XCMG HANVAN G7

Hal 1
 1. PENGETAHUAN PRODUK & SPESIFIKASI
 MODEL TRUK

Tenaga Engine Torsi Engine Tipe

Model Truk Tipe Engine Isi Maks. Maks. Transmisi/ GVW / JBB Tipe Axle
Silinder (Hp/ Rpm) (Nm/ Rpm) Gearbox

WEICHAI 366 Hp 1500 Nm FAW

XCMG WD 615.47 9.726 cc pada pada FAST GEAR 39.500 ( KG ) Single Reduction
HANVAN G7 2200 Rpm 1100 -1600 Rpm 9JSD150A 1 : 5.73

Hal 2
1. PENGETAHUAN PRODUK & SPESIFIKASI

Engine/
Mesin
Sumbu/As
roda

Transmissi

Differential /
Gardan

Hal 3
1. PENGETAHUAN PRODUK & SPESIFIKASI
 PEMINDAH DAYA (POWER TRAIN)

1. TIPE MESIN (ENGINE) 2. TIPE KAMPAS KOPLING (CLUTCH)

DIESEL ENGINE
DRY CLUTCH TYPE 430 mm
WEICHAI 615.47
With TURBO & INTERCOOLER

DIAPHRAGMA CLUTCH

1. Clutch release bearing

2. Pull ring and cover assy
3. Clutch driven plate assy

Hal 4
1. PENGETAHUAN PRODUK & SPESIFIKASI

 PEMINDAH DAYA (POWER TRAIN)

3. TIPE TRANSMISI (GEARBOX) 4. TIPE PROFELLER SHAFT

FAST GEAR 9JSD150A

 9 Percepatan maju & 1 Percepatan Mundur

 Input Torque ; 1500 Nm  Bentuk yang lebih kokoh dan dapat mentransfer
 Constantmesh gearbox
putaran lebih baik.

Hal 5
1. PENGETAHUAN PRODUK & SPESIFIKASI

 PEMINDAH DAYA (POWER TRAIN)

5. TIPE GARDAN (AXLE) 6. RODA-RODA (WHEELS)

Doable reductio

 Tyre size : 12.00 - 20

 Rim size : 8,0
 Doable Reduction
 Baut roda : 10 pcs (Standar Eropa)
 Rasio Final Drive ; 1 : 5.73

Hal 6
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

B. TEHNIK PENGOPERASIAN

C. MENGATASI KONDISI DARURAT

Hal 7
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Hal 8
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Hal 9
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Hal 10
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Hal 11
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

 Instrumen Dashboard

1. Speedo meter
2. Display tekanan udara
3. Pengukur putaran
mesin
4. Pengukur BBM
5. Display pengukur
waktu
6. Odometer
7. Pengukur temperatur
mesin

Hal 12
 A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN Istrumen digital

Switching group

Switching group

Switching AC

Switching
emergency
Handle
group left Handle
group right

Hal 13
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Tombol lampu hazard Switch temperatur AC

Tombol pengunci roda

Switch sirkulasi udara Switch kipas blower

Tombol pemindah daya

PTO

Tombol pengunci
gardan

Hal 14
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Switch lampu
Tombol klakson besar/kecil /fork lamp Switch adjust lampu

Tombol lampu kerja Tombol lampu rotari Switch adjust lampu

belakang instrument
Hal 15
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Switch handle combinasi kiri

TOMBOL KLAKSON
HANDLE LAMPU SEIN
HANDLE MOTOR WASHER
HANDLE MOTOR WIPER

Hal 16
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Tombol klakson Tombol motor Tombol Lampu sein

wiper/washer

Hal 17
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Switch handle combinasi kanan

HANDLE
HANDLE LAMPU SEIN
HANDLE MOTOR WASHER
HANDLE MOTOR WIPER

Hal 18
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Switch lampu Switch

Dim/Passing exhoust/engnine brake

Hal 19
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Handle valve
Tombol pemindah daya
dump
PTO ( dumping
berjalan )

Switch aktive
/realise PTO

CARA PENGAKTIVAN

INJAK PEDAL KOPLING TEKAN TOMBOL PEMINDAH DAYA TRANSMISI

MASUKKAN GIGI PERSENELING PERCEPATAN 4
AKTIVKAN SWITCH PTO
LEPAS PEDAL KOPLING SECARA PERLAHAN
Tombol pemindah daya
GESER HANDLE PTO KE ATAS DAN TAHAN PTO ( dumping
SESUAIKAN RPM UNTUK KECEPATAN DUMP
berhenti )

Hal 20
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

CARA PENGAKTIF AN ( DIF LOCK )

KONDISI KENDARAAN HARUS BERHENTI ATAU KEC.MAX 10 KM/J

PENGGUNAAN DIFF LOCK HANYA DIPERUNTUKKAN PADA KONDISI TERTENTU/TIDAK SETIAP SAAT
AKTIF KAN DIFF LOCK SEBELUM KENDARAAN SLIP PADA KONDISI TERTENTU
PADA SAAT TOMBOL DIFF LOCK AKTIF STIR BISA DI MANUFER /BELOK

CARA PENGAKTIF AN ( WHEEL LOCK )

KONDISI KENDARAAN HARUS BERHENTI ATAU KEC.MAX 10 KM/J

PENGGUNAAN WHEEL LOCK HANYA DIPERUNTUKKAN PADA KONDISI TERTENTU/TIDAK SETIAP SAAT
AKTIF KAN WHELL LOCK SEBELUM KENDARAAN SLIP PADA KONDISI TERTENTU
PADA SAAT TOMBOL DIFF LOCK AKTIF STIR TIDAK BISA DI MANUFER /BELOK

Hal 21
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

Handle Rem tangan

TARIK KEATAS TUAS REM PARKIR UNTUK MENGAKTIFKAN NYA

TARIK KEATAS RING PADA TUAS REM PARKIR DAN TURUNKAN TUAS NYA
SECARA PERLAHAN UNTUK ME NON AKTIFKANNYA .
GUNAKAN REM PARKIR SAAT KENDARAAN SUDAH BERHENTI,
KECUALI SAAT DARURAT..

Hal 22
A. TANDA & SIMBOL PADA KENDARAAN

RADIO FM & DILENGKAFI FLASH DISK

Hal 23
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

Hal 24
I. PENGOPERASIAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
DIBAGI DALAM 4 PHASE : AWAL, TRANSISI, JELAJAH/CRUSE, DAN BERHENTI

Phase awal
Start dengan gigi rendah yang cocok dengan kosisi muatan dan jalan
 Kendaraan kosong, tdk perlu start dengan Gigi 1, bisa 2
 Kendaraan full muatan, gunakan gigi 1.

Phase transisi
Kendaraan mulai berjalan, menuju kecepatan jelajah
 Setelah kendaraan mulai berjalan sampai Rpm sedikit diatas Max
Torgue (zona hijau pada tachometer), ganti ke gigi 2.
 Pindahkan ke gigi 3, 4, 5 dst, pada kondisi engine Rpm sedikit diatas
max torque, sampai mencapai kecepatan jelajah.
Rpm Zona Hijau

Hal 25
 ENGINE PERFORMANCE,
ZONA EFISIEN (HIJAU) GRAFIK PERFORMANCE ENGINE

Petunjuk pada instrument panel, pada

tachometer
Petunjuk pada instrument panel, pada
tachometer

Hal 26
 Phase jelajah

Kendaraan kecepatan jelajah ( cruise speed)

 Untuk menjaga kecepatan, sesuaikan gigi transmisi yang
cocok.
 Jaga putaran mesin pada Rpm zona hijau, perhatikan
Tachometer untuk melihat Nilai Rpm, yang ditandai back
ground warna hijau.
 Rpm tinggi, diatas zona hijau hanya utk menambah kecepatan
saat mendahului kendaraan lain, atau utk melalui tanjakan
yang diperkiraan bila pindah ke gigi lebih tinggi tidak akan
mampu melalui tanjakan tersebut.
 Bila melakukan pengereman, gunakan terlebih dahulu rem
tambahan, Engine Brake dan Exhaust brake , selanjutnya
gunakan rem utama untuk mengontrol pengereman sesuai
kondisi jalan.

GRAFIK PERFORMANCE ENGINE

Hal 27
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

Fast gear 9JSD150A

9 percepatan maju
1 bergerak mundur

Dengan sistem dengan twin counter shaft yang

sangat mendukung untuk truk kendaraan berat.
Gear percepatan main shaft di design tanpa
shyncronizer sehingga lebih awet dan tahan lama

Sehingga memudahkan dalam

pengoperasian tanpa salah
masuk gigi percepatan.

Hal 28
B. TEHNIK PENGOPERASIAN
TRANSMISI

Rasio gigi percepatan maju dan mundur.

C R 1 2 3 4 5 6 7 8
12.57 12.57 8.39 6.15 4.59 3.40 2.47 1.81 1.35 1,00

Dengan Rasio gigi yang besar menaikan momen putar dan tenaga

Transmisi menggunakan sistem constanmesh yang lebih kuat dalam pengoperasiannya.

Type constantmesh
*Volume oli transmisi= 13.5 liter.

Hal 29
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

 Model Transmisi

Range Hi - Lo
Hal 30
Differential parameters of STEYR dengan
Reduction Ratio
5.73

Bentuk lebih kecil dari defferential biasa

sehingga MGC minim ground clearance
lebih baik.

(MGC jarak terendah yang diukur dari lantai

sampai komponen kendaraan dalam kondisi
berat kotor kendaraan)

*Volume oli gardan tengah = 16 Liter

*Volume oli gardan belakang = 13 Liter

Hal 31
PLANETARY GEAR
HUB REDUCTION

DIFFERENTIAL LOCK INTER AXLE

Hal 32
*Double Reduction
Momen yang besar sehingga kuat pada jalan
tanjakan.

Mengapa disebut Double Reduction?

Karna disini terjadi 2x penurunan

putaran tranmisi, pertama diturunkan
putarannya pada differential dan kedua
diturunkan lagi putarannya pada
reduction hub.

*Volume oli reduction hub 3.5 liter/roda.

Hal 33
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

 Saat Mengemudi

JANGAN MENGOPERASIKAN KENDARAAN MELEBIHI KECEPATAN MAKSIMUM

BATASILAH PUTARAN MESIN MAKSIMUM YANG DIREKOMENDASIKAN
JANGAN MENGEMUDI DENGAN GIGI TRANSMISI NETRAL

Hal 34
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

 Saat Mengemudi
PERHATIAN !!

JANGAN MENGENDARAI KENDARAAN DENGAN :

1) MEMUTAR KUNCI KONTAK KE POSISI OFF.
2) PEDAL KOPLING TIDAK BERFUNGSI.
3) TUAS TRANSMISI PADA POSISI NETRAL.
4) MESIN BERHENTI, KARENA BERAKIBAT :
 REM TIDAK BERFUNGSI
 POWER STEERING TIDAK BERFUNGSI
5) MEMINDAHKAN GIGI TRANSMISI TERLALU CEPAT.
6) BUNYI YANG TIDAK NORMAL & BAU YANG MENYENGAT.
7) MUATAN YANG BERLEBIHAN.
8) REM GAS BUANG (EXHAUST BRAKE) BEKERJA/ AKTIF.

Hal 35
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

 Kondisi Jalan Menurun

KONDISI TRANSMISI KONDISI MENEKAN KONDISI TIDAK MENGGUNAKAN

NETRAL PEDAL KOPLING ENGINE BRAKE & EXHAUST BRAKE

PILIH GIGI TRANSMISI YANG SESUAI DAN AMAN

DILARANG MENGINJAK PEDAL KOPLING DENGAN TIBA-TIBA.
JANGAN MELETAKKAN KAKI PADA PEDAL KETIKA KENDARAAN SEDANG JALAN.
JANGAN MENURUNI BUKIT / JALAN TURUNAN DENGAN TRANSMISI NETRAL .
GUNAKAN PEDAL REM KAKI HANYA SESEKALI SAJA UNTUK PENGEREMAN.
GUNAKAN SELALU EXHAUST BRAKE KETIKA JALANAN MENURUN.

Hal 36
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

 Kondisi Jalan Menanjak

1. JANGAN MENCOBA MENGGUNAKAN GEAR/GIGI TRANSMISI YANG TINGGI SAAT TANJAKAN TAJAM.
2. DILARANG MENGAKTIFKAN EXHAUST BRAKE.
3. GUNAKAN POSISI GEAR/GIGI TRANSMISI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN.
4. JAGA RPM PADA DAERAH HIJAU BAGIAN ATAS JIKA MEMUNGKINKAN.
5. JANGAN MEMBIASAKAN DENGAN SYSTEM MENGAYUN / DARI ATAS DENGAN KECEPATAN TINGGI , KECUALI JIKA
TERJAMIN KESELAMATANNYA.

Hal 37
B. TEHNIK PENGOPERASIAN

 Kondisi Macet/ Berhenti di Jalan Menanjak

JAGA JARAK AMAN DENGAN KENDARAAN DIDEPANNYA

GUNAKAN REM PARKIR SETELAH KENDARAAN SUDAH BERHENTI DI TANJAKAN
SAAT AKAN MEMULAI MENGGERAKAN KENDARAAN DI TANJAKAN, SBB ;

1. TEKAN PENUH PEDAL KOPLING

2. GUNAKAN GIGI TRANSMISI YANG PALING RENDAH ( C atau 1)
3. TEKAN PEDAL GAS DAN TAHAN PUTARAN MESIN PADA 2300RPM (Torsi mesin maks.)
4. LEPASKAN/ RELEASE PEDAL KOPLING DAN REM PARKIR PERLAHAN/ HALUS
5. TETAP PERTAHANKAN PUTARAN MESIN PADA 1500 RPM

Hal 38
TERIMA KASIH
Supported by :

GAYA MAKMUR MOBIL

Hal 39