LUBRICATION
SYSTEM
Training Rule
Grease Injectors
Kelebihan Pelumasan
manual
pelumas
Penurunan lapisan Pelumasan
film Automatic
Minimum level
pelumas
PNEUMATIC TYPE
Pneumatic Pump Type Lay Out
PUMP
AIR SERVICE
UNITS
VENT VALVE
GREASE
INJECTORS
GREASE
GAUGE
GREASE MAIN
LINE
GREASE FEED
LINE
BEARING-LUBE
POINT
AUTOLUB SYSTEM
PNEUMATIC TYPE COMPONENT
Air Service Unit
Terdiri dari :
• Air Filter
• Drain Valve
• Regualtor/Air adjusment
• Lubricator ( pelumas udara )
• Oil Flow Adjuster
• Pressure Gauge
Specifikasi :
Air Filter Oil Flow Adjuster • Max.Air supply : 250 psi
Regualtor/ • Outlet pressure adj.Range : 5 to 150 psi
Air adjusment • Operating temperature range : -18 to 65 celcius
• Element particle size : 40 micron
• Port size : ¼ NPT
Lubricator
Drain Valve ( pelumas udara )
Pneumatic Grease Pump
Pump Model
Pneumatic Pump
Pneumatic
Pump Ratio : 50:1
Pump Air Supply Pressure : 30Psi – 150Psi
Maximum Output Pressure : 7500Psi
Output Per minute : 80 in³/minute
Output Per cycle : 0.55 in³/cycle
Air Inlet : ¼” NPTF
Material Outlet : ¼” NPTF
Min.Operating Pressure : 124 bar ( 1800psi ) – Injector Pressure
Normal Operating Pressure : 172 bar ( 2500psi ) – Pressure Switch setting
Max Operating Pressure : 241 bar ( 3500psi ) – Unloader setting
Injector SL-1
Spesifikasi :
- Minimum operating pressure : 1850 Psi
- Maximum operating pressure : 3500 Psi
- Recommended operating pressure : 2500 Psi
- Maximum vent ( recharge ) pressure : 600 Psi
- Lubricant output is adjustable : 0.008 cu.in to 0.08 cu.in
Injector SL-1 Operation
Injector SL-1 Operation
STAGE 1
Piston chamber (2) pada posisi normal,
discharge chamber (3) telah terisi dengan
grease dari siklus sebelumnya, Pompa
grease mengalirkan grease bertekanan
melalui saluran (6), mendorong slide valve
(5) ke atas dan grease mengalir melalui
passage (4) menuju measuring cahamber (1)
yang terletak diatas piston chamber (2)
Injector SL-1 Operation
STAGE 2
Tekanan grease pada bagian atas injector piston
kemudian menekan Injector Piston (2) kebawah
dan mendorong pelumas yang ada di Discharge
Chamber keluar melalui Outlet Port (7) dan terus
menuju ke bearing/bushing. Saat piston bergerak
ke bawah maka kekosongan permukaan di atas
injector piston (2) diisi dengan grease dan di
namakan dengan measuring chamber (1)
Injector SL-1 Operation
STAGE 3
Sementara piston injector (2) terus tertekan ke
bawah, Slide Valve (5) ikut terdorong ke bawah
menutup Passage (4), sehingga penyaluran
pelumas menuju Measuring Chamber terhenti.
STAGE 4
Setelah tekanan sisa dikembalikan ke tangki oleh
vent valve, tekanan spring mengerakan slide
valve (5) ke posisi menutup jalur suply line dan
membuka jalur port pada slide valve (5) yang
mana menghubungkan measuring chamber (1)
dengan discharge chamber (3) melalui passage
(4). Injector Piston (2) kemudian bergerak ke atas
mendorong grease yang ada di Measuring
Chamber(1) melalui Passage (4) dan slide valve
port (8) untuk mengisi Discharge Chamber (3) dan
injector piston kembali ke posisi normal.
Injector SL-1 Adjusment
Injector SL-11
Injector SL-11
Spesifikasi :
- Minimum operating pressure : 1850 Psi
- Maximum operating pressure : 3500 Psi
- Recommended operating pressure : 2500 Psi
- Maximum vent ( recharge ) pressure : 300 Psi
- Lubricant output is adjustable : 0.050 cu.in to 0.50 cu.in
Injector SL-11 Operation
Injector SL-11 Operation
Injector SL-V, SL-V XL
Indicator Stem
Measuring Chamber
Measuring Piston
Slide Valve
Injector SL-V, SL-V XL
Stage 1
Injektor mulai dalam posisi normal atau diam.
Grease yang masuk diarahkan melalui slide valve ke
bagian sisi atas dan bawah piston.
Tekanan grease yang masuk memberikan tekanan di
kedua sisi piston dengan perbedaan luas penampang
menyebabkan piston bergerak ke bawah dan mengisi
measuring chamber.
Indikator stem sepenuhnya ditarik ke bawah menjauh
dari adjusting screw.
Injector SL-V Operation
Stage 2
Selanjutnya meningkatnya tekanan, slide valve
bergerak naik ke atas melawan tekanan spring.
Pergerakan slide valve naik menutup saluran 1 dan
pada saat yang sama membuka saluran 2 ke saluran
outlet.
Selanjutnya tekanan grease dari supplay port mengisi
kebagian bawah piston dan menggerakan piston ke
atas.
Grease di sisi atas piston/di measuring chamber
tertekan dan mengalir melalui port 2 lalu melewati slide
valve menuju outlet port dan menuju ke titik pelumasan.
Injector SL-V Operation
Stage 3
Piston akan mengeluarkan pelumas sampai indikator
stem berhenti tertahan oleh adjusting screw.
Volume pelumas yang dikeluarkan dapat disesuaikan
dengan membatasi pergerakan piston.
Piston dan slide valve tetap berada di posisi ini
sampai tekanan grease di supplay port berkurang.
Injector SL-V Operation
Stage 4
Ketika tekanan berkurang pada suply port, maka tekanan
tersisa sekitar 69 bar.
slide valve bergerak kebawah dan menutup saluran 2 dan
membuka saluran 1 karena adanya tekanan spring
Dengan demikian grease yang terdapat di bawah piston
mengalir melalui slide valve dan saluran 1 ke dalam
measuring chamber.
Karena volume di atas piston lebih besar dari volume di
bawah piston, tambahan volume pelumas mengalir dari
suply port ke sisi atas piston menyebabkan tekanan pada
suply port turun sangat cepat.
Injektor sekarang siap untuk siklus selanjutnya.
Timer
Timer dipergunakan untuk set waktu : kapan dan berapa lama waktu pelumasan
Sistem elektrikal 12 – 24 Volt.
Timer Setting
Pengaturan Timer :
- Untuk masuk ke mode pengaturan, berikan daya sambil menekan tombol Run selama 2 -3 detik, sampai indicator
Fault menyala untuk menunjukkan bahwa unit dalam Mode pengaturan.
- Parameter pertama adalah pengaturan jeda waktu ( menit ) posisi Indicator Led Pause.
Tekan tombol Run sampai indicator Led ke posisi Pause kemudian putar switch Dial sesuai waktu yang di inginkan.
Untuk satuannya bisa di perhatikan Indicator Range Led pada posisi detik, menit, atau jam.Lalu tekan tombol Run
sampai Indicator Led di posisi Pause akan berkelip menandakan pengaturan telah di terima, setelah itu tekan tombol
Run untuk ke Parameter berikutnya.
- Parameter kedua adalah waktu siklus solenoid ( detik ) posisi Indicator Led Run.
Posisi Indicator Led sudah posisi Run setelah perpindahan dari parameter pertama, kemudian putar switch Dial
sesuai waktu yang di inginkan.Lalu tekan tombol Run sampai Indicator Led di posisi Run akan berkelip menandakan
pengaturan telah di terima, kemudian tekan tombol Run untuk ke parameter berikutnya.
- Parameter terakhir adalah Timeout Tekanan ( menit ) posisi Indicator Led Pressure.
Posisi Indicator Led sudah posisi Pressure setelah perpindahan dari parameter kedua, kemudian putar switch Dial
sesuai waktu yang di inginkan.Lalu tekan tombol Run sampai Indicator Led di posisi Pressure akan berkelip menanda-
kan pengaturan telah di terima.Tekan tombol Run sampai Indicator Led ke posisi Fault lalu disconnect power dan
pasang kembali.Pengaturan timer sudah selesai dan aktif.
Wiring Diagram Timer
Wiring Diagram Timer
Grease Pump Type
HYDRAULIC TYPE
Hydraulic Pump Type Lay Out
RECIPROCATIN
G
TIMERS PUMP
HYD-OIL
OIL GAUGE
RESERVOIR
GREASE GREASE
INJECTORS GAUGE
GREASE
MAIN
LINE
GREASE FEED
LINE
BEARING-LUBE
POINT
Trouble Shooting
Pompa tidak beroperasi Kegagalan Timer Check timer operation dengan menekan manual lube button
Kebocoran pada koneksi atau supply line grease Repair line atau ganti hose jika bocor.
Kerusakan pada sovel rod dan seal Ganti shovel rod & packing
Keluarnya grease dari unloader valve Pressure yang terlalu tinggi pada system Check pressure switch (Kemungkinan pressure switch tidak
bekerja).
Timer Fault Pressure grease tidak tercapai Check pump dan grease lines
Grease pressure tercapai tetapi pump Pressure switch tidak memeberikan siganal ke
tetap bekerja timer Check & repair Pressure switch
Kebocoran pada body injector Kerusakan pada seal injector Reseal injector
Cap yang kendor Kencangkan cap
Kebocoran pada fitting assembly
kerusakan fitting Ganti fitting assy
Setting output adjusment yang terlalu besar Setting adjusment sesuai kebutuhan.
Pump pressure terlalu rendah Check operasi dari pump dan vent valve