memilih lebar shoes, dimungkinkan bahwa shoes tersebut tidak akan menyebabkan masalah dalam rentang
untuk flotation dan tekanan kontak tanah dari mesin. Jika digunakan lebar yang melebihi yang diperlukan, akan
ada beban lebih besar pada track shoes, dan hal ini akan menyebabkan masalah seperti track shoes bengkok, link
retak, pin patah, dan shoes bolt lepas.
PC195LC-8
Spesifikasi Kategori
Standard 800 mm Triple A
6 - 24
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PEDOMAN MENGENAI ATTACHMENT
Pemilihan Teeth
Tooth Tipe Vertical Pin
Penggalian normal: Menggali dan memuat tanah normal, seperti pasir, kerikil, tanah liat, dsb.
Penggalian ringan: menggali dan memuat tanah berpasir yang kering dan lepas, atau tanah berlumpur.
Pemuatan (Loading): memuat tanah kering dan lepas.
Long-life Tooth
• Tempat-tempat kerja dimana dituntut ketahanan kausan yang panjang, seperti ketika memuat batuan keras.
• Tempat-tempat kerja dimana tidak diperlukan penetrasi, misalnya ketika bekerja dengan batu-batu yang telah hancur
setelah blasting atau ripping.
• Tempat-tempat kerja dimana pekerjaan berat dilakukan, misalnya memukul atau mencabut batu dengan ujung-
ujung teeth.
Self-sharpening Tooth
• Tempat-tempat kerja yang membutuhkan penetrasi seperti menggali dan memuat tanah berpasir atau tanah
berlempung.
Pedoman Pemilihan Untuk Tooth Tipe Horizontal Pin atau Vertical Pin
Tempat Kerja Yang Berlaku
Tanah berlempung,
Batuan yang Telah Granit yang telah
Batuan Pasir
dihancurkan dilapukkan melalui
dekompresi
Pekerjaan menggali dengan
Tooth tipe horizontal pin Tooth tipe vertical pin
Ringan ←→ Berat
hammering
Isi Pekerjaan
6 - 25
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
PERHATIAN
Pilihlah model attachment yang paling cocok untuk hydraulic excavator yang dipasang.
• Tergantung model mesin hydraulic excavator, jenis attachment atau model khusus attachment yang bisa dipasang
bermacam-macam. Oleh karena itu, untuk attachment yang paling cocok, konsultasikan dengan distributor
Komatsu.
HYDRAULIC BREAKER
Penggunaan Utama
• Memecahkan batu
• Pekerjaan demolisi (pembongkaran)
• Membangun jalan
Attachment ini bisa digunakan untuk berbagai pekerjaan termasuk
menghancurkan bangunan, membongkar permukaan jalan, menggali
terowongan, memecahkan slag, memecahkan batu, dan pekerjaan
memecahkan di tambang batu-batuan.
6 - 26
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN
Arah penetrasi pahat dan arah badan breaker lambat-laun akan saling
menyimpang satu dengan yang lain. Agar tetap pahat dan breaker
dalam satu garis lurus, setel selalu silinder bucket.
6 - 27
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
6 - 28
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN
6 - 29
PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL
Pelumasan
Lakukan pelumasan dengan posisi yang benar.
PEMBERITAHUAN
Jika breaker dilumasi dengan posisi yang tidak tepat, akan
terisi grease melebihi jumlah yang diperlukan. Akibatnya, tanah
dan pasir akan masuk ke sistem hidrolik dan dapat merusak
komponen-komponen hidrolik, ketika breaker digunakan.
6 - 30
ATTACHMENT DAN ATTACHMENT OPSIONAL PENGOPERASIAN ATTACHMENT YANG DISARANKAN
! PERINGATAN
• Jangan membongkar, memperbaiki, memodifikasi, atau memindahkan terminal komunikasi, antena, atau
kabel. Tindakan ini dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan atau terbakarnya peralatan KOMTRAX atau
mesin itu sendiri. (Distributor Komatsu akan melakukan pelepasan dan pemasangan KOMTRAX.)
• Usahakan jangan sampai ada kabel atau cords menjadi tersangkut; jangan merusak atau menarik kabel atau
cords secara paksa. Hubungan pendek atau kabel-kabel sistem terbuka dapat mengakibatkan kegagalan
atau terbakarnya peralatan KOMTRAX atau mesin itu sendiri.
• Bagi siapapun juga yang memakai pacemaker, pastikan bahwa antena komunikasi berjarak sekurang-
kurangnya 22 cm (8.7 in) dari pacemaker. Gelombang radio dapat berdampak buruk terhadap bekerjanya
pacemaker.
• Didekat lokasi kerja blasting, mungkin ada bahaya akibat ledakan yang tidak terduga dikarenakan
penggunaan alat komunikasi nirkabel interaktif KOMTRAX dan dapat mengakibatkan cidera serius.
Pastikan mengoperasikan mesin jauh dari lokasi kerja blasting. Jika Anda harus mengoperasikan mesin
dalam jarak 12 m (39 ft 4 in) dari lokasi kerja blasting atau peralatan remote blasting, mintalah bantuan
distributor Komatsu untuk memutus kabel sumberdaya KOMTRAX terlebih dahulu.
Jika ada pembatasan atau undang-undang wilayah atau negara dimana mesin yang dilengkapi dengan
peralatan ini digunakan, maka pembatasan atau undang-undang tersebut harus lebih diutamakan dibanding
peringatan ini.
Spesifikasi KOMTRAX adalah sebagai berikut.
Rated transmit power: 5 sampai dengan 10 W
Frekuensi Transmit: 148 sampai dengan 150 MHz
PEMBERITAHUAN
• Meskipun kunci pada tombol start sistem KOMTRAX pada posisi OFF, daya listrik masih memakai daya listrik
meskipun kecil. Ketika mesin akan disimpan dalam jangka panjang, lakukan tindakan yang ditentukan di dalam
“PENYIMPANAN DALAM WAKTU LAMA (HALAMAN 3-191)”.
• Hubungi distributor Komatsu sebelum memasang top guard atau attachment lain yang menutup cab roof.
• Hati-hati agar air tidak masuk ke dalam terminal atau rangkaian komunikasi.
PERHATIAN
• Sistem KOMTRAX menggunakan komunikasi nirkabel, oleh karena itu tidak dapat digunakan di dalam terowongan,
di bawah tanah, di dalam gedung, atau didaerah pegunungan dimana gelombang radio tidak dapat diterima.
Sekalipun ketika mesin ada di area terbuka, mesin tidak dapat digunakan di area dimana sinyal radionya lemah
atau area-area diluar wilayah jangkauan komunikasi nirkabel.
• Mutlak tidak perlu memeriksa atau mengoperasikan terminal komunikasi KOMTRAX, tetapi jika ditemukan hal yang
tidak normal, hubungi distributor Komatsu.
6 - 31
6 - 32
INDEX
7-1
INDEX
7-2
INDEX
<U>
PENGGUNAAN MESIN........................................... 1- 4
<V>
JARAK PANDANG DARI TEMPAT DUDUK
OPERATOR ............................................................ 1- 4
7-3
INDEX
7-4