HOME ▼
CLSS ( Closed Center Load Sensing System ) yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu :
- Fine control tidak terpengaruh dengan load.
- Fine control bisa dilakukan walaupun untuk kerja digging.
- Pada saat proses kombinasi dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena dengan adanya flow
divider.
- Lebih hemat energi dengan adanya variable pump kontrol sesuai beban yang diterima pada saat
operasi.
CLSS terdiri dari 4 komponen utama yaitu variable capacity piston pump, control valve, dan
hydraulic cylinder.
Hydraulic pump terdiri dari pump body, PC valve dan LS valve.
Fungsi LS Valve
LS (Load Sensing) valve akan digunakan untuk mendeteksi beban kerja dan mengatur flow
discharge main pump.
Valve ini akan mengatur main pump delivery (Q) sesuai dengan differential pressure (ΔPLS) =
PP–LS, disebut sebagai LS differential pressure karena merupakan perbedaan antara main pump
pressure PP dan control valve outlet port pressure PLS.
Pressure (PLS) atau disebut sebagai LS pressure akan masuk dari control valve output.LS selector
pressure akan masuk dari proportional solenoid valve.
Hubungan antara LS differential pressure dengan main pump pressure (PP) dan LS pressure (PLS)
adalah : ΔPLS = PP – PLS
Dan pump delivery (Q) akan berubah.Perubahan tersebut mengacu kepada LS selector current
(ISIG) dari LS-EPC valve.
Bila arus LS - EPC berubah dari 0 Ampere menjadi 1 Ampere, maka setting kekuatan dari spring
juga akan berubah maka pump delivery switching point akan berubah.
Bila LS differential berubah pada pada 10 kg/cm2 sampai dengan 25 kg/cm2, maka controller akan
merubah supply arus menuju ke LS – EPC, sehingga LS – EPC akan memberikan supply pressure
oli yang akan digunakan untuk mendorong LS valve.
Bila arus yang masuk ke LS – EPC semakin besar, maka supply oli yang akan keluar menuju ke LS
valve juga akan semakin besar.Semakin besar LS differential pressure, maka sudut pompa akan
menjadi semakin minimal.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa LS valve adalah, bila control valve dalam keadaan
netral, maka sudut pompa akan dibuat menjadi minimum untuk mengurangi kerugian hydraulic /
hydraulic loss pada saat attachment tidak digerakkan.
Kemudian pada saat hydraulic system relief karena beban berlebih maupun saat cylinder berada di
posisi end stroke, maka sudut pompa juga akan diposisikan ke posisi minimum untuk mencegah
terjadinya overheat hydraulic dan beban berlebih yang diterima oleh engine.
Pompa akan berada pada posisi sudut maksimum atau flow discharge besar pada saat unit
beroperasi dan pressure di system tidak melebihi relief system.
Fungsi PC Valve :
Pada saat pump discharge pressure PP1 (self pressure) dan PP2 (other pump pressure) dalam
kondisi high pressure, maka PC valve akan mengatur kerja dari pompa.Sehingga, banyaknya flow
oli yang akan di supplay ke control valve akan dijaga sesuai beban dari engine, walaupun control
lever telah kita digerakkan ke posisi full stroke.
Bila discharge pressure dari pompa telah mengalami kenaikan pressure karena beban yang
diterima selama operasi, maka PC valve akan menurunkan flow delivery dari pompa.Namun bila
pump delivery pressure menjadi turun, maka PC valve akan menaikkan pump delivery.
Controller akan memonitor actual engine speed dengan menggunakan media engine speed sensor.
Bila engine speed mengalami penurunan karena bertambahnya beban operasi, maka controller
akan mengurangi sudut pompa.Sehingga, pump flow delivery akan berkurang.Bila pump flow
delivery berkurang, maka engine tidak akan mati karena beban operasi yang berlebihan.
Demikian sedikit penjelasan mengenai CLLS system pada hydraulic system excavator
komatsu,semoga bermanfaat dan akan saya lanjutkan di kesempatan yang akan datang.
salam,
hartono
admin at 6:06 PM
Share
14 comments:
‹ Home ›
View web version
Powered by Blogger.